Anda di halaman 1dari 28

PARAGRAF

1. Pengertian Paragraf
2. Syarat Pembentukan Paragraf
3. Jenis-jenis Paragraf
Pengertian Paragraf
Sebuah paragraf (dari bahasa Yunani
paragraphos, "menulis di samping" atau
"tertulis di samping") adalah suatu jenis tulisan
yang memiliki tujuan atau ide. Awal paragraf
ditandai dengan masuknya ke baris baru.
Terkadang baris pertama dimasukkan
kadang-kadang dimasukkan tanpa memulai baris
baru.
Banyak pendapat ahli bahasa untuk
membahas pemahaman tentang ‘paragraf’ dan
’alinea’. Istilah paragraf sering disejajarkan dengan
istilah `alinea'. Kedua istilah itu sebenarnya dapat
dibedakan. Paragraf dapat diartikan sebagai suatu
karangan mini, berisi satu kesatuan ide yang
'dibangun' dari kalimat atau beberapa kalimat yang
saling berhubungan sedangkan alinea adalah
penanda suatu paragraf, ada alinea menjorok ke
dalam, alinea menggantung, dan alinea penuh.
Tulisan ini menggunakan alinea menjorok ke
dalam.
Syarat-syarat Pembentukan Paragraf

1. Kesatuan (Unity)
2. Kepaduan (Kohesi)
3. Kelengkapan
Berdasarkan Bentuk/Satuan Karangan

Berdasarkan Kalimat Topik


Jenis-jenis
Paragraf
Berdasarkan Tujuan/sudut pandang

Berdasarkan Pola Pengembangannya


Berdasarkan Bentuk/Satuan
Karangan

Paragraf Paragraf Isi


Pembuka

Paragraf Penutup
Berdasarkan Kalimat Topik

Paragraf Paragraf
Deduktif Induktif

Paragraf
Campuran
Paragraf Narasi

Paragraf Eksposisi

Berdasarkan Tujuan Paragraf Argumentasi

Paragraf Persuasi

Paragraf deskripsi
Pola
Pengembangannya

Umum-Khusus
Khusus-Umum
Definisi Luas
Proses
Sebab-Akibat
Ilustrasi
Pertentangan-Perbandingan
Analisis
Klasifikasi
Seleksi
Sudut Pandang
Dramatis
Analogi
Generalisasi
Paragraf Narasi
1. Pengertian Narasi
Naratif adalah bentuk wacana yang berusaha
menyajikan suatu peristiwa atau kejadian, sehingga
peristiwa itu tampak seolah-olah dialami sendiri
oleh pembaca. Secara singkat dapat dikatakan
bahwa naratif bertujuan menyajikan suatu peristiwa
kepada pembaca, mengisahkan apa yang terjadi,
dan bagaimana kejadian itu berlangsung.
2. Cara Menulis Paragraf Narasi

a. Menentukan tema dan amanat;


b. Menetapkan sasaran pembaca: dewasa, anak-anak, atau
secara umum;
c. Merancang peristiwa secara kronologis;
d. Membagi peristiwa ke dalam 3 tahap: awal,
perkembangan, dan akhir cerita;
e. Merinci detil-detil peristiwa/kejadian sebagai pendukung
cerita;
f. Menuliskan tokoh, watak, latar, dan sudut pandang
penulisan.
Paragraf Eksposisi
1. Pengertian Eksposisi
Eksposisi adalah suatu bentuk wacana yang
berusaha menguraikan suatu obyek sehingga
memperluas pandangan atau pengetahuan
pembaca. Bentuk wacana ini menyajikan penjelasan
yang akurat dan padu mengenai topik-topik yang
mungkin rumit, menyampaikan pernyataan yang
lengkap dan dapat dipercaya, serta dilengkapi
dengan penjelasan tentang suatu objek.
2. Teknik Penulisan Eksposisi
Penulisan eksposisi dapat menggunakan
salah satu atau perpaduan dari beberapa metode
yang ditawarkan. Beberapa metode itu adalah (1)
identifikasi, (2) analisis (analisis umum, analisis
bagian, analisis kausal, analisis fungsi, dan
analisis proses), (3) klasifikasi, dan (4) definisi
Pada bagian akhir atau simpulan
dikemukakan mengenai hal-hal yang telah
disajikan, tidak berisi saran untuk mempengaruhi
pembaca.
Paragraf Persuasi
1. Pengertian Persuasi
Persuasi adalah suatu bentuk wacana yang
merupakan penyimpangan dari argumentasi,
dan khusus berusaha mempengaruhi orang lain
atau para pembaca, agar para pendengar atau
pembaca melakukan sesuatu bagi orang yang
mengadakan persuasi, walaupun yang dipersuasi
sebenarnya tidak terlalu percaya akan apa yang
dikatakan itu.
2. Alat Pengembangan Paragraf Persuasi
a. Bahasa
Bahasa adalah alat komunikasi. sebagai alat, bahasa
sangat luwes dalam menjalankan fungsinya. Artinya,
bahasa dapat dipakai oleh pemakaiannya untuk
kepentingan apa saja selama dalam batas-batas fungsinya
sebagai alat komunikasi.
b. Nada
Nada berkaitan dengan sikap pengarang dalam
menyampaikan gagasannya. Dalam kehidupan tentunya
dapat dijumpai bermacam-macam nada, antara lain: nada
marah, nada senang, nada sedih, dan nada bersemangat.
Masing-masing nada itu dapat dipakai sebagai alat untuk
mempengaruhi perilaku orang lain.
c. Detail
Untuk memilih detail pengembangan persuasi
perlu dipertimbangkan hal-hal berikut:
a) Penting-tidaknya detail itu untuk keperluan persuasi
dan pemahaman pembaca;
b) Jumlah detail yang harus dikumpulkan untuk
mendukung ide pokok;
c) Macam detail yang seharusnya diangkat untuk
mendukung ide pokok;
d) Kapan setiap detail itu dihadirkan?;
e) Ada atau tidaknya korelasi dan relevansi detail
dengan ide pokok sebaiknya diangkat.
d. Organisasi
Organisasi ini menyangkut masalah pengaturan detail
dalam tiga karangan. Dalam persuasi, pengaturan detail
menggunakan prinsip "mengubah keyakinan dan pandangan".
Artinya, detail-detail itu diatur agar mampu mengarahkan
keyakinan pandangan pembaca. Cara-cara penataan detail-detail ini
adalah cara induktif, cara deduktif, cam kronologi dan cara.
penonjolan.
e. Kewenangan
Kewenangan (authority) dapat kita sebut sebagai alas
persuasi. Kewenangan dalarn hal tidak selalu berkaitan dengan
kewenangan hukum. Kewenangan menyangkut "penerimaan dan
kesadaran" pembaca terhadap pengarang. Seorang pengarang
diyakini pembacanya sebagai orang yang berwenang apabila dia:
(a) mempunyai dasar hukum menduduki jabatan-jabatan tertentu,
(b) berkecimpung dalarn bidang-bidang ilmu pengetahuan tertentu,
dan (c) mampu menunjukkan pola pikir yang bermutu.
Paragraf Argumentasi

1. Pengertian Argumentasi
Argumentatif adalah bentuk wacana yang
berusaha membuktikan suatu kebenaran.
Sebuah argumentasi berusaha mempengaruhi
serta mengubah sikap dan pendapat orang lain
untuk menerima suatu kebenaran yang
didukung bukti-bukti mengenai objek yang
diargumentasikan.
2. Teknik Penulisan Argumentasi
a. Pendahuluan
Pendahuluan berfungsi menarik perhatian pembaca dengan
menyajikan fakta-fakta, Pendahuluan untuk memusatkan perhatian
untuk memahami argumentasi yang akan disampaikan nanti dalam
isi karangan.
b. Isi Argumentasi
Seluruh isi argumentasi diarahkan kepada usaha penulis untuk
meyakinkan pembaca mengenai kebenaran dari masalah yang
dikemukakan, sehingga kesimpulannya juga benar.
c. Simpulan
Penulis harus memperhatikan bahwa kesimpulan yang diturunkan
tetap menjaga pencapaian tujuan, yaitu membuktikan kebenaran
untuk mengubah sikap dan pendapat pembaca.
Perbedaan Argumentasi dan Eksposisi

Bagian
Argumentasi Eksposisi
Karangan
Pembukaan dan Menarik perhatian pembaca pada Memperkenalkan kepada pembaca
Pendahuluan persoalan yang akan dikemukakan. tentang topik yang akan dipaparkan
dan tujuan paparan tersebut

Tujuan Meyakinkan pembaca Memberi informasi atau menjelaskan


kepada pembaca agar pembaca
memperoleh gambaran yang jelas

Penggunaan data, Untuk membuktikan bahwa apa Untuk lebih menjelaskan atau
contoh,gambar, yang dikemukakan penulis dalam memperjelas isi karangan
dsb (Alasan) tulisan itu benar

Penutup Menyimpulkan apa yang telah Menegaskan lagi apa


diuraikan pada pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya
sebelumnya
Tugas dan Latihan
• Buatlah sebuah karangan sesuai dengan
paragraf yang sudah dibahas!
• Secara sepintas tampaknya argumentasi dan
persuasi itu sama. Apakah yang membedakan
kedua paragraf itu?
• Dari kelima paragraf tersebut, manakah
wacana yang cenderung ilmiah dan manapula
yang sebaliknya. Jelaskan dengan bukti-bukti!
Tentukan jenis paragraph apa wacana di bawah ini!

• Sebuah tugu di ujung utara Pulau Weah Aceh,


berdiri tegak setinggi delapan meter.
Landasannya, beton berteratak mirip tangga
bersusun lima. Dengan panjang dan lebar sekitar
enam meter. Tentu itu terletak di sebuah semak
belukar di bilangan Jaboi, kotamadya Sabang.
Itulah kilometer nol Indonesia. Berada di tugu itu,
terasa sesuatu merayap di kalbu, perasaan
keindonesiaan. Lagu patriotik Dari Sabang
sampai Marauke seakan-akan tergiang-ngiang di
telinga. Kita sedang menginjak setapak tanah di
ujung paling Barat Nusantara.
• Pas jam 11.00 wib pekan lalu, saya baru pulang dari
kuliah. Layaknya umumnya saya pulang ke rumah naik
ojek yang berada di depan kampusku. Kebetulan waktu
itu matahari sangat terik-teriknya hingga udara panas
menyelimuti tubuhku serta ditambah rasa lapar yang
menghantuiku, membuat situasi waktu itu tidak
mengenakkan untukku. Di perjalanan menuju ke rumah
terselip perihal lucu, nyatanya ojek yang saya naiki
salah jalur. Semula saya kesal tetapi sesudah ia bicara
untuk bertanya jalur yang benar, ia memakai logat
bahasa jawa yang tidak ku tahu. Tanpa sengaja saya
tertawa. Tetapi saya tahu maksudnya yaitu menanyakan
jalur yang benar. Perihal tersebut cukup membuat
terhibur disaat terik matahari yang semakin menusuk
tubuhku.
• Pernahkan Anda menghadapi situasi tertentu dengan
perasaan takut? Bagaimana cara mengatasinya? Rasa Takut
adalah rasa dimana seseorang merasa bahwa dirinya sedang
mengalami situasi atau suasana yang menghilangkan rasa
percaya diri mereka akan sesuatu. Di bawah ini ada lima
jurus untuk mengatasi rasa takut tersebut.
• Pertama, persiapkan diri Anda sebaik-baiknya bila
menghadapi situasi atau suasana tertentu. Dengan
mempersiapkan diri saat menghadapi situasi atau suasana
tertentu Anda akan merasa siap bahkan merasa bahwa Anda
telah melewati situasi dan suasana tersebut.
• Kedua, pelajari sebaik-baiknya bila menghadapi situasi
tersebut. Anda harus mempelajari baik-baik situasi apa yang
sedang Anda hadapi baik ditempat sepi maupun
dikeramaian. Karena Anda akan merasa siap dengan segala
suasana dan situasi yang telah Anda pelajari.
• Raja Ampat Pesona Eksotisme Wisata Bahari Papua
• Siapa bilang di tanah Papua tidak ada objek pariwisata bahari
yang memukau? Selama ini Papua lebih dikenal dengan eksotisme
kebudayaannya yang sederhana serta sumber daya alamnya yang
melimpah. Namun, datanglah ke Raja Ampat, dan nikmati
keindahan terumbu karang, lengkap dengan biota laut
menawan serta pemandangan bahari yang mengesankan.
• Tidak salah bila kemudian Putri Indonesia 2005 Nadine
Chandrawinata menyatakan kekagumannya pada kawasan ini
setelah melakukan penyelaman, merasakan sajian panorama
bawah laut Raja Ampat yang sangat memikat. Penggemar
snorkeling dan diving memang dijamin tidak akan kecewa.
Sebaliknya, mereka bakal terpanggil untuk datang dan datang lagi.
Raja Ampat adalah pecahan Kabupaten Sorong, sejak 2003.
Kabupaten berpenduduk 31 ribu jiwa ini memiliki 610 pulau (hanya
35 pulau yang dihuni) dengan luas wilayah sekitar 46.000 km2,
namun hanya 6.000 km2 berupa daratan, 40.000 km2 lagi lautan.
Pulau-pulau yang belum terjamah dan lautnya yang masih asri
membuat wisatawan langsung terpikat.
• Sebuah survey dan studi perlu dilakukan untuk meneliti
dampak sosial, budaya, dan psikologis dari praktik
adopsi ini sebelum orang-orang keburu menilai yang
jelek-jeleknya saja. Oleh karena itu, kalau kita memang
ingin konsekuen menjadi bangsa yang berkepribadian
yang mandiri, mungkin praktik-praktik seperti
pinjaman dari luar negeri, penanaman modal asing,
studi keluar negeri dan segala bentuk hubungan serta
‘produk’yang berbau luar negeri lebih baik dijauhkan.
Hal ini tentu saja mustahil. kalau kita mau jujur tentang
keberadan bangsa dan negara kita, kita ini sebenarnya
masih jauh sekali dari impian mejadi negara yang
mandiri, yang sejahtera dan mampu tampil sebagai
negara yang menetukan di dalam percaturan dunia.

Anda mungkin juga menyukai