Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PARAGRAF DALAM BAHASA INDONESIA

DOSEN PEMBIMBING
Asep Hermawan A.Ma., S.Pd.i., M.Pd., Gr.

DISUSUN OLEH
Indran Khoerul Munfarid
Fauzy Setiawan
Jihad Riksa Jagat

FAKULTAS PENDIDIKAN PAI


STAIPI GARUT YAYASAN AL-AMIN
2023
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Bahasa Indonesia,
dengan judul: "Paragraf Dalam Bahasa Indonesia".
Kami menyadari bahwa dalam penulisan ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari sempurna
dikarenakan terbatas pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karna
itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang
membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan

Pamengpeuk, Oktober 2023

Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................3

1.1. Latar Belakang..................................................................................3

1.2. Rumusan Masalah.............................................................................3

1.3. Tujuan Masalah................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................4

1.4. Pengertian Paragraf..........................................................................4

1.5. Macam-macam Paragraf...................................................................4

1.6. Pengembangan Paragraf...................................................................8

BAB III PENUTUP...........................................................................................12

1.7. Kesimpulan.....................................................................................12

1.8. Saran...............................................................................................12

Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Selama ini dalam membuat suatu paragraf sudah dilaksanakan dengan
cukup baik. Dalam membuat suatu paragraf kita harus mengetahui syarat-
syarat yang harus dipenuhi dalam sebuah paragraf. Paragraf yang akan
dibuat harus dapat mempunyai kepaduan antara paragraf yang lain.
Kepaduan paragraf dapat terlihat melalui penyusunan kalimat secara logis
dan melalui ungkapan-ungkapan pengait antar kalimat. Disini kita di tuntut
agar mampu membuat suatu paragrap dengan baik dan benar sesuai dengan
kaedah-kaedahnya.
1.2. Rumusan Masalah
Penulis telah menyiapkan beberapa isu yang akan dijelaskan dalam
makalah ini. Beberapa aspek yang akan dibahas dalam makalah ini meliputi:
1.2.1. Apa yang dimaksud dengan paragraf?
1.2.2. Apa saja macam-macam paragraf?
1.2.3. Bagaimana suatu paragraf bisa berkembang?
1.3. Tujuan Masalah
Berlandaskan pada kerangka permasalahan yang telah diajukan oleh
penulis di atas, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan makalah
ini adalah sebagai berikut:
1.3.1. Untuk memahami pengertian paragraf.
1.3.2. Untuk memahami macam-macam paragraf.
1.3.3. Untuk memahami perkembangan suatu paragraf

3
BAB II
PEMBAHASAN
1.1. Pengertian Paragraf
Paragraf adalah seperangkat kalimat yang membicarakan suatu
gagasan atau topik.kalimat dalam paragraf memperlihatkan kesatuan pikiran
atau mempunyai keterkaitan dalam membentuk gagasan atau topik
tersebut.dan di dalam sebuah paragraf terdapat kalimat topik/kalimat
pokok,dan kalimat penjelas/pendukung.
Contoh sebuah paragraf :
Sampah selamanya selalu memusingkan berkali-kali masalahnya
diseminarkan dan berkali-kali pula jalan pemecahannya dirancang. Namun,
keterbatasan-keterbatasan yang kita miliki tetap menjadikan sampah sebagai
masalah yang pelik. Pada waktu seminar-seminar itu berlangsung,
penimbunan sampah terus terjadi. Hal ini mengundang keprihatinan kita
karena masalah sampah banyak sedikitnya mempunyai kaitan dengan
masalah pencemaran air dan banjir. Selama
Pngumpulan pengangkutan, pembuangan akhir, dan pengolahan
sampah itu belum dapat dilaksanakan dengan baik, selama itu pula sampah
menjadi masalah.
Paragraf ini terdiri atas enam kalimat. Semua kalimat itu
membicarakan soal sampah. Oleh sebab itu, paragraf itu mempunyai topik
”masalah sampah” karena pokok permasalahan dalam paragraf itu adalah
masalah sampah.
1.2. Macam-macam Paragraf
1.2.1. Paragraf Berdasarkan Tujuan
Macam-macam paragraf dalam tulisan yang pertama dibedakan
berdasarkan tujuan. Jenis paragraf yang termasuk dalam kategori ini
meliputi paragraf naratif, deskriptif, ekspositif, persuatif, dan
argumentatif. Masing-masing jenis paragraf ini memiliki tujuan yang
berbeda-beda, begitu juga dengan karakteristiknya.

4
1.2.1.1. Paragraf Naratif
Paragraf ini ditulis untuk menerangkan suatu peristiwa
secara kronologis sehingga menggunakan alur gagasan yang
jelas dan runtut. Dengan begitu, penulis harus merangkai
setiap alur cerita dalam kalimat secara berkesinambungan,
sehingga pembaca bisa memahami dengan baik.
Karakteristik dari paragraf naratif tentu adanya suatu
peristiwa yang akan diceritakan, kemudian di dalamnya
terdapat pelaku atau tokoh, serta waktu, latar belakang, dan
penggunaan alur yang jelas. Dalam hal ini, penulis bisa
menggunakan alur maju atau alur mundur sesuai dengan
keinginan. Selama cerita ditulis dengan jelas, baik alur maju
maupun alur mundur tetap bisa memberikan pemahaman
yang baik kepada pembaca.
1.2.1.2. Paragraf Deskriptif
Jenis paragraf ini dibuat untuk menjelaskan atau
menggambarkan sesuatu secara rinci dan detail. Oleh
karena itu, penulis harus peka dalam menggunakan
inderanya, sehingga pembaca seolah-olah dapat melihat,
mendengar, meraba, mencium aroma, dan sebagainya dari
deskripsi yang ditulis.
Bukan hanya digunakan untuk menggambarkan suatu
benda, jenis paragraf ini dapat digunakan untuk
menjelaskan berbagai macam hal. Mulai dari orang atau
tokoh, hewan, tanaman, hingga tempat secara jelas. Dengan
mengandalkan indera, tulisan ini mengajak pembaca untuk
berimajinasi membayangkan gambaran dari tulisan yang
disampaikan.

5
1.2.1.3. Paragraf Ekspositif
Sesuai dengan namanya, eksposisi definisi bertujuan
untuk memaparkan atau menerangkan pengertian dari suatu
topik. Biasanya, jenis paragraf ini cenderung fokus pada
karakteristik dari topik yang sedang dibahas.
Meskipun terdengar sama seperti deskriptif, namun
paragraf eskpositif lebih mengandalkan definisi yang
menampilkan langkah-langkah, metode, atau cara
melakukan suatu tindakan. Jenis paragraf ini tidak hanya
mengandung unsur 5 W, yaitu what, who, when, where, dan
why, tetapi juga menambahkan satu unsur penting di
dalamnya, yaitu 1 H atau how, yang menjelaskan cara.
1.2.1.4. Paragraf Persuatif
Jenis paragraf ini dibuat untuk mempersuasi,
membujuk, atau mengajak pembaca melakukan sesuatu
yang disampaikan dalam tulisan tersebut. Dengan kata lain,
paragraf ini ditulis untuk mempengaruhi pembaca untuk
bersikap sesuai yang diharapkan.
Dengan begitu, penulis harus dapat memaparkan data
dan penjelasan yang dapat meyakinkan pembaca tentang
apa yang disampaikan. Selanjutnya, penulis memasukkan
kalimat-kalimat ajakan atau anjuran sehingga pembaca
dapat tertarik dan melakukan sesuai dengan ajakan atau
anjuran yang diberikan.
1.2.1.5. Paragraf Argumentatif
Jenis paragraf ini ditulis untuk menyampaikan ide,
gagasan, atau pendapat tentang suatu hal. Bukan hanya
menyampaikan pendapat, penulis juga harus menyertakan
data dan analisis yang jelas tentang suatu isu yang diangkat.

6
Dengan data dan analisis yang disampaikan, penulis
ingin meyakinkan pembaca bahwa idea tau gagasan yang
diangkatnya adalah benar dan dapat dibuktikan. Paragraf ini
cenderung bertujuan untuk mempengaruhi pembaca dari sisi
kognitif atau pikiran. Meskipun begitu, tak jarang jenis
paragraf ini juga dapat mempengaruhi cara orang bersikap
setelah menyetujui argument yang didapatkan.
1.2.2. Paragraf Berdasarkan Letak Gagasan Utama
Kategori paragraf ini dibedakan menjadi dua yaitu paragraf
deduktif dan induktif. Terdapat perbedaan yang jelas antara dua jenis
paragraf ini, yaitu di mana gagasan utama diletakkan dalam paragraf
tersebut.
1.2.2.1. Paragraf Deduktif
Paragraf deduktif adalah satu dari macam-macam
paragraf yang menempatkan gagasan utamanya di awal
paragraf. Dengan begitu, penulis menuliskan gagasan utama
di kalimat pertama paragraf kemudian disambung dengan
kalimat-kalimat selanjutnya yang berfungsi untuk
menjelaskan gagasan utama.
Karakteristik khas dari paragraf ini adalah gagasan
utama yang berupa penyataan umum. Karena ditempatkan
di awal paragraf, maka pembaca dapat langsung menangkap
maksud inti dari topik yang sedang dibaca. Selanjutnya,
pemahaman topik semakin berkembang dan luas setelah
membaca kalimat-kalimat penjelas setelahnya.
1.2.2.2. Paragraf Induktif
Berlawanan dengan deduktif, paragraf induktif
menempatkan gagasan utama di bagian akhir. Oleh karena
itu, di awal paragraf penulis biasanya memaparkan suatu
peristiwa atau penjelasan khusus yang diarahkan kepada
gagasan utama.

7
Paragraf ini sering menggunakan kata-kata konjungsi
seperti “jadi”, “akhirnya”, “akibatnya”, “oleh karena itu”,
“maka dari itu”, “berdasarkan uraian di atas”, atau “dengan
demikian”. Kata-kata konjungsi ini digunakan untuk
memperjelas atau mempertegas gagasan utama yang akan
disampaikan.
1.3. Pengembangan Paragraf
Paragraf merupakan pengembangan kalimat topik menjadi kalimat-
kalimat penjelas. Beberapa teknik dapat digunakan untuk mengembangkan
paragraf: definisi, klasifikasi, kronologi, ilustrasi, contoh, analogi,
komparasi, dan kausalitas.
1.3.1. Definisi
Teknik definisi mengembangkan paragraf dengan menjelaskan
suatu istilah yang mengandung suatu konsep melalui kalimat
penjelas yang memberikan batasan yang menyeluruh tentang istilah
itu. Berikut ini contoh pengembangan paragraf dengan teknik
tersebut.
“Media sosial adalah platform digital yang memfasilitasi
penggunanya untuk berinteraksi dan membagikan konten teks atau
multimedia. Selain itu, media sosial juga menjadi sarana bagi
manusia untuk berhubungan satu sama lain secara daring tanpa
dibatasi ruang dan waktu.”
1.3.2. Klasifikasi
Teknik klasifikasi mengembangkan paragraf dengan
mengelompokkan atau membagi topik berdasarkan kriteria tertentu.
Teknik ini dapat mirip dengan teknik komparasi ketika mengungkap
persamaan dan perbedaan konsep dalam suatu topik. Berikut ini
contoh pengembangan paragraf dengan teknik tersebut.
Aplikasi media sosial dapat dikelompokkan menjadi aplikasi
media dan aplikasi perpesanan (messaging). Jenis pertama, aplikasi
media seperti Twitter dan Instagram, menyiarkan konten kepada

8
publik. Sebaliknya, jenis kedua, aplikasi perpesanan seperti
WhatsApp dan Discord, menghubungkan kerabat atau teman secara
pribadi.
1.3.3. Kronologi
Teknik kronologi mengembangkan paragraf menurut susunan
waktu. Pengembangan paragraf sesuai dengan urutan proses (teknik
proses) juga dapat dimasukkan dalam teknik kronologi. Berikut ini
contoh pengembangan paragraf dengan teknik tersebut.
Perkembangan media sosial dimulai dengan peluncuran
SixDegrees pada 1997 dan Makeoutclub pada 1999. Namun, kedua
media sosial itu tidak terlalu populer. Ledakan pengguna media
sosial baru muncul pada 2001 dengan kelahiran Friendster.
Selanjutnya, berturut-turut muncul media-media sosial lain, yaitu
LinkedIn (2002), MySpace (2003), Facebook (2004), dan Twitter
(2006).
1.3.4. Ilustrasi
Teknik ilustrasi mengembangkan paragraf dengan menyajikan
gambaran umum atau khusus tentang suatu konsep berdasarkan
indra. Berikut ini contoh pengembangan paragraf dengan teknik
tersebut.
Media sosial pada umumnya dapat diakses baik melalui web
maupun aplikasi. Antarmuka pengguna media sosial dirancang untuk
mudah dipahami dan digunakan, bahkan tanpa manual pengguna.
Tampilan utama media sosial biasanya adalah laman beranda yang
menunjukkan kiriman dari orang-orang yang diikuti.
1.3.5. Contoh
Teknik contoh mengembangkan paragraf dengan menjelaskan
pikiran utama dengan penjelas yang berupa contoh. Berikut ini
contoh pengembangan paragraf dengan teknik tersebut.
Media sosial melampaui batas ruang dan waktu. Contohnya, kini
kita dapat berinteraksi dengan orang dari seluruh dunia melalui

9
media sosial. Balasan pesan kita pun tidak perlu menunggu berhari-
hari untuk dibalas oleh penerima pesan.

1.3.6. Analogi
Teknik analogi merupakan bentuk khusus teknik ilustrasi dan
contoh yang menyajikan gambaran dengan memberikan contoh yang
berbeda dengan yang ingin digambarkan, tetapi memiliki kesamaan.
Contoh yang diberikan biasanya berupa objek yang sudah dikenal
oleh umum. Berikut ini contoh pengembangan paragraf dengan
teknik tersebut.
Interaksi di media sosial kadang tidak mengindahkan
kesantunan dan muka kawan bicara. Padahal, interaksi di dunia maya
media sosial sama dengan interaksi di dunia nyata. Saat kita
berinteraksi di dunia nyata, kita memperhatikan kawan bicara kita.
Kita membedakan cara kita berbicara kepada teman sebaya dan
kepada orang yang lebih tua.
1.3.7. Komparasi
Teknik komparasi atau banding-kontras mengembangkan
paragraf dengan menunjukkan kesamaan dan perbedaan dua objek
atau gagasan dari beberapa aspek. Berikut ini contoh pengembangan
paragraf dengan teknik tersebut.
Media cetak, media elektronik, dan media sosial sama-sama
merupakan media massa yang dapat diakses publik. Perbedaan di
antara ketiga jenis media itu adalah, antara lain, jenis konten dan
bentuk interaksi. Media sosial dapat memuat berbagai media,
sedangkan media cetak dan media elektronik tidak. Bentuk interaksi
media sosial langsung, sedangkan media cetak dan media elektronik
berjeda dan diatur.
1.3.8. Kausalitas

10
Teknik kausalitas atau sebab-akibat mengembangkan paragraf
dengan menjelaskan hubungan sebab dan akibat, baik satu sebab
dengan banyak akibat, banyak sebab dengan satu akibat, maupun
banyak sebab dengan banyak akibat. Berikut ini contoh
pengembangan paragraf dengan teknik tersebut.
Kecanduan media sosial berbahaya. Hal itu dapat disebabkan
oleh ketidakmampuan kita untuk membatasi waktu penggunaan
media sosial. Kecanduan itu dapat mengakibatkan kita mengabaikan
kewajiban dunia nyata dan lebih senang hidup di dunia maya.

11
BAB III
PENUTUP
1.4. Kesimpulan
Paragraf adalah seperangkat kalimat yang membicarakan suatu
gagasan atau topik.kalimat dalam paragraf memperlihatkan kesatuan pikiran
atau mempunyai keterkaitan dalam membentuk gagasan atau topik
tersebut.dan di dalam sebuah paragraf terdapat kalimat topik/kalimat pokok,
dan kalimat penjelas/pendukung.
Macam-macam paragraf yang berdasarkan tujuan yaitu: Paragraf
Naratif, Paragraf Deskriptif, Paragraf Ekspositif, Paragraf Persuasif dan
Paragraf Argumentatif.
Adapun macam-macam paragraf yang berdasarkan letak gagasan
utama yaitu: Paragraf Deduktif dan Paragraf Induktif.
Paragraf dikembangkan melalui delapan teknik, diantarnya adalah:
Definisi, Klasifikasi, Kronologi, Ilustrasi, Contoh, Analogi, Komparasi dan
Kausalitas.
1.5. Saran
Dalam makalah ini kami sebagai penyusun menyarankan agar materi
penulisan paragraf yang baik dalam bahasa Indonesia agar dapat dipahami
dan dapat di praktekan dalam kegiatan belajar sehari-hari.

12
DAFTAR PUSTAKA

Hajiru, M. (2014). Makalah Bahsa Indonesia Paragraf yang Baik. Diakses

02 November 2023, dari Universitas Negeri Gorontalo

Ayi. (2022). Macam-macam Paragraf dalam Tulisan. Diakses pada 02

November 2023, dari https://www.merdeka.com/jateng/macam-macam-paragraf-

dalam-tulisan-pahami-fungsi-dan-karakteristiknya.html

Lanin, I. (2022). Delapan Teknik Pengembangan Paragraf. Diakses pada 02

November 2023, dari https://ivanlanin.medium.com/delapan-teknik-

pengembangan-paragraf-64654862dffc

13

Anda mungkin juga menyukai