Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH BAHASA INDONESIA

PENGEMBANGAN PARAGRAF

Dosen Pengampu : Muhammad Junaidi Abdillah, M.H

Disusun oleh :

KELOMPOK 8

1. Azmil Mufarrokhah (2320110100)


2. Satriyo Leksono Bagus Kusumo (2320110101)

PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA ISLAM


FAKULTAS SYARIAH
IAIN KUDUS
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih


banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Kelompok 8

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ...............................................................................................................ii

DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1

A. Latar Belakang ................................................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 1

C. Tujuan Pembahasan ........................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 2

A. Pengertian Paragraf ......................................................................................................... 2

B. Struktur Paragraf ............................................................................................................. 2

C. Syarat-Syarat Paragraf .................................................................................................... 3

D. Pengembangan Paragraf.................................................................................................. 4

BAB III PENUTUP .................................................................................................................. 8

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Paragraf adalah satuan bahasa tulis yang terdiri dari beberapa kalimat.
Kalimat-kalimat di dalam paragraf itu harus disusun secara runtut dan sistematis,
sehingga dapat dijelaskan hubungan antara kalimat yang satu dan kalimat lainnya
dalam paragraf itu. Paragraf sangat bermanfaat sebagai bekal untuk beranjak menuju
tataran tulisan yang lebih besar. Paragraf adalah bagian-bagian teks atau bacaan yang
terdiri atas kalimat-kalimat yang saling berhubungan satu sama lain yang membentuk
sebuah gagasan. Dengan kata lain kalimat-kalimat tersebut merupakan unsur
pembentuk paragraf.
Pada umumnya para mahasiswa kurang memahami bagaimana cara penulisan
paragraf yang baik dan benar serta dalam pengembangannya juga demikian. Hal
inilah yang melatarbelakangi penulis untuk menulis makalah ini, selain juga untuk
memenuhi salah satu tugas sesuai dengan mata kuliah yang sedang dipelajari.
Umumnya kesulitan pertama membuat karya tulis ilmiah adalah
mengungkapkan pikiran menjadi kalimat dalam bahasa ilmiah. Dengan adanya pola-
pola pengembangan paragraf, sebuah karangan atau tulisan yang dibuat penulis bisa
menggunakan salah satu model pengembangan paragraf atau bisa pula
mengombinasikan beberapa model sekaligus. Sebuah paragraf dibuat untuk
memudahkan pengertian dan pemahaman pembaca.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian paragraf?


2. Bagaimana struktur paraagraf?
3. Bagaimana syarat-syarat paragraf yang baik?
4. Bagaimana pengembangan paragraf?

C. Tujuan Pembahasan

1. Untuk mengetahui pengertian pragraf


2. Untuk mengetahui struktur paragraf
3. Untuk mengetahui syarat-syarat paragraf
4. Untuk mengetahui pengembangan paragraf

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Paragraf

Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan
hasil penggabungan beberapa kalimat. Paragraf atau alinea biasanya dibuat di
baris baru dengan 5 spasi, sehingga tulisannya terlihat menjorok ke dalam. Dalam
upaya menghimpun beberapa kalimat kalimat menjadi paragraf, yang perlu
diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan berarti seluruh kalimat
dalam paragraf membicarakan satu gagasan. Kepaduan berarti seluruh kalimat
dalam paragraf itu kompak, saling berkaitan mendukung gagasan tunggal
paragraf.
Paragraf diperlukan untuk mengungkapkan ide yang lebih luas dari sudut
pandang komposisi, pembicaraan tentang paragraf sebenarnya sudah memasuki
kawasan wacana atau karangan sebab formal yang sederhana boleh saja hanya
terdiri dari satu paragraf.
Pada umumnya alinea terdiri atas lebih dari satu kalimat. Atau dapat dikatakan
bahwa alinea pada umumnya terdiri atas beberapa kalimat. Dari fungsi dan
kandungannya, kalimat dalam alinea dapat dipilah-pilah menjadi kalimat topik,
kalimat pengembangan, kalimat penutup, dan kalimat penghubung.

a. Struktur Paragraf

Paragraf terdiri atas kalimat topik atau kalimat pokok dan kalimat penjelas atau
kalimat pendukung. Kalimat topik merupakan kalimat terpenting yang berisi ide
pokok alinea. Sedangkan kalimat penjelas atau kalimat pendukung berfungsi
untuk menjelaskan atau mendukung ide utama.
1. Ciri kalimat topik :
a. Mengandung permasalahan yang potensial untuk diuraikan lebih lanjut
b. Mengandung kalimat lengkap yang dapat berdiri sendiri
c. Mempunyai arti yang jelas tanpa dihubungkan dengan kalimat lain
d. Dapat dibentuk tanpa kata sambung atau transisi
2. Ciri kalimat pendukung :

2
a. Sering merupakan kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri
b. Arti kalimatnya baru jelas setelah dihubungkan dengan kalimat lain dalam
satu alinea.
c. Pembentukannya sering memerlukan bantuan kata sambung atau frasa
penghubung atau kalimat transisi.
d. Isinya berupa rincian, keterangan, contoh, dan data lain yang bersifat
mendukung kalimat topik.

b. Syarat-Syarat Paragraf

c. Kohesif (Kepaduan Bentuk)


Tiap alenia hanya mengandung satu gagasan pokok atau satu topik. Fungsi
alenia adalah mengembangkan gagasan pokok atau topik tersebut. Oleh karena
itu, dalam pengembangannya tidak boleh ada unsur-unsur yang sama sekali
tidak berhubungan dengan topik atau gagasan tersebut. Alenia dianggap
mempunyai kesatuan, jika kalimat-kalimat dalam alenia itu tidak telepas dari
topiknya atau selalu relevan dengan topik. Contoh:
Pada masa orde baru, masyarakat dan media massa tidak bebas
manyampaikan dan menerima informasi secara terbuka. Dalam kurun waktu
yang cukup panjang dan membosankan itu, banyak sekali pemberedelan pers,
pencabutan SIT, dan pembatalan SIUPP sebagai wujud budaya komunikasi
politik yang memakai mode top-down itu.
d. Koheren (kepaduan makna)
Syarat kedua yang harus dipenuhi oleh sebuah alenia ialah koherensi atau
kepaduan, yakni adanya hubungan yang harmonis, yang memperlihatkan
kesatuan kebersamaan antara satu kalimat dengan kalimat yang lainnya dalam
sebuah alenia. Alenia yang memiliki koherensi akan sangat memudahkan
pembaca mengikuti alur pembahasan yang disuguhkan. Ketiadaan Koherensi
dalam sebuah alenia akan menyulitkan pembaca untuk menghubungkan satu
kalimat dengan kalimat lainnya.
Dalam koheren, termasuk pula keteraturan (sistematika) urutan gagasan.
Gagasan dituturkan pula secara teratur dari satu detail ke detail berikutnya,
dari satu fakta ke fakta selanjutnya, dari satu soal ke soal yang lain, sehingga
pembaca dapat dengan mudah mengikuti uraian yang disajikan dengan
seksama. Untuk menyatakan kepaduan atau koherensi dari sebuah alenia, ada

3
bentuk lain yang sering digunakan yaitu penggunaan kata atau frasa
(kelompok kata) dalam bermacam-macam hubungan. Contoh:
Pohon anggur, di samping buahnya yang digunakan untuk pembuatan
minuman, daunnya pun dapat digunakan sebagai bahan pembersih wajah.
Caranya, ambillah daun anggur secukupnya, lalu tumbuk sampai halus.
Masaklah hasil tumbukan itu dengan air secukupnya dan tunggu sampai
mendidih. Setelah itu, ramuan tersebut kita dinginkan dan setelah dingin, baru
kita gunakan untuk memebersihkan wajah. Insya Allah, kulit wajah kita akan
kelihatan bersih dan berseri-seri.

a. Pengembangan Paragraf

Pengembangan paragraf dapat dibedakan berdasarkan teknik dan isi paragraf.


e. Berdasarkan teknik
a. Secara alamiah
Dalam hal ini penulis sekadar menggunakan pola yang sudah ada pada
objek atau kejadian yang di bicarakan. Susunan logis ini mengenal dua macam
urutan :
 Urutan ruang (spesial) yang membaca dari satu titik ke titik berikutnya
yang berdekatan dalam sebuah ruang. Miasalnyagambaran dari depan ke
belakang, dari luar ke dalam, dari atas ke bawah dari kanan ke kiri, dan
sebagainya.
 Urutan waktu (urutan kronologis) yang menggambarkan urutan terjadinya
peristiwa, perbuatan atau tindakan.

b. Klimaks dan antiklimaks


Pikiran utama mula-mula diperinci dengan sebuah gagasan bawahan
yang dianggap paling rendah kedudukannya. Kemudian berangsur-angsur
dengan gagasan lain hingga gagasan yang paling tinggi
kedudukan/kepentingannya.

c. Umum ke khusus, khusus ke umum (deduktif, induktif)


Cara pengungkapan paragraf yang paling banyak digunakan adalah
cara deduktif dan induktif. Dan karya ilmiah umunya berbentuk deduktif
artinya dari umum ke khusus.
4
f. Berdasarkan Isi
a. Perbandingan dan pertentangan
Untuk menambah kejelasan sebuah paparan, kadang-kadang penulis
berusaha membandingkan atau mempertentangkan. Dalam hal ini penulis
berusaha menunjukkan persamaan dan berbedaan antara dua hal. Syarat
perbandingan/pertentangan adalah dua hal yang tingkatannya sama dan
kedua hal itu mempunyai persamaan sekaligus perbedaan.
b. Generalisasi
Generalisasi adalah pengembangan paragraf dengan mengambil
kesimpulan secara umum berdasarkan sejumlah data. Jumlah data atau
peristiwa yang dikemukakan harus cukup dan dapat mewakili
pengembangan paragraf tersebut.
c. Analogi
Analogi biasanya digunakan untuk membandingkan sesuatu yang
sudah dikenal umum dengan hal yang belum dikenal. Analogi ini
dimaksudkan untuk menjelaskan hal yang kurang dikenal tersebut.
d. Contoh-contoh
Sebuah karangan generalisasi yang terlalu umum sifatnya agar dapat
memberikan penjelasan kepada pembaca, kadang-kadang memerlukan
contoh-contoh yang konkret.
e. Sebab-Akibat
Hubungan kalimat dalam sebuah paragraf dapat berbentuk sebab
akibat. Dalam hal ini sebab dapat berfungsi sebagai pikiran utama, dan
akibat sebagai pikiran penjelas; atau sebaliknya.
f. Definisi Luas
Untuk memberikan batasan tentang sesuatu, kadang-kadang penulis
terpaksa menguraikan dengan beberapa kalimat, bahkan beberapa alinea.
g. Klasifikasi
Dalam pengembangan karangan, kadang-kadang kita mengelompokan
halhal yang mempunyai persamaan. Pengelompokan ini biasanya
diperinci lagi lebih lanjut ke dalam kelompok-kelompok yang lebih kecil.
g. Berdasarkan tujuan dan sifatnya, paragraf dibedakan menjadi lima macam,
yaitu :
1. Narasi : paragraf yang menceritakan suatu kejadian atau peristiwa.

5
Ciri-cirinya: ada kejadian, ada palaku, dan ada waktu kejadian. Contoh:
Anak itu berjalan cepat menuju pintu rumahnya karena merasa khawatir
seseorang akan memergoki kedatangannya. Sedikit susah payah dia
membuka pintu itu. Ia begitu terkejut ketika daun pintu terbuka seorang
lelaki berwajah buruk tiba-tiba berdiri di hadapannya. Tanpa berpikir
panjang ia langsung mengayunkan tinjunya ke arah perut lelaki misterius
itu. Ia semakin terkejut karena ternyata lelaki itu tetap bergeming. Raut
muka lelaki itu semakin menyeramkan, bagaikan seekor singa yang siap
menerkam. Anak itu pun memukulinya berulang kali hingga ia terjatuh tak
sadarkan diri.

2. Deskripsi : paragraf yang menggambarkan suatu objek sehingga pembaca


seakan bisa melihat, mendengar, atau merasa objek yang digambarkan itu.
Objek yang dideskripsikan dapat berupa orang, benda, atau tempat.
Ciri-cirinya: ada objek yang digambarkan. Contoh:
Perempuan itu tinggi semampai. Jilbab warna ungu yang menutupi
kepalanya membuat kulit wajanya yang kuning nampak semakin cantik.
Matanya bulat bersinar disertai bulu mata yang tebal. Hidungnya
mancung sekali mirip dengan para wanita palestina.

3. Eksposisi : paragraf yang memaparkan, menjelaskan, menyampaikan,


menginformasikan suatu teori, teknik, kiat, atau petunjuk sehingga orang
yang membacanya akan bertambah wawasannya.
Ciri-cirinya: ada informasi. Contoh:
Bahtsul masail sendiri merupakan forum diskusi keagamaan yang sudah
mendarah daging di pesantren. Di dalamnya, dibahas persoalanpersoalan
masyarakat yang membutuhkan tinjauan keagamaan secara ilmiah, rinci,
dan terukur. Perlu diketahui pula bahwa sebagian besar topik yang
muncul didasarkan atas laporan, aduan, atau keluhan masyarakat tentang
persoalan agama, sosial, budaya, hingga ekonomi. Bisa dikatakan bahwa
bahtsul masail sesungguhnya merupakan cara khas pesantren untuk
menyuarakan aspirasi masyarakat melalui perspektif agama.

6
4. Argumentasi : paragraf yang mengemukakan suatu pendapat beserta
alasannya.
Ciri-cirinya: ada pendapat dan ada alasannya. Contoh:
Keberhasilan domain itu memang tidak mudah diukur. Sebab, domain
tersebut menyangkut hal yang sangat rumit, bahkan terkait dengan ''meta
penampilan" siswa yang kadang-kadang tidak kelihatan. Membentuk
karakter manusia memang membutuhkan pengorbanan, sebagaimana
yang dilakukan negara-negara maju seperti Jepang, Singapura, dan
Malaysia. Mereka bisa maju karena memiliki banyak orang pintar dan
berkarakter.

5. Persuasi : paragraf yang mengajak, membujuk, menyarankan atau


mempengaruhi pembaca agar melakukan sesuatu.
Ciri-cirinya: ada bujukan atau ajakan untuk berbuat sesuatu. Contoh:
Sebaiknya pemerintah melakukan penghematan. Selama ini, pemerintah
boros dengan cara tiap tahun membeli ribuan mobil dinas baru serta
membangun kantor-kantor baru dan guest house. Pemerintah juga selalu
menambah jumlah PNS tanpa melakukan perampingan, membeli alat tulis
kantor (ATK) secara berlebihan, dan sebagainya. Padahal, dana yang
dimiliki tidak cukup untuk itu.

7
BAB III
PENUTUP

Sesuai dengan rumusan masalah, tujuan, dan pembahasan dalam makalah ini,
maka dapat ditarik kesimpulan:

1. Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil
penggabungan beberapa kalimat. Paragraf atau alinea biasanya dibuat di baris
baru dengan 5 spasi, sehingga tulisannya terlihat menjorok ke dalam.
2. Paragraf terdiri atas kalimat topik atau kalimat pokok dan kalimat penjelas atau
kalimat pendukung
3. Syarat-syarat penyusunan paragraf yang baik itu ada 2, yaitu: kepaduan
bentuk[kohesif] dan kepaduan makna[koheren].
4. Pembagian jenis-jenis paragraf dapat di bagi menjadi 2 :
a. Berdasarkan posisi kalimat topic yang dibagi menjadi 3, yaitu: paragraf
deduksi, induksi, dan campuran.
b. Berdasarkan sifat dan isinya yang dibagi menjadi 4, yaitu: paragraf narasi,
deskripsi, eksposisi, dan argumentasi.
5. Pengembangan paragraf tidak dapat dilakukan secara sembarangan, tidak boleh
terdapat unsur yang sama sekali tidak berhubungan dengan topik, dan tidak
mendukung topik. Penyimpangan pengembangan paragraf akan menyulitkan
pembaca, akan mengakibatkan paragraf tidak efektif.

8
DAFTAR PUSTAKA

Warsiman. 2010. Bahasa Indonesia: Teori dan Aplikasi. Surabaya: Unesa University Press

Keraf, Gorys. 1996. Komposisi. Jakarta: Nusa Indah

Finoza, Lamuddin. 2001. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi Insan Mulia

Budiharjo,Syukur dan Gunawan,Berlatih Menyusun Paragraf, Jakarta: Arya Duta,2010.


https://yayuhidayah.blogspot.com/2017/05/pengembangan-paragraf-
keterampilan.html

Anda mungkin juga menyukai