Anda di halaman 1dari 7

TUGAS BAHASA INDONESIA SIFAT RAGAM

BAHASA

Di susun oleh :

Dhimas Ikhsan Wijaya (1118100084)

TI SE 18P
Sifat-Sifat Ragam Bahasa Indonesia

1. Baku (Bahasa Standar) : bahasa yang dapat diterima di masyarakat sebagai peranti
komunikasi publik dan formal, seperti dalam perundang-undangan, surat-menyurat, dan rapat
resmi.
bentuk bahasa yang telah mengalami proses standardisasi, yaitu tahap menegakkan
tata bahasa dan kamus normatif. Penetapan bahasa baku biasanya melibatkan kodifikasi
norma kebahasaan dan sistem ejaan, serta penerimaan konvensi ini oleh khalayak umum.

Fungsi bahasa baku

 Paul L. Garvin, yang mencerminkan tradisi Aliran Praha, membedakan lima fungsi bahasa
baku:
 penyatu – memungkinkan komunikasi mudah di dalam suatu komunitas bahasa dan membina
identitas kultural-politik komunitas tersebut;
 pemisah – mengontraskan suatu komunitas bahasa dengan yang lain, sambil membangun
ikatan antara bahasawan yang menggunakan varietas bahasa yang berbeda-beda;
 pemberi prestise – bertindak sebagai pembawa gengsi sosial dan kultural, baik untuk seluruh
komunitas maupun bagi seorang individu yang menuturkannya;
 partisipatif – memungkinkan para penutur bahasa untuk mendapatkan manfaat dari
penguasaan bahasa baku (mobilitas sosial, kemungkinan berpartisipasi dalam wacana publik,
dll.);
 kerangka acuan – berfungsi sebagai patokan untuk penilaian praktik kebahasaan.
Contoh Bahasa Baku dan Tidak Baku
Asas – Azas
Atlet – Atlit
Atmosfer - Atmosfir
2. Denotatif : Makna dalam alam wajar secara eksplisit. Makna wajar ini adalah makna yang
sesuai dengan apa adanya. Denotatif adalah suatu pengertian yang dikandung sebuah kata
secara objektif. Sering juga makna denotatif disebut makna konseptual. Kata makan,
misalanya, bermakna memasukkan sesuatu ke dalam mulut, dikunyah, dan ditelan. Makna
makan seperti itu adalah makna denotatif.

Contoh : Ia naik tangga untuk memperbaiki genteng rumahnya yang bocor. (denotatif)
Sudah beberapa hari ia mengalami sakit kepala. (denotatif)

Konotatif : Makna Asosiatif, makna yang timbul dari sikap sosial, sikap pribadi, dan kriteria
tambahan yang dikenakan pada sebuah makna konseptual. Kata makan dalam makna
konotatif untung atau pukul.

Makna konotatif berbeda dari zaman ke zaman. Ia tidak tetap. Kata kamar kecil mengacu
kepada kamar yang kecil (denotatif), tetapi kamar kecil berarti juga jamban (konotatif).
Dalam hal ini, kita kadang-kadang lupa apakah suatu makna kata itu denotatif atau konotatif.
Contoh : Kasus pencurian itu akhirnya di bawa ke meja hijau.. (konotatif)
Pak Amir sudah angkat tangan mengurusi anaknya.. (Konotatif)
Contoh Kalimat Denotatif dan Konotatif
Rumah = Gedung, Wisma, Graha
Penonton = Pemirsa, Pemerhati
Dibuat = Dirakit, Dibuat

3. Berkomunikasi dengan Pikiran daripada Perasaan

 Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang
lain dengan menggunakan lambang-lambang yang bermakna bagi kedua pihak, dalam
situasi yang tertentu komunikasi menggunakan media tertentu untuk merubah sikap atau
tingkah laku seorang atau sejumlah orang sehingga ada efek tertentu yang diharapkan
(Effendy, 2000 : 13).
 Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan, informasi dari
seseorang ke orang lain (Handoko, 2002 : 30).
Fungsi komunikasi adalah :
a. Kendali : komunikasi bertindak untuk mengendalikan prilaku anggota dalam beberapa cara, setiap
organisasi mempunyai wewenang dan garis panduan formal yang harus dipatuhi oleh karyawan.
b. Motivasi : komunikasi membantu perkembangan motivasi dengan menjelaskan kepada para
karyawan apa yang harus dilakukan bagaimana mereka bekerja baik dan apa yang dapat dikerjakan
untuk memperbaiki kinerja jika itu di bawah standar.
c. Pengungkapan emosional : bagi banyak karyawan kelompok kerja mereka merupakan sumber
utama untuk interaksi sosial, komunikasi yang terjadi di dalam kelompok itu merupakan mekanisme
fundamental dengan mana anggota-anggota menunjukkan kekecewaan dan rasa puas mereka oleh
karena itu komunikasi menyiarkan ungkapan emosional dari perasaan dan pemenuhan kebutuhan
sosial.
d. Informasi : komunikasi memberikan informasi yang diperlukan individu dan kelompok untuk
mengambil keputusan dengan meneruskan data guna mengenai dan menilai pilihan-pilihan alternatif
(Robbins, 2002 : 310-311).
Berkomunikasi Menurut Pikiran daripada Perasaan
Contoh : Debat, Argumen, dan Berkomunikasi

4. Kohesif

melekat satu dengan yang lain; padu; berlekatan;


Contoh : Listrik mempunyai banyak kegunaan. Orang tuaku berlangganan listrik dari PLN.
Baru-baru ini tarif pemakaian listrik naik 25%, sehingga banyak masyarakat yang mengeluh.
Akibatnya, banyak pelanggan listrik yang melakukan penghematan.
5. Koheren
berhubungan; bersangkut paut: dalam usaha perbaikan pendidikan, harus merupakan sistem yang
logis
Contoh : Buah Apel ( Apple ) adalah salah satu buah yang sangat tidak diragukan kelezatan
rasanya. (b) Menurut beberapa penelitian dibalik kelezatan dari rasa buah apel ternyata juga
mengandung banyak zat-zat yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh kita
6. Mengutamakan kalimat pasif
Kalimat adalah suatu rangkaian kata yang saling terhubung dan melengkapi hingga informasi
yang dimaksud tersampaikan. Selain itu, kalimat merupakan satu kesatuan bahasa untuk
mengungkapkan suatu pemikiran secara utuh.
Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya dikenai suatu pekerjaan/tindakan atau aktivitas.
Subjek pada kalimat pasif berada sebelum predikatnya. Kalimat pasif ini merupakan
kebalikan dari kalimat aktif.

Kaedah Kalimat Pasif

Tukarkan subjek (pada kalimat aktif) menjadi objek.


Contoh :
Presiden Joko Widodo meresmikan acara peluncuran mata uang rupiah cetakan baru yang
berlangsung siang ini di Jakarta. (aktif)
Acara peluncuran mata uang rupiah cetakan baru yang berlangsung siang ini di Jakarta
diresmikan oleh Presiden Joko Widodo. (pasif)
Ganti awalan me- (pada kalimat aktif) dengan awalan di- pada predikatnya.
Contoh : meresmikan – diresmikan
Tambahkan kata “oleh” di belakang predikat.
Contoh : meresmikan – diresmikan oleh

Jenis jenis Kalimat Pasif


Berdasarkan subjeknya, kalimat pasif dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu sebagai berikut :
Kalimat Pasif Transitif
Yaitu kalimat pasif yang memiliki objek.
Contoh : Pemenang lomba itu akan ditentukan oleh para juri.
Kalimat Pasif Intransitif
Yaitu kalimat pasif yang tidak memiliki objek.
Contoh : Kemarin aku terjatuh saat melewati jalan berlubang itu.
Contoh kalimat pasif :
Dia sangat terpukul atas kepergian sahabat masa kecilnya itu.
Kamarku yang berantakan dirapikan oleh ibu.
Aku diberikan beasiswa kurang mampu oleh pihak sekolah.
Kami merasa tertipu oleh agen perumahan gadungan itu.

7. Konsisten
menetapkan suatu gagasan/ keputusan tidak berubah-ubah secara singkat.
Reza M Syarif (2005)
Konsisten adalan fokus pada suatu bidang yang mana kita tidak akan berpindah menuju bidang lain
sebelum pondasi bidang pertama benar-benar kuat.

Cambrige Dictionary
Konsisten adalah sesuatu yang tidak berubah, atau selalu berbuat atau terjadi secara sama, utamanya
dalam hal positif. Konsisten juga didefinisikan sebagai sebuah kesepakatan, atau mempunyai
kesamaan dengan hal lain, atau bisa juga diartikan mempunyai prinsip yang sama dengan lainnya.
Contoh :
1. Secara berturut-turut Valentino Rossi pernah menjuarai balap moto GP selama 9x.
Kata konsisten disini artinya terjadi terus-menerus atau berulang kali.
2. Bagus adalah seorang pemudah yang konsisten terhadap jalan hidup yang ia pilih.
Kata konsisten disini artinya memegang teguh pendirian.
3. Bayu adalah pendakwah yang disenangi jamaahnya karena ucapan dan perbuatannya selalu
konsisten.
Kata konsisten disini artinya selaras, atau sesuai atau tidak ada kontradiksi.
4. Untuk meraih gelar di kompetisi bulu tangkis, ardi konsisten menjaga kebugaran jasmani nya
dengan cara latihan setiap hari tanpa pernah istirahat.
Kata konsisten disini melakukan berulang-ulang atau terus menerus.

8. Logis
Kalimat logis sendiri merupakan salah satu contoh dalam penggunaan Bahasa Indonesia yang baik
dan benar. Kalimat logis diartikan sebagai suatu perkataan maupun kalimat yang masuk akal, artinya
dapat diterima dan dipahami menurut penalaran. Dalam bahasa media, menggunakan kalimat logis
penting untuk menghindari kesalahan pemahaman terhadap informasi yang dimaksud.
Contoh Kalimat Logis
1 .Lalu lintas di jalan menuju puncak Bogor macet
2. Hati-hati, sering terjadi kecelakaan di Simpang Lima
3. “Kami mengajarkan mata kuliah ilmu komunikasi”, ungkap salah satu peserta.
4. Peraturan siswa yang membawa HP, diharapkan mematikan HP-nya selama proses belajar-
mengajar mulai ditegaskan disetiap sekolah.
5. Lulusan kampus Indonesia mudah bekerja dan berkualitas.

Contoh Kalimat Tidak Logis


1 .Menuju Puncak Bogor, jalannya macet.
2. Hati-hati banyak kecelakaan di Simpang Lima.
3. “kami mengajar mata kuliah yaitu ilmu komunikasi”, ungkap salah satu peserta.
4. Peraturan siswa yang membawa HP harap dimatikan selama proses belajar-mengajar mulai
ditegaskan disetiap sekolah.
5. Kampus Indonesia lulusannya mudah bekerja dan berkualitas

9. Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan penutur/penulisnya secara
tepat sehingga dapat dipahami oleh pendengar/pembaca secara tepat pula. Efektif dalam hal ini
adalah ukuran kalimat yang memiliki kemampuan menimbulkan gagasan atau pikiran pada
pendengar atau pembaca.

Ciri-Ciri Kalimat Efektif dan Contoh

Kesepadanan

Suatu kalimat efektif harus memenuhi unsur gramatikal yaitu unsur subjek (S), predikat (P),
objek (O), keterangan (K). Di dalam kalimat efektif harus memiliki keseimbangan dalam
pemakaian struktur bahasa.

Contoh:

Budi (S) pergi (P) ke kampus (KT). (Tidak Menjamakkan Subjek)

Contoh:

Tomi pergi ke kampus, kemudian Tomi pergi ke perpustakaan (tidak efektif)

Tomi pergi ke kampus, kemudian ke perpustakaan (efektif)

Contoh : Saya adalah mahasiswa Universitas Gajah Mada.Saya kontrak rumah di daerah
Stasiun Tugu.Untuk pergi kuliah, saya menggunakan transportasi umum yaitu, Trans
Jogja.Selain saya, banyak mahasiswa Gajah Mada yang tinggal di Stasiun Tugu menggunakan
fasilitas Trans Jogja sebagai sarana transportasi

10. Kuantitatif
Penelitian kuantitatif merupakan metode untuk mencari dan mengumpulkan data yang dapat
diukur dengan persentase atau angka.
Biasanya data akan diproses lebih lanjut menggunakan teori, model, dan rumus matematika. Dan dari
data tersebut nantinya akan diambil sebuah kesimpulan.
Contoh Kualitatif dan Kuantitatif
Contoh data kualitatif
“Orang Inggris lebih tinggi dari pada orang Indonesia”. Kalimat ini menunjukkan kualitas tinggi
badan. Namun, kita tidak mengetahui berapa tinggi badan orang Inggris dan tinggi badan orang
Indonesia.
“ Pelayanan transportasi umum yang buruk memicu kemacetan di Ibu kota”. Kualitas yang
ditunjukkan dari contoh ini adalah buruknya layanan transportasi umum dan kemacetan. Namun, kita
tidak mengetahui panjang kemacetan yang terjadi, jumlah kendaraan, dan sebagainya.
Contoh data kuantitatif
“Harga BBM naik ke angka 11.000 rupiah”. Contoh ini merupakan data kuantitatif. Karena angkanya
jelas, yaitu naik menjadi 11.000 rupiah.
“Seorang mantan karyawan kesulitan membuka usaha karena membutuhkan modal 500 juta rupiah”.
Contoh kuantitatif ini menujukkan suatu kualitas yang dapat diukur dengan angka, yaitu modal
sebesar 500 juta rupiah.

Anda mungkin juga menyukai