Anda di halaman 1dari 5

Nama : Haryanto Steven

Kelas : TOLI 3
NIM : 1803411002
================================================================================
Laporan Bacaan 6
Sistematika penulisan karya ilmiah
A. Pendahuluan
Paragraf atau alinea merupakan sekumpulan kalimat yang saling berkaitan antar kalimat yang
satu dengan kalimat yang lain. Suatu paragraf memiliki ide pikiran yang utuh sehingga membentuk
topik atau tema. Jenis paragraf dapat dibedakan berdasarkan letak gagasan utama, tujuan/isi, dan pola
pengembangannya.

B. Jenis Paragraf
B.1 Jenis-Jenis Paragraf berdasarkan Letak Gagasan Utama

1. Paragraf Deduktif
Pada paragraf deduktif, gagasan utama terdapat pada kalimat utama yang berada pada
awal paragraf. Paragraf jenis ini menjabarkan dari hal yang umum ke hal yang spesifik atau
khusus. Oleh karena itu, paragraf ini disebut juga dengan paragraf umum-khusus.
Contoh:
Semua orang sudah tahu penyebab banjir di Jakarta. Penyebabnya antara lain membuang
sampah sembarangan, penebangan hutan secara berlebihan, dan buruknya saluran
pengairan.

2. Paragraf Induktif
Pada paragraf induktif kalimat utama berada pada akhir paragraf. Paragraf ini menjelaskan
dari hal yang bersifat khusus ke yang umum.
Contoh:
Masyarakat memiliki kebiasaan membuang sampah sembarangan. Di tambah lagi dengan
penebangan hutan secara berlebihan oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab. Belum
lagi masih buruknya saluran dan pengawasan pengairan. Semua itu merupakan itu
penyebab banjir di Jakarta yang sudah diketahui oleh semua orang.

3. Paragraf Campuran (Deduktif-Induktif)


Pada paragraf campuran kalimat utama berada pada awal dan akhir paragraf. Paragraf ini
menjelaskan hal yang umum ke yang khusus, kemudian ditegaskan kembali pada hal yang
umum (luas).
Contoh:
Banjir di Jakarta disebabkan oleh beberapa hal. Hal-hal tersebut seperti membuang
sampah sembarangan, penebangan hutan secara berlebihan, dan buruknya saluran
pengairan. Semua itu merupakan penyebab banjir yang sudah umum dan diketahui oleh
semua orang.

4. Paragraf Ineratif
Paragraf ineratif adalah paragraf yang kalimat utamanya berada di tengah paragraf.
Kalimat-kalimat yang berada di awal paragraf seolah-olah merupakan pengantar untuk
menuju pada puncak. Hal yang dianggap puncak di sini adalah kalimat utamanya. Sesudah
sampai bagian puncak, penulis masih menambahkan kalimat-kalimat penjelas lagi. Itulah
keunikan paragraf ineratif. Karena keunikannya itu, paragraf ineratif jarang ada.
Contoh:
Etos kerja masyarakat Jepang sangat tinggi. Mereka juga sangat berdisiplin. Masalah
disiplin ini sudah mendarah daging bagi mereka. Di mana-mana, baik di rumah, di jalan, di
tempat umum, maupun di kantor, semuanya sangat disiplin. Masyarakat Jepang memang
layak diteladani. Mereka rajin membaca untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan. Di mana saja, asal ada kesempatan, mereka membaca. Bagi mereka,
membaca tidak harus di ruang baca. Mereka melakukannya di dalam gerbang kereta yang
melaju, di stasiun, dan bahkan sambil berdiri antri beli tiket.

5. Paragraf Tanpa Kalimat Topik


Tidak semua paragraf memiliki kalimat topik (kalimat utama). Tetapi, tidak berarti bahwa
paragraf ini tidak mempunyai pokok pikiran. Penulis menempatkan pokok pikiran dalam
seluruh kalimat. Untuk menemukan gagasan utamanya, pembaca harus mengambil
kesimpulan dari seluruh kalimat yang ada. Paragraf tanpa kalimat utama ini biasanya
digunakan dalam cerita (narasi) atau lukisan (deskripsi).

B.2 Jenis-Jenis Paragraf berdasarkan Tujuan/Isinya


1. Paragraf Deskripsi
Menggambarkan suatu peristiwa atau sesuatu dengan tujuan pembaca merasakan hal yang
sama dengan yang dirasakan penulis.
2. Paragraf Narasi
Menceritakan suatu peristiwa berdasarkan urutan waktu dan tempat yang jelas.
3. Paragraf Argumentasi
Berisi gagasan atau pendapat yang dilengkapi bukti-bukti dengan tujuan memengaruhi
atau meyakinkan pembaca akan suatu hal.
4. Paragraf Persuasi
Paragraf yang disampaikan dengan ringkas dan menarik dengan tujuan pembaca dapat
terhanyut dan terpengaruh dengan isinya.
5. Paragraf Eksposisi
Memaparkan atau menerangkan suatu pokok masalah dengan tujuan pembaca mendapat
pengetahuan atau informasi yang sejelas-jelasnya.
C. Pola Pengembangan Paragraf
1. Pola Klimaks – Antiklimaks
Pola klimaks adalah perincian gagasan utama dari bawah menuju puncak.
Pola antiklimaks adalah perincian gagasan utama (puncak) kemudian gagasan penjelas.
Contoh :
Badan Fahmi tersungkur jatuh ke tanah. Sontak, semua orang yang ada di
sekitarnya panik dan membopong badan Fahmi ke klinik terdeka. Beberapa saat kemudian,
keluarga Fahmi pun datang ke klinik untuk melihat kondisinya. Sontak, keluarga Fahmi pun
menjadi cemas hatinya tatkala melihat Fahmi yang terkulai lemas di pembaringan klinik.

2. Pola Sudut Pandang


Pola sudut pandang adalah pola yang didasarkan pada persepsi yang berkaitan dengan
posisi atau sudut pandang penulis di dalam sebuah karangan.
Contoh :
Diriku dilahirkan di Kota Metropolitan ini. Namun ketika aku berumur tiga tahun,
ayah dan ibuku membawaku ke sebuah kota batik di Pekalongan. Disinilah aku merasakan
kehidupan yang berbeda dari kota asalku. Hanya sedikit yang kuingat bagaimana tempat
tinggalku dulu.

3. Pola Perbandingan
Pola perbandingan adalah pola dengan dua objek atau lebih yang memiliki kesamaan
untuk dibandingkan.
Contoh :
Pemerintah telah mengalihkan bahan bakar minyak tanah ke gas elpiji 3 kg dan 12
kg. Pemerintah berpendapat perlunya pengkonversian minyak tanah ke gas elpiji karena
biaya produksi minyak tanah saat telah melambung. Disamping itu, penggunaan gas elpiji
dianggap lebih mudah dan murah.

4. Pola Pertentangan
Pola pertentangan adalah pola yang menonjolkan perbedaan yang ada.
Contoh :
Semangat belajar Alina menurun menjelang ujian kenaikan kelas. Hal ini bisa dilihat
dari seringnya dia terlambat masuk ke kelas, serta dalam mengumpulkan tugas. Selain itu,
Alina sering sekali terlihat tidak fokus saat belajar di dalam kelas. Kondisi yang dialami Alina
tersebut berbeda dengan apa yang dialami Alisya saat ini. Semangat belajarnya justru
semakin tinggi, dan dia pun semakin rajin dan fokus dalam belajar.
5. Pola Analogi
Pola Analogi adalah bentuk pengungkapan dengan cara membandingkan dua objek
yang banyak memiliki persamaan dan kemudian didapatkan kesimpulan.
Contoh :
Seekor kuda akan merasa keletihan jika terus dipacu. Begitu pula manusia. Saat
manusia dipaksa untuk terus bekerja, maka manusia pun akan sangat mengalami keletihan.
Untuk itu, istirahatkanlah tubuh sejenak di sela-sela waktu kerja agar tidak keletihan.
6. Pola Contoh
Sebuah gagasan utama dalam paragraf menjadi terang atau lebih jelas ketika diperkuat
dengan beberapa contoh atau ilustrasi. Contoh tersebut dapat berbentuk narasi atau
deskripsi.
Contoh :
Selain digoreng, tempe ternyata bisa diolah menjadi varian olahan lain yang tidak
kalah enak. Olahan dari tempe ini dibuat dengan cara merebus tempe bersamaan dengan
berbagai macam bumbu yang membuat tempe menjadi berwarna kecoklatan.

7. Pola Kausalitas
Dalam pola ini sebab bertindak sebagai gagasan utama, sedangkan akibat sebagai
rincian pengembangannya. Pola sebab – akibat adalah paragraf yang diawali dengan
pernyataan khusus yang merupakan sebab yang kemudian pada bagian akhir paragraf
disimpulkan ke dalam kalimat umum yang merupakan akibat.
Contoh :
Kemarau yang terjadi tahun ini sangatlah lama. Sehingga sumur, sungai, waduk,
dan danau pun mulai mengering. Selain itu, tanah persawahan juga kering keronta dan
retak-retak. Semua tanaman padi mati, sehingga tahun ini para petani gagal panen dan
mengalami kerugian yang sangat besar.

Pola akibat – sebab adalah sebuah paragraf yang diawalnya menyajikan kalimat-
kalimat khusus yang berupa akibat-akibat dari suatu masalah dan disimpulkan menjadi
kalimat umum yang menjadi sebab munculnya masalah tersebut.
Contoh :
Belakangan ini banyak terjadi bencana alam, seperti banjir dan tanah longsor.
Hujan lebat yang terus-menerus tanpa henti menyebabkan air di sungai meluap hingga ke
pemukiman warga. Hampir di seluruh bagian wilayah Indonesia mengalami bencana yang
serupa di musim penghujan tahun ini. Hujan lebat yang terus-menerus tanpa henti
menyebabkan air di sungai meluap hingga ke pemukiman warga. Dan tanah di daerah
perbukitan menjadi lembek sehingga terjadi longsor di daerah tersebut.
8. Pola Generalisasi
Pola generalisasi adalah pola menarik kesimpulan paragraf dengan cara penalaran
secara umum berdasarkan referensi data yang ada atau peristiwa khusus secara
representatif.
a. Pola Umum – Khusus
Contoh :
Di daerah penggunungan banyak sekali perkebunan buah-buahan. Rata-rata
penduduk di wilayah tersebut berprofesi sebagai petani buah. Di sana ada bermacam-
macam buah yang mudah kita dapatkan, seperti strawberi, anggur, apel, jeruk, dan
masih banyak lagi. Dan kita dapat membelinya dengan harga yang lebih murah
daripada di supermarket.
b. Pola Khusus – Umum
Contoh :
Terdapat beberapa pilihan varian dendeng dalam masakan khas Padang,
dimana salah satunya ialah dendeng balado. Makanan ini terbuat dari daging sapi yang
dipotong-potongsecara tipis dan melebar. Daging sapi yang telah dipotong tersebut
kemudian dijemur di bawah sinar matahari hingga benar-benar kering. Kemudian
daging sapi yang telah kering pun digoreng dan diberi bumbu yang berbahan dasar
cabai. Bumbu tersebut dikenal dengan nama bumbu balado.

9. Pola Klasifikasi
Pola Klasifikasi adalah pola dengan mengelompokan berbagai objek yang dianggap
memiliki kesamaan ke dalam satu kategori. Sehingga hubungan di antara berbagai objek itu
menjadi satu kesatuan yang utuh.
Contoh :
Alat musik yang biasanya dimainkan dalam sebuah grup musik (band) dibagi atas
beberapa macam, yaitu gitar, bass, drum, piano atau kibord. Sementara itu, orang-orang
yang memainkan alat-alat tersebut dikelompokkan menjadi gitaris, bassis, drumer, dan
kibordis.

10. Pola Definisi Luas


Dalam pola ini penulis dapat mengemukakan objek yang berupa definisi formal,
definisi dengan contoh dan keterangan lain yang bersifat menjelaskan arti dari objek yang
dibahas.
Contoh :
Navigasi merupakan fitur pencarian yang terletak di bagian blog. Fitur ini
mempunyai fungsi yang dapat membuat pembaca bisa menemukan tema atau judul tulisan
yang hendak dibaca oleh pembaca di dalam blog tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
https://nurdian.com/pola-pengembangan-paragraf/
https://www.kakakpintar.id/jenis-jenis-pola-pengembangan-paragraf-penjelasan-lengkap/
inirumahpintar.com/2016/10/jenis-jenis-paragraf-contoh-dan-pengembangannya.html

Anda mungkin juga menyukai