Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PARAGRAF BAHASA INDONESIA

OLEH
ALBINUS YANSEN TEFA
POSTULAT ORDO FRATRUM MINORUM (OFM)
BIARA ST. BONAVENTURA YOGYAKARTA
JL. LEGI 142, PAPRINGAN, DEPOK, SLEMAN, DIY
2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, atas segala
kemampuan dan rahmat sehingga penulis dapat menyelesaikan, Tugas Makalah yang
berjudul “ PARAGRAF “ pada pembelajaran Bahasa Indonesia yang dibawahkan oleh Br.
Siprianus Sina. Kehidupan yang layak dan sejahtera merupakan hal yang sangat wajar dan
diinginkan oleh setiap masyarakat, mereka selalu berusaha mencarinya dan tak jarang
menggunakan cara – cara yang tidak semestinya dan bisa berakibat buruk.
Dengan mengucap puji syukur kehadirat Tuhan atas segala rahmat dan karunia-Nya
dan atas doa restu dan dorongan dari berbagai pihak-pihak yang telah membantu penulis
dalam memberikan referensi untuk pembuatan makalah ini. Terutama kepada search engine
google yang ikut berperan besar dalam pembuatan makalah ini.
Saya dapat menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah
ini. Oleh karena itu, saya sangat menghargai akan saran dan kritik untuk membangun
makalah ini menjadi lebih baik lagi. Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga melalui
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Yogyakarta, 28 Oktober 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULU.................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................1
1.3 Tujuan...............................................................................................................................1
BAB II.............................................................................................................................................2
PEMBAHASAN..............................................................................................................................2
2.1 Pengertian Paragraf...........................................................................................................2
2.2 Jenis-jenis paragraf...........................................................................................................8
2.3 Bentuk paragraf yang baik dan benar............................................................................12
BAB III..........................................................................................................................................13
KESIMPULAN DAN SARAN.....................................................................................................13
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................13
3.2 Saran.....................................................................................................................................14

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Salah satu aspek dalam berbahasa adalah menulis. Menulis menjadi salah satu cara
untuk menyampaikan pesan dalam bentuk tulisan. Agar pesan yang akan disampaikan dapat
tersaji dengan baik maka diperlukan keterampilan dalam mengolah kalimat menjadi sebuah
paragraf.Dalam mengolah paragraf diperlukan suatu pemahaman tentang paragraf itu sendiri.
Menyusun paragraf tidak hanya asal menggabungkan kalimat satu dengan kalimat
yang lain. Setiap kalimat harus memiliki kaitan satu dengan yang lainnya. Dengan demikian
pemahaman mengenai paragraf efektif sangat diperlukan agar bisa menyusun sebuah paragraf
yang baik.

1.2. Rumusan Masalah


1. Bagaimana pengertian paragraf?
2. Bagaimana saja jenis-jenis paragraf?
3. Bagaimana membuat paragraf yang baik dan benar?

1.3. Tujuan
1. Memahami pengertian paragraf.
2. Memahami jenis-jenis paragraf .
3. Memahami teknik membuat paragraf yang baik dan benar.

1
BAB II
PEMBAHASAN

1.1. Pengertian Paragraf


Menurut KBBI, paragraf adalah bagian bab dalam suatu karangan, yang biasanya
mengandung satu ide pokok dan penulisannya dimulai dengan garis baru. Pengertian paragraf
menurut beberapa ahli antara lain sebagai berikut :
 Menurut Ramlan (dalam Rohmadi dan Nasucha, 2010 : 23)
Paragraf adalah bagian dari suatu karangan yang terdiri atas sejumlah kalimat yang
mengungkapkan satuan informasi dengan ide pokok sebagai pengendalinya.
 Menurut Handayani dkk, (2013: 97-98)
paragraf (alenia) adalah serangkaian kalimat yang saling berkaitan untuk membuat
sebuah gagasan/ide.
 Menurut Akhadiah (dalam Nasucha, Rohmadi dan Wahyudi, 2009: 33)
Paragraf merupakan inti penuangan buah pikiran dalam sebuah pikiran.
 Menurut Wiyanto (2004 : 20)
Paragraf adalah sekelompok kalimat yang saling berhubungan dan bersama-
sama menjelaskan satu unit pokok pikiran, Penulis merangkai paragraf demi paragraf
untuk menyampaikan keseluruhan pokok pikiran dengan mudah, agar penulis dapat
menyusun paragraf-paragraf secara sistematis dan logis, diperlukan sejumlah unsur
pendukung yaitu transisi, kalimat topik, kalimat penjelas dan kalimat penegas.
 Menurut Maryani (2005:137)
Paragraf ada dua pengertian. Pertama, paragraf (alinea) adalah suatu kesatuan
pikiran yang merupakan kesatuan yang lebih tinggi atau yang lebih luas dari kalimat.
Kedua, paragraf merupakan himpunan dari berbagai kalimat yang bertalian dalam
suatu rangkaian untuk membentuk suatu gagasan.
Dari beberapa pendapat para ahli tersebut, terlihat pada dasarnya mereka
mempunyai pandangan yang sama mengenai paragraf. Bahwa paragraf selalu
mempunyai ide pokok/gagasan utama yang digunakan untuk membangun kesatuan
kalimat dalam suatu paragraf. Dalam hierarki kebahasaan, paragraf merupakan satuan
yang lebih tinggi atau lebih luas dari kalimat.
Jadi, Paragraf merupakan sarana penuangan, perasaan, pengalaman penulis
yang disusun dengan rangkaian yang runtut dalam satu kesatuan bentuk yang padu,
sehingga pemikiran itu dapat dipahami oleh pembaca dengan mudah.
Ciri-ciri paragraf
Ciri-ciri paragraf antara lain sebagai berikut :
 Bentuknya
Kalimat awalnya terletak agak kedalam beberapa ketukan spasi untuk jenis karangan
yang biasa.
 Isinya

2
Paragraf memakai pikiran utama yang dinyatakan dalam kalimat topik. fungsi
tersebut dapat menjelaskan atau menerangkan pikiran utama dari penulis dalam
menuliskan sebuah karya atau karangan dalam sebuah kalimat topik.
 Kalimat penjelas
Paragraf memakai pikiran penjelas yang dinyatakan dalam kalimat penjelas.
Kalimat tersebut berisi mengenai detail-detail kalimat topik. Paragraf bukanlah
kumpulan kalimat topik. Paragraf hanya berisikan satu kalimat topik dan juga
beberapa kalimat penjelas. Setiap kalimat penjelas berisi mengenai detail yang sangat
spesifik serta tidak mengulang pikiran penjelas lainnya.
Fungsi paragraf
Sebelum memahami lebih lanjut , Anda perlu tahu terlebih
dahulu mengenai fungsi paragraf. Dapat disimpulkan bahwa fungsi paragraf, antara lain:
 Untuk mengekspresikan gagasan utama yang ingin disampaikan oleh penulis.
 Untuk menjelaskan keseluruhan ide pokok dengan mudah, logis, dan sistematis.
 Untuk menandai pergantian gagasan baru, jika karangan tersebut memiliki lebih dari
satu gagasan utama.
 Untuk membantu pembaca memahami gagasan utama sebuah karangan.
 Untuk memudahkan pengendalian variabel, jika karangan berisi lebih dari satu
variabel.
 Untuk membantu penulis menyusun dan mengembangkan ide yang akan dituangkan
dalam karangannya, yang berhubungan dengan topik yang akan dibahas.

Kegunaan paragraf
Paragraf bukan berkaitan dengan segi keindahan karangan itu, tetapi pembagian per
paragraf ini memiliki beberapa kegunaan, sebagai berikut:
 Sebagai penampung fragmen ide pokok atau gagasan pokok keseluruhan paragraf.
 Alat untuk memudahkan pernbaca memahami jalan pikiran penulisnya.
 Penanda bahwa pikiran baru dimulai.
 Alat bagi pengarang untuk mengembangkan jalan pikiran secara sistematis.
 Dalam rangka keseluruhan karangan, paragraf dapat berguna bagi pengantar, transisi,
dan penutup.
Unsur-unsur paragraf
 Topik atau Gagasan Utama
Topik merupakan fokus atau jantung dari sebuah paragraf. Topik atau gagasan
utama merupakan ide utama yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca.
Intinya, gagasan utama “layaknya jiwa” yang menghidupkan sebuah paragraf agar
menarik di mata pembaca!
Contohnya: Topiknya adalah sepeda, maka gagasan utamanya seperti ini, Sepeda
adalah kendaraan umum yang dipakai oleh anak-anak sekolah.
 Kalimat Utama
Unsur pembangun yang kedua adalah kalimat utama. Kalimat utama berisi
gagasan utama yang diletakkan secara tersurat pada awal atau akhir paragraf. Namun,
kalimat utama dapat juga ditemukan pada awal dan akhir paragraf. Kalimat utama
bersifat umum dan akan dikembangkan oleh kalimat-kalimat pendukung lainnya.

3
Contohnya : “Ada orang yang berkata lapangan futsal biara OFM itu sangat berdebu.
Pengakuan itu benar adanya, karena lapangan itu tidak memiliki rumput satu pun,
yang tampak hanyalah pasir halus.
 Kalimat Penjelas atau Kalimat Pendukung
Selanjutnya, kalimat penjelas atau pendukung. Seperti yang disebutkan di atas,
kalimat pendukung berfungsi untuk mengembangkan dan memperkuat gagasan yang
disampaikan pada kalimat utama. Kalimat penjelas bisa berupa data pelengkap seperti
opini, fakta, atau data yang valid.
 Konjungsi
Unsur yang berikutnya adalah konjungsi. Singkatnya, konjungsi adalah kata
sambung atau kata penghubung. Konjungsi dalam bahasa Indonesia ada dua jenis,
yaitu konjungsi intra kalimat dan konjungsi antar kalimat. Konjungsi intrakalimat
adalah kata sambung yang berfungsi menghubungkan kata dengan kata, frasa dengan
frasa, serta klausa dengan klausa dalam satu kalimat. Misalnya, “dan”, “sehingga”,
“agar”, “sebelum”, dan lain-lain.
Contohnya: Kami menyiapkan hati sebelum pergi ke KuBinA. Berbeda
dengan konjungsi antrakalimat, konjungsi antarkalimat adalah kata sambung yang
menghubungkan antarkalimat dalam satu paragraf. Misalnya, “Jadi”, “Oleh karena
itu”, “Namun”. Contohnya: “Hari ini Kota Jogja diguyur hujan deras.. Oleh karena
itu, kita harus menggunakan payung untuk pergi ke tempat KuBinA”.
Syarat-syarat paragraf
 Kesatuan
Kesatuan paragraf ialah semua kalimat yang membangun paragraf secara bersama-
sama menyatakan suatu hal atau suatu tema tertentu. Kesatuan di sini tidak boleh
diartikan bahwa paragraf itu memuat satu hal saja.
 Kepaduan
Kepaduan (koherensi) adalah kekompakan hubungan antara suatu kalimat dan kalimat
yang lain yang membentuk suatu paragraf kepaduan yang baik tetapi apabila hubungan
timbal balik antar kalimat yang membangun paragraf itu baik, wajar, dan mudah
dipahami. Kepaduan sebuah paragraf dibangun dengan memperhatikan beberapa hal,
seperti pengulangan kata kunci, penggunaan kata ganti, penggunaan transisi, dan
kesejajaranb(paralelisme).
 Kelengkapan
Ialah suatu paragraf yang berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup untuk
menunjang kalimat topik. Paragraf yang hanya ada satu kalimat topik dikatakan paragraf
yang kurang lengkap. Apabila yang dikembangkan itu hanya diperlukan dengan
pengulangan-pengulangan adalah paragraf yang tidak lengkap.
 Panjang Paragraf
Panjang paragraf dalam sebagai tulisan tidak sama, bergantung pada beberapa jauh /
dalamnya suatu Bahasa dan tingkat pembaca yang menjadi sasaran. Memperhitungkan 4
hal :
 Penyusunan kalimat topik,
 Penonjolan kalimat topik dalam paragraf,

4
 Pengembangan detail-detail penjelas yang tepat, dan
 Penggunaan kata-kata transisi, frase, dan alat-alat lain di dalam paragraf.

1.2. Jenis-jenis paragraf


 Paragraf Narasi
Dalam paragraf jenis ini, kamu akan menulis suatu kejadian dari awal hingga
akhir kejadian, berdasarkan urutan waktunya.
Contohnya: Pagi itu, hujan turun dengan sangat lebatnya.Mas Yanto, yang
sejak tadi duduk kebingungan, mulai cemas kalau dirinya tidak bisa berangkat ke
KuBinA pagi itu. Ia bisa saja memutuskan untuk tidak berangkat ke KuBinA.
Namun, ia tak ingin ketinggalan pelajaran. Lagipula ada diskusi kelompok.
Namun apa daya, jarak KuBinA yang jauh dan hujan yang begitu lebat
membuatnya mas Yanto lemas pada hari itu.
 Paragraf Deskripsi
Paragraf Deskripsi adalah paragraf yang isinya merupakan penggambaran dari
suatu keadaan atau peristiwa menggunakan kata-kata sehingga pembacanya
seolah-olah ikut merasakan, melihat, dan juga mengalami langsung kejadian atau
keadaan tersebut.
Contohnya: Setiap sore terlihat awan mendung menggantung. Awan mendung
dianggap pertanda akan turun hujan. Awan bergulung-gulung tertiup angin. Ada
yang bersatu dengan awan lain. Ada juga yang berpencar. Tidak lama petir
menyambar. Kemudian, hujan pun turun. Hujan turun dengan sangat deras. Air
mengalir ke segala arah dan menggenang di mana-mana. Rupanya peresapan air
ke dalam tanah makin berkurang akibat betonisasi.
 Paragraf Eksposisi
Jenis yang berikutnya adalah eksposisi. Ketika kamu menulis jenis paragraf
ini, kamu akan memberikan informasi sedetail mungkin kepada pembaca. Tujuan
dari paragraf ini adalah memaparkan, menyampaikan informasi, menjelaskan,
dan juga menerangkan suatu topik kepada orang lain.
Contohnya: Di lapangan, saat ini para petambak justru sedang
membudidayakan benih udang vannamei. Meski harganya lebih murah dari
udang windu, udang vannamei punya keunggulan. Udang ini tahan dari berbagai
penyakit, sedangkan udang windu sangat rentan dengan penyakit.
 Paragraf Argumentasi
Intinya paragraf argumentasi bertujuan untuk meyakinkan orang lain bahwa
ide, gagasan, dan pendapat yang dipaparkan adalah benar adanya dan terbukti
nyata. Biasanya, paragraf argumentasi dapat kita temui pada artikel opini atau
teks lomba-lomba debat.
Contohnya: Permasalahan yang paling besar di Indonesia saat ini sebenarnya
adalah sampah, karena sudah tidak terkontrol lagi. Sampah rumah tangga,
terutama plastik, menjadi satu di antara kendala yang sangat besar bagi negara
Indonesia. Perlu adanya langkah efektif yang bisa memangkas jumlah sampah
plastik ini supaya alam tetap sehat. Sampah yang tidak terkontrol bisa

5
menimbulkan banyak bencana, seperti banjir yang memang sudah seperti agenda
rutin.
 Paragraf persuasif
Dapat di artikan sebagai paragraf yang mempunyai tujuan untuk meyakinkan
atau mengajak si pembaca dengan maksud tertentu, yang mana hal ini di lakukan
agar bisa melaksanakan serta menerima gagasan penulis dari suatu pendapat dan
pandangan tertentu.Tujuannya untuk membujuk orang lain melakukan sesuatu
sesuai yang diinginkan penulis.
Contohnya: Dalam diri setiap bangsa Indonesia, harus tertanam nilai cinta
terhadap sesama manusia sebagai cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan.
Nilai-nilai tersebut di antaranya adalah mengakui dan memperlakukan manusia
sesuai harkat dan martabatnya, mengembangkan sikap tenggang rasa dan nilai-
nilai kemanusiaan. Sebagai sesama anggota masyarakat, kita harus
mengembangkan sikap tolong-menolong dan saling mencintai. Dengan demikian,
kehidupan bermasyarakat dipenuhi oleh suasana kemanusian dan saling
mencintai.
 Jenis paragraf berdasarkan letak kalimat utamanya?
 Paragraf Deduktif
Paragraf deduktif merupakan jenis paragraf yang dikelompokkan
berdasarkan letak kalimat utama, dalam paragraf jenis ini, kalimat utamanya
terletak pada awal paragraf. Kalimat-kalimat penjelasnya akan berada setelah
kalimat utama.
Contohnya: Setiap orang dilahirkan dan dibesarkan di dalam lingkungan
keluarga. Tidak seorang pun di dunia ini yang tidak mengalami kehidupan di
dalam keluarga, meskipun keadaannya berbeda-beda. Wujud cinta kasih orang
tua adalah membina anaknya dengan baik.
 Paragraf Induktif
Kalau deduktif di awal, maka kalimat utama jenis paragraf induktif terletak
di akhir paragraf. Kalimat penjelasnya tentu saja berada sebelum kalimat
utamanya.
Contohnya: Belajar dengan sistem kebut semalam menjadi hal yang tidak
baik. Apalagi kalau keesokan harinya adalah hari ujian dan malam hari itu
kami baru saja belajar sampai menjelang pagi. Akibatnya adalah kamu akan
mengalami kantuk waktu mengerjakan soal-soal ujian. Oleh sebab itu,
persiapan menjadi hal yang perlu sebelum melaksanakan ujian.
 Paragraf Campuran
Paragraf campuran merupakan perpaduan antara deduktif dan induktif.
Kalimat utama pada paragraf campuran, berada pada awal paragraf dan
diulang kembali pada akhir paragraf.
Contohnya: Hutan memiliki manfaat yang luar biasa bagi kita. Di hutan
tumbuh bermacam-macam tumbuhan yang dapat mencegah banjir, erosi, dan
tanah longsor. Hewan-hewan juga dapat hidup bebas di hutan. Maka dari itu,
kita dapat memanfaatkan hutan sebagai tempat wisata.
 Jenis paragraf berdasarkan tujuannya?

6
 Paragraf Pembuka
Paragraf pembuka biasanya memiliki sifat ringkas, menarik, dan bertugas
menyiapkan pikiran pembaca kepada masalah yang akan diuraikan.
Contohnya: Merawat tanaman bisa dibilang susah jika tidak mengetahui
teknik dan ilmu tentang merawat tanaman yang baik. Merawat tanaman harus
dilakukan dengan benar agar tanaman tetap segar dan sehat. Bagi kamu yang
masih pemula dalam hal merawat tanaman tidak perlu khawatir. Berikut ada
beberapa tips merawat tanaman yang bisa kamu coba.
 Paragraf Penghubung
Paragraf penghubung berisi inti masalah yang hendak disampaikan
kepada pembaca. Secara fisik, paragraf ini lebih panjang dari pada paragraf
pembuka. Sifat paragraf ini penghubung bergantung pola dari jenis
karangannya. Dalam karangan-karangan yang bersifat deskriptif, naratif,
eksposisi, paragraf-paragraf itu harus disusun berdasarkan suatu
perkembangan yang logis. Bila uraian itu mengandung pertentangan
pendapat, maka beberapa paragraf disiapkan sebagai dasar atau landasan
untuk kemudian melangkah kepada paragraf-paragraf yang menekankan
pendapat pengarang.
Contohnya: Meskipun begitu jangan lupa bahwa bersahabat dengan
internet terdapat aturan yang sebaiknya kita patuhi. Jika tidak mengetahui
aturan bermainnya, berteman dengan internet dapat merugikan.
Tentunya kita pernah mendengar dari TV atau koran terdapat penculikan
anak, kemudian orang tuanya diminta memberikan sejumlah tebusan berupa
uang jika ingin anaknya dikembalikan.Ternyata setelah diselidiki, kasus
penculikan tersebut bermula dari kegemaran anak terhadap internet seperti
chatting. Anak tersebut tanpa sadar memberikan identitas atau data – data
pribadi miliknya kepada orang yang ia ajak chatting padahal orang tersebut
merupakan penjahat yang sedang menyamar menjadi anak-anak. Hal tersebut
sangat mungkin mengingat chatting tidak bisa melihat teman yang diajak
berbincang secara nyata alias maya.
 Paragraf Penutup
Paragraf penutup biasanya berisi simpulan (untuk argumentasi) atau
penegasan kembali (untuk eksposisi) mengenai hal-hal yang dianggap
penting.
Contohnya: Hal – hal di atas tidak susah untuk dilakukan hanya perlu
kesadaran, kedisiplinan serta tanggung jawab diri kita sendiri. Ketika itu
dilakukan, internet akan sangat berguna bagi kehidupan, khususnya diri kita

 Jenis paragraf berdasarkan isi?


o Paragraf Proses
paragaraf proses adalah paragraf yang menyampaikan infomasi tentang
langkah, cara atau petunjuk membuat sesuatu, atau tentang gambaran proses
tentang terjadinya sesuatu.

7
Contohnya: Lidah buaya atau Alloevera sangat bermanfaat bagi
kesehatan rambut. Tanaman ini mengandung zat - zat yang bisa memberikan
kelembaban pada rambut sehingga rambut tidak menjadi kering dan patah.
Cara menggunakannya sangat mudah yaitu dengan memilih lidah buaya yang
masih muda. Kemudian buang kulitnya dengan menggunakan pisau. Setelah
terkelupas, bagian dalam lidah buaya yang menyerupai agar akan
mengeluarkan lendir. Kemudian usapkanlah lendir tersebut ke rambut yang
telah dibasahi sebelumnya. Lalu diamkan selama 3 menit. Setelah itu, rambut
dibilas denga air bersih. Melakukan perawatan lidah buaya ini secara rutin
akan membuat rambut menjadi sehat.
o Paragraf Efektif
Paragraf efektif adalah paragraf yang memenuhi ciri paragraf yang baik.
Paragrafnya terdiri atas satu pikiran utama dan lebih dari satu pikiran
penjelas. Tidak boleh ada kalimat sumbang, harus ada koherensi antar
kalimat.
Contohnya: Pemanfaatan sampah anorganik yang sulit terurai harus
menjadi pertimbangan bersama. Hal ini direncanangkan untuk sinergi yang
baik antara manusia dengan alam. Mendaur ulang sampah adalah tindakan
yang paling tepat. Dengan demikian pengolahan sampah anorganik dapat
dijadikan sebagai wujud cinta terhadap lingkungan.

1.3. Bentuk paragraf yang baik dan benar


Ketika menulis sebuah artikel, membutuhkan bahasan dan bahasa yang
agar pembaca tertarik. Tentu, selain bahasan dan topik yang sempurna, kamu
juga perlu memahami syarat dan struktur menulis sebuah paragraf yang baik
dan benar agar kalimat-kalimat yang dibentuk menjadi padu, syarat suatu
paragraf yang baik adalah sebagai berikut:
o Kesatuan
Suatu paragraf harus dibangun dengan sebuah ide atau topik yang
jelas. Ide yang muncul ketika kamu ingin menulis sesuatu akan lebih
mantap jika diuraikan dari kalimat utama kemudian ke kalimat penjelas
sehingga membentuk suatu kesatuan.
o Kepaduan atau koherensi
Kepaduan artinya kekompakkan dalam paragraf. Kalimat satu ke
kalimat berikutnya harus logis dan mendukung kalimat sebelumnya.
o Kelengkapan
Ketika unsur paragraf dalam tulisan kamu ada yang hilang, maka tulisan
kamu bisa dibilang belum lengkap

8
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

1.4. Kesimpulan
Kesimpulan Paragraf adalah seperangkat atau sekelompok kalimat yang
tersusun dari satu kalimat pokok dan beberapa kalimat penjelas. Yang di maksud
Kalimat Pokok adalah suatu kalimat yang berisikan masalah atau kesimpulan dari
paragraf itu sendiri. Dan Kalimat Penjelas merupakan suatu kalimat yang berisikan
penjelasan masalah yang terdapat di kalimat pokok. Paragraf bukan berkaitan
dengan segi keindahan karangan itu, tetapi pembagian per paragraf ini memiliki
beberapa kegunaan, sebagai berikut:
 Sebagai penampung fragmen ide pokok atau gagasan pokok keseluruhan
paragraf.
 Alat untuk memudahkan pernbaca memahami jalan pikiran penulisnya
 Penanda bahwa pikiran baru dimulai.
 Alat bagi pengarang untuk mengembangkan jalan pikiran secara sistematis.
 Dalam rangka keseluruhan karangan, paragraf dapat berguna bagi pengantar,
transisi, dan penutup.
 Berdasarkan jenis-jenisnya, paragraf dibedakan menjadi lima jenis, yaitu :
o Paragraf Narasi,
o Paragraf Persuasi,
o Paragraf Eksposisi, dan
o Paragraf Argumentasi.

1.5. Saran
Sebaiknya dalam penyusunan paragraf harus menggunakan aturan-aturan yang sudah
disepakati, karena masih banyak orang yang menulis sebuah paragraf bahkan wacana
tidak mengikuti aturan-aturan dalam penulisan paragraf yang baik dan benar.

9
DAFTAR PUSTAKA

Yustanti. 2018. “Makalah Bahasa Indonesia Tentang Paragraf”. Fisipol Universitas


Muhamadiyah Mataram. DOI

10

Anda mungkin juga menyukai