Anda di halaman 1dari 5

Tugas 3

Keterampilan Menulis Aloysius Baskoro Rinoadi


857081974 / Kelas A

1. Jelaskan pengertian dan ciri-ciri paragraf deskripsi, narasi, argumentasi dan persuasi!
2. Jelaskan pola pengembangan paragraf deskripsi dan eksposisi!
3.Anda tentu sudah sering melihat dan mengalami kemacetan dijalan raya. Tuliskan
kemacetan itu dalam bentuk deskripsi dan narasi!
4. Tulislah paragraf persuasi iklan tentang makanan atau kuliner yang disukai!

Jawab.
1.
o Deskripsi, adalah paragraf yang menggambarkan suatu objek ataupun benda
kepada pembaca seolah-oleh pembaca merasakan, melihat atau mengalami sendiri
topik di dalam tulisan.
Ciri-ciri paragraf deskripsi yaitu menggambarkan suatu objek dengan melibatkan
pengamatan dari panca indra.
Contoh, Tumbuhan kaktus memiliki ciri khusus pada daun, batang, dan akarnya.
Daunnya berbentuk duri. Batangnya tebal berlapis lilin. Akarnya tumbuh memanjang.

o Narasi, adalah paragraf yang berisikan rangkaian peristiwa baik fiksi maupun
non fiksi yang disampaikan sesuai dengan urutan waktu yang sistematis dan logis.
Ciri-ciri paragraf narasi yaitu terdapat tokoh, alur dan konflik.
Contoh, Paman baru saja selesai membersihkan halaman depan. Di ruang tamu
dilihatnya Adi dan Beni sedang belajar. Paman menyapa merekan dengan ramah.
Paman lalu masuk lewati pintu depan.

o Argumentasi, adalah paragraf yang berisi pendapat atau argument penulis


tentang suatu hal. Karangan ini bertujuan untuk meyakinkan pembaca agar memiliki
pandangan yang sama akan suatu hal dengan pandangan penulis.
Ciri-ciri paragraf argumentasi berisi pendapat yang didukung dengan data dan berusaha
meyakinkan pembaca dangan data yang disajikan
Contoh, Kerukukan warga sekolah harus dipupuk agar tercipta suasana belajar yang
nyaman dan menyenangkan. Dalam hal ini, partisipasi seluruh warga sekolah sangat
diharapkan. Upaya menjalin kerukunan tersebut harus dilakukan disetiap bentuk
kegiatan. Sikap saling menghargai antar warga sekolah merupakan kunci utama.

o Persuasi, adalah paragraf yang berisi ajakan-ajakan kepada para pembaca


untuk melakukan ataupun mempercayai suatu hal.
Ciri-ciri paragraf persuasi berisi ajakan kepada pembaca
Contoh, Perpustakaan merupakan sumber belajar yang menyediakan berbagai bacaan.
Bacaan tersebut misalnya buku, kamus, majalah, dan tabloid. Di perpustakaan, kita
dapat membaca bacaan tersebut sepuasnya. Kita pun dapat meminjamnya untuk
membacanya di rumah. Dengan banyak membaca, tentunya kita akan memperoleh
banyak pengetahuan. Jadi, seharusnya kita memanfaatkan perpustakaan sebagai
sumber belajar semaksimal mungkin.

2.
 Paragraf Deskripsi
Paragraf deskripsi adalah jenis paragraf yang menggambarkan sesuatu dengan jelas
dan terperinci. Pola pengembangan paragraf deskripsi, antara lain, meliputi pola
pengembangan spasial dan pola sudut pandang.

a. Pola Spansial
Pola spansial adalah pola pengembangan paragraf yang didasarkan atas ruang dan waktu.
Pola ini menggambarkan suatu ruangan dari kiri ke kanan, dari timur ke barat, dari bawah ke
atas, dari depan ke belakang, dan sebagainya. Uraian tentang kepadatan penduduk suatu
daerah dapat dikemukakan dengan landasan urutan geografi (misalnya: dari barat ke timur
atau dari utara ke selatan). Deskripsi mengenai sebuah gedung bertingkat dapat dilakukan
dari tingkat pertama berturut-turut hingga tingkat terakhir, penggambaran terhadap
suasana suatu lingkungan dapat dilakukan mulai dari siang, sore, hingga malam hari.

Contoh:
Pada malam hari, pemandangan rumah terlihat begitu eksotis. Apalagi dengan cahaya
lampu yang memantul dari seluruh penjuru rumah. Dari luar bangunan ini tampak indah,
mampu memberikan pancaran hangat bagi siapa saja yang memandangnya. Lampu-lampu
taman yang bersinar menambah kesan eksotis yang telah ada. Begitu hangat. Begitu indah.

b. Pola Sudut Pandang


Pola sudut pandang adalah pola pengembangan paragraf yang didasarkan tempat atau
posisi seorang penulis dalam melihat sesuatu. Pola sudut pandang tidak sama dengan pola
spansial. Dalam pola ini penggambaran berpatokan pada posisi atau keberadaan penulis
terhadap objek yang digambarkannya itu. Untuk menggambarkan sesuatu tempat atau
keadaan, pertama-tama penulis mengambil sebuah posisi tertentu. Kemudian, secara
perlahan-lahan dan berurutan, ia menggambarkan benda demi benda yang terdapat dalam
tempat itu, yakni mulai dari yang terdekat kepada yang terjauh.

Contoh:
Sekarang hanya beberapa langkah lagi jaraknya mereka dari tebing diatas jalan. Medasing
menegakkan dirinya sambil menguasai ke muka dan ia pun berdiri tiada bergerak sebagai
pohon diantara pohon-pohon yang lain. Oleh isyarat yang lebih terang dari perkataan itu
maju sekian temannya sejajar dengan dia.

Di antara daun kayu tapak kepada mereka tebing tu turun ke bawah; dikakinya tegak
pondok, sunyi-mati, tak sedikit jua pun kentara, bahwa dia melindungi manusia yang hidup,
pandai bergerak dan bersuara. Di bawahnya kedengaran sebentar-bentar sepi mendengaus
dan bintang-bintang itupun kelihatan kekabur-kaburan dalam sinar bara yang kusam. Dari
celah-celah dinding pondok keluaran cahaya yang kuning merah, tetapi tiada berupa jauh
sinar yang halus itu lenyap dibalut oleh kelam yang maha kuasa. Dikelilingi pondok itu
tertegak pedati, ketiganya sunyi dan sepi pula.

 Paragraf Eksposisi
Paragraf eksposisi adalah paragraf yang memaparkan atau menerangkan suatu hal
atau objek. Dari paragraf Jenis ini diharapkan para pembaca dapat memahami hal
atau objek itu dengan sejelas-jelasnya. Untuk memaparkan masalah yang
dikemukakan, paragraf eksposisi menggunakan contoh, grafik, serta berbagai bentuk
fakta dan data lainnya. Sedikitnya terdapat tiga pola pengembangan paragraf
eksposisi, yakni dengan cara proses, sebab dan akibat, serta ilustrasi.

a. Pola Proses
Proses merupakan suatu urutan dari tindakan-tindakan atau perbuatan-perbuatan untuk
menciptakan atau menghasilkan sesuatu atau urutan dari suatu kejadian atau peristiwa.
Untuk menyusun sebuah proses, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
1) penulis harus mengetahui perincian-perincian secara menyeluruh.
2) penulis harus membagi proses tersebut atas tahap-tahap kejadiannya.
3) penulis menjelaskan tiap urutan itu ke dalam detail-detail yang tegas sehingga pembaca
dapat melihat seluruh prose dengan jelas.
Contoh :
Pohon anggur, di samping buahnya yang digunakan untuk pembuatan minuman, daunnya
pun dapat digunakan sebagai bahan untuk pembersih wajah. Caranya, ambilah daun anggur
secukupnya. Lalu, tumbuk sampai halus. Masaklah hasil tumbukan itu dengan air
secukupnya dan tunggu sampai mendidih. Setelah itu, ramuan tersebut kita dinginkan dan
setelah dingin baru kita gunakan untuk membersihkan wajah. Insya Allah, kulit wajah kita
akan kelihatan bersih dan berseri-seri.

b. Pola Sebab Akibat


Pengembangan paragraf dapat pula dinyatakan dngan menggunakan sebab-akibat. Dalam
hal ini sebab bisa bertindak sebagai gagasan utama, sedangkan akibat sebagai perincian
pengembangannya. Namun demikian, dapat juga terbalik. Akibat dijadikan gagasan utama,
sedangkan untuk memahami sepenuhnya, akibat itu perlu dikemukakan sejumlah sebab
sebagai perinciannya.
Persoalan sebab-akibat sebenarnya sangat dekat hubungannya dengan proses. Bila disusun
untuk mencari hubungan antara bagian-bagiannya, maka proses itu dapat disebut proses
kausal.

Contoh :
Pada tahun 1997, produksi padi turun 3,85 persen. Akibatnya, Impor beras meningkat,
diperkirakan menjadi 3,1 ton tahun 1998. Sesudah swasembada pangan tercapai pada
tahun 1984, pada tahun 1986, kita mengekspor sebesar 371,3 ribu ton beras, bahkan 530,7
ribu ton pada tahun 1993. akan tetapi, pada tahun 1004, neraca perdagangan beras kita
tekor 400 ribu ton. Sejak itu, impor beras meningkat dan pada tahun 1997 mencapai 2,5 juta
ton.

c. Pola Ilustrasi
Sebuah gagasan yang terlalu umum, memerlukan ilustrasi-ilustrsi konkrit. Dalam karangan
eksposisi, ilustrasi-ilustrsi tersebut tidak berfungsi untuk membuktikan suatu pendapat.
Ilustrasi-ilustrsi tersebut dipakai sekedar untuk menjelaskan maksud penulis. Dalam hal ini
pengamatan-pengamatan pribadi merupakan bahan ilustrasi yang paling efektif dalam
menjelaskan gagasan-gagasan umum tersebut.

Contoh :
Satu-satunya bidang pembangunan yang tidak memahami imbas krisis ekonomi sektor-
sektor di bidang pertanian. Misalnya, perikanan masih meningkat cukup mengesankan, yaitu
6,65 persen; demikian pula perkebunan, yang meningkat 6,46 persen. Walaupun terkena
kebakaran sepanjang tahun, sektor kehutanan masih tumbuh 2,95 persen. Secara umum,
kontribusi dari sektor-sektor pertanian terhadap produk domestik broto (PDB) meningkat
dari 18,07 persen menjadi 18,04 persen. Padahal selama 30 tahun terakhir, pangsa sector
pertanian merosot dari tahun ke tahun.
3.
Deskripsi
Kemacetan marak terjadi di Jakarta. daerah-daerah perkantoran seperti Jakarta Pusat sering
dipenuhi oleh mobil-mobil yang hendak pergi atau pulang ke kantor. banyak hal yang telah
di usahakan oleh pemerintah untuk mengurangi macet, seperti sistem ganjil-genap, 3in1,
dan lain sebagainya. Namun kemacetan akan berkurang jika ada kesadaran dari para
pengendara kendaraan bermotor.
Narasi
Penyebab kemacetan lalu lintas yang terjadi di jalan perlu untuk diketahui dan dipahami.
Kemacetan sendiri merupakan keadaan tersendatnya hingga berhentinya arus lalu lintas.
Umumnya, kondisi ini diakibatkan oleh menumpuknya jumlah kendaraan yang melebihi
kapasitas yang sudah tersedia di jalan.
Kemacetan banyak terjadi di kota-kota besar yang ada di Indonesia, apa lagi jika kota
tersebut tak memiliki transportasi publik atau umum serta sistem lalu lintas yang memadai.
Bukan hanya itu, kemacetan terjadi juga dapat disebabkan oleh jumlah masyarakat atau
penduduk dalam suatu yang begitu padat, misalnya seperti Ibu Kota Jakarta.

4. Memakan mie instan yang dicampur dengan nasi putih merupakan suatu hal yang
lazim kita lakukan. Padahal, kebiasaan tersebut sebetulnya mesti kita hindari karena
kebiasaan tersebut dapat mengakibatkan sejumlah kerugian bagi yang melakukannya.
Menurut beberapa artikel, nasi putih dan mie instan merupakan dua makanan yang
mengandung karbohidrat sederhana, di mana karobihdrat tersebut merupakan karbohidrat
yang hanya dapat mengenyangkan perut untuk sementara.
Bila kita menyantap dua makanan tersebut sekaligus, maka karbohidrat sederhana
tersebut akan masuk ke dalam perut dan mengakibatkan perut terasa kenyang sementara,
lalu kemudian terasa lapar kembali. Hal itupun akan membuat kita menjadi mudah lapar
dan banyak mengkonsumsi berbagai macam makanan.
Akibatnya, kita pun akan mengalami obesitas dan juga mengalami sejumlah penyakit
lainnya, mulai dari kolesterol hingga penyakit kanker sekalipun. Oleh karenanya, kebiasaan
mengkonsumsi mie instan yang dicampur nasi putih mesti segera dikurangi agar tubuh kita
terhindar dari dampak buruk yang diakibatkannya.

Anda mungkin juga menyukai