Anda di halaman 1dari 10

1.

Syarat paragraf
1. Kesatuan (semua kalimat dalam paragraf tersebut membicarakan
sebuah ide yang sama)
Contohnya : Angklung merupakan alat musik tradisional masyarakat
Sunda, yang sejakNovember 2010 diakui sebagai warisan budaya oleh
UNESCO. Alat musik tersebutberbahan pipa bambu. Pada awalnya
angklung dimainkan dengan tangga nadapentatonik yang terdiri atas
lima nada, seperti halnya gamelan dan alat tradisionallain. Tahun 1938
angklung mulai dimainkan dengan tangga nada diatonik layaknyaalat
musik barat, seperti piano. (Diadaptasi dari ―Promosi Angklung Perlu
Dibenahi‖dalam Kompas,9 Desember 2013
2. Kepaduan (kekompakan hubungan antara kalimat yang satu dengan
kalimat lainnya pada paragraph)
Contohnya : “Novel ini membahas persahabatan di sekolah.”
3. Keruntutan (menyajikan informasi dalam paragraf secara urut, tidak
melompat-lompat sehingga pembaca mudah mengikuti jalan pikiran
penulis)
Contohnya : “Cara menghidupkan komputer”
4. Ketuntasan (informasi yang lengkap dalam paragraf sehingga pembaca
tidak mencari informasi karena apa yang dijelaskan penulis belum
selesai)
Contohnya : Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk
mencegah penyebaran demam berdarah. Salah satu cara adalah
memberantas tempat berkembangbiak nyamuk deman berdarah.
Seperti kita ketahui bersama, nyamuk deman berdarah biasanya
berkembangbiak di air yang menggenang. Oleh karena itu, benda-
benda yang dapat menampung air harus dikubur dalam tanah, bak-
bak penampungan air harus ditutup rapat, dan selokan-selokan yang
mampat harus dialirkan. Dengan demikian, nyamuk-nyamuk itu tidak
akan mempunyai sarang untuk berkembangbiak.
2. Pembagian paragraf berdasarkaan letak kalimat
1. Paragraf deduktif, yaitu paragraf yang memiliki kalimat topik di awal
paragraf. Teknik pengembangannya dari sebuah kalimat topik kemudian
dikembangkan menjadi beberapa kalimat.
Contoh : Setiap orang dilahirkan dan dibesarkan di dalam lingkungan keluarga
2. Paragraf induktif, yaitu paragraf yang memiliki kalimat topik di akhir
paragraf. Teknik pengembangannya dari beberapa kalimat pengembang
(kalimat penjelas) disempulkan ke dalam sebuah kalimat topik. Tidak seorang
pun di dunia ini yang tidak mengalami kehidupan di dalam keluarga, meskipun
keadaannya berbeda-beda. Wujud cinta kasih orang tua adalah membina
anaknya dengan baik.
Contoh : Penyalahgunaan narkoba bisa menyebabkan dampak negatif bagi
yang menggunakan. Salah satu akibat yang ditimbulkan dari penyalahgunaan
narkoba adalah adanya gangguan mental. Pengguna bisa mengalami kondisi
mental yang membuatnya terlihat seperti orang gila.
3. Paragaraf deduktif-induktif (campuran), yaitu paragraf yang memiliki kalimat
topik di awal paragraf dan dipertegas di akhir paragraf. Teknik
pengembangannya dari kalimat topik dikembangkan menjadi beberapa kalimat
pengembang kemudian ditegaskan lagi/disimpulkan di akhir paragraf.
Contohnya : Hutan memiliki manfaat yang luar biasa bagi kita. Di hutan
tumbuh bermacam-macam tumbuhan yang dapat mencegah banjir, erosi, dan
tanah longsor. Hewan-hewan juga dapat hidup bebas di hutan, kita juga dapat
memanfaatkan hutan sebagai tempat wisata.
3. Pembagian paragraph berdasarkan pola
1. Paragraf deduktif, yaitu paragraf yang memiliki kalimat topik di awal
paragraf. Teknik pengembangannya dari sebuah kalimat topik kemudian
dikembangkan menjadi beberapa kalimat.
Contoh : Setiap orang dilahirkan dan dibesarkan di dalam lingkungan keluarga
2. Paragraf induktif, yaitu paragraf yang memiliki kalimat topik di akhir
paragraf. Teknik pengembangannya dari beberapa kalimat pengembang
(kalimat penjelas) disempulkan ke dalam sebuah kalimat topik. Tidak seorang
pun di dunia ini yang tidak mengalami kehidupan di dalam keluarga, meskipun
keadaannya berbeda-beda. Wujud cinta kasih orang tua adalah membina
anaknya dengan baik.
Contoh : Penyalahgunaan narkoba bisa menyebabkan dampak negatif bagi
yang menggunakan. Salah satu akibat yang ditimbulkan dari penyalahgunaan
narkoba adalah adanya gangguan mental. Pengguna bisa mengalami kondisi
mental yang membuatnya terlihat seperti orang gila.
3. Paragaraf deduktif-induktif (campuran), yaitu paragraf yang memiliki kalimat
topik di awal paragraf dan dipertegas di akhir paragraf. Teknik
pengembangannya dari kalimat topik dikembangkan menjadi beberapa kalimat
pengembang kemudian ditegaskan lagi/disimpulkan di akhir paragraf.
Contohnya : Hutan memiliki manfaat yang luar biasa bagi kita. Di hutan
tumbuh bermacam-macam tumbuhan yang dapat mencegah banjir, erosi, dan
tanah longsor. Hewan-hewan juga dapat hidup bebas di hutan, kita juga dapat
memanfaatkan hutan sebagai tempat wisata.
4. Paragraf ineraktif paragraf yang memiliki ide pokok di tengah-tengah
paragraf. Biasanya paragraf ini diawali dengan kalimat-kalimat penjelas
terlebih dahulu kemudian diikuti ide pokok dan dilanjutkan kembali dengan
kalimat penjelas.
Contohnya : Gunung Sinabung di Sumatera Utara meletus. Belum reda letusan
Gunung Sinabung, Gunung Kelud di Jawa Timur juga meletus.
5. Ide pokok menyebar Paragraf dengan jenis ide pokok menyebar tidak
memiliki kalimat utama. Hal ini dikarenakan pikiran utamanya terletak pada
seluruh paragraf atau tersirat pada kalimat-kalimatnya.
Contohnya : Tampak kupu-kupu dengan berbagai warna terbang dari bunga
yang satu ke bunga yang lain. Angin pun semilir terasa menyejukkan hati.
4. Komponen penyusun skripsi
Halaman Judul
Halaman Persetujuan
Halaman Pengesahan
Halaman Motto
Halaman Persembahan
Halaman Pernyataan
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran
Halaman Abstrak
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
Bab II Landasan Teori
A. Kajian Pustaka
B. Kajian Pustaka Tentang Objek Penelitian
C. Hasil Penelitian Terdahulu
D. Kerangka Penelitian
E. Hipotesis
BAB III Metode Penelitian
A. Tempat dan Waktu Penelitian
B. Jenis Penelitian
C. Subyek Penelitian
D. Prosedur Penelitian
E. Teknik Pengumpulan data
F. Validitas Data
G. Teknik Analisis Data
H. Instrumen Penelitian
I. Indikator Pencapaian
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
A. Hasil Penelitian
B. Pembahasan
Bab V Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan
B. Implikasi
C. Saran
Daftar Pustaka
5. Komponen penyusun skripsi
(1) judul
(2) baris kepemilikan
(3) abstrak
(4) kata kunci
(5) pendahuluan
(6) metode
(7) hasil
(8) pembahasan
(9) simpulan
(10) daftar pustaka.

6. Perbedaan karya ilmiah dan non ilmiah


Karya tulis ilmiah bergantung kepada hipotesis sedangkan non ilmiah tidak
Contoh karya tulis ilmiah :
Menjaga Kesehatan Jantung
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
Jantung merupakan salah satu organ yang sangat vital di dalam tubuh manusia.
Karena itu banyak orang yang berusaha untuk selalu menjaga kesehatan
jantung. Akan tetapi nampaknya masih banyak orang yang kurang peduli.
Terbukti dari banyaknya korban jiwa akibat penyakit-penyakit yang menyerang
jantungnya. Untuk itu penelitian mengenai menjaga kesehatan jantung perlu
dilakukan.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana cara menjaga kesehatan jantung?
C. Tujuan Penelitian
Dapat mengetahui cara menjaga kesehatan jantung
BAB II
Pembahasan
Cara Menjaga Kesehatan Jantung
Berbagai penyakit yang menyerang jantung memang masih menjadi masalah
besar bagi sebagian orang. Padahal ada banyak cara mudah untuk menjaga
kesehatan jantung. Setelah melalui riset yang mendalam, peneliti menemukan
beberapa di antaranya.
Menghindari stres karena dapat memicu hormon adrenalin abnormal dan
menyebabkan darah tinggi.
Menjaga kebersihan, baik kebersihan diri sendiri maupun lingkungan.
Mengatur pola makan. Kurangi lemak dan junkfood serta perbanyak memakan
sayur dan buah.
Olahraga teratur.
BAB III
Penutup
Kesimpulan
Menjaga kesehatan jantung memang sangat penting bagi manusia demi
mendapat umur yang panjang. Dan ternyata untuk memperoleh jantung yang
sehat tidak memerlukan usaha yang terlalu sulit dan bisa dilakukan sehari-hari.
Dengan menjaga kesehatan jantung diharapkan semakin sedikit korban yang
jatuh akibat penyakit yang menyerang jantung.
Contoh karya tulis non ilmiah : Puisi, dongeng, cerpen
7. Ciri-ciri karya tulis ilmiah
1. Ditulis secara sistematis.
2. Ditulis berdasarkan penalaran yang logis sehingga apa yang ditulis
oleh penulis sesuai dengan akal sehat.
3. Tulisan didukung oleh data yang objektif. Maksudnya, data yang teruji
kebenarannya secara empiris.
4. Objektif, yakni ditulis atau dibukukan untuk individu atau kelompok
kelompok tertentu.
5. Argumentasi teori yang benar, sahih dan relevan.
6. Mengaitkan argumentasi empirik dengan teoretis.

8. Berdasarkan fungsinya, paragraf dibagi atas 3 yakni paragraf pembuka,


paragraf isi, dan paragraf penutup. Jelaskan ketiga jenis paragraf tersebut!
Paragraph pembuka : Paragraf utama adalah paragraf pembuka dari sebuah
artikel, bab buku, atau karya tertulis lainnya yang merangkum ide-ide
utamanya.
Paragraph isi : Jenis paragraf ini terletak di antara paragraf pembuka dan
paragraf penutup. Di dalam paragraf isi inilah inti pokok pikiran penulis
dikemukakan.
Paragraph penutup : paragraf yang terdapat pada akhir tulisan atau yang
mengakhiri sebuah tulisan.

9. Paragraf pembuka dan penutup pada skripsi yang saya temukan


Paragraph pembuka : Pada awalnya, para pengguna telpon genggam yang
berfasilitas internet hanyalah di gunakan untuk membuka jejaring sosial
sepereti FB, friendster dan lain-lain, selain itu yang banyak di gunakan adalah
google untuk mencari sesuatu yang mereka butuhkan. Namun, seiring dengan
perkembangan gaya hidup manusia yang dituntut untuk serba cepat mudah
dan praktis fungsi internet pada telpon genggam tidak hanya digunakan untuk
browsing namun digunakan untuk chating sebagai pengganti dari sms yang
mana chating melalui jaringan internet lebih irit pulsa, dan lebih cepat
dibandingkan SMS
Paragraf penutup : Berdasarkan hasil analisi uji t diperoleh bahwa variabel gaya
hidup konsumen secara signifikan dan positif berpengaruh terhadap hasil
penjualan blackberry. Sedangkan variabel kemajuan teknologi secara
segnifikan tidak berpengaruh pada hasil penjualan blackberry.

10. paragraph pembuka dan penutup pada artikel yang saya temukan
Paragraf pembuka : Merawat tanaman bisa dibilang susah jika tidak
mengetahui teknik dan ilmu tentang merawat tanaman yang baik. Merawat
tanaman harus dilakukan dengan benar agar tanaman tetap segar dan sehat.
Bagi kamu yang masih pemula dalam hal merawat tanaman tidak perlu
khawatir. Berikut ada beberapa tips merawat tanaman yang bisa kamu coba.

Paragraf penutup : Terapkan berbagai tips untuk merawat tanaman agar


tanaman kamu tumbuh sehat dan subur.
Dengan menanam dan merawat tanaman berarti kamu sudah turut serta
dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan hidup.

Anda mungkin juga menyukai