Anda di halaman 1dari 10

Alegori

Alegori adalah gaya bahasa yang menyatakan sesuatu


dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran.

Contoh
Hati-hatilah kamu dalam mendayung bahtera rumah
tangga, mengarungi lautan kehidupan yang penuh
dengan badai dan gelombang.

Simile
Simile adalah pengungkapan dengan perbandingan
yang dinyatakan dengan menggunakan kata
penghubung, seperti layaknya, bagaikan, dll.

Contoh
Rumah itu bagaikan istana seorang raja.

Metafora
Metafora adalah pengungkapan dengan perbandingan
langsung yang dinyatakan tanpa menggunakan kata
penghubung.

Contoh
Raja siang keluar dari ufuk timur.

Sinestesia
Majas yang berupa suatu ungkapan rasa dari suatu
indra yang dicurahkan lewat ungkapan rasa indra
lainnya.

Contoh
Kata-katanya pedas, hingga menusuk hatiku.

Metonimia
Pengungkapan berupa penggunaan nama untuk benda
lain yang menjadi merek, ciri khas, atau atribut.

Contoh
Dia senang membaca Dilan. (Novel Dilan)

Litotes
Ungkapan berupa penurunan kualitas suatu fakta
dengan tujuan merendahkan diri.

Contoh
Kami berharap Anda dapat menerima pemberian yang
tidak berharga ini. (kenyataannya yang diberikan
adalah barang berharga)

Hiperbola
Pengungkapan yang melebih-lebihkan kenyataan
sehingga hal tersebut menjadi tidak masuk akal.
Contoh
Terik matahari membakar tulangku.

Personifikasi
Pengungkapan dengan menggunakan perilaku
manusia yang diberikan kepada sesuatu yang bukan
manusia.

Contoh
Badai mengamuk dan merobohkan rumah penduduk.

Pars pro toto


Pengungkapan sebagian dari objek untuk menunjukkan
seluruhan objek.

Contoh
Paman saya mempunyai atap di Jakarta. (atap=rumah)

Totem pro parte


Pengungkapan keseluruhan objek padahal yang
dimaksud hanya sebagian.

Contoh
Ruangguru menerima penghargaan dari pemerintah.

Eufimisme
Pengungkapan kata-kata yang dipandang tabu atau
dirasa kasar dengan kata-kata lain yang lebih pantas
atau dianggap halus.

Contoh
Maaf, saya mau ke belakang sebentar.

Pleonasme
Menambahkan keterangan pada pernyataan yang
sudah jelas atau menambahkan keterangan yang
sebenarnya tidak diperlukan.

Contoh
Pasukan itu maju ke depan.

Retoris
Ungkapan pertanyaan yang jawabannya telah
terkandung di dalam pertanyaan tersebut atau
merupakan majas berupa pertanyaan yang
jawabannya tidak memerlukan jawaban karena baik
penanya maupun yang ditanya sudah sama-sama
mengetahui jawabannya.

Contoh
Siapa yang tidak ingin hidup bahagia?

Elipsis
Penghilangan satu atau beberapa unsur kalimat yang
dalam susunan normal unsur tersebut seharusnya ada

Contoh
Ayah ke kantor. (penghilangan predikat pergi)

Paradoks
Pengungkapan dengan menyatakan dua hal yang
seolah-olah bertentangan, tetapi sebenarnya keduanya
benar.

Contoh
Daerah ini tandus, tapi penduduknya makmur.

Antitesis
Pengungkapan dengan menggunakan kata-kata yang
berlawanan arti satu dengan yang lainnya.

Contoh
Tua muda, besar kecil, laki-laki perempuan semua
hadir dalam pertunjukan itu.

Ironi
majas ironi merupakan bentuk Sindiran dengan
menyembunyikan fakta yang sebenarnya dan
mengatakan kebalikan dari fakta tersebut.
Contoh
Bagus sekali rapormu, banyak benar angka merahnya.

===

Alegori
menyatakan sesuatu melalui kiasan atau
penggambaran.

Simile
perbandingan dengan menggunakan kata penghubung

Metafora
perbandingan langsung tanpa menggunakan kata
penghubung.

Sinestesia
pengungkapan nilai rasa dari suatu indra lewat
ungkapan rasa indra lainnya.

Metonimia
penggunaan nama benda dengan menggunakan
merek atau ciri khas.

Litotes
Ungkapan berupa penurunan kualitas suatu fakta
dengan tujuan merendahkan diri.

Hiperbola
Pengungkapan yang melebih-lebihkan kenyataan
sehingga hal tersebut menjadi tidak masuk akal.

Personifikasi
menggunakan perilaku manusia yang diberikan kepada
sesuatu yang bukan manusia.

Pars pro toto


Pengungkapan sebagian dari objek untuk menunjukkan
seluruhan objek.

Totem pro parte


Pengungkapan keseluruhan objek padahal yang
dimaksud hanya sebagian.

Eufimisme
Pengungkapan kata-kata yang lebih pantas atau halus
untuk menggantikan kata-kata yang dipandang tabu
atau kasar.

Pleonasme
Menambahkan keterangan pada pernyataan yang
sudah jelas atau menambahkan keterangan yang
sebenarnya tidak diperlukan.

Retoris
Ungkapan pertanyaan yang jawabannya tidak
memerlukan jawaban karena jawaban telah dipahami
bersama.
Elipsis
Penghilangan satu atau beberapa unsur kalimat yang
dalam susunan normal unsur tersebut seharusnya ada.

Paradoks
Pengungkapan dengan menyatakan dua hal yang
seolah-olah bertentangan, tetapi sebenarnya keduanya
benar.

Antitesis
Menggunakan kata-kata yang berlawanan arti

Ironi
Sindiran yang menyembunyikan fakta sebenarnya
dengan mengatakan kebalikan dari fakta tersebut.

Alegori
Hati-hatilah kamu dalam mendayung bahtera rumah
tangga, mengarungi lautan kehidupan yang penuh
dengan badai dan gelombang.

Simile
Rumah itu bagaikan istana seorang raja.

Metafora
Raja siang keluar dari ufuk timur.

Sinestesia
Kata-katanya pedas, hingga menusuk hatiku.

Metonimia
Dia senang membaca Dilan. (Novel Dilan)

Litotes
Kami berharap Anda dapat menerima pemberian yang
tidak berharga ini. (kenyataannya yang diberikan
adalah barang berharga)

Hiperbola
Terik matahari membakar tulangku.

Personifikasi
Badai mengamuk dan merobohkan rumah penduduk.

Pars pro toto


Paman saya mempunyai atap di Jakarta. (atap=rumah)
Totem pro parte
Ruangguru menerima penghargaan dari pemerintah.

Eufimisme
Maaf, saya mau ke belakang sebentar.

Pleonasme
Pasukan itu maju ke depan.

Retoris
Siapa yang tidak ingin hidup bahagia?

Elipsis
Ayah ke kantor. (penghilangan predikat pergi)

Paradoks
Daerah ini tandus, tapi penduduknya makmur.

Antitesis
Tua muda, besar kecil, laki-laki perempuan semua
hadir dalam pertunjukan itu.

Ironi
Bagus sekali rapormu, banyak benar angka merahnya.

Anda mungkin juga menyukai