Anda di halaman 1dari 9

Penulis,

Kelompok 6

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………….. i

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………….. ii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………

1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………….

1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………………

1.3 Tujuan Penulisan…………………………………………………………………..

1.4 Ruang Lingkup…………………………………………………………………….

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………….

Pengertian Kalimat Efektif…………………………………………………….

Ciri-ciri Kalimat Efektif………………………………………………………..

BAB III PENUTUP……………………………………………………………………………

3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………….
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.
Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi yang digunakan oleh anggota masyarakat dengan
anggota masyarakat lain. Bahasa yang digunakan itu hendaklah dapat mendukung maksud
secara jelas agar apa yang dipikirkan, diinginkan, atau dirasakan itu dapat diterima oleh
pendengar atau pembaca. Dalam bahasa terdapat ide, gagasan pikiran, dan perasaan yang
mewakili diri seseorang. Setiap gagasan pikiran atau konsep yang dimiliki seseorang pada
prakteknya harus dituangkan kedalam bentuk kalimat.
Kalimat yang digunakan dalam berkomunikasi haruslah kalimat yang jelas dan mudah
dipahami oleh pendengar atau pembaca yaitu kalimat efektif. Akan tetapi, kadang-kadang
harapan itu tidak tercapai. Misalnya, ada sebagian lawan bicara atau pembaca tidak memahami
apa maksud yang diucapkan atau yang dituliskan. Supaya kalimat yang dibuat dapat
mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat, unsur kalimat yang digunakan harus
lengkap dan eksplisit. Artinya, unsur-unsur kalimat seharusnya ada yang tidak boleh
dihilangkan. Sebaliknya, unsur-unsur yang seharusnya tidak ada tidak perlu dimunculkan.
1.2 Rumusan Masalah.
Apa yang dimaksud dengan kalimat efektif ?
Apa saja syarat yang harus ada dipenuhi agar menjadi kalimat yang efektif ?
Bagaimana ciri-ciri kalimat efektif ?
1.3 Tujuan.
Untuk mengetahui apa yang dimaksud kalimat efektif.
Untuk mengetahui syarat apa saja yang harus ada dipenuhi agar menjadi kalimat yang efektif.
Untuk mengetahui bagaimana ciri-ciri kalimat efektif.
1.4 Ruang Lingkup.
Pada pembahasan ini hanya terfokus dan dibatasi pada hal-hal sebagai berikut :
Pengertian umum dari kalimat, pengertian efektif, dan kalimat efektif.
Pengertian dari para ahli tentang kalimat efektif.
Syarat suatu kalimat dapat menjadi kalimat efektif.
Ciri-ciri kalimat efektif meliputi kesepadanan struktur, kepararelan bentuk, kehematan kata,
kecermatan, ketegasan, kepaduan dan kelogisan.
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kalimat Efektif.

A. Pengertian Kalimat.
Kalimat menurut KBBI ialah, kesatuan ujar yang mengungkapkan suatu konsep pikiran dan
perasaan ; perkataan ; satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola
intonasi final dan secara aktual ataupun potensial terdiri atas klausa.
Kalimat mengandung satu kesatuan pikiran yang lengkap. Kalau diucapkan, kalimat selalu
diawali dan diakhiri dengan kesenyapan. Bila ditulis, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan
diakhiri dengan titik, tanda tanya ,atau tanda seru. Kadang-kadang kalimat disertai tanda petik
atau tanda elipsisis.
Kalimat merupakan unsur terpenting dalam sebuah wacana. Kalimat yang tersusun rapi
dan rasional akan membuat sebuah wacana lebih mudah pahami. Kalimat adalah satuan bahasa
terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan, yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Dalam wujud
lisan kalimat diucapkan dengan suara naik turun dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri
dengan intonasi akhir yang diikuti oleh kesenyapan yang mencegah terjadinya perpaduan
ataupun asimilasi bunyi ataupun proses fonologis lainnya.
Kalimat adalah unsur yang terkecil yang kita gunakan kalau kita berbicara. Ide-ide dan fikiran-
fikiran kita tuangkan dalam kalimat. Kalau salah informasi yang kita berikan karena kesalahan
memakai kalimat maka salah pulalah tanggapan si pendengar. Akibatnya tentu tidak baik
karena apa yang kita harapkan tidak tercapai. Kalimat memiliki kedudukan yang penting dalam
berbahasa, sehingga kita harus berusaha agar kalimat itu cukup jelas dan benar.

B. Pengertian Efektif.
Efektif mengandung pengertian tepat guna, artinya sesuatu akan berguna jika dipakai pada
sasaran yang tepat.
Pengertian Efektif menurut KBBI ialah, ada efeknya (akibatnya, pengaruhnya, kesannya),
manjur atau mujarab (tentang obat), dapat membawa hasil; berhasil guna (tentang usaha,
tindakan).
Dalam berkomunikasi dan menyusun karya ilmiah, hendaknya kita menggunakan Bahasa yang
baik yang tersusun dalam rangkaian kalimat yang efektif.

C. Pengertian Kalimat Efektif.


Kalimat efektif ialah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali
gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti apa yang ada dalam pikiran
pembicara atau penulis. Kalimat sangat mengutamakan keefektifan informasi itu sehingga
kejelasan kalimat itu dapat terjamin.
Kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa baik ejaan maupun tanda
bacanya sehingga mudah dipahami oleh pembaca atau pendengarnya. Dengan kata lain,
kalimat efektif mampu menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pendengar atau
pembacanya seperti apa yang dimaksud dengan penulis.
Suatu kalimat dapat dikatakan sebagai kalimat efektif jika memiliki beberapa syarat sebagai
berikut:
1. Mudah dipahami oleh pendengar atau pembacanya.
2. Tidak menimbulkan kesalahan dalam menafsirkan maksud sang penulis.
3. Menyampaikan pemikiran penulis kepada pembaca atau pendengarnya dengan cepat.
4. Sistematis dan tidak bertele-tele.

2.2 Ciri-ciri Kalimat Efektif.


Kalimat efektif memiliki ciri-ciri yang harus dipenuhi yaitu sebagai berikut :

A. Kesepadanan Struktur.
Kesepadanan adalah keseimbangan antara gagasan atau pemikiran dengan struktur bahasa
yang dipakai dalam kalimat. Kesepadaan dalam kalimat ini diperlihatkan dengan adanya
kesatuan gagasan dan kesatuan fikiran[10]. Ciri-ciri kalimat yang memiliki kesepadaan
struktur, yaitu:
1. Memiliki Subjek dan Predikat yang jelas.
Kejelasan subjek dan predikat suatu kalimat dapat dilakukan dengan menghindarkan
penggunaan kata depan di, dalam, bagi, untuk, pada, dan sebagainya di depan subjek.
Contohnya :
Bagi semua siswa kelas VII harus mengikuti kegiatan studi tur (tidak efektif).
Semua siswa kelas VII harus mengikuti kegiatan studi tour (efektif).
Kepada hadirin dimohon berdiri.(tidak efektif) Kata depan kepada pada kalimat di atas tidak
berfungsi apa-apa, bahkan justru mengganggu kesepadanan sebuah kalimat.
Kalimat tersebut akan lebih baik (sepadan) kalau kata depan kepada dihilangkan sehingga
menjadi: Hadirin dimohon berdiri. (efektif )
2. Tidak memiliki Subjek yang ganda di dalam kalimat tunggal.
Contohnya :
Pembangunan jalan itu kami dibantu oleh warga desa (tidak efektif)
Dalam membangun jembatan itu, kami dibantu oleh warga desa(efektif)
3. Beberapa kata penghubung intrakalimat.[11]
Beberapa kata penghubung intrakalimat (seperti sehingga, dan, atau, lalu, kemudian,
sedangkan, bahkan) tidak digunakan pada kalimat tunggal, misalnya sebagai berikut :
Kami datang agak terlambat. Sehingga kami tidak dapat mengikuti acara pertama.
Kata sehingga merupakan kata penghubung intrakalimat sehingga tidak sepadan kalau
difungsikan sebagai penghubung antarkalimat. Perbaikan terhadap kalimat itu dapat dilakukan
dengan dua cara, yaitu dengan menjadikan kalimat itu kalimat majemuk atau dengan mengganti
kata penghubung intrakalimat menjadi ungkapan penghubung antarkalimat, seperti di bawah
ini :
Kami datang agak terlambat sehingga tidak dapat mengikuti acara pertama
Kami datang agak terlambat. Oleh karena itu, kami tidak dapat mnegikuti acara pertama.
B. Kepararelan bentuk.
Kalimat efektif memiliki kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat. Yang
dimaksud dengan kesamaan bentuk kata adalah jika kata pertama berbentuk verba, maka kata
selanjutnya berbentuk verba. Namun jika kata pertama berbentuk nomina, maka kata
selanjutnnya berbentu nomina.
Contohnya :
Langkah –langkah dalam menulis kalimat efektif adalah memahami, mengetahui, dan
mengaplikasikan defenisi kalimat efektif (tidak efektif).
Langkah-langkah dalam menulis kalimat efektif adalah memahami,mengetahui, dan
mengaplikasikan defenisi kalimat efektif (efektif).
Semakin berumur seharusnya manusia itu semakin bermoral, bijaksana, dan tanggung jawab.
Dalam kalimat itu terdapat sebuah kata yang tidak sejajar dengan bentuk kata yang lainnya
yang sama-sama mewakili fungsi predikat, yakni kata tanggung jawab yang merupakan bentuk
nominal, padahal yang lainnya berbentuk ajektival. Kalimat tersebut akan lebih baik kalau
diubah menjadi seperti: Semakin berumur seharusnya manusia itu semakin bermoral,
bijaksana, dan bertanggung jawab[12].

C. Kehematan Kata.
Kalimat efektif tidak menggunakan kata-kata atau frasa yang tidak perlu digunakan. Untuk
menghindari pemborosan kata didalam kalimat. Hal yang harus diperhatikan adalah:
1. Menghindari unsur yang sama dalam majemuk.
Contohnya :
Saya tidak suka apel dan saya tidak suka papaya (tidak efektif).
Saya tidak suka pisang dan anggur (efektif).
Karena dia tidak diundang, dia tidak datang pada acara itu.
Penyebutan kata dia sebagai subjek pada anak kalimat tidak diperlukan karena subjek yang
sama sudah disebutkan pada induk kalimatnya. Penyebutan kata dia pada anak kalimat di atas
merupakan pemborosan kata yang sebaiknya dihindari. Perbaikan kalimat di atas adalah
sebagai berikut : Karena tidak diundang, dia tidak datang pada acara itu.

2. Menghindari kesinoniman dalam kalimat.


Contohnya :
Saya hanya memiliki tiga buah buku saja (tidak efektif).
Saya hanya memiliki tiga buku (efektif).

3. Menghindari penjamakan pada kata jamak.


Contohnya:
Para mahasiswa-mahasiswi berunjuk rasa di depan gedung rektorat (tidak efektif).
Para mahasiswa berunjuk rasa didepan gedung rektorat (efektif).
Masih banyak hal-hal yang harus dibahas. Para tamu-tamu undangan sedang menikmati
hidangan. Kata banyak pada kalimat dan kata para pada kalimat sudah mengandung makna
jamak. Oleh karena itu, tidak perlu lagi pengulangan yang bermakna jamak, sehingga kalimat-
kalimat di atas dapat diperbaiki menjadi seperti : Masih banyak hal yang harus dibahas. Para
tamu undangan sedang menikmati hidangan.
D. Kecermatan.
Yang dimaksud dengan kecermatan adalah cermat dan tepat dalam memilih kata sehingga
tidak menimbulkan keracunan dan makna garis.
Contohnya :
Guru baru pergi ke ruang guru (tidak efektif).
Guru yang baru pergi ke ruang guru (efektif).
Dialah istri Pak Lurah yang baru (tidak efektif).
Kalimat di atas mempunyai penafsiran ganda, yakni siapakah yang baru: Apakah Pak Lurah
itu yang baru menikah atau baru dilantik menjadi lurah? Untuk menghindari penafsiran ganda
itu, perlu digunakan tanda hubung (-) seperti pada perbaikan kalimat di bawah ini:
Dialah istri-Pak Lurah yang baru. (bila yang baru adalah istrinya) atau
Dialah istri Pak Lurah-yang baru. (bila yang baru adalah jabatan lurahnya. (efektif).
E. Ketegasan.
Ketegasan atau penekanan ialah suatu perlakuan penonjolan terhadap ide pokok dari kalimat.
Untuk membentuk penekanan dalam suatu kalimat. Ada beberapa cara:
1. Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di depan kalimat (awal kalimat).
Contohnya:
Presiden mengharapkan agar rakyat membangun bangsa dan Negara ini dengan kemampuan
yang ada pada dirinya.
Harapan Presiden ialah agar rakyat membangun bangsa dan negaranya. (ketegasan)
2. Membuat urutan yang bertahap.
Contohnya :
Bukan seribu, sejuta, seratus, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan kepada anak-anak
terlantar (Salah).
Bukan seratus, seribu, sejuta, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan kepada anak-anak
terlantar (Benar).
3. Melakukan pengulangan kata (repetisi).
Contohnya: Dongeng itu sangat menarik. Dongeng itu mengharukan.
4. Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan.
Contohnya : anak itu bodoh tetapi pintar.
5. Menggunakan partikel penekanan (penegasan), seperti: partikel-lah,-pun,-kah.
Contohnya:
Dapatkan ia menjawab pertanyaanku?
Kamulah yang harus bertanggung jawab menyelesaikan tugas ini.
F. Kepaduan.

Kalimat Efektif memiliki kepaduan pernyataan sehingga informasi yang disampaikan tidak
terpecah-pecah.Berikut ini ciri-ciri kalimat yang padu ialah :
1. Kalimat yang padu tidak bertele-tele.
Oleh karena itu, hindari penggunaan kalimat yang panjang dan bertele-tele. Contohnya:
Farhan menceritakan tentang pengalaman bertandingnya. (tidak efektif)
Farhan menceritakan pengalaman bertandingnya. (efektif).
2. Kalimat yang padu menggunakan pola aspek + agen + verba secara tertib dalam kalimat-
kalimat yang berpredikat persona.
Contohnya:
Surat itu saya sudah baca. Kalimat tersebut tidak menunjukkan kepaduan karena aspek terletak
di antara agen dan verba. Seharusnya kalimat itu seperti:
Surat itu sudah saya baca.
3. Kalimat yang padu tidak perlu menyisipkan sebuah kata antara predikat kata kerja transiti
dan ojek penderita.
Contohnya :
Mahasiswa harus menyadari akan pentingnya perpustakaan. Kata akan pada kalimat tidak
diperlukan karena kata kerja transitif menyadari harus diikuti secara langsung oleh objek
penderita pentingnya perpustakaan. Perbaikan kalimat tersebut adalah sebagai berikut:
Mahasiswa harus menyadari pentingnya perpustakaan.
G. Kelogisan.
Yang dimaksud dengan kelogisan adalah ide yang ada dalam kalimat itu dapat diterima atau
dimengerti oleh akal dan sesuai kaidah EBI.
Contohnya:
Waktu dan tempat kami persilahkan! (tidak efektif).
Bapak dekan kami persilahkan! (efektif).

BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan.
Kalimat Efektif merupakan kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa, jelas maknanya,
dan mudah dipahami oleh pendengar atau pembaca. Suatu kalimat dapat dikatakan kalimat
efektif apabila memiliki beberapa syarat yang harus dipenuhi yaitu, Mudah dipahami oleh
pendengar atau pembacanya, Tidak menimbulkan kesalahan dalam menafsirkan maksud sang
penulis, Menyampaikan pemikiran penulis kepada pembaca atau pendengarnya dengan cepat,
dan Sistematis tidak bertele-tele.Suatu kalimat efektif harus memiliki ciri-ciri yaitu,
kesepadanan struktur, kepararelan bentuk, kehematan kata, kecermatan, ketegasan, kepaduan
serta kelogisan.

Anda mungkin juga menyukai