Kesatuan
setiap paragraf hanya mengandung satu gagasan pokok. Fungsi
paragraf adalah untuk mengembangkan gagasan pokok tersebut.
Untuk itu, di dalam pengembangannya, uraian-uraian dalam sebuah
paragraf tidak boleh menyimpang dari gagasan pokok tersebut.
Dengan kata lain, uraian-uraian dalam sebuah paragraf diikat oleh satu
gagasan pokok dan merupakan satu kesatuan. Semua kalimat yang
terdapat dalam sebuah paragraf harus terfokus pada gagasan pokok.
Keterpaduan
syarat kedua yang harus dipenuhi oleh suatu paragraf ialah koherensi
atau kepaduan. Sebuah paragraf bukanlah sekedar kumpulan atau
tumpukan kalimat-kalimat yang masing-masing berdiri sendiri-sendiri,
tetapi dibangun oleh kalimat-kalimat yang mempunyai hubungan timbal
balik. Urutan pikiran yang teratur akan memperlihatkan adanya
kepaduan, dan pembaca pun dapat dengan mudah memahami/
mengikuti jalan pikiran penulis tanpa hambatan karena adanya
perloncatan pikiran yang membingungkan.
Kelengkapan
syarat ketiga yang harus dipenuhi oleh suatu paragraf adalah
kelengkapan. Suatu paragraf dikatakan lengkap jika berisi kalimatkalimat penjelas yang cukup menunjang kejelasan kalimat
topik/gagasan utama.
JENIS PARAGRAF BERDASARKAN PENGEMBANGAN:
Paragraf deduktif:
Paragraf dengan kalimat utama di awal, kemudian diikuti oleh kalimat
penjelas.
Paragraf induktif:
kalimat utama terletak di akhir paragraf setelah kalimat-kalimat
penjelas.
JENIS PENGEMBANGAN PARAGRAF BERDASARKAN POLA:
Pola Spansial:
Pola spansial adalah pola pengembangan paragraf yang didasarkan
atas ruang dan waktu. Pola ini menggambarkan suatu ruangan dari kiri
ke kanan, dari timur ke barat, dari bawah ke atas, dari depan ke
belakang, dan sebagainya.
Contoh:
Pada malam hari, pemandangan rumah terlihat begitu eksotis. Apalagi
dengan cahaya lampu yang memantul dari seluruh penjuru rumah. Dari
luar bangunan ini tampak indah, mampu memberikan pancaran hangat
bagi siapa saja yang memandangnya. Lampu-lampu taman yang
bersinar menambah kesan eksotis yang telah ada. Begitu hangat.
Begitu indah.
Pola Sudut Pandang:
Pola sudut pandang adalah pola pengembangan paragraf yang
didasarkan tempat atau posisi seorang penulis dalam melihat sesuatu.
Pola sudut pandang tidak sama dengan pola spansial. Dalam pola ini
penggambaran berpatokan pada posisi atau keberadaan penulis
terhadap objek yang digambarkannya itu. Untuk menggambarkan
sesuatu tempat atau keadaan, pertama-tama penulis mengambil
sebuah posisi tertentu. Kemudian, secara perlahan-lahan dan
berurutan, ia menggambarkan benda demi benda yang terdapat dalam
tempat itu, yakni mulai dari yang terdekat kepada yang terjauh.
Contoh:
Sekarang hanya beberapa langkah lagi jaraknya mereka dari tebing
diatas jalan. Menegakkan dirinya sambil menguasai ke muka dan ia
pun berdiri tiada bergerak sebagai pohon diantara pohon-pohon yang
lain. Oleh isyarat yang lebih terang dari perkataan itu maju sekian
temannya sejajar dengan dia.
Pola Proses:
Proses merupakan suatu urutan dari tindakan-tindakan atau
perbuatan-perbuatan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu
Pandang.
dan Antiklimaks.
Luas.
dan Pertentangan.
Analogi.
dan Khusus-Umum.