Anda di halaman 1dari 14

BAB 6

KALIMAT EFEKTIF
Secara umum, bahasa ilmiah yang efektif mempunyai sifat; dengan urutan prioritas lengkap,
singkat, dan mudah. Berbeda dengan bahasa anak-anak yang bersifat mudah, singkat, dan jika
perlu lengkap; sementara bahasa populer/umum lebih mengutamakan singkat, mudah, dan tepat.
Singkat artinya menggunakan kata-kata yang memang diperlukan saja, mudah artinya kata-
katanya sudah dikenal (familier), dan tepat berhubungan dengan pilihan kata dan definisi.
Berikut ini tabel perbandingan urutan kepentingan yang harus diperhatikan dalam menulis
laporan ilmiah.

Tabel: Perbandingan Urutan Kepentingan pada Pemakaian Bahasa


SYARAT URUTAN KEPENTINGAN
KEBAHASAAN ILMIAH ANAK POPULER
Singkat 2 2 1
Mudah 3 1 2
tepat 1 3 3

Kalimat ialah satuan bahasa yang terkecil, dalam wujud lisan atau tulis yang memiliki
sekurang-kurangnya subyek (S) dan predikat (P), jika tidak mempunyai S dan P, penyataan itu
bukanlah kalimat, melainkan frase. Kalimat bagi seorang pembaca ialah kesatuan kata yang
mengandung makna/pikiran, sedangkan bagi seorang penulis, kalimat ialah satu kesatuan
pikiran/makna yang diungkapkan dalam kesatuan kata (lihat proses komunikasi).
Kalimat merupakan unsur penting untuk mengungkapkan fakta, pikiran, sikap, dan
perasaan. Hal ini harus diungkapkan dalam kalimat efektif, yaitu kalimat yang menimbulkan daya
khayal pada pembaca, minimal mendekati apa yang dipikirkan penulis. Kalimat efektif ialah
kalimat yang bukan hanya memenuhi syarat-syarat komunikatif, gramatikal, dan sintaksis saja,
tetapi juga harus hidup, segar, mudah dipahami, serta sanggup menimbulkan daya khayal pada diri
pembacanya.
Efektif mengandung pengertian tepat guna, artinya sesuatu akan berguna jika dipakai pada
sasaran yang tepat. Dalam berbahasa, kita tidak mungkin menggunakan bahasa yang formal jika
berkomunikasi dengan pedagang di pasar. Demikian juga, jika kita hendak berkomunikasi dengan
teman sebaya tatkala bergurau, bahasa yang digunakan pada situasi seperti itu biasanya tidak
begitu formal asal komunikatif. Komunikatif atau tidaknya suatu percakapan, dibangun oleh
proses kebiasaan dan kelaziman penggunaan bahasa tersebut. Jadi pengertian efektif dalam kalimat
ialah ketepatan penggunaan kalimat dan ragam bahasa tertentu dalam situasi kebahasaan tertentu
pula.
Sebuah kalimat terdiri atas isi dan bentuk. Yang dimaksud dengan isi ialah pikiran penulis,
sedangkan bentuk ialah kata-kata yang mewakili pikiran penulis. Jadi isi dan bentuk menjadi
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam sebuah bangun kalimat. Itulah sebabnya, kalimat
efektif selalu memperhatikan adanya kesatuan pikiran dan kepaduan sebagai syarat minimal.
Selain itu, kalimat efektif juga harus menonjolkan pikiran utama dengan memperhatikan
penekanan, kesejajaran, kehematan, dan keterbacaan, kevariasian.
6.1 Kesatuan Pikiran
Setiap kalimat yang baik harus memperlihatkan kesatuan pikiran yang mengandung satu
pikiran pokok. Dalam laju kalimat tidak boleh diubah dari satu pikiran ke pikiran yang lain yang
tidak mempunyai hubungan. Adanya kesatuan pikiran berarti adanya hubungan timbal balik
antarunsur yang mendukung kalimat (pikiran). Kesatuan ini terbentuk dalam subyek dan predikat,
bisa ditambah obyek. Kesatuan dapat berbentuk kesatuan tunggal, majemuk, pertentangan, pilihan.
Contoh kalimat yang kesatuan pikirannya jelas:
1. Semua penduduk desa itu mendapatkan penjelasan mengenai repelita. (tunggal)
2. Dia telah meninggalkan rumah pukul enam pagi dan telah berangkat dengan pesawat satu
jam yang lalu. (majemuk).
3. Ayah bekerja di perusahaan pengangkutan itu, tetapi ia tidak senang dengan pekerjaan itu.
(pertentangan).
4. Kamu boleh menyusul saya ke tempat itu atau tinggal saja si sini. (pilihan)

6.2 Kepaduan

Agar pikiran dapat dituangkan dengan benar dalam bentuk kalimat yang benar pula, kita
memerlukan kata-kata sebagai wadahnya. Kata-kata tersebt harus dipadukan sehingga
terbentuklah kerja sama yang saling mengikat dan kompak. Kepaduan berarti adanya hubungan
timbak balik antarunsur yang membentuk kalimat (kata-kata) atau adanya interaktsi antarkata yang
menduduki fungsi dalam kalimat. Jadi bisa saja kalimat mengandung kesatuan pikiran tetapi tidak
memiliki kepaduan yang baik, untuk itu kalimat tersebut harus direvisi.
Kepaduan akan rusak oleh:

1) Letak kalimat tidak sesuai dengan pola kalimat:


5. Anjing kemarin sore di kebun adik memukul dengan sekuat tenaga.

2) Salah menggunakan kata depan, kata hubung, dan sebagainya:


1. Interaksi antara perkembangan kepribadian dan perkembangan penguasaan bahasa
menentukan bagi pola kepribadian yang sedang berkembang . (seharusnya, tanpa bagi).
2. Kebutuhan akan makan oleh manusia tidak dapat menunggu hari esok. (seharusnya,
tanpa akan)
3. Saya baca sudah buku itu hingga tamat.( seharusnya, tanpa sudah)
4. Membahayakan bagi negara. (seharusnya, membahayakan negara atau berbahaya bagi
negara)
5. Membicarakan tentang sesuatu masalah. (seharusnya, membicarakan suatu masalah
atau membicarakan sesuatu)
6. Saling bantu membantu. (seharusnya saling bantu atau bantu membantu.

3) Pemakaian kata yang tumpang tindih:


1. Demi untuk kepentingan Anda sendiri, Anda dilarang merokok. (seharusnya, demi
kepentingan atau untuk kepentingan)
2. Banyak para peninjau menyatakan puas dengan cara itu. (seharusnya banyak peninjau atau
para peninjau).
4) Salah menggunakan keterangan aspek
Saya sudah beli buku itu (seharusnya, Saya sudah membeli buku itu atau Sudah saya beli
buku itu)

6.3 Subyek dan Predikat

Kalimat terdiri atas kata-kata yang secara bersama-sama dan dengan sistem tertentu
membentuk struktur. Dalam kalimat setiap kata mempunyai fungsinya masing-masing. Struktur
kalimat sekurang-kurangnya memiliki unsur subyek dan predikat. Subyek merupakan unsur
inti/pokok pembicaraan. Perhatikan contoh berikut:
1. Hakim menjatuhkan hukuman mati.
2. Mantan Gubernur itu menikmati masa pensiunnya.
3. Mencabut gigi dilakukan hanya dalam keadaan terpaksa.
4. Metafisika adalah pengetahuan yang berkaitan dengan hal-hal nonfisik.

Kata-kata yang dicetak miring adalah subyek, dapat berupa kata atau kelompok kata,
serta dapat berbentuk kata benda atau kata kerja. Ada juga subyek yang diberi keterangan
dibelakangnya
Contoh:
5. Undang-undang lalu lintas yang sempat membuat cemas masyarakat itu, diberlakukan
tanggal 17 September 1993.

Kalimat harus mempunyai struktur yang jelas, setiap kata kelompok kata harus jelas
fungsinya dalam kalimat. Perhatikan kalimat berikut:

6. Bangsa Indonesia menginginkan perdamaian dan persahabatan.


S P O
7. Gizi yang baik mempengaruhi pertumbuhan fisik anak.
S P O

Perhatikan contoh kalimat berikut:


8. Kepada mahasiswa yang merasa kehilangan kalkulator diharap mengambilnya di
Sekretariat Himpunan Mahasiswa Mesin.
9. Dalam pengujian hipotesis ini dilaksanakan dengan membagi responden menjadi dua
kelompok.
10. Pada pameran itu mengetengahkan karya pelukis-pelukis dunia.

Penentuan kalimat itu baik atau tidak, ialah dengan memeriksa kejelasan predikat.
Menentukan predikat tidak sulit, karena biasanya predikat adalah kata kerja, yaitu diharapkan (8),
dilaksanakan (9), mengetengahkan (10).
Sekarang, mana subyek kalimat tersebut? Apa/siapa yang diharap, dilaksanakan,
mengetengahkan: jawabannya adalah mahasiswa, pengujian, pameran. Itulah subyek.
Kalimat tersebut dimulai dengan partikel kepada, dalam, pada; maka kata-kata tersebut
tidak berfungsi sebagai subyek. Jadi harus dihilangkan agar kalimat menjadi padu, seperti berikut:
11. Mahasiswa yang merasa kehilangan kalkulator diharap mengambilnya di sekretariat
Himpunan Mahasiswa Mesin.
12. Pengujian hipotesis ini dilaksanakan dengan membagi respnden menjadi dua
kelompok.
13. Pameran itu mengetengahkan karya pelukis-pelukis dunia.

Perhatikan kalimat berikut:


14. Gedung bertingkat yang menjulang tinggi.
15. Uang untuk membeli buku.
16. Mahasiswa yang memimpin rekan-rekannya.

Di depan kata kerja kalimat di atas terdapat partikel yang, untuk, sehingga pernyataan di
atas bukan merupakan kalimat karena tidak mengandung predikat. Pernyataan; yang menjulang
tinggi (14), untuk membeli buku (15). yang memipin rekan-rekannya (15); merupakan keterangan.
Untuk itu kalimat kalimat itu perlu ditambah kata-kata yang berfungsi sebagai predikat, menjadi
sebagai berikut:

17. Gedung bertingkat yang menjulang tinggi itu mengganggu lalu lintas penerbangan.
18. Uang untuk membeli buku dipakai untuk menonton bioskop
19. Mahasiswa yang mempimpin rekan-rekannya dipanggil Direktur.

6.4 Pengembangan Struktur Dasar Kalimat (Subyek dan Predikat)

Sebagai unsur dasar, subyek dan predikat dapat dikembangkan, jika kita merasa belum
cukup menjelaskan maksud dalam kalimat yang hanya terdiri atas subyek dan predikat saja.
Sebenarnya kita dapat mengembangkan struktur dasar kalimat, dengan memberi keterangan
tambahan pada subyek dan atau predikat. Dengan demikian kalimat bertambah lengkap dan jelas.
Proses penambahan keterangan pada struktur kalimat, dapat dilihat pada contoh berikut:
1. Aku/pelukis.
2. Aku seorang/pelukis.
3. Aku hanya seorang/ pelukis.
4. Aku waktu itu sebetulnya hanya seorang/pelukis.
5. Aku waktu itu sebetulnya bukan hanya seorang/pelukis.
6. Aku waktu itu sebetulnya bukan hanya seorang/pelukis tradisional.
7. Aku waktu itu sebetulnya bukan hanya seorang/pelukis tradisional yang
sesunguhnya.

Demikianlah, sebuah kalimat yang mulanya sangat sederhana yang jumlah katanya sangat
terbatas, dapat dikembangkan menjadi sebuah kalimat yang maksudnya jauh lebih jelas dan terang,
tanpa mengubah struktur dasar kalimatnya.
Kalimat : Aku pelukis di atas dapat dikembangkan dengan versi lain, yaitu dengan
menambahkan kata-kata yang berbeda atau kata-kata lain, tergantung pada maksud yang
dikehendaki.
Contoh:
8. Aku bukan seorang pelukis yang profesional.
9. Aku seorang pelukis yang masih dalam taraf belajar.
10. Aku seorang pelukis yang kurang berbakat.
Dengan cara seperti ini, kita akan dapat menghasilkan kalimat yang sangat bervariasi untuk
mendukung pikiran, sehingga pembaca akan memperoleh informasi yang lebih lengkap.
Pengembangan kalimat ini bukan tanpa batas, kita harus berhenti manakala kalimat sudah
cukup jelas. Jangan sampai kita membuat kalimat yang terlalu panjang sehingga akan terkesan
bertele-tele yang akhirnya dapat mengaburkan makna kalimat itu sendiri. Selain dapat
dikembangkan secara bertahap seperti contoh di depan, pengembangan kalimat dapat dilakukan
sekaligus.
Mana kalimat yang berlebihan hingga maknanya menjadi kabur:
11. Singa jantan di kebun binatang yang besar lagi megah itu/tiba-tiba kedengaran mengaum
amat keras sekali.
12. Penyakit sawan yang sudah lama diidapkan itu/pada waktu akhir-akhir ini kabarnya
kambuh lagi.
13. Tiba-tiba besi tua yang sudah lama dibiarkan menumpuk di pelabuhan itu/ hilang lenyap
secara misterius.

6. 5 Kalimat Pasif dan Kalimat Aktif

Tulisan ilmiah berbahasa Indonesia banyak menggunakan kalimat pasif karena hendak
menonjolkan obyek. Hal ini sering ditafsirkan sebagai ungkapan tanpa kata ganti orang. Jika
menggunakan kalimat aktif, subyek tidak dinyatakan dengan tegas, saya, tetapi mengganti dengan
kata penulis, ia seakan-akan berada di luar peristiwa yang diuraikannya. Namun, bagaimanapun,
individu penulis harus bertanggung jawab terhadap hal yang diuraikannya. Jadi laporan ilmiah
boleh menggunakan kalimat aktif juga kalimat pasif asal keterbacaannya lebih tinggi. Perhatikan
kelimat berikut:
1. Maksud perguruan tinggi memberikan mata kuliah pengembangan kepribadian agar
mahasiswa memiliki wawasan budaya.
2. Pemberian mata kuliah pengembangan kepribadian di perguruan tinggi dimaksudkan
agar mahasiswa memiliki wawasan budaya.
3. Agar mahasiswa memiliki wawasan budaya, perguruan tinggi memberikan mata kuliah
pengembangan kepribadian.
Kalimat 1 adalah kalimat aktif, kalimat 2 pasif; keduanya tidak efektif/hemat karena kata
maksud dan agar; sedangkan kalimat 3 merupakan kalimat aktif yang efektif.

Latihan 3

a. Garisbawahi subyek, predikat, obyek, dan keterangan pada kalimat-kalimat berikut:


1. Permainan sepak bola sekarang telah mulai populer di kalangan kaum wanita.
2. Pembelian dalam jumlah besar sering dilakukan dengan menggunakan cek atau kartu
kredit.
3. Hutomo Mandala Putra, putra mantan Presiden Soeharto, terbelit utang sebesar Rp3,39
triliun yang harus dibayarkan kepada Ditjen Bea dan Cukai berkaitan dengan mobil Timor.
4. Di Wall Street, New York, komputer menyimpan informasi tentang transaksi dagang,
sampai hal yang sekecil-kecilnya.
5. Undang-undang lalu lintas yang sempat membuat cemas masyarakat itu diberlakukan
tanggal 17 September 1993.
6. Pada bulam Mei 1998 para mahasiswa, sebagai pelopor reformasi, berhasil menumbangkan
rezim Orde Baru di bawah kepemimpinan Soeharto.
7. Di Indonesia terjadi pemekaran daerah provinsi yang terdiri atas kapupaten, daerah tingkat
II.
8. Mereka menyadari sepenuhnya keadaan masa reformasi.
9. Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso telah memberikan berbagai kelonggaran kepada pedagang
kaki lima di pinggiran atau di tempat lain di lima wilayah kota pada bulan puasa hingga
lebaran nanti.
10. Bangsa Indonesia, sekarang, siap mengembangkan industri untuk mensejajarkan diri
dengan negara industri lainnya.

b. Perbaiki berikut hingga jelas kesatuan dan strukturnya


1. Jakarta diselenggarakan KTT Nonblok.
2. Dalam pendidikan memerlukan bahasa sebagai alat komunikasi antara peserta didik dan
pendidik.
3. Dengan adanya kenakalan anak-anak yang kadang-kadang sudah merupakan perbuatan
kriminal memerlukan perhatian yang cukup dari alat-alat negara.
4. Kepada yang merasa kehilangan kacamata diharapkan kehadirannya di sekretariat HMM.
5. Setelah menyiapkan semuanya, acara sederhana itu pun dimulai.
6. Dengan hari jadi kota Bogor, kita laksanakan pemilu yang berkualitas.
7. Bukan hanya pelajar SLTA, tetapi mahasiswa mengikuti kegiatan itu.
8. Dona membantah bahwa bukan dia yang menembak, melainkan dua orang laki-laki
temannya.
9. Petang ini akan berhadapan kesebelasan Irian Jaya melawan kesebelasan Bali.
10. Dari angka-angka pengumpulan suara itu menunjukkan satu kesimpulan kasar bahwa di
daerah pinggiran kota PPP mengungguli Golkar.

c. Tunjukkan kalimat mana yang lebih efektif.


1. Setelah kerbau itu terikat pada keempat kakinya, dengan sigap ia menggorok lehernya.
2. Setelah terikat keempat kakinya, digoroklah leher kerbau kurban itu.
3. Setelah terikat keempat kaki kerbau kurban itu, digoroklah lehernya.

6.6 Syarat Kalimat Efektif

6.6.1 Penekanan

Penekanan adalah upaya memberi tekanan pada kalimat merupakan upaya


menonjolkan/mementingkan pikiran pokok. Dalam bahasa lisan sering digunakan intonasi atau
akting, sedangkan dalam bahasa tulis dapat dilakukan dengan cara:

1) Alih Bangun
Yaitu pemindahan unsur kalimat, biasanya kata yang berada di awal kalimat merupakan
kata yang dipentingkan.
Contoh:
1. Pancasila harus kita amalkan dengan penuh tanggung jawab.
2. Kita harus mengamalkan Pancasila dengan penuh tanggung jawab.
3. Pengamalan Pancasila harus kita laksanakan dengan penuh tanggung jawab.

2) Pengulangan Kata
Pengulangan kata dalam sebuah kalimat kadang-kadang diperlukan untuk memberikan
penekanan pada bagian ujaran yang diangagp penting. Pengulangan kata ini dapat membuat
maksud kalimat menjadi lebih jelas, dan jika dihilangkan kalimat akan menjadi kabur
maknanya.
Contoh:
4. Jurusan teknik di Politeknik Universitas Indonesia ialah teknik mesin, teknik sipil,
dan teknik elektro.
5. (Bandingkan) Jurusan teknik di Politeknik Negeri Jakarta ialah teknik mesin,
sipil, dan elektro.
Penggunaan kata ulang yang tidak efektif:
6. Bertamu ke rumah orang jangan terlalu lama kalau sekiranya hanya sekedar bertamu
saja, paling lama kita bertamu kira-kira setengah jam saja.

3) Pertentangan
Pertentangan dapat digunakan untuk memberi tekanan pada pikiran dengan cara
menggunakan kata yang tidak langsung pada pikiran utama. Contoh:
7. Kekuasaan presiden tidak tak terbatas.
8. Mencari kekayaan bukanlah hal yang tidak halal.
9. Perusahaan itu tidak menghendaki perbaikan yang bersifat tambal sulam.
Bandingkan:
10. Kekuasaan presiden terbatas.
11. Mencari kekayaan halal.
12. Perusahaan itu menghendaki perbaikan secara menyeluruh.

4) Urutan Logis
Urutan logis dalam kalimat berarti mengurutkan secara logis/ kronologis unsur-unsur
kalimat yang mengandung urutan kejadian atau proses. Contoh:
13. Telekomunikasi cepat vital dimaksudkan untuk keamanan, mobilitas pembangunan,
dan persatuan bangsa.
14. Penelitian dimulai dengan perumusan masalah, pengajuan hipotesis, pengumpulan
data, dan penarikan kesimpulan.

Latihan 4

a. Ubahlah kalimat berikut dengan penekanan pada kata yang berkurung.


1. Salah satu indikator yang menunjukkan tidak efisiennya Pertamina ialah rasio yang masih
timpang antara jumlah pegawai dan produksi minyaknya. (rasio yang masih timpang)
2. Seandainya tenaga kerja terampil dapat ditingkatkan dengan melatih tenaga kerja yang
tersedia dan dengan membentuk kader-kader, maka akan lebih banyak tenaga kerja yang
tertampung. (peningkatan, penampungan)

b. Ulanglah kata yang dicetak miring pada kalimat berikut.


1. Dalam pembiayaan pembangunan harus ada keseimbangan antara pemerintah dan swasta,
domestik dengan luar negeri, perbankan dan lembaga keuangan nonbank, dan sebagainya.
2. Lingkungan adalah sumber hidup kita, yang memberikan kita makan, yang melindungi kita
dari kemelaratan, yang menyelamatkan kita dari serangan cuaca, pendeknya yang
menjamin masa depan turunan-turunan kita.

c. Urutlah secara logis unsur-unsur kalimat berikut, dan buatlah kalimat yang efektif.
1. Kerja jantung baik, tumbuh menjadi sehat, peredaran darah lancar, otot-otot menjadi kuat.
2. Memasak, mengocok, menghias, menimbang, mencampur.

6. 5.2 Kesejajaran

Kesejajaran ialah menempatkan gagasan yang sama penting dan fungsinya ke dalam
struktur kebahasaan yanag sama. Macam-macam kesejajaran:

1) Kesejajaran Bentuk
Bila salah satu gagasan ditempatkan dalam struktur kata benda, maka kata lain yang
berfungsi sama juga dalam struktur kata benda, begitu seterusnya. Jika kata kerja juga kata
kerja, jika frasa juga frasa. Perhatikan contoh berikut:
1. Penyakit alzheimer alias pikun adalah satu segi usia tua yang paling mengerikan dan
berbahaya, sebab pencegahan dan cara mengobatinya belum ada yang tahu.
Dalam kalimat 1 , gagasan yang sama ialah mengerikan dengan berbahaya dan
pencegahan dengan cara mengobatinya; kata-kata tersebut harus dibuat sama/paralel.
Kalimat tersebut menjadi:
2. Penyakit alzheimer alias pikun adalah satu segi usia tua yang paling mengerikan dan
membahayakan, sebab pencegahan dan pengobatannya belum ada tang tahu.

Berikut contoh kalimat yang mempunyai kesejajaran:


3. Setelah dipatenkan, diproduksi, dan dipasarkan, masih ada lagi sumber kekacauan
yaitu berupa penipuan yang langsung atau tidak langsung akan merugikan perusahaan.
4. Seorang teknolog bertugas memecahkan suatu masalah dengan cara tertentu dan
membuat masyarakat mau memilih dan memakai cara pemecahan yang dibuatnya.

2) Kesejajaran Makna
Kesejajaran makna timbul oleh adanya relasi makna antarsatuan dalam kalimat (subyek,
predikat, dan obyek). Perhatikan contoh berikut:
5. Adik memetiki setangkai bunga.
6. Selain pelajar SLTA, panitia juga memberikan kesempatan kepada mahasiswa.
Kata memetiki (5) tidak semakna dengan kata setangkai. Jika kalimat (6) diubah
susunannya maka: Panitia memberi kesempatan kepada pelajar SLTA dan mahasiswa.
Kata kepada mengandung pengertian kepada pelajar SLTA dan kepada mahasiswa. Jadi
kalimat yang benar ialah:
7. Adik memetik setangkai bunga.
8. Selain kepada pelajar SLTA, panitia juga memberikan kesempatan kepada mahasiswa.
3) Kesejajaran Rincian Pilihan
Dalam kalimat yang mengandung rincian pilihan, kita sering terjebak oleh kalimat sebelum
rincian, sehingga antara kalimat dengan rinciannya tidak mengandung kesejajaran yang benar.
Perhatikan contoh berikut:
9. Pemasangan telepon akan menyebabkan:
a. melancarkan tugas,
b. untuk menambah wibawa,
c. meningkatkan pengeluaran.
Jika kalimat (9) dirangkai akan menjadi:
10. Pemasangan telepon akan menyebabkan melancarkan tugas, untuk menambah wibawa,
meningkatkan pengeluaran.
Kalimat yang benar rincian pilihannya ialah:
11. Pemasangan telepon akan menyebabkan
a. tugas lancar,
b. wibawa bertambah,
c. pengeluaran meningkat.

Latihan 5
a. Ubahlah kalimat berikut sehinga unsur-unsur yang berfungsi sama menjadi sejajar.
1. Kegiatannya meliputi pembelian buku, membuat katalog, dan mengatur peminjaman
buku.
2. Dengan penghayatan yang sungguh-sungguh terhadap profesinya serta memahami
tugas-tugas yang diembannya, Dokter Joko telah berhasil mengakhiri masa tugasnya
dengan baik.
3. Pemerintah telah merencanakan mendirikan industri besar, perbaikan kantor, mengatur
pemilu yang akan datang, dan ditelitinya sebab-sebab kenakalan remaja.
4. Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan pengecatan tembok, memasang
penerangan, pengujian sistem pembuangan air, dan pengaturan tata ruang.

b. Perbaiki kalimat berikut sehingga mengandung kesejajaran makna


1. Setelah menyiapkan segalanya, acara sederhana itupun dimulai.
2. Hermawan Susanto menduduki juara pertama Cina terbuka.
3. Haryanto Arbi meraih juara pertama Jepang terbuka.
4. Waktu dan tempat kami persilahkan.
5. Untuk mempersingkat waktu, kita lanjutkan acara ini.

6.6.3 Kehematan

Kehematan juga merupakan unsur penting dalam kalimat efektif. Kehematan berarti
penghematan kata. Frase, atau stuktur lain yang dianggap tidak perlu dalam kalimat. Kehematan
dapat dilakukan dengan cara:

1) Penghematan Subyek
Pengulangan subyek tidak akan membuat kalimat bertambah jelas.
Contoh:
1. Hadirin serentak berdiri setelah mereka mengetahui inspektur upacara memasuki
lapangan upacara.
Seharusnya:
2. Hadirin serentak berdiri setelah mengetahui inspektur upacara memasuki lapangan
upacara.
2) Penghilangan Hiponimi
Hiponimi ialah makna kata yang lebih tinggi, misalnya merah mengandung makna
kelompok warna.
Contoh:
3. Mereka turun ke bawah melalui tangga samping kantor.
4. Warna kuning dan warna unggu adalah warna kesukaannya.
Seharusnya:
5. Mereka turun melalui tangga samping kantor.
6. Kuning dan unggu adalah warna kesukaannya.

3) Penghilangan Kata Depan Dari dan Daripada


Kata depan dari menyatakan arah (tempat) dan asal (asal-usul), sedangkan kata daripada
menyatakan perbandingan dua benda atau dua hal. Kedua kata depan ini banyak dipakai secara
tidak tepat. Perhatikan contoh berikut:
7. Pak Karta berangkat dari Bandung pukul 7.30.
8. Anak dari tetangga saya Senin ini akan dilantik menjadi dokter (seharusnya tanpa dari).
9. Perbuatan daripada para perampok itu sangat mencemaskan masyarakat. (seharusnya
tanpa daripada)

Kita sering menemukan kalimat yang banyak menggunakan kata pelumas, yang
sebenarnya tidak diperlukan sehingga harus dihilangkan karena mubazir. Misalnya, yang,
untuk, oleh karena itu, selanjutnya, terhadap. Perhatikan contoh berikut:
10. Perbuatan itu ialah untuk menarik perhatian teman-temannya.
11. Perbuatan itu bertujuan untuk menarik perhatian teman-temannya
Seharusnya:
12. Perbuatan itu untuk menarik perhatian teman-temannya.
13. Pebuatan itu bertujuan menarik perhatian teman-temannya.

4) Penyingkatan Kata
Usaha yang kita lakukan untuk menyingkat kata dalam kalimat ialah dengan menggantikan
kata atau istilah yang panjang menjadi lebih pendek. Perhatikan:
14. Surat kabar harian Kompas banyak menyediakan ruangan untuk tulisan tentang bahasa
Indonesia.
Seharusnya:
15. Koran Kompas banyak menyediakan ruangan untuk tulisan tentang bahasa Indonesia.

5) Penyingkatan Ungkapan
Ungkapan yang panjang dapat dijadikan lebih singkat dan padat.
Contoh:
- mempunyai pendapat menjadi berpendapat
- memakai kaca mata menjadi berkaca mata
- mengandung garam menjadi bergaram

6) Penyingkatan Kalimat
Kalimat yang panjang akan menyulitkan pembaca dalam memahami maknanya. Kalimat
panjang dapat dipersingkat tanpa mengurangi maknanya. Contoh:
16. Perampok itu mengadakan pembunuhan terhadap pemilik rumah.
17. Penulis mengadakan penelitian mengenai hama wereng. Seharusnya:
18. Perampok itu membunuh pemilik rumah.
19. Penulis meneliti hama wereng.

Latihan 6
Ringkaslah kalimat-kalimat berikut dengan membuang kata-kata yang tidak perlu
sehingga makna kalimat bertambah jelas.

1. Tipe pengembangan karangan adalah tipe pengembangan yang bertujuan untuk memberikan
informasi tentang suatu obyek tertentu kepada pembaca.
2. Kendaraannya yang canggih itu tidak memakai bahan bakar yang berasal dari minyak bumi,
melainkan menggunakan bahan bakar yang berasal dari sinar matahari.
3. Biaya ini adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Yang
termasuk biaya tak langsung ialah biaya reparasi, dan lain-lain. Besarnya ditentukan melalui
taksiran yang ditentukan sebelum proses produkdi berlangsung.
4. Tujuan pemberian mata kuliah ilmu sosial dasar dan ilmu budaya dasar ialah untuk
memberikan pengetahuan dan permasalahan dasar di bidang ilmu-ilmu sosial dan ilmu-ilmu
kebudayaan untuk melengkapi pembinaan kepribadian para mahasiswa.
5. Kedua mata kuliah tersebut dimaksudkan agar mahasiswa memiliki wawasan yang luas tentang
soal-soal sosial dan soal-soal kebudayaan sehingga mereka sanggup dan mampu memegang
peranan dalam usaha-usaha pembangunan dan modernisasi.

6.6.4 Keterbacaan
Seorang penulis yang baik adalah juga seorang pembaca yang baik, tetapi bukan berarti
seorang pembaca yang baik adalah juga seorang penulis yang baik. Penulis harus menyadari bahwa
tulisan yang dibuatnya akan dibaca oleh orang lain. Pembaca ingin mendapatkan informasi, dan ia
harus memahami maksud bacaannya. Untuk itu tulisan harus memiliki keterbacaan. Keterbacaan
ialah derajat kemudahan sebuah tulisan untuk mudah dipahami maksudnya. Semakin tinggi
keterbacaan akan semakin mudah tulisan dipahami, dan semakin rendah keterbacaan akan semakin
sulit untuk dipahami maksudnya.
Untuk meningkatkan keterbacaan, perhatikan hal-hal berikut:

1) Kejelasan
Tulisan akan lebih mudah dipahami jika menggunakan kata-kata yang sudah
umum/dikenal. Keterbacaan sebuah tulisan juga dipengaruhi oleh usia, pendidikan, dan
pengalaman pembaca. Misalnya, tulisan untuk kalangan mahasiswa akan terasa sulit dipahami
oleh pelajar sekolah menengah. Keterbacaan juga dipengaruhi oleh panjang pendek kalimat.
Pada dasarnya, semakin panjang kalimat akan semakin sulit dipahami. Oleh karena itu, penulis
harus mengatur panjang pendek kalimat yang ditulisnya, disesuaikan dengan calon
pembacanya. Buku untuk siswa sekolah dasar pendek-pendek kalimatnya. Makin tinggi
pendidikan seseorang, makin tinggi pula kemampuannya untuk memahami tulisan dengan
kalimat yang lebih panjang.
Ukuran kejelasan atas panjang pendek kalimat dalam bahasa Indonesia belum ada, tetapi kita
dapat memakai ukuran yang diberikan oleh Rudolf Flesch dari Amerika Serikat. Flesch
menyusun tabel rujukan sebagai berikut:

Tabel:Kejelasan kalimat dalam jumlah kata


KEJELASAN KATA PER KALIMAT
Mudah sekali Kurang dari 8
Mudah 11
Agak mudah 14
Baku 17
Agak sulit 21
Sulit 25
Sangat sulit lebih dari 29

2) Bangun Kalimat
Ukuran kejelasan kalimat bukan hanya ditentukan oleh penggunaan kata dan panjang
pendek kalimat, tetapi juga oleh bangun kalimat. Bangun kalimat yang dapat memberikan nilai
tambah bagi kejelasan kalimat ialah:

 Kalimat Susun
1. Mobil itu menabrak pohon. Mobil itu rusak.
2. Mobil itu menabrak pohon dan mobil itu rusak.
3. Mobil itu menabrak pohon sehingga rusak.
Kalimat 3 lebih mudah dipahami karena jalinan hubungan sebab akibat yang jelas sehingga
mudah diingat.

 Informasi Lama Mendahului Informasi Baru


4. Rencana pembangunan lima tahun itu tidak dengan tegas merumuskan program
penelitian lingkungan jangka panjang. Dalam pasal mengenai penelitian jangka
panjang rencana itu misalnya, hanya menguraikan pengembangan teknik saja,
sedangkan masalah berjangka panjang yang penting-penting tidak disinggung.

 Informasi Pendek Mendahului Informasi Panjang


5. Antara lain kami/ telah mengirim/ kantor penelitian pengembangan dan pengkajian di
Surabaya/ sebuah penganalisis gas.
6. Bahwa kita dewasa ini ada dalam krisis energi/ sudah jelas.
Seharusnya:
7. Antara lain kami/ telah mengirim/ sebuah penganalisis gas/ kepada kantor penelitian
pengembangan dan pengkajian di Surabaya.
8. Sudah jelas/ bahwa kita dewasa ini ada dalam krisis energi.

 Ketaksaan, ialah adanya makna ganda dalam kalimat. Perhatikan contoh berikut ini:
9. Anak dosen yang cantik (Siapa yang cantik? Anak dosen atau dosennya?)
10. Orang dewasa ini kurang memiliki jiwa mapalus. (orang dewasa ini atau dewasa ini,
orang?)
11. Ruang kuliah mahasiswa yang baru tidak jauh dari sini. (Apanya yang baru? Ruangnya
atau mahasiswanya)

Untuk menghilangkan ketaksaan dapat dilakukan dengan


 memberikan tanda hubung untuk memperjelas tali perhubungan,
 dengan mengubah bangun kalimat,
 mengganti istilah menjadi lebih jelas maknanya.
12. Anak-dosen yang cantik
13. Dewasa ini, orang kurang memiliki jiwa mapalus.
14. Ruang kuliah bagi mahasiswa baru tidak jauh dari sini.

Dalam bahasa ilmu dan teknik biasanya telah ada kesepakatan atau kelaziman terhadap
istilah-istilah yang mungkin menimbulkan makna ganda.

Tabel: Kesepakatan makna dalam peristilahan teknik


NO. MAKNA ISTILAH KETERANGAN
1 Tujuan Rem bahaya Rem yang digunakan untuk keadaan bahaya
2 Asas kerja Rem angin Rem yang bekerja berdasarkan kemampatan
udara (angin)
3 Bahan Rem baja Rem yang dibuat dari baja karbon
karbon
4 Cara Rem tangan Rem yang dijalankan dengan tangan
5 Raut Rem cakran Rem yang bagian utamanya beraut
cakram
6 Ukuran Rem dua puluh Rem yang diameternya dua puluh senti
senti
7 Fungsi Rem depan Rem untuk menghentikan roda depan
8 Nama pencipta Rem ghirling Rem yang diciptakan oleh
perusahaan Ghirling
9 Acuan pembatas Rem mobil Rem pada mobil

Latihan 7
Perbaiki kalimat berikut hingga tidak lagi mengandung makna ganda.
1. Keterangan penduduk desa itu perlu dibuktikan kebenarannya.
2. Berdasarkan beberapa keterangan salah satu lembaga resmi pemerintah akan dibubarkan.
3. Kakus umumnya menjadi satu dengan kamar mandi dan tempat pembuangan kakus langsung
ke selokan.
4. Keadaan jalan di daerah itu pada umumnya langsung di depan pintu rumah, sehingga jika
anak-anak bermain mengambil tempat di jalan.
5. Di dalam hal membahas kakus tidak semudah merawat kamar tidur, karena merupakan tempat
yang kotor.
6. Kepala gudang baru menyerahkan barang setelah menerima perintah itu.
7. Selain itu matahari juga berguna bagi vitamin D dan pengembangan tulang.
8. Di sana setiap rumah membuang sampah ke selokan, sehingga selokan kelihatan kotor sekali.
9. Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menerima hadiah.
10. Dia menerima uang sebanyak dua puluh lima ribuan.
6.6.5 Pengaruh Bahasa Inggris

Struktur bahasa Inggris sering mempengaruhi struktur bahasa Indonesia karena bahasa
Inggris dekat dengan pemakai bahasa Indonesia. Perhatikan contoh berikut:
1. The man to whom she is married has been married twice before.
2. I recently went back to the town where I was born.
3. According to law, that action is wrong.

Kalimat bahasa Inggris ini sering diterjemahkan secara harafiah menjadi:


4. Laki-laki dengan siapa ia menikah telah menikah dua kali.
5. Belum lama ini, saya pulang ke kampung di mana saya dilahirkan.
6. Menurut hukum, perbuatan itu adalah salah.
Seharusnya:
7. Laki-laki yang menikahinya telah menikah dua kali.
8. Belum lama ini, saya pulang ke kampung tempat saya dilahirkan.
9. Menurut hukum, perbuatan itu salah.

Latihan 8
Perbaiki kalimat-kalimat yang terpengaruh bahasa Inggris berikut ini.
1. Tidak ada tanda, manusia ingin kembali kepada zaman di mana yang ia menggerakkan
tenaga hanya berasal dari otot-ototnya.
2. Dekan Fakultas dengan siapa Kepala Laboratorium itu akan berunding, tiba-tiba
berhalangan hadir.
3. Semua rumah di daerah pantai di mana rakyatnya banyak menderita malaria akan
disemprot dengan DDT.
4. Alat-alat buatan Amerika dengan alat mana kita dapat maju, kini telah banyak dijual
orang.
5. Fotosintesis adalah suatu proses di mana CO2 diubah menjadi senjawa organik atau
karbohidrat.

Anda mungkin juga menyukai