Anda di halaman 1dari 5

Bagaimana teknik pengembangan paragraf?

Pengembangan paragraf dapat dibedakan menjadi 2 yaitu berdasarkan teknik dan isi
paragraf.
1. Berdasarkan Teknik
 Secara Alamiah
Pengembangan paragraf berdasarkan urutan waktu dan ruang.Urutan seperti ini biasa
disebut dengan istilah kronologis. Maksud penyampaian informasi yaitu untuk
memudahkan pembaca.Sebagai contoh:
“Menendang bola dengan sepatu baru dikenalnya sekitar tahun 1977, saat ia baru lulus
dari stm negeri 3 jurusan teknik elektro. Yang pertama kali melatihnya adalah klub
halilintar. Dari sini prestasinya terus menanjak hingga kemudian ia dapat bergabung
dengan klub pelita jaya sampai sekarang. Tahun 1984 ia pernah dipanggil untuk
memperkuat PSSI ke merdeka games di malaysia. Waktu ia dipanggil lagi untuk
turnamen di Burnei tahun 1985, ia gagal memenuhinya karena kakinya cedera.”
 Klimaks dan Antiklimaks
Paragraf klimaks dan antiklimaks adalah paragraf yang berusaha memperjelas
paparannya dengan didasarkan pada posisi tertinggi suatau rangkaian.Bila posisi tertinggi
ditempatkan dibagian akhir disebut klimaks, sedangkan bila menulis rangkaian dengan
posisi paling tinggi(menonjol) dan makin lama tidak menonjol disebut
antiklimaks.Sebagai contoh:
“Bentuk traktor mengalami perkembangan dari zaman ke zaman seiring dengan
kemajuan teknologi yang dicapai umat manusia. Pada waktu mesin uap baru jaya-
jayanya, ada traktor yang dijalankan dengan mesin uap. Pada waktu tank menjadi pusat
perhatian orang, traktor pun ikut-ikutan diberi model seperti tank. Keturunan traktor
model tank ini sampai sekarang masih dipergunakan orang, yaitu traktor yang memakai
roda rantai. Traktor semacam ini adalah hasil perusahaan carterpilar. Di samping
carterpiler , ford pun tidak ketinggalan dalam pembuatan traktor dan alat-alat pertanian
lainnya. Jepang pun tidak mau kalah bersaing dalam bidang ini. Produk jepang yang khas
di Indonesia terkenal dengan nama padi traktor yang bentuknya sudah mengalami
perubahan dari model-model sebelumnya.”
 Umum ke Khusus (Deduktif) dan Khusus ke Umum (Induktif)
Teknik umum ke khusus dimulai dari gagasan utama dan dilanjutkan dengan hal
khusus sebagai pengembangnya.Sedangkan teknik khusus ke umum dimulai dari hal-hal
khusus yang merupakan penjelasan kemudian disimpulkan menjadi hala atau gagasan
utama.
a. Contoh Umum ke Khusus
“Salah satu kedudukan Bahasa Indonesia adalah sebagai bahasa Nasional.
Kedudukan ini dimiliki sejak dicetuskannya sumpah pemuda pada tanggal 28 oktober
1928. Kedudukan ini mungkinkan oleh kenyataan bahwa bahasa melayu yang
mendasari Bahasa Indonesia telah menjadi lingua franca selama berabad-abad
diseluruh tanah air kita. Hal ini ditunjang lagi oleh faktor tidak terjadinya persaingan
bahasa, maksudnya persaingan bahasa daerah yang satu dengan bahasa daerah yang
lain untuk mencapai kedudukannya sebagai bahasa Nasional.”
b. Contoh Khusus ke Umum
“Dokumen-dokumen dan keputusan-keputusan serta surat menyurat yang
dikeluarkan pemerintah dan badan-badan kenegaraan lainnya ditulis dalam Bahasa
Indonesia. Pidato-pidato, terutama pidato kenegaraan, ditulis dan diucapkan dengan
Bahasa Indonesia .hanya dalam keadaan tertentu, demi kepentingan antar bangsa
kadang-kadang pidato resmi ditulis dan diucapkan dalam bahasa asing, terutama
bahasa inggris. Demikian juga pemakaian Bahasa Indonesia oleh masyarakat
Indonesia dalam upacara, peristiwa, dan kegiatan kenegaraan. Dengan kata
lain, komunikasi timbal balik antara pemerintah dengan masyarakat berlangsung
dengan menggunakan Bahasa Indonesia.

2. Berdasarkan Isi
 Perbandingan dan Pertentangan
Pengembangan paragraf dengan cara perbandingan atau pertentangan merupakan
sebuah pengembangan yang dilakukan dengan membandingkan atau mempertentangkan
guna memperjelas suatu paparan. Kegiatan membandingkan atau mempertentangkan
tersebut berupa penyajian persamaan dan perbedaan antara dua hal.
Contoh: “Duku merupakan salah satu buah yang sangat popular dalam masyarakat.
Bentuk buahnya yang kecil dan manis, membuat banyak orang menyukai buah ini.
Meskipun begitu, duku mempunyai biji yang cukup besar dan terasa pahit apabila
tergigit, namun rasa buahnya tidak ada bandingannya. Berbeda dengan buah langsat,
walaupun buah satu ini mempunyai bentuk yang sama dengan duku, buah langsat terasa
kecut dan asam. Akan tetapi biji buah langsat jika tergigit tidak sepahit biji duku. Biarpun
demikian, kebanyakan orang lebih memilih duku dibandingkan buah langsat. Itulah
mengapa duku menjadi salah satu buah yang digemari banyak orang meskipun bijinya
besar dan terasa pahit jika tergigit.”
 Analogi
Analogi biasanya paragraf dikembangkan dengan membandingkan dua hal yang
memiliki persamaan bentuknya atau fungsinya. Digunakan untuk membandingkan
sesuatu yang sudah dikenal umum dengan hal yang tidak atau kurang dikenal umum
sehingga hal ini bisa dipahami dengan jelas.
Contoh: “Hidup manusia ibarat roda yang terus berputar. Kadang ada di atas dan
kadang berada di bawah. Saat mereka berada di atas mereka bisa mendapatkan apapun
yang mereka inginkan, tapi sebaliknya ketika mereka berada di bawah sulit sekali untuk
meraih keinginan yang mereka dambakan. Ada kalanya bagi mereka yang sedang berada
di atas janganlah bersikap sombong dan ingatlah bahwa kesuksesan tersebut hanya
bersifat sementara dan bagi mereka yang berada di bawah, janganlah berputus asa karena
masih banyak cara untuk mendapatkan kesuksesan tersebut yaitu dengan berusaha dan
berdoa.”
 Contoh-Contoh
Dalam mengembangkan paragraf dengan teknik ini, teknik yang digunakan adalah
dengan memberikan bukti atau penjelasan kepada pembaca yang bersifat lebih
umum.Secara generalisasi diperlukan contoh-contoh yang valid, sehingga dapat
disimpulkan dengan tepat (benar). Sebagai contoh:
“Selain tipe introver, sifat manusia yaitu ekstrover. Tipe ekstrover yaitu orang-orang
yang perhatiannya lebih diarahkan keluar dirinya, kepada orang lain, dan kepada
masyarakat. Orang yang tergolong tipe ekstrover memiliki sifat-sifat tertentu contohnya
berhati terbuka, lancar dalam pergaulan, ramah tamah, penggembira,mudah
memengaruhi,dan mudah dipengaruhi oleh orang lain.” 
 Sebab Akibat
Sebab Akibat sering disebut dengan kausalitas. Pengembangan paragraf dengan cara
ini dapat dilakukan dengan menyajikan sebab sebagai gagasan pokok utama lalu diikuti
akibatnya sebagai gagasan penjelas, atau sebaliknya disajikan akibat sebagai gagasan
pokok utama lalu diikuti dengan penyebabnya sebagai gagasan penjelas.
Contoh: “Jalan Kebon Jati akhir-akhir ini kembali macet dan semarawut. Lebih dari
separuh jalan kendaraan kembali tersita oleh kegiatan perdagangan dan kaki lima. Untuk
mengatasinya, pemerintah akan memasang pagar pemisah antara jalan kendaraan dengan
trotoar. Pagar ini juga berfungsi sebagai batas pemasangan tenda pedagang kaki lima
tempat mereka diijinkan berdagang. Pemasangan pagar ini terpaksa dilakukan mengingat
pelanggaran pedagang kaki lima di lokasi itu sudah sangat keterlaluan, sehingga
menimbulkan kemacetam lalu lintas.”
 Definisi Luas
Definisi luas yaitu dengan cara mengidentifikasikan atau mengemukakan secara detail
ciri-ciri sesuatu atau sebuah topik. Biasanya harus menguraikan dengan beberapa kalimat,
bahkan beberapa alinea.
Contoh: “Istilah Globalisasi adalah keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan
antar manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya
populer dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi
semakin sempit. Globalisasi adalah suatu proses dimana antar individu, antar kelompok,
dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, berkait, dan memengaruhi satu sama
lain yang melintasi batas negara. Dalam banyak hal, globalisasi mempunyai banyak
karakteristik yang sama dengan internasionalisasi sehingga kedua istilah ini sering
dipertukarkan. Sebagian pihak sering menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan
dengan berkurangnya peran negara atau batas-batas negara.”
 Klasifikasi
Klasifikasi yaitu mengelompokkan hal-hal yang memiliki persamaan atau perbedaan.
Bahkan pengelompokan ini bisa diperinci ke dalam kelompok-kelompok yang lebih
kecil.
Contoh: “Indonesia memiliki hewan dan tumbuhan endemik yang sangat banyak,
terdiri dari burung, hewan berkaki empat ataupun hewan berkaki dua. Tumbuhannya juga
sangat menarik dan indah, tak kalah indah dengan bunga sakura. Hewan endemik
Indonesia seperti, Harimau Sumatra, Orang Utan, Badak Bercula Satu, Siamang. Burung
endemik Indonesia seperti, Burung Cendrawasih, Burung Kakaktua Putih, dan
sebagainya. Sedangkan flora endemik Indonesia seperti, Bunga Bangkai, Bunga Kantong
Semar, Matoa, dan sebagainya.”

Anda mungkin juga menyukai