Orificemeter
III.1 TUJUAN PERCOBAAN:
Tujuan dari percobaan orificemeter adalah untuk mengetahui pengurangan debit aliran
dan kehilangan tinggi tekanan pada aliran zat cair yang melalui lubang orifice.
Tangki Orifice
Ho
Hc
do
N
Lubang Orifice
Tabung Pitot dc
Semburan Air
25
Laboratorium Hidrolika III. Orificemeter
yang diakibatkan oleh garis yang berbentuk kurva. Pengurangan luas penampang
semburan aliran dapat diketahui dengan mengukur garis tengahnya, dan biasanya
disebut Vena Contracta.
Tekanan pada permukaan aliran bagian atas sama dengan tekanan atmosfer didaerah
setempat, tetapi pada semburan aliran tekanan tidak sama dengan tekanan atmosfir.
Besarnya tekanan diukur dengan mengunakan tabung pitot pada batas vena contracta.
Dengan mengambil titik M pada permukaan dan titik N sebagai datum, berdasarkan
Persamaan Bernoulli tinggi tekanan di M adalah:
2
Vm Pm
Hm= + +Zm
2g γ ............................................................................................ (1)
Tinggi tekanan di N :
2
Vn Pn
Hn= + +Zn
2g γ ................................................................................................ (2)
Jika jumlah energi dianggap tetap (Hukum Konservasi) dan tidak terjadi kehilangan
tinggi tekanan, maka:
2 2
Vm Pm Vn Pn
+ +Zm= + + Zn
2g γ 2g γ .....................................................................(3)
Dalam persamaan (3) tekanan titik M dan titik N adalah sama (keduanya sama dengan
tekanan atmosfir) dan kecepatan aliran pada permulaan di titik M adalah nol. Maka :
Pm - Pn = 0.................................................................................................................. (4)
Dan
Zm – Zn = Ho ........................................................................................................... (5)
Dimana Ho : tinggi tekanan diatas N
Dari persamaan (3) dan (5) diperoleh persamaan:
2
Vn
=Hn
2g ....................................................................................................... (6)
Hasil ini diterapkan pada semua titik dalam bidang datar Vena Contracta, maka dengan
mengubah notasi Vn dengan Vo :
2
Vo
=Ho
2g .................................................................................................. (7)
26
Laboratorium Hidrolika III. Orificemeter
Oleh karena adanya kehilangan energi, maka kecepatan air yang jatuh ke dalam tangki
melalui lubang orifice akan mengalami penurunan sebesar Vc, ini dapat dibaca pada
bacaan tinggi kecepatan Hc pada tabung pitot.
Maka Vc dapat dihitung dengan persamaan:
2
Vc
=Hc
2g ................................................................................................... (8)
Besarnya kehilangan energi dihitung berdasarkan bacaan tinggi tekan pada Ho dan Hc,
yaitu :
H = Ho - Hc.............................................................................................................. (9)
Perbandingan kecepatan sebenarnya “Vc“ dengan kecepatan ideal “Vo“ disebut sebagai
“ koefisien kecepatan (Cv) “ dari orifice. Dari persaman ( 7) dan (8) diperoleh :
Cv=
Vc
Vo
=
Hc
√
Ho ..................................................................................................... (10)
Perbandingan luas penampang Vena Contracta denagan luas penampang lubang orifice,
disebut sebagai “Koefisien kontraksi ( Cc ) “, dimana :
Ac
Cv=
Ao .................................................................................................................... (11)
Koefisien debit didapat sebagai perbandingan antara debit sebenarnya (hasil
pengukuran) dengan debit yang melalui semburan.
Debit sebenarnya :
Q=Vc . Ac ................................................................................................................ (12)
Debit yang melalui semburan pada kecepatan Vo adalah :
27
Laboratorium Hidrolika III. Orificemeter
Pipa Inlet
Pipa Pembuang
Tangki Orifice
Nonius Pengukur
Diameter Aliran
(dc)
28
Laboratorium Hidrolika III. Orificemeter
Selang
Pembuang
Nivo tabung
Muka Air
5. Arahkan pipa pitot pada
Konstan
vena contracta, untuk
Pipa Pitottinggi kecepatan (Hc).
mendapatkan
6. Baca dan catat tinggi tekanan pada dasar tangki orifice dengan mengamati bacaan
tabung piezometer (Ho), dan baca juga piezometer yang dihubungkan dengan
Ho
29
Laboratorium Hidrolika III. Orificemeter
Hc
10. Ulangi percobaan diatas dengan memberikan debit aliran (Q) yang berbeda, yaitu
dengan mengatur putaran keran suplai pada pompa.
11. Lakukan analisis hasil percobaan dalam bentuk tabel perhitungan berdasarkan
rumus-rumus yang diberikan dalam teori. Tentukan Cc, Cv, dan Cd untuk setiap
pengaturan debit aliran (Q).
12. Buat kesimpulan dari hasil percobaan yang saudara lakukan dan bandingkan dengan
teori yang telah saudara dapatkan maupun dari literatur.
30
Laboratorium Hidrolika II. Orificemeter
31
Laboratorium Hidrolika II. Orificemeter
XII.1PERALATAN ORIFICEMETER-2
1) HM.150 Base Module
2) HM 150.12 Vertical Flow from a Tank (Orificemeter)
3) Stop watch
Gambar III.4 Alat yang digunakan: 1) Base Module, 2) Peralatan Vertical Flow from A Tank,
dan 3) Stopwatch
32
Laboratorium Hidrolika III. Orificemeter
Gambar III.7 Alat Bantu (Adjusting Aid) dan Beberapa Jenis Nozzle
33
Laboratorium Hidrolika III. Orificemeter
Gambar III.8 Dimensi Alat Bantu (Adjusting Aid) dan Beberapa Jenis Nozzle
34
Laboratorium Hidrolika II. Orificemeter
B. Pelaksanaan Percobaan
1. Tempatkan Model Orificemeter di atas landasan pada
Base Module. Hubungkan selang suplai dari Base
Module ke tangki orificemeter dan posisikan lubang
pembuang dari tangki orifice ke saluran terbuka pada
Base Module, dan buka penutup bak ukur.
2. Berikan aliran listrik pada mesin pompa dalam Base
Module, kemudian nyalakan pompa dengan menekan
tombol pada posisi ON.
3. Pasang tipe nozzle yang akan digunakan di dasar tabung.
4. Secara perlahan, buka keran dari pompa ke tangki orificemeter, atur ketinggian
muka air, dengan batas maksimal sampai dengan ketinggian ujung pipa
pembuang.
5. Atur ujung selang inlet di dalam tabung orificemeter supaya tidak terendam air.
6. Baca manometer di sebelah kiri untuk tinggi muka air pada tabung orificemeter.
35
Laboratorium Hidrolika III. Orificemeter
36
Laboratorium Hidrolika II. Orificemeter
37
Laboratorium Hidrolika III. Orificemeter
38
Laboratorium Hidrolika III. Orificemeter
XI.2 KESIMPULAN
39