Anda di halaman 1dari 2

Nama : Muhammad Figo Nurdiansyah

Kelas : Mprt - 5C
NIM : 2002311051
Mata Kuliah : Faillure Analysis

Tugas 2

1. Dengan manajemen analisa kegagalan yang baik dan berpikir dengan pendahuluan
tata aturan, maka akar masalah dapat ditemukan dengan lebih cepat.

2. Delapan langkah analisa kegagalan yaitu:


a. Nyatakan masalah dengan jelas dan ringkas.
b. Atur pengumpulan fakta/data.
c. Observasi dan catat fakta/data.
d. Berpikir logis dengan fakta yang ada.
e. Identifikasi akar masalah yang paling memungkinkan
f. Komunikasikan dengan rekan yang berkaitan.
g. Perbaiki sesuai arahan.
h. Menindaklanjuti dengan pelanggan.

Team members atau dalam bahasa indonesia yang berarti anggota tim adalah
sekelompok orang yang bekerja sama untuk menyelesaikan sesuatu. Dalam analisa
kegagalan, anggota tim berperan penting dalam menentukan akar masalah.

Job responsibilities atau tanggung jawab pekerjaan adalah keadaan untuk wajib
menanggung segala sesuatu yang terjadi saat bekerja.

3. Tinjauan mendalam tentang produk dan fakta lingkungan yang mengarah pada
identifikasi penyebab akar masalah pada produk.

4. “penyebab atau akibat?”. Ketika kegagalan terjadi, kerusakan dapat langsung


diperbaiki. Yang menjadi pertanyaannya adalah bagaimana ketika kerusakan yang sama
terulang. Maka dari itu, dengan adanya analisa kegagalan dapat mencegah terjadinya
kegagala yang sama di kemudian hari.

5. Kerusakan adalah akibat. Ketika terjadi kegagalan, terdapat fakta yang menentukan
apakah hasil tersebut sebab atau akibat. Jika penelitian terpaku pada akibat, akan
mengarahkan pada kesimpulan yang salah. Sedangkan, penelitian yang mengidentifikasikan
akar penyebab akan mengarahkan pada kesimpulan yang akurat.

6. “Kapan? Dimana? Siapa?”. Analisa kegagalan harus dilakukan segera sete;ah masalah
diketahui dan fakta yang ada masih baru. Itu harus dilakukan pada atau di dekat tempat
kejadian. Dan harus dipimpin oleh kepala analis kegagalan setempat. Pelanggan, penjual dan
perwakilan pabrik harus ikut membantu mengumpulan fakta ketika dibutuhkan.
7. Delapan langkah analisa kegagalan yaitu:
a. Nyatakan masalah dengan jelas dan ringkas.
Masalah yang disusun dengan jelas dan ringkas akan memudahkan
menentukan akar masalah.
b. Atur pengumpulan fakta/data.
Data harus disusun dengan sesuai untuk mencegah kesalahan dalam
menentukan akar masalah.
c. Observasi dan catat fakta/data.
Teliti fakta dengan baik dan catat hasil penelitian untuk memudahkan proses
perbaikan di kemudian hari
d. Berpikir logis dengan fakta yang ada.
e. Identifikasi akar masalah yang paling memungkinkan.
Cari akar masalah yang paling memungkinkan berdasarkan fakta dan akibat
yang terjadi.
f. Komunikasikan dengan rekan yang berkaitan.
Komunikasikan dengan pihak yang berkaitan agar hasil penelitian yang
dilakukan maksimal.
g. Perbaiki sesuai arahan.
h. Menindaklanjuti dengan pelanggan.
Komunikasikan dengan pelanggan perihal hasil perbaikan yang sudah
dilakukan untuk mencegah terjadinya kesalahan penelitian.

8. “nyatakan masalah.”. Analisa kegagalan diperlukan ketika komponen mengalami


masalah, bukan ketika masalah dapat diselesaikan. Analis harus mendapatkan latar belakang
informasi produk dan menentukan apakah analisa kegagalan diperlukan. Pernyataan tentang
suatu masalah mesti menggambarkan sesuatu yang tidak baik. Jangan membuat batasan yang
terlalu luas sehingga memasukkan hal yang masih baik. Jangan juga membuat batasan yang
terlalu kecil sehingga mengabaikan yang tidak baik.

9. Pernyataan masalah harus mencakup keluhan dan area spesifik dari keluhan tersebut.

10. Keluhan terjadi ketika ada yang salah dari penampakan, suara, bau, dan rasa.

11. Komponen atau area spesifik produk yang tidak bekerja dengan baik semestinya juga
harus diidentifikasi. Sebagai seorang analis, sebuah kegagalan harus diikuti alurnya hingga
menemukan sumbernya.

12. Pernyataan mengenai masalah haruslah mencakup keluhan dan area spesifik yang
jelas. Contohnya pernyataan pada gambar “masalah pada trek kiri pada d8 terseret dan
tersendat.”

Anda mungkin juga menyukai