Pengembangan Paragraf
Paragraf eksposisi adalah paragraf yang memaparkan atau menerangkan suatu hal atau objek.
terdapat tiga pola pengembangan paragraf eksposisi, yakni dengan cara proses, sebab dan akibat,
serta ilustrasi.
A. POLA PROSES
Proses merupakan suatu urutan dari tindakan-tindakan atau perbuatan-perbuatan untuk
menciptakan atau menghasilkan sesuatu atau urutan dari suatu kejadian atau peristiwa.
• Contoh :
Pohon anggur, di samping buahnya yang digunakan untuk pembuatan minuman, daunnya pun
dapat digunakan sebagai bahan untuk pembersih wajah. Caranya, ambilah daun anggur
secukupnya. Lalu, tumbuk sampai halus. Masaklah hasil tumbukan itu dengan air secukupnya dan
tunggu sampai mendidih. Setelah itu, ramuan tersebut kita dinginkan dan setelah dingin baru kita
gunakan untuk membersihkan wajah. Insya Allah, kulit wajah kita akan kelihatan bersih dan
berseri-seri.
B. POLA SEBAB AKIBAT
Pengembangan paragraf dapat pula dinyatakan dngan menggunakan sebab-akibat.
• Contoh:
Pada tahun 1997, produksi padi turun 3,85 persen. Akibatnya, Impor beras meningkat,
diperkirakan menjadi 3,1 ton tahun 1998. Sesudah swasembada pangan tercapai pada tahun
1984, pada tahun 1986, kita mengekspor sebesar 371,3 ribu ton beras, bahkan 530,7 ribu ton
pada tahun 1993. akan tetapi, pada tahun 1004, neraca perdagangan beras kita tekor 400 ribu
ton. Sejak itu, impor beras meningkat dan pada tahun 1997 mencapai 2,5 juta ton.
c. Pola Ilustrasi
Sebuah gagasan yang terlalu umum, memerlukan ilustrasi-ilustrsi konkrit.
• Contoh :
Satu-satunya bidang pembangunan yang tidak memahami imbas krisis ekonomi sektor-sektor di
bidang pertanian. Misalnya, perikanan masih meningkat cukup mengesankan, yaitu 6,65 persen;
demikian pula perkebunan, yang meningkat 6,46 persen. Walaupun terkena kebakaran
sepanjang tahun, sektor kehutanan masih tumbuh 2,95 persen. Secara umum, kontribusi dari
sektor-sektor pertanian terhadap produk domestik broto (PDB) meningkat dari 18,07 persen
menjadi 18,04 persen. Padahal selama 30 tahun terakhir, pangsa sector pertanian merosot dari
tahun ke tahun.
4. PARAGRAF ARGUMENTASI
2. Paragraf Induktif
Paragraf yang dimulai dengan mengemukakan penjelasan-penjelasan kemudian
diakhiri dengan kalimat topik
• Contoh
Semua orang menyadari bahwa bahasa merupakan sarana pengembangan budaya.
Tanpa bahasa, sendi-sendi kehidupan akan lemah. Komunikasi tidak lancar. Informasi
tersendat-sendat. Memang bahasa alat komunikasi yang penting, efektif, dan efisien .
3. Paragraf Campuran
Paragraf yang dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat topik
kemudian diikuti kalimat-kalimat penjelas dan diakhiri dengan kalimat topik.
Kalimat topik yang ada pada akhir paragraf merupakan penegasan dari awal paragraf.
• Contoh :
Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat dilepaskan dari komunikasi . Kegiatan
apa pun yang dilakukan manusia pasti menggunakan sarana komunikasi, baik sarana
komunikasi yang sederhana maupun yang modern . Kebudayaan dan peradaban
manusia tidak akan bisa maju seperti sekarang ini tanpa adanya sarana komunikasi.
MACAM-MACAM POLA
PENGEMBANGAN PARAGRAF
1. PENGEMBANGAN UMUM-KHUSUS
Paragraf yang dimulai dengan pikiran pokok kemudian diikuti oleh pikiran-pikiran penjelas,
Misalnya:
Pada waktu menulis surat kita harus tenang. Kalau sedang sedih, bingung, kesal, atau marah
kita jangan menulis surat. Kesedihan, kebingungan, kekesalan, dan kemarahan itu akan tergambar dalam
surat kita. Mungkin akan tertulis kata-kata yang kurang terpikir, terburu nafsu, dan dapat merusak suasana.
2. PENGEMBANGAN KHUSUS-UMUM
Paragraf yang dimulai dengan pikiran-pikiran penjelas kemudian diikuti oleh pikiran pokok atau
kesimpulan, Misalnya:
Dengan bahasa, manusia dapat menyampaikan bermacam-macam pikiran dan perasaan
kepada sesama manusia. Dengan bahasa pula, manusia dapat mewarisi dan mewariskan semua
pengalaman dan pengetahuannya. Seandainya manusia tidak berbahasa, alangkah sunyinya dunia ini.
Memang bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia.
SYARAT-SYARAT DALAM PENGEMBANGAN
PARAGRAF
1. Kepaduan Koheresi
Setiap paragraf haruslah merupakan kumpulan kalimat yang saling berhubungan
secara padu, tidak berdiri sendiri atau terlepas satu sama lain. Setiap kalimatnya
mempunyai hubungan timbal balik serta secara bersama-sama membahas satu
gagasan utama.
2. Kesatuan Pikiran
Selain kepaduan, persyaratan yang baik adalah kesatuan. Kesatuan adalah tiap
paragraf hanya mengandung satu pokok pikiran yang diwujudkan dalam kalimat
utama. Kalimat utama yang di awal paragraf (deduktif), kalimat utama yang di
akhir paragraf (induktif). Ciri-cirinya yaitu kalimat utama dapat dibuat lengkap
dan berdiri sendiri tanpa memerlukan kata penghubung, baik kata penghubung
antarkalimat maupun intrakalimat.
3. Kelengkapan Paragraf
Sebuah paragraf dapat dikatakan lengkap apabila di dalamnya terdapat kalimat-
kalimat penjelas secara lengkap untuk menunjuk pokok pikiran atau kalimat
utama. Ciri-ciri kalimat penjelas yaitu berisi penjelasan berupa rincian,
keterangan , contoh, dan lain-lain. Kelengkapan paragraf berhubungan dengan
cara mengembangkan paragraf. Paragraf dapat dikembangkan dengan cara,
pertentangan, perbandingan, analogi, contoh, sebab akibat, definisi, dan
klasifikasi.
TERIMAKASIH