Pengertian Majas
Majas adalah gaya bahasa perumpamaan atau kiasan yang pada umumnya
digunakan untuk menguatkan kesan suatu kalimat tertulis atau lisan dan
menimbulkan nuansa imajinatif bagi para penyimaknya. Bukan hanya dalam
bahasa Indonesia, majas dibuat dengan memanfaatkan kekayaan makna dari
suatu bahasa. Macam-macam majas juga ditemukan dalam banyak bahasa mulai
dari bahasa Arab, bahasa Jerman, bahasa Inggris, bahasa Arab dan lainnya.
Majas Perbandingan
Majas perbandingan sesuai namanya, majas ini menyatakan perbandingan
untuk meningkatkan kesan dan juga pengaruhnya terhadap pendengar dan
pembaca. Berikut dibawah ini macam-macam dan contoh majas perbandingan.
- Majas Sinekdo pars pro toto, atau diartikan majas yang menyatakan suatu
bagian untuk keseluruhan. contoh kalimatnya yaitu:
Perkepala diharuskan membayar Rp. 25.000 untuk bisa masuk ke
bioskop tersebut.
Hingga detik ini belum terlihat batang hidung anak itu.
- Majas Sinekdoke totem pro parte, kebalikan dari majas sebelumnya.
menggambarkan keseluruhan untuk suatu bagian hal. Contoh kalimatnya
yaitu:
Dalam pertandingan bulutangkis yang digelar semalam, Indonesia
sukses bisa memenangi laga bergengsi tersebut.
Solo akhirnya menjuarai cabang olahraga atletik di PON tahun ini.
- Majas Pertentangan
Majas pertentangan adalah majas yang biasa digunakan untuk
menyatakan suatu hal yang sebenarnya dengan istilah yang berlawanan.
Penggunaan majas pertentangan ditujukan untuk mendapatkan kesan yang
diterima oleh pembaca atau pendengar tentang hal yang disampaikan.
Malam ini baik tua muda, orang dewasa maupun anak -anak
semuanya larut dalam suasana gembira menyambut 17 Agustus.
Jaminan masuk surga bukan karena miskin kaya Besar kecil
penghasilan kita jangan lupa untuk tetap bersedekah.
Majas Penegasan
Majas Penegasan adalah majas yang digunakan untuk menyatakan suatu hal
secara tegas guna meningkatkan pemahaman dan kesan bagi para pembaca dan
pendengar.
Hari itu semua orang mulai dari bayi, anak anak, remaja, orang
dewasa hingga orang tua ikut turun ke jalan melakukan aksi demo
menuntut seorang penista agama yang notabene seorang gubernur.
Kepala desa, camat, bupati, walikota, gubernur, sampai presiden
harusnya dipilih berdasar kemampuannya.
Dari mulai rakyat jelata, orang biasa, polisi, tentara, tokoh
masyarakat sampai para ulama memberikan pernyataan atas apa
yang dikatakan sang gubernur.
Di toko itu tersedia barang dengan harga bervariasi mulai dari Rp
25.000 sampai yang harga Rp 2.500.000.
Setiap senin, kepala sekolah, guru, staf dan para siswa di SMK N 2
Surakarta rutin melakukan upacara bendera di pagi hari.
Tersedia ukuran baju dari mulai XXL, XL, L, M sampai yang
terkecil S .
Segenap jajaran dari yang paling atas, kepala sekolah, guru, wali
murid, siswa hadir di perpisahan minggu kemarin.
Tak peduli kamu tua, muda atau masih anak-anak, merokok itu
tidak baik untuk kesehatan.
Majas Sindiran
Sungguh tidak pantas kata kata seperti itu diucapkan oleh orang
terpelajar sepertimu.
Lama kelamaan aku bisa gila bila terus melihat tingkah lakumu yang
memuakkan itu.
Kan sudah aku bilang jangan mencari hanya dari kecantikan, sekarang
baru ketahuan kan yang kau pilih itu transgender.
Aku bangga mendapatkan nilai 8 dari jerih payah sendiri daripada kamu
mendapat nilai sempurna dengan cara curang.
1. Klimaks
Adalah semacam gaya bahasa yang menyatakan beberapa hal yang
dituntut semakin lama semakin meningkat. Contoh : Kesengsaraan
membuahkan kesabaran, kesabaran pengalaman, dan pengalaman
harapan.
2. Antiklimaks
Adalah gaya bahasa yang menyatakan beberapa hal berurutan
semakin lma semakin menurun. Contoh : Ketua pengadilan negeri itu
adalah orang yang kaya, pendiam, dan tidak terkenal namanya.
3. Paralelisme
Adalah gaya bahasa penegasan yang berupa pengulangan kata pada
baris atau kalimat. Contoh : Jika kamu minta, aku akan datang.
4. Antitesis
Adalah gaya bahasa yang menggunakan pasangan kata yang
berlawanan maknanya. Contoh : Kaya miskin, tua muda, besar kecil,
smuanya mempunyai kewajiban terhadap keamanan bangsa.
5. Reptisi
Adalah perulangan bunyi, suku kata, kata atau bagian kalimat yang
dianggap penting untuk memberi tekanan dalam sebuah konteks yang
sesuai.
6. Epizeuksis
Adalah repetisi yang bersifat langsung, artinya kata yang
dipentingkan diulang beberapa kali berturut-turut. Contoh : Kita harus
bekerja, bekerja, dan bekerja untuk mengajar semua ketinggalan kita.
7. Tautotes
Adalah repetisi atas sebuah kata berulang-ulang dalam sebuah
konstruksi. Contoh : kau menunding aku, aku menunding kau, kau dan
aku menjadi seteru.
8. Anafora
Adalah repetisi yang berupa perulangan kata pertama pada setiap garis.
Contoh : Apatah tak bersalin rupa, apatah boga sepanjang masa.
9. Epistrofora
Adalah repetisi yang berwujud perulangan kata atau frasa pada
akhir kalimat berurutan Contoh : Bumi yang kau diami, laut yang
kaulayari adalah puisi, Udara yang kau hirupi, ari yang kau teguki adalah
puisi
10.Simploke
Adalah repetisi pada awal dan akhir beberapa baris atau kalimat
berturut-turut. Contoh : Kau bilang aku ini egois, aku bilang terserah aku.
Kau bilang aku ini judes, aku bilang terserah aku.
11.Mesodiplosis
Adalah repetisi di tengah-tengah baris-baris atau beberapa kalimat
berurutan. Contoh : Para pembesar jangan mencuri bensin. Para gadis
jangan mencari perawannya sendiri.
12.Epanalepsis
Adalah pengulangan yang berwujud kata terakhir dari baris, klausa
atau kalimat, mengulang kata pertama. Contoh : Kita gunakan pikiran dan
perasaan kita.
13.Anadiplosis
Adalah kata atau frasa terakhir dari suatu klausa atau kalimat
menjadi kata atau frasa pertama dari klausa berikutnya. Contoh : Dalam
baju ada aku, dalam aku ada hati. Dalam hati : ah tak apa jua yang ada.
14.Aliterasi
Adalah gaya bahasa berupa perulangan bunyi vokal yang sama.
Contoh : Keras-keras kena air lembut juga.
15. Asonansi
Adalah gaya bahasa berupa perulangan bunyi vokal yang sama.
Contoh : Ini luka penuh luka siapa yang punya.
16. Anastrof atau Inversi
Adalah gaya bahasa yang dalam pengungkapannya predikat
kalimat mendahului subejeknya karena lebih diutamakan. Contoh :
Pergilah ia meninggalkan kami, keheranan kami melihat peranginya.
17.Apofasis atau Preterisio
Adalah gaya bahasa dimana penulis atau pengarang menegaskan
sesuatu, tetapi tampaknya menyangkal. Contoh : Saya tidak mau
mengungkapkan dalam forum ini bahwa saudara telah menggelapkan
ratusan juta rupiah uang negara
18. Apostrof
Adalah gaya bahasa yang berbentuk pengalihan amanat dari para
hadirin kepada sesuatu yang tidak hadir. Contoh : Hai kamu semua yang
telah menumpahkan darahmu untuk tanah air bercinta ini berilah agar
kami dapat mengenyam keadilan dan kemerdekaan seperti yang pernah
kau perjuangkan.
19. Asindeton
Adalah gaya bahasa yang menyebutkan secara berturut-turut tanpa
menggunakan kata penghubung agar perhatian pembaca beralih pada hal
yang disebutkan. Contoh : Dan kesesakan kesedihan, kesakitan, seribu
derita detik-detik penghabisan orang melepaskan nyawa.
20.Polisindeton
Adalah gaya bahasa yang menyebutkan secara berturut-turut
dengan menggunakan kata penghubung. Contoh : Kemanakah burung-
burung yang gelisah dan tak berumah dan tak menyerah pada gelap dan
dingin yang merontokkan bulu-bulunya?.
21. Kiasmus
Adalah gaya bahasa yang terdiri dari dua bagian, yang bersifat
berimbang, dan dipertentangkan satu sama lain, tetapi susunan frasa dan
klausanya itu terbalik bila dibandingkan dengan frasa atau klausa lainnya.
Contoh : Semua kesabaran kami sudah hilang, lenyap sudah ketekunan
kami untuk melanjutkan usaha itu.
22.Elipsis
Adalah gaya bahasa yang berwujud menghilangkan suatu unsur
kalimat yang dengan mudah dapat diisi atau ditafsirkan sendiri oleh
pembaca. Contoh : Risalah derita yang menimpa ini.
23.Eufimisme
Adalah gaya bahasa penghalus untuk menjaga kesopanan atau
menghindari timbulnya kesan yang tidak menyenangkan. Contoh : Anak
ibu lamban menerima pelajaran.
24. Litotes
Adalah gaya bahasa yang dipakai untuk menyatakan sesuatu
dengan tujuan merendahkan diri Contoh : Mampirlah ke gubukku!.
25.Histeron Proteron
Adalah gaya bahasa yang merupakan kebailikan dari sesuatu yang
logis atau kebalikan dari sesuatu yang wajar. Contoh : Bila ia sudah
berhasil mendaki karang terjal itu, sampailah ia di tepi pantai yang luas
dengan pasir putihnya
26.Pleonasme
Adalah gaya bahasa yang memberikan keterangan dengan kata-
kata yang maknanya sudah tercakup dalam kata yang diterangkan atau
mendahului. Contoh : Darah merah membasahi baju dan tubuhnya
27. Tautologi
Adalah gaya bahasa yang mengulang sebuah kata dalam kalimat
atau mempergunakan kata-kata yang diterangkan atau mendahului.
Contoh : Kejadian itu tidak saya inginkan dan tidak saya harapkan
28.Parifrasis
Adalah gaya bahasa yang menggantikan sebuah kata dengan frase
atau serangkaian kata yang sama artinya. Contoh : Kedua orang itu
bersama calon pembunuhnya segera meninggalkan tempat itu.
29. Prolepsis atau Antisipasi .
Adalah gaya bahasa dimana orang mempergunakan lebih dahulu
kata-kata atau sebuah kata sebelum peristiwa atau gagasan yang
sebenarnya terjadi. Contoh : Keua orang tua itu bersama calon
pembunuhnya segera meninggalkan tempat itu.
30. Erotesis atau Pertanyaan Retoris
Adalah pernyataan yang dipergunakan dalam pidato atau tulisan
dengan tujuan untuk mencapai efek yang lebih mendalam dan penekanan
yang wajar, dan sama sekali tidak menghendaki adanya suatu jawaban.
Contoh : inikah yang kau namai bekerja?.
31.Silepsis dan Zeugma
Adalah gaya dimana orang mempergunakan dua konstruksi rapatan
dengan menghubungkan sebuah kata dengan dua kata yang lain
sebenarnya hanya salah satunya mempunyai hubungan sebuah kata
dengan dua kata yang lain sebenarnya hanya salah satunya mempunyai
hubungan dengan kata pertama. Contoh : ia menundukkan kepala dan
badannya untuk memberi hormat kepada kami.
32.Koreksio atau Epanortosis
Adalah gaya bahasa yang mula-mula menegaskan sesuatu, tetapi
kemudian memperbaikinya. Contoh : Silakan pulang saudara-saudara, eh
maaf, silakan makan.
33. Hiperbola
Adalah gaya bahasa yang memberikan pernyataan yang berlebih-
lebihan. Contoh : Kita berjuang sampai titik darah penghabisan
34.Paradoks
Adalah gaya bahasa yang mengemukakan hal yang seolah-olah
bertentangan, namun sebenarnya tidak karena objek yang dikemukakan
berbeda. Contoh : Dia besar tetapi nyalinya kecil.
35.Oksimoron
Adalah gaya bahasa yang mengandung pertentangan dengan
mempergunakan kata-kata yang berlawanan dalam frasa yang sama.
Contoh : Keramah-tamahan yang bengis
36. Asosiasi atau Simile
Adalah gaya bahasa yang membandingkan suatu dengan keadaan
lain yang sesuai dengan keadaan yang dilukiskannya. Contoh : Pikirannya
kusut bagai benang dilanda ayam
37. Metafora
Adalah gaya bahasa yang membandingkan suatu benda tertentu
dengan benda lain yang mempunyai sifat sama. Contoh : Jantung hatinya
hilang tiada berita
38.Alegori
Adalah gaya bahasa yang membandingkan kehidupan manusia
dengan alam. Contoh : Iman adalah kemudi dalam mengarungi zaman.
39. Parabel
Adalah gaya bahasa parabel yang terkandung dalam seluruh
karangan dengan secara halus tersimpul dalam karangan itu pedoman
hidup, falsafah hidup yang harus ditimba di dalamnya. Contoh : Cerita
Ramayana melukiskan maksud bahwa yang benar tetap benar.
40. Personifikasi
Adalah gaya bahasa yang mengumpamakan benda mati sebagai
makhluk hidup. Contoh : Hujan itu menari-nari di atas genting
41. Alusi
Adalah gaya bahasa yang menghubungkan sesuatu dengan orang,
tempat atau peristiwa. Contoh : Pkartini kecil itu turut memperjuangkan
haknya
42. Eponim
Adalah gaya dimana seseorang namanya begitu sering
dihubungakan dengan sifat tertentu, sehingga nama itu dipakai untuk
menyatakan suatu sifat tertentu sehingga nama itu dipakai untuk
menyatakan sifat itu. Contoh : Hellen dari Troya untuk menyatakan
kecantikan.
43. Epitet
Adalah gaya bahasa yang menyatakan suatu sifat atau ciri yang
khusus dari seseorang atau sesuatu hal. Contoh : Lonceng pagi untuk
ayam jantan.
44. Sinekdoke Pars Pro Tato
Adalah gaya bahasa yang menyebutkan sebagianhal untuk
menyatakan keseluruhan. Contoh : Saya belum melihat batang
hidungnya.
45. Totem Pro Parte
Adalah gaya bahasa yang menyebutkan seluruh hal untuk
menyatakan sebagian. Contoh : Thailand memboyong piala kemerdekaan
setelah menggulung PSSi Harimau .
46.Metonimia
Adalah gaya bahasa yang menggunakan nama ciri tubuh, gelar
atau jabatan seseorang sebagai pengganti nama diri. Contoh : Ia
menggunakan Jupiter jika pergi ke sekolah
47. Antonomasia
Adalah gaya bahasa yang menyebutkan sifat atau ciri tubuh, gelar
atau jabatan seseorang sebagai pengganti nama diri. Contoh : Yang Mulia
tak dapat menghadiri pertemuan ini.
48. Hipalase
Adalah gaya bahasa sindiran berupa pernyataan yang berlainan
dengan yang dimaksudkan. Contoh : ia masih menuntut almarhum
maskawin dari Kiki puterinya (maksudnya menuntut maskawin dari
almarhum)
49. Ironi
Adalah gaya bahasa sindiran berupa pernyataan yang berlainan
dengan yang dimaksudkan. Contoh : Manis sekali kopi ini, gula mahal
ya?
50.Sinisme
Adalah gaya bahasa sindiran yang lebih kasar dari ironi atau
sindiran tajam Contoh : Harum bener baumu pagi ini
51. Sarkasme
Adalah gaya bahasa yang paling kasar, bahkan kadang-kadang
merupakan kutukan. Contoh : Mampuspun aku tak peduli, diberi nasihat
aku tak peduli, diberi nasihat masuk ketelinga
52.Satire
Adalah ungkapan yang menertawakan atau menolak sesuatu.
Contoh : Ya, Ampun! Soal mudah kayak gini, kau tak bisa
mengerjakannya!
53. Inuendo
Adalah gaya bahasa sindiran dengan mengecilkan kenyataan yang
sebenarnya. Contoh : Ia menjadi kaya raya karena mengadakan
kemoersialisasi jabatannya
54.Antifrasis
Adalah gaya bahsa ironi yang berwujud penggunaan sebuah kata
dengan makna sebaliknya, yang bisa saja dianggap sebagai ironi sendiri,
atau kata-kata yang dipakai untuk menangkal kejahatan, roh jahat, dan
sebagainya. Contoh : Engkau memang orang yang mulia dan terhormat
55. Pun atau Paronomasia
Adalah kiasan dengan menggunakan kemiripan bunyi. Contoh :
Tanggal satu gigi saya tinggal satu Simbolik Adalah gaya bahasa yang
melukiskan sesuatu dengan mempergunakan benda-benda lain sebagai
simbol atau perlambang. Contoh : Keduanya hanya cinta monyet.
56. Tropen
Adalah gaya bahasa yang menggunakan kiasan dengan kata atau
istilah lain terhadap pekerjaan yang dilakukan seseorang. Contoh : Untuk
menghilangkan keruwetan pikirannya, ia menyelam diri di antara botol
minuman.
57. Alusio
Adalah gaya bahasa yang menggunakan pribahasa atau ungkapan.
Contoh : Apakah peristiwa Turang Jaya itu akan terulang lagi?
58. Interupsi
Adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata atau bagian
kalimat yang disisipkan di dalam kalimat pokok untuk lebih menjelaskan
sesuatu dalam kalimat. Contoh : Tiba-tiba ia-suami itu disebut oleh
perempuan lain.
59. Eksklmasio
Adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata seru atau tiruan
bunyi. Contoh : Wah, biar ku peluk, dengan tangan menggigil.
60. Enumerasio
Adalah beberapa peristiwa yang membentuk satu kesatuan,
dilukiskan satu persatu agar tiap peristiwa dalam keseluruhannya tanpak
dengan jelas. Contoh : Laut tenang. Di atas permadani biru itu tanpak
satu-satunya perahu nelayan meluncur perlahan-lahan. Angin berhempus
sepoi-sepoi. Bulan bersinar dengan terangnya. Disana-sini bintang-
bintang gemerlapan. Semuanya berpadu membentuk suatu lukisan yang
haromonis. Itulah keindahan sejati.
61.Kontradiksio Interminis
Adalah gaya bahasa yang memperlihatkan sesuatu yang
bertentangan dengan apa yang telah dikemukakan sebelumnya. Contoh :
semuanya telah diundang, kecuali Sinta.
62. Anakronisme
Adalah gaya bahasa yang menunjukkan adanya ketidak sesuaian
uraian dalam karya sastra dalam sejarah, sedangkan sesuatu yang
disebutkan belum ada saat itu. Contoh : dalam tulisan Cesar, Shakespeare
menuliskan jam berbunyi tiga kali (saat itu jam belum ada).
63.Okupasi
Adalah gaya bahasa yang menyatakan bantahan atau keberatan
terhadap sesuatu yang oleh orang banyak dianggap benar. Contoh :
Minuman keras dapat merusak dapat merusak jaringan sistem syaraf,
tetapi banyak anak yang mengkonsumsinya.
64. Resentia
Adalah gaya bahasa yang melukiskan sesuatu yang tidak
mengatakan tegas pada bagian tertentu dari kalimat yang dihilangkan.
Contoh : “Apakah ibu mau….?”