Anda di halaman 1dari 14

KAPITA SELEKTA INFORMATIKA

(CIK415)

MODUL SESI IX
ANALISIS FISHBONE

DISUSUN OLEH
NOVIANDI, S.Kom, M.Kom

UNIVERSITAS ESA UNGGUL


2020

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 0/
14
BAB IX
Analisis Fishbone

Tujuan

1. Mampu menganalisa kapan menggunakan diagram fishbone


2. Memahami cara menentukan permasalahan yang akan di analisis dengan
menggunakan diagram fishbone
3. Mampu menyimpulkan hasil analisis dari diagram fishbone

Teori

Diagram sebab-akibat dikembangkan oleh Dr. Kaoru Ishikawa pada tahun 1943,
sehingga sering disebut dengan diagram Ishikawa. Diagram sebab-akibat (cause and effect
diagram atau fishbone diagram) adalah sebuah teknik grafis yang digunakan untuk
mengurutkan dan menghubungkan interaksi antara faktor-faktor yang berpengaruh dalam
suatu proses.
Diagram ini berguna untuk menganalisia dan menemukan faktor-faktor yang
berpengaruh atau efek secara signifikan di dalam menentukan karakteristik kualitas output
kerja. Efek ini bisa bernilai "baik" dan bisa bernilai "buruk". Jadi dengan diketahui
sebab dari efek yang terjadi, diharapkan hasil dari proses produksi bisa diperbaiki dengan
mengubah faktor terkontrol dari suatu proses. Diagram ini juga berguna untuk
mengidentifikasi akar penyebab potensi darisuatu masalah. Diagram sebab akibat
memfokuskan pada penekanan masalah atau gejala yang merapakan akar penyebab
masalah. Diagram sebab akibat juga menampilkan penyebab- penyebab masalah dengan
cara menghubungkan penyebab-penyebab menjadi satu. Diagram fishbone disebut juga
dengan diagram sebab akibat yang dapat membantu dalam brainstorming untuk
mengidentifikasi kemungkinan penyebab masalah dan menyortir ide kedalam kategori
yang berguna. Suatu tindakan dan langkah perbaikan akan lebih mudah dilakukan jika
masalah dan akar penyebab
masalah sudah ditemukan.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 1 / 14
a. Manfaat fishbone diagram untuk menemukan akar penyebab masalah secara
user friendly, tools yang user friendly.
b. Fishbone diagram akan mengidentifikasi berbagai sebab potensial dari satu efek atau
masalah dan menganalisis masalah tersebut melalui sesi brainstorming.

Kapan menggunakan diagram fishbone?


1. Ketika anda ingin mengenali akar penyebab masalah atau sebab mendasar dari
akibat, masalah atau kondisi tertentu.
2. Memilah dan menguraikan pengaruh timbal balik antara berbagai factor yang
mempengaruhi akibat atau proses tertentu
3. Menganalisa masalah yang ada, sehingga tindakan yang tepat dapat diambil

Manfaat diagram fishbone, adalah:


a. Membantu menentukan akar penyebab masalah dengan pendekatan yang terstruktur
b. Mendorong kelompok untuk berpartisipasi dan memanfaatkan pengetahuan kelompok
tentang proses yang dianalisis
c. Menunjukkan penyebab yang mungkin dari variasi atau perbedaan yang terjadi dalam
suatu proses
d. Meningkatkan pengetahuan tentang proses yang dianalisis dengan membantu setiap
orang untuk mempelajari lebih lanjut berbagai faktor kerja dan bagaimana faktor‐
faktor tersebut saling berhubungan
e. Mengenali area dimana data seharusnya dikumpulkan untuk pengkajian lebih lanjut

Cara mengguakan diagram fishbone


Langkah‐langkah untuk menyusun dan menganalisa diagram fishbone sebagai berikut:
1. Identifikasi dan definisikan dengan jelas hasil atau akibat yang akan dianalisis
a. Hasil atau akibat disini adalah karakteristik dari kualitas tertentu,
permasalahan yang terjadi pada kerja, tujuan perencanaan, dan
sebagainya.
b. Gunakan definisi yang bersifat operasional untuk hasil atau akibat agar mudah
dipahami.
c. Hasil atau akibat dapat berupa positif (suatu tujuan, hasil) atau negatif (suatu
masalah akibat).
d. Hasil atau akibat yang negatif yaitu berupa masalah biasanya lebih mudah
untuk dikerjakan. Lebih mudah bagi kita untuk memahami sesuatu yang
sudah terjadi (kesalahan) daripada menentukan sesuatu yang belum terjadi
(hasil yang diharapkan).
e. Kita bisa menggunakan diagram pareto untuk membantu menentukan hasil
atau akibat yang akan dianalisis

2. Gambar garis panah horizontal ke kanan yang akan menjadi tulang belakang
a. Disebelah kanan garis panah, tulis deskripsi singkat hasil atau akibat yang
dihasilkan oleh proses yang akan dianalisis
b. Buat kotak yang mengelilingi hasil atau akibat tersebut

Untuk keperluan diagram digunakan contoh kasus penggunaan bahan


bakar kendaraan perusahaan yang boros.

3. Identifikasi penyebab-penyebab utama yang mempengaruhi hasil atau akibat


a. Penyebab ini akan menjadi label cabang utama diagram dan menjadi kategori yang
akan berisi berbagai penyebab yang menyebabkan penyebab utama.
b. Untuk menentukan penyebab utama seringkali merupakan pekerjaan yang tidak
mudah. Untuk itu kita dapat mencoba memulai dengan menulis daftar seluruh
penyebab yang mungkin. Kemudian penyebab‐penyebab tersebut dikelompokkan
berdasarkan hubungannya satu sama lain. Untuk
membantu mengelompokkan atau mengkategorikan penyebab ini ada beberapa
pedoman yang dapat digunakan. Berikut ini beberapa panduan yang sering
digunakan:
a) Industri jasa, biasanya menggunakan pengkategorian 4S, yaitu:
1. Surrounding
2. Supplier
3. System
4. Skill.
b) Di bidang administrasi dan pemasaran, biasanya menggunakan 8P, yaitu:
1. Product atau service,
2. Price
3. People
4. Place
5. Promotion
6. Procedures
7. Processes
8. Policies.

c) Industri manufaktur, biasanya menggunakan 6M, yaitu:


1. Man (pelatihan, manajemen, sertifikasi, dan sejenisnya)
2. Machine (perawatan, pemeriksaan, pemrograman,
pengujian, update perangkat lunak dan keras)
3. Material (bahan mentah, barang konsumsi, dan informasi)
4. Method (pemrosesan, pengujian, pengendalian,
perancangan, instruksi)
5. Measurement (kalibrasi)
6. Mother Nature (kondisi lingkungan seperti bising,
kelembaban, temperatur)
Masih ada lagi jenis pengkategorian yang lain. Dalam menerapkannya, kita bebas
untuk menentukan pengkategorian disesuaikan dengan kebutuhan.

Selain itu, ada variasi lain dalam menentukan penyebab‐penyebab. Dalam hal ini,
daripada berusaha untuk menggolongkan seluruh penyebab
kedalam berbagai kategori, tentukan saja penyebab berdasarkan urutan proses yang
digunakan. Jadi, pada garis horisontal “tulang punggung ikan”, tuliskan semua
proses utama dari kiri ke kanan.
 Tulis penyebab utama tersebut disebelah kiri kotak hasil atau akibat,
beberapa tulis diatas garis horisontal, selebihnya dibawah garis.
 Buat kontak untuk masing-masing penyebab utama tersebut

4. Untuk setiap penyebab utama, identifikasi factor-faktor yang menjadi


penyebab dari penyebab utama.
a. Identifikasi sebanyak mungkin factor penyebab dan tulis sebagai sub cabang
utama
b. Jika penyebab-penyebab minor menjadi penyebab lebih dari satu
penyebab utama, tuliskan pada semua penyebab utama tersebut.
5. Identifikasi lebih detail lagi secara bertingkat berbagai penyebab dan lanjutan
mengorganisasikannya dibawah kategori atau penyebab yang berhubungan. Hal ini
dapat dilakukan dengan cara mengajukan serangkaian pertanyaan. Contoh pertanyaan
untuk kasus ini:
Mesin
Pertanyaan : Mengapa pengemudi menggunakan gigi persneling yang salah? Jawaban
: Pengemudi tidak mendengar suara mesin.
Pertanyaan : Mengapa pengemudi tidak mendengar suara mesin?
Jawaban : Pendengaran tidak bagus

Material
Pertanyaan : Mengapa ban sering kempes? Jawaban 1 :
Tidak ada catatan ukuran tekanan ban Jawaban 2 : Ban
sering bocor halus
Pertanyaan : Mengapa ban sering bocor halus?
Jawaban : Kualitas ban tidak bagus

Metode
Pertanyaan : Mengapa perawatan tidak baik?
Jawaban 1 : Kekurangan dana
Jawaban 2 : Tidak ada kesadaran

Manusia
Pertanyaan : Menggunakan menggunakan BBM dengan kandungan oktan yang tidak
tepat?
Jawaban : Tidak mengetahui kandungan oktan yang direkomendasikan
Pertanyaan : Mengapa tidak ada rekomendasi kandungan oktan?
Jawaban : Tidak ada buku manual kepemilikan kendaraan

Keterangan:
Jika sebuah cabang memiliki banyak sub cabang dapat dipecah menjadi diagram yang
lebih kecil.Diagram diatas belum semua penyebab minor digambarkan.

6. Menganalisis diagram
Analisis membantu kita mengidentifikasi penyebab yang menjamin pemeriksaan lebih
lanjut. Diagram fishbone ini hanya mengidentifikasi kemungkinan penyebab. Diagram
pareto dapat digunakan untuk membantu kita menentukan penyebab yang akan
pertama kita fokuskan.

Langkah-Langkah dalam analisis fishbone adalah:


a. Menyiapkan sesi sebab-akibat
b. Mengidentifikasi akibat
c. Mengidentifikasi berbagai kategori.
d. Menemukan sebab-sebab potensial dengan cara sumbang saran.
e. Mengkaji kembali setiap kategori sebab utama
f. Mencapai kesepakatan atas sebab-sebab yang paling mungkin

Faktor-faktor dalam fishbone antara lain adalah:


a. Faktor Manusia
Tenaga kerja (man power) adalah besarnya bagian dari penduduk yang dapat
diikutsertakan dalam proses ekonomi (Purba, 2008). Manusia merupakan sumber daya
terpenting bagi perusahaan. Oleh karena itu, manajer perlu berupaya agar terwujud
perilaku positif di kalangan karyawan perusahaan. Berbagai factor yang perlu
diperhatikan antara lain adalah: langkah-langkah yang jelas mengenai manajemen
SDM, keterampilan dan motivasi kerja, produktivitas, dan system imbalan (Umar,
2002).

Kebijakan sumber daya manusia terpengaruh oleh factor-faktor eksternal, antara lain
berupa perkembangan pendidikan, jumlah penawaran tenaga kerja, perkembangan
social, perburuhan, adat, agama, budaya, dan system nilai masyarakat lainnya.
Sedangkan faktor-faktor internal SDM akan dipengaruhi oleh manajemen SDM itu
sendiri, yang terdiri ats tiga fungsi utama. Pertama, yaitu fungsi manajerial yang
terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian SDM.
Fungsi kedua, yaitu fungsi operasional yang terdiri atas pengadaan, pengembangan,
kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemutusan hubungan kerja. Terakhir,
fungsi ketiga, yaitu kedudukan SDM dalam rangka pencapaian tujuan organisasi
perusahaan secara terpadu (Umar, 2002).

b. Metode Kerja
Metode kerja adalah aplikasi yang efektif dari usaha-usaha ilmu pengetahuan dalam
mewujudkan kebutuhan operasional menjadi suatu system konfigurasi tertentu melalui
proses yang saling berkaitan berupa definisi keperluan analisis fungsional, sintesis,
optimasi, desain, tes, dan evaluasi (Soeharto, 1999). Suatu metode dan konsep adalah
suatu teknik dan prosedur yang menggambarkan petunjuk pelaksanaan di lapangan
walaupun banyak terjadi
bahwa konsep dan metode banyak pelaksanaannya jauh menyimpang dari harapan
(Soeharto, 1999).

c. Material
Suatu pabrik memerlukan bahan baku atau material agar produksi di pabrik atau
industri dapat terus berkesinambungan, disamping itu juga pabrik amat
berkepentingan untuk menjaga agar suplai bahan baku dapat berkesinambungan,
dengan harga yang layak dan biaya yang rendah. Oleh karena itu, seringkali
pertimbangan salah satu industry untuk memilih dekat dengan lokasi bahan baku
sehingga memperpendek transportasi dan juga memperkecil biaya. Penyediaan
bahan atau material harus tersedia cukup baik kualitas maupun kuantitasnya dalam
jangka waktu yang ditentukan demi kesinambungan produksi (Soeharto, 1999).

d. Mesin
Melakukan proses produksi berarti memilih proses menghasilkan produk atau
pelayanan, menyangkut macam teknologi dan segala sesuatu yang berkaitan
dengannya. Setiap keputusan yang dipilih, maka keputusan itu akan menentukan
macam peralatan, denah, fasilitas penunjang lainnya. Hal ini juga terkait dengan alat
penampung sebagai alat pengendalian dan juga penyimpanan, tempat penampungan
yang menampung bahan padat harus ada jarak yang cukup untuk mendapatkan
keseimbangan antara keamanan dan faktor ekonomi (Soeharto, 1999).

e. Lingkungan
Masalah lingkungan hidup pada saat ini semakin mendapat perhatian. Implementasi
fisik proyek, dan operasi instalasi nantinya sering membawa perubahan yang dapat
berakibat pada kelestarian lingkungan. Oleh karena itu, pemilihan lokasi hendaknya
didahului dengan kegiatan penelitian dan perencanaan sebaik-baiknya agar
implementasi fisik proyek berikut periode operasinya berpegang pada pengertian
pembangunan berwawasan lingkungan, dalam arti bahwa pemanfaatan sumber daya
alam dilakukan dengan kemampuan daya dukung alam sekitar. Dengan demikian,
kelestarian
lingkungan hidup dalam masa-masa mendatang tetap terjaga (Soeharto, 1999).

Langkah-langkah Penerapan dalam Fishbone Analysis


1. Menyiapkan sesi analisa tulang ikan
Analisa Tulang Ikan kemungkinan akan menghabiskan waktu 50 - 60 menit. Dengan
menggunakan alat curah pendapat memilih pelayanan atau komponen pelayanan yang
akan dianalisa. menyiapkan kartu dan kertas flipchart untuk setiap kelompok.

2. Mengidentifikasi akibat atau masalah


Akibat atau masalah yang akan ditangani ditulis pada kotak sebelah paling kanan
diagram tulang ikan.

3. Mengidentifikasi berbagai kategori sebab utama


Dari garis horizontal utama, terdapat garis diagonal yang menjadi cabang. Setiap
cabang mewakili sebab utama dari masalah yang ditulis. Kategori sebab utama
mengorganisasikan sebab sedemikian rupa sehingga masuk akal dengan situasi.
Kategori-kategori ini bisa diringkas seperti : Sumber Daya Alam, Sumber Daya
Manusia, Mesin, Materi, Pengukuran Metode, Mesin, Material, Manusia (4M),
Tempat (Place), Prosedur (Procedure), Manusia (People), Kebijakan (Policy) - (4P),
Lingkungan (Surrounding), Pemasok (Supplier), Sistem (System), Keterampilan
(Skill). Kategori tersebut hanya sebagai saran, bisa menggunakan kategori lain yang
dapat membantu mengatur gagasangagasan.

4. Menemukan sebab-sebab potensial dengan cara sumbang saran


Setiap kategori mempunyai sebab-sebab yang perlu diuraikan dengan menggunakan
curah pendapat. Saat sebab-sebab dikemukakan, menentukan bersama-sama dimana
sebab tersebut harus ditempatkan dalam diagram tulang ikan. Sebab-sebab ditulis pada
garis horizontal sehingga banyak tulang kecil keluar dari garis horizontal utama. Suatu
sebab bisa ditulis dibawah lebih dari satu kategori sebab utama.
5. Mengkaji kembali setiap kategori sebab utama
Setelah mengisi setiap kategori, kemudian mencari sebab-sebab yang muncul pada
lebih dari satu kategori. Sebab - sebab inilah yang merupakan petunjuk sebab yang
tampaknya paling mungkin, kemudian melingkari sebab yang tampaknya paling
memungkin pada diagram.

6. Mencapai kesepakatan atas sebab-sebab yang paling mungkin


Diantara semua sebab-sebab, harus dicari sebab yang paling mungkin. Mengkaji
kembali sebab-sebab yang telah didaftarkan(sebab yang tampaknya paling
memungkinkan) dan menanyakan, ‘mengapa ini sebabnya’. Pertanyaan "mengapa"
akan membantu sampai pada sebab pokok dari permasalahan teridentifikasi.

Keseimbangan diagram:
a. Jika ada kelompok dengan banyak item pada suatu area dapat
mengindikasikan perlunya pengkajian lebih lanjut
b. Jika ada kategori utama dengan sedikit penyebab minor dapat
mengindikasikan perlunya indentifikasi lagi penyebab minornya.
c. Jika ada beberapa cabang kategori utama hanya memiliki sedikit sub cabang,
mungkin kita perlu mengkombinasikannya dalam satu kategori.
 Cari penyebab yang muncul berulang, mungkin penyebab ini adalah penyebab
akar
 Cari apa yang bisa diukur dari setiap penyebab sehingga kita dapat
mengkuantitaskan hasil atau akibat dari setiap perubahan yang kita lakukan
 Dan yang terpenting, identifikasi penyebab‐penyebab yang dapat diambil
tindakan

Hasil analisis yang diperoleh dari kasus diatas adalah:


1. Tingkat detail sudah seimbang
2. Tidak ada penyebab yang berulang
3. Perawatan buruk sepertinya menjadi penyebab yang dapat dilakukan
pengukuran terhadapnya
4. Perawatan buruk sepertinya juga menjadi penyebab yang dapat dilakukan
tindakan terhadapnya.
Latihan

1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi arus informasi dalam suatu organisasi.
2. Berikut adalah hasil survey kesiapan pengguna e-Koperasi
No Butir Pertanyaan Hasil Survey
1 Perbandingan computer dan pegawai 1:5
Perbandingan kemampuan pegawai keterampilan
2 1:14
IT
3 Prosentase ketersediaan computer 80%
4 Prosentase perawatan computer 10%
5 Prosentase keoptimalan SDM terampil 20%
6 Prosentase server sebagai alat terpandu 10%
7 Prosentase penganggaran perawatan computer 10%
8 Prosentase pemanfaatan e-Koperasi 20%
9 Prosentase pemanfaatan web 20%
10 Prosentase pengembangan aplikasi parsial 50%
11 Prosentase computer terintegrasi 10%
12 Prosentase operator dan administrator handal 20%
13 Prosentase pemutakhiran dan keakuratan data 20%

Berdasarkan hasil survey diatas, buatlah:


a. Diagram Fishbone faktor-faktor penyebab masalah
b. Gambarkan diagram fishbone detail untuk kesiapan pengguna e-Koperasi
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai