PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dalam mengungkapkan pikiran, gagasan, ide, dan keinginan baik secara lisan
maupun tulisan jika tidak dibekali dengan kemampuan berbahasa yang baik.
berbicara, dan menulis. Keempat aspek tersebut tidak bisa berdiri sendiri,
karena keempat aspek tersebut saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan.
seperti yang ingin disampaikan oleh penulis. Agar kalimat yang diucapkan
atau kalimat
yang ditulis mudah dimengerti dan dipahami oleh orang lain, ada dua
syarat yang harus dipenuhi. Pertama, kalimat tersebut harus dapat mewakili
gagasan atau perasaan pembicara atau penulis. Kedua, kalimat tersebut harus
Kalimat efektif dapat diartikan sebagai kalimat yang tersusun atas kata-kata
1
yang berunsur subjek, predikat, objek, dan keterangan (waktu, tempat, dan
suasana).
pendengar. Kalimat yang efektif sangat penting dalam sebuah kalimat, maka
dari itu kalimat yang baik-lah yang mudah dipahami oleh pembaca atau
kejelasan kalimat dapat terjamin. Kalimat efektif dituntut oleh empat ketepatan
yakni ketepatan pemilihan kata (diksi), ketepatan bentuk kata, ketepatan pola
secara tepat, maka unsur kalimat-kalimat yang digunakan harus lengkap dan
sering kita jumpai kalimat-kalimat yang tidak memenuhi syarat sebagai bahasa
2
pemahaman terhadap kata-kata dan kaidah yang terdapat dalam kalimat
tersebut. Untuk membentuk suatu kalimat yang efektif, maka pemilihan kata
(diksi) yang tepat sangat diperlukan supaya informasi yang disampaikan sesuai
menggunakan kata secara tepat yang berarti menggunakan kata sesuai dengan
makna yang ingin dicapai. Sementara itu, kesesuaian pemilihan kata berkaitan
dengan suasana dan lingkungan berbahasa. Oleh karena itu, pemilihan kata
maupun kalimat yang ditulis, sehingga pembicara atau penulis harus benar-
benar memperhatikan penggunaan diksi yang tepat dan penggunaan diksi yang
dan predikat, serta unsur-unsur lain seperti objek atau keterangan yang saling
sama pola atau susunan kata dan frasa yang dipakai di dalam kalimat. Ketiga,
kehematan adalah upaya untuk menghindari pemakaian kata yang tidak perlu,
sehingga kata dalam sebuah kalimat menjadi lebih padat dan jelas. Keempat,
3
sehingga berpengaruh terhadap makna kalimat secara keseluruhan. Kalimat
kalimat yang dimulai dengan subjek, predikat, objek atau keterangan, serta ada
juga kalimat yang pendek dan panjang. Keenam, kelogisan maksudnya bahwa
suatu kalimat harus mudah dipahami dan penulisannya harus sesuai dengan
ejaan yang berlaku. Dengan hal ini hubungan unsur-unsur dalam kalimat harus
memiliki hubungan yang logis dan masuk akal, sehingga dapat diterima baik
efektif harus diperhatikan. Kalimat yang baik dan benar harus disusun
harus dimiliki setiap kalimat, harus memperhatikan ejaan, dan memiliki kata
maka kalimat yang disampaikan akan mudah dipahami oleh pembaca atau
situasi dan kondisi bahasa itu dipergunakan. Kalimat efektif juga mempunyai
4
SPOK atau pelengkap dalam uraian kalimat. Selain itu, penggunaan informasi
yang ditulisnya secara tepat dan lengkap dalam menguraikan soal atau
jawaban.
maupun kalimat yang kurang sesuai, sehingga menjadi suatu kalimat yang
yang berlaku. Hal ini disebabkan karena penggunaan tanda baca yang tidak
tepat, kalimat yang utama dan selanjutnya tidak padu, ataupun penggunaan
kalimat yang tidak hemat, sehingga pembaca sulit untuk memahami pesan
yang disampaikan oleh penulis atau penutur. Banyak hal yang menyebabkan
kalimat tidak efektif, diantaranya yaitu makna yang tidak logis maupun yang
kurang logis, bentuk kata yang tidak sejajar, menggunakan subjek ganda,
bentuk jamak yang sering di ulang-ulang, penggunaan kata depan yang tidak
bahasa daerah atau bahasa asing, dan terjadi kerancuan pada kalimat.
5
4. Bagaimana Cara Menggunakan Kehematan (Ekonomi)?
6
12. Untuk Mengetahui Jenis-jenis Preposisi
BAB II
PEMBAHASAN
data atau fakta yang ada sehingga sampai pada suatu simpulan. Data atau fakta
tersebut boleh benar dan boleh juga tidak. Jika data yang disampaikan salah,
penalaran yang dihasilkan tentu saja salah dan jika data yang disampaikan
simpulan yang tidak sah. Jadi, simpulan yang dihasilkan lewat penalaran itu
proposisi baru yang disimpulkan adalah proposisi khusus. Cara berpikir ini
Contoh silogisme:
7
Semua sarjana adalah orang cerdas.
Contoh entimen:
Dia menerima hadiah pertama karena dia menang dalam pertandingan itu.
akan memuai.
yang mempunyai sifat yang sama. Misalnya: Yanto adalah lulusan SMA 1,
dia pintar. Amir adalah lulusan SMA 1. Dengan demikian, Amir pintar.
sebab akibat.
Kesalahan penalaran yang sering terjadi, antara lain, akibat dari faktor-
8
a. Kesalahan dalam Menarik Kesimpulan Deduktif
Simpulan deduktif adalah simpulan yang ditarik dari sebuah pernyataan umum,
yang lazim disebut Premis Mayor (PM), dan sebuah pernyataan khusus, yang
Contoh :
Supaya simpulan umum atau generalisasi itu sah dan benar maka data dan
fakta yang digunakan untuk menarik simpulan umum itu harus cukup banyak,
pasti dijadikan modal, dan tidak ada kecuali. Contoh (1) di bawah dianggap
tidak sah karena tidak semua orang Indonesia itu malas. Simpulan ini mungkin
ditarik dari data dan fakta yang tidak cukup banyak, tidak pantas dijadikan
9
Contoh :
suatu data khusus dengan data khusus lain. Simpulan berdasarkan analogi ini
relevansinya.
Contoh :
memberikan argumentasi dapat terjadi, antara lain, karena hal-hal berikut ini.
Contoh:
atau remeh.
Contoh:
10
Kita tidak perlu datang ke kantor pada waktunya karena atasan kita juga
sering terlambat.
orangnya.
Contoh:
bidangnya.
Misalnya: Iran dan Irak segera akan berdamai karena begitulah kata Lim
Srie King.
Contoh:
pemakaian kata, frasa atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu. Kehematan
menyangkut soal gramatikal dan makna kata. Kehematan tidak berarti bahwa
kata yang diperlukan atau yang menambah kejelasan makna kalimat bisa
11
subjek
Contoh :
Contoh :
Contoh:
Contoh :
12
Para tamu, hadirin, beberapa orang. (Efektif)
pemusatan perhatian pada salah satu unsur atau bagian kalimat, agar unsur
kalimat yang diberi penekanan lebih mendapat perhatian dari pendengar atau
pembaca.
Contoh :
yang sama)
keterangan)
itu, terdapat unsurunsur yang sama derajatnya. Artinya, jika bentuk pertama
menggunakan verba.
Contoh :
a) Dalam rapat itu diputuskan tiga hal pokok, yaitu peningkatan mutu
13
produk, memperbanyak penyiaran iklan dan pemasaran yang lebih
b) Dalam rapat itu diputuskan tiga hal pokok, yaitu meningkatkan mutu
jika kalimat yang satu di bandingkan dengan kalimat yang lain. Kevariasiaan
kalimat terdiri atas: variasi dalam pembukaan kalimat, variasi dalam pola
Contoh :
kata, frase dengan frase, klausa dengan klausa, kalimat dengan kalimat, atau
14
Kridaklaksana dalam Tarigan (2008:101). Konjungsi adalah kata yang
mengahubungkan dua kalimat atau dua kata. Konjungsi adalah alat untuk
dengan paragraf.
konjungsi adalah seperti dan, tetapi, atau, kemudian, sesudah itu, demikian
dengan kalimat lain dalam sebuah klausa adalah konjungsi antar kalimat.
sebab itu, karena itu, oleh karena itu, dan itulah sebabnya,
konjungsi itu pun, lagi pula, apalagi, selain itu, dan tambahan lagi,
15
(e) konjungsi yang menyataka ‘pertentangan’, yaitu konjungsi
16
Chaer (2011:140-156) menyatakan “Kata penghubung adalah kata yang
digunakan untuk menghubungkan kata dengan kata, klausa dengan klausa atau
menghubungkan kata dengan kata, klausa denhan klausa, atau kalimat dengan
kalimat; bisa juga antara paragraf. Umpamanya kata dan, karena, dan ketika
Konjungsi sebagai alat relasi yang erat (cohesive) dapat dibagi atas
lebih yang memiliki status sama. Adapun yang dimaksud status sama antara
kata dengan kata, antara frasa dan frasa, antara klausa dan klausa, dan
17
seterusnya. Konjungsi kordinatif dalam bahasa Indonesia lazimnya dapat
(3) Kami sudah sampai jam 10.00 dan mereka baru datang jam 12.000
Berdasarkan pendapat dari para ahli, maka dalam penelitian ini penulis
digunakan ialah:
18
2.1.1 Konjungsi Korelatif
yaitu sebagian terletak di awal kalimat dan sebagian lagi terletak di di tengah”.
Seperti:
baik................maupun
tidak hanya.....tetapi
demikian (rupa)............sehingga
apakah............atau
entah.............entah
jangankan.......pun
itu harus hadir berpasangan atau berkorelasi dengan kata yang menjadi
menghubungkan dua kata, dua frasa, atau dua klausa yang memiliki status
19
terdapat di dalam bahasa Indonesia itu diantaranya dapat disebutkan sebagai
berikut:
baik...maupun....tidakhanya...tetapijuga...bukanhanya....melainkanjuga
….demikian...sehingga....sedemikian...rupa.sehingga,sedemikianrupa....
Pada bagian yang berikut ini, diberikan sejumlah contoh kalimat yang
sungguh benar demikian itu sangat sering muncul di dalam karang- mengarang
banyak dan sangat sering terjadi”. Artinya, para penulis, para peneliti, dan
gagasan yang terdapat pada kalimat yang ada di depannya dengan ide atau
gagasan yang terdapat pada kalimat yang diawalinya tersebut. Adapun contoh-
20
biarpun demikian, biarpun begitu, sekalipun demikian, sekalipun
malah, akan tetapi, namun, kecuali itu, dengan demikian, oleh karena
Alkisah maka tersebutlah nama seorang raja yang hidup pada abad XV,
yang cantik seperti bulan purnama. (di awal). Jadi, kata penghubung pada
2.1.4 Preposisi
Menurut Abdul Chaer (2005: 67), jika ditinjau dari pelaku sintaksisnya,
frasa yang dinamakan frasa preposisional, seperti sampai penuh dan dengan
segera. Preposisi dapat berupa kata di- dan untuk, atau gabungan kata,
misalnya daripada. Menurut Parera (2006: 56), preposisi berasal dari bahasa
Latin; prea yang artinya “sebelum” dan ponere yang berarti “menempatkan”.
Preposisi atau kata depan adalah kata yang merangkaikan kata-kata atau
bagian dari kalimat dan biasanya diikuti oleh nominal atau pronominal.
21
Preposisi adalah kata yang biasa terdapat di depan nomina (Pusat Bahasa,
dengan kata atau frasa dengan frasa, dan menandai berbagai hubungan makna
tunggal dan preposisi majemuk (Ramlan, 2008: 63). Preposisi tunggal ialah
preposisi yang terdiri dari satu kata, misalnya kata tugas di, ke, dari, dengan,
secara, dan sebagainya. Preposisi majemuk ialah preposisi yang terdiri dari
dua kata, misalnya kata daripada, kepada, di dalam, di antara, dan sebagainya.
menjadi dua belas golongan, yakni menyatakan keberadaan, asal, arah, alat,
peserta, cara, peruntukan, sebab atau alasan, perbandingan, agentif, akhir, dan
22
1. Preposisi yang Menyatakan Keberadaan
misalnya:
industri.
pada umumnya diikuti kata atau frasa yang menyatakan tempat. Beberapa
23
contoh misalnya:
Mekah.
b. Belum jelasnya tata batas dan tidak adanya peta hutan lindung
sini.
peristiwa itu terjadi. Preposisi yang menyatakan cara adalah dengan dan
24
b. Jumlah yang sangat besar itu berkurang secara drastis dalam
diikuti kata nomina dan verba (Ramlan, 2008: 75-76). Beberapa contoh
misalnya:
sebab. Kedua kata ini dapat bermakna preposisi dan konjungsi. Hal yang
mengikuti itu berupa kata dan frasa, maka termasuk preposisi, tetapi bila
25
Menurut ilmu sosial, konflik dapat terjadi karena
penemuan-penemuan baru.
tubuh.
misalnya:
pendapatan.
lebih tegas.
26
2008: 79). Beberapa contoh misalnya:
laki-laki.
c. Saya dan tiga orang teman yang merasa masih kuat berjalan kaki
sampai puncak.
sampai Merauke.
misalnya:
27
tahun.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan.
jelas maknanya, dan mudah dipahami oleh pendengar atau pembaca. Suatu
kalimat dapat dikatakan kalimat efektif apabila memiliki beberapa syarat yang
kelogisan.
3.2 Saran.
Demikianlah makalah ini Penulis susun. Semoga apa yang telah Penulis
uraikan diatas mengenai Kalimat Efektif dan Ciri-ciri Kalimat Efektif dapat
yang efektif dan mana yang tidak. Agar komunikasi dapat berjalan dengan
baik. Apalagi kedepannya kita akan menjadi seorang pendidik. Tentulah kita
28
harus tau menggunakan kalimat efektif agar nantinya peserta didik kita dapat
memahami dengan jelas apa yang kita sampaikan baik berupa penjelasan atau
Daftar Pustaka
1. https://repository.uhn.ac.id/bitstream/handle/123456789/648/Lilis
%20Debora%20Gultom.pdf?sequence=1&isAllowed=y
2. https://warstek.com/penalaran/
3. http://repository.uir.ac.id/419/1/bab1.pdf
4. https://repository.usd.ac.id/12305/2/101224022_full.pdf
29