DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Hasjmy, Ali. Kebudayaan Aceh dalam Sejarah. Jakarta : Penerbit Beuna, 1983.
Jamuda, Affan. Tueng Pusaka Acheh. Banda Aceh : Angkasa Muda. 2003.
159
B. Peraturan Perundang—Undangan
Republik Indonesia, Qanun No.11 Tahun 2002 tentang Pelaksanaan Syariat Islam
Bidang Ibadah, Aqidah dan Syiar Islam
C. Jurnal
D. Internet
Disabilitas, http://www.kompasiana.com/lenterakecil/pengertiandisabilitas
(diakses pada tanggal 23 Agustus 2016)
BAB III
Provinsi aceh yang selama ini dikenal dengan sebutan serambi mekah ini
terletak di barat pulau sumatera telah sejak lama, telah sejak lama Aceh dikenal
perusahaan besar, sebut saja PT. Arun LNG, PT. ASEAN dan PT. Pupuk Iskandar
Muda yang berada di Lhokseumawe, PT. Gruti yang berada di Aceh Timur serta
masih banyak lagi perusahaan lainnya. Beberapa dari perusahaan tersebut ada
yang sudah tidak beroperasi dikarena konflik Aceh yang berkepanjangan juga
yaitu:
Selama ini Aceh dikenal sebagai sebuah provinsi yang mempunyai sejarah
77
kerugian di kedua belah pihak, namun kerugian tersebut tentu akan lebih
Aceh.
untuk perusahaan-perusahaan yang masih beroperasi pada masa itu tetaplah diatur
penolakan terhadap tujuan GAM yang ingin memisahkan diri dari Indonesia.
ialah:170
169
Operasi Militer Indonesia di Aceh, https://id.wikipedia.org/wiki/Operasi_militer
_Indonesia_di_Aceh_1990-1998, (diakses pada tanggal 29 Agustus 2016)
170
Hasil wawancara dengan staff Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Mobilitas Kota Langsa
pemeliharaan kesehatan.
anggaran dasar dan anggaran rumah tangga, dan juga susunan dan nama
pengurus.
171
Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor
SE.3/MEN/III/2014 Tentang Pelaksanaan Wajib Lapor Ketenagakerjaan di Perusahaan
telah disepakati wajib membayar upah lembur, waktu kerja lembur hanya
dapat dilakukan paling banyak 3 (tiga) jam dalam 1 (satu) hari dan 14
(empat belas) jam dalam 1 (satu) minggu, ini tidak termasuk kerja lembur
yang dilakukan pada waktu istirahat mingguan atau hari libur resmi. Bagi
menurut waktu kerja yang ditetapkan perusahaan) tidak berhak atas upah
kerja lembur dengan ketentuan mendapat upah yang lebih tinggi. Untuk
melakukan kerja lembur harus ada perintah tertulis dari pengusaha dan
yang memuat nama pekerja/buruh yang bekerja lembur dan lamanya waktu
kerja lembur.
Karyawan yang bekerja lembur selain diberi upah kerja lembur, juga wajib
lembur dilakukan selama 3 (tiga) jam atau lebih yang mana makanan dan
Aceh yang lebih dari 2 (dua) dekade ditetapkan sebagai daerah operasi militer
tersebut secara berangsur-angsur mulai menemui titik terang. Konflik Aceh pada
akhirnya dapat diselesaikan dengan damai melalui dialog dan perundingan yang
dimediasi oleh Mr. Martti Ahtisaari mantan Presiden Finlandia, 172 tepat pada hari
menegaskan komitmen kedua belah pihak untuk resolusi konflik Aceh secara
damai, menyeluruh dan bermartabat bagi semua. Para pihak bertekad untuk
melalui suatu proses yang demokratis dan adil dalam rangka Negara kesatuan dan
172
Darmansjah Djumala, Soft Power Untuk Aceh Resolusi Konflik dan Politik
Desentralisasi, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2013) Hlm.6
konstitusi Republik Indonesia. Para pihak sangat yakin bahwa hanya dengan
pembanngunan kembali aceh pasca tsunami akhir 2004 dapat mencapai kemajuan
dan keberhasilan. Para pihak yang terlibat dalam konflik bertekad untuk
tranformasi. 173
di Aceh maka kedua belah pihak mulai berbenah. Pemerintah RI sebagai bentuk
pekerjaan bagi masyarakat Aceh, untuk itu dirasa perlu mengadakan suatu
harga diri tenaga kerja serta mewujudkan masyarakat sejahtera, adil, makmur, dan
173
Pembukaan nota kesepahaman antara pemerintah RI dan GAM
174
Republik Indonesia, Qanun Ketenagakerjaan, Op., Cit., Penjelasan.
mendasar bagi tenaga kerja dan pekerja serta pada saat yang bersamaan dapat
hanya dengan kepentingan tenaga kerja sebelum, selama dan sesudah masa kerja
Aceh, setiap tenaga kerja mempunyai hak yang sama untuk mendapat pekerjaan
yang layak di Aceh. Dalam hal ini Pemerintah Aceh dan Pemerintah
di Aceh dan dapat bekerja sama dengan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota
asal tenaga kerja yang bersangkutan. Selanjutnya, semua tenaga kerja di Aceh
175
Hasil wawancara dengan bapak Zulkifli selaku responden yang berkedudukan sebagai
Kepala Bidang Dinas sosial, Tenaga Kerja Dan Mobilitas Penduduk Kota Langsa
masing-masing Kabupaten/Kota.
yang dikeluarkan oleh pemerintah RI yang selama ini digunakan pada perusahaan
dinyatakan dicabut atau digantikan dengan peraturan lain.176 Selain itu Qanun
aceh pada saat ini. Perbedaan yang mencolok antara pengaturan hukum
perusahaan yang berada diwilayah Aceh untuk menggunakan tenga kerja Aceh,
infaq dan shadaqah yang berkoordinasi dengan Baitul Mal Aceh dan/atau Baitul
176
Hasil wawancara dengan bapak Zulkifli selaku responden yang berkedudukan sebagai
Kepala Bidang Dinas sosial, Tenaga Kerja Dan Mobilitas Penduduk Kota Langsa
177
Republik Indonesia, Qanun Ketenagakerjaan, Loc., Cit.
Ketenagakerjaan
Dalam hukum ketenagakerjaan terdapat para pihak yang saling terkait satu
sama lainnya, salah satunya adalah pekerja/buruh. Istilah pekerja atau buruh
secara yuridis sebenarnya adalah sama dan tidak ada perbedaan diantara
pekerja/serikat buruh” yang terdapat dalam UU No.21 Tahun 2000 yang telah
diundangkan sebelumnya.
Pada zaman Hindia Belanda istilah buruh hanya diperuntukkan bagi orang-
orang yang melakukan pekerjaan tangan atau pekerjaan kasar seperti kuli, tukang
mandor dan lainnya yang didunia barat dikenal dengan istilah blue collar. Orang
dinamakan pegawai dan diberi kedudukan sebagai priyayi yang didunia barat
Pembedaan kedua istilah ini bisa kita lihat dalam KUH Perdata buku III
werkleiden). Baru pada tanggal 1 Januari 1927 istilah pekerja/buruh halus dan
kasar tidak dibedakan lagi dalam Buku III bab 7A KUH Perdata. Bagi
pekerja/buruh di Indonesia dan Timur Asing ketentuan Bab 7A Buku III KUH
178
Maimun, Op.Cit., hlm.12.
Perdata diberlakukan bilamana bekerja pada pengusaha atau majikan Eropa dan
Eropa, sedang apabila bekerja sebagai pelayan dan pekerja yang berlaku adalah
mengeluarkan Surat Edaran Mahkamh Agung (SEMA) No. 3 Tahun 1963 yang
menegaskan penggunaan Bab 7 Buku III KUH Perdata sebagai pedoman dalam
menempatkan pekerja pada posisi yang patut untuk dihargai serta memiliki hak
dan kewajiban, hal ini dapat dilihat dari pengertian pekerja/buruh dan angkatan
menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain sedangkan tenaga kerja adalah
dan/atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat
baik yang bertempat tinggal di luar Aceh maupun yang bertempat tinggal secara
179
Ibid.
180
Ibid., hlm. 13.
menetap di Aceh tanpa membedakan suku, ras, agama, dan keturunan. Dari
membedakan suku, ras, agama, dan keturunan atau bahkan menempatkan pekerja
pada posisi yang dapat ditindas oleh si pemberi kerja. Pengaturan terkait tenaga
yang seimbang dengan pemberi kerja dan dilindungi hak-haknya oleh Pemerintah
daya manusia dan teknologi tepat guna. Selain itu untuk mewujudkan
181
Republik Indonesia, Qanun Nomor 7 Tahun 2014 Tentang Ketenagakerjaan, Pasal 20
untuk meningkatka kualitas dan produktivitas tenaga kerja Aceh. Tenaga kerja
pendidikan kerja, tenaga kerja yang telah selesai mengikuti pelatihan kerja
kompetensi yang dapat menjadi salah satu dasar untuk menetapkan tingkatan
yaitu pekerja dewasa dan pekerja anak. Pekerja dewasa adalah setiap orang
tulang punggung keluarga. Pekerja usia dewasa ini sudah dapat mandiri
membuat perjanjian kerja sendiri. Dan dia telah cakap secara hukum untuk
bertindak sebagai subjek hukum dia tidak memerlukan bantuan orang lain.
182
Ibid Pasal 6 ayat 2
183
Ibid Pasal 10 ayat 1
184
Ibid Pasal 16 ayat 1 dan ayat 5
Perlindungan disini lebih difokuskan kepada tenaga kerja perempuan, hal ini
secara kodrati perempuan mempunyai tugas dan fungsi lain yang lebih
penting dalam masyarakat yaitu tugas reproduksi.185 Kondisi dan daya tahan
tubuh perempuanpun secara medis juga lebih lemah dari laki-laki sehingga
seharusnya dijalankan oleh wanita. Atau dalam hal pekerjaan itu tidak
umum.186
07.00.
bergizi yang bervariasi, diberikan pada waktu istirahat antara jam kerja
serta tidak dapat diganti dengan uang. Penyajian makanan dan minuman,
185
Maimun, Loc.Cit.
186
Darwan Print, Op,Cit, hlm. 38.
peralatan dan ruangan makan harus layak serta memenuhi syarat higienis
perempuan yang berangkat dan pulang kerja antara pukul 23.00 hingga
perusahaan.
sampai tengah malam. Tempat mana yang tidak akan ramai tanpa
perusahaan juga masih saja ada pekerjaan malam yang belum dapat
misalnya setiap malam di kota Bandung, Jakarta atau Medan pada malam
Oleh karena itu apa yang diatur didalam Qanun Ketenagakerjaan pada
sejarah dan adat istiadat serta suasana syariat islam yang sangat kental
187
Ibid., hlm. 39.
188
Maria Farida Indrati, Ilmu Perundang-Undangan Proses dan Teknik
Pembentukanya,(Cet. II, Yogyakarta: Kanisius, 2007), hlm.110.
189
Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-Undangan, angka 28.
sesuai syariat Islam, dalam hal ini termasuk tidak ada larangan untuk
kearifan lokal.
usia yaitu pekerja dewasa dan pekerja anak. Pekerja dewasa adalah setiap
menjadi tulang punggung keluarga. Pekerja usia dewasa ini sudah dapat
mandiri membuat perjanjian kerja sendiri. Dan dia telah cakap secara
artian untuk bertindak sebagai subjek hukum dia tidak memerlukan bantuan
orang lain lagi. Sedangkan anak adalah setiap orang baik laki-laki maupun
190
UU Ketenagakerjaan, Op., Cit., Pasal 191.
tubuh anak sangat rentan terhadap dunia kerja, apalagi bila sering
pekerjaan meskipun masih berusia dibawah umur, hal ini disebabkan adanya
tersebut berusia antara 13 (tiga belas) tahun hingga 15 (lima belas) tahun
izin tertulis dari orang tua/wali si anak, waktu kerja maksimum 3 (tiga) jam
Namun begitu meskipun ada kelonggaran bagi pekerja anak seperti telah
191
UU Ketenagakerjaan, Op., Cit., Pasal 68.
192
Maimun, Op.Cit., hlm.15
193
Darwin, Op.Cit., hlm. 36.
perjudian.
kesehatan, keselamatan dan moral anak antara lain ialah, pekerjaan yang
h) Pekerjaan di kapal;
a) Pekerjaan pada usaha bar, diskotik, karoke, bola sodok, bioskop, panti
persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon karyawan baru salah satunya
adalah sehat jasmani dan rohani. Untuk mereka yang dalam kondisi sehat
jasmani dan rohani tentu persyaratan tersebut bukanlah hal yag sulit untuk
dipenuhi. Namun akan berbeda jika calon karyawan baru tersebut adalah
yang sama dengan masyarakat non disabilitas. Sebagai bagian dari warga
194
Disabilitas, http://www.kompasiana.com/lenterakecil/pengertian-disabilitas, (diakses
pada tanggal 27 Agustus 2016)
dalam sektor jasa, kesempatan kerja dalam sektor sosial atau lembaga-
195
Qanun Ketenagakerjaan, Op., Cit., Pasal 40.
pelatihan lanjutan;197
bidang pekerjaannya;
196
Ibid, Pasal 9
197
Ibid, Pasal 12
kerja;
4. Pemerintah Aceh menetapkan hari libur selain hari-hari yang telah ditetapkan
sebagai hari libur nasional seperti hari libur untuk memperingati gempa dan
meugang.199
Tenaga Kerja Asing adalah tiap orang bukan warga Negara Indonesia yang
adalah warga negara asing pemegang visa dengan maksud bekerja di wilayah
asing wajib memiliki izin tertulis dari instansi yang berwenang di bidang
198
Ibid, Pasal 49.
199
Ibid, Pasal 47 huru b.
200
Abdul Rachmad Budiono, Op.Cit., hlm.259
201
Qanun Ketenagakerjaan Op., Cit., Pasal 1 (ayat) 27
Asing (IMTA). 202 Izin tersebut hanya dapat diberikan setelah pemberi kerja
4) Jumlah TKA;
6) Lokasi kerja;
c. Akta pendirian sebagai badan hukum yang sudah disahkan oleh pejabat
yang berwenang;
202
Maimun, Op.Cit., hlm. 21.
203
Ibid, 21 ayat (2).
204
Ibid, Pasal 26 ayat (2).
205
Ibid, Pasal 27.
perudang-undangan;
h. Rekomendasi jabatan yang akan diduduki oleh TKA dari instansi tertentu.
WHO dan lain sebagainya.206 Pemberi kerja selain wajib menunjuk tenaga
kerja pendamping (counter part) agar nantinya dapat dilakukan alih teknologi
dan alih keahlian agar tenaga pendamping memiliki keahlian sehingga pada
juga wajib melaksanakan pendidikan dan pelatihan kerja bagi tenaga kerja
Indonesia sesuai dengan kualifikasi jabatan yang diduduki oleh tenaga kerja
asing. 207
Ketentuan tenaga kerja asing ini tidak berlaku bagi tenaga kerja asing yang
impresariat. 208 Usaha jasa impresariat meliputi usaha di bidang jasa pengurusan
asing dan meliputi seni tari, seni pentas (panggung), musik hidup, opera, ballet,
drama, peragaan alat music, peragaan kecantikan dan busana, orkes simfoni
206
Maimun, Loc., Cit.
207
Ibid, hlm. 22.
208
Ibid.
dan lain-lain yang sejenisnya serta akrobatik (sirkus), tinju, golf, tenis, dan
dilakukan oleh:210
209
Ibid.
210
Ibid.
211
Ibid, hlm. 23.
Setelah memperoleh visa untuk bekerja, pemberi kerja tenaga kerja asing
c. Bukti pembayaran
Dana kompensasi penggunaan tenaga kerja asing ini sebesar US $100,00 per
bulan untuk setiap tenaga kerja asing yang dipekerjakan dan dibayar dimuka.
Untuk tenaga kerja asing yang bekerja kurang dari 1 (satu) bulan maka dana
Indonesia.213
jabatan tertentu dilembaga pendidikan tersebut adalah kepala sekolah dan guru
di lembaga pendidikan yang dikelola kedutaan negara asinga dan dosen atau
212
Ibid.
213
Ibid.
IMTA hanya dapat diberikan untuk jabatan tertentu dan waktu tertentu
Kerja Aceh dengan membentuk tim seleksi yang terdiri atas pengguna TKA,
Apabila setelah seleksi terkait jabatan tertentu yang akan diberikan kepada
TKA tersebut selesai dilaksanakan namun tidak ada Tenaga Kerja Aceh yang
Dalam jangka waktu paling lama 4 (empat) hari kerja semenjak permohonan
paling lama 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang untuk jangka waktu paling
lama 1 (satu) tahun,217 sedangkan apabila jabatan TKA tesebut adalah Komisaris
dan Direksi, perpanjangan IMTA diberikan paling lama 2 (dua) tahun dengan
IMTA dapat diterbitkan oleh Gubernur atau Pejabat yang ditunjuk untuk TKA
yang lokasi kerjanya lebih dari 1 (satu) Kabupaten/Kota, atau dapat juga
diterbitkan oleh Bupati/Walikota atau Pejabat yang ditunjuk untuk TKA yang
disetorkan disetor ke Kas Daerah Aceh atau Kas Daerah Kabupaten/Kota oleh
sebesar USD 100/orang per bulan, Retribusi ini dibayarkan dengan rupiah
berdasarkan nilai kurs yang berlaku pada saat pembayaran retribusi oleh Wajib
Retribusi. 220 Tarif Retribusi tersebut dapat saja berubah dan ditetapkan kembali
mengenai jenis dan tarif PNBP yang berlaku pada Kementerian di bidang
217
Ibid, hlm .23.
218
Qanun Ketenagakerjaan Op., Cit., Pasal 28 ayat (3).
219
Ibid, ayat (4)
220
Republik Indonesia, Qanun Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Retribusi Perizinan
Terpadu, Pasal 20.
221
Ibid, Pasal 19.
Namun di sini ada dua hal yang perlu diingat, pertama TKA dapat bekerja di
Aceh apabila keahlian untuk jabatan tertentu belum dimiliki oleh tenaga kerja
Aceh222 dan kedua TKA tidak boleh menempati semua jenis jabatan. Ada jenis
Supervisor);
Supervisor);
Specialist);
Specialist).
Selain dari jabatan yang dilarang tersebut, berarti dibolehkan untuk dijabat
oleh orang asing sepanjang belum ada ketentuan lain yang melarangnya.224
Dalam jangka waktu paling lama 5 (lima) tahun jabatan tertentu harus dialih
tugaskan kepada tenaga kerja Aceh, kecuali untuk jabatan komisaris dan
direktur sebagai pemilik modal. 225 Alih tugas tersebut wajib dilakukan oleh
pelatihan Tenaga Kerja Pendamping serta melakukan alih teknologi dan alih
keahlian. 226
bahan,barang dan produk teknis lainnya, baik berdiri sendiri maupun dalam
224
Jabatan yang tidak boleh dijabat oleh orang asing,
http://www.hukumonline.com/klinik/ detail/lt4fbdac4174f38/jabatan-jabatan-yang-dapat-dijabat-
oleh-orang-asing, (diakses pada tanggal 10 agustus 2016).
225
Qanun Ketenagakerjaan Op., Cit., Pasal 22 ayat (2).
226
Ibid, ayat (3).
7. Setiap pengusaha wajib membayar upah kepada pekerja atau buruh dalam
227
Ibid, Pasal 50 dan Pasal 51
228
Ibid, Pasal 52 dan Pasal 53
229
Ibid, Pasal 54
230
Ibid , Pasal 55
231
Ibid, Pasal 56 ayat 2 dan Pasal 60
berkeadilan. 232
Hal-hal yang telah diuraikan diatas telah cukup jelas menunjukkan bahwa
Tenaga Kerja pada posisi terhormat yang patut untuk dilindungi dan diberi
pembinaan.
PT. Aica Mugi Indonesia Langsa adalah perusaaan yang bergerak di bidang
industri lem kayu lapis dan formaldehyde yang teletak di jalan Langsa-
Lhokseumawe km.7, Desa Alue Dua Bakaran Bate, Kecamatan Langsa Baro,
Kota Langsa, Provinsi Aceh dengan luas total lahan 20.000 (dua puluh ribu) m².
Industri lem kayu lapis dan formaldehyde PT. Aica Mugi Indonesia ini adalah
salah satu pemasok lem kayu lapis untuk wilayah Sumatra dan sebagian lagi hasil
produksinya diekspor ke Jepang. PT. Aica Mugi Indonesia ini dibangun pada
tahun 1984 dan mulai beroperasi pada tahun 1987. Dahulunya bernama PT.
Dynea Mugi Indonesia dan saat ini sejak tahun 2013 telah berganti manajemen
dan bernama PT. Aica Mugi Indonesia sesuai dengan Akta Notaris Merryana
232
Ibid ,Pasal 56 ayat 3 dan Pasal 62
tenaga kerja yang dimiliki perusahaan saat ini adalah orang yang rata-rata
a. Board of Directors
b. Director
3) Maintenance Staff
1) Production Supervisor
3) Maintenance Staff
1) Sales coordinator
1) Assistant Office
2) Finance Supervisor
3) Accounting Supervisor
2) HSE Supervisor
3) R&D Supervisor
PT. Aica Mugi Indonesia sebagai sebuah perusahaan yang berada di dalam
wilayah provinsi Aceh yang kegiatan usahanya bergerak di bidang industri lem
kayu lapis dan Formaldehyde serta memiliki lebih dari 10 (sepuluh) karyawan
tentu membutuhkan suatu peraturan hukum yang digunakan untuk mengatur agar
daerah. PT. Aica Mugi Indonesia sebagai perusahaan yang berada di dalam
wilayah provinsi Aceh sudah tentu terikat dengan peraturan hukum yang
Dari hasil penelitian yang penulis lakukan di PT. Aica Mugi Indonesia yang
meskipun berada di wilayah hukum pemerintah Aceh, namun PT. Aica Mugi
diatur didalam Qanun Ketenagakerjaan hampir sebagian besar isinya adalah sama
Ketenagakerjaan.
selama ini tidak menjadikan Qanun Ketenagakerjaan sebagai dasar hukum namun
secara tidak langsung PT. Aica Mugi Indonesia telah menjalankan beberapa hal
Ketenagakerjaan. Hal ini dapat dilihat pada data karyawan PT. Aica Mugi
dua) tahun hingga 61 (enam puluh satu) tahun. Usia karyawan termuda di
PT. Aica Mugi Indonesia adalah 22 (dua puluh dua) tahun yang masa
terpapar zat kimia, selain itu alat-alat produksi yang digunakan oleh
yang bekerja di PT. Aica juga diizinkan untuk menggunakan jilbab selama
jam kerja. Hal ini sesuai dengan amanah Pasal 44 dan Pasal 45 Qanun
memasuki masa pensiun dan ada juga yang mengundurkan diri. Perusahaan
akan mengundurkan diri dengan alasan hamil dan melahirkan atau alasan
pelatihan kerja yang diadakan oleh Dinas sosial, Tenaga Kerja dan Mobilita
diadakan oleh Dinas Koperasi Provinsi di Banda Aceh, hal ini sesuai dengan
d. PT. Aica Mugi Indonesia menetapkan hari senin sampai hari jumat sebagai
hari kerja yag dimulai pada pukul 08.00 wib hingga pukul 17.00 wib.
Sedangkan hari libur adalah hari sabtu dan minggu serta hari libur resmi
yang ditetapkan oleh Pemerintah RI, selain itu karyawan juga diistirahatkan
dari pekerjaan pada hari meugang (hari sebelum) hari raya idul fitri dan hari
meugang idul adha serta pada tanggal 26 Desember yang merupakan hari
acara zikir bersama dan upacara pengiriman doa kepada para korban
tsunami. Hal ini sesuai dengan amanah Pasal 47 dan Pasal 49 Qanun
Ketenagakerjaan.
dengan upah pokok. Selain tunjangan hari raya, perusahan juga memberikan
pada saat menyambut bulan ramadhan, hari raya idul fitri dan hari raya idul
pabrik PT. Aica Mugi Indonesia sangat rawan kebakaran, maka perusahaan
PT. Aica Mugi Indonesia juga dilengkapi dengan instalasi anti petir
(penyalur petir). Selain itu untuk menanggulangi apabila suatu waktu terjadi
oleh petugas yang ditunjuk dan karyawan yang sedang bertugas pada saat
harus dilakukan oleh petugas atau orang yang pertama kali melihat
penanganan awal;
tumpahan yang ditinjau oleh tim audit dari Asia Pasifik pada setiap 2
tindakan darurat yang harus diakukan bila insiden terjadi di luar areal
8) Khusus untuk tangki bahan kimia yang mudah terbakar seperti methanol
tangki;
beroda;
kimia;
bulannya;
l) Tersedia program near miss dan safety walk yang dilakukan oleh
Pada dasarnya apa yang dilakukan oleh PT. Aica Mugi Indonesia terkait
keselamatan dan kesehatan kerja ini adalah sesuai dengan amanah Pasal 50
g. PT. Aica Mugi Indonesia membayar upah kepada Pekerja atau buruh dalam
yang ditetapkan oleh pemerintah aceh pada tahun 2016 adalah sebesar Rp.
2.118.500,- yang berlaku sejak 1 Januari, ini lebih besar 11,5% jika
lebih besar jika karyawan tersebut memiliki masa kerja yang sudah lama
serta jabatan yang lebih tinggi . Pembayaran upah yang lebih tinggi dari
yang layak. Apa yang dilakukan oleh perusahaan adalah sesuai dengan
jaminan sosial jika suatu saat karyawan mengalami kecelakaan atau jatuh
yang lebih tinggi sedangkan untuk karyawan yang telah mempunyai masa
berupa benda yang dapat berguna seperti cincin, kalung atau sepatu dan
berjalan dengan baik, hal ini ditandai dengan tidak adanya konflik atau
pengolahan limbah.
1) Solid waste resin, limbah ini berasal dari proses UF, MUF dan PF resin.
Limbah solid waste resin ynag berbentuk padat ini mula-mula akan
formalin;
3) Limbah yang berasal dari bekas kemasan bahan baku. Bekas kemasan
material yang berupa karung plastik dan kertas dikumpulkan pada tempat
m. PT. Aica Mugi Indonesia selalu berusaha untuk konsen dengan isu-isu
n. PT. Aica Mugi Indonesia membuat program infaq bagi karyawannya yang
Rp. 100.000,00, pengutipan uang infaq dimulai 1 (satu) bulan setelah idul
adha. Uang yang terkumpul ini nantinya apa bila telah mencapai satu tahun/
mendekati idul adha akan dibelikan sapi atau kerbau untuk dijadikan qurban
Ketenagakerjaan.
Untuk tahun 2016 program ini dilaksanakan di Timbang Langsa dan Kuala
Langsa, anak yatim yang disantuni tahun ini tercatat sebanyak 40 orang,
bantuan pendidikan.
233
Humas Sekretariat PEMKO Langsa, http://langsakota.go.id/humas/headline/hari-
lingkungan-hidup-se-dunia-wakil-walikota-langsa-tanam-pohon, (diakses pada tanggal 29 Agustus
2016)
BAB IV
memiliki suatu ketentuan yang diberlakukan bagi para tenaga kerja di lingkungan
oleh pengusaha yang memuat syarat-syarat kerja dan tata tertib perusahaan.234
Peraturan perusahaan ini sendiri merupakan sarana yang sangat penting dalam
Perusahaan ini dimaksudkan untuk dapat memperjelas tentang hak dan kewajiban
hubungan kerja yang harmonis dan serasi guna meningkatkan kualitas dan
kesejahteraan karyawan dan harus pula mencerminkan tujuan bersama dari kedua
belah pihak yang dilandasi oleh kepentingan bersama, yang timbul sebagai
234
Qanun Ketenagakerjaan, Op., Cit., Pasal 1 ayat 35.
124
Universitas Sumatera Utara
126
kehidupan bangsa.
Namun jika ditelah, pada dasarnya sarana yang terbaik untuk mengusahakan
perbaikan syarat-syarat kerja seperti yang telah diuraikan diatas bukanlah melalui
Serikat Buruh atau beberapa Serikat Pekerja/Serikat Buruh yang tercatat pada
kerja, hak dan kewajiban kedua belah pihak.237 Meskipun di dalam Peraturan
Perusahaan dibuat tanpa adanya saran dan pertimbangan dari pekerja/buruh dari
perusahaan yang bersangkutan. Kalalu pun ada maka saran dan pertimbangan dari
235
Koko Kosidin, Perjanjian Kerja Perjanjian Perburuhan dan Peraturan Perusahaan
(Cet. I, Bandung: CV. Mandar Maju, 1999), hlm.92
236
Ibid, hlm.88
237
UU Ketenagakerjaan, Op., Cit., Pasal 1 angka 21.
238
Republik Indonesia, Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor
28 Tahun 2014, Tentang Tata Cara Pembuatan dan Pengesahan Peraturan Perusahaan Serta
Pembuatan dan Pendaftaran Perjanjian Kerja Bersama, Pasal 4 angka 1.
Maka dari itu bagi perusahaan yang memberlakukan peraturan perusahaan jika
dan tidak boleh menolak. 240 Lagi pula secara politis sebenarnya keberadaan atau
Berangkat dari 2 (dua) hal tersebut PT. Aica Mugi Indonesia menjadikan
dimasukkan kedalam Perjanjian Kerja Bersama sebagai suatu aturan yang harus
tersebut. Berikut ini adalah beberapa hal yang diatur didalam Perjanjian Kerja
Bersama antara PT. Aica Mugi Indonesia dengan Persatuan Karyawan PT. Aica
Mugi Indonesia
Perjanjian Kerja Bersama antara PT. Aica Mugi Indonesia dengan Persatuan
239
Abdul Khakim, Aspek Hukum Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (Antara
Peraturan dan Pelaksanaan), (Cet. I, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2010), hlm.29.
240
UU Ketenagakerjaan Op., Cit., Pasal 11 ayat (4).
241
Abdul Khakim, Dasar-Dasar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, Op.Cit., hlm.85.
242
UU Ketenagakerjaan, Op., Cit., Pasal 111 ayat (2).
terbuka, mandiri, demokrasi dan bertanggung jawab. Sifat ini melekat pada
kedua belah pihak selama hal tersebut tidah bertentangan dengan hukum
akan diganti oleh pengusaha, hal tersebut juga berlaku jika pengurus
berikut:
keluarga adalah keluarga inti, adik, abang, kakak) nepotisme dan kroni
percobaan tersebut dan gajinya dibayar sesuai dengan masa kerja yang
telah dijalani. Dalam hal ini kedua belah pihak dapat memutuskan
karyawan.
bulan kedepan
perjalanan dinas.
setingkat operator).
a. Hari kerja bagi karyawan pada umumnya dimulai hari senin sampai dengan
hari jumat dan pada hari sabtu serta hari minggu adalah hari libur.
1) Karyawan shiff dibagi atas 3 shiff yang terdiri dari shiff I (malam), shiff
3) Jadwal libur bagi karyawan adalah sabtu dan minggu, hari libur nasional
dan hari libur daerah, jika pada hari libur tersebut karyawan masuk
4) Untuk setiap karyawan yang bekerja pada shiff I (malam) dan shiff II
c. Jam kerja untuk karyawan regular, office staff dari hari senin sampai dengan
hari kamis dimulai dari pukul 08.00 WIB sampai 12.00 WIB, lalu istirahat
hingga pukul 12.45 WIB dan dilanjutkan kembali pada pukul 13.00 WIB
sampai 17.00 WIB, serta pada hari jumat dimulai pada pukl 08.00 WIB
sampai pukul 12.00 WIB, lalu istiraht hingga pukul 14.00 WIB dan
dilanjutkan kembali pada pukul 14.00 WIB sampai 17.00 WIB. Sedangkan
jam kerja untuk karyawan shiff dibagi menadi 3 (tiga) yaitu shiff I jam
kerjanya dimulai dari pukul 23.00 WIB sampai pukul 07.00 WIB, shiff II
pada pukul 07.00 WIB sampai 15.00 WIB dan shiff III pada pukul 15.00
kerja yang telah ditentukan tersebut tidak boleh dilanggar oleh karyawan,
apabila karyawan terlambat masuk kerja sampai dengan 5 menit dari jam
kerja yang telah ditentukan dan dilakukan 3 (tiga) kali berturut-turut selama
1 (satu) bulan maka akan diberi surat peringatan dan akan diberhentikan
ada keperluan pribadi dengan terlebih dahulu meminta izin kepada atasan
dapat diterima.
bawah yang melakukan pekerjaan pada hari libur resmi wajib membayar
jika dianggap tidak sesuai dengan target yang telah ditentukan atau
diberikan.
perusahaan dan formulir kerja lembur segera ditanda tangani oleh kepala
administrasi. Bagi karyawan yang telah bekerja lembur lebih dari 3 (tiga)
a. Karyawan berhak mendapat cuti tahunan sebanyak 12 (dua belas) hari kerja
setelah bekerja penuh selama 12 (dua belas) bulan atau sebelum bekerja
b. Sisa cuti karyawan yang telah jatuh tempo untuk periode 2 (dua) tahun
maka wajib diambil dalam kurun waktu 6(enam) bulan kedepannya setelah
jatuh tempo periode 2 (dua) tahun tersebut, jika cuti tersebut tidak
d. Untuk pekerja /buruh perempuan dalam kondisi tertentu seperti dalam masa
haid merasakan sakit pada hari pertama dan hari kedua pada waktu haid
disertai surat keterangan dokter, atau wanita yang melahirkan juga boleh
bulan sebelum melahirkan dan 1½ bulan setelah melahirkan, cuti ini dapat
secukupnay untuk menyusui anaknya, jika hal irtu harus dilakukan selama
waktu kerja.
tidak masuk kerja dengan menerima upah penuh dalam beberapa hal
berikut:
tidak masuk kerja salama 5 (lima) hari dan jika yang menikah adalah anak
dari karyawan tersebut maka ia akan diberi izin 3 (tiga) hari untuk tidak
masuk kerja.
diizinkan tidak masuk kerja selama 3 (tiga) hari sedangkan jika yang
5) Jika karyawan pindah rumah maka izin yang diberikan adalah selama 1
(satu) hari.
persatuan karyawan yang tidak boleh lebih rendah dari ketentuan pengupahan
diganti dengan uang kepada karyawan yang berdinas dan kepada karyawan
regular atau staff, sedangkan untuk karyawan shift I adalah sebesar Rp.
kerja, shift III adalah sebesar Rp. 15.000/hari/masuk kerja. Ini juga berlaku
bagi karyawan yang dipanggil bekerja dalam keadaan emergency yang juga
akan diberikan uang tansport sebesar uang transport shift sedang berjalan.
c. Tunjangan shift diberikan kepada karyawan yang masuk shift I dan shift III
shift akan ditinjau setiap 2 (dua) tahun sekali, sesuai dengan kemampuan
perusahaan.
dengan jabatannya. Apabila perjalanan dinas keluar kota jatuh pada hari
libur umum, maka hari libur tersebut akan digantikan pada hari lain dan
(dua) minggu sebelum lebaran bagi karyawan yang beragama islam, dan 2
(dua) minggu sebelum tahun baru bagi yang beragama Kristen dan agama
lain. THR ini diberikan kepada karyawan yang minimum telah bekerja lebih
dari 3 (tiga) bulan yang dihitung berdasakan masa kerja misalnya kerja 4
(empat) bulan dihitung 4/12 kali upah pokok dan apabila lebih dari 15 (lima
belas) hari akan dibulatkan menjadi 1 (satu) bulan penuh, bila kurang dari
maksimum tiga orang anak, bila ternyata jumlah anak lebih dari tiga orang
maka dihitung dari anak yang berusia termuda dan dapat digantikan dengan
anak terkecil apabila anak pertama telah lepas dari tanggungan) pada
setingkat foreman adalah sebesar Rp. 450.000,-, untuk golongan III yang
pembelian obat dan lain sebagainya sesuai dengan saran dan resep dokter.
Jika biaya tersebut tidak digunakan atau ada sisanya setelah digunakan pada
ke kota Medan (rawat jalan dan rawat nginap) maka perusahaan akan
atas sakit yang dideritanya di Medan setelah rawat inap ataupun berobat
menjaga keselamatan dirinya dan teman kerja lainnya dan selalu memakai
yang tersedia bilamana terlihat bahaya api atau kebakaran, apabila alat-alat
memberikan 2 (dua) helai pakaian dinas dan peralatan safety lainnya seprti
yang jika masa percobaannya telah berakhir maka akan langsung mendapat
2 (dua) helai pakaian dinas yang wajib dipakai pada saat bekerja/dinas dan
12. Pengaturan perusahaan terkait jaminan social dan kesejahteraan tenaga kerja
jamsostek.
c. Karyawan yang sakit selama jangka waktu terentu dan terus dalam
e. Apabila karyawan meninggal dunia diluar daerah selagi masa tugas atau
saat bepergian dan tidak sedang melakukan tugas perusahaan maka biaya
bulan ia meninggal akan dibayar penuh dan diserahkan kepada ahli waris,
selain itu hak-hak karyawan yang masih belum gugur dan santunan
kematian sebesar 2 bulan gaji pokok juga kan diberikan oleh perusahan
sebagai ahli waris. Lain lagi apabila yang meninggal adalah keluarga
tertib kerja. Tindakan disiplin/ sanksi hukum yang diberikan dapat berupa:
peringatan terakhir.
oleh perusahaan dan wajib dilaksanakan, namun jika alat absensi tidak
kerja.
bulannya.
hasil pekerjaan itu akan sebaik dan seefisien mungkin dikarenakan usaha
yang maksimal;
15. Guna menciptakan tata tertib di lingkungan kerja maka selain menetapkan
kantin.
masalah upah buruh, maka harus diselesaikan menurut tata cara penyelesaian
keluh kesah. Penyampaian keluh kesah dapat disampaikan secara lisan atau
dengan atasan langsung maka persoalan itu disampaikan kepada atasan yang
lebih tinggi. Akan tetapi apabila masih tidak dapat diselesaikan juga maka
tanggal disahkan yaitu 12 Juni 2016. Apabila dalam 3 (tiga) tahun sebelum masa
berlakunya berakhir dan tidak ada permintaan dari pihak manapun untuk merubah
isi dari peraturan tersebut, maka perjanjian kerja bersama akan diperpanjang untuk
1 (satu) tahun lagi sesuai kesepakatan kedua belah pihak. Perjanjian kerja bersama
ini ditandatangani oleh Sujarno sebgaai perwakilan dari Persatuan Karyawan PT.
Aica Mugi Indonesia dan Heri P. Sigalingging sebagai perwakilan dari PT. Aica
Mugi Indonesia dengan disaksikan oleh Mursyidin Budiman selaku kepala kantor
PT. Aica Mugi Indonesia sebagai perusahaan yang berada di wilayah hukum
pemerintah Aceh pada dasarnya sudah menjadi kewajiban untuk mentaati dan
setempat. Penulis telah melakukan penelitian, yang hasilnya adalah PT. Aica
diatur di dalam Qanun tersebut telah di jalankan oleh PT. Aica Mugi Indonesia
dalam beberapa tahun terakhir, namun jika ditanya apakah PT. Aica Mugi
Ada banyak faktor yang menjadi penghalang dan penghambat bagi PT. Aica Mugi
Qanun tesebut disebabkan karena tidak adanya sosalisasi dari Satuan Perangkat
243
Hasil wawancara dengan bapak Abdul Aziz selaku responden yang berkedudukan
sebagai Asisten Manager PT. Aica Mugi Indonesia.
244
Hasil wawancara dengan bapak Zulkifli selaku selaku responden yang berkedudukan
sebagai Kepala Bidang Dinas sosial, Tenaga Kerja Dan Mobilitas Penduduk Kota Langsa
jika tidak adanya instruksi dari Satuan Perangkat Kerja Aceh yaitu Dinas
karena pada akhirnya alasan adanya proses tata pelaksanaan tersebut akan
hampir 2 (dua) tahun tidak dapat dijalankan, jika demikian maka akan sulit
Dinas Sosial Tenaga Kerja Dan Mobilitas Penduduk Kota Langsa dapat
agenda sosalisasi dan pelatihan kerja yang terakhir dilakukan di Kota Langsa.
Pada bulan Juni 2016 bertempat di hotel harmoni Langsa diadakan sosialisasi
terkait keselamatan dan kesehatan kerja. Namun karena tidak adanya instruksi
sosialisasi terkait Qanun tersebut, Perusahaan sendiri jika tidak ada sosialiasi
atau tidak ada instruksi untuk melaksanakan suatu peraturan tertentu dari Dinas
245
Hasil wawancara dengan bapak Abdul Aziz selaku responden yang berkedudukan
sebagai Asisten Manager PT. Aica Mugi Indonesia dan hasil wawancara dengan bapak Zulkifli
selaku responden yang berkedudukan sebagai Kepala Bidang Dinas sosial, Tenaga Kerja Dan
Mobilitas Penduduk Kota Langsa.
maka tidak akan memasukkan peraturan tersebut sebagai salah satu dasar
Qanun ini diam ditempat selama hampir 2 (dua) tahun, pada dasarnya semua
orang dianggap tahu hukum, tak terkecuali petani yang tak lulus sekolah dasar,
ketenagkerjaan.
Qanun Ketenagakerjaan mengatur hal yang sebagian besar juga telah diatur
adanya tunjangan meugang dan lain sebagainya, merupakan suatu hal yang
246
Fiksi hukum harus didukung,
http://www.hukumonline.com/berita/baca/hol19115/fiksi-hukum-harus-didukung, (diakses pada
tanggal 30 Agustus 2016).
besar anggapan bahwa hal tersebut tidak perlu diatur di Qanun karena sudah
4. Faktor regulasi247
koordinasi yang dimaksud dalam Qanun tersebut tidak dijelaskan seperti apa,
sehingga timbul pertanyaan sampai sejauh mana perusahaan dapat ikut serta
dalam pengelolaan zakat, shadaqah dan infaq mengingat ketigal hal tersebut
Ketenagakerjaan, dan Dinas sosial Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk Kota
Ketenagakerjan sebagai rujukan, tetap saja PT. Aica Mugi Indonesia akan sulit
247
Hasil wawancara dengan bapak Zulkifli selaku responden yang berkedudukan sebagai
Kepala Bidang Dinas sosial, Tenaga Kerja Dan Mobilitas Penduduk Kota Langsa
apa yang diatur oleh Pemerintah Daerah tempat perusahaan berada, misalnya
Disabilitas sesuai dengan keahlian dan bidang pekerjaannya, hal ini akan
tertentu akan mengalami masa-masa tidak bisa efisien untuk bekerja misalnya
dan melahirkan atau alasan ingin fokus mengurus keluarga seperti yang pernah
Qanun ketenagakerjaan yang telah disahkan pada Oktober 2014 lalu ini
(dua belas) perusahaan yang masih beroperasi hingga saat ini248, jumlah ini masih
dalam 1 (satu) wilayah kota saja dan pasti akan lebih banyak lagi jumlahnya jika
integral dari pembangunan Aceh. Agar semua hal tersebut dapat tercapai maka
Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk Provinsi Aceh sebagai Satuan Perangkat
248
Hasil wawancara dengan bapak Zulkifli selaku responden yang berkedudukan sebagai
Kepala Bidang Dinas sosial, Tenaga Kerja Dan Mobilitas Penduduk Kota Langsa
mengeluarkan instruksi agar Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk yang
249
http://www.hukumonline.com/berita/baca/hol19115/fiksi-hukum-harus-didukung,
Loc., Cit.
ditetapkan paling lama 2 (dua) tahun sejak Qanun ini diundangkan, sehingga
nantinya jelas sejauh mana kewenangan baitul mal untuk mengelola zakat,
infaq juga shadakah serta sejauh mana kewenangan yang dimiliki oleh
perusahaan untuk ikut serta atau mengawasi pengelolaan zakat, infaq dan
shadakah tersebut.
pelaksana atas beberapa hal yang diaturnya, maka hal ini dapat diselesaikan
ini sendiri telah diberikan tenggang waktu paling lama dalam waktu 2 (dua)
Oktober 2016 Qanun Ketenagakerjaan akan genap berusia 2 (dua) tahun, ini
(return to work) bagi tenaga kerja aceh yang mengalami cacat bawaan maupun
cacat tetap akibat peristiwa gempa dan tsunami serta peristiwa konflik aceh
yang mencapai 54.415 jiwa, 251 namun ini sungguh terasa memberatkan bagi
PT. Aica Mugi Indonesia mengingat kondisi fisiknya yang kurang mendukung
terasa sedikit rumit namun hal ini tidak dapat dijadikan alasan bagi perusahaan
250
Qanun Ketenagakerjaan, Op., Cit., Pasal 81
251
Data Dinas Sosial Provinsi Aceh pada tahun 2011
dalam jumlah besar minimal dalam 100 orang tenaga kerja yang dimiliki
perusahaan harus ada seorang tenaga kerja disabilitas, 252 dalam hal ini PT. Aica
sehingga walaupun jumlah karyawannya kurang dari 100 orang tetaplah tidak
252
Qanun ketenagakerjaan, Op., Cit., Pasal 40 ayat (5)
253
Ibid, Pasal 40 ayat (6)
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
dasar hukum namun secara tidak langsung PT. Aica Mugi Indonesia telah
Aica Mugi Indonesia adalah 22 (dua puluh dua) tahun yang masa kerjanya
sebagai karyawan di PT. Aica dimulai pada 1 Februari 2016, hal ini sesuai
153
jilbab selama jam kerja. Hal ini sesuai dengan amanah Pasal 44 dan Pasal
Dinas sosial Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk Kota Langsa dan
pelatihan yang diadakan Dinas Koperasi Provinsi di Banda Aceh, hal ini
Keempat, PT. Aica Mugi Indonesia menetapkan hari senin sampai hari
jumat sebagai hari kerja. Hari liburnya adalah hari sabtu dan minggu, hari
libur resmi yang ditetapkan oleh pemerintah RI, hari meugang idul fitri
dan hari meugang idul adha serta tanggal 26 Desember. Hal ini sesuai
otomatik, instalasi hydrant dan sarana evakusi. Hal ini sesuai dengan
oleh pemerintah Aceh. Hal ini sesuai dengan amanah Pasal 52 Qanun
karyawan yang sebagian besarnya adalah tenaga kerja asal aceh. Hal ini
3. Ada banyak faktor yang menyebabkan PT. Aica Mugi Indonesia tidak
tata pelaksanaan yang rumit menyebabkan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan
lanngsung dari Satuan Perangkat Kerja Aceh yang lebih tinggi untuk mulai
Provinsi Aceh agar Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk yang
terhadap suatu produk hukum yang baru sangat rendah ; Ketiga, adanya
regulasi yang jelas terkait beberapa hal yang diatur di dalam Qanun
B. Saran
ini tidak dibuat dalam waktu dekat maka besar kemungkinan Qanun
fokus utama dari Gubernur Aceh yang akan mencalonkan diri pada
Pilkada tersebut.
tunjangan hari raya dan penentuan hari libur adalah pada hari sabtu dan
selain tunjangan dan hari libur sebagaimana yang telah di sebutkan di atas
juga dikenal adanya pemberian tunjangan meugang dan hari libur pada 26
Hal ini nantinya akan menjadi daya tarik bagi tenaga kerja yang berasal
BAB II
istilah yang beragam, seperti buruh, pekerja, karyawan, pegawai, majikan, atau
pengusaha. Istilah buruh sudah sejak lama dipakai bahkan hingga kini masih
pekerja borongan, pekerja harian, pekerja honorer, pekerja tetap, dan sebagainya.
Sedangkan istilah karyawan atau pegawai lebih sering dipakai untuk data
administrasi. 30
dengan pekerjaan kasar, pendidikan rendah dan penghasilan yang rendah pula31.
Bahkan pada zaman kolonial terdapat istilah kuli, mandor atau semacamnya, yang
pekerja memiliki pengertian yang sangat luas, yakni setiap orang yang melakukan
30
Abdul Khakim, Op.Cit., hlm. 1.
31
Abdul Ranchman Budiono, Hukum Perburuhan di Indonesia, (Cet. I, Jakarta: PT.
Rajagrafindo Persada, 1995), hlm. 1.
pekerjaan, baik didalam hubungan kerja maupun swapekerja. Istilah yang sepadan
dengan pekerja ialah karyawan, yakni orang yang bekerja atau berkarya, yang
lebih identik pada pekerjaan nonfisik, sifat pekerjaannya halus atau tidak kotor,
contohnya adalah karyawan bank dan karyawan yang bekerja pada perusahaan.
Sedangkan istilah pegawai adalah setiap orang yang bekerja pada pemerintahan,
kepegawaian. 32
ini mengandung pengertian yang lebih luas lagi, yakni meliputi pejabat negara,
dan lain-lain. 33 Dalam konteks penggunaan istilah tersebut lebih baik memilih
istilah tenaga kerja dan pekerja. Istilah tenaga kerja digunakan baik didalam
kerja. Berarti setiap pekerja sudah pasti tenaga kerja, tetapi setiap tenaga kerja
majikan, maka akan lebih tepat apabila yang dipergunakan adalah istilah
32
Abdul Khakim, Loc.Cit.
33
Abdul Khakim, Op.Cit., hlm. 2.
34
Ibid, hlm. 3.
35
Ibid.
atau dalam bahasa Belanda disebut arbeidrechts, juga sama dengan pengertian
hukum itu sendiri, yakni masih beragam sesuai dengan sudut pandang masing-
masing ahli hukum. Tidak ada satupun batasan pengertian itu yang dapat
pendapat yang satu dan pendapat yang lainnya.36 Sebagai perbandingan berikut
yakni:
yang berlaku, yang pokonya mengatur hubungan antara tenaga kerja dan
pengusaha, antara tenaga kerja dan tenaga kerja, serta antara tenaga kerja
dengan penguasa.37
36
Abdul Khakim, Op.Cit., hlm. 4.
37
Imam Soepomo, Op.Cit., hlm. 1.
38
Ibid, hlm. 2.
39
Ibid.
pekerjaan itu. 40
menerima upah.41
pengaturan hubungan kerja yang harus diindahkan oleh semua pihak, baik
buruh dan majikan, buruh bekerja pada dan dibawah majikan dengan
40
Abdul Khakim, Loc.Cit.
41
Darwan Print, Hukum ketenagakerjaan Indonesia, (Cet. I, Bandung: PT. Citra Aditya
Bakti, 1994), hlm. 38.
42
Abdul Khakim, Op.Cit., hlm. 5.
43
Ibid.
44
Ibid.
antara buruh dengan majikan, dan hubungan antara buruh dan majikan serta
pemerintah.45
Mengingat istilah tenaga kerja mengandung pengertian yang sangt luas dan
pengusaha/majikan.
c. Adanya orang yang bekerja pada dan dibawah pimpinan orang lain, dengan
dengan segala kondisinya. Hal ini jelas bahwa hukum ketenagakerjaan tidak
45
Ibid.
46
Ibid.
resiko sendiri), kerja yang dilakukan untuk orang lain atas dasar kesukarelaan,
perlu diingat pula bahwa ruang lingkup ketenagakerjaan tidak sempit, terbatas dan
komplek dan multidimensi. Oleh sebab itu ada benarnya jika hukum
pengaturan di luar hubungan kerja, serta perlu diindahkan oleh semua pihak dan
perlu adanya perlindungan pihak ketiga, yaitu Penguasa (Pemerintah) bila ada
melalui koordinasi fungsional lintas sektoral pusat dan daerah. Asas pembangunan
khususnya asas demokrasi, asas adil dan merata. Hal ini dilakukan karena
dengan berbagai pihak, yaitu antara pemerintah, pengusaha dan pekerja. Oleh
47
Ibid, hlm. 6.
kerja sama yang saling mendukung.48 Jadi asas hukum ketenagakerjaan adalah
asas keterpaduan melalui koordinasi fungsional lintas sektoral pusat dan daerah.
dari tujuan yang hendak dicapai, menurut Imam Soepomo tujuan atau hakekat
dengan cara menempatkannya pada kedudukan yang layak. 49 Lebih spesifk tujuan
merupakan dua konsep hukum.50 Konsep hukum itu sangat dibutuhkan apabila
kita mempelajari hukum. Konsep hukum itu pada dasarnya adalah batasan tentang
48
Republik Indonesia Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan,
Penjelasan Pasal 3.
49
Imam Soepomo, Op., Cit., hlm. 6.
50
Asri Wijayanti, hukum ketenagakerjaan pasca reformasi, (Cet. II, Jakarta: Sinar
Grafika, 2010), hlm. 3.
suatu istilah tertentu. Tiap istilah ditetapkan arti dan batasan maknanya setajam
dan sejelas mungkin yang dirumuskan dalam suatu definisi. Istilah dan arti
memahami suatu aturan hukum atau sistem aturan hukum. Hukum dapat diartikan
sebagai norma hukum, yaitu norma yang dibuat oleh pemegang kekuasaan yang
berwenang. Norma hukum dapat berbentuk norma hukum yang tertulis maupun
norma hukum yang tidak tertulis. 51 Baik norma hukum tertulis maupun norma
dari:52
formil).
d. Traktat
Selain pendapat tersebut juga ada yang menyatakan jika agama juga termasuk
adat dan kebiasaan bisa menjadi sumber hukum ketenagakerjaan, apalagi agama
51
Ibid.
52
Yunus Samad, hubungan industrial di Indonesia, (Jakarta: PT. Bina Sumberdaya
Manusia,1995), hlm.29.
yang dianut dan bisa menjadi keyakinan dalam hidup dan kebiasaan para pihak.
Kalimantan Barat, 53 pengaruh dan peran adat sangat kental, mulai dari perekrutan,
pembinaan dan bahkan apabila terjadi pemutusan hubungan kerja. Hal ini
perusahaan dengan masyarakat adat dapat menghasilkan sinergi yang baik dan
kelangsungan perusahaan.54
hubungan kerja antara tenaga kerja dan pengusaha, yang berarti mengatur
bersifat privat (perdata). Selain itu dalam pelaksanaan hubungan kerja untuk
hukum ketenagaerjaan bersifat publik, baik yang terkait dengan aspek hukum tata
Apabila ditelaah lebih lanjut akan terlihat bahwa sifat hukum ketenagakerjaan
53
Abdul Khakim, Op.Cit., hlm.16
54
Ibid.
55
Abdul Khakim, Op.Cit., hlm. 9.
memaksa) artinya hukum yang harus ditaati secara mutlak serta tidak boleh
Ketenagakerjaan)
3) Setiap pemberi kerja yan mempekerjakan tenaga kerja asing wajib memiliki
4) Pemberi kerja tenaga kerja asing wajib mentaati ketentuan mengenai jabatan
5) Pemberi kerja wajib membayar kompensasi atas setiap tenaga kerja asing
yang dipekerjakannya.
6) Perjanjian kerja untuk waktu tertentu dibuat secara tertulis serta harus
7) Perjanjian kerja untuk waktu tertentu tidak dapat mensyaratkan adanya masa
percobaan.
(PKWT).
56
Ibid.
contohnya ialah:57
pekerja/buruh.
indusrial.
pelayanan kesehatan dengan manfaat yang lebih baik dari standar dasar
Jamsostek.
dan Aceh
hubungan kerja antara tenaga kerja dengan pengusaha, yang berarti mengatur
57
Ibid, hlm. 10.
58
Asri Wijayanti, Op.Cit., hlm.12.
bersifat privat, penyebabnya adalah adanya ikut campur tangan Pemerintah dalam
perusahaan, hal ini dikarenakan pekerja perlu dilindungi oleh negara melalui
selain bersifat privat dapat pula bersifat publik, baik yang terkait dengan aspek
Tahap demi tahap dari peristiwa suram bagi para buruh/pekerja dapat dilewati
pelaksana amanat UUD 1945, khususnya Pasal 27 ayat (2) tentang hak warga
negara atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kehidupan kemanusiaan
Perdata) berdasarkan ketentuan Pasal II Aturan Peralihan UUD 1945 yakni segala
badan dan peraturan negara yang ada masih berlaku sepanjang belum diganti
59
Ibid.
60
Abdul Khakim, Op.Cit., hlm. 6.
61
Lalu Husni, Pengantar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, (Depok: PT Rajagrafindo
Persada, cet.11, 2012) hlm. 19.
dengan yang baru.62 Pada saat ini hukum ketenagakerjaan mendasarkan pada
Undangan haruslah berdasarkan pada teori hukum yang menelaah bidang tersebut.
pihaknya, yaitu pekerja dan majikan saja. Hubungan antara pengusaha dan
pekerja didasarkan pada hukum perikatan yang menjadi bagian dari hukum
perselisihan yang tidak dapat diselesaikan oleh para pihak. Selain itu, fungsi
Ketentuan perburuhan dalam KUH Pedata diatur dalam Buku III, Bab 7A,
dalam banyak hal tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia. Sebagai
Pasal 1602 KUH Perdata yakni “tiada upah yang harus dibayar untuk jangka
negara yang diperhatikan ada 2 (dua) hal, yaitu subjek hukum dalam
warga negara. Pejabat dalam hal ini adalah pejabat negara yang tunduk pada
65
Lalu Husni, Op.Cit., hlm. 20.
66
Ibid, hlm. 21.
tersebut menyangkut aspek hukum tata usaha negara.68 Tidak hanya terbatas
Jika hubungan antar pekerja dan majikan ini tetap diserahkan sepenuhnya
akan sangat sulit tercapai, karena pihak yang kuat akan selalu ingin menguasai
pihak yang lemah (homo homini lupus). Majikan sebagai pihak yang kuat
secara sosial ekonomi akan selalu menekan pihak pekerja yang berada pada
posisi yang lemah/rendah. Atas dasar itulah pemerintah turut serta dalam
67
Asri Wijayanti, Op.Cit., hlm.15.
68
Abdul Khakim, Op.Cit., hlm.7.
69
Ibid.
70
Maimun, Op.Cit., hlm.38.
dengan adanya hubungan klausal antara perbuatan dengan akibat yang terjadi.
Sanksi pada hakikatnya merupakan perampasan hak seseorang, oleh karena itu
Indonesia yang secara teoritis dibagi menjadi 3 (tiga) dalam praktiknya harus
dijalankan secara berhubungan satu dengan yang lain. Hubungan hukum yang
diterapkan sanksi pidana yang menjadi kajian dalam bidang hukum pidana.
maupun pekerja.
71
Abdul Khakim, Loc.Cit.
72
Ibid. hlm. 231.
73
Lalu Husni, Op.Cit., hlm. 22.
hukum ketenakerjaan menjadi ganda yakni sifat privat dan sifat publik. 74 Prinsip
privat melekat pada prinsip dasar hubungan kerja yang ditandai adanya perjanjian
kerja antara pekerja dengan perusahaan. Sifat publik dari hukum perusahaan dapat
dilihat dari adanya sanksi pidana ataupun sanksi administratif bagi pelanggar
undang, hukum dan kaidah.75 Adapun pengertian Qanun menurut kamus Bahasa
aturan hukum yang berlaku di suatu daerah (dalam hal ini di Provinsi Aceh). Di
masyarakat Aceh, penyebutan Qanun terhadap suatu aturan hukum atau untuk
penamaan suatu adat telah lama dipakai dan telah menjadi bagian dari kultur adat
dan budaya Aceh. Aturan-aturan hukum dan juga adat yang dikeluarkan oleh
74
Ibid.
75
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,
Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka), hlm. 442.
76
Mahmud Yunus, Kamus Arab-Indonesia, (Jakarta: PT Hidakarya, 1989), hlm.357
77
Ali Hasjmy, Op.Cit., hlm. 69.
di Provinsi Aceh yang isinya harus berlandaskan pada syariat Islam yang menjadi
kekhususan dari Provinsi Aceh, hal ini berbeda dengan daerah lain yang aturan-
aturan dalam Perdanya tidak harus berlandaskan ajaran-ajaran Islam.81 Selain itu
No.10 Tahun 2004 disebutkan bahwa jenis dan hierarki peraturan perundang-
78
Pusat Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
, Op. Cit., hlm.411.
79
Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 Tentang Pemerintahan
Aceh, Pasal 1 angka 21.
80
Ibid, Pasal 1 angka 22
81
Ali Hasjmy, Loc.,.Cit.
82
Ibid.
Daerah Provinsi adalah Qanun yang berlaku di daerah Provinsi Aceh dan
Indonesia dan disamakan dengan Perda.84. Jika ditelaah maka kedudukan Qanun
hukum perdata, aspek hukum tata usaha negara dan aspek hukum pidana.
menyangkut kepentingan perdata, yang dalam hal ini terkait dengan aspek hukum
sebagai manusia yang utuh, karena itu harus dilindungi baik menyangkut
83
Abdul Khakim, Op.Cit., hlm. 249.
84
Jum Anggraini, kedudukan Qanun dalam sistem pemerintahan daerah dan mekanisme
pengawasannya, jurnal hukum, FH Universitas Tama Jagakarsa Jakarta, No.3 Vol.18 Juli 2011,
hlm.327.
85
Lalu Husni, Op.Cit., hlm.23
pemberi kerja.
ketenagakerjaan.
d. Penetapan hari-hari besar di Aceh sebagai hari libur, misalnya seperti libur
pada hari meugang dan libur setiap tanggal 26 Desember guna memperingati
baik dalam sistem hukum di Indonesia maupun dalam sistem hukum Aceh
sangatlah strategis dan mendasar, hal ini terjadi karena muatannya bukan hanya
tetapi juga berkaitan erat dengan muatan sosial, ekonomi dan politik yang juga
86
Ibid.
berkaitan dengan masalah Hak Asasi Manusia, 87 dengan kata lain hukum
wacana yang ada, politik hukum merupakan realitas yang didapat antara interaksi
perkembangan dalam dunia industri dewasa ini, seperti munculnya multi serikat
pekerja, LSM, dan lembaga sosial politik yang peduli terhadap persoalan
ketenagakerjaan dan lain-lain. Kesemuanya ini perlu dilihat secara holistik dan
dilibatkan dalam hubungan kerja umumnya berada pada posisi yang tidak
(antara pekerja dengan pengusaha) dengan alasan itu pula dapat dilihat bahwa
87
Bahder Johan Nasution, Hukum Ketenagakerjaan Kebebasan Berserikat Bagi Pekerja,
(Bandung:Mandar Maju, 2004), hlm. 2.
88
Majalah nakertrans edisi 1/XXIV Februari 2004, fenomena baru ketenagakerjaan,
http://www.nakertrans.go.id/nemsdetail.php/id=139 (diakses pada tanggal 22 Mei 2016)
89
Agusmidah, dilematika hukum ketenagakerjaan tinjauan politik hukum,(Jakarta: PT.
Sofmedia,2011), hlm. 12.
90
Claire Kilpatrick, Has Nem Labour Reconfigured Employment Legislation?, Industrial
Law Jurnal, No.3 Vol.32, September 2003, hlm. 137.
pengusaha.
Senada dengan hal tersebut diaturnya masalah kerja dalam hukum sosial
tersendiri (dalam hal ini hukum ketenagakerjaan) adalah akibat kenyataan sosial
yang tidak dapat lagi diabaikan berdasarkan asas kebebasan individu serta
di dunia, Ripert yang telah membuktikan bahwa gerakan politik buruh mampu
membawa Prancis menjalani revolusi. Jadi kekuatan politik pekerja sebagai faktor
publik.
ketenagakerjaan didalam tata hukum Indonesia dan Daerah Aceh dibagi menjadi 3
(tiga) yang dalam praktiknya harus dijalankan secara berhubungan satu dengan
Pemerintah Aceh sebagai salah satu daerah otonom yang berpegang pada UU
pemerintahannya.
pemerintahan yang carut marut selama 32 tahun pemerintahan orde baru, dimana
Undang Nomor 22 Tahun 1999 ialah kewenangan daerah otonomi untuk mengatur
Kemudian berubah bahwa otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban
93
Abdul Khakim, Op. Cit., hlm.231.
daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan
Undangan.94
disebut DPRD). Untuk itu pemberdayaan DPRD sendiri sebagai wakil rakyat
sebagai suatu keharusan yang tidak dapat ditawar-tawar lagi. Hal ini dikarenakan
kebijakan di daerah. Disini rakyat harus selalu melakukan kontrol dan mengkritisi
kabupaten/kota.98
97
Ibid.
98
Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 Tentang Perubahan
Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah, Pasal 13 ayat
(1) huruf h.
99
Abdul Khakim, Op.Cit., hlm.233
susunan pemerintahan.100
Urusan yang menjadi kewenangan daerah terdiri dari urusan wajib dan
kekhasan daerah. Urusan Pemerintahan diluar urusan wajib dan urusan pilihan
yang bersangkutan.101
Namun mengingat terbatasnya sumber daya dan sumber dana yang dimiliki
pada urusan wajib dan urusan pilihan yang benar-benar mengarah pada penciptaan
daerah yang bersangkutan. Di luar urusan pemerintahan yang bersifat wajib dan
100
Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 Tentang
Kewenangan Pemerintah Dan Kewenangan Pemerintah Provinsi Sebagai Daerah Otonom,
Penjelasan, umum.
101
Ibid.
102
Ibid.
103
Abdul Khakim, Loc., Cit.
melaksanakannya juga.
skalanya masing-masing.
kabupaten/kota.
104
Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, Op.,Cit., Lampiran.
masing-masing.
105
Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, Loc.,Cit.
106
Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, Loc.,Cit.
kepada kepada pencari kerja dan pengguna tenaga kerja dalam skala kerja
masing-masing.
tenaga kerja penyandang cacat, lanjut usia dan tenaga kerja perempuan.
(AKL).
Indoneisa, lembaga sukarela indonesia maupun luar negeri terdiri dari para
107
Program Pendayagunaan Tenaga Kerja Sukarela (TKS),
http://tksnakertrans.com/?page_id=33, diakses pada 27 Agustus 2016.
lembaga sukarela Indonesia maupun luar negeri juga dikenal Tenaga Kerja
orang, dan lokasi kerjanya dalam satu wilayah provinsi. Jika RPTKA
108
Ibid.
109
Peranan Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dalam
Pembangunan Ketenagakerjaan, Hasil Pemaparan Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan
Tenaga Kerja Kementerian Ketenagakerjaan pada Rapat Koordinasi Teknis Bidang
Ketenagakerjaan dan Transmigrasi di Jakarta tanggal 3 Desember 2014
penerbitan IMTA perpanjangan untuk TKA yang lokasi kerjanya lebih dari
atau kabupaten/kota.
dari Pemerintah.
110
Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, Loc.,Cit.
di wilayah kabupaten/kota.
agar dapat diterbitkakn Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri (KTNLN) dan
masing-masing.
111
Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, Loc.,Cit.
kerjanya masing-masing.
kepada Gubernur.
112
Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, Loc.,Cit.
masing.
ketenagakerjaan.
ketenagakerjaan.
masing.
yang bersifat istimewa dan diberi kewenangan khusus untuk mengatur dan
dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan UUD 1945 yang
Daerah Aceh dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Aceh sesuai dengan fungsi
(pemerintah pusat).115
113
Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 Tentang Pemerintahan
Aceh, Pasal 1 ayat 2.
114
Ibid. ayat 4.
115
Ibid. Pasal 7 ayat 1.
wajib dan urusan pilihan yang menjadi kewenangan Pemerintahan Aceh. Urusan
wajib adalah urusan pemerintahan yang secara mutlak harus dilaksanakan oleh
kabupaten/kota;
116
Ibid, Pasal 13 ayat 1.
117
Ibid, Pasal 1 ayat 21.
118
Ibid, Pasal 16 ayat 3.
119
Ibid, ayat 1.
kabupaten/kota;
dan
15. Penyelenggaraan pelayanan dasar lain yang belum dapat dilaksanakan oleh
pemerintahan kabupaten/kota.
Islam bagi pemeluknya di Aceh dengan tetap menjaga kerukunan hidup antar
umat beragama;
perundangundangan.
120
Ibid, ayat 2.
keistimewaan Aceh tersebut tidak terlepas dari sejarah panjang aceh yang sejak
merupakan kerajaan besar yang pernah ada di Aceh mengambil Islam menjadi
dasar negara, sehingga segala hukum yang berlaku didalamnya tidak boleh
menjalankan roda pemerintahan pada masa itu terdiri dari Al Quran, Al Hadis,
bahwa nilai-nilai keislaman telah sejak lama dijadikan dasar hukum sehingga
antara kehidupan dan budaya masyarakat Aceh seperti telah menjadi satu kesatuan
kewenangan Pemerintahan Aceh yang merupakan urusan dalam skala Aceh salah
Sebagai salah satu provinsi yang berada di dalam wilayah hukum Indonesia
dikeluarkan oleh Pemerintah. Nilai-nilai islam yang telah sejak lama berlaku
121
Ali Hasjmy, Op. Cit, hlm. 67
122
Ibid, hlm. 69
123
Tgk. Affan Jamuda, Tueng Pusaka Acheh, (Banda Aceh: Angkasa Muda, 2003), hlm.
17.
Provinsi Aceh yang tidak terdapat di dalam produk hukum ketenagakerjaan yang
positif dengan diaturnya hal tersebut di dalam Qanun Aceh Nomor 10 Tahun
2007. Sebelumnya juga telah dikuatkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI)
fatwa bahwa: Pertama, yang dimaksud dengan jasa adalah hasil yang
sewa, hasil profesi dan lain sebagainya); Kedua, jasa diwajibkan zakat
berdasarkan ketentuan Q.S. Al –Baqarah ayat 267; Ketiga, nisab dan qadar
Aceh mengeluarkan fatwa tentang perhitungan nisab zakat harta pada 26 Juni
124
Fuadi, Zakat Dalam Sistem Hukum Pemerintahan Aceh, (Yogyakarta:Deepublish,
2016), hlm. 163.
1998 yang terdiri dari: Pertama, penghasilan dari sektor jasa wajib dizakati
apabila jumlahnya dalam setahun sudah senilai dengan harga 94 gram emas
sebelum dipotong pajak penghasilan (PPh). 126 Hal ini sesuai dengan
ketentuan yang di atur pada Pasal 9 ayat (1) UU No. 36 Tahun 2008 tentang
dari TPK dan tunjangan jabatan dipotong 2,5% dari jumlah pembayaran
125
Surat Kepala Baitul Mal Aceh No. 451.12/935 tanggal 15 September 2008.
126
Pedoman Pemungutan Zakat Penghasilan/Profesi dan Arah Penggunaan Zakat" yang
diterbitkan oleh Baitul Mal Aceh Tahun 2009, Bab N. Pedoman dan Tata Cara Perhitungan
Zakat Penghasilan PNS/Pejabat dan Karyawan.
kepada bendahara atau tim yang khusus ditunjuk untuk itu guna
piatu dan/atau hartanya serta pengelolaan terhadap harta warisan yang tidak
ada wali berdasarkan Syariat Islam.128 Setiap orang Islam, badan atau
mengeluarkan zakat maka akan dikenakan denda paling sedikit 1 (satu) kali
nilai zakat yang wajib dibayarkan, paling banyak 2 (dua) kali nilai zakat yang
wajib dibayarkan.130
127
Hasil wawancara dengan Tgk. Ramli Raden selaku responden yang berkedudukan
sebagai Wakil Kepala Baitul Mal Kota Langsa.
128
Republik Indonesia, Qanun Aceh Nomor 10 Tahun 2007 Tentang Baitul Mal, Pasal 1
angka 11.
129
Hasil wawancara dengan Tgk. Ramli Raden selaku responden yang berkedudukan
sebagai Wakil Kepala Baitul Mal Kota Langsa.
130
Republik Indonesia, Qanun Aceh Nomor 10 Tahun 2007, Op.Cit., Pasal 50.
lahirnya Qanun No.11 Tahun 2002 tentang Pelaksanaan Syariat Islam Bidang
Ibadah, Aqidah dan Syiar Islam yang bertujuan untuk dan memelihara
keimanan dan ketakwaan individu dan masyarakat dari pengaruh ajaran yang
kegiatan guna menciptakan suasana lingkungan yang Islami. Salah satu yang
haruslah sesuai syariat islam (menutup aurat) sedangkan untuk tenaga kerja
berbusana Islami, secara berkala aparat yang berwenang dalam hal ini
melakukan razia untuk menegakkan aturan ini. Khusus bagi kaum wanita
131
Republik Indonesia , Qanun No.11 Tahun 2002 tentang Pelaksanaan Syariat Islam
Bidang Ibadah, Aqidah dan Syiar Islam, Pasal 13 ayat (1).
132
Ibid, ayat (2).
133
Hasil wawancara dengan Bapak Ibrahim Latif selaku responden yang berkedudukan
sebagai Kepala Dinas Syari’at Islam Kota Langsa.
berserta alamatnya akan dicatat oleh aparat Wilayatul Hisbah dan pelaku
pelanggaran serupa;
diberikan pembinaan.
dalam bahasa Aceh berarti pasar, di mana di dalamnya terdapat para penjual
daging yang digantung di bawah bambu.135 Pada hari-hari biasa, tak banyak
masyarakat umum yang mendatangi pasar itu. Namun, pada hari-hari tertentu,
yaitu menjelang bulan Ramadhan, Idul Fitri, dan Idul Adha, masyarakat akan
ramai mendatangi pasar, sehingga ada istilah Makmu that gang nyan
(makmur sekali pasar itu). Maka, jadilah nama Makmeugang.136 Pada masa
134
Hasil wawancara dengan Bapak Ibrahim Latif selaku responden yang berkedudukan
sebagai Kepala Dinas Syari’at Islam Kota Langsa
135
Amir Hamzah, http://www.acehfeature.org, tradisi khas masyarakat Aceh, (diakses
pada 17 Oktober 2016)
136
Ibid.
Darud Dunia dengan dihadiri oleh sultan, para menteri dan pembesar
membagikan daging sapi kepada fakir miskin, hal ini merupakan salah satu
kalangan yang tidak mampu.138 Tradisi ini terus di pertahankan dari generasi
kegenerasi hingga saat ini, didalam dunia kerja baik instansi pemerintah
sebagai hak yang harus diberikan kepada pekerja dalam bentuk tunjangan
meugang baik berupa uang maupun daging yang biasanya akan diberikan 1
(satu) hai menjelang bulan Ramadhan (puasa). Tidak jauh berbeda dengan
sejak dulu selalu mengadakan perayaan hari besar keagamaan (idul fitri dan
idul adha) dengan sangat meriah,139 maka dari itu untuk menghormati dan
ikut merayakan hari besar agama masyarakat Aceh yang hampir seluruhnya
adalah Islam maka setiap menjelang Idul Fitri dan Idul Adha para pemberi
yang berada di wilayah Aceh adalah mengikuti jam kerja yang diberlakukan
pada perusahaan pada umumnya yang berada di Indonesia yaitu hari kerjanya
137
Ali Hasjmy, Loc. Cit.
138
Ibid.
139
Ibid, hlm. 152
adalah senin hingga jumat yang dimulai dari pukul 07.30 wib hingga pukul
kegiatannya sejak pukul 12.00 wib hingga pukul 14.00 wib agar para
Barang siapa tidak melaksanakan shalat jum’at tiga kali berturut-turut tanpa
uzur syar’i akan dihukum dengan ta’zir berupa hukuman penjara paling lama
6 (enam) bulan atau hukuman cambuk di depan umum paling banyak 3 (tiga)
maka dianjurkan untuk melakukan shadaqah atau infaq yang dapat diserahkan
Ketenagakerjaan
140
Republik Indonesia , Qanun No.11 Tahun 2002, Op. Cit., Pasal 8.
141
Ibid, Pasal 21 ayat (1)
142
Ibid, ayat (2)
143
Hasil wawancara dengan Tgk. Ramli Raden selaku responden yang berkedudukan
sebagai Wakil Kepala Baitul Mal Kota Langsa.
perubahahan sehingga tidak berlaku lagi dan diganti dengan yang baru,145 selain
ini. Berikut ini adalah karakteristik perbedaan yang miliki oleh kedua peraturan
1. Azas
144
Maimun, Op.Cit., hlm vii.
145
Ibid.
mewakili agama Islam semata namun juga agama-agama lain yang diakui di
2. Tujuan
146
Republik Indonesia, Qanun Aceh Nomor 7 Tahun 2014, Op.Cit., Pasal 2 huruf a.
147
Ibid, Penjelasan Pasal 2 huruf a.
148
Ibid, Pasal 2 huruf f.
149
Ibid, Penjelasan Pasal 2 huruf f.
sendiri. 151
dalam atau di luar negeri. 152 Khusus penempatan tenaga kerja keluar negeri di
tenaga kerja ke luar negeri dilarang untuk menempatkan Tenaga Kerja Aceh
sebagai Penata Laksana (Pembantu) Rumah Tangga, 153 bagi tenaga kerja
Aceh yang bekerja di luar negeri sebagai Penata Laksana (Pembantu) Rumah
Tangga sebelum Qanun ini berlaku, masih diberikan izin sampai dengan PK-
150
Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang
Ketenagakerjaan, Pasal 4.
151
Republik Indonesia, Qanun Aceh Nomor 7 Tahun 2014, Op.Cit., Pasal 18 ayat (1).
152
Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003, Op.Cit., Pasal 31.
153
Republik Indonesia, Qanun Aceh Nomor 7 Tahun 2014, Op.Cit., Pasal 19 ayat (1).
154
Ibid, Pasal 19 ayat (3)
Qanun Ketenagakerjaan lebih ditujukan untuk masyarakat Aceh, hal ini dapat
dikecualikan dalam hal tidak tersedianya lembaga dan tenaga lokal. 155
Indonesia apabila telah memperoleh izin dari Menteri atau pejabat yang
keahlian untuk jabatan tertentu belum dimiliki oleh tenaga kerja Aceh,157
apabila keahlian untuk jabatan tertentu tersebut dapat diisi oleh tenaga kerja
155
Ibid, Pasal 20 ayat (3)
156
Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003, Op.Cit., Pasal 42 ayat
(2).
157
Republik Indonesia, Qanun Aceh Nomor 7 Tahun 2014, Op.Cit., Pasal 22 ayat (1).
Indonesia hanya dalam hubungan kerja untuk jabatan tertentu dan waktu
tertentu,158 apabila masa kerjanya habis maka TKA ynag bersangkutan tidak
dapat memperpanjang lagi masa kerjanya, namun dapat digantikan oleh TKA
waktu paling lama 5 (lima) tahun sejak izin tertulis untuk bekerja di
tempati oleh TKA tidak boleh digantikan oleh TKA lain, melainkan harus
dialih tugaskan kepada tenaga kerja Aceh, kecuali untuk jabatan komisaris
yang bukan beragama Islam wajib menggunakan pakaian kerja yang sopan
7. Waktu kerja
(enam) hari dalam 1 (satu) minggu dengan waktu istirahat pada hari minggu
atau 5 (lima) hari dalam 1 (satu) minggu dengan waktu istirahat pada hari
158
Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003, Op.Cit., Pasal 42 ayat
(4).
159
Ibid, ayat (4).
160
Republik Indonesia, Qanun Aceh Nomor 7 Tahun 2014, Op.Cit., Pasal 22 ayat (2).
161
Ibid, Pasal 44 ayat (1) dan (2).
sabtu dan minggu,162 selain waktu istirahat tersebut waktu istirahat lainnya
yaitu waktu istirahat selama Bulan Ramadhan, hari Meugang sebelum puasa
Ramadhan, hari meugang sebelum hari raya Idul Fitri dan hari Meugang
sebelum hari raya Idul Adha.163 Selain itu untuk memperingati musibah
8. Pemberian reward
162
Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003, Op.Cit., Pasal 77 ayat
(2).
163
Republik Indonesia, Qanun Aceh Nomor 7 Tahun 2014, Op.Cit., Pasal 47 ayat (2).
164
Ibid, Pasal 49 ayat (1).
165
Ibid, Pasal 55.
pengusaha dan pekerja, baik tenaga kerja Indonesia maupun Tenaga Kerja
166
Ibid, Pasal 66 ayat (1).
167
Ibid, Pasal 66 ayat (3).
168
Ibid, Pasal 67.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
lepas dari aspek hukum yang mengatur perusahaan tersebut, salah satunya adalah
hukum perburuhan atau dalam bahasa Belanda disebut arbeidrechts, juga sama
dengan pengertian hukum itu sendiri, yakni masih beragam sesuai dengan sudut
atau daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan
1
Manulang Sedjun H, Pokok-Pokok Hukum Ketenagakerjaan di Indonesia, (Cet. II,
Jakarta: Rineka Cipta, 1995), hlm. 2.
2
Abdul Khakim, Dasar-Dasar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, (Cet. 4, Bandung:
Citra Aditya Bakti, 2014), hlm. 4.
3
Sebelumnya kewenangan daerah otonom diatur dalam UU No. 22 Tahun 1999
dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.4 Hal ini telah menjadikan
Provinsi Aceh sebagai salah satu daerah yang memiliki kewenangan untuk
modal, lingkungan hidup, pertahanan koperasi dan tenaga kerja. Ditambah lagi
Bertolak dari hal tersebut perlu dibentuk Peraturan Daerah yang mengatur
Ketenagakerjaan.
menjunjung tinggi nilai-nilai syariat Islam dan adat istadat, hal ini tercermin dari
oleh Pemerintah Aceh. Salah satunya seperti yang terdapat di dalam Qanun
4
Abdul Khakim, Op.Cit., hlm. 231.
antaranya ialah tenaga kerja perempuan Aceh yang beragama Islam harus
mengenakan pakaian kerja yang sesuai syariat Islam, dan adanya kewajiban
membayar zakat apabila telah mencapai nisab. Selain itu dikenal juga adanya hari
“meugang”5 dan hari libur pada tanggal 26 Desember serta beberapa hal lain
merupakan salah satu industri lem kayu lapis dan formaldehyde yang berada di Jl.
Baro, Kota Langsa, Provinsi Aceh6. Perusahaan ini telah membantu pembangun
perekonomian mayarakat Aceh dengan menyerap para pekerja yang berasal dari
Aceh dan menambah pendapatan daerah. Oleh karena itu, penulis berharap
dengan adanya penelitian ini maka dapat diketahui bagaimana pelaksanaan Qanun
5
Ali Hasjmy, Kebudayaan Aceh dalam Sejarah, (Jakarta: Penerbit Beuna, 1983), hlm.
151 .
6
Laporan Realisasi Investasi PMA http://acehinvestment.com/wp-content/uploads/
downloads/2014/11/Laporan-Realisasi-Investasi-TW-III-PMA.pdf (diakses pada tanggal 29
Agustus 2016)
Indonesia yang merupakan salah satu perusahan pengekspor lem ke luar negeri,
dan juga mengingat Qanun ini telah dinyatakan sah berlaku sejak Oktober 2014.
B. Rumusan Masalah
Indonesia?
4. ?
1. Tujuan penulisan
2. Manfaat penulisan
a. Manfaat Teoretis
Ketenagakerjaan.
Ketenagakerjaan.
b. Manfaat Praktis
bahan kajian bagi para pembaca dan elemen yang bergerak di bidang
Qanun Ketenagakerjaan.
D. Keaslian Penulisan
Tahun 2014 Tentang Ketenagakerjaan (Studi Kasus di PT. Aica Mugi Indonesia,
Langsa)”. Penulisan ini diperoleh dari literatur perpustakaan, riset, informasi dan
ilmu yang diperoleh dari perkuliahan serta dari media massa baik media cetak
maupun media elektronik yang pada akhirnya dituangkan dalam bentuk skripsi.
Maka, keaslian penulisan dalam skrispsi ini dapat terjamin. Meskipun dalam
tulisan ini terdapat pendapat dan kutipan-kutipan dari berbagai sumber, hal ini
semata-mata adalah sebagai bahan penunjang dalam penulisan ini karena hal
penelitian ini.
membuktikan bahwa judul skripsi tersebut belum ada atau belum terdapat di
judul yang sama atau telah ditulis oleh orang lain dalam bentuk skripsi sebelum
E. Tinjauan Kepustakaan
berbagai elemen yang ada di dalamnya. Salah satu peraturan hukum yang tidak
sebagai pemberi kerja terkadang menempatkan buruh pada posisi yang lemah
7
Manulang Sedjun H, Op.Cit, hlm.2
sehingga memberi kesan bahwa buruh sama dengan budak. Hal ini tidak sesuai
dengan prinsip yang menyatakan bahwa tidak ada seorangpun boleh diperbudak
dan diperhamba atau perbuatan lain yang menjurus kepada hal tersebut.8 Oleh
karena itu diperlukan suatu aturan hukum yang mengatur hak dan kewajiban
merujuk kepada UU Ketenagakerjaan, namun jika dilihat lebih lanjut maka ada
berhubungan dengan tenaga kerja pada waktu sebelum, selama dan sesudah masa
kerja. Lingkup berlakunya hukum ini menujukkan kapan suatu peristiwa tertentu
tertentu berkenaan dengan ketenagakerjaan yang timbul pada waktu yang berbeda,
yaitu:9
kegiatan pengerahan dan penempatan tenaga kerja, dan berbagai upaya dalam
rangka pelatihan guna memasuki pasar kerja, serta berbagai persyaratan yang
8
Imam Soepomo, Pengantar Hukum Perburuhan, (Cet. X, Jakarta: Penerbit Djambatan,
1992), hlm. 6.
9
Aloysius Uwiyono, Asas-Asas Hukum Perburuhan, (Cet. I, Jakarta: PT. Grafindo
Persada, 2014), hlm.5
Peristiwa hukum yang terjadi pada masa ini adalah peristiwa pelaksanaan
pekerjaan, pembayaran upah, waktu kerja, kesehatan dan keselamatan kerja serta
pembayaran ganti rugi kecelakaan kerja, jaminan sosial dan lain sebagainya.
yang perlu diperhatikan dengan saksama sehingga tenaga kerja tetap mendapatkan
Islam. 11
peran banyak pihak instansi lain, baik pemerintah maupun non pemerintah.12
10
Abdul Khakim, Op.Cit., hlm. 15.
11
Republik Indonesia, Qanun Ketenagakerjaan Nomor 7 Tahun 2014 Tentang
Ketenagakerjaan, Penjelasan Pasal 2 Huruf a
12
Ibid, Huruf b
kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual dan sosial warga Aceh agar
f. Asas kearifan lokal, yang dimaksud dengan asas kearifan lokal adalah
budaya, dan nilai-nilai kearifan yang hidup dan berlaku dalam masyarakat. 16
berkesinambungan;
13
Ibid, Huruf c
14
Ibid, Huruf d
15
Ibid, Huruf e
16
Ibid, Huruf f
17
Ibid, Penjelasan Pasal 3.
kearifan lokal;
kerja dan keluarganya. Hal ini dilatarbelakangi adanya pengalaman selama ini
secara lebih rinci misalnya seperti perencanaan tenaga kerja dan penempatan
18
Abdul Khakim, Op.Cit., hlm. 8.
wilayah Aceh bukan saja tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan yang ada di Indonesia namun juga peraturan yang ada di dalam
beragama Islam wajib mengenakan pakaian yang sesuai syariat Islam dan di
beragama Islam wajib mengenakan pakaian kerja yang sopan dan sesuai dengan
mempunyai tugas yang lebih penting dalam masyarakat yaitu reproduksi, 19 maka
keislaman dalam kehidupan masyarakat aceh. Bentuk lain dari implemetasi nilai-
19
Maimun, Hukum Ketenagakerjaan Suatu Pengantar, (Cet. II, Jakarta: PT.Pradnya
Paramita, 2003), hlm.13.
zakat apabila telah mencapai nisab. Selain itu dikenal juga adanya hari
“meugang”20 dan hari libur pada 26 Desember serta beberapa hal lainnya.
Tidak terkecuali PT. Aica Mugi Indonesia yang merupakan salah satu perusahaan
besar penyuplai lem kayu dan formaldehyde yang hasil produksinya di ekspor ke
perekonomian masyarakat Aceh dengan menyerap para pekerja yang berasal dari
Aceh dan menambah pendapatan daerah. Oleh karena itu, penulis berharap
dengan adanya penelitian ini maka dapat diketahui bagaimana pelaksanaan Qanun
Indonesia mengingat Qanun ini telah dinyatakan sah berlaku lebih dari 2 tahun
yang lalu.
F. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
normatif dan didukung oleh data empiris. Yuridis normatif adalah metode
20
Ali Hasjmy, Loc. Cit.
2. Sifat Penelitian
dari hasil yang secara jelas dan rinci kemudian dianalisis guna menjawab
permasalahan yang diteliti. Terkait dengan hal itu juga dikemukakan pemikiran-
3. Sumber Data
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diambil langsung dari subjek penelitian dan
berhubungan langsung dengan objek yang diteliti. Sumber data primer ini
instansi terkait dengan objek yang diteliti secara langsung, hal ini
dimaksudkan untuk lebih memahami maksud, tujuan dan arti dari data
sekunder yang ada. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dengan cara
perusahaan, Bapak Tgk. Ramli Raden, Bapak Ibrahim Latif, Bapak Abu,
b. Data sekunder
Data sekunder sebagai data utama dalam penelitian ini didapat melalui
21
Ibid.
Bahan hukum primer yaitu bahan hukum yang bersifat mengikat, yang
terdiri dari :
22
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, (Jakarta,Kencana, 2008), hlm. 140.
23
Ibid. hlm. 155.
bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder.24 Bahan hukum tersier
a. Studi lapangan (field research). Studi lapangan adalah salah satu proses
keterangan atau data dengan cara terjun langsung ke lapangan. Studi lapangan
Adapun pada penelitian ini wawancara dilakukan dengan Bapak Abdul Aziz
dengan topik atau masalah yang akan atau sedang diteliti. Informasi tersebut
24
Amiruddin dan Zainal Asikin, Op Cit, hlm. 32.
menentukan kualitas penelitian, karena itu alat pengumpul data harus mendapat
wawancara.
dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga
dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang
disarankan oleh data. Analisa data yang digunakan pada penelitian ini adalah
analisa data secara kualitatif dengan penarikan kesimpulan secara deduktif. Data
catatan lapangan yang berupa catatan atau rekaman kata-kata, kalimat, atau
25
Studi Kepustakaan, http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/51598/4/ Chapter%
20I.pdf (diakses 13 Juni 2016 pukul 16.21 WIB).
26
Amiruddin dan Zainal Asikin, Op.Cit, hlm. 66.
27
Vita Naurina, Analisis Data, (Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta, 2010), hlm.
4-5.
secara deduktif adalah suatu proposisi umum yang kebenarannya telah diketahui
dan berakhir pada suatu kesimpulan yang bersifat lebih khusus.28 Metode
berupa asas umum.29 Penarikan kesimpulan terhadap data yang telah dikumpulkan
telah disusun.
G. Sistematika Penulisan
skripsi ini, maka akan dibuat sistematika secara teratur dalam bagian-bagian yang
Sistematika tersebut dibagi dalam beberapa bab dan di antara bab-bab ini terdiri
pula atas sub bab. Adapun sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
28
Bambang Sunggono, Metode Penelitian Hukum (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007),
hlm. 11.
29
Ibid., hlm. 10.
MUGI INDONESIA
INDONESIA.
Ketenagakerjaan tersebut.
dari penelitian ini. Dalam bab ini ditarik beberapa kesimpulan dari
Raihan∗
Sunarmi∗∗
Keizerina Devi Azwar∗∗∗
∗
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
∗∗
Dosen Pembimbing I, Dosen Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
∗∗∗
Dosen Pembimbing II, Dosen Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
SKRIPSI
OLEH
RAIHAN
120200028
FAKULTAS HUKUM
MEDAN
2016
Raihan∗
Sunarmi∗∗
Keizerina Devi Azwar∗∗∗
∗
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
∗∗
Dosen Pembimbing I, Dosen Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
∗∗∗
Dosen Pembimbing II, Dosen Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
Puji dan syukur dipanjatkan kepada Allah S.W.T atas segala berkah dan
rahmat yang telah diberikan-Nya selama ini, sehingga karya tulis skripsi ini dapat
Penulis menyadari bahwa hasil penulisan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karenanya, sangat diharapkan adanya kritik dan saran dari
para pembaca skripsi ini. Kelak dengan adanya saran dan kritik tersebut, maka
akan dapat menghasilkan suatu karya tulis yang lebih baik dan berkualitas, baik
kedua orang tua tercinta bapak Rusli dan Ibu Cut Milyanur yang telah
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Budiman Ginting, S.H., M.Hum., selaku Dekan Fakultas
ii
3. Ibu Puspa Melati, S.H., M.Hum., selaku Pembantu Dekan II Fakultas Hukum
4. Bapak Dr. Jelly Leviza, S.H., M.Hum., selaku Pembantu Dekan III Fakultas
6. Ibu Prof. Dr. Sunarmi, S.H., M.Hum., selaku Dosen Hukum Ekonomi dan
7. Ibu Dr. T. Keizerina Devi Azwar, S.H., C.N., M.Hum., selaku Dosen Hukum
atas segala bantuan, kritikan, saran, bimbingan, dan dukungan yang sangat
8. Ibu Aflah, S.H., M.Hum., selaku Dosen Wali. Ucapan terima kasih sebesar-
9. Para Dosen, Asisten Dosen, dan seluruh staf administrasi di Fakultas Hukum
iii
bapak Zulkifli selaku staf Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk
Kota Langsa.
11. Bang Mahfud dan adek Zams yang selalu memberi dukungan.
13. Keluarga besar BTM Aladdinsyah, S.H., KAM Rabbani Fakultas Hukum
USU, KAMMI Komsat Merah Putih, dan Kementerian Dalam Negeri PEMA
14. Titi Hayati, S.T., Wahyuni S.H., Halimah, S.H., Yusni Mariana, teman-teman
Utara yang selalu bersama Penulis dalam suka maupun duka pada saat
berbagai pihak lainnya, dan permohonan maaf apabila masih ada pihak yang
mendukung tapi belum sempat dimuat namamya. Dan untuk itu semoga
Raihan
NIM: 120200028
iv
ABSTRAK ……………………………………………………………..………ii
KATA PENGANTAR…………………………………………………………iv
BAB I PENDAHULAN
F. Metode Penelitian…………………...…………...………….. 12
Indonesia …………………………………………………… 29
BAB V PENUTUP
vi
LAMPIRAN
vii