Anda di halaman 1dari 15

POLA PENGORGANISASIAN ESAI

Disusun oleh:

Kelompok 8

1. Fivi Armalia Erlita (05081282126048)


2. Lusy Triani (05081182126002)
3. Nabella Mevika (05081382126077)
4. Resa Aprilia (05081182126036)

Dosen Pengampu :
Khalidatun Nuzula, M.Pd.

PROTEKSI TANAMAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2021
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmannirrahim

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga makalah yang berjudul “Pola Pengorganisasian Esai” ini dapat
diselesaikaan. Shalawat serta salam semoga senantiasa di limpahkan kepada Nabi Muhammad
SAW, keluarganya, para sahabatnya dan kita selaku umatnya hingga akhir zaman. Makalah ini
merupakan materi yang disajikan sebagai panduan pembuatan kutipan dan diharapkan dapat
menambahn pengetahuan untuk kita semua mengenai kutipan.
Dengan kemampuan yang sangat terbatas dan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
baik dalam pengetikan maupun isinya. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini memberikan
informasi dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan
bagi kita semua.

Indralaya, 16 November 2021

Kelompok 8

1
DAFTAR IS

KATA PENGANTAR...................................................................................................................1

DAFTAR ISI..................................................................................................................................2

PENDAHULUAN..........................................................................................................................8

A. Latar Belakang...........................................................................................................................8

B. Rumusan Masalah.......................................................................................................................8

C. Tujuan.........................................................................................................................................8

PEMBAHASAN.............................................................................................................................9

A. Definisi esai.................................................................................................................................9

B. Pola Pengorganisasian Esai.........................................................................................................9

1. Esai urutan kronologis..............................................................................................................9

2. Esai pembagian logis..............................................................................................................11

3. Esai sebab-akibat....................................................................................................................12

4. Esai perbandingan dan kontras...............................................................................................14

PENUTUPAN...............................................................................................................................15

A.  Kesimpulan..............................................................................................................................15

B.   Saran........................................................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................16

2
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa adalah komunikasi yang memiliki peranan penting bagi kehidupan bermasyarakat.
Bahkan secara lebih detail, bahasa merupakan kemampuan pembeda yang yang dimiliki manusia
dengan mahluk hidup lainnya. Semakin berkembangnya zaman, kecerdasan dalam berbahasa
dan berkomunikasi semakin meningkat. Mengingat bahasa mempunyai peranan penting, maka
setiap jenjang pendidikan pasti memiliki mata pelajaran bahasa indonesia. Pada mata kuliah
bahasa indonesia, terdapat empat kompetensi berbahasa yang harus dicapai mahasiswa di
samping pengetahuan umum dalam berbahasa. Empat kompetensi tersebut adalah kompetensi
mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis.

Salah satu kompetensi yang memiliki peranan yang sangat penting adalah menulis. Menulis
merupakan kemampuan berbahasa yang cukup kompleks dan sangat penting peranannya untuk
dikuasai oleh mahasiswa. Salah satu jenis tulisan akademik yang dibahas pada mata kuliah
bahasa indonesia adalah esai. Banyak mahasiswa yang belum familiar dengan istilah esai
tersebut. Istilah esai muncul di Indonesia dikaitkan dengan tulisan yang membahas tentang
kajian sastra. Hal ini ditegaskan dalam defenisi esai pada kamus besar bahasa indonesia (KBBI),
yang menguraikan esai sebagai karya tulis atau karangan dalam bentuk prosa yang memaparkan
tentang suatu hal dari prespektif penulis.

B. Rumusan Masalah

1. Apa definisi esai?


2. Apa yang dimaksud dengan esai sebab akibat?
3. Bagaimana urutan kronologis dalam pola pengorganisasian esai?
4. Bagaimana cara pembagian logis esai?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui defenisi esai.
2. Untuk mengetahui esai sebab akibat.
3. Untuk mengetahui urutan kronologis dalam pola pengorganisasian esai.
4. Untuk mengetahui pembagian logis esai.

3
PEMBAHASAN

A. Definisi esai

Sebuah paragraf dapat dikatakan sebagai karangan atau esai, dapat dikatakan demikian
karena paragraf memiliki ciri-ciri utama yang juga dimiliki oleh esai (Budiyono, 2012). Esai
merupakan salah satu jenis tulisan dapat dijadikan sebagai media untuk berkomunikasi dengan
publik. Melalui esai. Individu dapat menuangkan gagasannya kepada masyarakat atau pembaca
dengan lebih luas (Maryam, 2007). Secara tampilan, esai memiliki bentuk yang lebih kompleks
daripada paragraf. Dalam hal ini berarti, sebuah esai adalah tulisan yang membahas suatu
masalah, mulai dari menyajikan masalah, mengemukakan imajinasi, dan pendapat pribadi
penulis yang didasarkan pada fakta dan teori.

Sebuah esai merupakan tulisan yang di dalamnya terdapat beberapa paragraf yang
membentuk satu kesatuan dalam satu topik pembahasan. Dengan demikian menulis esai harus
dibagi ke dalam beberapa paragraf. Topik yang dapat dibahas pada esai sangat beragam, tetapi
aktual dan sedang diperbincangkan publik. Penulis dapat mengangkat topik bahasan lama tetapi
dikemas dengan suduh pandang yang berbeda. Esai biasanya digunakan penulis untuk
mengungkapkan padangan, pendapat, dan analisisnya mengenai apa saja yang terjadi pada
lingkungan masyarakat.

B. Pola Pengorganisasian Esai

Dalam pola pengorganisasian, esai dibagi menjadi empat, yaitu esai urutan kronologis, esai
pembagian logis, esai sebab akibat, dan esai perbandingan dan kontras. Untuk lebih memahami
pembagiannya, berikut adalah uraian pola pengrganisasian esai :

1. Esai urutan kronologis

Esai urutan kronologis adalah tipe esai yang dibuat dengan menyajikan urutan yang
berdasarkan waktu. Berikut contoh esai urutan kronologis :

4
Pernyataan-pernyataan umum:

Menulis adalah salah satu keterampilan berbahasa yang bertujuan menyampaikan pesan
tertulis kepada mereka. Sebagai salah satu keterampilan berbahasa yang kompleks. menulis
tidak bisa dipisahkan dengan tiga keterampilan lainnya, yaitu membaca, berbicara, dan
menyimak karena merupakan suatu kesatuan yang saling berhubungan. Menulis merupakan
sebuah proses atau rangkaian kegiatan yang tidak sekali jadi. Ini berarti dalam proses menulis
terdapat tahap-tahap yang harus dilalui agar dapat menghasilkan sebuah tulisan. Tahap-tahap
dalam menulis tersebut adalah tahap prapenulisan, penulisan, dan pascapenulisan.

Paragraf Tubuh:

Tahap prapenulisan merupakan tahap perencanaan atau persiapan. Ada beberapa Tahap 1
yang harus dilakukan dalam tahap ini, yaitu mencntukan topik, mempertimbahkan maksdu dan
tujuan penulisan, memperhatikan, mengumpulkan informasi, dan membua sasaran Paragraf Isi
organisasi ide dan informasi (Yunus, 2006: 15-21). Pertama, menentukan topik. Topik adalah
pokok masalah atau permasalahan yang menjiwai seluruh karangan. Tanpa topik yang jelas
maka isi karangan menjadi tidak fokus atau kabur. Seorang penulis sebaiknya memilih topik
yang dikuasi, banyak informasinya, dan tidak memilih topik yang luas. Kedua adalah
mempertimbangkan maksud atau tujuan penulisan. Yang dimaksud dalam konteks ini adalah
suatu tujuan karangan, seperti menghibur, memberi tahu atau informasi, mengklarifikasi atau
membuktikan, atau membujuk. Tujuan penulisan suatu genre suatu tulisan. Ketiga adalah
memperhatikan sasaran. Dalam tahap ini kita harus memperhatikan siapa yang akan membaca
tulisan kita. Penulis harus memperhatikan tingkat pendidikan, status sosial, dan informasi yang
diperlukan. Keempat adalah mengumpulkan informasi. Ketika akan menulis, kita tidak selalu
memiliki bahan dan informasi yang benar-benar siap dan lengkap. Oleh sebab itu, kita perlu
mencari, mengumpulkan, dan memilih informasi yang dapat mendukung, memperdalam,
memperdalam, dan isi tulisan kita. Kelima adalah mengorganisasi ide dan informasi. Ide dan
informasi dapat diorgansiasi dengan membuat kerangka karangan atau mind mapping yang
memuat garis-garis besar ide dan informasi karangan yang akan ditulis.

Tahap selanjutnya adalah tahap penulisan. Pada tahap ini kita membahas setiap butir Tahap
2 dengan menggunakan informasi yang sudah dipilih (Akhadiah, Arsjad, dan Ridwan, 2003: 5).
Kita masih memerlukan bahan lain. Dalam mengembangkan gagasan bahasa sebagai sarananya.
5
Kita harus mampu memilih yang tepat schingga gagaasan dapat dijangkau pembaca dengan tepat
juga. Kata-kata harus dirangkaikan menjadi kalimat efektif. Selanjutnya, kalimat- kalimat
tersebut harus dikembangan menjadi paragraf-paragraf yang memenuhi persyaratan penulisan
paragraf. Kemahiran dalam mengembangkan paragraf dapat dilakukan dengan menggunakan
teknik-teknik pengembangan paragraf. Di samping itu, suatu karangan yang baik harus
mempethatikan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Dalam tahap ini juga,
scorang penulis harus mengetahui tata cara menulis judul, kutipan dan daftar psutaka, dan teknik
pengetikan.

Tahap terakhir adalah menulis adalah pascapenulisan. Tahap ini merupakan tahap
penghalusan dan penyempurnaan tulisan yang akan kita produksi. Tahap pascapenulisan terdiri
dari tahap penyuntingan dan perbaikan (revisi) ( Yunus, 2006: 24-25). Penyuntingan Paragraf Isi
pemeriksaaan dan perbaikan tidak seperti mekanik karangan seperti ejaan, pungtuasi, diksi,
kalimat, paragraf, gaya bahasa, kutipan dan daftar pustaka, scrat konvensi penulisan lainnya.
Adapun revisi Iebih mengarah pada pemeriksaan dan perbaikan isi karangan. Kedua kegiatan ini
harus dilakukan agar mendapatkan tulisan yang maksimal. Pada tahap ini, kegiatan
pascapenulisan dapat menggunakan penilaian diri sendiri, penilainn teman sejawat, dan penilaian
dosen agar tulisan yang sempurna.

Paragraf Penutup:

Jadi, dapat dikatakan bahwa menulis itu suatu kegiatan yang sekali jadi. Ada tahap-tahap
yang harus dilalui penulis skenario untuk dapat menghasilkan suatu karangan yang maksimal,
yaitu prapenulisan, penulisan, dan pascapenulisan. Tahap ketiga ini harus dilakukan dengan
perhatian dan motivasi yang sungguh-sungguh agar menghasilkan sebuah tulisan yang
berkualitas.

6
Berikut adalah kerangga esai kronologis :

Paragraf pengantar

Pernyataan umum

Pernyataan Tesis

Paragraf tubuh

Tahap 1

Tahap 2

Tahap 3

Tahap seterusnya

Paragraf penutup

1. Ringkasan dari pokok-pokok bahasan atau penyajian ulang pernyataan


tesis.

2. Pendapat akhir penulis.

2. Esai pembagian logis

Esai berdasarkan pembagian yang logis adalah urutan berdasarkan derajat nilai pentingnya
masing-masing bagian. Pembagian logis merupakan bentuk organisasi esai yang digunakan
untuk mengelompokkan butir-butir pikiran yang saling berkaitan ke dalam bagian-bagian yang
berkualitas sama atau hampir sama. Pembagian ide menjadi bagian-bagian yang logis berguna
sekali dalam merencanakan karya tulis ilmiah karena pokok bahasan yang luas dapat dibagi
menjadi beberapa kategori atau kelompok yang membatasi atau mempersempit pokok bahasan.

7
Kemudian sub-topik dibahas satu per-satu. Berikut adalah contoh esai yang dikembangkan
dengan pola organisasi pikiran yang logis.

Berikut adalah kerangga esai pembagian logis :

Paragraf pengantar

Pernyataan umum

Pernyataan tesis
Paragraf tubuh

Jenis 1

Jenis 2

Jenis 3

Jenis seterusnya
Paragraf penutup

1. Ringkasan dari pokok-pokok bahasan atau penyajian ulang


pernyataan tesis.

2. Pendapat akhir penulis.

3. Esai sebab-akibat

Esai dengan pola sebab-akibat. Metode ini bisa dipakai untuk mengorganisasikan esai dengan
cara menyajikan hubungan sebab akibat. Dalam esai yang dikembangkan dengan metode ini
penulis membahas sebab-sebab terjadinya sesuatu dan kemudian membicarakan akibat-
akibatnya. Esai berikut adalah contoh esai yang dikembangkan dengan pola sebab akibat. Esai
sebab akibat pola blok paragraf gadget dan efeknya di aspek sosial dan kesehatan
memperkenalkan manusia sebagai makhluk sosial membunuh alat komunikasi sebagai sumber

8
informasi, karena pada era globalisasi ini alat komunikasi sudah menjadi kebutuhan penting agar
dapat melakukan interaksi dan komunikasi yang bak.

Zaman globalisasi seperti sekarang komunikasi berupa gadget (smartphone, laptop, mp3,
tublet, dan lain-lain) merupakan barang yang pasti dimiliki setiap orang mulai dari yang tua
maupun yang muda bahkan anak usia 7-15 tahun sudah dapat menggunakan gadget dan
mengenti akan sistem operasi fasilitus gadget (internet, game, media sosial, telepon dan SMS).
Sejak berlakukannya pasar bebas dunia di tahun 2008, Indonesia temasuk dakam sasaran utama
penjualan produk-produk elektronik khususnya teknologi gadget. Seiring dengan majunya era
globalisasi dengan tunnutan kebutuhan pertukaran informasi yang cepat, peranan teknologi
komunikasi menjadi sangat penting. Namun saat berlakunya di pasar bebas dunia khususnya
pada pertukaran teknologi gadget, dampak negatifnya terlalu berlebihan pada remaja pada usia 7-
15 tahun. Penyehab dampak negatif pada penggunaan gadget pada remaja banyak disebabkan
oleh sempitnya pemikiran atau perbedaan antara keluurga, dan pengawasan dari kedua oıng tu
Pemyataan tesis Sebab 1 Penyebab awal terjadinya gadget pada remaja disebabkan oleh
pemikiran orang tua yang salah kaprah. Salah kaprah disini dimaksud adalah dengan adanya
teknologi gadget membuat setiap orang tua berpikir "instan" dalam mendidik anak. Kemudahan
pengoperasian gadget tersedia dalam bentuk online maupun offline, schingga mudah untuk
Sebab 2 nengaksesnya. Penyebab lainnya adatah perpecahan antar keluarga. Dengan yang
terjadi, orang tua akan berpikir bahwa jika anak diberi gadget akan lupa dengan perpecahan
masalah ini, dan gadget ini akan disalahgunakan jika orang tua berakhir dengan perceraian.
Bahkan balita pun sudah ada yang mengenal gadget, gadget yang biasanya digunakan berupa
tablet.

Penyebab terakhir yaitu kurangnya pengawasan dari orang tua. Hal ini sama saja dengan,
pecahnya sebuah keluarga, sehingga anak yang beranjak remaja akan salah dalam menggunakan
gadget. Perilaku anak dalam menggunakan fasilitas gadget memiliki dampak positif dan negatif
contohnya saja pemanfaatan yang digunakan untuk pencarian serta referensi dalam mencari
tugas di kelas dengan izin dan pengawasan dari guru, mengapa demikian karena pada
kenyataannya ada juga pelanggaran dalam penggunaan gadget di sekolah peserta didik bisu
dengan bebas membuka aplikasi jejaring sosial baik itu facebook, twitter dan membuka situs-
situs pomo yang tidak berhubungan dengan pelajaran. Dengan adanya ketiga penyebab di atas

9
tidak hanya berdampak bagi remaja itu sendiri, namun berdampak pula pada lingkungan
masyamakanya. penggunaan gadget Paragruf trunsisi secara berlebihan dan tidak tepat dapat
menjadikan lingkungan tidak peduli lingkungan baik dalam keluarga dan masyarakat.

Salah satu efek dari sempitnya pemikiran orang tua terhadap teknologi. Beberapa balita pun
sudah ada yang mengenal yang namanya gadget. Hal ini sebenarnya tidak masalah hanya saat
balita menggunakan gadget orang tua perlu memiliki pengawasan khusus terhadap balita.
Penggunaan gadget pada balita juga berdampak bagi kesehatan balita itu sendiri, karena pada
gadget terdapat radiasi, jika radiasi sampai ke bagian otak, maka saat beranjak remaja akan
menyebabkan pola pemikiran yang lambat, bahkan radiasi dapat menyebabkan kelumpuhan.

Dampak yang ditimbulkan oleh perpecahan antar keluarga tidak hanya dalam penggunaan
gadget, tetapi berdampak pula pada kesehatan mental anak. Dengan adanya gadget orang tua
akan membuat sang anak akan melakukan dampak negatif lainnya, kita hanya dapat
mengasumsikan sang anak tidak sampai melakukan hal-hal yang di luar batas. Kurangnya
pengawasan orang tua terhadap penggunaan gadget dapat mengakibatkan penyimpangan
perilaku remaja yang bahkan dapat melanggar norma dan aturan yang ada. Tujuan teknologi
sendiri agar kita mampu mencari informasi dengan mudah, jika pengawasan orang tua terhadap
penggunaan gadget kurang maka teknologi gadget ini akan berdampak negatif kepada sang anak.
Jika teknologi yang digunakan berlebihan tanpa pengawasan Tua akan berdampak pada interaksi
sosial. Remaja merupakan calon penerus bangsa yang diharapkan dapat membangun dan
memajukan bangsa dengan menerapkan nilai-nilai yang ada yung di Pancasila, namun pada
kenyataannya anus gkobalisasi yang masuk ke Indonesia.berdampak pada pola pikir dan gaya
hidup remaja, yang mengakibatkan terjadinya degradasi moral.

Pada era globalisasi, kemajuan teknologi tidak berdampak positif bagi penggunanya,
melainkan ada pula dampak negatif, seperti efek kecanduan dan membuwa anak tenggelam
dalam dunia maya dan berpengaruh menjadikan orang yang dekat menjadi jauh serta membuat
anak tidak berinteraksi dengan sosial baik. penggunaan gadget secara berlebihan dan tidak tepat
dapat menjadikan seseorang tidak peduli pada lingkungan baik dalam lingkungan keluarga dan
masyarakat. Sikap ketidak pedulian sescorang akan keadaan di sekitarnya (asosial) dapat
menjadikan seseorang dijauhi bahkan terasing dilingkungannya. Maka dapat dikatakan dari

10
semua paragraf, bahwa peran orang tua atau keluarga sangat penting dalam era globalisasi ini,
karena pada dasarnya orang tua dan keluarga adalah tempat dimana pertama kali kita belajar.

Berikut adalah kerangka esai sebab akibat :

Organisasi blok Organisasi rantai


Paragraf pengantar Paragraf pengantar

Pernyataan umum Pernyataan umum

Pernyataan tesis Pernyataan tesis

Paragraf tubuh Paragraf tubuh

Penyebab 1 Penyebab 1

Penyebab 2 Akibat 1

Paragraf transisi Penyebab 2

Paragraf penutup Akibat 2

Penyebab 3

Akibat 3

Paragraf penutup

4. Esai perbandingan dan kontras

Membandingkan atau kontras menulis apapun sering disebut sebagai perbandingan atau
kontras esai. Satu-satunya perbedaan dalam dua esai ini adalah kesamaan mengutip dan
perbedaan. Ya, dalam membandingkan esai kami menekankan kesamaan sementara kontras kita
menekankan perbedaan. Biasanya, jenis ini cara yang membantu ketika Anda diminta untuk
membuat keputusan atau Anda perlu memilih salah satu dari dua. Misalnya, kita harus pergi
dengan bus atau mobil, Dimana untuk melanjutkan studi, saya harus memilih aliran ilmu atau
11
seni, dll Dalam situasi semacam ini biasanya kita menggunakan metode ini. Tidak diragukan
lagi, teknik ini telah terbukti bermanfaat juga.

Berikut adalah kerangka esai perbandingan dan kontras :

Paragraf pengantar
Pernyataan-pernyataan Umum
Pernyataan Tesis : salah satu cara untuk memilih dua tawaran pekerjaan
adalah dengan mengevaluasi kesamaan dan perbedaan keduanya sebelum
mengambil keputusan.
Paragraf Tubuh
I. Gaji dan tunjangan pekerjaan X dan pekerjaan Y hampir sama
A. Gaji (Gaji pekerjaan X dan Gaji pekerjaan Y)
B. Tunjangan (Tunjangan pekerjaan X dan tunjangan pekerjaan Y)
II. Meskipun gaji dan tunjangan sama, ada perbedaann besar dibidang
atmosfir tempat kerja dan kesempatan untuk maju antara pekerjaan X
dan Y.
A. Atmosfir tempat kerja
1. Pekerjaan X
2. Pekerjaan Y
B. Kesempatan untuk maju
1. Pekerjaan X
2. Pekerjaan Y
Paragraf Penutup

PENUTUPAN

12
A.  Kesimpulan
Pola pengorganisasian esai adalah pembagian-pembagian esai yang dibagi berdasarkan cara
penulisannya. Pembagian esai dibagi menjadi empat, yaitu esai urutan kronologis, esai
pembagian logis, esai sebab akibat, dan esai perbandingan dan kontras. Pola pengorganisasian
berdasarkan kronologis berarti membuat esai berdasarkan urutan waktu. Esai berdasarkan
pembagian logis adalah mengelompokkan sesuatu yang berhubungan. Esai sebab akibat adalah
esai yang didalam terdapat penyebab dan akibat terjadinya sesuatu, dan esai perbandingan adalah
esai yang membandingkan sesuatu golongan yang memiliki aspek-aspek yang sama.
B.   Saran
Pengorganisasian esai dapat dilakukan dengan menentukan esai jenis apa yang kita buat.
Untuk dapat lebih memahami tentang bagian-bagian pola pengorganisasian esai, dapat dilakukan
dengan membuat langsung esai.

DAFTAR PUSTAKA
13
Budiyono, H. (2012) ‘Mengembangkan Paragraf Sesuai Fungsi Dan Posisi dalam Rangka
Menulis Sebuah Tulisan Esai’, Pena, 2(2), pp. 13–27. Available at: https://www.online-
journal.unja.ac.id/pena/article/view/1430/925.

Maryam, S. (2007) ‘Pengembangan Kreativitas berbahasa dalam Menulis Esai’, Educationist,


2(Juli), pp.

14

Anda mungkin juga menyukai