Anda di halaman 1dari 35

PARAGRAF

DISUSUN OLEH KELOMPOK 6


CUT MULIANA (220200014)
RISKY FITRAWAN (220200020)
STEVIN INVOCAVIT LAIA (220200021)
PENGEMBANGAN PARAGRAF
• PENGERTIAN PARAGRAF
• MANFAAT PARAGRAF
• JENIS PARAGRAF
• CIRI PARAGRAF YANG BAIK
• PENGEMBANGAN PARAGRAF
1. PENGERTIAN PARAGRAF
Bagian tulisan (karangan) yang terdiri atas
kalimat-kalimat yang berhubungan secara
utuh dan padu serta merupakan satu kesatuan
pikiran
KATA KUNCI
Bagian tulisan atau karangan
Himpunan kalimat
Kesatuan pikiran
2. MANFAAT PARAGRAF
• Permudah pikiran atau gagasan
• Memisahkan dan menegaskan perhatian secara
wajar dan formal
• Paragraf berfungsi untuk memudahkan
pengertian dan pemahaman pembaca , yaitu
adanya gagasan-gagasan yang dipilah-pilah. Selain
itu, paragraf berfungsi untuk memilah bagian
uraian agar memudahkan pembaca berhenti lebih
lama pada bagian karangan yang panjang.
3. JENIS PARAGRAF
• Deduktif
• Induktif
• Campuran
• Deskriptif
4. PARAGRAF YANG BAIK
• Memiliki kesatuan pikiran
• Memiliki kohesi dan koherensi
5. PENGEMBANGAN PARAGRAF
• Alamiah spasial
• Klimaks Kronologis
• Analogi
• Sebab akibat
• Contoh-contoh
• Definisi luas
• Perbandingan dan pertentangan
• Klasifikasi
PARAGRAF DEDUKTIF
Kalimat utama

Memang benar masalah utama dewasa ini


adalah soal penyebaran penduduk yang tidak
merata. Tetapi memindahkan manusia tidak
semudah memindahkan barang. Bahkan harus bisa
menunjukan prospek hidup yang lebih baik. Ada
beberapa syarat yang harus dipenuhi, antara lain
faktor-faktor ekonomi dan sosial psikologis. Faktor
ekonomi, misalnya daerah-daerah yang baru dibuka
harus bisa paling tidak menjamin kelangsungan hidup
transmigran.
PARAGRAF INDUKTIF

Kalimat utama

Seorang pelukis bila melihat sawah luas


membentang sampai ke kaki gunung, akan tergerak
hatinya untuk mengabadikannya dengan alat lukisnya.
Seorang insinyur pertanian melihat sawah tersebut
mungkin dalam pikirannya timbul gagasan bagaimana
cara meningkatkan hasil padinya. Lain pula pandangan
seorang pemain layang-layang. Ia melihat sawah yang
luas membentang itu sebagai arena mengadu layang-
layang yang bebas dari segala bahaya. Jadi, nyatalah
bahwa tanggapan dan sikap terhadap sesuatu
bergantung pada keahlian atau kesenangannya.
PARAGRAF CAMPURAN
Kalimat utama Kalimat utama

Tiap bahasa mempunyai sistem ungkapan dan sistim makna yang


khusus. Hal ini ditentukan oleh kerangka alam pikiran pemakai bahasa
itu. Bahasa Indonesia, misalnya, tidak mengenal bentuk jamak dan
tunggal, juga perubahan bentuk kata kerja berdasarkan perbedaan
waktu. Bahasa Inggris tidak mengenal perbedaan tingkatan
berdasarkan tata tingkat sosial. Bahasa Zulu tidak mengenal kata yang
berarti “lembu”, tetapi mengenal kata yang berarti “lembu putih, lembu
merah”, dan sebagainya. Berdasarkan kenyataan itu para linguis
mengatakan; bahwa setiap bahasa mempunyai sistem fonologi,
gramatika, serta sistem semantik yang khusus.
PARAGRAF DESKRIPSI

Ruang tempat kami belajar berukuran 12x7 m,


tingginya kira-kira 3 ½ m, pintunya ada dua buah,
sebuah sebelah utara, sebuah lagi sebelah selatan.
Ruang itu diterangi dengan empat buah neon @ 20
watt. Daya tampungnya kira-kira 70 orang dengan
tempat duduk tunggal. Ruang itu dilengkapi pula
dengan sebuah meja dosen, papan tulis lebar dan
sebuah bak cuci tangan.
PARAGRAF YANG BAIK
(Syarat – syarat paragraf)
• Kesatuan
• Koherensi/ kepaduan
• Kelengkapan
1. Ada Kesatuan Gagasan
a. Seluruh uraian/detail penunjang terpusat
pada satu gagasn utama
b. Kalimat-kalimat menggambarkan hubungan
dan menunjukan ikatan untuk mendukung
gagasan utama
c. Tidak boleh ada kalimat yang menyimpang
dari gagasan utama.
2. Menyatu
a.Hubungan gramatikal dan sematis ditandai
dengan pengulangan
Contoh
(1) Pamor Hidroponik tengah meroket. (2) Kini,
total arealnya di planet Bumi sudah mencapai
puluhan ribu hektar. (3) Dari luas tersebut, bisa
dihasilkan sayuran jutaan ton per tahun. (4) Itu
belum termasuk dari sektor bunga potong yang
menyumbang lima miliar dolar AS per-tahun
(Insani, 2004: 160)
a. Kata Pamor secara semantis = waktu
kini
b. Penggunaan Klitika “-nya” = hidroponik
c. Puluhan ribu hektar dan luas
d. Kata ganti “itu” = jutaan ton per tahun
Bentuk lain paragraf di atas
(1) Pamor Hidroponik tengah meroket. (3) Dari luas
tersebut, bisa dihasilkan sayuran jutaan ton per tahun.
(2) Kini, total arealnya di planet Bumi sudah
mencapai puluhan ribu hektar. (4) Itu belum termasuk
dari sektor bunga potong yang menyumbang lima
miliar dolar AS per-tahun (Insani, 2004: 160)
ATAU
(4) Itu belum termasuk dari sektor bunga potong yang
menyumbang lima miliar dolar AS per-tahun. (3)
Dari luas tersebut, bisa dihasilkan sayuran jutaan ton
per tahun. (2) Kini, total arealnya di planet Bumi
sudah mencapai puluhan ribu hektar.(1) Pamor
Hidroponik tengah meroket. (Insani, 2004: 160)
3. Cukup Pengembangannya
a. Kebutuhan minimal penjelasnya cukup
sehingga tema yang telah di rumuskan
tercapai
UNSUR – UNSUR PARAGRAF
• 1. Topik atau Gagasan Utama Kamu tahu
nggak, unsur ini adalah fokus atau jantung dari
sebuah paragraf. Topik atau gagasan utama
merupakan ide utama yang ingin disampaikan
penulis kepada pembaca. Intinya, gagasan
utama “layaknya jiwa” yang menghidupkan
sebuah paragraf agar menarik di mata
pembaca!
UNSUR – UNSUR PARAGRAF
• 2. Kalimat Utama Unsur pembangun yang
kedua adalah kalimat utama. Kalimat utama
berisi gagasan utama yang diletakkan secara
tersurat pada awal atau akhir paragraf.
Namun, kalimat utama dapat juga ditemukan
pada awal dan akhir paragraf. Kalimat utama
bersifat umum dan akan dikembangkan oleh
kalimat-kalimat pendukung lainnya.
UNSUR – UNSUR PARAGRAF
• 3. Kalimat Penjelas atau Kalimat Pendukung Selanjutnya,
kalimat penjelas atau pendukung. Seperti yang disebutkan di
atas, kalimat pendukung berfungsi untuk mengembangkan
dan memperkuat gagasan yang disampaikan pada kalimat
utama. Kalimat penjelas bisa berupa data pelengkap seperti
opini, fakta, atau data yang valid. Gini nih, contohnya:
“Gunung Merapi yang terletak di wilayah Magelang, Jawa
Timur merupakan gunung aktif di Indonesia. Sewaktu-waktu,
gunung merapi ini bisa meletus. Letusan Merapi yang paling
hebat tercatat pada tahun 2010 yang memakan sekitar 330
korban jiwa.”
UNSUR – UNSUR PARAGRAF
POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF
1. Menggunakan metode analisis penalaran:
a. pengurutan gagasan yang logis
b. Penghubungan sebab-akibat
c. Pemrosesan
d. Pendefinisian

2. Menggunakan metode ilustrasi:


a. Pencotohan
b. Pembandingan dan pertentangan
c. Pengisahan
a) Sebab-Akibat
Jalan Kebon Jati akhir-akhir ini kembali
macet dan semrawut. Lebih dari separuh jalan
kendaraan kembali tersita oleh kegiatan
perdagangan kaki lima. Untuk mengatasinya,
pemerintah akan memasang pagar pemisah
antara jalan kendaraan dengan trotoar. Pagar ini
juga berfungsi sebagai batas pemasangan tenda
pedagang kaki lima tempatmereka diizinkan
berdagang. Pemasangan pagar ini terpaksa
dilakukan mengingat pelanggaran pedagang kaki
lima di lokasi itu sudah sangat keterlaluan,
sehingga menimbulkan kemacetan lalu lintas.
1) Model Contoh-contoh
masih berkisar tentang pencemaran
lingkungan, gubernur Jawa Tengah memberi
contoh tentang jambu mete di Mayong Jepara
yang diserang ulat kipat atau Cricula
Trifenestrata. Ulat ini timbul akibat berdirinya
peternakan ayam di tengah-tengah
perkebunan tersebut. menurut gubernur, izin
peternakan ayam di Mayong itu diberikan
untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. “Kalau hal ini memang benar, lain
kali kita harus hati-hati dalam memberikan
izin mendirikan suatu usaha”, ujar gubernur
Contoh-contoh
2) Perbandingan dan Pertentangan
Ratu Elizabeth tidak begitu tertarik
dengan mode, tetapi selalu berusaha tampil di muka
umum seperti apa yang diharapkan rakyatnya. Kalau
keluar kota paling senang mengenakan pakaian yang
praktis. Ia menyenangi topi dan scarf. Lain halnya
dengan Margareth Thatcher. Sejak menjadi
pemimpin partai konservatif, ia melembutkan gaya
berpakaian dan rambutnya. Ia membeli pakaian
sekaligus dua kali setahun. Ia lebuh cenderung
berbelanja di tempat yang agak murah. Ia hanya
memakai topi ke pernikahan, ke pemakaman dan
upacara resmi pembukaan parlemen.
3. Pengisahan
Pada tahun 1977 ia lulus ujian negara MTs. Satu
setengah tahun berikutnya, ia lulus ujian negara PGA
4 tahun yang hampir saja tidak diikutinya karena
merasa sudah cukup dengan ijazah MTs. Padahal
dengan ijazah PGA 4 tahun, ia dapat melanjutkan ke
PGAN Kudus langsung kelas 2 pada tahun 1979 dan
lulus pada 1981. Ia baru saja benar-benar berniat
melanjutkan studi ketika hampir lulus dari PGAN dan
diterima pada jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia IKIP Surabaya. Pada tahun 1982 ia dan
teman-temannya transfer secara klasikal ke jenjang
S1 sampai lulus pada tahun 1985 (Asrori, 1998:215)
PENGEMBANGAN PARAGRAF
1. Berdasarkan Teknik
1) Klimaks dan antiklimaks
Bentuk traktor mengalami perkembangan dari zaman ke zaman
sesuai dengan kemajuan teknologi yang dicapai umat manusia.
Pada waktu mesin uap baru jaya-jayanya, ada taraktor yang
dijalan kan dengan mesin uap. Modelnya kira-kira seperti mesin
giling yang digerakkan dengan uap. Pada waktu tank menjadi
pusat perhatian orang, traktor pun ikut-ikutan diberi model
seperti tank. Keturunan traktor model tank ini sampai sekarang
masih dipergunakan orang, yaitu traktor yang memakai roda
rantai. Traktor semacam ini adalah hasil perusahaan Carterpillar.
Di samping Carterpillar, Ford pun tidak ketinggalan dalam
pembuatan traktor dan alat-alat pertanian lainnya. Jepang pun
tidak kalah saing dalam bidang ini. Produksi Jepang yang khas di
Indonesia terkenal dengan nama padi traktor yang bentuknya
mengalami perubahan dari model-model sebelumnya (Gorys
Keraf, 1980)
2) Umum-Khusus
Salah satu kedudukan bahasa Indonesia
adalah sebagai bahasa nasional. Kedudukan ini
dimiliki sejak dicetuskannya Sumpah Pemuda
pada tanggal 28 Oktober 1928. kedudukan ini
dimungkinkan oleh kenyataan bahawa bahasa
Melayu yang mendasari bahasa Indonesia telah
menjadi Lingua Franca selama berabad-abad di
seluruh tanah air kita. Hal ini ditunjang lagi oleh
faktor tidak terjadinya “persaingan bahasa”
maksudnya persaingan bahasa daerah yang satu
dengan bahasa derah yang lain untuk mencapai
kedudukannya sebagai bahasa nasional.
Dokumen-dokumen dan keputusan-keputusan
serta surat-menyurat yang dikeluarkan pemerintah
dan badan-badan kenegaraan lainnya ditulis dalam
bahasa Indonesia. Pidato-pidato terutama pidato
kenegaraan, ditulis dan diucapkan di dalam bahasa
Indonesia. Hanya dalam keadaan tertentu, demi
kepentingan komunikasi antarbangasa kadang-kadang
pidato resmi ditulis dan diucapkan dalam bahasa asing,
terutama bahasa Inggris. Demikian juga pemakaian
bahasa Indonesia oleh masyarakat dalam upacara,
peristiwa, dan kegiatan kenegaraan. Dengan kata lain,
komunikasi timbal balik antar pemerintah dan
masyarakat berlangsung dengan menggunakan bahasa
Indonesia.
3) Analogi
Perkembangan teknologi sungguh menakjubkan.
Kehebatannya menandingi kesaktian para satria dan
dewa dalam cerita wayang. Kereta-kereta tanpa kuda,
tanpa sapi, dan tanpa kerbau. Jakarta-Surabaya telah
dapat ditempuh dalam sehari. Deretan gerbong yang
panjang penuh barang dan orang, hanya ditaik dengan
kekuatan air semata. Jaringan jalan kereta api telah
membelah-belah pulau. Asap yang mewarnai tanah air
dengan garis hitam, semakin pudar untuk hilang ke
dalam ketiadaan. Dunia rasanya tidak berjarak lagi,
telah dihilangkan dengan kawat. Kekuatan bukan lagi
monopoli gajah dan badak, tetapi telah diganti dengan
benda-benda kecil buatan manusia.
URAIAN DAN CONTOH
Pikiran utama dari sebuah paragraf hanya
akan jelas kalau diperinci dengan pikiran-pikiran
penjelas. Tiap pikiran penjelas dapat dituang ke
dalam satu kalimat penjelas atau lebih. Malahan
ada juga kemungkinan, dua pikiran penjelas
dituang ke dalam sebuah kalimat penjelas. Tetapi
sebaiknya sebuah pikiran penjelas dituang ke
dalam sebuah kalimat penjelas. Dalam sebuah
paragraf terdapat satu pikiran utama dan
beberapa pikiran penjelas. Inilah yang dinamakan
paragraf.
CONTOH
Kerangka paragraf: pikiran utama: keindahan alam yang
mengecewakan

Pikiran penjelas: - manusia telah mengubah segalanya


- hutan, sawah, dan ladang tergusur
- pohon sudah tidak ada
-pagar bunga telah berganti
- pembangunan gedung-gedung
mewah
Kerangka di atas dapat dikembangkan menjadi sebuah
paragraf. Cobalah anda perhatikan cara pengembangannya
Bernostalgia tentang indahnya alam di Batu-
Malang, hanya akan menimbulkan kekecewaan.
Dalam kurun waktu 30 tahun, dinamika kehidupan
anak-anak manusia telah mengubah segala-galanya.
Hutan, sawah, dan ladang telah tergusur oleh
berbagai bentuk bangunan yang meeluncur dari kota.
Ranting dan cabang pohon telah berganti dengan
jeruji besi. Pagar tanaman bungan yang bermekaran
dengan indahnya, telah diterjang tembok beton yang
kokoh. Batu-batu gunung telah menghadirkan gedung
plaza megah yang menelan biaya milyaran. Arus
modernisasi dengan angkuhnya telah menelan
kemesraan desa ini dari berbagai penjuru
1. Repetisi atau Pengulangan
Bahan yang dipakai untuk karangan ini
adalah surat kabar dan majalah yang terbit antara
tahun 1928 dan 1945 koleksi Museum Pusat.
Jumlah surat kabar berbahasa Indonesia yang
terbit pada tahun 1928 ada 26 buah, pada tahun
1930 ada 27 buah, pada tahun 1935 ada 15 buah,
pada tahun 1940 ada 4 buah, dan pada tahun 1945
ada 22 buah. Di antara tahun 30-an terdapat
peredaran surat kabar Indonesia sebanyak 1.000
lembar per hari bagi lebih kurang 50 juta orang
2. Penggunaan kata ganti
Dengan penuh kepuasan Pak Marto memandangi
hamparan padi yang tumbuh dengan subur. Jerih
payahnya tidak sia-sia. Beberapa bulan lagi ia
akan memetik hasilnya. Sudah terbayang di
matanya orang sibuk memotong, memanggul padi
berkarung-karung, dan menimbunnya di halaman
rumah. Tentu istri, anak, dan calon menantunya,
Acep akan bergembira. Hasil panen yang
berlimpah ini tentu dapat mengantarkan mereka ke
mahligai perkawinan.

Anda mungkin juga menyukai