Anda di halaman 1dari 3

1.

Kesatuan paragraf

Tiap paragraf hanya mengandung satu gagasan pokok. Dengan kata lain, uraian-uraian dalam
sebuah paragraf di ikat oleh satu gagasan pokok dan meruapakan satu kesatuan. Jadi semua kalimat
yang terdapat dalam sebuah paragraf harus terfokus pada gagasan pokok.

Contoh :

Pembangunan sektor wisata pada hakikatnya merupakan kegiatan dan usaha yang terkoordinasi
untuk menarik minat wisatawan. Oleh karena itu, kegiatan pengembangan sektor tersebut
mencakup berbagai segi kehidupan yang ada di masyarakat.

2. Kepaduan paragraf

Setiap paragraf haruslah merupakan kumpulan kalimat yang saling berhubungan secara padu, tidak
berdiri sendiri atau terlepas satu sama lain. Dengan kata lain susunannya harus sistematis, logis, dan
mudah dipahami. Kepaduan itu dapat dicapai jika kalimat-kalimat tersebut terangkai secara baik,
misalnya dengan menggunakan sarana pengait kalimat dalam paragraf berupa:

 Penggantian
 Pengulangan
 Penghubung antar kalimat, atau

Sarana gabungan, yang dimaksud dalam hal ini adalah sarana pengait kalimat dalam paragraf yang
berupa gabungan antara sarana penggantian dan sarana pengulangan dan sarana penghubung antar
kalimat. Guna lain adalah untuk ”menghidupkan” bahasa yang kita gunakan.

Contoh :

Perkuliahan bahasa Indonesia sering dapat membosankan, sehingga tidak dapat perhatian sama
sekali dari mahasiswa. Hal ini disebabkan bahwa kuliah yang disajikan dosen sebenarnya merupakan
masalah yang sudah diketahui mahasiswa, atau merupakan masalah yang tidak diperlukan
mahasiswa. Di samping itu mahasiswa yang sudah mempelajari bahasa Indonesia sejak mereka
duduk di bangku sekolah dasar atau sekurang-kurangnya sudah mempelajari bahasa Indonesia
selama dua belas tahun, merasa sudah mampu menggunakan bahasa Indonesia. Akibatnya memilih
atau menentukan bahan kuliah yang akan diberikan kepada mahasiswa merupakan kesulitan
tersendiri bagi para pengajar.

3. Pengembangan paragraf

Pengembangan dapat dikembangkan dengan cara pertentangan , perbandingan, analogi,


contoh, sebab akibat, definisi dan klasifikasi.

a) Secara perbandingan dan pertentangan

Pengembangan paragraf dengan cara pertentangan biasanya menggunakan ungkapan-


ungkapan seperti berbeda dengan, bertentangan dengan, sedangkan, lain halnya dengan, akan
tetapi dan bertolak belakang dari. Pengembangan paragraf dengan cara perbandingan biasanya
menggunakan ungkapan seperti serupa dengan, seperti halnya, demikian juga, sama dengan, sejalan
dengan, akan tetapi,sedangkan dan sementara itu.

Contoh pengambangan paragraf secara perbandingan dan pertentangan :


Kita memang tidak memiliki kesempatan untuk menikmati indahnya musim semi dan serunya
bemain bola salju di Indonesia,karena di Indonesia adalah negara tropis dan hanya ada dua musim
yaitu, musim panas dan musim hujan. Berbeda halnya dengan di Jepang, mereka memiliki empat
musim, yakni musim Semi/haru,musim panas/natsu,musim gugur/aki dan musim dingin/fuyu.Iklim
yang terjadi pada masing- masing negara sangat mempengaruhi pola hidup masyarakatnya. Seperti
halnya di Indonesia sekarang sedang musim hujan biasanya masyarakatnya yang agraris akan
memulai bercocok tanam. Faktor alam juga sangat mendukung Indonesia, terbukti dengan
banyaknya tempat- tempat wisata alami di Indonesia serta banyaknya flora dan fauna endemik yang
ada. Sedangkan di jepang, tidak terlalu banyak tempat wisata seperti seperti yang ada di Indonesia,
masyarakatnya yang sebagian besar bekerja di pakrik – pabrik usaha teknologi, pertanian di jepang
juga sangat maju, walaupun lahan tidak seberapa mendukung, tetapi majunya teknologi, majunya
pengetahuan dan ke disiplinan serta dukungan pemerintah membuat pertanian di jepang sangat
maju.

b) Secara analogi

Analogi adalah bentuk pengungkapan suatu objek yang dijelaskan dengan objek lain yang
memiliki kemiripan atau kesamaan. Kata-kata yang digunakan yaitu ibaratnya, seperti dan bagaikan.

Contoh pengembangan paragraf secara analogi :

Lionel messi, salah seorang pemain sepak bola yang memiliki teknik dan kemampuan yang luar
biasa , kecepatannya dalam menggiring bola tidak di ragukan lagi, dia bisa melewati lima pemain
sakaligus. Dia berlari lebih cepat dari kijang, lebih gesit dari kelinci dan lebih kuat dari singa yang
mengejar mangsanya. Hingga hampir tak seorang pun bisa merebut bola darinya.

c) Contoh – contoh

Cara contoh-contoh biasanya menggunakan kata seperti, misalnya, contohnya dan lain-lain
adalah ungkapan dalam pengembangan paragraf dengan contoh.

Contoh pengembangan paragraf secara contoh – contoh, sebagai berikut:

Semakin hari, semakin banyak demonstrasi yang terjadi di Negara kita tercinta Indonesia, baik
demonstrasi oleh mahasiswa maupun masyarakat. Bentuk demonstrasi pun semakin ekstrim,
contohnya, demonstrasi akhir – akhir ini , demonstrasi dengan bakar diri oleh Sondang Hutagalung,
salah satu mahasiswa swasta di Jakarta, protes atas ketidakadilan dan kesenjangan serta pemiskinan
akibat Neoliberalisme pemerintah SBY. Kemudian Aksi demonstrasi jahit mulut yang berdemonstrasi
di depan gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat(23/12/2011). Mereka menuntut perusahaan kertas
yang menguasai Kepulauan Meranti,Padang dicabut izinnya.

d) Secara sebab akibat

Pengembangan paragraf dengan cara sebab akibat dilakukan jika menerangkan suatu
kejadian, baik dari segi penyebab maupun dari segi akibat. Ungkapan yang digunakan yaitu padahal,
akibatnya oleh karena itu dan karena.

Contoh pengembangan paragraf secara sebab akibat :


India merupakan negara penghasil beras pertama dunia yang memproduksi 54% beras dunia .
Indonesia juga memiliki andil yang cukup besar sebagai penghasil beras ketiga terbesar dunia
dengan menyumbang 8,5 % beras dunia atas 51 juta ton. Sayangnya akhir- akhir ini Indonesia
mengalami penurunan, hingga Indonesia harus mengimfor beras hingga 1000 ton. Hal tersebut di
pengaruhi oleh banyak faktor,seperti hama yang tidak terkendali, kurangnya pengetahuan petani
dalam mengolah lahan, kurang andilnya pemerintah dalam usaha memajukan pertanian negeri dan
banjir yang kerap kali terjadi, kebanyakan petani mengalami gagal panen. Hinga Indonesia harus
mengimfor beras dari India, Cina atau pun Thailand.

e) Secara definisi luas

Ungkapan yang digunakan adalah, yaitu, ialah, merupakan adalah kata-kata yang digunakan dalam
mengembangkan paragraf dengan cara definisi. Kata adalah digunakan jika sesuatu yang akan
didefinisikan diawali dengan kata benda, yaitu digunakan jika sesuatu yang akan didefinisikan diawali
dengan kata kerja atau sifat. Jika akan menjalaskan sinonim suatu hal, kata ialah yang digunakan dan
jika akan mendefinisikan pengertian rupa atau wujud, kata merupakan yang dipakai.

Contoh pengembangan paragraf secara defenisi luas :

Gedung- gedung pencakar langit, Hotel- hotel berbintang tujuh, tak lepas dari kreatifitas dan
imajinasi tinggi dari para Arsitek. Tak semua orang bisa menjadi seorang arsitek, Istilah arsitek
seringkali diartikan secara sempit sebagai seorang perancang bangunan, adalah orang yang terlibat
dalam perencanaan, merancang, dan mengawasi konstruksi bangunan, yang perannya untuk
memandu keputusan yang memengaruhi aspek bangunan tersebut dalam sisi astetika, budaya, atau
masalah sosial. Definisi tersebut kuranglah tepat karena lingkup pekerjaan seorang arsitek sangat
luas, mulai dari lingkup interior ruangan, lingkup bangunan, lingkup kompleks bangunan, sampai
dengan lingkup kota dan regional. Karenanya, lebih tepat mendefinisikan arsitek sebagai seorang
ahli di bidang ilmu arsitektur,dan ahli rancang bangun.

f) Klasifikasi

Cara klasifikasi adalah pengembangan paragraf melalui pengelompokan berdasarkan ciri-ciri


tertentu. Ungkapan yang lazim digunakan yaitu dibagi menjadi, terbagi menjadi, dan
mengklasifikasikan.

Contoh pengembangan paragraf secara Klasifikasi :

Indonesia memiliki hewan dan tumbuhan endemik yang sangat banyak, terdiri dari burung, hewan
berkaki empat ataupun hewan berkaki dua, Tumbuhannya juga sangat menarik dan indah, tak kalah
indah dengan bunga sakura . hewan endemik Indonesia seperti, harimau sumatra, Orang utan,
Badak bercula satu, siamang, burung endemik Indonesia seperti, Burung Cencrawasih, Burung
kakatua putih, dan sebagainya. flora endemik Indonesia seperti, bunga bangkai, bunga kangtong
semar, Matoa, dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai