Anda di halaman 1dari 45

STRUKTUR DAN KAIDAH KEBAHASAAN TEKS

Sebelum lebih jauh Anda mengenal struktur dan kaidah kebahasaan teks.
Pemahaman istilah bahasa, teks, dan genre teks/jenis teks perlu Anda ketahui. Teks
merupakan bahasa yang mengandung fungsi (Halliday dan Hasan, 1994). Hal ini
menegaskan bahwa bahasa yang sedang melaksanakan tugas-tugas tertentu dalam
konteks situasi tertentu pada saat bahasa digunakan. Teks dapat berupa bahasa yang
dituturkan atau dituliskan, atau bisa juga bentuk sarana lain untuk mengungkapkan
yang terdapat dalam pikiran. Jadi, teks adalah kesatuan bahasa yang mengungkapkan
suatu kegiatan sosial dengan struktur berpikir yang lengkap.
Teks tidak dapat dipisahkan dari genre dan register. Genre berarti jenis teks, dan
register menyangkut pesan yang akan disampaikan (medan/field), kepada siapa pesan
ditujukan (pelibat/tenor), dan dalam format bahasa yang bagaimanakah pesan
disampaikan (sarana/mode).
Genre teks merujuk pada istilah jenis teks. Pembagian besar genre teks terdiri
atas teks (1) tunggal/genre mikro dan (2) teks majemuk/genre makro. Kedua
pembagian besar itu terbagi lagi menjadi teks sastra (a) dan (b) teks non-sastra yang
dibagi kembali menjagi sub jenis yang jauh lebih spesifik.
Kurikulum 2013 mengamanahkan Bahasa Indonesia dibelajarkan dengan
berbasis genre teks. Setiap jenis teks memiliki struktur dan kaidah kebahasaan yang
unik dan khas. Hal ini menjadi penciri sekaligus pembeda jenis teks satu dengan
lainnya. Adapun, penjelasan rinci pembagian genre teks yang relevan diterapkan dalam
Kurikulum 2013 dapat dilihat dalam bagan berikut ini.

1
PEMBAGIAN GENRE TEKS
(Relevan dengan Kurikulum 2013)

TEKS AKADEMIK ( makalah,


TEKS MAKRO (majemuk)
skripsi, artikel ilmiah, tesis dll.)

TEKS

TEKS MIKRO (tunggal)

Teks Sastra Teks Non-sastra

Teks Teks Nonnarasi/


Teks Faktual
Narasi/Naratif Non-naratif Teks Tanggapan

Cerita Ulang Puisi


Laporan Arahan Transaksional Ekspositori
Anekdot Pantun
Eksemplum Syair Deskripsi Prosedur Ucapan Label
Cerpen terimakasih
Gurindam Laporan hasil Penceritaan Penjelasan/eks
Fabel observasi prosedur Undangan planasi
dsb.
Legenda Laporan Panduan Wawancara Eksposisi
Ilmiah
Dongeng Perintah/instr Negosiasi Argumentasi
Surat uksi
Drama Pidato
Berita Protokol
dsb. Debat/Tanggap
Ulasan/ Resep an Kritis
Review
Tanggapan
Laporan Buku pribadi

2 Diskusi
Telaah/Review
Modul 2 ini akan fokus membahas beberapa teks non-sastra (genre non-sastra)
yang menjadi bahan kajian atau materi yang dibahas dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia (Kurikulum 2013). Modul 5 dan 6 yang membahas teks sastra (genre sastra).
Teks non-sastra dibagi menjadi teks faktual dan teks tanggapan. Rincian sub-
sub jenis dari teks faktual dan teks tanggapan dijabarkan sebagai berikut.
I. Teks Faktual
A. Teks Deskripsi
B. Teks Prosedur
C. Teks Laporan Hasil Observasi
D. Teks Ulasan

II. Teks Tanggapan


A. Teks Eksposisi
B. Teks Argumentasi
C. Teks Pidato
D. Teks Persuasi
E. Teks Negosiasi
F. Teks Eksplanasi
G. Teks Diskusi

3
I. TEKS FAKTUAL

A. TEKS DESKRIPSI
1.Definisi Teks Deskripsi
Teks deskripsi adalah teks menggambarkan objek tertentu yang mengarahkan
panca indera pembaca maupun pendengar seolah-olah menyaksikan atau merasakan
sendiri objek yang dideskripsikan oleh penulis. Aspek-aspek yang dipaparkan bisa
berupa keadaan, karakteristik, sifat atau perasaan yangdimiliki oleh objek tersebut.
Pendeskripsian juga digunakan secara luas dalam berbagai jenis teks, seperti
teks laporan, teks deskripsi sastra, teks tanggapan, dan pembuatan klasifikasi dan/atau
penggambaran tentang suatu proses sebelum bagian penjelasan dalam paragraf awal
teks eksplanasi. Pendeskripsian juga menjadi bagian utama dari teks narasi dalam
pengembangan karakterisasi, suasana tempat, dan tema utama cerita.

2.Karakteristik Teks Deskripsi

a. Fungsi Teks Deskripsi


Teks deskripsi berfungsi memberikan gambaran secara menyeluruh, rinci, dan
konkret perihal suatu objek/suasana/perasaan kepada pembaca berdasarkan sudut
pandang penulis. Hal tersebut bertujuan untuk memberikan informasi kepada pembaca.

b. Struktur Teks Deskripsi


Struktur teks deskripsi terdiri atas bagian-bagian berikut.
1) Identifikasi. Pada bagian identifikasi ini, digambaran tentang keadaan umum perihal
objek yang akan dideskripsikan.
2) Deskripsi bagian, dideksripsikan seluk beluk objek objek itu secara rinci, konkret dan
menyeluruh sehingga pembaca dapat seolah-olah melihat, mendengar, meraba, dan
merasakan objek yang dideskripsikan.
3) Deskripsi manfaat, yang di dalamnya terdapat kesan yang didapat atau dirasakan
setelah mengamati dan mendeskripsikan objek.

4
c. Kaidah Kebahasaan Teks Deskripsi
1) Menggunakan kata-kata khusus
Yang dimaksud dengan kata khusus adalah kata yang memiliki ruang lingkup dan
cakupan yang sempit. Kata-kata yang dimaksudkan disebu tjuga hiponim. Kata
khusus atau hiponin merupakan bagian dari kata umum (hipernim) lainnya, yakni
kata yang memiliki ruang lingkup yang luas dan dapat mencakup banyak hal.
Contoh kata umum dan kata khusus adalah sebagai berikut.
Kata Umum Kata Khusus
indah elok, molek, cantik, menawan, menakjubkan, memesona,
manis

2) Menggunakan kalimat rincian


Kalimat yang dimaksud berupa suatu pernyataan penjelas untuk pernyataan
sebelumnya yang dianggap masih umum.
Contoh:
Kalimat Umum Kalimat Perincian

Ibuku orang yang Dia berusaha menolong semua orang. Dia ramah dan tutur
sangat baik katanya lembut kepada siapa saja

5
3) Menggunakan kata-kata bersinonim
Kata-kata yang dimaksudkan berfungsi untuk menguakan kesan atau memberikan
emosi yang lebih kuat.
Contoh:
Kata Sifat Kata Emosi Kuat

Baik Tulus, ramah, penuh kasih, menginspirasi

4) Menggunakan majas perbandingan untuk melukiskan secara konkret


Contoh:
Pasir pantai lembut seperti bedak bayi

5) Menggunakan kesan-kesan pancaindra


Hal itu kalimat-kalimat yang mengungakkan tanggapan dair suatu indera tertentu,
misalnya, dari pendengnaran, penglhatan, rabaan.
Contoh:

6) Menggunakan kata ganti orang, binatang, atau benda tertentu


Contoh:
1) Kucingku
2) Ibuku
3) Memasuki wisata ini Anda akan disambut

Contoh:
Keindahan Dunia Bawah Laut Indonesia

Keindahan dunia bawah laut menjadi incaran para wisatawan untuk masuk ke
dalamnya dan ikut menikmati kehidupan bawah laut di Indonesia. Daerah yang memiliki
keindahan pantai yang menakjubkan di Indonesia yang paling tersohor adalah Manado,
Bali, dan Raja Ampat.

6
Tidak hanya keindahan pantai, Indonesia juga merupakan negara dengan
cangkupan hutan terbesar di Dunia. Oleh karena itu, Indonesia disebut sebagai paru-
paru dunia sebab ⅓ hutan di Dunia terdapat di Indonesia.

Keindahan hutan di Indonesia memang tak perlu diragukan lagi, hijau hamparan
pohon membuat mata seakan terhipnotis. Selain itu hewan dan tumbuhan endemik juga
banyak yang menjadi buruan wisatawan yang hanya untuk berfoto untuk mengabadikan
momen tersebut.

B. TEKS PROSEDUR
Teks ini mencakup teks prosedur dan teks prosedur kompleks, penjelasannya
sebagai berikut.

2.1 Teks Prosedur


1.Definisi Teks Prosedur
Teks prosedur dipahami sebagai teks yang bertopik mengenai proses, tata cara,
atau langkah-langkah dalam melakukan sesuatu atau memberikan
instruksi/petunjuk/pedoman mengenai suatu resep yang dibutuhkan oleh orang lain
(pembaca) dengan meminta pembaca untuk melakukan sesuatu.

2.Karakteristik Teks Prosedur

a.Fungsi Teks Prosedur


Teks prosedur berfungsi untuk memperkenalkan atau memberi informasi
mengenai suatu proses pembuatan mengenai sesuatu. Anugerahwati (2004)
menyebutkan bahwa fungsi teks prosedur ialah untuk memberikan instruksi,
memberikan peringatan, dan menyatakan urutan temporal. Adapun dalam penggunaan
tata bahasa melalui instruksi dan peringatan yang sering digunakan adalah kata kerja
imperatif (perintah) yang dibentuk oleh akhiran –kan, -i, dan partikel –lah seperti pada
kata ceritakan dengan bentuk dasar cerita dan imbuhan atau partikel –kan. Sedangkan,
urutan temporal sering berhubungan dengan waktu atau proses pembuatan seperti
pada kata selanjutnya, kemudian, pertama, dan lain sebagainya.

7
b.Struktur Teks Prosedur
Struktur teks prosedur terbagi ke dalam perumusan tujuan (pendahuluan), langkah-
langkah pembahasan, dan penutup.
a) Tujuan berisi pengantar berkaitan dengan petunjuk yang akan dikemukakan
pada bagian pembahasan. Dalam contoh teks berjudul “Kiat Belajar yang
Efektif”, pendahuluan terdapat pada paragraf pertama. Pada bagian ini mungkin
pula dikemukakan tujuan dari penulisan petunjuk itu sendiri.
b) Langkah-langkah pembahasan diisi dengan petunjuk pengerjaan sesuatu yang
disusun secara sistematis. Pada umumnya, penyusunannya mengikuti urutan
waktu dan bersifat kronologis. Namun, dalam contoh di atas, penyusunan sub-
sub judul tidak mengikuti pola kronologis, melainkan urutannya berdasarkan hal
penting ke yang kurang penting. Dalam petunjuk yang berupa resep, bagian ini
berisikan penjelasan tentang alat, bahan, dan langkah-langkah pengerjaannya.

c.Kaidah Kebahasaan Teks Prosedur


Beberapa kaidah yang berlaku pada teks prosedur kompleks adalah sebagai berikut.
• Karena merupakan petunjuk, teks prosedur kompleks banyak menggunakan
kalimat perintah (command). Bahkan, dalam contoh di atas, kalimat perintah itu
pun digunakan sebagai anak judul, yakni sebagai berikut.
➢ Buatlah daftar target lengkap, mulai belajar sesuai urutan daftar.
➢ Ciptakan suasana ruang belajarmu senyaman mungkin supaya kamu betah
berada di sana.
➢ Aturlah penerangan agar sesuai dengan keperluanmu, tidak terlalu redup dan
tidak pula terlalu menyilaukan.
➢ Setelah itu, lakukanlah secara konsisten.
➢ Buatlah semacam kerangka yang menjelaskan dari awal sampai akhir.
➢ Baca ulang catatan pelajaran ataupun catatan kecil yang telah kamu susun,
kemudian buatlah kesimpulan dengan kata-katamu sendiri.
➢ Pelajari materi yang paling sulit atau yang membosankan terlebih dahulu.

8
• Konsekuensi dari penggunaan kalimat perintah, banyak pula pemakaian kata
kerja imperatif, yakni kata yang menyatakan perintah, keharusan, atau larangan.
Contoh: buatlah, ciptakan, aturlah, carilah, harus, jangan, perlu, tak perlu.
• Di dalam teks prosedur kompleks juga banyak digunakan konjungsi temporal
atau kata penghubung yang menyatakan urutan waktu kegiatan, seperti dan,
lalu, kemudian, setelah itu, selanjutnya. Kata-kata tersebut hadir sebagai
konsekuensi dari langkah-langkah penggunaan sesuatu yang bersifat kronologis.
Akibatnya, teks semacam itu menuntut kehadiran konjungsi yang bermakna
kronologis pula.
• Dalam teks yang sejenis, banyak pula digunakan kata-kata penunjuk waktu,
seperti beberapa menit kemudian, setengah jam. Kata-kata itu terutama banyak
digunakan dalam resep makanan.
• Kadang-kadang menggunakan kata-kata yang menyatakan urutan langkah
kegiatan, seperti pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya.
• Banyak menggunakan keterangan cara, misalnya dengan cepat, dengan lembut,
dengan perlahan-lahan.
• Banyak menggunakan kata-kata teknis, sesuai dengan temanya. Misalnya,
petunjuk berlalu lintas, lebih banyak menggunakan kata-kata seperti SIM, STNK,
polantas, denda, tindak pidana, bukti pelanggaran, sidang, keputusan hakim.
Dalam petunjuk yang berupa resep, dikemukakan pula gambaran rinci tentang nama
benda yang dipakai, termasuk jumlah, urutan, ataupun bentuknya.

2.2 Teks Prosedur Kompleks


1.Definisi Teks Prosedur Kompleks
Teks prosedur kompleks adalah teks yang berisi langkah-langkah yang harus
ditempuh untuk mencapai tujuan yang diinginkan dan terdapat penjelasan/keterangan
dalam langkah tersebut. Teks prosedur kompleks merupakan teks yang mengutamakan
ketepatan dalam hal urutan. Langkah-langkah kegiatan yang kita kemukakan harus
benar. Kekeliruan dalam urutan bisa menyebabkan hasil dari kegiatan menjadi gagal,
atau bahkan mencelakakan.

9
Kita dapat mengetahui pula kelayakannya, misalnya apakah teks itu bersifat
umum, harus diperbaiki, ataukah diganti. Semua keputusan itu diperoleh dari evaluasi.
Kriteria yang digunakan untuk mengetahui kelayakannya adalah struktur, ciri
kebahasaan, kalimat berdasarkan fungsi, dan piranti kohesi yang berlaku pada teks
prosedur kompleks.

2.Tujuan Teks Prosedur Kompleks


Tujuan penulisan teks prosedur kompleks adalah untuk menunjukan atau
menjelaskan bagaimana mengerjakan sesuatu dengan langkah-langkah yang urut.

3.Struktur Teks Prosedur Kompleks


Struktur teks merupakan bagian atau cara teks tersebut dibangun. Mungkin masih
banyak yang belum tahu kalau struktur teks prosedur disusun oleh bagian tujuan,
bagian material, dan diikuti oleh bagian langkah-langkah. Untuk lebih jelasnya bisa lihat
di bawah.
a) Bagian tujuan, berisi tujuan dari pembuatan teks prosedur tersebut atau hasil
akhir yang akan dicapai (dapat berupa judul).
b) Bagian material, berisi informasi tentang alat atau bahan yang dibutuhkan,
namun tidak semua teks prosedur terdapat bagian ini (umumnya terdapat dalam
resep masakan).
c) Bagian langkah-langkah, berisi cara-cara yang ditempuh untuk mencapai
tujuan. Bagian ini biasanya tidak dapat diubah urutannya.

4.Ciri Umum Teks Prosedur Kompleks


• berisikan langkah-langkah
• disusun secara informati
• dijelaskan secara mendetail
• bersifat objektif
• langkah berkelanjutan dengan penjelasan
• menggunakan syarat/pilihan
• bersifat universal

10
• bersifat aktual dan akurat
• bersifat logis

5.Ciri Kebahasaan Teks Prosedur Kompleks


• terdapat kalimat imperatif : kalimat yang mengandung perintah
• terdapat kalimat deklaratif : kalimat yang berisi pernyataan
• terdapat kalimat introgatif : kalimat yang berisi pertanyaan
• terdapat bilangan urutan : angka yang menunjukkan urutan
• partisipan manusia secara umum : semua manusia yang ikut serta dalam teks
tersebut
• verbal material : Verba atau kata kerja yang mengacu pada tindakan fisik
• verba tingkah laku : Verba yang mengacu pada sikap yang dinyatakan dengan
ungkapan verbal (bukan sikap mental yang tampak)
• konjungsi Temporal : Konjungsi yang mengacu pada urutan waktu sekaligus
menjadi sarana kohesi teks
• menggunakan kata baku
• menggunakan konjungsi syarat

6.Contoh Teks Prosedur Kompleks


Penjelasan mengenai bagaimana cara untuk membuat suatu blog yang gratis dan juga
benar dengan memakai situs blogspot.
(1) Untuk langkah pertama, masuklah pada link www.blogger.com.
(2) Kemudian klik sign up yang terdapat di pojok kanan atas.
(3) Lalu, isi aplikasi dari pendaftaran pada akun google yang nantinya muncul
secara otomatis. Lalu klik next.
(4) Selanjutnya ialah dengan mengisi kolom guna untuk vertifikasi lalu klik tombol
send untuk vertifikasi kode.
(5) Langkah berikutnya ialah dengan memasukkan kode vertifikasi yang telah di
terima dari sms, kemudian klik tombol verify.
(6) Apabila Anda sudah berhasil maka nantinya Anda akan di minta untuk
menambahkan profile.

11
(7) Lalu yang selanjutnya ialah dengan menampilkan sebuah laman pemberitahuan
jika Anda telah mempunyai akun untuk langsung login pada www.blogger.com
(8) Setelah Anda melakukan login lalu masuk pada dasbord maka Anda nantinya
dapat klik tombol untuk blog baru.
(9) Langkah yang berikutnya ialah dengan mengisi jendela pembuatan blog yang
bisa sesuai dengan kebutuhan Anda. Misalnya saja pada judul blog, template,
alamat dan lain sebagainya.
(10) Kemudian klik tombol untuk membuat blog, dan blog pun sudah dapat di
gunakan.

C. TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI


1.Definisi Teks Laporan Hasil Observasi
Teks laporan hasil obesrvasi adalah teks berisi uraian yang melaporkan kondisi,
situasi, dan temuan penting dari hasil observasi. Teks laporan hasil observasi
merupakan sebuah teks yang memaparkan hasil observasi secara sistematik dan
objektif berdasarkan kenyataan atau fakta yang ada. Teks laporan hasil observasi
mendeskripsikan tentang bentuk, ciri, dan sifat umum suatu objek. Objek yang
dideskripsikan dapat berupa manusia, benda, hewan, tumbuhan, atau berbagai
peristiwa yang terjadi di dunia ini.

Contoh:
SAMPAH MENGGUNUNG

Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah


berakhirnya suatu proses. Sampah dapat bersumber dari alam, manusia,
konsumsi, nuklir, industri, dan pertambangan. Sampah di bumi akan terus
bertambah selama masih ada kegiatan yang dilakukan oleh baik alam maupun
manusia. Sampah yang dihasilkan di Indonesia mencapai 11.330 ton per hari.
Sampah dapat dibedakan berdasarkan sifat dan bentuknya. Berdasarkan
sifatnya, sampah bagi menjadi dua, yaitu sampah organik dan anorganik.

12
Sampah organik merupakan sampah yang dapat diuraikan atau
degradable.Contoh sampah organik adalah sampah yang mudah membusuk
seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan lain sebagainya.
Sampah ini dapat diolah menjadi kompos. Sedangkan sampah anorganik
merupakan sampah yang tidak mudah diuraikan atau undegradable. Contoh
sampah anorganik adalah sampah yang tidak mudah membusuk, seperti
plastik, kayu, kaca, kaleng, dan lain sebagainya. Sampah anorganik di daur
ulang oleh industri rumahan untuk mengurangi jumlah sampah serta dijadikan
sebagai peluang usaha. Berdasarkan bentuknya, sampah dapat dibedakan
menjadi sampah padat, cair, alam, konsumsi, manusia dan radioaktif.
Sampah padat adalah sampah yang berwujud padat. Sampah padat
dapat berupa sampah rumah tangga misalnya seperti sampah dapur, kebun,
plastik, metal, gelas dan lain-lain. Sampah organik dan anorganik termasuk
sampah padat. Sampah ini dapat dibedakan berdasarkan kemampuan diurai
oleh alam atau biodegrability menjadi sampah padat biodegradable (sampah
yang dapat diuraikan oleh proses biologi) dan sampah padat non-
biodegradable (tidak dapat diuraikan oleh suatu proses biologi. Sampah padat
non-biodegradable ada dua jenis yaitu recyclable (dapat diolah kembali) dan
non-recyclable (tidak dapat diolah kembali).
Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak
diperlukan lagi, misalnya seperti limbah. Limbah adalah sampah cair yang
dihasikan dari aktivitas industri. Limbah dapat dibagi menjadi dua yaitu limbah
hitam dan limbah rumah tangga. Limbah hitam adalah sampah cair yang
mengandung patogen berbahaya yang berasal dari toilet, sedangkan limbah
rumah tangga adalah sampah cair yang dihasilkan dari dapur, kamar mandi,
dan tempat cucian.
Sampah alam adalah sampah yang diproduksi oleh alam dan diuraikan
melalui proses daur ulang alami. Contoh dari sampah alam adalah daun kering
di hutan yang terurai menjadi tanah. Sampah manusia adalah istilah yang
digunakan terhadap hasil-hasil pencernaan manusia, seperti feses dan urin.
Sampah manusia dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan

13
manusia karena dapat dikatakan sebagai sarana perkembangan penyakit yang
disebabkan oleh virus dan bakteri.
Sampah konsumsi adalah sampah yang dihasilkan oleh kegiatan
konsumsi manusia dan dibuang ke tempat sampah. Jumlah sampah konsumsi
sampai sekarang tidak melebihi jumlah sampah industri. Limbah radioaktif
adalah sampah nuklir yang merupakan hasil dari fusi nuklir dan fisi nuklir yang
menghasilkan uranium dan thorium. Limbah radioaktif berbahaya bagi
lingkungan dan kehidupan manusia karena menghasilkan radiasi yang
berdampak buruk terhadap kesehatan manusia. Oleh karena itu, sampah
nuklir disimpan ditempat-tempat yang tidak berpotensi tinggi untuk melakukan
aktivitas, tempat-tempat yang dituju biasanya bekas tambang garam atau
dasar laut.
Sumber:http://www.rankingkelas.com/-contoh-teks-laporan-hasil-observasi

Tampak dalam teks tersebut merupakan laporan fakta-fakta yang didapatkan di


lapangan. Penulis memaparkan fakta-fakta tentang jenis-jenis sampah yang dihasilkan
oleh masyarakat, baik sampah yang dapat didaur ulang maupun sampah yang tidak
dapat didaur ulang. Penulis tidak sekadar turun melihat sampah di tempat pembuangan
akhir sampah, tetapi juga mengolaborasi dengan pengetahuannya yang didapat dari
membaca berbagai referensi.
Penulis menyampaikan informasi bahwa Indonesia sangat produktif dalam
menghasilkan sampah, baik organik maupun anorganik. Sampah anorganik adalah
sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik, kayu, kaca, kaleng, dan lain
sebagainya. Sampah anorganik didaur ulang oleh industri rumahan untuk mengurangi
jumlah sampah serta dijadikan sebagai peluang usaha. Berdasarkan bentuknya,
sampah dapat dibedakan menjadi sampah padat, cair, alam, konsumsi, manusia dan
radioaktif.
Penulis tidak akan mendapatkan fakta-fakta yang terdapat dalam teks jika penulis
tidak melakukan penelitian, kajian, atau observasi terhadap objek tersebut. Informasi
yang disampaikan merupakan kajian dan pengamatan langsung tempat ke

14
pembuangan sampah.Namun demikian, semua pemaparan tentang sampah itu
dikolaborasi dengan pengetahuannya dari membaca referensi.

2.Fungsi Teks Laporan Hasil Observasi


Keterampilan menulis teks laporan hasil observasi memiliki fungsi melatih
menuangkan ide dan gagasannya berdasarkan fakta-fakta yang didapatkan melalui
observasi.

3.Struktur Teks Laporan Hasil Observasi


Struktur teks laporan hasil observasi terbangun atas tiga bagian, yaitu:
1) Deskripsi Umum, yaitumenjelaskan objek yang diobservasi, baik itu tentang
karakteristik, keberadaan, kebiasaan, pengelompokan, dan berbagai aspek
lainnya.
2) Deskripsi tiap bagian, yaitu menjelaskan aspek-aspek tertentu dari objek yang
diobservasi.
3) Deskripsi manfaat, yaitumenjelaskan kegunaan dari paparan tema yang
dinyatakan sebelumnya.
Untuk memudahkan Saudara dalam memaahami struktur teks laporan hasil
observasi, Saudara dapat mencermaati bagan berikut.

Deskripsi Umum Penggambaran


Objek

Struktur Teks Penjelasan Aspek


Deskripsi Bagian
Laporan Hasil dalam Objek
Observasi

Deskripsi Manfaat Kegunaan dari


pemaparan tema

15
D. TEKS ULASAN (REVIEW)
1.Definisi Teks Ulasan (Review)
Teks ulasan merupakan Ulasan yaitu teks yang berisi timbangan dan penilaian
bisa juga kritik terhadap produk barang maupun jasa, karya, atau kegiatan
(Ansoriyah dan Purwahida, 2018).
Ciri-ciri teks ulasan sebagai berikut.
1. Strukturnya terdiri dari orientasi, tafsiran, evaluasi, dan rangkuman.
2. Berisi pandangan atau opini penulis mengenai suatu hasil karya.
3. Opini yang ditulis berdasarkan kenyataan atau fakta.
4. Teks ulasan disebut juga ulasan.

2.Jenis Jenis Teks Ulasan


Berdasarkan isinya teks ulasan dapat dibagi menjadi tiga.
1) Teks Ulasan Informatif
Teks ulasan informatif biasanya berisi mengenai gambaran singkat, padat, dan
umum suatu karya. Ulasan ini hanya memaparkan bagian yang penting saja dan
menekankan pada kelebihan dan kekuranag sebuah karya yang diulas.
2) Teks Ulasan Deskriptif
Teks ulasan deskriptif berisi gambaran terperinci pada tiap bagian suatu karya. Pada
umumnya ulasan deskriptif dilakukan pada karya fiksi untuk mendapatkan gambaran
jelas tentang manfaat, pentingnya informasi, dan kekuatan argumentatif yang
dituangkan penulis dalam membuat sebuah karya.
3) Teks Ulasan Kritis
Teks ulasan kritis merupakan teks ulasan yang berisi tentang ulasan terperinci suatu
karya sastra dengan mengacu pada metode atau pendekatan ilmu pengetahuan
tertentu. Teks ulasan ini dibuat secara objektif dan kritis bukan pandangan pembuat
ulasan tersebut.
Contoh. Teks ulasan Novel Laskar Pelangi dengan menggunakan pendekatan
tinjauan Sosiologi.

16
Karakteristik Teks Ulasan
1. Fungsi Teks Ulasan
a) Memberikan informasi kepada pembaca tentang sudut pandang penulis
terhadap suatu hasil karya.
b) Menginformasikan kepada masyarakat tentang kelayakan yang dimiliki suatu
hasil karya.
c) Menginformasikan kepada pembaca untuk mengetahui isi atau kritikan
terhadap suatu hasil karya.
d) Menginformasikan kelebihan dan kekurangan suatu hasil karya.
e) Menginformasikan kepada pembaca perbandingan sebuah karya dengan karya
lain yang sejenis.
f)Mengajak pembaca berdiskusi mengenai masalah yang terdapat dalam suatu
hasil karya.
g) Menyampaiakan saran kepada pembaca apakah suatu hasil karya pantas untuk
dinikmati atau tidak.
h) Agar pembaca mudah untuk memahami hubungan antara suatu hasil karya
dengan karya lain yang sejenis.
i) Sebagai pertimbangan bagi para pembaca agar tidak salah dalam membeli
suatu hasil karya.

2. Struktur Teks Ulasan


Berikut ini adalah bagian-bagian yang terdapat dalam teks ulasan:
a) Orientasi
Bagian orientasi merupakan bagian pertama dalam teks ulasan. Pada bagian ini,
terdapat gambaran umum tentang suatu hasil karya, baik itu film, buku, ataupun
drama. Dengan kata lain, penulis teks ulasan berusaha menyampaikan sedikit
latar belakang tentang apa yang akan dibahas kepada pembaca.
b) Tafsiran
Setelah bagian orientasi, berikutnya adalah bagian tafsiram. Pada bagian ini,
sebuah hasil karya akan dibahas secara terperinci (detail). Mulai dari bagian-
bagiannya, kelebihan, kekurangan, kualitas karya, dan lain sebagainya.

17
c) Evaluasi
Evaluasi berisi pandangan dari pengulas mengenai produk barang maupun jasa,
karya, atau kegiatan yang diulas. Hal ini dilakukan setelah melakukan tafsiran
yang cukup terhadap hasil karya tersebut. Pada bagian ini akan disebutkan bagian
yang bernilai (kelebihan) atau bagian yang kurang bernilai (kekurangan) dari suatu
produk barang maupun jasa, karya, atau kegiatan yang diulas..
d) Rangkuman
Rangkuman berisi kesimpulan dari ulasan terhadap produk barang maupun jasa,
karya, atau kegiatan yang diulas. Bagian ini juga memuat komentar penulis
apakah hasil karya tersebut bernilai/berkualitas untuk dibeli, digunakan, dinikmati,
dibaca, atau ditonton/disaksikan. Kemunculan bagian rangkuman ini dalam teks
ulasan bersifat opsional.

3.Kaidah Kebahasaan Teks Ulasan


Kaidah kebahasaan teks ulasan adalah sebagai berikut:
1) Isi teks ulasan umumnya menonjolkan unsur-unsur karya seni.
2) Menggunakan kalimat opini, yang sifatnya persuasif atau menghasut orang.
3) Menggunakan kalimat perbandingan, mengungkapkan persamaan dan juga
perbedaan. Contoh: daripada, sebagaimana, demikian halnya, berbeda
dengan, seperti, seperti halnya, serupa dengan, dan sebagainya.
4) Menggunakan kata kerja material dan kata kerja rasional.
✓ Kata kerja material, yaitu kata kerja yang menyatakan kegiatan fisik/proses.
contoh: berbicara, mendengarkan, membaca, menulis, berdiskusi, dan
lainnya.
✓ Kata kerja rasional kopulatif, yaitu kata kerja yang berfungsi menggabungkan
kata dan kalimat setara. Contoh bernama, disebut, jadi/menjadi,
meruapakan, adalah, ialah, yaitu, yakni, dan sebagainya.
✓ Kata kerja rasional, yaitu kata kerja yang berfungsi sebagai kata bantu.
Contoh: jadi, mungkin, boleh, harap, bisa, hendak/ingin/mau/akan,
dapat/bisa, ada, dan lainnya.

18
5) Menggunakan kata penghubung (konjungsi), baik itu konjungsi internal dan
konjungsi eksternal.
a. Konjungsi internal (intrakalimat), konjungsi yang menghubungkan dua
argumen/gagasan/ide dalam kalimat simpleks atau dua kelompok klausa.
Terdapat 4 kategori makna hubungan.
1) Penambahan/kesejajaran, contoh: dan, atau, serta.
2) Menyatakan waktu, contoh: setelah, sesudah, ketika, saat.
3) Menyatakan perbandingan, contoh: tetapi, melainkan, sedangkan, tidak
hanya, tetapi juga, bukan saja/hanya...., melainkan juga....
4) Menyatakan sebab-akibat, contoh: sebab, akibat, sehingga, jika, karena,
apabila, bilamana, jikalau.
b. Konjungsi eksternal (antarkalimat), konjungsi yang menghubungkan dua
peristiwa/deskripsi hal/benda dalam kalimat kompleks atau 2 kalimat
simpleks.konjungsi ini juga dibedakan atas 4 kategori makna hubungan.
1) Penambahan/kesejajaran, yaitu konjungsi lebih lanjut, di samping itu,
selain itu;
2) Menyatakan waktu/temporal, yaitu pertama, kedua, ketiga, mula-mula,
lalu, kemudian, berikutnya, selanjutnya, akhirnya ;
3) Menyatakan perbandingan, yaitu sebaliknya, akan tetapi, sementara itu, di
sisi lain, namun, namun demikian, walaupun demikian/begitu, dan
sebagainya ;
4) Menyatakan sebab-akibat, yaitu oleh karena itu, akibatnya, hasilnya, jadi,
sebagai akibat, maka, dan sebagainya.

Contoh Teks Ulasan


Pernahkan Anda membaca teks ulasan di berbagai media massa dan media
sosial? Barangkali Anda pernah membaca Novel Negeri 5 Menara atau pernah
menikmati nasi penggel tetapi Anda belum pernah membaca atau menulis
ulasannya. Nah, pada bagian ini, Anda diminta untuk membaca, memahami, dan
menelusuri berbagai teks ulasan novel berikut ini.

19
Negeri 5 Menara yang Menakjubkan
Oleh Thoriqul R.

Novel Negeri 5 Menara adalah novel karya Ahmad Fuadi yang diterbitkan
oleh Gramedia tahun 2010. Novel ini termasuk dalam kategori novel religius yang
bertemakan pendidikan. Novel setebal 432 halaman ini menyajikan tentang dunia
pendidikan khas pesantren, lengkap dengan segala kehidupan santrinya.
Secara umum, penulis mengisahkan pengalaman hidup enam orang
pemuda yang menempuh pendidikan di sebuah pesantren terkenal bernama
Pesantren Madani. Keenam tokoh tersebut adalah Alif Fikri yang berasal dari
Padang, Atang yang berasal dari Bandung, Raja dari Medan, Dulmajid yang
datang dari daerah Sumenep, Said dari kota Mojokerto, dan terkahir Baso yang
berasal dari sebuah daerah di Sulawesi Selatan bernama Gowa. Keenam sahabat
itu bersama-sama mengarungi kehidupan pendidikan di Pesantren Madani.
Bab pertama novel ini menceritakan tentang Alif Fikri sebagai tokoh utama
yang telah berhasil menjadi wartawan di Washington DC. Cerita berawal ketika ia
mendapatkan pesan dari teman lamanya yang bernama Atang yang telah menjadi
orang sukses di Kairo. Ketika mendapatkan pesan tersebut, Alif teringat akan
masa lalunya di Maninjau dan Pesantren Madani bersama teman temannya. Bab
selanjutnya buku ini, sang penulis menceritakan masa lalu Alif di Maninjau. Alif
baru tamat madrasah negeri,sekolah sederajat SMP yang bernuansa islam. Alif
lulus dengan nilai tertinggi di Kabupaten Agam. Alif berencana akan melanjutkan
pendidikannya ke SMA di Bukit Tinggi, tetapi hal itu ditentang keras oleh amak
(ibu) Alif karena amak menyuruh alif melanjutkan pendidikannya ke Madrasah
Aliyah. Amak beraggapan jika Alif menuntut ilmu dalam bidang agama, maka Alif
bisa menggapai dunia maupun akhirat. Alif sangat kecewa ketika amak
melarangnya untuk melanjutkan ke SMA, Alif mengurung dirinya di kamar selama
tiga hari.

20
Pada suatu hari, Alif mendapatkan surat dari Pak Etek (paman) yang
sedang belajar di Mesir, nama Pak Etek nya Gindo. Dalam surat itu, pamannya
menyarankan Alif untuk melanjutkan pendidikannya di Pesantren Madani, Jawa
Timur. Setelah membaca surat dari pamannya, Alif langsung membulatkan
tekadnya untuk bersekolah di Pondok Pesantren Madani.Akhirnya, Alif berangkat
ke Jawa Timur ditemani oleh Ayah dan pamannya yang bernama Muncak
menggunakan bus. Setelah menempuh tiga hari perjalanan, akhirnya Alif sampai
di Pondok Pesantren Madani. “Man Jadda Wa Jadda” begitulah si penulis
membuat judul bab selanjutnya yang menceritakan tahap awal Alif dan teman-
temannya bertemu. Keenam sahabat ini memiliki sifat dan karakter yang berbeda
.Bab selanjutnya menceritakan tentang kisah menarik enam sahabat ini. Mereka
menamai persahabatan mereka dengan sahibul menara, dikarenakan tempat
berkumpul favorit mereka adalah menara.
Setelah empat tahun di Pondok Madani, ada satu hal yang membuat Alif
kecewa dan sedih ketika dia mendapat surat dari teman lamanya Randai yang
mengabarinya bahwa dia telah diterima di ITB. Diterima di ITB adalah harapan
besar Alif dan Randai. Pada saat itu pikirannya guyah dan berencana untuk
berhenti sekolah di Pondok Madani. Setelah empat tahun berlalu, Alif diterima
disalah satu universitas di Bandung yaitu Universitas Padjajaran. Alif mengambil
jurusan hubungan internasional dan berhasil menjadi wartawan Tempo.
Kemudian, dia mendapat beasiswa ke Washington DC.

Kekurangan novel ini yaitu adanya penggunaan bahasa daerah


Minangkabau yang membuat pembaca yang bukan berasal dari Minangkabau
kesulitan untuk mengerti artinya. Kekurangan dalam novel ini ditutupi oleh
kelebihannya. Kelebihan novel ini dapat menyihirkita untuk merasakan suasana
pesantren dan apa yang dilakukan oleh Alif dan kelima sahabatnya. Setelah
membaca novel ini, kita akan menyadari bahwa pondok pesantren tidak hanya
memberikan ilmu agama, tetapi juga ilmu umum. Selain itu, kita akan menghapus
anggapan bahwa anak lulusan pondok palingan hanya akan menjadi pemuka
agama.
Novel ini dapat menginspirasi mengenai persahabatan, keikhlasan,
kesungguhan atau kerja keras. Apalagi di Indonesia yang terdiri dari berbagai
daerah dan suku yang berbeda sangat cocok sekali untuk diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari yang penuh dengan perbedaan. Selain itu, semangat yang
dilandasi oleh keikhlasan, dan kerja keras dalam novel ini dapat memotivasi
generasi muda untuk lebih baik menentukan masa depan yang baik dengan
pendidikannya.

Sumber: Majalah Ananda Edisi 11 Tahun 2010

21
Menganalisis Struktur Teks Ulasan dan Ciri Kebahasaannya

Berikut ini analisis struktur teks dan kaidah teks ulasan berjudul “Negeri 5
Menara yang Menakjubkan” oleh Thoriqul R.

a. Orientasi ditampilkan dalam paragraf pertama yaitu berisi gambaran umum


mengenai novel Negeri 5 Menara yang diulas. Gambaran umum ini mengajak
pembaca untuk berkenalan dengan novel yang diulas.
b. Tafsiran ditampilkan dalam paragraf 2–4 yaitu berisi gambaran detail novel
yang diulas serta keunikannya.
c. Evaluasi ditampilkan dalam paragraf kelima berisi pandangan dari pengulas
mengenai kekurangan dan kelebihan novel.
d. Rangkuman ditampilkan dalam paragraf terakhir berisi kesimpulan dari
ulasan novel.
Ciri kebahasaan yang digunakan dalam teks ini yaitu adanya penggunaan
nomina, verba, adjektiva, dan adverbia dalam kalimat yang disusun penulis
ulasan. Hal ini dapat diuraikan sebagai berikut.
Ungkapan Posisi Leksis
Kekurangan novel ini yaitu adanya penggunaan Negatif Nomina
bahasa daerah Minangkabau yang membuat
pembaca yang bukan berasal dari Minangkabau
kesulitan untuk mengerti artinya.

Kelebihan novel ini dapat menyihir kita untuk Positif Verba


merasakan suasana pesantren dan apa yang
dilakukan oleh Alif dan kelima sahabatnya.
Setelah membaca novel ini, kita akan menyadari Positif Verba
bahwa pondok pesantren tidak hanya
memberikan ilmu agama, tetapi juga ilmu umum.
Selain itu, kita akan menghapus anggapan Positif Verba
bahwa anak lulusan pondok palingan hanya akan
menjadi pemuka agama.

22
II. TEKS TANGGAPAN

A. TEKS EKSPOSISI
1.Definisi Teks Eksposisi
Teks eksposisi merupakan sebuah teks yang berisi sebuah informasi yang
berupa gagasan pendapat dan fakta yang bertujuan untuk memberikan sebuah
informasi dan pengetahuan kepada kita semua mengenai suatu hal.
Sama seperti teks pada umumnya, teks eksposisi memiliki beberapa ciri-ciri umum teks
eksposisi. Ciri-ciri ini digunakan untuk membedakan dan menentukan apakah sebuah
teks tergolong dalam teks eksposisi atau bukan. Ciri-ciri teks eksposisi adalah sebagai
berikut:
a. Menjelaskan informasi atau pengetahuan tentang suatu hal
b. Gaya informasi yang bersifat mengajak
c. Penyampaian menggunakan bahasa baku dan disampaikan secara lugas
d. Bersifat netral atau tidak memihak
e. Fakta dipakai sebagai alat kontritasi dan alat kontribusi

2.Fungsi Teks Eksposisi


Berikut adalah fungsi teks eksposisi di antaranya:
a. Memberikan informasi yang disertai data dan fakta mengenai suatu
permasalahan.
b. Mengangkat sebuah permasalahan melalui sudut pandang ilmiah yang disertai
dengan teori penunjang dan bukti-bukti ilmiah.
c. Menjelaskan permasalahan tertentu secara terperinci sehingga pembaca
dipastikan dapat memperoleh pemahaman yang utuh.
d. Menggambarkan permasalahan yang tengah dibahas secara komprehensif.
e. Menyampaikan data faktual terkait permasalahan tertentu.
f. Mengutarakan pendapat secara objektif dan bertanggungjawab sebab didasari
oleh fakta dan data terkait.

23
3.Struktur Teks Eksposisi
Struktur teks eksposisi umumnya terdiri dari 3 bagian utama yakni Tesis atau
Pernyataan Pendapat, argumentasi, dan penegasan ulang. Adapun penjelasan
tentang susunan teks eksposisi adalah sebagai berikut ini:
a. Tesis Atau Pernyataan Pendapat
Tesis adalah suatu bagian yang mempunyai isi berupa sudut pandang dari
penulis terhadap setiap masalah yang akan dibahas topiknya.Sebuah tesis pasti
berdasarkan dari suatu bentuk pernyataan yang nantinya akan diperkuat dengan
sebuah argumen.
b. Argumentasi
Argumentasi adalah suatu bentuk alasan atau bukti yang digunakan dalam
mengokohkan atau memperkuat pendapat dalam sebuah tesis, walaupun pada
prakteknya argumentasi dapat digunakan untuk menyanggah bahkan menolak
sebuah pernyataan.
c. Penegasan ulang
Bagian ini merupakan sebuah kesimpulan yang menegaskan kembali dari tesis
yang dibicarakan di awal teks eksposisi dan penguat argumentasi yang ditunjang
oleh fakta.

4.Kaidah Kebahasaan Teks Eksposisi


Teks eksposisi harus memenuhi unsur dan kaidah kebahasaan sebagai berikut:

a. Memiliki Topik
Teks eksposisi memiliki sifat informatif. Oleh karena itu, dalam sebuah teks
eksposisi harus ada topik yang memuat permasalahan yang patut untuk
dibahas.Penjelasan tersebut harus disertai fakta dan data yang kuat.
b. Menyajikan Fakta
Teks eksposisi sering digunakan sebagai model penulisan dalam berbagai jurnal
ilmiah. Karena memuat penjabaran dan penjelasan mengenai suatu hal, teks
eksposisi harus menyajikan fakta yang disertai dengan bukti dan teori
penunjang.

24
Pada teks eksposisi, fakta digunakan sebagai bagian untuk memperjelas
informasi, sedangkan dalam teks argumentasi, fakta disajikan untuk
memengaruhi pembaca.
c. Gaya Bahasa dan Penulisan
Teks eksposisi ditulis dengan gaya bahasa baku dan penulisan yang terarah.
Pemilihan kata dalam teks eksposisi pun harus disesuaikan dengan target
pembaca.
Selain itu, hindari penggunaan istilah yang kurang familiar agar tidak menyulitkan
pembaca untuk mendapatkan informasi dari teks.
d. Penggunaan Pronomina
Penggunaan kata ganti atau pronomina diperbolehkan dalam teks eksposisi.
Namun, tetap harus bersifat objektif. Pronomina hanya boleh digunakan saat
penulis menyampaikan pendapat pribadinya mengenai permasalahan yang
tengah dibahas.
e. Kata Leksikal
Kata leksikal merupakan istilah yang berkaitan dengan leksem atau kosakata.
Kata leksikal meliputi beberapa unsur bahasa berikut ini:
Nomina (Kata Benda): Kata yang mengacu pada benda atau objek lain, baik
bersifat nyata atau abstrak. Contoh: meja, buah, rumah.
Verba (Kata Kerja): Kata yang menyatakan perbuatan, proses, atau keadaan
yang bukan sifat. Contoh: makan, jalan, lari.
Adjektiva (Kata Sifat): Kata yang melengkapi atau memberikan informasi
mengenai kondisi seseorang, benda, binatang, suasana, dan sebagainya.
Contoh: jelek, baik, lezat.
Adverbia (kata Keterangan): Kata yang melengkapi atau mendukung informasi
mengenai tempat, waktu, cara, dan sebagainya.
Contoh: di-, dari-, kemarin, ketika.

25
Contoh Teks Eksposisi

PENDIDIKAN KARAKTER REMAJA

Tesis

Remaja adalah masa yang dialami oleh anak-anak pada saat SMP. Masa ini
merupakan masa transisi dimana dimulai,mulai umur 10 hingga 21 tahun. Pada masa
itu remaja juga sedang mencari identitas dirinya. Pada masa ini remaja harus
mendapatkan pendidikan karakter agar menjadi generasi yang
jujur,kreatif,peduli,santun, dan percara diri.

Pada masa remaja merupakan masa sulit karena butuh pengendalian diri yang lebih
daripada saat masa anak-anak. Dalam masa ini remaja butuh orang dewasa untuk
mengarahkan ke perilaku positif agar tidak terpengaruh ke perbuatan negative. Jika
pengendaliannya baik maka remaja bisa menjadi anak yang membanggakan orang
tuanya.

Argumentasi

Pendidikan Karakter ini dapat membentuk remaja menjadi berprestasi. Di dalam


pendidikan karakter mereka juga diajarkan nilai religius yang dapat menguraikan
kebaikan agar remaja tumbuh sebagai manusia yang peka pada lingkungan sosial.
Di samping itu mereka juga diajarkan nilai toleransi dan cinta damai atau nilai-nilai
kemanusiaan agar membentuk remaja yang mempunyai sifat pengasih.

Penegasan ulang

Dengan demikian, nilai-nilai positif dalam pendidikan karakter itu dapat membuntuk
remaja yang unggul, Mereka juga dapat bersaing dengan baik di tingkat nasional

26
maupun internasional. Dengan begitu, remaja yang memiliki karakter kuat. Nilai
positif dalam pendidikan karakter juga dapat membuat kegiatan remaja terarah dan
akan mempunyai budi pekerti yang baik.

B. TEKS ARGUMENTASI
1.Definisi Teks Argumentasi
Teks argumentasi adalah teks yang gagasan utamanya dikembangkan dengan
tahapan menguraikan pendapat, ulasan, bahasan, atau ide pribadi penulisnya.

2.Struktur Teks Argumentasi


Secara garis besar, paragraf argumentasi atau teks argumentasi memiliki 3
struktur utama yang harus ada. Ketiga struktur tersebut adalah pendahuluan, tubuh
argumen, dan kesimpulan. Memiliki 3 struktur utama tidak berarti dalam satu bacaan
hanya terdapat 3 paragraf. Dalam satu bacaan teks argumentasi, sangat
memungkinkan memiliki lebih dari 3 paragraf. Beberapa paragraf dapat mewakili
pendahuluan, beberapa paragraf mewakili tubuh argumen, dan beberapa paragraf
lainnya mewakili kesimpulan.
Bagian pendahuluan dari teks argumentasi memuat argumen yang akan disampaikan
atau menunjukkan dasar dari sebuah argumentasi yang akan disampaikan oleh penulis.
Bagian ini perlu dibuat sangat menarik agar dapat memikat perhatian pembaca.
Pada bagian tubuh argumen, isi yang disampaikan berfokus pada usaha untuk
membuktikan pendapat atau gagasan yang telah dituliskan pada bagian pendahuluan.
Tulisan dapat berupa alasan logis, fakta, atau data yang mendukung pendapat yang
akan disampaikan. Tulisan sebaiknya disampaikan harus dianalisis, disusun, dan
dikemukakan dengan mengadakan observasi, eksperimen, penyusun fakta, dan jalan
pikir yang logis. Sehingga, nantinya dapat dicapai kesimpulan yang benar.
Struktur teks argumentasi yang terakhir adalah kesimpulan atau ringkasan. Tujuan dari
bagian ini adalah untuk menunjukkan kepada para pembaca bahwa gagasan yang
diberikan sesuai dengan kebenaran. Tulisan pada bagian kesimpulan disampaikan
melalui proses penalaran yang dapat diterima sebagai sesuatu yang logis. Mencakup
keseluruhan isi dari bacaan atau teks argumentasi yang diberikan dari seluruh bagian.

27
C. TEKS PIDATO
Teks pidato yang akan dibahas pada Modul 2 ini yaitu teks pidato persuasif.
1.Definisi Pidato Persuasif
Teks pidato persuatif merupakan teks yang disampaikan secara lisan kepada
khalayak yang isinya berupa ajakan atau bujukan. Untuk sampai pada ajakan itu,
pembicara menyamaikan pula sejumlah fakta ataupun pendapat-pendapatnya. Fakta
dan pendapat berguna untuk menguatkan atau sebagai dasar penyampaian ajakan-
ajakannya itu.

28
2.Karakteristik Pidato Persuasif
a. Fungsi Teks Pidato Persuasif
Perhatikan kembali teks pidato persuasifSevern Suzuki tentang kepedulian terhadap
lingkungan. Teks itu di dalamnya mengandung orasi atau seruan mengajak khalayak
ikut memperbaiki kerusakan lingungan, khususnya masalah ozon. Berdasarkan contoh
itu, bahwa pidato persuasif merupakan teks yang berfungsi untuk memaparkan,
memengaruhi, dan mengajak khalayak ikut meyakini hal-hal yang disampaikan, baik
berupa fakta mupun argument dalam melakukan perbaikan atas kerusakan lingkungan.
Dengan pidato persuatif ini, siswa dapat menulis teks dan menyampaikannya/berpidato
menyadarkan khalayak dengan menyajikan latar belakang, fakta-fakta, serta argument
yang logis.

Gambar 1 Objek dan Fungsi Teks Pidato Persuasif

b. Struktur Teks Pidato Persuasif


Teks pidato persuatif dibentuk oleh beberapa bagian, yang antarbagiannya itu
disusun secara sistematis dan saling berhubungan. Teks itu diawali dengan
pengenalan isu, diikuti dengan paparan sejumlah argumen. Setelah itu, dinyatakan
ajakan-ajakan, yang diakhiri dengan dengan penegasan kembali.

29
a. Pengenalan isu, yakni berupa beupa pengantar atau penyampaian tentang
masalah yang menjadi dasar tulisan atau pembicaraannya itu
b. Rangkaian argumen, yakni berupa sejumlah pendapat penulis/pembicara terkait
dengan isu yang dikemukakan pada bagian sebelumnya. Pada bagian ini
dikemukakan pula sejumlah fakta yang memperkuat argumen-argumennya itu.
c. Pernyataan ajakan, yakni sebagai inti dari teks persuasi yang di dalamnya
dinyatakan dorongan kepada pembaca/pendengarnya untuk melakukan sesuatu.
Pernyataan itu mungkin disampaikan secara tersurat ataupun tersirat. Berikut ini
bagan struktur teks pidato persuasif.

Gambar 20 Struktur Teks Pidato Persuasif


Gambar 2 Struktur Teks Pidato Perrsusif

c.Kaidah Kebahasan Teks Pidato Persuasif


Sebagaimana teks pidato lainnya, teks ini pun ditandai dengan kata-kata harus,
hendaknya, sebaiknya, usahakanlah, jangan, hindarilah, dan sejenisnya. Selain itu,
juga sering ditandai dengan menggunaan kata penting, harus, sepantasnya, dan
kata kerja imperatif jadikanlah. Kata-kata sejenis juga sering pula kita temukan,
seperti jangan, sebaiknya, hendaknya, waspadalah.
Kaidah-kaidah kebahasaan lainnya yang menandai teks persuasi adalah sebagai
berikut.
(1) Menggunakan pernyataan langsung atau kata-kata sapaan orang kedua, seperti
hadirin, Bapak/Ibu, saudara-saudara.

30
(2) Menggunakan kata-kata teknis atau peristilahan yang berkenaan dengan topik
yang dibahas.
(3) Menggunakan kata-kata penghubung yang argumentatif. Misalnya, jika... maka,
sebab, karena, dengan demikian, akibatnya, oleh karena itu..
(4) Menggunakan kata-kata kerja mental, seperti diharapkan, memprihatinkan,
memperkirakan, mengagumkan, menduga, berpendapat, berasumsi,
menyimpulkan.
(5) Menggunakan kata-kata perujukan, seperti berdasarakan data..., merujuk pada
pendapat...

D.TEKS PERSUASI
1.Definisi Teks Persuasi

Teks persuasi adalah teks yang berusaha meyakinkan pembaca agar percaya
apa yang disampaikan oleh penulis berdasarkan informasinya yang disampaiakan.
Sejalan dengan pendapat Finoza (2013) teks persuasi merupakan teks yang
bermaksud meyakinkan pembaca agar tebujuk dengan informasi yang disampaikan
yang mungkin berupa fakta, suatu pendirian umum, suatu gagasan ataupun
perasaan seseorang. Maemunah (2011:34) menyatakan bahwa paragraf persuasi
adalah paragraf yang bersifat mempengaruhi dan yang isinya berupa kalimat-kalimat
ajakan dengan memperomosikan sesuatu dengan cara mempengaruhi atau
mengajak pembaca. Pengertian paragraf persuasi menurut Keraf (2007:118) ialah
suatu seni verbal maupun non-verbal yang bertujuan untuk meyakinkans seseorang
agar melakukan sesuatu yang dikehendaki oleh pembicara maupun penulis pada
waktu ini atau pada waktu yang akan datang.
Berdasarkan pengertian dari paragraf persuasi maka dapat kita simpulkan bahwa
tujuan dari paragraf persuasi ialah untuk membujuk pembacanya agar mau
melakukan sesuatu yang dikehendaki oleh si penulis. Agar tujuan ini dapat tercapai
diperlukan data dan fakta yang mendukung mendukung pernyataan dari si penulis.

31
2.Jenis Teks Persuasi
Sub-seub jenis teks persuasi menurut Syamsuddin (2009) adalah sebagai berikut.
1. Persuasi politik
Persuasi politik dipakai dalam bidang politik oleh orang-orang yang berkecimpung
dalam bidang politik dan kenegaraan. Para ahli politik dan kenegaraan biasanya
menggunakan persuasi jenis ini untuk keperluan politik dan negaranya. Kita akan
bisa memahami persuasi politik lebih baik lagi, bila kutipan berikut ini kita kaji dengan
teliti. Naskah persuasi politik berikut ini berkombinasi dengan eksposisi.
2. Persuasi pendidikan
Persuasi pendidikan dipakai dalam bidang pendidikan dan digunakan untuk
mencapai tujuan-tujuan pendidikan. Seorang guru menggunakan persuasi ini untuk
memengaruhi anak supaya mereka giat berlajar, senang membaca, dan lain-lain.
Seorang motivator atau inovator pendidikan bisa memanfaatkan persuasi pendidikan
dengan menampilkan konsep-konsep baru pendidikan untuk bisa dilaksanakan oleh
pelaksana pendidikan.
3. Persuasi advertensi
Persuasi iklan dimanfaatkan terutama dalam dunia usaha untuk memperkenalkan
suatu barang atau bentuk jasa tertentu. Lewat persuasi iklan ini diharapkan pembaca
atau pendengar menjadi kenal, senang, ingin memiliki, berusaha untuk memiliki
barang atau memakai jasa yang ditawarkan. Karena itu,advertensi diberi predikat
jalur komunikasi antara pabrik dan penyalur, pemilik barang dan publik sebagai
konsumen.
Persuasi iklan yang baik adalah persuasi yang mampu dan berhasil merangsang
konsumen membeli barang yang ditawarkan. Sebaliknya, persuasi iklan itu tergolong
sebagai persuasi yang kurang baik apabila tidak berhasil merangsang konsumen
untuk membeli barang yang diiklankan.
4. Persuasi propaganda
Objek yang disampaikan dalam persuasi propaganda adalah informasi. Tentunya
tujuan persuasi tidak hanya berhenti pada penyebaran informasi saja. Lebih dari itu,
dengan informasi diharapkan pembaca atau pendengar mau dan sadar untuk
berbuat sesuatu. Persuasi propaganda sering dipakai dalam kegiatan kampanye. Isi

32
kampanye biasanya berupa informasi dan ajakan. Tujuan akhir dari persuasi
propaganda adalah pembaca atau pendengar menuruti isi ajakan kampanye
tersebut. Pembuatan informasi tentang seseorang yang mengidap penyakit jantung
yang disertai dengan ajakan pengumpulan dana untuk pengobatannya, atau
selebaran yang berisi informasi tentang situasi tertentu yang disertai ajakan berbuat
sesuatu adalah contoh persuasi propaganda.
Contoh:
Rekan-rekan yang saya cintai, marilah pertemuan ini kita petik hikmahnya.
Silaturahmi kali ini hendaknya jangan dipergunakan sebagai pelampiasan pelepas
rindu semata-mata. Namun lebih dari itu, jadikan silaturahmi ini sebagai ajang
persaudaraan untuk bersama-sama memikirkan, sumbangan apa yang bisa kita
berikan pada masyarakat, bangsa, negara, dan agama agar kita senantiasa menjadi
orang yang berguna dalam kehidupan di dunia dan diakhirat nanti. Tentu salah
satunya adalah pemikiran untuk ikut serta memberikan sumbangan apa yang patut
kita berikan kepada Bapak/Ibu Guru kita tercinta yang telah membekali kita berbagai
ilmu pengetahuan. Kepada sekolah kita sebagai lembaga tempat kita menuntut ilmu.

3.Karakteristik Teks Persuasi

Sebagaimana yang kita ketahui bahwa teks persuasi teks yang berusaha membujuk
atau merayu pembaca agar mengikuti apa yang diingkan penulis. Ciri-Berikut adalah
beberapa ciri paragraf persuasif yang sering digunakan dalam berbagai bentuk.
1. Berusaha menjelaskan dan menarik kepercayaan pembaca
2. Berusaha menciptakan kesepakatan atau penyesuaian melalui kepercayaan
antara penulis dengan pembaca.
3. Berusaha menghindari konflik agar kepercayaan tidak hilang dan supaya
kesepakatan pendapatnya tercapai.
4. Menunjukkan fakta-fakta dan data untuk menguatkan argumentasi atau dalil.

a.Fungsi Teks Persuasi


Fungsi paragraf secara umum adalah sebagai berikut.
a) Untuk mengekspresikan gagasan yang tersusun secara sistematis dan logis.

33
b) Memudahkan dalam penstrukturan gagasan sehingga memudahkan pembaca
dalam memahami teks.
c) Memudahkan dalam mengembangkan topik karangan ke dalam unit yang lebih
rinci.
d) Memudahkan dalam mengondisikan hubungan antarparagraf, terutama
karangan yang terdiri dari beberapa paragraf yang saling berkaitan.
e) Untuk mempermudah dalam memahami peralihan gagasan dari karangan yang
terdiri dari beberapa paragraf.

b.Struktur Teks Persuasi


Struktur teks persuasi adalah sebagai berikut.
1) Kalimat dinyatakan dengan ide pokok yang dinyatakan dalam kalimat utama.
2) Kalimat utama diikuti kalimat penjelas ataupun kalimat penjelas diakhiri kalimat
utama, kalimat penjelas menguraikan atau menerangkan ide pokok yang
terdapat pada kalimat utama.
3) Kalimat utama diikuti kalimat penjelas jika berbentuk analogi deduktif.
4) Kalimat penjelas diakhiri kalimat utama jika menggunakan analogi Induktif.
5) Kalimat utama diikuti kalimat penjelas dan diakhiri pengulangan kalimat utama
jika menggunakan analogi deduktif-indukti.
Struktur teks persuasi menurut Kosasih (2017) adalah sebagai berikut.
1) Pengenalan isu, yakni berupa berupa pengantar atau penyampaian tentang
masalah yang menjadi dasar tulisan atau pembicaraannya itu.
2) Rangkaian argumen, terkait dengan isu yang dikemukakan pada bagian
sebelumnya. Pada bagian ini dikemukakan pula sejumlah fakta yang
memperkuat argumenargumennya itu.
3) Pernyataan ajakan, yakni sebagai inti dari teks persuasi yang di dalamnya
sesuatu. Pernyataan itu mungkin disampaikan secara tersurat ataupun tersirat.
Adapun kehadiran argumen berfungsi untuk mengarahkan dan memperkuat
ajakan-ajakan itu.

34
4) Penegasan kembali atas pernyataan-pernyataan sebelumnya, yang biasanya
ditandai oleh ungkapan-ungkapan seperti demikianlah, dengan demikian, oleh
karena itulah.

Struktur Teks Persuasi

c.Kaidah Kebahasaan Persuasi


Sesacar umum teks persuasi merupakan teks yang berisi ajakan kepada pembaca
agar mengikuti apa yang disampaiakn oleh penulis. Untuk itu, ada beberapa
kaidah kebahasaan yang harus ada dalam teks persuasi. Kaidah kebahasaan
yang harus ada dalam teks tersebut adalah sebagai berikut.
a) Teks persuasi harus memengaruhi pembaca agar mengikuti apa yang
disampaikan oleh penulis.
b) Kalimat dalam teks persuasi hendaknya ada kalimat yang menggunakan tanda
seru sebagai tanda seruan kepada pembaca.
c) Teks persuasi menggunakan kata-kata yang menunjuk persuasif seperi ayo,
mari, marilah, sebaiknya, dan lain-lain.
d) Teks persuasi ditulis dengan kalimat yang menarik.

35
Kaidah kebahasaan yang menandai teks persuasif adalah sebagai berikut.
1) Menggunakan kata-kata teknis atau peristilahan yang berkenaan dengan topik
yang dibahas. Berkaitan dengan permasalahan remaja, digunakan kata-kata
yang relevan dengan masalah itu, seperti teknologi internet, reproduksi, aborsi.
2) Menggunakan kata-kata penghubung yang argumentatif. Misalnya, jika, sebab,
karena, dengan demikian, akibatnya, oleh karena itu.
3) Teks persuasi pada umumnya menggunakan kata-kata kerja mental, seperti
diharapkan, memprihatinkan, memperkirakan,mengagumkan, menduga,
berpendapat, berasumsi, menyimpulkan. Ada pulayang menggunakan kata-
kata perujukan, seperti berdasarkan data..., merujukpada pendapat....
Pernyataan-pernyataan seperti itu digunakan untuk lebihmeyakinkan dan
memperkuat bujukan yang digunakan penulis sebelum ataupun sesudahnya.

E. TEKS NEGOSIASI
1. Definisi Teks Negosiasi
Teks negosiasi adalah bentuk interaksi sosial yang berfungsi untuk mencapai
kesepakatan di antara pihak-pihak yang mempunyai kepentingan yang berbeda.

2.Karakteristik Teks Negosiasi


a. Fungsi Teks Negosiasi
(1) Untuk menghasilkan menghasilkan kesepakatan
(2) Untuk menghasilkan keputusan yg saling menguntungkan
(3) Sarana untuk mencari penyelsaian
(4) Mengarah kepada tujuan praktis
(5) Mempriotaskan kepentingan bersama

36
b.Struktur Teks Negosiasi
Berikut ini struktur kompleks teks negosiasi:
1. Orientasi: Kalimat pembuka, biasanya ucapan salam. Fungsi nya untuk memulai
negosiasi.
2. Permintaan: Suatu hal berupa barang atau jasa yang ingin dibeli oleh pembeli.
3. Pemenuhan: Kesanggupan hal berupa barang atau jasa dari penjual yang diminta
oleh pembeli.
4. Penawaran: Puncaknya negosiasi yang terjadi, kedua pihak saling tawar menawar.
5. Persetujuan: Kesepakatan antara kedua belah pihak terhadap negosiasi yang telah
dilakukan.
6. Pembelian: Keputusan konsumen jadi menyetujui negosiasi itu atau tidak.
7. Penutup: Kalimat penutup, biasanya ucapan salam atau terimakasih.

Contoh:
Mencapai Kesepakatan Bukan Jual Beli

Pembukaan berisi pengenalan isu atau sesuatu yang dianggap masalah oleh salah satu
pihak, contohnya: Selamat pagi/siang/sore; Saya....., permintaan cuti kerja karena
terkait dengan kehamilan
(Pengenalan Isu, masalah)
Isi berupa adu tawar dari kedua belah pihak untuk mencari penyelesaian yang saling
menguntungkan, sampai diperoleh kesepakatan atau ketidaksepakatan. contohnya:
Karyawan telah bekerja keras demi perusahaan, tetapi kami merasa kurang
mendapatkan imbalan yang pantas. Kami tidak dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari
hanya dengan uang Rp 2.000.000, paling tidak kami menerima upah sebesar Rp
3.000.000
(Pengajuan, Penawaran)
Penutup beisi persetujuan dan kesepakatan kedua belah pihak. Di dalamnya ada
ucapan terima kasih, harapan, ataupun ungkapan lainnya sebagai penanda kepuasan
atau ketidakpuasan. contohnya: Terimakasih Pak, selamat sore
(Kesepakatan, Kepuasan, Ketidakpuasaan)

37
Contoh Struktur Teks Negosiasi (antara penjual dan pembeli)
1. Orientasi: Pemukaan atau awalan dari percakapan sebuah negosiasi. Biasanya
berupa salam, sapa dan sebagainya
2. Permintaan: dimana pihak yang ingin tahu menanyakan suatu barang atau
permasalahan yang dihadapi
3. Pemenuhan: pihak yang terkait memberitahukan mengenai barang atau objek
agar orang yang diajak interaksi oleh pihak tersebut menjadi lebih paham
4. Penawaran: suatu puncak dari negosiasi karena terjadi proses tawar-menawar
pihak satu dengan pihak yang lain untuk mendapatkan sebuah kesepakatan
yang menguntungkan satu sama lain
5. Persetujuan: kesepakatan atas hasil penawaran dari kedua belah pihak
6. Pembelian: terjadinya transaksi jual beli antara masing-masing pihak terkait
7. Penutup: mengakhiri dari sebuah percakapan antara kedua pihak untuk
menyelesaikan suatu proses interaksi dalam negosiasi.

c.Kaidah Kebahasaan Teks Negosiasi


1. Bahasa persuasif yaitu bahasa yang digunakan untuk membujuk atau menarik
perhatian. Misalnya: dalam kalimat “bagus itu, Bu. Cocok untuk dipakai sendiri
atau untuk souvenir”.
2. Bahasa deklaratif adalah kalimat yang berisi pernyataan untuk memberikan
informasi atau berita tentang sesuatu
3. Bahasa yang sopan untuk mencapai negosiasi yang sukses
4. Menggunakan konjungsi contoh: kalau begitu, meskipun, walaupun
5. Menggunakan kalimat yang efektif adalah padat, singkat, jelas, lengkap dan
dapat menyampaikan informasi secara tepat dan jelas.
6. Berisi pasangan tuturan yaitu kalimat yang diujarkan seseorang untuk
menyampaikan maksud tertentu. Contoh: Mengucapkan salam-membalas salam,
bertanya jawab, meminta tolong-memenuhi/menolak permintaan, menawarkan-
memenuhi/menolak tawaran, mengusulkan-menerima/menolak usulan
7. Bersifat memerintah dan memenuhi perintah

38
8. Menggunakan pronomina
9. Menggunakan kalimat langsung
10. Menggunakan kalimat yang menyatakan kesepakatan atau tidak
11. Menggunakan kalimat perbandingan/kontras

F. TEKS EKSPLANASI
1.Definisi Teks Eksplanasi
Teks eksplanasi merupakan teks yang menjelaskan suatu proses atau peristiwa
tentang asal-usul, proses, atau perkembangan suatu fenomena, mungkin berupa
peristiwa alam, sosial, ataupun budaya. Dalam hal ini teks eksplanasi (kompleks) dapat
disamakan dengan teks narasi prosedural, yakni teks yang menceritakan prosedur atau
proses terjadinya sesuatu. Dengan teks tersebut, pembaca dapat memperoleh
pemahaman mengenai latar belakang terjadi sesuatu secara jelas dan logis.Teks
ekplanasi menggunakan banyak fakta ataupun mengandung pernyataan-pernyataan
yang memiliki hubungan sebab akibat (kausalitas). Hanya saja sebab-sebab ataupun
akibat-akibat itu berupa sekumpulan fakta yang menurut penulisnya memiliki hubungan
kausalitas dan bukan pendapat penulis itu sendiri.
Sementara itu, contoh teks eksplanasi di atas menyatakan hal-hal berikut
1. Menjelaskan fenomena sosial yaitu pengangguran.
Dibuktikan, antara lain, dengan pernyataan “Pengangguran merupakan salah satu
fenomena sosial….”
2.Terdapat pernyataan-pernyataan yang memiliki hubungan sebab akibat (kausalitas)
Dibuktikan, antara lain, dengan pernyataan “Perubahan ini menimbulkan kebutuhan
terhadap tenaga kerja dengan jenis atau tingkat keterampilan yang berbeda.
Sehingga, kualifikasi yang dimiliki olehpencari kerja tidak sesuai dengan tuntutan
yang ada.”

39
2.Karakteristik Teks Eksplanasi
a.Fungsi Teks Eksplanasi
Teks eksplanasi kompleks termasuk ke dalam genre faktual. Di dalamnya
dijumpai sejumlah fakta yang dapat memperluas wawasan dan pengetahuanpembaca
ataupun pendengarnya tentang terjadnya suatu fenomena: alam, sosial, budaya.
Karena objek pembahasannya mencakup bidang tertentu, di dalam teks eksplanasi
akan dijumpai kata-kata teknis ataupun peristilahan yang terkait dengan bidang yang
dibahasnya itu.
Sebagaimana yang tampa contoh teks itu, teks ekslpanasi merupakan teks yang
berfungsi untuk memperluas wawasan dan pengetahuan para pembaca ataupun
pendengarnya. Dalam hal ini terkait dengan sebab akibat penganggutan. Dengan teks
tersebut pembaca atau pendengr menjadi tahu sebab-sebab dari penganggaran, punya
wawasan pula tentang akibat-akibatnya.
Tentang tema tentang pengangguran, dapat pula dikembangkan ke arah
pembahasan tentang macam-macam pengangguran, tingkat pendidikan orang-orang
yang menganggur, kelompok tenaga keahluan yang lebih banyak menganggur, atau
tentang lapangan pekerjaan yang banyak menyerap tenaga kerja. Oleh karena
fungsinya yang berbeda, teks seperti itu tidak dikategorikan sebagai teks eksplanasi,
melainkan sebgai teks laporan hasil observasi. Tema tentang pengangguran dapat pula
disajikan dalam bentuk langkag-langkah, tips, atau kiat menghindari pengangguran.
Teksitu tidak disebut pula sebagai teks eksplanasi, melainkan merupakan teks
prosedur. Tema yang sama, tentang pengangguran, dapat pula dikembangkan ke
dalam sebuah teks yang di dalamnya memiliki tokoh, latar, dan tema. Oleh karena
memiliki struktur yang berbeda, teks seperti itu dikategorikan sebagai teks narasi,
mungkin sebagai cerpen, novel, atau yang lainnya. Walapun bertema tentang
pengangguran, tetapi fungsinya tidak untuk memberikan wawasan tentang proses atau
sebab akibat terjadinya sesuatu, teks-teks seperti itu

40
Tema:
PENGANGGURAN

b.Struktur Teks Eksplanasi


Secara umum, struktur atau bagian-bagian teks eksplanasi terdiri atas
pernyataan umum, urutan sebab akibat, dan interpretasi atau penyimpilan.
a. Pernyataan umum, berisi statemen atau penyataan umum tentang suatu topik yang
akan dijelaskan proses keberadaanya, proses terjadinya, atau proses terbentuknya.
b. Urutan sebab akibat, berisikan tentang detail penjelasan proses keberadaan atau
proses terjadinya yang disajikan secara urut atau bertahap dari yang paling awal
hingga yang paling akhir.
c. Interpretasi, berisi tentang kesimpulan atau pernyataan tentang topik atau proses
yang dijelaskan.
Sumber lain menjelaskan bahwa struktur teks ekplanasi dibentuk oleh bagian-bagian
berikut.
a.Identifikasi fenomena (phenomenon identification), mengidentifikasi sesuatu yang
akan diterangkan.
b. Penggambaran rangkaian kejadian (explanation sequence), memerinci proses
kejadian yang relevan dengan fenomena yang diterangkan sebagai pertanyaan atas
bagaimana atau mengapa.
1) Rincian yang berpola atas pertanyaan “bagaimana” akan melahirkan uraian yang
tersusun secara kronologis ataupun gradual. Dalam hal ini fase-fase kejadiannya

41
disusun berdasarkan urutan waktu.
2) Rincian yang berpola atas pertanyaan “mengapa” akan melahirkan uraian yang
tersusun secara kausalitas. Dalam hal ini fase-fase kejadiannya disusun
berdasarkanhubungan sebab akibat.
c. Ulasan (review), berupa komentar atau penilaian tentang konsekuensi atas kejadian
yang dipaparkan sebelumnya.

Identifikasi Latar belakang


Fenomena kejadian

Kronologis
Struktur Teks Proses Kejadian
Eksplanasi

Penyebab

Ulasan
Mengomentari
konsekuensi

c. Kaidah Kebahasaan Teks Eksplanasi


Berdasarkan kaidah kebahasaan secara umum, teks eksplanasi sama dengan
kaidah pada teks nonfiksi lainnya, seperti teks prosedur, teks laporan. Teks eksplanasi
banyak menggunakan kata yang bermakna denotatif.
Sebagai teks yang berisi paparan proses, baik itu secara kausaitas dan
koronologis, teks tersebut banyak menggunakan konjungsi kausalitas ataupun
kronologis.
a. Konjungsi kausalitas, yang digunakan dalam teks eksplaasi antara
lainsebab,karena,oleh sebab itu,sebab itu,karenaitu,oleh karena
itu,sehingga,sampai,maka,makanya
Contoh:

42
1) Ada beberapa faktor yang sangat mendasar yang menjadi penyebab terjadinya
pengangguran. Pengangguran biasanya terjadi karena adanya kesenjangan
antara pencari kerja dan kesempatan kerja.
2) Perubahan ini menimbulkan kebutuhan terhadap tenaga kerja dengan jenis atau
tingkat keterampilan yang berbeda sehingga kualifikasi yang dimiliki oleh
pencari kerja tidak sesuai dengan tuntutan yang ada.
3) Yang sering juga terjadi adalah pengangguran yang disebabkan oleh pemutusan
hubungan kerja terhadap karyawan dan buruh. Akibat terjadinya pengangguran,
yaitu menimbulkan berbagai persoalan ekonomi dan sosial bagi yang
mengalaminya.
b. Konjungsi koronologis (hubungan waktu), seperti kemudian, lalu, setelah itu,
pada akhirnya. Termasuk di dalamnya adalah penggunaan penerang hubungan
waktu.
Berkenaan dengan kata ganti yang digunakannya, teks eksplanasi langsung
merujuk pada jenis fenomena yang dijelaskannya, yang bukan berupa persona. Kata
ganti yang digunakan untuk fenomenanya itu berupa kata benda, baik konkret ataupun
abstrak, seperti demonstrasi, banjir, gerhana, embrio, kesenian daerah; dan bukan kata
ganti orang, seperti ia, dia, mereka. Karena objek yang dijelaskannya itu berupa
fenomena, tidak berbentuk persona (nonhuman participation), dalam teks eksplanasi itu
pun banyak ditemukan kata kerja pasif. Hal itu seperti kata-kata berikut: terlihat,
terbagi, terwujud, terakhir, dimulai, ditimbun, dilahirkan.
Di dalam teks itu pun banyak dijumpai kata teknis atau peristilahan, sesuai
dengan topik yang dibahasnya. Apaila topiknya tentang kelahiran, istilah-istilah biologi
yang muncul. Demikian pula apabila topiknya tentang kesenian daerah, istilah-istilah
budaya yang banyak digunakan. Apabila topiknya tentang fenomena kebaikan BBM,
maka istilahekonomi dan sosial yang akan banyak muncul.Pemaknaan terhadap istilah-
istilah seperti itu memerlukan bantuan kamus istilah; bukan lagi kamus umum. Dengan
demikian, pemahamannya pun akan lebih tepat, sesuai dengan bidang masing-masing.

43
G. TEKS DISKUSI
1. Definisi Teks Diskusi
Teks diskusi adalah teks yang memberikan dua pendapat berbeda mengenai
suatu hal (pro dan kontra) yang mengakibatkan kedua belah pihak menjadi saling
membicarakan masalah yang menjadi persoalan (diskusi).

2. Karakteristik Teks Diskusi


a. Struktur Teks Diskusi

Terdapat 4 struktur yang menyusun teks diskusi sehingga menjadi utuh. Struktur
tersebut yaitu:

1. Isu; berisi masalah yang akan didiskusikan lebih lanjut.


2. Argumen mendukung; berisi argumen yang mendukung hal yang menjadi pokok
masalah diskusi.
3. Argumen menentang; berisi argumen yang bertentangan dengan argumen yang
mendukung.
4. Kesimpulan; berisi kesimpulan dan rekomendasi mengenai isu yang dibahas.
baiknya mengambil jalan tengah tentang suatu yang sedang didiskusikan.

b. Kaidah Kebahasaan Teks Diskusi

Dalam teks diskusi terdapat konjungsi pertentangan dan perbandingan. Konjungsi


pertentangan adalah kata atau ungkapan penghubung antarkata, antarfrasa,
antarklausa, dan antarkalimat yang menyatakan pertentangan atau
perlawanan. Konjungsi perbandingan adalah kata atau ungkapan penghubung
antarkata, antarfrasa, antarklausa, dan antarkalimat yang menyatakan perbandingan.

44
Tanda koma digunakan sebelum konjungsi pertentangan, yaitu sebelum kata
sedangkan, tetapi dan melainkan. Konjungsi pertentangan terdiri atas beberapa
konjungsi, antara lain:

a. ...,sedangkan….

Konjungsi sedangkan digunakan di dalam kalimat yang subjeknya berbeda

Contoh: Dimas akan belajar bahasa Indonesia, sedangkan Atika akan belajar bahasa
Jerman.

b. ...,tetapi…

Konjungsi tetapi digunakan di dalam kalimat yang subjeknya sama dan dapat
dipasangkan dengan kata tidak.

Contoh: Tina berkeinginan pergi ke Lampung, tetapi tidak memiliki waktu luang.

c. ...,melainkan…

Konjungsi melainkan digunakan di dalam kalimat yang subjeknya sama dan dapat
dipasangkan dengan kata bukan.

Contoh: Dia bukan seorang siswa, melainkan seorang mahasiswa.

Konjungsi perbandingan hanya terdiri atas konjungsi ….lebih….daripada…..


Konjungsi ini hanya digunakan untuk dua hal yang dibandingkan. Konjungsi lebih hanya
dapat dipasangkan dengan konjungsi daripada.

Contoh: Haris lebih menyukai kopi daripada susu.

45

Anda mungkin juga menyukai