Anda di halaman 1dari 5

Lembar Jawaban

Nama : Angelica Nathasya Stevany


NIM : 92E23006
Program : D-IV Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Mata Kuliah : Bahasa Indonesia
Hari/tanggal : Kamis, 11 Januari 2024
Dosen : Suyitno, SKM, MPHM

Jawaban
1. Pengertian Kalimat Aktif
Kalimat aktif adalah kalimat yang Subjeknya sedang atau telah melakukan tindakan. Kalimat ini
mempunyai pola atau struktur S-P-O-K. Ciri kalimat aktif ditandai dengan imbuhan me-
atau ber-Untuk membuat kalimat aktif, bisa menentukan subjek, predikat, dan objek. Kalimat
aktif juga bisa disusun dengan subjek, predikat, keterangan atau pelengkap.
Pengertian Kalimat Pasif
Kalimat pasif adalah kalimat yang Subjeknya mendapat perlakuan atau tindakan. Kalimat ini
mempunyai pola O-P-S atau S-P. Ciri kalimat aktif ditandai dengan imbuhan ter-, di-, ter-an,
serta ke-an. Kalimat aktif juga menggunakan kata ganti kepemilikan seperti itu, ini, dan tersebut.
Ciri-Ciri Kalimat Aktif Dan Kalimat Pasif
Kalimat Aktif
1. Subjek berperan melakukan tindakan yang dinyatakan oleh predikat.
2. Predikat menggunakan imbuhan me- atau ber-.
3. Pola dapat berbentuk SPO atau SPK
Kalimat Pasif
1. Subjek berperan sebagai yang mendapatkan perlakuan.
2. Predikat menggunakan imbuhan di-, ter-, ter-kan, ke-an.
3. Adanya pemendekkan kata ganti kepemilikan, seperti ku-, -nya, dan kau-.
2. Menurut KBBL, paragraf dan alinea memiliki arti yang hampir sama. Paragraf berarti
bagian bab dalam suatu karangan (biasanya mengandung satu ide pokok dan
penulisannya dimulai dengan garis baru); alinea. Dalam lema terpisah, alinea berarti
bagian wacana yang mengungkapkan satu pikiran yang lengkap atau satu tema yang
dalam ragam tulis ditandai oleh jarak baris yang lebih lebar atau awal baris yang
menjorok ke dalam atau jarak spasi yang lebih, sedangkan wacana adalah satuan bahasa
terlengkap yang direalisasikan dalam bentuk karangan atau laporan utuh, seperti novel,
buku, artikel, pidato, atau khotbah. Paragraf merupakan sarana penuangan gagasan,
perasaan, pengalaman penulis yang disusun dengan rangkaian kata yang runtut dalam
satu kesatuan bentuk yang padu sehingga pemikiran itu dapat dipahami oleh pembaca
dengan mudah. Menuangkan gagasan secara tertulis dapat kita analogikan dengan
merangkai karangan bunga atau membingkiskan kado untuk orang lain. Karangan bunga
atau bingkisan kado mewujudkan suatu gagasan. Bingkisan gagasan itu harus merupakan
karangan yang jadi utuh dan lengkap.

3. Ciri-Ciri Bahasa Baku


Kata baku memiliki bentuk yang tetap dan dapat ditemukan di KBBI. Berikut ciri-
cirinya:
 Tidak dipengaruhi bahasa asing
 Memiliki bentuk yang tetap
 Tidak dipengaruhi bahasa daerah
 Pemakaian yang sesuai dengan konteks kalimat
 Bukan merupakan ragam bahasa percakapan
 Pemakaian imbuhan dilakukan secara eksplisit
 Tidak mengandung makna ganda dan tidak rancu
 Tidak mengandung arti pleonasme

4. 10 contoh dari kata hubung (konjungsi) dalam bahasa Indonesia


1. Sesudah makan malam, kami akan pergi menonton film di bioskop.
2. Di sinilah, perlu kita sadari bahwa ketidaksetaraan sosial masih menjadi masalah
dalam lingkungan sekitar.
3. Oleh karena itu, perlu adanya kerja sama internasional untuk mengatasi masalah
perubahan iklim. Dengan bekerja bersama-sama, negara-negara dapat
mengembangkan kebijakan dan inisiatif yang lebih efektif.
4. Namun, ada pendapat yang menjelaskan bahwa pembangunan ekonomi harus
tetap menjadi prioritas utama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
5. Di samping itu, penelitian-penelitian terbaru juga menunjukkan bahwa
perubahan iklim berdampak langsung pada pola cuaca global.
6. Kondisi kesehatannya semakin membaik dengan dia rajin memulai latihan rutin.
7. Perampok itu tidak peduli walaupun polisi memberikan tembakan peringatan.
Sebaliknya, dia malah melawan polisi dengan pisau.
8. Saya suka berenang, tetapi adik saya lebih suka bersepeda
9. Banyak siswa yang tidak menyukai pelajaran matematika, karena sulit dipahami
10. Keadaannya memang sudah aman. Akan tetapi, kita tetap harus waspada.

5. Pendapat
Pudarnya Pesona Bahasa Indonesia
Setiap orang membutuhkan bahasa ketika berinteraksi, mengungkapkan ide dan
pendapat, serta hubungan sosial lainnya. Bahasa dapat mempermudah dalam menjalani
rangkaian kehidupan ini karena melalui bahasa maksud dan tujuan seseorang dalam
kehidupan sehari-harinya dapat diterima. Sebagai makhluk sosial, tentunya kita tidak
mungkin hidup sendiri tanpa adanya orang lain di kehidupan kita. Manusia membutuhkan
interaksi, membutuhkan bantuan, masukan, dan aktifitas-aktifitas lainnya. Atas dasar
inilah bahasa memegang peran penting untuk melakukan penyesuaian dan adaptasi yang
dibutuhkan oleh manusia.

Perkembangan teknologi di Indonesia sudah pesat. Dahulu, berkomunikasi


dilakukan dengan menggunakan surat dan komunikasi intrapersonal. Kelemahan dari cara
berkomunikasi konvensional ini adalah diperlukannya biaya, waktu, dan tenaga yang
banyak, contohnya ketika kita menggunakan surat untuk berkomunikasi dengan teman
yang berbeda pulau ataupun negara, surat tersebut memerlukan waktu yang lama untuk
sampai kepada teman kita. Namun, setelah berkembangannya teknologi, komunikasi
dapat dilakukan dengan mudah, cepat, dan hemat, contohnya berkomunikasi
menggunakan aplikasi Short Message Service (SMS) dan online chatting, seperti
Whatsapp, Twitter, Instagram dan Line, yang sudah dipasang pada perangkat seluler.

Jejaring sosial merupakan media yang banyak digunakan para penutur bahasa
untuk berkomunikasi jarak jauh melalui internet. Masyarakat Indonesia pada dasarnya
menggunakan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dalam kegiatan interaksi pada
ranah media sosial. Saat ini generasi muda milenial kita serinng menggunakan bahasa
gaul yang cenderung tidak santun. Bahasa Indonesia yang susah payah disatukan dalam
Sumpah Pemuda sebagai bahasa pemersatu bangsa setelah berabad-abad bangsa ini
terbelenggu dalam penjajahan. Di zaman sekarang bukan bahasa Indonesia yang ditelan
waktu namun penggunaan bahasa Indonesianya yang semakin hari semakin luntur.
Saat ini para generasi muda milenial menciptakan bahasa gaul atau bahasa baku
yang dipelesetkan, sehingga para orang dewasa kadang tidak mengertinya hanya saja para
generasi muda milenial yang dapat mengerti. Penyebab penggunaan bahasa gaul
dikalangan generasi muda milenial adalah karena kurangnya kecintaan mereka pada
bahasa Indonesia itu sendiri. Hal ini akan membuat penggunaan bahasa Indonesia yang
baik dan benar dikalangan generasi muda milenial mati dengan sendirinya.
Sudah seharusnya para generasai muda milenial memberdayakan dan
menggunakan berbahasa yang baik dan benar dalam berkomunikasi karena generasi
muda milenial adalah penerus bangsa. Adapun dampak yang ditimbulkan dari
penggunaan bahasa gaul itu sendiri yaitu: Eksitensi bahasa Indonesia terancam
terpinggirkan oleh bahasa gaul, menurunnya derajat bahasa Indonesia dan menyebabkan
punahnya bahasa Indonesia. Oleh sebab itu kita sebagai generasi muda milenial harus
mencintai bahasa kita sendiri yaitu Bahasa Indonesia.
Sumber Kutipan
https://www.brainacademy.id/blog/kalimat-aktif-kalimat-pasif
https://www.medcom.id/pendidikan/news-pendidikan/0Kv09GRb-belajar-bahasa-
indonesia-pengertian-paragraf-ciri-unsur-jenis-hingga-syarat-dan-contoh
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6704472/kata-baku-dan-tidak-baku- pengertian-
ciri-ciri-serta-contohnya/
https://tirto.id/kata-konjungsi-macam-macam-kata-hubung-fungsi-dan-contohnya-ghT1
https://journal.um-surabaya.ac.id/lingua/article/view/4314

Anda mungkin juga menyukai