Anda di halaman 1dari 19

PARAGRAF

Dosen : Evi Husniati Sya’idah, SE., MM


Pengertian
• Paragraf merupakan bagian dari karangan (tertulis) atau
bagian tuturan (kalau lisan).
• Sebuah paragraf ditandai oleh suatu kesatuan gagasan
yang lebih tinggi atau lebih luas daripada kalimat.
• Paragraf umumnya terdiri dari sejumlah kalimat.
• Kalimat-kalimat itu saling bertalian untuk
mengungkapkan gagasan tertentu.
Unsur-unsur Gagasan
1. Gagasan Utama
 Gagasan utama adalah gagasan yang menjadi dasar
pengembangan sebuah paragraf.
 Gagasan utama yang eksplisit (jenis paragraf deduktif,
induktif atau paragraf campuran).
 Gagasan utama yang implisif (paragraf deskriptif atau
naratif)
Unsur-unsur Gagasan
2. Gagasan Penjelas
 Gagasan penjelas adalah gagasan yang fungsinya
menjelaskan gagasan utama. Kalimat yang mengandung
gagasan penjelas disebut kalimat penjelas.
 Kalimat penjelas berisikan:
a. Uraian-uraian kecil;
b. Contoh-contoh;
c. Ilustrasi-ilustrasi;
d. Kutipan-kutipan; atau
e. Gambaran-gambaran yang sifatnya parsial.
• Contoh gagasan penjelas.

Karyawan-karyawan di suatu kantor tidak


dapat bekerja dengan tenang karena kepala
kantornya bersikap keras dan kaku. Sering
kali dia bersikap seakan-akan dia sendiri
yang paling benar. Semua kehendaknya
harus diikuti. Akibatnya suasana kerja di
kantor itu sama sekali tidak menyenangkan.
JENIS-JENIS PARAGRAF
1. Paragraf Deduktif
 Paragraf deduktif adalah paragraf yang gagasan utamanya terletak
di awal paragraf.
 Gagasan utama atau pokok persoalan paragraf dinyatakan dalam
kalimat pertama.

 Contoh :
Satu-satunya bidang pembangunan yang tidak mengalami imbas
krisis ekonomi sektor-sektor di bidang pertanian. Misalnya,
perikanan masih meningkat cukup mengesankan, yaitu 6,65%;
demikian pula perkebunan, yang meningkat 6,46 persen. Walaupun
terkena kebakaran sepanjang tahun, sektor sektor kehutanan masih
tumbuh 2,95%. Secara umum, kontribusi dari sektor-sektor
pertanian terhadap produk domestik bruto (PDB) meningkat dari
18,07% menjadi 18,04%. Padahal selama 30 tahun terakhir,
pangsa sektor pertanian merosot dari tahun ke tahun.
JENIS-JENIS PARAGRAF
2. Paragraf Induktif
 Paragraf Induktif adalah paragraf yang gagasan utamanya
terletak di akhir paragraf.
 Mula-mula dikemukakan fakta-fakta ataupun uraian-uraian.
Kemudian fakta-fakta tersebut digeneralisasikan ke dalam
sebuah kalimat.

 Contoh :
Baik di Indonesia maupun di negaranya sendiri, Shin-chan tidak dianggap
sebagai role model yang baik buat anak-anak. Protes pun
bermunculan. Ruang surat pembaca di koran-koran dipenuhi dengan
keberatan para orang tua terhadap komik yang laris manis itu.
Umumnya surat itu datang dari kalangan ibu. Menurut mereka dalam
suratnya, kelakuan negatif Shin-chan ternyata diikuti oleh anak-anak.
Shin-chan, di mata para orang tua Indonesia, adalah setan kecil
penebar virus.
JENIS-JENIS PARAGRAF
3. Paragraf Campuran (Deduktif-Induktif)
• Paragraf campuran adalah paragraf yang gagasan
utamanya terletak pada kalimat pertama dan kalimat
terakhir.
JENIS-JENIS PARAGRAF
4. Paragraf Deskriptif/Naratif
 Jenis paragraf ini, gagasan utamanya tersebar pada seluruh
kalimat. Paragraf ini tidak memiliki kalimat utama. Semua
kalimatnya merupakan kalimat penjelas.

 Contoh :
Sikap santun dan penuh hormat kepada Umi bersemi sejak kanak-
kanak. Umi disayang oleh semua orang, mulai dari kakek, nenek, ayah
saya pokoknya semua memanjakan beliau. Sampai dia dapat suami,
suaminya pun sayang dan memanjakan Umi saya. Umi orangnya aktif
sehingga jarang memasak untuk keluarga. Sekali memasak, Umi
membuat rendang banyak-banyak untuk kebutuhan satu bulan, karena
Umi sering pergi lama untuk urusan organisasi. Yang memasak
Bapak, yang memperbaiki kompor dan memanjakan Umi juga Bapak.
SYARAT-SYARAT PENYUSUNAN PARAGRAF YANG BAIK
1. Kepaduan Makna (Koheren), apabila ada kekompakan
antara gagasan yang dikemukakan kalimat yang satu dengan
yang lainnya.
2. Kepaduan Bentuk (Kohesif), berkaitan dengan penggunaan
kata-katanya.

 Kekohesifan ditandai:
a. Hubungan penunjukkan, ditandai oleh kata-kata (ini, itu,
tersebut, berikut, tadi);
b. Hubungan pergantian (Saya, kami, mereka, kita, engkau,
anda);
c. Hubungan Pelesapan ( sebagian, seluruhnya);
d. Hubungan perangkaian (lalu, kemudian, akan tetapi,
sementara itu, selain itu, jadi, akhirnya);
e. Hubungan Leksikal (pengulangan kata, sinonim, hiponim).
POLA-POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF
• Pengembangan paragraf mencakup dua persoalan utama,
yaitu:
1. Kemampuan memerinci gagasan utama paragraf ke dalam
gagasan-gagasan penjelas;
2. Kemampuan mengurutkan gagasan-gagasan penjelas ke
dalam urutan yang teratur.
POLA-POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF
1. Paragraf Narasi
 Adalah paragraf yang menceritakan suatu peristiwa atau
kejadian sedemikian rupa sehingga pembaca seolah-olah
mengalami sendiri kejadian yang diceritakan itu.
 Tiga unsur utama yakni tokoh-tokoh, kejadian, dan latar
atau ruang dan waktu.
Paragraf Narasi
• Narasi Fiksi • Narasi Nonfiksi
1. Menyampaikan 1. Menyampaikan informasi
makna/amanat secara yang memperluas
tersirat; pengetahuan;
2. Menggugah imajinasi; 2. Memperluas
3. Penalaran difungsikan pengetahuan/wawasan;
sebagai alat pengungkap 3. Penalaran digunakan sebagai
makna, kalau perlu sarana untuk mencapai
diabaikan; kesepakatan rasional;
4. Bahasa cenderung figuratif 4. Bahasanya cenderung
dan menitikberatkan informatif dan
penggunaan konotasi. menitikberatkan penggunaan
denotasi.
POLA-POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF
2. Paragraf Deskripsi
 Adalah jenis paragraf yang menggambarkan sesuatu
dengan jelas dan terperinci. Pola pengembangan :
a) Pola Spasial adalah pola pengembangan paragraf yang
didasarkan atas ruang dan waktu.
b) Pola sudut pandang adalah pola pengembangan paragraf
yang didasarkan tempat atau posisi seorang penulis
dalam melihat sesuatu.
POLA-POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF
3. Paragraf Eksposisi
 Adalah paragraf yang memaparkan atau menerangkan suatu
hal atau objek. Untuk memaparkan masalah, paragraf
eksposisi menggunakan contoh, grafik, serta berbagai bentuk
dan data lainnya.

 Pola pengembangan :
a) Pola Proses, merupakan suatu urutan dari tindakan-tindakan
atau perbuatan-perbuatan untuk menciptakan atau
menghasilkan sesuatu atau perurutan dari suatu kejadian atau
peristiwa.
POLA-POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF

b) Pola Sebab Akibat, dalam hal ini, sebab bisa bertindak


sebagai gagasan utama, sedangkan akibat sebagai
perincian pengembangannya. Dapat pula sebaliknya.

c) Pola Ilustrasi, dalam hal ini pengalaman-pengalaman


pribadi merupakan bahan ilustrasi yang paling efektif.
POLA-POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF
4. Paragraf Argumentasi
 Argumen bermakna ‘alasan’. Argumentasi berarti
‘pemberian alasan yang kuat dan meyakinkan’.

 Paragraf Argumentasi adalah paragraf yang


mengemukakan alasan, contoh, dan bukti-bukti yang
kuat dan meyakinkan.
Persamaan dan perbedaan antara paragraf
eksposisi dan argumentasi
 Persamaan  Perbedaan
1) Sama-sama menjelaskan pendapat, 1) Tujuan eksposisi hanya menjelaskan
gagasan, dan keyakinan. dan menerangkan sehingga pembaca
memperoleh informasi yang sejelas-
2) Sama-sama memerlukan fakta jelasnya. Argumentasi bertujuan untuk
yang diperjelas dengan angka, mempengaruhi pembaca sehingga
peta, grafik, gambar dll. pembaca menyetujui pendapat, sikap
3) Sama-sama memelukan analisis dan keyakinan kita benar.
dalam pembahasannya. 2) Eksposisi menggunakan contoh, grafik
dll untuk menjelaskan sesuatu.
4) Sama-sama menggali ide dari Argumentasi memberi contoh, grafik
pengalaman, pengamatan dan dll untuk membuktikan bahwa sesuatu
penelitian, sikap dan keyakinan. yang dikemukakan itu benar.
3) Penutup pada akhir eksposisi
menegaskan lagi yang telah diuraikan
sebelumnya. Penutup pada akhir
argumentasi berupa kesimpulan dari
uraian sebelumnya.
SEKIAN
&
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai