Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

BAHASA INDONESIA

Dosen pengampu :

Taufiqurohman.MA

Disusun oleh :

Kelompok 7

1. a

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH

IAI BUNGA BANGSA CIREBON

Jl. Widasari III, Sutawinangun-Kedawung-Cirebon-Jawa Barat 45153

2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji sukur kehadirat Allah yang maha kuasa, karena dengan rahmat, taufiq, dan
hidayahNya, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjdul “paragraph dilihat dari
jenis,posisi kalimat utama,danidepokok”. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah
limpahkan kepada junjungan kita, Nabi besar kita, yakni Nabi Muhammad SAW, beserta
keluarganya, sahabatnya, dan semoga sampai pada kita sebagai umatnya. Kami juga
berterimakasih kepada Bapak Taufiqurohman MA selaku dosen program studi Ulumul
Qur’an IAI Bunga Bangsa Cirebon yang telah memberikan tugas ini.

Kami berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan kita
mengenai Makkiyah dan Madaniyah. Oleh karena itu, penting bagi kami kritik, saran, dan
usulan untuk memperbaiki makalah yang kami buat diwaktu yang akan datang.

Semoga makalah ini dapat dipahami oleh siapapun yang membacanya dan dapat
berguna bagi kami pribadi. Demikian yang dapat kami sampaikan, mohon maaf bila ada kata-
kata yang kurang berkenan di hati.

Cirebon, Oktober 2021


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................ii

DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................4

1.1 Latar Belakang Masalah.....................................................................................................4


1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................................4
1.3 Tujuan Masalah...................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................5

2.1 jenis paragraf;deskripsi,ekposisi,argumentasi....................................................................5

2.2 posisi kalimat utama dedukatif dan indukatif.....................................................................6

2.3 ide pokok analogi dan generalisasi.....................................................................................7

BAB III PENUTUP......................................................................................................................14

3.1 Kesimpulan........................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................15
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang perlu
dimiliki siswa yang sedang belajar mulai tingkat pendidikan dasar sampai dengan
perguruan tinggi, yang bertujuan untuk mencapai keterampilan- keterampilan berbicara,
membaca, menyimak, dan menulis. Dalam menulis karangan deskriptif penulis
memindahkann kesan-kesannya, pengamatan, dan perasaanya kepada pembaca. Sasaran
yang ingin dicapai penulis deskriptif adalah menciptakan daya khayal atau imajinasi pada
pembaca, seolah-olah pembaca melihat sendiri objek secara keseluruhan seperti yang
dialami secara fisik oleh penulisnya. Dalam pelaksanaan pembelajaran keterampilan
menulis karangan deskriptif ini, mahasiswa banyak yang masih menyimpang dari arah
dan tujuan, itu terlihat ketika menulis idea tau gagasan yang tidak logis dan tidak
sistematis, sehingga hasilnya tidak memberikan penjelasan suatu pokok pikiran kepada
pembaca.
1.2 Rumusan Masalah
- Apa yang dimaksud dengan karangan deskriptif ?
- Sebutkan dan jelaskan ciri – ciri dari karangan deskriptif !
- Jelaskan tujuan dari karangan deskriptif !
- Jelaskan manfaat dari karangan deskriptif !
- Berikan contoh dari karangan deskriptif !

1.3 Tujuan penulis


dalam membuat makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan kita tantang
karangan deskriptif, dan penulis harapkan makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 A. Paragraf Deskripsi


Paragraf atau alinea adalah satuan bentuk bahasa yang biasanya merupakan
hasil penggabungan beberapa kalimat. Di surat kabar acapkali kita temukan paragraf
yang hanya terdiri atas satu kalimat saja. Paragraf semacam itu merupakan paragraf
yang tidak dikembangkan. Dalam karangan yang bersifat ilmiah paragraf semacam itu
jarang dijumpai. Dalam penggabungan beberapa kalimat menjadi sebuah paragraf itu
diperlukan adanya kesatuan dan kepaduan. Yang dimaksud kesatuan adalah keseluruhan
kalimat dalam paragraf itu membicarakan satu gagasan saja. Yang dimaksudkepaduan
adalah keseluruhan kalimat dalam paragraf itu secara kompak atau saling berkaitan
mendukung satu gagasan itu
Kalimat-kalimat yang membangun paragraf pada umumnya dapat diklasifikasikan
atas dua macam,
(1) kalimat topik atau kalimat utama,
(2) kalimat penjelas atau kalimat pendukung.
Kalimat topik atau kalimat utama, biasanya ditempatkan secara jelas sebagai
kalimat awal suatu paragraf. Kalimat utama ini kemudian dikembangkan dengan
sejumlahkalimat penjelas sehingga ide atau gagasan yang terkandung kalam kalimat
utama itu menjadi semakin jelas. Ciri kalimat topik adalah
(1) mengandung permasalahan yang potensial untuk dirinci atau diuraikan lebih lanjut,
(2) merupakan kalimat lengkap yang dapat berdiri sendiri,
(3) mempunyai arti yang cukup jelas tanpa harus dihubungkan dengan kalimat lain,
(4) dapat dibentuk tanpa bantuan kata sambung dan frasa transisi. Ciri kalimat penjelas
adalah,
(5) dari segi arti sering merupakan kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri,
(6) arti kalimat kadang-kadang baru jelas setelah dihubungkan dengan kalimat lain
dalam paragraf,
(7) pembentukannya sering memerlukan bantuan kata sambung dan frasa transisi,
(8) isinya berupa rincian, keterangan, contoh, dan data lain yang mendukung kalimat
topik.
Kalimat-kalimat penjelas atau kalimat-kalimat bawahan itu menjelaskan kalimat
topik dengan empat cara, yaitu
(1) Dengan ulangan, yaitu mengulang balik pikiran utama. Pengulangannya biasanya
menggunakan kata-kata lain yang bersamaan maknanya (sinonimnya).
(2) Dengan pembedaan, yaitu dengan menunjukkan maksud yang dikandung oleh
pikiran utama dan menyatakan apa yang tidak terkandung oleh pikiran utama. Dengan
contoh, yaitu dengan memberikan contoh-contoh mengenai apa yang dinyatakan dalam
kalimat topik. Dengan pembenaran, yaitu dengan menambahkan alasan-alasan untuk
mendukung ide pokok. Biasanya kalimat pembenaran itu diawali/disisipi kata “karena,
sebab”.
Paragraf yang efektif memenuhi dua syarat, yaitu
(1) adanya kesatuan makna (koherensi)
(2) adanya kesatuan bentuk (kohesi), dan hanya memiliki satu pikiran utama.
Menurut Keraf (1981: 93), kata deskripsi berasal dari bahasa Latin describere
yang berarti menulis tentang atau membeberkan sesuatu hal, sedangkan secara harfiah
deskripsi merupakan sebuah bentuk tulisan yang bertalian dengan usaha para penulis
untuk memberikan perincian-perincian dari objek yang sedang dibicarakan (dalam
Aljatila, 2015).
Salah satu jenis paragraf adalah paragraf deskripsi. Dalam menulis paragraf
deskripsi, penulis harus mampu mengungkapkan pengalaman yang dilihat, dengar, dan
dirasakannya. Dalam hal ini Parera dalam Dalman (2012:253) menyatakan bahwa
paragraf deskripsi adalah suatu bentuk paragraf yang hidup dan berpengaruh. Paragraf
deskripsi berhubungan dengan pengalaman pancaindra seperti penglihatan,
pendengaran, perabaan, penciuman, dan perasaan.
Beberapa ahli memberikan batasan karangan deskripsi sesuai dengan ciri-ciri 
karangan deskripsi secara umum, yaitu:
1. Melukiskan atau menggambarkan objek,
2. Berisi rincian-rincian objek,
3. Membuat pembaca atau pendengar merasakan sendiri atau mengalami sendiri, dan
4. Hasil penyerapan panca indera.

B. Paragraf Eksposisi
Eksposisi adalah suatu tulisan yang bertujuan agar pembaca memperoleh
informasi yang lengkap tentang suatu objek. Oleh karena itu, tulisan eksposisi sifatnya
memberi tahu, mengupas, menyarankan atau menerangkan sesuatu. Sesuatu yang
diinformasikan dapat berupa:
1.      Data faktual, yaitu suatu kondisi yang benar-benar terjadi, ada dan dapat bersifat
historis.
2.      Suatu analisis atau penafsiran objektif terhadap seperangkat fakta, dan
3.      Fakta tentang seseorang yang berpegang teguh pada suatu pendirian.
Adapun langkah-langkah menulis eksposisi adalah sebagai berikut :
1.      Menentukan tema
2.      Menentukan tujuan karangan
3.      Memilih data yang sesuai dengan tema
4.      Membuat kerangka karangan, dan
5.      Mengembangkan kerangka karangan menjadi karangan
Beberapa urutan analisis eksposisi yaitu :
1.     Urutan kronologis, biasanya memaparkan proses yaitu memberi penjelasan tentang
bekerjanya
sesuatu atau terjadinya suatu peristiwa.
2.      Urutan penting dan tidak penting
3.      Urutan fungsional
4.      Analisis sebab akibat, dan
5.      Analisis perbandingan.
Eksposisi atau pemaparan adalah salah satu bentuk tulisan atau retorika yang
berusaha menerangkan dan menguraikan suatu pokok pikiran yang dapat memperluas
pandangan atau wawasan seseorang yang membaca uraian tersebut. Eksposisi atau
paparan menyajikan fakta atau gagasan yang disusun dengan sebaik-baiknya sehingga
mudah dipahami oleh pembaca. Oleh karena itu, paparan harus disusun secara teratur,
logis, dan lengkap.
Paragraf eksposisi sangat tepat digunakan untuk menyampaikan uraian-uraian
ilmiah popular atau uraian-uraian ilmiah lainnya yang tidak bertujuan mempengaruhi
pembacanya. Sebelum menyusun karangan eksposisi, tentu perlu mempersiapkan data-
data atau fakta yang diperlukan untuk menjelaskan masalah yang dibahas.
Eksposisi harus memenuhi hal-hal berikut :
1.      Menjelaskan pendapat, gagasan dan keyakinan
2.      Memerlukan fakta yang diperkuat atau diperjelas dengan angka, peta
statistik,grafik,organigram, dan gambar
3.      Memerlukan analisis dan sintesis pada saat pengupasan, dan
4.      Menggali sumber ide dari pengalaman, pengamatan dan penelitian, sikap dan
keyakinan.
Ada beberapa pola pengembangan eksposisi, yaitu eksposisi perbandingan,
eksposisi proses, eksposisi identifikasi, eksposisi klasifikasi, eksposisi analogi dan
pertentangan, eksposisi contoh, dan eksposisi kausal.
Eksposisi perbandingan adalah karangan eksposisi yang menunjukkan
persamaan dan perbedaan antara dua objek atau lebih dengan mempergunakan dasar-
dasar tertentu. Eksposisi proses adalah karangan eksposisi yang menjelaskan teknik
urutan pembutaan sesuatu misalnya resep makanan. Eksposisi identifikasi adalah
karangan eksposisi yang menentukan identitas suatu hal.
https://rupa2artikel.blogspot.com/2019/11/makalah-paragraf-deskripsi-narasi-dan.html

C. ARGUMENTASI
dalam suatu rangkaian untuk membentuk suatu gagasan. Argumentasi berasal
dari kata argumen yang berarti Pengertian Argumentasi Paragraf adalah bagian dalam
suatu karangan yang mengandung satu gagasan pokok atau pikiran utama dan beberapa
gagasan penjelas. Paragraf dapat pula diartikan sebagai suatu kesatuan pikiran yang
lebih tinggi atau lebih luas dari kalimat. Paragraf merupakan himpunan dari kalimat
kalimat yang bertalian pendapat. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
argumentasi sebagai kata benda diartikan sebagai alasan untuk memperkuat atau
menolak suatu pendapat, pendirian, atau gagasan. Sedangkan berargumentasi berarti
memberikan alasan untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat. Dengan
demikian, Argumentasi diartikan sebagai sebuah karangan yang ingin meyakinkan
kepada orang lain (pembaca) dengan menyampaikan bukti-bukti,
alasan-alasan,fakta-fakta,agar si pembaca mau meninggalkan pendapatnya dan
menerima/mengikuti pendapat penulis serta menganggap bahwa yang disampaikan
penulis adalah benar.
Tujuan Argumentasi Argumentasi ditulis dengan maksud untuk memberikan
alasan, untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendirian, atau gagasan.
Dengan demikian, tujuan argumentasi adalah untuk meyakinkan orang lain agar orang
lain mau menerima/meyakini bahwa yang disampaikan penulis adalah benar.
Ciri-ciri Argumentasi Seperti halnya karangan lain, argumentasi juga memiliki ciri-
ciri tertentu, yaitu : 1. Memberikan asumsi yang bertujuan untuk meyakinkan orang lain
bahwa apa yang dikemukakan merupakan kebenaran.
2. Menggali sumber ide dari pengamatan, pengalaman, dan penelitian.
3. Mengandung data atau fakta yang dapat dipertanggung jawabkan.
4. Menyertai bukti-bukti yang mendasari argument tersebut, bukti tersebut berupa data,
tabel, gambar dan sebagainya.
5. Penjelasan yang ada disampaikan secara logis.
6. Isi paragraf argumentasi harus obyektif.
7. Bahasa yang digunakan bersifat komunikatif, efektif, nonfiksi atau ilmiah dan
bermakna denotatif.
8. Paragraph diakhiri dengan kesimpulan.
Karakteristik Argumentasi Corak karangan argumentasi termasuk karangan yang
paling sulit bila dibandingkan dengan corak karangan lain. Dalam hal ini tidak berarti
bahwa karangan argumentasi lebih penting atau lebih berharga daripada jenis karangan-
karangan yang lainnya,tetapi kesulitan tersebut muncul karena perlu adanya alasan dan
atau bukti-bukti yang dapat meyakinkan pembaca, sehingga pembaca terpengaruh dan
membenarkan gagasan, pendapat, sikap, dan keyakinan penulis. Jadi, pada setiap
karangan argumentasi selalu kita dapati alasan ataupun bantahan yang memperkuat
ataupun menolak sesuatu dengan sedemikian rupa guna mempengaruhi keyakinan
pembaca sehingga berpihak kepada penulis atau sependapat dengan penulis. Dalam
membuktikan sesuatu, pengarang menghindari keterlibatan emosi dan menjauhkan
sebjektivitaas. Dalam membuktikan kebenaran pendapat pengarang, kita dapat
menggunakan bermacammacam pola pembuktian.
Struktur Argumentasi Dilihat dari struktur informasinya, dalam paragraf
argumentasi akan ditemukan struktur sebagai berikut
1. Pendahuluan Pendahuluan bertujuan untuk menarik perhatian pembaca,
memusatkan perhatian pembaca kepada argumen yang akan disampaikan, atau
menunjukkan dasar-dasar mengapa argumentasi dikemukakan.
2. Tubuh Argumen Tubuh Argumen bertujuan untuk membuktikan kebenaran yang akan
disampaikan dalam paragraf argumentasi sehingga kesimpulan yang akan dicapai juga
benar. Kebenaran yang disampaikan dalam tubuh argument harus dianalisis, disusun,
dan dikemukakan dengan mengadakan observasi, eksperimen, penyusun fakta, dan
jalan pikiran yang logis.
https://pdfcoffee.com/makalah-argumentasi-pdf-free.html
D. Paragraf deduktif

Paragraf deduktif adalah paragraf yang ide pokok atau gagasan utamanya
terletak di awal paraGraf dan diikuti oleh kalimat-kalimat penjelas untuk mendukung
gagasan utama.Ide pokok atau gagasan utama berupa pernyataan umum yang dikemas
dalam kalimat topik.Kalimat topik itu kemudian diikuti oleh kalimat-kalimat pengembang
yang berfungsi memperjelas informasi yang ada dalam kalimat topiknya.
Contoh: Tenaga kerja yang diperlukan dalam persaingan bebas adalah tenaga kerja yang
mempunyai etos kerja tinggi, yaitu tenaga yang pandai, terampil, dan berkepribadian.
Tenaga kerja yang pandai adalah tenaga kerja yang mempunyai kemampuan akademis
memadai sesuai dengan disiplin ilmu tertentu. Terampil artinya mampu menerapkan
kemampuan akademis yang dimiliki disertai kemampuan pendukung yang sesuai untuk
diterapkan agar diperoleh hasil maksimal. Sementara itu, tenaga kerja yang
berkepribadian adalah tenaga kerja yang mempunyai sikap loyal, disiplin, dan
jujur.Kalimat topik paragraf tersebut adalah tenaga kerja yang diperlukan dalam
persaingan bebas tenaga kerja adalah tenaga kerja yang mempunyai etos kerja tinggi,
yaitu tenaga yang pandai, terampil, dan berkepribadian.Kalimat topik itu kemudian
dikembangkan dengan kalimat-kalimat penjelas.Kalimat-kalimat penjelas itu masing-
masing menguraikan butir-butir yang diperlukan untuk mempertegas informasi dalam
kalimat topik tentang etos kerja tinggi, yang meliputi kepandaian, keterampilan, dan
kepribadian tenaga kerja.

E. Paragraf Induktif
Paragraf induktif adalah paragraf yang kalimat topiknya terdapat pada bagian
akhir.Paragraf induktif mempunyai ciri-ciri, yaitu:
a) Diawali dengan penyebutan peristiwa-peristiwa khusus yang berfungsi sebagai
penjelas dan merupakan pendukung gagasa utama.
b) Kemudian menarik simpulan berdasarkan peristiwa-peristiwa khusus itu.Untuk
menjaga koherensi antarkalimat dalam paragraf, dalam perumusan kalimat simpulan itu
acap digunakan konjungsi penumpu kalimat yang sekaligus berfungsi sebagai konjungsi
antarkalimat.Kata atau frasa yang biasa digunakan sebagai penumpu kalimat simpulan
itu adalah jadi, akhirnya, akibatnya, oleh karena itu, maka dari itu, berdasarkan uraian di
atas, dan dengan demikian

Contoh: Salju yang turun dari langit memberikan hiasan yang indah untuk bumi.
Beberapa kota disulap dengan nuansa putih, menghasilkan pemandangan cantik dan
memikat bagi penikmat keindahan. Hawa dinginnya semakin hari menggigit kawasan-
kawasan yang beriklim subtropis
dan sedang ini. Inilah musim dingin yang terjadi di negeri matahari terbit.Tulisan dengan
pemaparan semacam itu dapat dikategorikan sebagai paragraf induktif, suatu paragraf
yang dimulai dengan hal khusus kemudian diakhiri dengan pernyataan umum yang
merupakan kalimat topiknya.
https://www.tribunnews.com/pendidikan/2021/09/22/jenis-dan-contoh-paragraf-
berdasarkan-letak-kalimat-utama-deduktif-induktif-campuran-dan-ineratif?page=3

Analogi adalah salah satu jenis persamaan yang banyak digunakan penulis untuk
menggambarkan sesuatu dalam tulisan yang disusunnya. Tak hanya itu, kita juga sering
menggunakan analogi dalam obrolan keseharian kita. Untuk dapat mengetahui apa itu
analogi dan contoh penggunaannya, mari simak ulasan singkat mengenai analogi dan
contohnya berikut ini.

"Jarak antara rumah dan kampus sangat mirip dengan jarak antara Depok dan Bandung"

“Rumahnya besar seperti lapangan”

“Wah hari ini wajahmu cerah seperti langit tanpa awan”

“Harinya buruk sekali seperti kiamat akan tiba sebentar lagi”

“Rasanya enak seperti permen gulali yang biasa kita makan”

“Airnya dingin sekali seperti salju Kutub Utara”

A. Pengertian Paragraf generalisasi

Paragraf Generalisasi adalah suatu paragraf yang menggunakan pendekatan induksi di


dalam kalimatnya. Dengan kata lain, paragraf generalisasi merupakan paragraf yang
disusun berdasarkan melalui kumpulan fakta dan data yang saling berkaitan, sehingga
menemukan kesimpulan pokok.

B. Ciri-Ciri Paragraf Generalisasi

Berikut ini merupakan ciri-ciri paragraf generalisasi:

Paragrafnya mengandung Kesimpulan pokok

Adanya hubungan informasi dalam paragraf tersebut

Terdapat kesimpulan di akhir paragraf

Anda mungkin juga menyukai