Anda di halaman 1dari 37

PARAGRAF DAN UNSUR

PEMBENTUKNYA
Kalimat Efektif:

 Perbaikilah kalimat di bawah ini sesuai dengan Kaidah


Tata Bahasa Indonesia Baku!
1. Persoalan Mita dibutuhkan pemikiran akurat dalam
penyelesaiannya.
2. Anindita SE seorang pribadi ramah yang mempesona.
3. Meskipun harga-harga naik, namun para pembeli tetap
membludak.
4. Harga sepatu Reza memasuki mahal.
5. Pertandingan sepak bola yang memerlukan aturan lebih
konkret agar pemain lebih profesional.
  
Perhatikan paragraf di bawah ini, lalu betulkan kesalahan
ejaan dan tanda bacanya!

Salah satu metode yang banyak di pakai untuk


formulasi strategi suatu perusahaan adalah yaitu
analisis SWOT. Analisis ini berdasarkan pada logika
yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths),
dan peluang (opportunities), namun secara
bersamaan dapat meminimalkan kelemahan
(weaknesses), dan ancaman (Threats). Formulasi
dengan strategi ini biasanya disebut dengan Analisis
Situasi, karena harus menganalisis faktor-faktor
strategis perusahaan kekuatan, kelemahan,
peluang, dan ancaman dalam kondisi ada saat ini.
Paragraf:

Satuan bahasa tulis


yang terdiri atas
beberapa kalimat
yang tersusun
secara runtut,
logis, lengkap,
utuh, dan padu.
Paragraf

 Gabungan kalimat yang bertalian dalam


suatu rangkaian untuk membentuk gagasan.
 Suatu kesatuan pikiran yang lebih luas
daripada kalimat.
Paragraf yang baik:

Terdiri atas satu


kalimat utama dan
Sejumlah kalimat
beberapa kalimat
penjelas
Paragraf berdasarkan sifat
dan tujuannya:

Narasi Deskripsi Eksposisi

Argumentasi Persuasi
Narasi
 Karangan yang berisikan rangkaian peristiwa yang dikaitkan dengan
kurun waktu tertentu atau pengalaman seseorang sehingga
pembaca memperoleh informasi yang jelas.
 Contoh:
 Umumnya, setiap orang akan saling menyapa ketika berpapasan
apalagi bertatapan mata. Namun kenyataan sekarang, kala berada
di tempat umum, baik di rumah sakit, mengantri di bank-bank, atau
bahkan sedang menanti istrinya di salon, mereka akan duduk
anteng dengan mata menatap konsentrasi ke layar kecil di
handphone, notebook, atau ipodnya. Mungkin seperti orang gila yang
berbicara sendiri atau tiba-tiba tertawa atau geleng-geleng kepala.
Tidak peduli dengan hiruk-pikuk sekitarnya, aktivitas mengasyikan
mereka tak terkalahkan apapun. Akhirnya, budaya saling sapa dan
bahkan hanya tersenyum saja semakin luntur.
Deskripsi

 Karangan yang melukiskan atau


menggambarkan sesuatu hal senyata-
nyatanya dan apa adanya sehingga seolah-
olah pembaca merasakan kejadiannya.
 Karangan ini memiliki sifat tata ruang dan
tata letak
Contoh

Waktu lagu “Indonesia Raya”


dikumandangkan, mereka berdiri dengan sigap
seperti prajurit dan ikut menyanyikan lagu
kebangsaan itu. Setiap orang merasa tengkuknya
seperti digili-gili orang. Segala bulu berdiri yaitu
bulu tengkuk dan bulu kaki. Waktu lagu itu selesai
dinyanyikan, beberapa nasionalis tulen menangis
dan katanya parau, “Itu yang kita perjuangkan
sepanjang masa. Untuk hal itu, kita
mengorbankan harta benda dan jiwa pemuda-
pemuda kita. Bukan main indahnya lagu itu.”
Eksposisi: paparan
 Karangan yang berusaha menjelaskan pendapat, gagasan, atau
ide.
 Contoh:
Sering terjadi dua morfem tidak bertentangan dalam lingkungan
yang sama. Variasi bebas ini pada umumnya ditemukan dalam
bahasa yang mempunyai beberapa dialek. Umpama dalam bahasa
Indonesia kadang-kadang dijumpai adanya variasi bebas antara
fonem /u/ dan /o/, seperti:
/juan/ /luban/ /hurmat/ /telur/
/joan/ /loban/ /hormat/ /telor/
Dalam bahasa Indonesia standar dua bunyi /u/ dan /o/ tersebut
masing-masing adalah fonem. Namun pada pasangan-pasangan
seperti di atas, bunyi-bunyi itu hanya merupakan variasi bebas.
Argumentasi

 Karangan yang berisikan pendapat, gagasan,


dsb. Mengenai sesuatu hal yang disertai
keinginan penulis untuk mempengaruhi.

 Penulis ingin membuktikan kebenaran


dengan fakta-fakta, data-data, peta, grafik,
melalui pengamatan, penelitian kemudian
disimpulkan
Contoh karangan Argumentasi:

Selokan di depan rumah sudah kotor. Sampah-


sampah berserakan di sana-sini. Nyamuk
senang bersarang dan bertelur di tempat itu
karena airnya keruh dan lama tergenang. Kita
harus segera membersihkannya supaya air
lancar mengalirnya dan tidak sempat
menggenang. Dengan demikian, nyamuk
tidak akan bersarang dan bertelur di sana dan
tidak menimbulkan penyakit.
Persuasi

 Yaitu karangan yang isinya bertujuan


membujuk, merayu, atau mengajak
pendengar/pembaca agar mengikuti yang
dikehendaki oleh pihak pembicara atau
penulis.

 Jenis karangan ini biasa dijumpai pada iklan


dan kampanye.
Contoh karangan Persuasi:

Inilah obat paling mujarab di seluruh


dunia. Obat ini dapat menyembuhkan
berbagai macam penyakit, dari penyakit yang
paling ringan sampai dengan penyakit yang
paling berat. Penyakit kadas, panu, gatal-
gatal, encok/rematik, tumor, kanker, dsb.
Akan sembuh berkat obat ini. Cobalah! Di
samping harganya murah, besar pula
manfaatnya, obat mujarab dan multiguna!
Jenis paragraf berdasarakan
letak kalimat utamanya:

Deduktif-
deduktif induktif
induktif

Deskriptif Ineratif
Contoh:
Bahasa Indonesia yang enam puluh lima tahun lalu
diangkat dari salah satu bahasa daerah, dari sekian
banyak bahasa daerah yang terdapat di Indonesia,
dewasa ini sudah mencapai kemajuan dan perkembangan
yang sangat pesat dan mengagumkan. Bahasa tersebut
menunjukkan kesanggupannya sebagai bahasa pergaulan
antarsuku dari bangsa Indonesia yang besar dengan
bahasa daerahnya yang beraneka ragam di tanah air.
Bahasa Indonesia juga kini telah sanggup menjadi wadah
dari semua bentuk kegiatan kebudayaannya.
Seorang pelukis bila melihat sawah luas membentang
sampai ke kaki gunung, akan tergerak hati untuk
mengabadikannya dengan alat lukis. Seorang insinyur
pertanian melihat sawah tersebut mungkin dalam
pikirannya timbul gagasan bagaimana cara
meningkatkan padinya. Lain pula pandangan seorang
pemain layang-layang, ia melihat sawah yang luas
membentang itu sebagai arena mengadu layang-layang
yang bebas dari segala bahaya. Jadi, nyatalah, bahwa
tanggapan dan sikap seseorang terhadap sesuatu,
bergantung kepada keahlian atau kesenangannya.
Thamrin macet total. Kemacetan ini
disebabkan jembatan yang menghubungkan
kedua jalan tersebut roboh. Hujan deras itulah
penyebabnya. Nampaknya jembatan itu terlalu
tua untuk menahan aliran deras dari arus air.
Tiap bahasa mempunyai sistem ungkapan dan sistem
makna yang khusus. Hal ini ditentukan oleh kerangka
alam pikiran pemakai bahasa itu. Bahasa Indonesia
misalnya, tidak mengenal bentuk jamak dan bentuk
tunggal, serta perubahan bentuk kata kerja
berdasarkan perbedaan waktu. Bahasa Inggris tidak
mengenal perbedaan tingkatan berdasarkan tata
tingkat sosial seperti halnya pada bahasa Jawa.
Berdasarkan kenyataan tersebut, para lingius
mengatakan bahwa setiap bahasa mempunyai sistem
fonologi, gramatika, dan sistem sematik yang khusus.
Ruang tempat kami belajar berukuran 10 X
8m, tingginya kira-kira 3,5m, pintunya ada dua
buah, sebuah di sebelah Barat dan sebuah lagi
berada di sebelah Timur. Ruang tersebut
diterangi dengan lampu neon 40 watt sebanyak
dua buah. Daya tampungnya kira-kira untuk 45
siswa. Ruang tersebut dilengkapi dengan dua
buah papan tulis, sebuah meja guru, dan
kursinya.
Kemarin tetangga saya bercerita pada suatu hari ketika
menyapu lantai di kamar tamu, dia menemukan sebutir
pil. Setelah ditanyakan kepada orang yang mengetahui
pil terlarang, ternyata itu pil koplo. Dia tahu betul
bahwa malam sebelumnya beberapa kawan sekolah
anaknya bermain di rumahnya sampai larut malam.
Saya menyarankan agar orang tua mewaspadai
narkoba. Kejadian itu baru merupakan contoh kecil.
Anak tetangga mengeluh pusing-pusing. Ternyata
setelah ditanyai beberapa oleh orang tuanya, anak itu
dipaksa kawannya untuk menelan pil koplo itu.
Sepulang mudik, mobil Saipul Jamil mengalami
kecelakaan di tol padalarang Km 97 arah Jakarta.
Malang baginya, kecelakaan itu menewaskan istri
tercintanya, Virginia. Saipul sendiri dan beberapa
penumpang lainnya selamat walau luka-luka.
Ibarat sudah jatuh tertimpa tangga pula. Ia
ditetapkan sebagai tersangka atas musibah yang
dialaminya. Padahal, Saipul sudah bersumpah, dia
tidak dalam keadaan mengantuk. Saat peristiwa
kecelakaan terjadi, ia dalam kondisi bugar.
Ada beberapa penyebab kemacetan di Jakarta.
Pertama, jumlah armada yang banyak tidak
seimbang dengan luas jalan. Kedua, kedisiplinan
pengendara kendaraan sangat minim. Ketiga,
banyak tempat yang memunculkan gangguan lalu
lintas, misalnya pasar, rel kereta api, pedagang
kaki lima, halte yang tidak difungsikan, banjir, dan
sebagainya. Keempat, kurang tegasnya petugas
yang berwenang dalam mengatur lalu lintas serta
menindak para pelanggar lalu lintas.
Di belahan dunia manapun, perbankan
merupakan industri yang diatur paling ketat dan
penuh risiko, baik dalam hal tingkat permodalan,
kepengurusan, atau ketentuan operasionalnya.
Selain risiko kredit, perbankan juga memiliki
beberapa risiko, seperti risiko operasional, risiko
pasar, risiko likuiditas, risiko hukum, risiko
reputasi, risiko kepatuhan, dan risiko srategik.
Oleh karena itu, perbankan adalah salah satu
bisnis yang berisiko.
 Pengembangan Paragraf: Klimaks-
Antiklimaks, Sudut Pandang, Perbandingan-
Pertentangan, Analogi, Contoh, Klausalitas,
Generalisasi, Klasifikasi dan Definisi Luas
Pola Klimaks-Antiklimaks
Klimaks adalah perincian gagasan dari gagasan yang paling bawah atau
rendah menuju gagasan yang paling tinggi kedudukan atau kepentingannya.
Kebalikannya adalah antiklimaks.

Contoh :

Bentuk traktor mengalami perkembangan dari zaman ke zaman sesuai


dengan kemajuan teknologi yang dicapai umat manusia. Pada waktu mesin
uap sedang jaya-jayanya, ada traktor yang dijalankan dengan mesin uap.
Modelnya kira-kira menyerupai mesin giling yang digerakkan dengan tenaga
uap. Tak lama kemudian, pada waktu tank menjadi pusat perhatian orang,
traktor pun berbentuk seperti tank. Traktor semacam ini adalah hasil
produksi perusahaan Cartepillar. Jepang pun tak kalah peranannya dalam
pembuatan traktor ini. Produksi Jepang yang khas di Indonesia dikenal
dengan nama padi traktor, yang bentuknya telah mengalami perubahan dari
model-model sebelumnya.
. Pola Sudut Pandang

 Pola sudut pandang adalah pola pengembangan paragraf


yang didasarkan tempat atau posisi seorang penulis
dalam melihat sesuatu.

Contoh :

Sekarang hanya beberapa langkah lagi jaraknya
mereka dari tebing di atas jalan. Menegakkan dirinya
sambil menguasai ke muka dan ia pun berdiri tiada
bergerak sebagai pohon diantara pohon-pohon yang lain.
Oleh isyarat yang lebih terang dari perkataan itu maju
sekian temannya sejajar dengan dia.
3. Pola Perbandingan dan Pertentangan

Perbandingan adalah upaya mengamati persamaan yang dimiliki


oleh dua benda atau lebih, sedangkan pertentangan lebih banyak
menonjolkan perbedaan yang ada pada dua benda atau lebih.

Contoh :

Pemerintah telah menyediakan listrik dengan tarif yang murah.
Setiap orang dapat menjadi pelanggan dengan tidak banyak
mengeluarkan biaya. Berbeda halnya dengan petromaks.
Meskipun sama-sama membutuhkan bahan bakar, tetapi energi
yang dihasilkan petromaks sangat kecil jika dibandingkan dengan
pembangkit listrik biasa. Petromaks hanya digunakan di desa-
desa, sedangkan listrik terdapat di kota-kota
4. Pola Analogi
 Analogi adalah bentuk pengungkapan suatu objek yang dijelaskan
dengan objek lain yang memiliki kesamaan atau kemiripan.

Contoh :

Hidup manusia ibarat roda yang terus berputar. Kadang ada di atas
dan kadang berada di bawah. Saat mereka berada di atas mereka bisa
mendapatkan apapun yang mereka inginkan, tapi sebaliknya ketika
mereka berada di bawah sulit sekali untuk meraih keinginan yang
mereka dambakan. Ada kalanya bagi mereka yang sedang berada di
atas janganlah bersikap sombong dan ingatlah bahwa kesuksesan
tersebut hanya bersifat sementara. Bagi mereka yang berada di
bawah, janganlah berputus asa. Karena masih banyak cara untuk
mendapatkan kesuksesan tersebut yaitu dengan berusaha dan berdoa.
Pola Contoh
 Sebuah gagasan bisa menjadi jelas jika diperkuat dengan beberapa
contoh atau ilustrasi. Contoh itu dapat pula diuraikan dalam sebuah
narasi atau deskripsi yang kuat.

Contoh :

Sampai hari ke-8, bantuan untuk para korban gempa Yogyakarta
belum merata. Hal ini terlihat di beberapa wilayah Bantul dan Jetis.
Misalnya, di Desa Piyungan. Sampai saat ini, warga Desa Piyungan
hanya makan singkong. Mereka mengambilnya dari beberapa
kebun warga. Jika ada warga yang makan nasi, itu adalah sisa-sisa
beras yang mereka kumpulkan dibalik reruntuhan bangunan.
Kondisi seperti ini menunjukkan bahwa bantuan pemerintah kurang
merata.
6. Pola Klausalitas
 Dalam pola ini sebab bertindak sebagai gagasan utama, sedangkan akibat sebagai rincian
pengembangannya. Namun demikian, susunan tersebut biasanya juga terbalik. Akibat dapat berperan
sebagai gagasan utama, sedangkan sebab menjadi rincian pengembangannya.

a. Pola Sebab – Akibat

Contoh :

Gelombang cinta memiliki daun yang bergelombang, harga gelombang cinta juga tinggi. Tidak hanya itu,
kepopuleran gelombang cinta membuat orang ingin memilikinya. Tidak heran banyak orang ingin
membudidayakan gelombang cinta.

b. Pola Akibat-Sebab

Contoh :

Para pembeli gelombang cinta terpaksa berdesak-desakan di luar took. Mereka juga berdesak-desakan di
dalam took. Mereka ada yang duduk, ada yang berdiri, ada pula yang antre. Bahkan, ada yang duduk
beralaskan Koran. Mereka rela mengantre karena harga gelombang cinta di took itu sangat murah.
7. Pola Generalisasi
 Generalisasi adalah penalaran dengan cara menarik kesimpulan secara umum berdasarkan
sejumlah data. Jumlah data atau peristiwa khusus yang dikemukakan harus cukup dan dapat
mewakili. .

a. Pola Umum -Khusus

Pada waktu menulis surat kita harus tenang. Kalau sedang sedih, bingung, kesal, atau marah
kita jangan menulis surat. Kesedihan, kebingungan, kekesalan, dan kemarahan itu akan
tergambar dalam surat kita. Mungkin akan tertulis kata-kata yang kurang terpikir, terburu
nafsu, dan dapat merusak suasana.

b. Pola Khusus - Umum

Dengan bahasa, manusia dapat menyampaikan bermacam-macam pikiran dan perasaan


kepada sesama manusia. Dengan bahasa pula, manusia dapat mewarisi dan mewariskan
semua pengalaman dan pengetahuannya. Seandainya manusia tidak berbahasa, alangkah
sunyinya dunia ini. Memang bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia.
8. Pola Klasifikasi
 Berbeda dari analisis atau uraian, pengembangan ini berusaha
mengelompok-kan berbagai hal yang dianggap memiliki kesamaan ke
dalam satu kategori. Dengan demikian, hubungan di antara berbagai hal
itu menjadi jelas.

Contoh :

Ikan air tawar terbagi ke dalam tiga golongan, yakni ikan peliharaan,
ikan buas, dan ikan liar. Ikan peliharaan terdiri atas ikan-ikan yang mudah
diperbanyak. Contohnya: ikan bandeng, ikan mas, ikan gurami, dan lain-
lain. Ikan buas memiliki sifat jahat terhadap ikan-ikan lain. Contohnya:
ikan gabus dan ikan lele. Ikan liar, meskipun jarang dipelihara, tetapi
memiliki keuntungan secara ekonomis. Contohnya: ikan paray, ikan
bunter dan ikan ikan jeler.
9. Pola Definisi Luas
 Paragraf seperti ini biasanya menguraikan sebuah gagasan yang abstrak atau
istilah yang menimbulkan kontroversi yang membutuhkan penjelasan.

Contoh :

Istilah Globalisasi adalah keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan


antar manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan,
budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas
suatu negara menjadi semakin sempit.Globalisasi adalah suatu proses di mana
antar individu, antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi,
bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas
Negara. Dalam banyak hal, globalisasi mempunyai banyak karakteristik yang
sama dengan internasionalisasi sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan.
Sebagian pihak sering menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan dengan
berkurangnya peran negara atau batas-batas negara.
Langkah-Langkah mengarang:

1. merencanakan:
a. Mengumpulkan bahan berupa data dan
informasi
b. menentukan tujuan dan bentuk
c. menentukan pembaca
2. Menulis
a. merefleksikan
b. merevisi
Langkah-langkah menulis
karya Ilmiah:
1. Merencanakan
2. Menulis
3. Merefleksikan
4. merevisi

Anda mungkin juga menyukai