NIM : 859153335
UPBJJ : Mataram / 78
Peran paragraf dalam karangan sangat penting dan vital. Paragraf berfungsi
untuk memudahkan pengertian dan pemahaman pembaca, yaitu adanya gagasan-gagasan
yang dipilah-pilah. Selain itu, paragraf berfungsi untuk memisah bagian uraian agar
memudahkan pembaca berhenti lebih lama pada bagian karangan yang panjang.
Penggabungan kalimat yang berisi suatu gagasan utama atau ide pokok dan
beberapa gagasan pendukung. Menurut KBBI, paragraf adalah bagian bab dalam
suatu karangan, yang biasanya mengandung satu ide pokok dan penulisannya dimulai
dengan garis baru.
Pengertian paragraf menurut ahli kebahasaan bernama Ramlan, merupakan bagian
dari sebuah karangan yang di dalamnya terdapat lebih dari satu kalimat, yang
membahas suatu tema tertentu dengan ide pokok sebagai pengendalinya. Sementara
itu, paragraf merupakan suatu kesatuan pikiran yang lebih tinggi dan lebih luas dari
kalimat. Alinea juga merupakan himpunan dari kalimat yang saling berhubungan
untuk membentuk sebuah gagasan. Itu menurut Gorys Keraf.
Jenis-jenis paragraf dalam sebuah karangan dibagi menjadi 2, yaitu paragraf berdasarkan
letak gagasan utamanya dan paragraf berdasarkan tujuan dan karakteristiknya. Berikut akan
saya jelaskan kedua jenis paragraf tersebut di bawah ini:
1. Paragraf Deduktif
Paragraf deduktif merupakan paragraf yang kalimat utamanya berada di awal paragraf.
Paragraf ini dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat topik kemudian
diikuti dengan kalimat-kalimat penjelas.
2. Paragraf Induktif
Paragraf Induktif merupakan kebalikan dari paragraf deduktif. Jenis-jenis paragraf ini
memiliki kalimat utama di akhir paragraf. Paragraf induktif dimulai dengan mengemukakan
penjelasan-penjelasan kemudian diakhiri dengan kalimat topik. Paragraf induktif dapat
dibagi ke dalam tiga jenis, yaitu generalisasi, analogi, dan kausalitas.
3. Paragraf Campuran
Paragraf campuran merupakan jenis-jenis paragraf yang memiliki kalimat utama di awal
dan akhir paragraf. Jenis paragraf ini dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok
diikuti kalimat-kalimat penjelas dan diakhiri dengan kalimat utama lagi sebagai penjelas.
4. Paragraf Ineratif
Paragraf inretaif adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak di tengah-tengah paragraf.
Jenis-jenis paragraf ini diawali dengan kalimat penjelas sebagai pengantar, diikuti gagasan
utama lalu ditambah penjelas lagi untuk menguatkan atau mempertegas informasi.
5. Paragraf Menyebar
Paragraf dengan ide pokok menyebar tidak memiliki kalimat utama. Pikiran utamanya
menyebar pada seluruh bagian atau tersirat pada tiap kalimatnya.
1. Paragraf Narasi
Paragraf narasi adalah jenis-jenis paragraf yang bertujuan menceritakan suatu kejadian atau
peristiwa. Karakteristik dari paragraf narasi adalah ada kejadian, ada pelaku, dan ada waktu
kejadian. Cerita dalam paragraf narasi dituliskan secara runtut dan urut. Paragraf narasi
dapat dibedakan menurut jenis ceritanya, yaitu narasi ekspositoris dan narasi sugestif.
Narasi ekspositoris adalah narasi yang berisikan rangkaian perbuatan yang disampaikan
secara informatif sehingga pembaca mengetahui peristiwa itu secara tepat. Sementara
narasi sugestif adalah narasi yang hanya mengisahkan suatu hasil rekaan, khayalan, atau
imajinasi pengarang.
2. Paragraf Deskripsi
Paragraf deskiripsi adalah paragraf yang menggambarkan suatu objek dengan kata-kata
yang mampu merangsang indra pembaca. Jenis-jenis paragraf ini bertujuan
menggambarkan suatu objek sehingga pembaca seakan bisa melihat, mendengar, atau
merasa objek yang digambarkan. Objek yang dideskripsikan dapat berupa orang, benda,
atau tempat.
3. Paragraf Eksposisi
Pembaca juga perlu melakukan proses berpikir dan melibatkan pengetahuan untuk
memahami paragraf ini. Karakteristik paragraf eksposisi adalah memaparkan definisi dan
memaparkan langkah-langkah, metode atau melaksanakan suatu tindakan.
4. Paragraf Argumentasi
Paragraf Argumentasi adalah jenis-jenis paragraf yang mengungkapkan ide, gagasan, atau
pendapat penulis dengan disertai bukti dan fakta. Argumentasi adalah paragraf yang
mengemukakan suatu pendapat beserta alasannya. Tujuan dari paragraf ini adalah agar
pembaca yakin bahwa ide, gagasan, atau pendapat tersebut adalah benar dan terbukti.
Ada tiga jenis pola paragraf argumentasi yaitu pola analogi, pola generalisasi, dan pola
hubungan sebab akibat. Pola analogi adalah penalaran induktif dengan membandingkan
dua hal yang banyak persamaannya. Pola generalisasi adalah penalaran induktif dengan
cara menarik kesimpulan secara umum berdasarkan sejumlah data. Sementara pola
hubungan sebab akibat adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan fakta khusus
yang menjadi sebab, dan sampai pada simpulan yang menjadi akibat.
5. Paragraf Persuasi
Persuasi adalah paragraf yang mengajak, membujuk, atau mempengaruhi pembaca agar
melakukan sesuatu. Paragraf persuasi merupakan jenis-jenis paragraf yang bertujuan
membujuk pembaca agar mau berbuat sesuatu sesuai dengan keinginan penulisnya. Dalam
paragraf persuasi penulis harus mampu mengemukakan pembuktian dengan data dan
fakta.Mirip dengan argumentasi, paragraf persuasi juga memerlukan fakta dan data untuk
meyakinkan pembaca.
Karakteristik paragraf persuasi adalah berasal dari pendirian bahwa pikiran manusia dapat
diubah. Paragraf persuasi harus menimbulkan kepercayaan para pembacanya. Persuasi
harus dapat menciptakan kesepakatan atau penyesuaian melalui kepercayaan antara penulis
dengan pembaca. Paragraf persuasi edapat mungkin menghindari konflik agar kepercayaan
tidak hilang dan supaya kesepakatan pendapatnya tercapai.