KOMPETENSI DASAR
1. Pengertian Kalimat
Gabungan antara dua kata atau lebih, mulai kata dalam
bentuk lisan maupun tulisan yang dirangkai sesuai dengan
pola tertentu sehingga menjadi sebuah kalimat yang
memiliki arti.
Susunan kata yang berbentuk tulisan, dengan unsur kalimat
dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca
titik (.), tanda tanya (?) maupun tanda seru (!).
Kalimat umumnya berupa kelompok kata yang sekurang-
kurangnya mempunyai unsur subjek (S) dan predikat (P).
Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang ’nyambung’ dan dapat
menimbulkan ’kesegaran’ bagi pembaca atau pendengar
tuturan.
Kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki kemampuan
untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran
pendengar atau pembaca seperti gagasan yang ada pada
pikiran pembicara atau penulis.
Itu artinya bahwa kalimat efektif adalah kalimat yang
mengungkapkan pikiran atau gagasan yang disampaikan
sehingga dapat dipahami dan dimengerti oleh orang lain.
Kalimat Efektif dituntut oleh empat ketepatan yaitu
Oleh karena itu, penulis dapat melakukan variasi dalam empat hal, yaitu:
1. Variasi dalam pola kalimat
2. Variasi dalam jenis kalimat
3. Variasi bentuk aktif-pasif atau kebalikannya atau penggunaan bentuk awalan me- dan di-
4. Variasi sinonim kata
Contoh
Karena bekerja terlalu berat, ia jatuh sakit.
Jangan ragu-ragu! Jangan takut! Anda adalah calon pemimpin masa
depan.
Pohon pisang itu cepat tumbuh karena ditanam dan dipelihara. Kita
hanya menggali lubang, menanam, dan tinggal menunggu buahnya.
Dari renungan itulah penyair menemukan suatu makna, suatu realitas
yang baru, suatu kebenaran yang menjadi ide sentral yang menjiwai
seluruh puisi.
5. Kecermatan Penalaran
Cermat adalah kalimat yang dihasilkan tidak menimbulkan tafsir ganda dan
harus tepat diksinya. Prinsip kecermatan berarti cermat dan tepat menggunakan
diksi.
Kalimat yang disusun menggunakan penalaran yang tepat sehingga tidak
ambigu atau bahkan menimbulkan banyak tafsir.
kecermatan penalaran membutuhkan bahasa yang logis.
contoh
1.PLEONASTIS
2.KONTAMINASI
3.SALAH PEMILIHAN KATA (DIKSI)
4.SALAH NALAR
5.PENGARUH BAHASA ASING ATAU DAERAH
(INTERFERENSI)
6.KATA DEPAN YANG TIDAK PERLU
1. PLEONASTIS
Contoh:
Salah : Banyak tombol-tombol yang dapat Anda gunakan.
Benar : Banyak tombol yang dapat Anda gunakan.
2. KONTAMINASI
Benar :
Fitur terbaru Adobe Photoshop lebih menarik dan bervariasi.
3. SALAH PEMILIHAN KATA (DIKSI)
Kesalahan dalam pemilihan kata sering kita temui pada banyak tulisan.
Seorang penulis yang baik, adalah penulis yang mampu menyesuaikan isi
tulisannya dengan kondisi pembaca.
Contoh:
Salah : Saya mengetahui kalau ia kecewa.
Benar : Saya mengetahui bahwa ia kecewa.
Kondisi dimana Bahasa asing langsung di translate tapi bukan sesuai dengan tataran gramatika Bahasa
Indonesia tetapi mengikuti unsur dari kalimat Bahasa inggris. Akibatnya terjadi salah informasi.
Contoh:
I live in Semarang where my mother works.
(saya tinggal di semarang dimana ibu saya bekerja)
Dalam Bahasa Indonesia sebaiknya kalimat tersebut menjadi:
Saya tinggal di Semarang tempat ibu saya bekerja.
Bahasa daerah/komunikasi
Contoh:
Anak-anak sudah pada dating.
Dalam Bahasa Indonesia sebaiknya kalimat tersebut menjadi:
Anak-anak sudah dating.
6. Kata Depan yang Tidak Perlu
Penggunaan kata depan di depan kalimat akan membuat unsur dari subjek tidak
bisa ditelusuri. Kata depan juga membuat kalimat pernyataan terkesan menjadi
kalimat sapaan. Oleh karena itu, penggunaan kata depan di depan kalimat
sebaiknya dihindari.
Contoh:
Salah : Di program ini menyediakan berbagai fitur terbaru.
Benar : Program ini menyediakan berbagai fitur terbaru.
Hal yang mengakibatkan suatu tuturan menjadi
kurang efektif
Kurang padunya kesatuan gagasan
Kurang ekonomis pemakaian kata
Kurang logis susunan gagasannya
Pemakaian kata-kata yang kurang sesuai ragam bahasanya
Konstruksi yang bermakna ganda
Penyusunan kalimat yang kurang cermat
Bentuk kata dalam perincian yang tidak sejajar