Anda di halaman 1dari 12

Rendahnya Penggunaan Bahasa Indonesia Yang Baik Dan Benar Dalam

Komunikasi Di Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Nama: Yuliana
Npm: 2262201059
Kelas: 1 b
Dosen Pengampu : Hafiz Gunawan, S.Pd, M.Pd

ABSTRAK

Rendahnya penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam komunikasi di
universitas muhammadiyah Bengkulu. Cikal bakal berdirinya Universitas Muhammadiyah
Bengkulu diawali dengan berdirinya Fakultas Keguruan dan Ilmu Sosial (FKIS) IKIP
Muhammadiyah Jakarta cabang Bengkulu pada 1 Agustus 1970, dengan dua Jurusan yaitu
Pendidikan Ilmu Administrasi dan Pendidikan Ekonomi Perusahaan. Bahasa merupakan
kebutuhan vital manusia dalam  berkomunikasi dengan manusia atau sekelompok manusia
lainnya. Sifat dasar manusia yang selalu saling membutuhkan satu dengan lainnya
menjadikan bahasa menjadi kebutuhan mutlak dalam berinteraksi. komunikasi adalah
pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan
yang dimaksud dapat dipahami.

Penelitian menggunakam metode Dalam penelitian kualitatif dikenal teknik


pengumpulan data: wawancara, angket dan observasi. Tahap-tahapannya meliputi bahasa,
bahasa Indonesia yang baik dan benar, komunikas, universitas muhammadiyah Bengkulu,
dan rendahnya penggunaan bahasa Indonesia di universitas muhammadiyah Bengkulu.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: Bahasa merupakan


kebutuhan vital manusia dalam  berkomunikasi dengan manusia atau sekelompok manusia
lainnya. komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang
atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Universitas muhammadiyah
Bengkulu merupakan sebuah universitas swasta yang terletak di Bengkulu.dan didirikan
pada tanggal 1 agustus 1970. Yang terdiri dari 4 gedung . Sekarang terdiri 2 gedung
universitas muhammadiyah Bengkulu, kampus 1 sebagai gedung tertua yang terletak
dikampung bali. Sedangkan kampus IV terletak di Jln. Adam Malik. Bahasa yang sering
digunakan selama saya berkuliah di kampus IV, saya sering mendengar penggunaan bahasa
Bengkulu, bahasa rejang, bahasa jawa, dll. Sebagai mahasiswi yang berasal dari suku jawa
saya merasa cukup kesulitan namun seiring berjalannya waktu saya mulai memahami bahasa
Bengkulu, mungkin bahasa suku rejang yang belum atau mungkin sulit untuk di pahami.
Rendahnya penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar cukup berpengaruh bagi
orang yang masih awam dengan bahasa lain. Misalnya dalam bahasa Indonesia “ Aku”
dalam bahasa Bengkulu “ambo” , sedangkan dalam bahasa rejang “uku”, dan untuk bahasa
jawa “kulo”. Ini merupakan salah satu perbedaan dalam bahasa setiap daerah.

Kata kunci: penggunaan bahasa Indonesia, komunikasi, universitas muhammadiyah


bengkulu

1
BAB I

PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang

Bahasa adalah kemampuan yang dimiliki manusia untuk berkomunikasi dengan


manusia lainnya menggunakan tanda, misalnya kata dan gerakan. Kajian ilmiah bahasa
disebut ilmu linguistik. Perkiraan jumlah bahasa di dunia beragam antara 6.000–7.000
bahasa. Namun, perkiraan tepatnya bergantung pada suatu perubahan sembarang yang
mungkin terjadi antara bahasa dan dialek. Bahasa alami adalah bicara atau bahasa isyarat,
tetapi setiap bahasa dapat disandikan ke dalam media kedua menggunakan stimulus audio,
visual, atau taktil, sebagai contohnya, tulisan grafis, braille, atau siulan. Hal ini karena bahasa
manusia bersifat independen terhadap modalitas. Sebagai konsep umum, "bahasa" bisa
mengacu pada kemampuan kognitif  untuk dapat mempelajari dan menggunakan sistem
komunikasi yang kompleks, atau untuk menjelaskan sekumpulan aturan yang membentuk
sistem tersebut atau sekumpulan pengucapan yang dapat dihasilkan dari aturan-aturan
tersebut. Semua bahasa bergantung pada proses semiosis  untuk menghubungkan  isyarat 
dengan  makna tertentu.

Komunikasi  adalah "suatu  proses  ketika seseorang atau beberapa


orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar
terhubung dengan lingkungan dan orang lain". Komunikasi dapat berbentuk verbal dan
nonverbal. Verbal merupakan komunikasi yang dilakukan dengan bahasa lisan berupa kata-
kata, sedangkan komunikasi nonverbal merupakan komunikasi menggunakan gerak-gerik
tubuh atau menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, dan
mengangkat bahu. Komunikasi menurut para ahli di antaranya seperti yang disebutkan oleh
Anwar Arifin. Menurutnya arti komunikasi adalah jenis proses sosial yang erat kaitannya
dengan aktivitas manusia serta sarat akan pesan maupun perilaku.

Universitas muhammadiyah Bengkulu merupakan sebuah universitas swasta yang


terletak di Bengkulu. Sekarang terdiri 2 gedung universitas muhammadiyah Bengkulu,
kampus 1 sebagai gedung tertua yang terletak dikampung bali. Sedangkan kampus IV
terletak di Jln. Adam Malik.

2
Bahasa yang sering digunakan selama saya berkuliah di kampus IV, saya sering
mendengar penggunaan bahasa Bengkulu, bahasa rejang, bahasa jawa, dll. Sebagai
mahasiswi yang berasal dari suku jawa saya merasa cukup kesulitan namun seiring berjalanya
waktu saya mulai memahami bahasa Bengkulu, mungkin bahasa suku rejang yang belum atau
mungkin sulit untuk di pahami. Rendahnya penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan
benar cukup berpengaruh bagi orang yang masih awam dengan bahasa lain. Misalnya dalam
bahasa Indonesia “ Aku” dalam bahasa Bengkulu “ambo” , sedangkan dalam bahasa rejang
“uku”, dan untuk bahasa jawa “kulo”. Ini merupakan salah satu perbedaan dalam bahasa
setiap daerah.

B.  Rumusan Masalah

1.      Bagaimanakah bahasa Indonesia yang baik dan benar ?


2.      Bagaimanakah penggunaan bahasa Indonesia di kalangan remaja saat ini?
3.      Faktor apa sajakah yang menyebabkan remaja meninggalkan penggunaan bahasa
Indonesia yang baik dan benar?
4.      Bagaimanakah dampak yang ditimbulkan dengan ditinggalkannya penggunaan
bahasa Indonesia yang baik dan benar?
5. Apa saja suku bahasa yang sering digunakan dalam komunikasi di universitas
muhammadiyah Bengkulu?

C. Tujuan
1.      Mengetahui bahasa Indonesia yang baik dan benar.
2.      Mengetahui penggunaan bahasa Indonesia di kalangan remaja saat ini.
3.      Mengetahui faktor yang menyebabkan remaja cenderung meninggalkan
penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
4.      Mengetahui akibat yang ditimbulkan karena ditinggalkannya penggunaan bahasa
Indonesia yang baik dan benar.
5. Untuk mengetahui alasan rendahnya penggunaan bahasa Indonesia di universitas
muhammadiyah bengkulu

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Bahasa

Bahasa adalah suatu media yang digunakan untuk menyampaikan dan memahami
gagasan, pikiran, dan pendapat. Bahasa juga media komunikasi utama di dalam kehidupan
manusia untuk berinteraksi.
Melalui bahasa, kehidupan berinteraksi suatu bangsa dapat dibentuk, dibina, dan
dikembangkan serta dapat diturunkan pada generasi mendatang. Dengan adanya bahasa
sebagai alat komunikasi, maka semua yang ada di sekitar manusia, dapat disesuaikan dan
diungkapkan kembali kepada orang lain sebagai bahan komunikasi.
Secara garis besar, bahasa dapat dilihat dari tiga sudut pandang, antara lain: sudut
pandang bentuk dan sudut pandang makna . Bentuk bahasa berhubungan dengan keadaannya
dalam mendukung perannya sebagai sarana komunikasi untuk berbagai kepentingan
komunikasi pemakai bahasa, dan hubungannya dengan aspek nilai dan aspek makna adalah
perannya yang terkandung dalam bentuk bahasa yang fungsinya sebagai alat komunikasi
ketiga unsur tersebut secara keseluruhan dimiliki oleh semua bahasa di dunia.

B. Bahasa Indonesia Yang Baik Dan Benar


Sering kita dengar ungkapan “gunakanlah bahasa Indonesia yang baik dan benar.”
Terhadap ungkapan itu timbul banyak reaksi. Pertama, orang mengira bahwa kata baik dan
benar dalam ungkapan itu mengandung arti atau makna yang sama atau identik. Sebenarnya
tidak! Justru ungkapan itu memberikan kesempatan dan hak kepada pemakai bahasa untuk
menggunakan bahasa secara bebas sesuai dengan keinginannya dan kemampuannya dalam
berbahasa.mari kita tinjau arti kedua kata itu.
Berbahasa yang baik ialah berbahasa sesuai dengan “lingkungan” bahasa itu digunakan.
Dalam hal ini beberapa faktor menjadi penentu. Pertama, orang yang berbicara; kedua orang
yang diajak berbicara; ketiga, situasi pembicaraan apakah situasi itu formal atau nonforml;
keempat, masalah atau topik pembicaraan.
Sedangkan bahasa yang benar ialah bahasa yang sesuai dengan kaidahnya, aturannya,
bentuk, strukturnya. Kalau berbahasa Indonesia baku harus seperti bahasa yang kaidahya.

4
C. Komunikasi
1. Pengertian Komunikasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan
pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami.
komunikasi merupakan proses pengiriman pesan antara dua orang atau lebih dengan usaha
untuk membangun kebersamaan pikiran tentang suatu makna.
2. Proses Komunikasi
Proses komunikasi terbagi menjadi dua tahap, yakni secara primer dan secara sekunder,
yaitu sebagai berikut:
a. Proses Komunikasi Secara Primer
Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau
perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (symboL)
sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah
bahasa isyarat, gambar, warna dan lain sebagainya yang secara langsung mampu
“menerjemahkan” pikiran atau perasaan komunikator pada komunikan.
b. Proses Komunikasi Sekunder
Proses komunikasi sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang
kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana.
3. Bentuk-bentuk Komunikasi
Ada beberapa bentuk komunikasi diantaranya:
a. Komunikasi Intrapersonal
Komunikasi intrapersonal adalah komunikasi yang terjadi pada diri
sendiri atau komunikasi dalam diri yang merupakan wujud dari instrospeksi
diri atau sedang melakukan perenungan, dialog dengan diri sendiri.
b. Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal sering disebut pula sebagai komunikasi
antar pribadi (KAP), adalah komunikasi dengan tatap muka dan dapat juga
melalui media telepon, internet, atau media lainnya, yang terjadi antardua
orang.
c. Komunikasi Massa
Komunikasi massa yaitu komunikasi dengan menggunakan
sekelompok orang dalam jumlah yang besar dan umumnya tidak saling
mengenal atau heterogen, misalnya kelompok pendengar radio.
5
d. Komunikasi Kelompok
Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang sasarannya
sekelompok orang yang umumnya dapat dihitung dan dikenal dan merupakan
komunikasi langsung dan timbal balik. Komunikasi kelompok adalah
komunikasi yang berlangsung antara beberapa orang dalam suatu kelompok
“kecil”. Misalnya rapat, pertemuan, konferensi dan sebagainya.
4. Hambatan Komunikasi
Secara Umum Ada beberapa hambatan yang sering terjadi pada saat proses komunikasi
a. Hambatan Fisik
Hambatan fisik terkait dengan fisik atau badan seseorang.
Hambatan fisik dapat mengganggu komunikasi yang efektif. Hambatan fisik
dapat terjadi dari cuaca, alat komunikasi dan lain-lain, misalnya gangguan
kesehatan, gangguan alat komunikasi dan sebagainya.
b. Hambatan Semantik
Hambatan semantik adalah hambatan komunikasi yang disebabkan
karena kesalahan bahasa yang dipergunakan. Kata-kata yang digunakan dalam
komunikasi kadang-kadang mempunyai arti mendua yang berbeda, kata-kata
yang digunakan terlalu asing atau tidak jelas, sehingga sulit dapat dimengerti
dan berbelit-belit antara pemberi pesan dan penerima.
c. Hambatan Psikologis dan Sosial
Hambatan ini berkaitan dengan proses-proses kejiwaan atau mental
kemudian hal ini kadang-kadang mengganggu komunikasi, misalnya, nilai-
nilai dan harapan yang berbeda antara pengirim dan penerima pesan.

Berikut ini hambatan-hambatan yang penulis tampilkan secara lebih rinci di samping
hambatan fisik, semantik, psikologis dan sosial.
a. Hambatan dari Penerima Pesan
Hambatan pesan dipengaruhi keadaan dan situasi komunikator,
misalnya pesan yang akan disampaikan belum jelas bagi dirinya atau pengirim
pesan. Hal ini dipengaruhi oleh perasaan atau emosional.

6
b. Hambatan dalam Penyandian/Simbol
Pada tahap ini, pengirim pesan membuat kode atau simbol sehingga
pesannya dapat dipahami orang lain. Namun pada tahap ini dapat terjadi
hambatan jika bahasa yang dipergunakan tidak jelas sehingga mempunyai arti
lebih dari satu.
c. Hambatan Media
Media adalah alat penghubung atau penyampai pesan seperti radio,
televisi, surat kabar, telepon dan lain-lain. Media komunikasi dapat menjadi
hambatan komunikasi. Misalnya gangguan suara radio dan aliran listrik
sehingga tidak dapat mendengarkan pesan.
d. Hambatan dari Penerima
Pesan Penerima pesan adalah orang yang dapat memahami pesan dari
si pengirim pesan. Hambatan ini dapat terjadi, misalnya kurangnya perhatian
pada saat menerima/mendengarkan pesan, sikap prasangka tanggapan yang
keliru dan tidak mencari informasi lebih lanjut.
e. Hambatan Merespon
Pesan Respon atau timbal balik adalah isyarat atau tanggapan yang
berisi kesan dari penerima pesan dalam bentuk verbal dan non-verbal.
Hambatan 15 merespon dapat terjadi jika penerima pesan tidak
menggambarkan apa adanya, akan tetapi memberikan interpretasi, tidak tepat
waktu atau tidak jelas dan sebagainya.
D. Penggunaan bahasa Indonesia di universitas muhammadiyah Bengkulu

Cikal bakal berdirinya Universitas Muhammadiyah Bengkulu diawali dengan


berdirinya Fakultas Keguruan dan Ilmu Sosial (FKIS) IKIP Muhammadiyah Jakarta cabang
Bengkulu pada 1 Agustus 1970, dengan dua Jurusan yaitu Pendidikan Ilmu Administrasi dan
Pendidikan Ekonomi Perusahaan. Bahasa Bengkulu dituturkan di wilayah Kecamatan Ipuh,
Kecamatan Teluk Segara, Kecamatan Muara Bangkahulu, Kota Bengkulu; Desa Pelalo, Desa
Taba Tinggi daerah Padang Ulak Tanding, Kabupaten Rejang Lebong; Desa Tanjung Betuah,
Daerah Merpas, Bengkulu bagian Selatan; Daerah Kepahiang; Desa Ketahun (Air Lelangi)

dan Muko-Muko Selatan; Kaur Selatan (Jembatan Dua dan Tanjung Bunga), Kaur Tengah
(Lubuk Gung), Desa Gading Cempaka (Tanah Patah), Kota Bengkulu.

7
Bahasa Bengkulu di Provinsi Bengkulu memiliki sembilan dialek, yaitu dialek Muko-
Muko, dialek Lembak I, dialek Lembak II,dialek Nasal I, dialek Nasal II, dialek Serawai-
Pasemah, dialek Pekal, dialek Kaur, dan dialek Bengkulu Kota. Dialek Muko-Muko
dituturkan di wilayah Muko-Muko Selatan dan Utara, Kecamatan Ipuh, Bengkulu bagian
utara. Dialek Lembak I dituturkan di wilayah Kecamatan Teluk Segara, Kecamatan Muara
Bangkahulu, Kota Bengkulu. Dialek Lembak II dituturkan di wilayah Desa Pelalo, Desa Taba
Tinggi daerah Padang Ulak Tanding, Kabupaten Rejang Lebong. Dialek Nasal I dituturkan di
wilayah Desa Tanjung Betuah, Bengkulu bagian Selatan. Dialek Nasal II dituturkan di
wilayah Daerah Merpas, Bengkulu bagian selatan. Dialek Serawai-Pasemah dituturkan di
wilayah Bengkulu bagian Selatan (Manna, Seginim, Pino Sukaraja, Seluma), Talo, Kaur
Utara di Talang Jawi dan Padang Leban, Rejang Lebong tepatnya di daerah Kepahiang
(Tapak Gedung). Dialek Pekal dituturkan di Desa Ketahun (Air Lelangi) dan Muko-Muko
Selatan (Lubuk Talang). Dialek Kaur dituturkan di wilayah Kaur Selatan (Jembatan Dua dan
Tanjung Bunga), Kaur Tengah (Lubuk Gung). Dialek Bengkulu Kota dituturkan di wilayah,
Desa Gading Cempaka (Tanah Patah), Kota Bengkulu

Bahasa Rejang adalah salah satu bahasa daerah di Provinsi Bengkulu. Bahasa Rejang
digunakan secara kolokial oleh m asyarakat suku Rejang. Jaspan (1964) menyebutkan suku Rejang
menempati lokasi di kaki bukit, dataran tinggi dan lembah bukit Barisan di bagian utara Provinsi
Bengkulu (Jaspan & King, 2007). Masyarakat suku Rejang ini tersebar dalam beberapa wilayah di
empat kabupaten, yaitu Kabupaten Lebong, Kabupaten Rejang Lebong, Kabupaten Kepahiang dan
Kabupaten Bengkulu Utara

Walaupun demikian suku Rejang dengan berbagai dialeknya memiliki keterbukaan


terhadap bahasa lain yang hidup dalam masyarakat. Hal ini ditunjukkan dalam penelitian
yang memaparkan hubungan antar etnis pendatang (Sunda) dengan etnis Rejang (Pribumi)
yang dapat berkomunikasi dalam dua bahasa, yaitu bahasa Sunda dan bahasa Rejang
(Heryadi & Silvana, 2013).

Bahasa Jawa adalah bahasa Austronesia yang utamanya dituturkan oleh penduduk


bersuku Jawa di wilayah bagian tengah dan timur pulau Jawa. Bahasa Jawa juga dituturkan
oleh diaspora Jawa di wilayah lain di Indonesia, seperti di Sumatra dan Kalimantan; serta di
luar Indonesia seperti di Suriname, Belanda, dan Malaysia. Jumlah total penutur bahasa Jawa

8
diperkirakan mencapai sekitar 75,5 juta pada tahun 2006. Sebagai bahasa Austronesia
dari subkelompok Melayu-Polinesia, bahasa Jawa juga berkerabat dengan
bahasa Melayu, Sunda, Bali dan banyak bahasa lainnya di Indonesia, meskipun para ahli
masih memperdebatkan mengenai posisi pastinya dalam rumpun Melayu-Polinesia. Bahasa
Jawa berstatus bahasa resmi di Daerah Istimewa Yogyakarta di samping bahasa Indonesia.

Sejarah tulisan bahasa Jawa bermula sejak abad ke-9 dalam bentuk bahasa Jawa
Kuno, yang kemudian berevolusi hingga menjadi bahasa Jawa Baru sekitar abad ke-15.
Bahasa Jawa awalnya ditulis dengan sistem aksara dari India yang kemudian diadaptasi
menjadi aksara Jawa, walaupun bahasa Jawa masa kini lebih sering ditulis dengan alfabet
Latin. Bahasa Jawa memiliki tradisi sastra paling tua di antara bahasa-bahasa Austronesia.
Bahasa Jawa mengenal pembedaan antara beberapa tingkat tutur yang penggunaannya
ditentukan oleh derajat kedekatan hubungan atau perbedaan status sosial antara pembicara
dan lawan bicara atau orang yang dibicarakan.

Penggunaan bahasa Indonesia di universitas muhammadiayah Bengkulu masih cukup


minim karena berdasarkan observasi disana lebih sering menggunakan bahasa daerah ketika
berbicara dengan teman sedaerahnya.kenapa saya menggatakan minim, karena ketika berada
diruangan kelas mereka cenderung menggunakan bahasa Indonesia. Universitas
muhammadiyah Bengkulu merupakan sebuah universitas swasta yang terletak di Bengkulu.

Sekarang terdiri 2 gedung universitas muhammadiyah Bengkulu, kampus 1 sebagai


gedung tertua yang terletak dikampung bali. Sedangkan kampus IV terletak di Jln. Adam
Malik. Bahasa yang sering digunakan selama saya berkuliah di kampus IV, saya sering
mendengar penggunaan bahasa Bengkulu, bahasa rejang, bahasa jawa, dll. Sebagai
mahasiswi yang berasal dari suku jawa saya merasa cukup kesulitan namun seiring berjalanya
waktu saya mulai memahami bahasa Bengkulu, mungkin bahasa suku rejang yang belum atau
mungkin sulit untuk di pahami. Rendahnya penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan
benar cukup berpengaruh bagi orang yang masih awam dengan bahasa lain. Misalnya dalam
bahasa Indonesia “ Aku” dalam bahasa Bengkulu “ambo” , sedangkan dalam bahasa rejang
“uku”, dan untuk bahasa jawa “kulo”. Ini merupakan salah satu perbedaan dalam bahasa
setiap daerah.

9
E.  Dampak Ditinggalkannya Penggunaan Bahasa Indonesia Yang Baik Dan Benar
Meninggalkan suatu kebiasaan yang telah menjadi tradisi akan berakibat besar
Dampak buruk yang dapat dirasakan langsung adalah menurunnya nilai kesopanan remaja
ketika berbicara dengan orang yang lebih tua. Sedangkan dampak tidak langsungnya adalah
merusak bahasa nasional itu sendiri. Mungkin, beberapa tahun kedepan masih bisa
menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, namun bagaimana dengan lima puluh
tahun yang akan dating, Hal ini menjadi tugas kita sebagai remaja sekaligus pelajar yang
masih peduli dengan Bahasa Indonesia. Kita tidak dapat memungkiri bahwa ‘bahasa gaul’
telah mengikis dan merusak Bahasa Indonesia. Oleh karena itu, sebagai generasi muda,
marilah kita menjaga dan melestarikan Bahasa Indonesia.

Caranya adalah dengan  membiasakan diri menggunakan Bahasa Indonesia sesuai


dengan kaidah berbahasa yang baik mulai dari diri kita sendiri, karena hal besar berawal dari
hal kecil. Setelah itu marilah kita mengajak teman-teman dan orang-orang di sekitar kita
untuk menggunakan Bahasa Indonesia dengan benar. Hal yang tak kalah penting adalah
dengan tetap memberikan pelajaran Bahasa Indonesia dengan metode pembelajaran yang
menarik kepada siswa di sekolah agar siswa sadar akan pentingnya Bahasa Indonesia dan
mampu untuk turut melestarikan bahasa nasional ini. Dengan demikian, niscaya Bahasa
Indonesia akan tetap terjaga keberadaannya sampai kapan pun.

10
BAB III

PENUTUP 

A. Simpulan

Bahasa merupakan kebutuhan vital manusia dalam  berkomunikasi dengan manusia atau


sekelompok manusia lainnya. Sifat dasar manusia yang selalu saling membutuhkan satu
dengan lainnya menjadikan bahasa menjadi kebutuhan mutlak dalam berinteraksi.
komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau
lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. komunikasi merupakan proses
pengiriman pesan antara dua orang atau lebih dengan usaha untuk membangun kebersamaan
pikiran tentang suatu makna.
Universitas muhammadiyah Bengkulu merupakan universitas swasta yang terletak di
kota Bengkulu. Mempunyai 2 tempat kampus, kampus 1 terletak di kampong bali, sedangkan
kampus IV berada di jalan Adam malik. Berdasarkan observasi di kampus IV mahasiswa
maupun mahasiswinya lebih sering menggunakan bahasa daerah mereka masing-masing
ketika berbicara kepada teman sesukunya atau yang faham akan bahasa yang dia
gunakan.dari sini dapat dilihat jika penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar masih
minim digunakan.bahasa yang sering terdengar yaitu bahasa Bengkulu, bahasa rejang,bahasa
jawa,dan bahasa Indonesia jika dalam ruangan kelas.

B. Saran
Sebagai mahasiwa sudah seharusnya kita sebagai mahasiswa saat ini menggunakan
bahasa Indonesia yang benar sesuai dengan situasi dan kondisi dan sesuai dengan kaidah
yang telah disempurnakan. Dimana kita sedang berkomunikasi secara lisan maupun tulisan.
Karena apa, karena bahasa Indonesia merupakan identitas kebanggaan bangsa Indonesia dan
merupaka alat pemersatu.

11
DAFTAR PUSTAKA

Badudu, J.S.1994.Inilah Bahasa Indonesia yang Benar. Jakarta:Gramedia Pustaka


Utama.
https://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi
https://id.wikipedia.org/wiki/Universitas_Muhammadiyah_Bengkulu#:~:text=Cikal%20bakal
%20berdirinya%20Universitas%20Muhammadiyah,Administrasi%20dan%20Pendidikan
%20Ekonomi%20Perusahaan.

12

Anda mungkin juga menyukai