Anda di halaman 1dari 2

Data dan insting

Detektif dan analis data memiliki banyak kesamaan. Keduanya bergantung pada fakta
dan petunjuk sebelum membuat keputusan. Keduanya mengumpulkan dan melihat bukti.
Keduanya berbicara dengan orang-orang yang mengetahui bagian dari cerita. Dan keduanya
bahkan mungkin menyusuri jejak untuk melihat ke mana arah sebuah kasus. Baik Anda sebagai
detektif atau analis data, tugas Anda adalah mengikuti langkah-langkah untuk mengumpulkan
dan memahami fakta
Analis menggunakan pengambilan keputusan berdasarkan data dan mengikuti sebuah proses
langkah demi langkah. Anda telah mempelajari bahwa ada enam langkah untuk proses ini:
1. Mengajukan pertanyaan dan tentukan masalahnya.
2. Menyiapkan data dengan cara mengumpulkan dan menyimpan informasi.
3. Memproses data dengan cara membersihkan dan memeriksa informasi yang tersedia.
4. Menganalisis data untuk menemukan pola, hubungan, dan tren
5. Membagikan data dengan anggota kelompok.
6. Bertindak berdasarkan data dan menggunakan hasil analisis.

Tetapi ada faktor lain yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan. Anda
mungkin sering membaca kisah misteri di mana sang detektif menggunakan insting dan
mengikuti firasatnya untuk memecahkan kasus tersebut. Insting adalah pemahaman intuitif
tentang sesuatu baik disertai sedikit atau bahkan tanpa penjelasan sama sekali. Biasanya ini
muncul tidak disengaja; kita sering menangkap sinyal tanpa menyadarinya. Anda hanya
memiliki "perasaan" bahwa itu benar
Image of a person standing in front of a mirror, smiling at their reflection

Mengapa insting bisa menjadi masalah


Inti dari pengambilan keputusan berbasis data adalah data. Oleh karena itu, penting bagi
analis data berfokus pada data untuk memastikan mereka membuat keputusan yang tepat. Jika
Anda mengabaikan data dengan lebih memilih pengambilan keputusan berdasarkan
pengalaman Anda sendiri, keputusan Anda mungkin menjadi bias. Tetapi lebih buruk lagi,
keputusan berdasarkan insting tanpa data pendukung dapat menyebabkan kesalahan.
Pertimbangkan sebuah contoh di mana pengembang real estat melakukan penawaran
untuk membangun kembali sebagian daerah di distrik pusat kota. Pengembang tersebut
terkenal untuk pelestarian bangunan bersejarah. Dengan mengandalkan reputasinya, para
perencana agensi itu mengikuti insting dan memasukkan pelestarian beberapa bangunan untuk
mendapatkan dukungan dan mendapatkan persetujuan pelaksanaan proyek tersebut. Namun,
jumlah sumbangannya tidak cukup dan program kemitraan untuk menyelamatkan proyek
tersebut gagal terwujud. Bangunan-bangunan di sana akhirnya harus dirobohkan setelah
berulang kali mengalami penundaan dan sengketa dengan pemerintah kota.
Semakin Anda memahami data yang terkait dengan suatu proyek, semakin mudah Anda
mengetahui apa yang sebenarnya diperlukan. Upaya ini juga akan membantu Anda
mengidentifikasi kesalahan dan kesenjangan dalam data Anda sehingga Anda dapat
mengomunikasikan temuan Anda dengan lebih efektif. Terkadang pengalaman masa lalu
membantu Anda menarik benang merah yang tidak diperhatikan orang lain. Misalnya, seorang
detektif mungkin bisa memecahkan sebuah kasus karena ia mengingat kasus lama memiliki
kesamaan dengan kasus yang sedang ia coba pecahkan. Ini bukan hanya sekedar insting.

Data + pengetahuan bisnis = misteri terpecahkan


Memadukan data dengan pengetahuan bisnis, dan mungkin ditambah sentuhan insting,
akan menjadi bagian biasa dalam proses Anda sebagai analis data junior. Kuncinya adalah
mencari tahu komposisi yang tepat untuk setiap proyek tertentu. Sering kali, itu akan
tergantung pada tujuan analisis Anda. Itulah mengapa analis sering bertanya, “Bagaimana saya
mendefinisikan kesuksesan untuk proyek ini?”

Selain itu, coba tanyakan pada diri Anda pertanyaan-pertanyaan tentang sebuah proyek
untuk membantu menemukan keseimbangan yang sempurna, seperti:
1. Hasil seperti apa yang dibutuhkan?
2. Siapa yang akan diberitahu?
3. Apakah saya menjawab pertanyaan yang diajukan?
4. Seberapa cepat keputusan harus dibuat?

Misalnya, jika Anda mengerjakan proyek dengan terburu-buru, di luar kebiasaan Anda
mungkin perlu mengandalkan pengetahuan dan pengalaman Anda sendiri. Tidak ada cukup
waktu untuk menganalisis semua data yang tersedia secara menyeluruh. Tetapi jika Anda
mendapatkan proyek yang memberikan banyak waktu dan sumber daya, maka strategi terbaik
adalah semuanya diputuskan berdasarkan data. Terserah Anda, sang analis data, untuk
membuat pilihan terbaik. Anda mungkin akan menggabungkan data dan pengetahuan dengan
sejuta cara berbeda di sepanjang karier analitik data Anda. Dan semakin banyak Anda berlatih,
Anda akan makin mendekati perpaduan yang sempurna itu.
Graphic of a person sitting at a desk in front of a computer, on the screen there is a
graph and math functions

Anda mungkin juga menyukai