Anda di halaman 1dari 9

Nama : Dwi Anis Fitriyani

NIM : 823691531
MODUL 5 Kelas :A
PARAGRAF I Semester : VI

A. Paragraf Deskripsi
1. Pengertian dan Ciri- Ciri Paragraf Deskripsi
a. Pengertian Paragraf Deskripsi
Paragraf deskripsi adalah suatu bentuk pengungkapan gagasan yang terjalin dalam
rangkaian beberapa kalimat yang menggambarkan sesuatu dengan jelas dan terperinci.
b. Ciri-Ciri Paragraf Deskripsi
Ciri-ciri paragraf deskripsi antara lain :
1. Menggambarkan sesuatu,
2. Penggambaran tersebut dilkaukan sejelas-jelasnya dengan melibatkan kesan indera,
dan
3. Membuat pembaca atau pendengar merasakan sendiri atau mengalami sendiri.
2. Pola Pengembangan dan Pendekatan Paragraf Deskripsi
a. Pola Pengembangan Paragraf Deskripsi
1. Pola pengembangan paragraf deskripsi spasial
Pola pengembangan paragraf deskripsi spasial, maksudnya bahwa paragraf yang
dikembangkan dengan menggambarkan objek ruangan, benda, atau tempat.
2. Pola pengembangan paragraf deskripsi subjektif
Pola pengembangan paragraf deskripsi subjektif, maksudnya pengembangan
pargrafyang menggambarkan objek seperti tafsiran atau kesan perasaan penulis.
3. Pola pengembangan paragraf deskripsi objektif
Pola pengembangan paragraf deskripsi objektif adalah pengembangan pargraf
dengan mendasarkan pada penggambaran objek dengan apa adanya atau
sebenarnya.
b. Pendekatan Paragraf Deskripsi
1. Pendekatan ekspositoris
Pendekatan ekspositoris merupakan pendekatan dalam penulisan paragraf
deskripsi yang disusun dengan tujuan dapat memberi keterangan sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya sehingga pembaca seolah-olah dapat ikut melihat atau
merasakan ubjek yang kita deskripsikan.
2. Pendekatan impresionistik
Pendekatan impresionistik merupakan pendekatan dalam penulisan paragraf
deskripsi yang ditujukan untuk mendapatkan tanggapan emosional pembaca
ataupun kesan pembaca.
3. Pendekatan menurut sikap pengarang
Pendekatan menurut pengarang merupakan pendekatan dalam penulisan paragraf
yang sangat bergantung kepada yang ingin dicapai, sifat objek, serta pembaca
deskripsinya.
3. Memperbaiki dan Menyusun Paragraf Deskripsi
Sebuah paragraf yang baik mempunyai tiga syarat, yaitu : kesatuan, kepaduan, dan
kelengkapan. Kesatuan paragraf hanya mengandung satu gagasan utama yang diikuti oleh
beberapa kalimat penjelas. Kapaduan paragraf terjalin rangkaian kalimat secara baik,
logis, bersistem, teratur, dan saling berkaitan. Kelengkapan paragraf ditandai dengan
kalimat-kalimat penjelas yang cukup untuk menunjang kejelasan kalimat topik.

B. Paragraf Narasi
1. Pengertian dan Ciri-Ciri Pargraf Narasi
a. Pengertian Paragraf Narasi
Narasi adalah suatu bentuk wacana yang berusaha mengisahkan suatu kejadian atau
peristiwa sehingga tampak seolah-olah pembaca melihat atau mengalami sendiri peristiwa
itu. Narasi merupakan suatu bentuk wacana yang berusaha menggambarkan dengan
sejelas-jelasnya kepada pembaca tentang perbuatan yang terjalin dalam satu kesatuan
waktu. Narasi dibagi menjadi dua yakni :
1. Narasi ekspositoris
Narasi ekspositoris adalah narasi yang hanya bertujuan untuk memberikan informasi
kepada pambaca agar wawasannya bertambah luas (memperluas pengetahuan orang).
Narasi ekspositoris bersifat umum (generalisasi) dan khusus. Narasi bersifat umum
karena menceritakan peristiwa umum yang dapat dilakukan oleh siapa saja dan
terjadi berulang-ulang, sedangkan narasi yang bersifat khusus hanya mengisahkan
peristiwa yang khas dan tidak dapat dilakukan secara berulang-ulang.
2. Narasi sugestif
Narasi sugestif adalah narasi yang berusaha memberi makna atas peristiwa atau
kejadian itu sebagai suatu pengalaman. Berikut perbedaan narasi ekspositoris dan
narasi sugestif.
Narasi Ekspositoris Narasi Sugestif
a. Memperluas pengetahuan. a. Menyampaiakn suatu makna atau
suatu amanata yang tersirat
b. Menyampaikan informasi mengenai b. Menimbulkan daya khayal atau
suatu kejadian. menggugah daya imajinasi pembaca
c. Didasarkan pada penalaran untuk c. Penalaran hanya berfungsi sebagai alat
mencapai kesepakatan rasional. umtuk menyampaikan makna,
sehingga kalau perlu penalaran dapat
dilanggar.
d. Bahasanya lebih condong ke bahasa d. Bahasanya lebih condong ke bahasa
informatif, lugas, dengan titik berat figuratif, kias, majas, dengan
pada penggunaan kata-kata denotatif menitikberatkan penggunaan kata-kata
konotatif.
b. Ciri-ciri Paragraf Narasi
1. Awal narasi biasanya berisi pengantar yaitu memperkenalkan suasana dan tokoh.
2. Bagian tengah merupakan bagian yang memunculkan suatu konflik, lalu mencapai
klimaks, dan secara berangsur-angsur cerita akan mereda.
3. Akhir cerita yang mereda ini mengungkapkan bermacam-macam (panjang, singkat
atau memprsilakan pembaca untuk menebaknya sendiri.
2. Narasi fakta dan Narasi Fiktif
a. Narasi Fakta
1. Otobiografi dan biografi
Otobiografi adalah penyampaian kisah yang menarik dan pengalaman pengalaman
pribadi yang ditulis oleh tokohnya sendiri. Sedangkan biografi ditulis oleh orang
lain.
2. Anekdot dan isiden
Anekdot dan insiden mengisahkan suatu rangkaian tindak-tanduk atau perbuatan
salam suatu unit waktu tersendiri.
3. Sketsa
Sketsa adalah suatu bentuk wacana yang singkat dan dikembangkan dengan
menggunakan detail-detail yang terpilih berdasarkan suatu kerangka perbuatan
naratif. Tujuan utama sketsa adalah menyajikan hal-hal yang oenting dari suatu
peristiwa atau kejadian secra garis besar dan selektif, dan bukan untuk
mengisahkan sasuatu kejadian secara lengkap.
4. Profil
Profil adalah wacana yang memperlihatkan ciri-ciri utama dari seorang tokoh yang
dikisahkan berdasarkan suatu kerangka yang telah dogariskan di muka atau
sebelumnya.
b. Narasi fiktif
Contoh narasi fiktif adalah cerpen dan novel
3. Memperbaiki dan Menyusun Paragraf Narasi
Perbaikan dan penyusunan paragraf perlu kreativitas untuk mencari, menemukan, dan
menggali ide dengan rumus 5W+1H yang meliputi : what (apa yang diceritakan), where
(dimana lokasi ceritanya),when (kapan peristiwa-peristiwa berlangsung), who (siapa
pelaku ceritanya), why (mengapa peristiwa-peristiwa itu terjadi), dan how (bagaimana
cerita itu dipaparkan).

C. Paragraf Argumentasi
1. Pengertian dan Ciri-Ciri Paragraf Argumentasi
a. Pengertian Paragraf Argumentasi
Paragraf argumentasi adalah paragraf yang bertujuan membuktikan kebenaran suatu
pendapat/kesimpulan dengan data/fakta sebagai alasan/bukti.
b. Ciri-Ciri Paragraf Argumentasi
1. Menjelaskan pendapat agar pembaca yakin,
2. Memerlukan fakta untuk pembuktian berupa data, gambar/grafik, uji statistik atau
lainnya,
3. Menggali sumber ide atas dasar pengamtan, pengalaman, dan penelitian, dan
4. Memaparkan penutup dalam bentuk simpulan atau rekomendasi.
2. Teknik Pengembangan Argumentasi
Teknik menyusun paragraf argumentasi yakni sebagai berikut :
a. Menentukan topik/tema
b. Menetapkan tujuan
c. Mengumpulkan data dari berbagai sumber
d. Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih
e. Mengembangkan kerangka karangan argumentasi.
Teknik pengembangan paragraf argumentasi adalah sebagai berikut :
a. Teknik induktif, yakni penyusunan paragraf argumentasi yang dilakukan dengan
mengemukakan lebihdahulu bukti-bukti yang berkaitan dengan topik.
b. Teknik deduktif, yakni penyusunan argumentasi yang dilakukan dengan
mengemukakan lebih dahulu kesimpulan yang umum dan kemudian disusul dengan
uraian mengenai hal-hal yang khusus.
3. Memperbaiki dan Menyusun Paragraf Argumentasi
Enam hal yang harus ada dalam karangan argumentasi untuk meyakinkan pembaca antara
lain :
a. pernyataan faktual
b. asumsi,
c. uraian definisi,
d. uraian teoritis,
e. pendekatan
f. tujuan.
MODUL 6
MENYUSUN PARGRAF II

A. Eksposisi
1. Pengertian
Eksposisi (pemaparan) merupakan salah satu bentuk karangan yang berusaha
menerangkan, menguraikan, dan menganalisis suatu pokok pikiran yang dapat
memperluas pengetahuan dan pandangan seseorang. Eksposisi merupakan tulisan yang
sering digunakan untuk menyampaikan uraian ilmiah, seperti makalah, skripsi, tesis,
disertasi, atau artikel pada surat kabar atau majalah. Kerangka karangan umumnya
dibagi 3 bagian, yaitu : bagian pembuka (pendahuluan), bagian pengembangan (isi), dan
bagian penutup yang merupakan penegasan.
Ciri karangan eksposisi adalah sebagai berikut :
a. Berupa uraian, rincian, dan contoh.
b. Berbentuk informasi untuk memperluas pengetahuan pembaca.
c. Bersifat ilmiah yang mengandung fakta dan data.
d. Berisi pemerian data dengan kata sambung antarkalimat menggunakan frase (antara
lain, di antaranya, sebagai berikut, terdiri dari, terdiri atas)
2. Teknik Pengembangan Eksposisi
a. Teknik identifikasi
Teknik identifikasi adalah sebuah teknik pengembangan eksposisi yang
menyebutkan ciri-ciri atau unsur0unsur yang membentuk suatu hal atau objek
sehingga dapat mengenal objek itu dengan tepat dan jelas.
b. Teknik perbandingan
Perbandingan adalah suatu cara untuk menunjukkan kesamaan dan perbedaan antara
dua objek atau lebih dengan mempergunakan dasar-dasar tertentu. Teknik
perbandingan ada 3, yaitu :
1. Perbandingan langsung
2. Analogi
3. Perbandingan kemungkinan
c. Teknik ilustrasi
Teknik ilustrasi menghubungkan prinsip umum dengan contoh-contoh nyata dan
konkret untuk menambah pemahaman para pembaca.
d. Teknik klasifikasi
Klasifikasi merupakan suatu teknik menempatkan barang-barang atau
mengelompokkan bermacam-macam subjek dalam satu kelas. Prinsip penggunaan
klasifikasi adalah :
1. Terdapat ciri yang menonjol yang dapat merangkum semua objek yang
diklasifikasikan
2. Logis dan konsisten
3. Bersifat menyeluruh
4. selektif
e. Teknik definisi
Definisi adalah penjelasan tentang makna atau pengertian suatu kata, frase atau
kalimat. Beberapa macam definisi yang dapat digunakan untuk menjelaskan sesuatu
yakni sebagai berikut :
1. Sinonim (definisi nominal)
2. Definisi formal (digunakan untuk menjelaskan sesuatu secara singkat)
3. Definisi luas (definisi formal diperluas)
f. Teknik analisis
Teknik analisis yakni pembuatan karangan eksposisi dengan cara memecahkan suatu
pokok masalah. Beberapa macam analisis adalah :
1. Analisis proses
Analisis proses menjelaskan langkah-langkah dalam sebuah proses.
2. Analisis sebab akibat
Analisis sebab akibat menjelaskan sebab suatu hal beserta akibatnya.
3. Analisis bagian
Analisis bagian adalah analisis yang membagi suatu pokok masalah yang tunggal
menjadi bagian-bagian berdasarkan aspek yang berbeda.
4. Analisis fungsionalanalisis fungsional adalah lanjutan dari analisis bagian yakni
dengan mengaitkan bagian-bagian itu dengan fungsinya terhadap keseluruhan
pokok masalah.
B. Persuasi
1. Pengertian
Karangan persuasi adalah karangan yang mengandung gaya ahasa untuk meyakinkan dan
mempengaruhi seseorang agar mau melakukan sesuatu sesuai dengan keinginan penulis
Ciri –Ciri Karangan Persuasi
a. Harus jelas dan tertib
b. Tulisan persuasif harus hidup dan bersemangat
c. Tulisan persuasif beralasan kuat
d. Tulisan persuasif harus bersifat dramatik
e. Diperkuat dengan 5 faktor yakni : bahasa, nada, detail, organisasi, dan kewenangan
menyangkut penerimaan dan kesadaran pembaca terhadap pengarang.
2. Jenis-Jenis Karangan Persuasi
a. Persuasi Politik
Persuasi politik dipakai oleh orang-orang yang berkecimpung di dunia politik dan
kenegaraan untuk keperluan-keperluan politik dan negaranya.
b. Persuasi Pendidikan
Persuasi pendidikan digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan, misalnya
memperngaruhi anak didiknya supaya giat belajar, senamg membaca dan lain-lain.
c. Persuasi Advertensi atau Iklan
Persuasi iklan digunakan untuk memperkenalkan suatu barang atau bentuk jasa
tertentu, diharapkan pembaca atau pendengar menjadi kenal, senang, ingin memiliki
dan berusaha untuk memiliki barang atau jasa yang ditawarkan.
d. Persuasi Propaganda
Persuasi propaganda bertujuan untuk menginformasikan agar pembaca atau
pendengar mau dan sadar untuk berbuat sesuatu.
3. Syarat-Syarat Mengarang Persuasi
a. Mengetahui Subjek yang akan Dibahas
b. Mampu Menggunakan Kata yang Bersifat Membujuk
4. Langkah-Langkah Menulis Karangan Persuasi
a. Berpikir Logis dan Sistematis
Berpikir logis maksudnya berpikir dengan mengoptimalkan kemampuan otak, untuk
menghasilkan pemikiran yang sehat dan dapat diterima oleh akal orang lain. Berpikir
sistematis maksudnya ada keteraturan dalam berpikir dengan langkah-langkah yang
sistematis sehingga dengan tahapan tersebut akan dihasilkan sebuah tulisan yang
lebih menarik.
b. Menentukan Tema
Tema sebuah tulisan sangat banyak dan bersumber dari kepekaan sesorang terhadap
apa yang terjadi di lingkungannya.
c. Menyusun Kerangka Tulisan
Struktur kerangka karangan pada intinya ada 4, yaitu : judul, pendahuluan, tubuh
tulisan, dan penutup.
d. Menentukan Paragraf Pendahuluan
Paragraf pendahuluan sebuah karangan merupakan titik awal yang kritis ketika kita
menyusun sebuah tulisan biasanya paragraf pembuka ini mengungkapkan gagasan
atau topik utama dalam sebuah tulisan.
e. Mengembangkan Tubuh Tulisan
Dalam mengembangkan isi karangan, yang harus diperhatikan oleh penulis adalah
koherensi antarkalimat dan antarparagraf serta kata yang menarik, ejaan, dan tanda
bacanya.

Anda mungkin juga menyukai