Anda di halaman 1dari 7

Ukuran pemusatan data adalah sembarang ukuran yang menunjukkan pusat segugus data, yang telah diurutkan

dari yang terkecil sampai yang terbesar atau sebaliknya dari yang terbesar sampai yang terkecil.

Ukuran pemusatan data adalah sembarang ukuran yang menunjukkan pusat segugus data, yang telah diurutkan
dari yang terkecil sampai yang terbesar atau sebaliknya dari yang terbesar sampai yang terkecil. [1] Salah satu
kegunaan dari ukuran pemusatan data adalah untuk membandingkan dua (populasi) atau contoh, karena sangat sulit
untuk membandingkan masing-masing anggota dari masing-masing anggota populasi atau masing-masing anggota
data contoh.[2]. Nilai ukuran pemusatan ini dibuat sedemikian sehingga cukup mewakili seluruh nilai pada data yang
bersangkutan.[2]

Ukuran pemusatan yang paling banyak digunakan adalah median, mean, dan modus.[1]. Masing-masing dari ukuran
pemusatan data tersebut memiliki kekurangan.[1] Nilai tengah akan sangat dipengaruh nilai pencilan.[1] Median
terlalu bervariasi untuk dijadikan parameter populasi.[1] Sedangkan modus hanya dapat diterapkan dalam data
dengan ukuran yang besar.[1]

Ukuran penyebaran data merupakan ukuran yang menunjukkan seberapa jauh data suatu menyebar dari rata-
ratanya. Ukuran penyebaran data yang ada dalam materi statistika meliputi jangkaun, hamparan, dan kuartil. ...
Jangkauan (rentang) ialah selisih antara nilai data besar dan nilai data terkecil.

Pada dasarnya data adalah kumpulan informasi atau keterangan – keterangan dari suatu hal yang diperoleh
melalui pengamatan atau pencarian ke sumber – sumber tertentu. Data yang diperoleh dapat menjadi suatu anggapan
atau fakta karena memang belum diolah lebih lanjut. Setelah diolah melalui penelitian atau percobaan maka suatu
data dapat menjadi bentuk yang lebih kompleks seperti suatu database, informasi atau bahkan solusi untuk masalah
tertentu.

Dari segi Bahasa kata “data” diambil dari kata “datum” yang dalam Bahasa Romawi diartikan sebagai sesuatu yang
diberikan. Oleh karena itu definisi sesungguhnya dari data adalah diberikan bukan memberikan, karena jika
memberikan maka data itu sudah menjadi informasi yang baku dan diakui kebenarannya. Istilah data memang lebih
banyak ditemui pada bidang komputer atau dalam lingkup suatu penelitian.

suatu data berfungsi untuk membuat keputusan terbaik dalam memecahkan masalah, dapat dijadikan sebagai dasar
suatu perencanaan atau penelitian, dijadikan sebagai acuan dalam setiap implementasi suatu kegiatan dan terakhir
data juga dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi. Suatu data dapat diibaratkan sebagai dasar perencanaan atau
riwayat segala tindakan yang sudah dilakukan. Inilah mengapa hampir dalam semua aspek kehidupan melibatkan
suatu data.

Pengertian Data Beserta Fungsi Data dan Jenis-jenis Data yang Wajib Anda Ketahui

Hermawan Komputer 13/09/2019

Tanpa adanya suatu informasi maka anda tidak akan mengetahui info – info terbaru dan tidak dapat menyelesaikan
berbagai macam masalah. Dan tanpa adanya suatu data yang dicari sebelumnya maka tidak akan ada yang namanya
informasi dan solusi untuk masalah sehari – hari. Namun sangat disayangkan pada realitasnya banyak orang yang
tidak mengerti fungsi dan betapa pentingnya data bagi kehidupan saat ini.

Dan dalam kesempatan kali ini kami akan mengulas lebih dalam mengenai definisi atau pengertian dari suatu data,
fungsi dan berbagai jenis data yang biasa kita temui sehari – hari.

Istilah data ini sebenarnya tidak hanya dijumpai dalam bidang komputer saja, namun hampir di segala aspek
kehidupan seperti bidang penelitian, pendidikan, sosial dan lain – lain. Langsung saja ulasan lebih lengkap mengenai
pengertian data dapat anda simak dibawah ini :
Daftar Isi

Pengertian Data

Pada dasarnya data adalah kumpulan informasi atau keterangan – keterangan dari suatu hal yang diperoleh
melalui pengamatan atau pencarian ke sumber – sumber tertentu. Data yang diperoleh dapat menjadi suatu anggapan
atau fakta karena memang belum diolah lebih lanjut. Setelah diolah melalui penelitian atau percobaan maka suatu
data dapat menjadi bentuk yang lebih kompleks seperti suatu database, informasi atau bahkan solusi untuk masalah
tertentu.

Dari segi Bahasa kata “data” diambil dari kata “datum” yang dalam Bahasa Romawi diartikan sebagai sesuatu yang
diberikan. Oleh karena itu definisi sesungguhnya dari data adalah diberikan bukan memberikan, karena jika
memberikan maka data itu sudah menjadi informasi yang baku dan diakui kebenarannya. Istilah data memang lebih
banyak ditemui pada bidang komputer atau dalam lingkup suatu penelitian.

Dalam bidang komputer anda pasti tidak asing dengan yang namanya database ataupun software pengolah data.
Sedangkan dalam lingkup penelitian, sudah menjadi hal yang wajib bahwa setiap peneliti terlebih dahulu harus
mencari data dengan melakukan observasi (pengamatan) sebelum dikaji lebih lanjut dan akhirnya diperoleh hasil
penelitian. Hal ini juga sering dijumpai dalam bidang pendidikan seperti pembuatan jurnal ataupun skripsi

fungsi Data

Setelah memahami definisi data maka sudah terlihat jelas fungsi dari data itu sendiri. Mungkin istilah data lebih
banyak didengar dalam bidang komputer ataupun penelitian namun pada dasarnya hampir di semua aspek kehidupan
anda membutuhkan yang dinamakan data ini.

Bagi para peneliti suatu data dijadikan landasan utama dalam penelitiannya. Dalam penggunaan bidang komputer
juga hampir selalu melibatkan suatu data yang kemudian diolah untuk memecahkan masalah.
Dengan melihat hal diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa suatu data berfungsi untuk membuat keputusan
terbaik dalam memecahkan masalah, dapat dijadikan sebagai dasar suatu perencanaan atau penelitian, dijadikan
sebagai acuan dalam setiap implementasi suatu kegiatan dan terakhir data juga dapat dijadikan sebagai bahan
evaluasi. Suatu data dapat diibaratkan sebagai dasar perencanaan atau riwayat segala tindakan yang sudah
dilakukan. Inilah mengapa hampir dalam semua aspek kehidupan melibatkan suatu data.

Jenis – Jenis Data

Karena hampir ada di segala aspek kehidupan maka tidak mengherankan bahwa suatu data dapat dikelompokkan
menjadi beberapa jenis. Terdapat banyak parameter pengelompokan data namun kebanyakan mungkin
dikelompokkan berdasarkan sifatnya, berdasarkan sumber atau darimana data itu berasal, berdasarkan waktu
pengambilan dan masih banyak lagi.

1. Berdasarkan sumbernya

Sebelumnya sempat dibahas bahwa suatu data itu diperoleh dari cara memperoleh yang berbeda. Perbedaan sumber
ini juga dapat mengelompokkan data menjadi beberapa jenis yakni data primer dan data sekunder.

 Data primer atau data asli ini diperoleh dari sumber – sumber tertentu yang didapat objek penelitian.
 Data sekunder atau data tambahan biasanya diperoleh dari sumber – sumber terdahulu seperti buku, jurnal
dan lain – lain.

2. Berdasarkan sifat-sifatnya

Suatu data juga dapat dibedakan berdasarkan sifat – sifatnya yakni data kualitatif dan data kuantitatif. Kedua jenis
data ini juga sering digunakan dalam berbagai kesempatan penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya

 Data kualitatif biasanya banyak dijumpai dalam berbentuk pernyataan verbal, gambar atau bahkan simbol.
 Data kuantitatif lebih mengarah kepada pernyataan secara terbilang atau angka.

3. Berdasarkan waktu pengambilannya

Selanjutnya suatu data juga dapat dikelompokkan berdasarkan waktu pengambilan atau pengumpulannya. Terdapat
jenis data yang dikumpulkan secara berkala dan data cross section.

 Data berkala ini dapat dijumpai dalam kegiatan survey penduduk, data kebutuhan penduduk dalam setahun
terakhir.
 Data cross section atau data yang terkumpul pada waktu tertentu seperti data hasil ujian siswa yang
diperoleh setelah ujian selesai dilaksanakan.

Sebenarnya jika dibahas lebih dalam lagi masih terdapat banyak parameter – parameter pengelompokkan suatu data
seperti berdasarkan susunan, rasio dan masih banyak lagi namun ketiga parameter diatas yang sering ditemui di
masyarakat.

Setelah membaca artikel mengenai pengertian data yang kami buat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa suatu
data memang saat ini sudah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat.

Namun amat disayangkan pada kenyataannya masih banyak orang – orang yang kurang memahami definisi suatu
data atau justru mengerti tapi berusaha untuk menyalahgunakan pemanfaatan data. Oleh karena itu kami
mengharapkan pembaca dapat menyadari hal ini dan dapat memanfaatkan data yang diperoleh secara maksimal.
METODE PENGUMPULAN DATA

Dalam penelitian, kita seringkali mendengar istilah metode pengumpulan data dan instrumen pengumpulan data.
Meskipun saling berhubungan, namun dua istilah ini memiliki arti yang berbeda. Metode pengumpulan data adalah
teknik atau cara yang dilakukan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Pengumpulan data dilakukan untuk
memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Sementara itu instrumen
pengumpulan data merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data. Karena berupa alat, maka instrumen
pengumpulan data dapat berupa check list, kuesioner, pedoman wawancara, hingga kamera untuk foto atau untuk
merekam gambar.

Ada berbagai metode pengumpulan data yang dapat dilakukan dalam sebuah penelitian. Metode pengumpulan data
ini dapat digunakan secara sendiri-sendiri, namun dapat pula digunakan dengan menggabungkan dua metode atau
lebih. Beberapa metode pengumpulan data antara lain:

1. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara
peneliti dan narasumber. Seiring perkembangan teknologi, metode wawancara dapat pula dilakukan melalui media-
media tertentu, misalnya telepon, email, atau skype. Wawancara terbagi atas dua kategori, yakni wawancara
terstruktur dan tidak terstruktur.

a. Wawancara terstruktur

Dalam wawancara terstruktur, peneliti telah mengetahui dengan pasti informasi apa yang hendak digali dari
narasumber. Pada kondisi ini, peneliti biasanya sudah membuat daftar pertanyaan secara sistematis. Peneliti juga
bisa menggunakan berbagai instrumen penelitian seperti alat bantu recorder, kamera untuk foto, serta instrumen-
instrumen lain.

b. Wawancara tidak terstruktur

Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas. Peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang berisi
pertanyaan-pertanyaan spesifik, namun hanya memuat poin-poin penting dari masalah yang ingin digali dari
responden.

2. Observasi

Observasi adalah metode pengumpulan data yang kompleks karena melibatkan berbagai faktor dalam
pelaksanaannya. Metode pengumpulan data observasi tidak hanya mengukur sikap dari responden, namun juga
dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi. Teknik pengumpulan data observasi cocok
digunakan untuk penelitian yang bertujuan untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja, dan gejala-gejala
alam. Metode ini juga tepat dilakukan pada responden yang kuantitasnya tidak terlalu besar. Metode pengumpulan
data observasi terbagi menjadi dua kategori, yakni:

a. Participant observation

Dalam participant observation, peneliti terlibat secara langsung dalam kegiatan sehari-hari orang atau
situasi yang diamati sebagai sumber data.

b. Non participant observation

Berlawanan dengan participant observation, non participant observation merupakan observasi yang penelitinya tidak
ikut secara langsung dalam kegiatan atau proses yang sedang diamati.
3. Angket (kuesioner)

Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang lebih
efisien bila peneliti telah mengetahui dengan pasti variabel yag akan diukur dan tahu apa yang diharapkan dari
responden. Selain itu kuesioner juga cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah
yang luas.

Berdasarkan bentuk pertanyaannya, kuesioner dapat dikategorikan dalam dua jenis, yakni kuesioner terbuka dan
kuesioner tertutup. Kuesioner terbuka adalah kuesioner yang memberikan kebebasan kepada objek penelitian untuk
menjawab. Sementara itu, kuesioner tertutup adalah kuesioner yang telah menyediakan pilihan jawaban untuk
dipilih oleh objek penelitian. Seiring dengan perkembangan, beberapa penelitian saat ini juga menerapkan metode
kuesioner yang memiliki bentuk semi terbuka. Dalam bentuk ini, pilihan jawaban telah diberikan oleh peneliti,
namun objek penelitian tetap diberi kesempatan untuk menjawab sesuai dengan kemauan mereka.

4. Studi Dokumen

Studi dokumen adalah metode pengumpulan data yang tidak ditujukan langsung kepada subjek penelitian. Studi
dokumen adalah jenis pengumpulan data yang meneliti berbagai macam dokumen yang berguna untuk bahan
analisis. Dokumen yang dapat digunakan dalam pengumpulan data dibedakan menjadi dua, yakni:

a. Dokumen primer

Dokumen primer adalah dokumen yang ditulis oleh orang yang langsung mengalami suatu peristiwa, misalnya:
autobiografi

b. Dokumen sekunder

Dokumen sekunder adalah dokumen yang ditulis berdasarkan oleh laporan/ cerita orang lain, misalnya: biografi.

Tahapan Survei

Secara umum survei dilakukan dalam beberapa tahapan, yakni: 1) Menentukan masalah penelitian ; 2) Membuat
desain survei ; 3) Mengembangkan instrumen survei; 4) Menentukan sampel; 5) Melakukan pre-test; 6)
Mengumpulkan data; 7) Memeriksa data (editing); 8) Mengkode data; 9) Data entry; 10) Pengolahan dan analisis
data; 11) Interpretasi data; dan 12) Membuat kesimpulan serta rekomendasi.

TAHAP- TAHAP PROSES PENELITIAN

1. Mengidentifikasi Masalah
2. Membuat Hipotesa
3. Studi Literature
4. Mengidentifikasi dan Menamai Variabel
5. Membuat Definisi Operasional
6. Memanipulasi dan Mengontrol Variabel
7. Menyusun Desain Penelitian
8. Mengidentifikasi dan Menyusun Alat Observasi dan Pengukuran
9. Membuat Kuesioner dan Jadwal Interview
10. Melakukan Analisa Statistik
11. Menggunakan Komputer untuk Analisa Data
12. Menulis Laporan Hasil Penelitian
sensus/sen·sus/ /sénsus/ n penghitungan jumlah penduduk, ekonomi, dan sebagainya yang dilakukan oleh
pemerintah dalam jangka waktu tertentu, misalnya waktu sepuluh tahun, dilakukan secara serentak dan bersifat
menyeluruh dalam batas wilayah suatu negara untuk kepentingan demografi negara yang bersangkutan; cacah jiwa;
-- ekonomi cacah ekonomi;
-- penduduk cacah jiwa;

Sampel, contoh, atau cuplikan (Ing.: sample) merupakan bagian dari populasi yang dipelajari dalam suatu
penelitian dan hasilnya akan dianggap menjadi gambaran bagi populasi asalnya, tetapi bukan populasi itu sendiri [1].
Sampel dianggap sebagai perwakilan dari populasi yang hasilnya mewakili keseluruhan gejala yang diamati.[2]
Ukuran dan keragaman sampel menjadi penentu baik tidaknya sampel yang diambil. Terdapat dua cara pengambilan
sampel, yaitu secara acak (random) dan tidak acak (non-random).[2]

Apa itu SAMPLING.........................

Dalam metode statistik yang paling, sampel yang digunakan untuk mempelajari dan membuat kesimpulan tentang
populasi. Sampling adalah penting karena membantu untuk mengurangi biaya dan waktu yang dibutuhkan untuk
mengumpulkan data untuk analisis.
Sampling adalah proses memilih pengamatan dari populasi sehingga dengan mempelajari sampel, kesimpulan dapat
dibuat tentang populasi. Dengan kata lain, sampel seperti 'melihat gelas' dari populasi. Sampel harus menyerupai
populasi jika ukuran sampel iis cukup besar dan pengambilan sampel dilakukan dengan cara acak. Secara umum,
semakin besar ukuran sampel, semakin kecil risiko membuat kesimpulan yang salah bagi penduduk.
Teorema limit sentral adalah dasar bagi banyak prosedur statistik. Dalam kasus sampling, teorema menunjukkan
bahwa rata-rata sampel cenderung menuju distribusi normal (jika ada sejumlah cukup besar sampel acak, masing-
masing sampel berisi nomor yang cukup besar pengamatan dan sampel acak) Penerapan kunci dari teorema ini di
sini adalah bahwa mean sampel berarti cenderung rata-rata populasi dan varians dari sampel cenderung ke arah
varians populasi dibagi dengan ukuran sampel.
Bagaimana melakukan pengambilan sampelSampel yang diambil harus acak sehingga setiap pengamatan memiliki
probabilitas yang sama hadir dalam sampel. Bagian berikut membahas beberapa pertimbangan utama untuk
pengambilan sampel.
Populasi Definisi

Sebelum mengambil sampel, penting untuk benar mendefinisikan populasi perhatian yang harus didasarkan pada
definisi masalah fokus. Populasi harus didefinisikan di mana masalah atau isu ini. Misalnya, dalam sebuah jajak
pendapat, penduduk harus tidak termasuk orang-orang yang tidak memenuhi syarat untuk memilih. Pertimbangan
utama untuk menentukan populasi meliputi:

• Daerah mana masalah atau isu muncul?• Siapa yang dipengaruhi oleh masalah atau isu?• Kapan masalah atau isu
yang terjadi?• Dimana masalah atau isu yang datang dari?
Stratifikasi

Stratified sampling harus dilakukan jika populasi memiliki beberapa kategori yang berbeda. Ini iis untuk
memastikan bahwa kelompok-kelompok tertentu dalam suatu populasi cukup terwakili dalam sampel. Biasanya,
stratifikasi yang dipilih harus memiliki sarana yang berbeda secara substansial dari satu sama lain dan varians
diminimalkan dalam strata dan dimaksimalkan varian antar strata.
Sampling Sistematis

Random sampling berguna untuk mengumpulkan data historis. Untuk data baru mengumpulkan, pengambilan
sampel sistematis dapat digunakan. Sebagai contoh, dalam mengumpulkan data di sebuah pusat panggilan, satu dari
setiap lima panggilan dapat dipilih untuk memeriksa kualitas.
Pertimbangan lain
• Ini mungkin lebih baik untuk mengumpulkan sampel selama jangka waktu yang lebih lama daripada
mengumpulkan banyak sampel dalam periode yang sama• proses yang tidak stabil mungkin memerlukan sampel
yang lebih besar• Proses dengan waktu siklus pendek mungkin memerlukan sering sampel

Anda mungkin juga menyukai