Dan mungkin inilah yang sedang anda cari untuk bahan tugas sekolah anda, mencari
contoh paragraf deduktif yang terbaru dan lengkap, ini kami ambil dari berbagai sumber,
jadi silahkan saja di copy paste sesuka hati anda.
Contoh paragraf deduktif 1
Ketika Perang Dunia II, banyak kapal laut logistik Jepang ditenggelamkan oleh armada
perang Amerika. Keadaan itu membuat negeri matahari terbit ini melirik minyak jarak
untuk menggerakkan mesin-mesin perangnya. Tidak hanya truk dan tank, bahkan
pesawat terbang pun menggunakan bahan bakar minyak jarak.
Gagasan utama paragraf tersebut terdapat diawal paragraf (Deduktif), yaitu Ketika
Perang Dunia II, banyak kapal laut logistik Jepang ditenggelamkan oleh armada perang
Amerika.
Contoh paragraf deduktif 2
Penggunaan bahasa Indonesia di seluruh Indonesia dewasa ini belum dapat dikatakan
seragam. Perbedaan dalam struktur kalimat, lagu kalimat, dan ucapan terlihat dengan
mudah. Pemakiaan bahasa Indonesia sebagai bahasa pergaulan sering dikalahkan
oleh bahasa daerah.
Di lingkungan persuratkabaran, radio, dan televisi sudah terjaga dengan baik. Para
pemuka kitapun pada umumnya belum memperlihatkan penggunaan bahasa Indonesia
dengan baik dan benar. Fakta-fakta di atas menunjukan bahwa pengajaran bahasa
Indonesia perlu ditingkatkan.
Gagasan utama paragraf tersebut terdapat diawal paragraf (Deduktif), yaitu
Penggunaan bahasa Indonesia di seluruh Indonesia belum seragam.
Contoh paragraf deduktif 3
Pada hakekatnya pekerja adalah aset perusahaan yang perlu mendapat perlindungan
mengenai keselamatan dan kesehatan kerjanya. Pada masa lalu program keselamatan
kerja bersifat mengatasi kecelakaan yang sudah terjadi tetapi sekarang lebih bersifat
preventif yakni memperkirakan apa yang akan terjadi. Bila akibat kerja dapat
dihindarkan perlu dilakukan upaya kuratif dan rehabilitatif. Pekerja yang mengalami
cacat kerja akan dievaluasi serta ditetapkan tingkat kecocokannya sebelum menerima
Jamsostek.
Gagasan utama paragraf tersebut terdapat diawal paragraf (Deduktif), yaitu pekerja
adalah aset perusahaan yang perlu mendapat perlindungan mengenai keselamatan
dan kesehatan kerjanya.
Contoh paragraf deduktif 4
Narasi adalah paragraf yang menceritakan suatu kejadian atau peristiwa. Ciricirinya: ada kejadian, ada palaku, dan ada waktu kejadian.
Contoh: Anak itu berjalan cepat menuju pintu rumahnya karena merasa khawatir
seseorang akan memergoki kedatangannya. Sedikit susah payah dia membuka
pintu itu. Ia begitu terkejut ketika daun pintu terbuka seorang lelaki berwajah
buruk tiba-tiba berdiri di hadapannya. Tanpa berpikir panjang ia langsung
mengayunkan tinjunya ke arah perut lelaki misterius itu. Ia semakin terkejut
karena ternyata lelaki itu tetap bergeming. Raut muka lelaki itu semakin
menyeramkan, bagaikan seekor singa yang siap menerkam. Anak itu pun
memukulinya berulang kali hingga ia terjatuh tak sadarkan diri.
digambarkan itu. Objek yang dideskripsikan dapat berupa orang, benda, atau
tempat. Ciri-cirinya: ada objek yang digambarkan.
Contoh: Perempuan itu tinggi semampai. Jilbab warna ungu yang menutupi
kepalanya membuat kulit wajanya yang kuning nampak semakin cantik. Matanya
bulat bersinar disertai bulu mata yang tebal. Hidungnya mancung sekali mirip
dengan para wanita palestina.
Eksposisi adalah paragraf yang menginformasikan suatu teori, teknik, kiat, atau
petunjuk sehingga orang yang membacanya akan bertambah wawasannya. Ciricirinya: ada informasi.
Contoh: Bahtsul masail sendiri merupakan forum diskusi keagamaan yang sudah
mendarah daging di pesantren. Di dalamnya, dibahas persoalan-persoalan
masyarakat yang membutuhkan tinjauan keagamaan secara ilmiah, rinci, dan
terukur. Perlu diketahui pula bahwa sebagian besar topik yang muncul
didasarkan atas laporan, aduan, atau keluhan masyarakat tentang persoalan
agama, sosial, budaya, hingga ekonomi. Bisa dikatakan bahwa bahtsul masail
sesungguhnya merupakan cara khas pesantren untuk menyuarakan aspirasi
masyarakat melalui perspektif agama.
Contoh: Keberhasilan domain itu memang tidak mudah diukur. Sebab, domain
tersebut menyangkut hal yang sangat rumit, bahkan terkait dengan "meta
penampilan" siswa yang kadang-kadang tidak kelihatan. Membentuk karakter
manusia memang membutuhkan pengorbanan, sebagaimana yang dilakukan
negara-negara maju seperti Jepang, Singapura, dan Malaysia. Mereka bisa maju
karena memiliki banyak orang pintar dan berkarakter.