Sebelum lebih jauh Anda mengenal struktur dan kaidah kebahasaan teks.
Pemahaman istilah bahasa, teks, dan genre teks/jenis teks perlu Anda ketahui. Teks
merupakan bahasa yang mengandung fungsi (Halliday dan Hasan, 1994). Hal ini
menegaskan bahwa bahasa yang sedang melaksanakan tugas-tugas tertentu dalam
konteks situasi tertentu pada saat bahasa digunakan. Teks dapat berupa bahasa yang
dituturkan atau dituliskan, atau bisa juga bentuk sarana lain untuk mengungkapkan
yang terdapat dalam pikiran. Jadi, teks adalah kesatuan bahasa yang mengungkapkan
suatu kegiatan sosial dengan struktur berpikir yang lengkap.
Teks tidak dapat dipisahkan dari genre dan register. Genre berarti jenis teks, dan
register menyangkut pesan yang akan disampaikan (medan/field), kepada siapa pesan
ditujukan (pelibat/tenor), dan dalam format bahasa yang bagaimanakah pesan
disampaikan (sarana/mode).
Genre teks merujuk pada istilah jenis teks. Pembagian besar genre teks terdiri
atas teks (1) tunggal/genre mikro dan (2) teks majemuk/genre makro. Kedua
pembagian besar itu terbagi lagi menjadi teks sastra (a) dan (b) teks non-sastra yang
dibagi kembali menjagi sub jenis yang jauh lebih spesifik.
Kurikulum 2013 mengamanahkan Bahasa Indonesia dibelajarkan dengan
berbasis genre teks. Setiap jenis teks memiliki struktur dan kaidah kebahasaan yang
unik dan khas. Hal ini menjadi penciri sekaligus pembeda jenis teks satu dengan
lainnya. Adapun, penjelasan rinci pembagian genre teks yang relevan diterapkan dalam
Kurikulum 2013 dapat dilihat dalam bagan berikut ini.
1
PEMBAGIAN GENRE TEKS
(Relevan dengan Kurikulum 2013)
TEKS
2 Diskusi
Telaah/Review
Modul 2 ini akan fokus membahas beberapa teks non-sastra (genre non-sastra)
yang menjadi bahan kajian atau materi yang dibahas dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia (Kurikulum 2013). Modul 5 dan 6 yang membahas teks sastra (genre sastra).
Teks non-sastra dibagi menjadi teks faktual dan teks tanggapan. Rincian sub-
sub jenis dari teks faktual dan teks tanggapan dijabarkan sebagai berikut.
I. Teks Faktual
A. Teks Deskripsi
B. Teks Prosedur
C. Teks Laporan Hasil Observasi
D. Teks Ulasan
3
I. TEKS FAKTUAL
A. TEKS DESKRIPSI
1.Definisi Teks Deskripsi
Teks deskripsi adalah teks menggambarkan objek tertentu yang mengarahkan
panca indera pembaca maupun pendengar seolah-olah menyaksikan atau merasakan
sendiri objek yang dideskripsikan oleh penulis. Aspek-aspek yang dipaparkan bisa
berupa keadaan, karakteristik, sifat atau perasaan yangdimiliki oleh objek tersebut.
Pendeskripsian juga digunakan secara luas dalam berbagai jenis teks, seperti
teks laporan, teks deskripsi sastra, teks tanggapan, dan pembuatan klasifikasi dan/atau
penggambaran tentang suatu proses sebelum bagian penjelasan dalam paragraf awal
teks eksplanasi. Pendeskripsian juga menjadi bagian utama dari teks narasi dalam
pengembangan karakterisasi, suasana tempat, dan tema utama cerita.
4
c. Kaidah Kebahasaan Teks Deskripsi
1) Menggunakan kata-kata khusus
Yang dimaksud dengan kata khusus adalah kata yang memiliki ruang lingkup dan
cakupan yang sempit. Kata-kata yang dimaksudkan disebu tjuga hiponim. Kata
khusus atau hiponin merupakan bagian dari kata umum (hipernim) lainnya, yakni
kata yang memiliki ruang lingkup yang luas dan dapat mencakup banyak hal.
Contoh kata umum dan kata khusus adalah sebagai berikut.
Kata Umum Kata Khusus
indah elok, molek, cantik, menawan, menakjubkan, memesona,
manis
Ibuku orang yang Dia berusaha menolong semua orang. Dia ramah dan tutur
sangat baik katanya lembut kepada siapa saja
5
3) Menggunakan kata-kata bersinonim
Kata-kata yang dimaksudkan berfungsi untuk menguakan kesan atau memberikan
emosi yang lebih kuat.
Contoh:
Kata Sifat Kata Emosi Kuat
Contoh:
Keindahan Dunia Bawah Laut Indonesia
Keindahan dunia bawah laut menjadi incaran para wisatawan untuk masuk ke
dalamnya dan ikut menikmati kehidupan bawah laut di Indonesia. Daerah yang memiliki
keindahan pantai yang menakjubkan di Indonesia yang paling tersohor adalah Manado,
Bali, dan Raja Ampat.
6
Tidak hanya keindahan pantai, Indonesia juga merupakan negara dengan
cangkupan hutan terbesar di Dunia. Oleh karena itu, Indonesia disebut sebagai paru-
paru dunia sebab ⅓ hutan di Dunia terdapat di Indonesia.
Keindahan hutan di Indonesia memang tak perlu diragukan lagi, hijau hamparan
pohon membuat mata seakan terhipnotis. Selain itu hewan dan tumbuhan endemik juga
banyak yang menjadi buruan wisatawan yang hanya untuk berfoto untuk mengabadikan
momen tersebut.
B. TEKS PROSEDUR
Teks ini mencakup teks prosedur dan teks prosedur kompleks, penjelasannya
sebagai berikut.
7
b.Struktur Teks Prosedur
Struktur teks prosedur terbagi ke dalam perumusan tujuan (pendahuluan), langkah-
langkah pembahasan, dan penutup.
a) Tujuan berisi pengantar berkaitan dengan petunjuk yang akan dikemukakan
pada bagian pembahasan. Dalam contoh teks berjudul “Kiat Belajar yang
Efektif”, pendahuluan terdapat pada paragraf pertama. Pada bagian ini mungkin
pula dikemukakan tujuan dari penulisan petunjuk itu sendiri.
b) Langkah-langkah pembahasan diisi dengan petunjuk pengerjaan sesuatu yang
disusun secara sistematis. Pada umumnya, penyusunannya mengikuti urutan
waktu dan bersifat kronologis. Namun, dalam contoh di atas, penyusunan sub-
sub judul tidak mengikuti pola kronologis, melainkan urutannya berdasarkan hal
penting ke yang kurang penting. Dalam petunjuk yang berupa resep, bagian ini
berisikan penjelasan tentang alat, bahan, dan langkah-langkah pengerjaannya.
8
• Konsekuensi dari penggunaan kalimat perintah, banyak pula pemakaian kata
kerja imperatif, yakni kata yang menyatakan perintah, keharusan, atau larangan.
Contoh: buatlah, ciptakan, aturlah, carilah, harus, jangan, perlu, tak perlu.
• Di dalam teks prosedur kompleks juga banyak digunakan konjungsi temporal
atau kata penghubung yang menyatakan urutan waktu kegiatan, seperti dan,
lalu, kemudian, setelah itu, selanjutnya. Kata-kata tersebut hadir sebagai
konsekuensi dari langkah-langkah penggunaan sesuatu yang bersifat kronologis.
Akibatnya, teks semacam itu menuntut kehadiran konjungsi yang bermakna
kronologis pula.
• Dalam teks yang sejenis, banyak pula digunakan kata-kata penunjuk waktu,
seperti beberapa menit kemudian, setengah jam. Kata-kata itu terutama banyak
digunakan dalam resep makanan.
• Kadang-kadang menggunakan kata-kata yang menyatakan urutan langkah
kegiatan, seperti pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya.
• Banyak menggunakan keterangan cara, misalnya dengan cepat, dengan lembut,
dengan perlahan-lahan.
• Banyak menggunakan kata-kata teknis, sesuai dengan temanya. Misalnya,
petunjuk berlalu lintas, lebih banyak menggunakan kata-kata seperti SIM, STNK,
polantas, denda, tindak pidana, bukti pelanggaran, sidang, keputusan hakim.
Dalam petunjuk yang berupa resep, dikemukakan pula gambaran rinci tentang nama
benda yang dipakai, termasuk jumlah, urutan, ataupun bentuknya.
9
Kita dapat mengetahui pula kelayakannya, misalnya apakah teks itu bersifat
umum, harus diperbaiki, ataukah diganti. Semua keputusan itu diperoleh dari evaluasi.
Kriteria yang digunakan untuk mengetahui kelayakannya adalah struktur, ciri
kebahasaan, kalimat berdasarkan fungsi, dan piranti kohesi yang berlaku pada teks
prosedur kompleks.
10
• bersifat aktual dan akurat
• bersifat logis
11
(7) Lalu yang selanjutnya ialah dengan menampilkan sebuah laman pemberitahuan
jika Anda telah mempunyai akun untuk langsung login pada www.blogger.com
(8) Setelah Anda melakukan login lalu masuk pada dasbord maka Anda nantinya
dapat klik tombol untuk blog baru.
(9) Langkah yang berikutnya ialah dengan mengisi jendela pembuatan blog yang
bisa sesuai dengan kebutuhan Anda. Misalnya saja pada judul blog, template,
alamat dan lain sebagainya.
(10) Kemudian klik tombol untuk membuat blog, dan blog pun sudah dapat di
gunakan.
Contoh:
SAMPAH MENGGUNUNG
12
Sampah organik merupakan sampah yang dapat diuraikan atau
degradable.Contoh sampah organik adalah sampah yang mudah membusuk
seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan lain sebagainya.
Sampah ini dapat diolah menjadi kompos. Sedangkan sampah anorganik
merupakan sampah yang tidak mudah diuraikan atau undegradable. Contoh
sampah anorganik adalah sampah yang tidak mudah membusuk, seperti
plastik, kayu, kaca, kaleng, dan lain sebagainya. Sampah anorganik di daur
ulang oleh industri rumahan untuk mengurangi jumlah sampah serta dijadikan
sebagai peluang usaha. Berdasarkan bentuknya, sampah dapat dibedakan
menjadi sampah padat, cair, alam, konsumsi, manusia dan radioaktif.
Sampah padat adalah sampah yang berwujud padat. Sampah padat
dapat berupa sampah rumah tangga misalnya seperti sampah dapur, kebun,
plastik, metal, gelas dan lain-lain. Sampah organik dan anorganik termasuk
sampah padat. Sampah ini dapat dibedakan berdasarkan kemampuan diurai
oleh alam atau biodegrability menjadi sampah padat biodegradable (sampah
yang dapat diuraikan oleh proses biologi) dan sampah padat non-
biodegradable (tidak dapat diuraikan oleh suatu proses biologi. Sampah padat
non-biodegradable ada dua jenis yaitu recyclable (dapat diolah kembali) dan
non-recyclable (tidak dapat diolah kembali).
Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak
diperlukan lagi, misalnya seperti limbah. Limbah adalah sampah cair yang
dihasikan dari aktivitas industri. Limbah dapat dibagi menjadi dua yaitu limbah
hitam dan limbah rumah tangga. Limbah hitam adalah sampah cair yang
mengandung patogen berbahaya yang berasal dari toilet, sedangkan limbah
rumah tangga adalah sampah cair yang dihasilkan dari dapur, kamar mandi,
dan tempat cucian.
Sampah alam adalah sampah yang diproduksi oleh alam dan diuraikan
melalui proses daur ulang alami. Contoh dari sampah alam adalah daun kering
di hutan yang terurai menjadi tanah. Sampah manusia adalah istilah yang
digunakan terhadap hasil-hasil pencernaan manusia, seperti feses dan urin.
Sampah manusia dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan
13
manusia karena dapat dikatakan sebagai sarana perkembangan penyakit yang
disebabkan oleh virus dan bakteri.
Sampah konsumsi adalah sampah yang dihasilkan oleh kegiatan
konsumsi manusia dan dibuang ke tempat sampah. Jumlah sampah konsumsi
sampai sekarang tidak melebihi jumlah sampah industri. Limbah radioaktif
adalah sampah nuklir yang merupakan hasil dari fusi nuklir dan fisi nuklir yang
menghasilkan uranium dan thorium. Limbah radioaktif berbahaya bagi
lingkungan dan kehidupan manusia karena menghasilkan radiasi yang
berdampak buruk terhadap kesehatan manusia. Oleh karena itu, sampah
nuklir disimpan ditempat-tempat yang tidak berpotensi tinggi untuk melakukan
aktivitas, tempat-tempat yang dituju biasanya bekas tambang garam atau
dasar laut.
Sumber:http://www.rankingkelas.com/-contoh-teks-laporan-hasil-observasi
14
pembuangan sampah.Namun demikian, semua pemaparan tentang sampah itu
dikolaborasi dengan pengetahuannya dari membaca referensi.
15
D. TEKS ULASAN (REVIEW)
1.Definisi Teks Ulasan (Review)
Teks ulasan merupakan Ulasan yaitu teks yang berisi timbangan dan penilaian
bisa juga kritik terhadap produk barang maupun jasa, karya, atau kegiatan
(Ansoriyah dan Purwahida, 2018).
Ciri-ciri teks ulasan sebagai berikut.
1. Strukturnya terdiri dari orientasi, tafsiran, evaluasi, dan rangkuman.
2. Berisi pandangan atau opini penulis mengenai suatu hasil karya.
3. Opini yang ditulis berdasarkan kenyataan atau fakta.
4. Teks ulasan disebut juga ulasan.
16
Karakteristik Teks Ulasan
1. Fungsi Teks Ulasan
a) Memberikan informasi kepada pembaca tentang sudut pandang penulis
terhadap suatu hasil karya.
b) Menginformasikan kepada masyarakat tentang kelayakan yang dimiliki suatu
hasil karya.
c) Menginformasikan kepada pembaca untuk mengetahui isi atau kritikan
terhadap suatu hasil karya.
d) Menginformasikan kelebihan dan kekurangan suatu hasil karya.
e) Menginformasikan kepada pembaca perbandingan sebuah karya dengan karya
lain yang sejenis.
f)Mengajak pembaca berdiskusi mengenai masalah yang terdapat dalam suatu
hasil karya.
g) Menyampaiakan saran kepada pembaca apakah suatu hasil karya pantas untuk
dinikmati atau tidak.
h) Agar pembaca mudah untuk memahami hubungan antara suatu hasil karya
dengan karya lain yang sejenis.
i) Sebagai pertimbangan bagi para pembaca agar tidak salah dalam membeli
suatu hasil karya.
17
c) Evaluasi
Evaluasi berisi pandangan dari pengulas mengenai produk barang maupun jasa,
karya, atau kegiatan yang diulas. Hal ini dilakukan setelah melakukan tafsiran
yang cukup terhadap hasil karya tersebut. Pada bagian ini akan disebutkan bagian
yang bernilai (kelebihan) atau bagian yang kurang bernilai (kekurangan) dari suatu
produk barang maupun jasa, karya, atau kegiatan yang diulas..
d) Rangkuman
Rangkuman berisi kesimpulan dari ulasan terhadap produk barang maupun jasa,
karya, atau kegiatan yang diulas. Bagian ini juga memuat komentar penulis
apakah hasil karya tersebut bernilai/berkualitas untuk dibeli, digunakan, dinikmati,
dibaca, atau ditonton/disaksikan. Kemunculan bagian rangkuman ini dalam teks
ulasan bersifat opsional.
18
5) Menggunakan kata penghubung (konjungsi), baik itu konjungsi internal dan
konjungsi eksternal.
a. Konjungsi internal (intrakalimat), konjungsi yang menghubungkan dua
argumen/gagasan/ide dalam kalimat simpleks atau dua kelompok klausa.
Terdapat 4 kategori makna hubungan.
1) Penambahan/kesejajaran, contoh: dan, atau, serta.
2) Menyatakan waktu, contoh: setelah, sesudah, ketika, saat.
3) Menyatakan perbandingan, contoh: tetapi, melainkan, sedangkan, tidak
hanya, tetapi juga, bukan saja/hanya...., melainkan juga....
4) Menyatakan sebab-akibat, contoh: sebab, akibat, sehingga, jika, karena,
apabila, bilamana, jikalau.
b. Konjungsi eksternal (antarkalimat), konjungsi yang menghubungkan dua
peristiwa/deskripsi hal/benda dalam kalimat kompleks atau 2 kalimat
simpleks.konjungsi ini juga dibedakan atas 4 kategori makna hubungan.
1) Penambahan/kesejajaran, yaitu konjungsi lebih lanjut, di samping itu,
selain itu;
2) Menyatakan waktu/temporal, yaitu pertama, kedua, ketiga, mula-mula,
lalu, kemudian, berikutnya, selanjutnya, akhirnya ;
3) Menyatakan perbandingan, yaitu sebaliknya, akan tetapi, sementara itu, di
sisi lain, namun, namun demikian, walaupun demikian/begitu, dan
sebagainya ;
4) Menyatakan sebab-akibat, yaitu oleh karena itu, akibatnya, hasilnya, jadi,
sebagai akibat, maka, dan sebagainya.
19
Negeri 5 Menara yang Menakjubkan
Oleh Thoriqul R.
Novel Negeri 5 Menara adalah novel karya Ahmad Fuadi yang diterbitkan
oleh Gramedia tahun 2010. Novel ini termasuk dalam kategori novel religius yang
bertemakan pendidikan. Novel setebal 432 halaman ini menyajikan tentang dunia
pendidikan khas pesantren, lengkap dengan segala kehidupan santrinya.
Secara umum, penulis mengisahkan pengalaman hidup enam orang
pemuda yang menempuh pendidikan di sebuah pesantren terkenal bernama
Pesantren Madani. Keenam tokoh tersebut adalah Alif Fikri yang berasal dari
Padang, Atang yang berasal dari Bandung, Raja dari Medan, Dulmajid yang
datang dari daerah Sumenep, Said dari kota Mojokerto, dan terkahir Baso yang
berasal dari sebuah daerah di Sulawesi Selatan bernama Gowa. Keenam sahabat
itu bersama-sama mengarungi kehidupan pendidikan di Pesantren Madani.
Bab pertama novel ini menceritakan tentang Alif Fikri sebagai tokoh utama
yang telah berhasil menjadi wartawan di Washington DC. Cerita berawal ketika ia
mendapatkan pesan dari teman lamanya yang bernama Atang yang telah menjadi
orang sukses di Kairo. Ketika mendapatkan pesan tersebut, Alif teringat akan
masa lalunya di Maninjau dan Pesantren Madani bersama teman temannya. Bab
selanjutnya buku ini, sang penulis menceritakan masa lalu Alif di Maninjau. Alif
baru tamat madrasah negeri,sekolah sederajat SMP yang bernuansa islam. Alif
lulus dengan nilai tertinggi di Kabupaten Agam. Alif berencana akan melanjutkan
pendidikannya ke SMA di Bukit Tinggi, tetapi hal itu ditentang keras oleh amak
(ibu) Alif karena amak menyuruh alif melanjutkan pendidikannya ke Madrasah
Aliyah. Amak beraggapan jika Alif menuntut ilmu dalam bidang agama, maka Alif
bisa menggapai dunia maupun akhirat. Alif sangat kecewa ketika amak
melarangnya untuk melanjutkan ke SMA, Alif mengurung dirinya di kamar selama
tiga hari.
20
Pada suatu hari, Alif mendapatkan surat dari Pak Etek (paman) yang
sedang belajar di Mesir, nama Pak Etek nya Gindo. Dalam surat itu, pamannya
menyarankan Alif untuk melanjutkan pendidikannya di Pesantren Madani, Jawa
Timur. Setelah membaca surat dari pamannya, Alif langsung membulatkan
tekadnya untuk bersekolah di Pondok Pesantren Madani.Akhirnya, Alif berangkat
ke Jawa Timur ditemani oleh Ayah dan pamannya yang bernama Muncak
menggunakan bus. Setelah menempuh tiga hari perjalanan, akhirnya Alif sampai
di Pondok Pesantren Madani. “Man Jadda Wa Jadda” begitulah si penulis
membuat judul bab selanjutnya yang menceritakan tahap awal Alif dan teman-
temannya bertemu. Keenam sahabat ini memiliki sifat dan karakter yang berbeda
.Bab selanjutnya menceritakan tentang kisah menarik enam sahabat ini. Mereka
menamai persahabatan mereka dengan sahibul menara, dikarenakan tempat
berkumpul favorit mereka adalah menara.
Setelah empat tahun di Pondok Madani, ada satu hal yang membuat Alif
kecewa dan sedih ketika dia mendapat surat dari teman lamanya Randai yang
mengabarinya bahwa dia telah diterima di ITB. Diterima di ITB adalah harapan
besar Alif dan Randai. Pada saat itu pikirannya guyah dan berencana untuk
berhenti sekolah di Pondok Madani. Setelah empat tahun berlalu, Alif diterima
disalah satu universitas di Bandung yaitu Universitas Padjajaran. Alif mengambil
jurusan hubungan internasional dan berhasil menjadi wartawan Tempo.
Kemudian, dia mendapat beasiswa ke Washington DC.
21
Menganalisis Struktur Teks Ulasan dan Ciri Kebahasaannya
Berikut ini analisis struktur teks dan kaidah teks ulasan berjudul “Negeri 5
Menara yang Menakjubkan” oleh Thoriqul R.
22
II. TEKS TANGGAPAN
A. TEKS EKSPOSISI
1.Definisi Teks Eksposisi
Teks eksposisi merupakan sebuah teks yang berisi sebuah informasi yang
berupa gagasan pendapat dan fakta yang bertujuan untuk memberikan sebuah
informasi dan pengetahuan kepada kita semua mengenai suatu hal.
Sama seperti teks pada umumnya, teks eksposisi memiliki beberapa ciri-ciri umum teks
eksposisi. Ciri-ciri ini digunakan untuk membedakan dan menentukan apakah sebuah
teks tergolong dalam teks eksposisi atau bukan. Ciri-ciri teks eksposisi adalah sebagai
berikut:
a. Menjelaskan informasi atau pengetahuan tentang suatu hal
b. Gaya informasi yang bersifat mengajak
c. Penyampaian menggunakan bahasa baku dan disampaikan secara lugas
d. Bersifat netral atau tidak memihak
e. Fakta dipakai sebagai alat kontritasi dan alat kontribusi
23
3.Struktur Teks Eksposisi
Struktur teks eksposisi umumnya terdiri dari 3 bagian utama yakni Tesis atau
Pernyataan Pendapat, argumentasi, dan penegasan ulang. Adapun penjelasan
tentang susunan teks eksposisi adalah sebagai berikut ini:
a. Tesis Atau Pernyataan Pendapat
Tesis adalah suatu bagian yang mempunyai isi berupa sudut pandang dari
penulis terhadap setiap masalah yang akan dibahas topiknya.Sebuah tesis pasti
berdasarkan dari suatu bentuk pernyataan yang nantinya akan diperkuat dengan
sebuah argumen.
b. Argumentasi
Argumentasi adalah suatu bentuk alasan atau bukti yang digunakan dalam
mengokohkan atau memperkuat pendapat dalam sebuah tesis, walaupun pada
prakteknya argumentasi dapat digunakan untuk menyanggah bahkan menolak
sebuah pernyataan.
c. Penegasan ulang
Bagian ini merupakan sebuah kesimpulan yang menegaskan kembali dari tesis
yang dibicarakan di awal teks eksposisi dan penguat argumentasi yang ditunjang
oleh fakta.
a. Memiliki Topik
Teks eksposisi memiliki sifat informatif. Oleh karena itu, dalam sebuah teks
eksposisi harus ada topik yang memuat permasalahan yang patut untuk
dibahas.Penjelasan tersebut harus disertai fakta dan data yang kuat.
b. Menyajikan Fakta
Teks eksposisi sering digunakan sebagai model penulisan dalam berbagai jurnal
ilmiah. Karena memuat penjabaran dan penjelasan mengenai suatu hal, teks
eksposisi harus menyajikan fakta yang disertai dengan bukti dan teori
penunjang.
24
Pada teks eksposisi, fakta digunakan sebagai bagian untuk memperjelas
informasi, sedangkan dalam teks argumentasi, fakta disajikan untuk
memengaruhi pembaca.
c. Gaya Bahasa dan Penulisan
Teks eksposisi ditulis dengan gaya bahasa baku dan penulisan yang terarah.
Pemilihan kata dalam teks eksposisi pun harus disesuaikan dengan target
pembaca.
Selain itu, hindari penggunaan istilah yang kurang familiar agar tidak menyulitkan
pembaca untuk mendapatkan informasi dari teks.
d. Penggunaan Pronomina
Penggunaan kata ganti atau pronomina diperbolehkan dalam teks eksposisi.
Namun, tetap harus bersifat objektif. Pronomina hanya boleh digunakan saat
penulis menyampaikan pendapat pribadinya mengenai permasalahan yang
tengah dibahas.
e. Kata Leksikal
Kata leksikal merupakan istilah yang berkaitan dengan leksem atau kosakata.
Kata leksikal meliputi beberapa unsur bahasa berikut ini:
Nomina (Kata Benda): Kata yang mengacu pada benda atau objek lain, baik
bersifat nyata atau abstrak. Contoh: meja, buah, rumah.
Verba (Kata Kerja): Kata yang menyatakan perbuatan, proses, atau keadaan
yang bukan sifat. Contoh: makan, jalan, lari.
Adjektiva (Kata Sifat): Kata yang melengkapi atau memberikan informasi
mengenai kondisi seseorang, benda, binatang, suasana, dan sebagainya.
Contoh: jelek, baik, lezat.
Adverbia (kata Keterangan): Kata yang melengkapi atau mendukung informasi
mengenai tempat, waktu, cara, dan sebagainya.
Contoh: di-, dari-, kemarin, ketika.
25
Contoh Teks Eksposisi
Tesis
Remaja adalah masa yang dialami oleh anak-anak pada saat SMP. Masa ini
merupakan masa transisi dimana dimulai,mulai umur 10 hingga 21 tahun. Pada masa
itu remaja juga sedang mencari identitas dirinya. Pada masa ini remaja harus
mendapatkan pendidikan karakter agar menjadi generasi yang
jujur,kreatif,peduli,santun, dan percara diri.
Pada masa remaja merupakan masa sulit karena butuh pengendalian diri yang lebih
daripada saat masa anak-anak. Dalam masa ini remaja butuh orang dewasa untuk
mengarahkan ke perilaku positif agar tidak terpengaruh ke perbuatan negative. Jika
pengendaliannya baik maka remaja bisa menjadi anak yang membanggakan orang
tuanya.
Argumentasi
Penegasan ulang
Dengan demikian, nilai-nilai positif dalam pendidikan karakter itu dapat membuntuk
remaja yang unggul, Mereka juga dapat bersaing dengan baik di tingkat nasional
26
maupun internasional. Dengan begitu, remaja yang memiliki karakter kuat. Nilai
positif dalam pendidikan karakter juga dapat membuat kegiatan remaja terarah dan
akan mempunyai budi pekerti yang baik.
B. TEKS ARGUMENTASI
1.Definisi Teks Argumentasi
Teks argumentasi adalah teks yang gagasan utamanya dikembangkan dengan
tahapan menguraikan pendapat, ulasan, bahasan, atau ide pribadi penulisnya.
27
C. TEKS PIDATO
Teks pidato yang akan dibahas pada Modul 2 ini yaitu teks pidato persuasif.
1.Definisi Pidato Persuasif
Teks pidato persuatif merupakan teks yang disampaikan secara lisan kepada
khalayak yang isinya berupa ajakan atau bujukan. Untuk sampai pada ajakan itu,
pembicara menyamaikan pula sejumlah fakta ataupun pendapat-pendapatnya. Fakta
dan pendapat berguna untuk menguatkan atau sebagai dasar penyampaian ajakan-
ajakannya itu.
28
2.Karakteristik Pidato Persuasif
a. Fungsi Teks Pidato Persuasif
Perhatikan kembali teks pidato persuasifSevern Suzuki tentang kepedulian terhadap
lingkungan. Teks itu di dalamnya mengandung orasi atau seruan mengajak khalayak
ikut memperbaiki kerusakan lingungan, khususnya masalah ozon. Berdasarkan contoh
itu, bahwa pidato persuasif merupakan teks yang berfungsi untuk memaparkan,
memengaruhi, dan mengajak khalayak ikut meyakini hal-hal yang disampaikan, baik
berupa fakta mupun argument dalam melakukan perbaikan atas kerusakan lingkungan.
Dengan pidato persuatif ini, siswa dapat menulis teks dan menyampaikannya/berpidato
menyadarkan khalayak dengan menyajikan latar belakang, fakta-fakta, serta argument
yang logis.
29
a. Pengenalan isu, yakni berupa beupa pengantar atau penyampaian tentang
masalah yang menjadi dasar tulisan atau pembicaraannya itu
b. Rangkaian argumen, yakni berupa sejumlah pendapat penulis/pembicara terkait
dengan isu yang dikemukakan pada bagian sebelumnya. Pada bagian ini
dikemukakan pula sejumlah fakta yang memperkuat argumen-argumennya itu.
c. Pernyataan ajakan, yakni sebagai inti dari teks persuasi yang di dalamnya
dinyatakan dorongan kepada pembaca/pendengarnya untuk melakukan sesuatu.
Pernyataan itu mungkin disampaikan secara tersurat ataupun tersirat. Berikut ini
bagan struktur teks pidato persuasif.
30
(2) Menggunakan kata-kata teknis atau peristilahan yang berkenaan dengan topik
yang dibahas.
(3) Menggunakan kata-kata penghubung yang argumentatif. Misalnya, jika... maka,
sebab, karena, dengan demikian, akibatnya, oleh karena itu..
(4) Menggunakan kata-kata kerja mental, seperti diharapkan, memprihatinkan,
memperkirakan, mengagumkan, menduga, berpendapat, berasumsi,
menyimpulkan.
(5) Menggunakan kata-kata perujukan, seperti berdasarakan data..., merujuk pada
pendapat...
D.TEKS PERSUASI
1.Definisi Teks Persuasi
Teks persuasi adalah teks yang berusaha meyakinkan pembaca agar percaya
apa yang disampaikan oleh penulis berdasarkan informasinya yang disampaiakan.
Sejalan dengan pendapat Finoza (2013) teks persuasi merupakan teks yang
bermaksud meyakinkan pembaca agar tebujuk dengan informasi yang disampaikan
yang mungkin berupa fakta, suatu pendirian umum, suatu gagasan ataupun
perasaan seseorang. Maemunah (2011:34) menyatakan bahwa paragraf persuasi
adalah paragraf yang bersifat mempengaruhi dan yang isinya berupa kalimat-kalimat
ajakan dengan memperomosikan sesuatu dengan cara mempengaruhi atau
mengajak pembaca. Pengertian paragraf persuasi menurut Keraf (2007:118) ialah
suatu seni verbal maupun non-verbal yang bertujuan untuk meyakinkans seseorang
agar melakukan sesuatu yang dikehendaki oleh pembicara maupun penulis pada
waktu ini atau pada waktu yang akan datang.
Berdasarkan pengertian dari paragraf persuasi maka dapat kita simpulkan bahwa
tujuan dari paragraf persuasi ialah untuk membujuk pembacanya agar mau
melakukan sesuatu yang dikehendaki oleh si penulis. Agar tujuan ini dapat tercapai
diperlukan data dan fakta yang mendukung mendukung pernyataan dari si penulis.
31
2.Jenis Teks Persuasi
Sub-seub jenis teks persuasi menurut Syamsuddin (2009) adalah sebagai berikut.
1. Persuasi politik
Persuasi politik dipakai dalam bidang politik oleh orang-orang yang berkecimpung
dalam bidang politik dan kenegaraan. Para ahli politik dan kenegaraan biasanya
menggunakan persuasi jenis ini untuk keperluan politik dan negaranya. Kita akan
bisa memahami persuasi politik lebih baik lagi, bila kutipan berikut ini kita kaji dengan
teliti. Naskah persuasi politik berikut ini berkombinasi dengan eksposisi.
2. Persuasi pendidikan
Persuasi pendidikan dipakai dalam bidang pendidikan dan digunakan untuk
mencapai tujuan-tujuan pendidikan. Seorang guru menggunakan persuasi ini untuk
memengaruhi anak supaya mereka giat berlajar, senang membaca, dan lain-lain.
Seorang motivator atau inovator pendidikan bisa memanfaatkan persuasi pendidikan
dengan menampilkan konsep-konsep baru pendidikan untuk bisa dilaksanakan oleh
pelaksana pendidikan.
3. Persuasi advertensi
Persuasi iklan dimanfaatkan terutama dalam dunia usaha untuk memperkenalkan
suatu barang atau bentuk jasa tertentu. Lewat persuasi iklan ini diharapkan pembaca
atau pendengar menjadi kenal, senang, ingin memiliki, berusaha untuk memiliki
barang atau memakai jasa yang ditawarkan. Karena itu,advertensi diberi predikat
jalur komunikasi antara pabrik dan penyalur, pemilik barang dan publik sebagai
konsumen.
Persuasi iklan yang baik adalah persuasi yang mampu dan berhasil merangsang
konsumen membeli barang yang ditawarkan. Sebaliknya, persuasi iklan itu tergolong
sebagai persuasi yang kurang baik apabila tidak berhasil merangsang konsumen
untuk membeli barang yang diiklankan.
4. Persuasi propaganda
Objek yang disampaikan dalam persuasi propaganda adalah informasi. Tentunya
tujuan persuasi tidak hanya berhenti pada penyebaran informasi saja. Lebih dari itu,
dengan informasi diharapkan pembaca atau pendengar mau dan sadar untuk
berbuat sesuatu. Persuasi propaganda sering dipakai dalam kegiatan kampanye. Isi
32
kampanye biasanya berupa informasi dan ajakan. Tujuan akhir dari persuasi
propaganda adalah pembaca atau pendengar menuruti isi ajakan kampanye
tersebut. Pembuatan informasi tentang seseorang yang mengidap penyakit jantung
yang disertai dengan ajakan pengumpulan dana untuk pengobatannya, atau
selebaran yang berisi informasi tentang situasi tertentu yang disertai ajakan berbuat
sesuatu adalah contoh persuasi propaganda.
Contoh:
Rekan-rekan yang saya cintai, marilah pertemuan ini kita petik hikmahnya.
Silaturahmi kali ini hendaknya jangan dipergunakan sebagai pelampiasan pelepas
rindu semata-mata. Namun lebih dari itu, jadikan silaturahmi ini sebagai ajang
persaudaraan untuk bersama-sama memikirkan, sumbangan apa yang bisa kita
berikan pada masyarakat, bangsa, negara, dan agama agar kita senantiasa menjadi
orang yang berguna dalam kehidupan di dunia dan diakhirat nanti. Tentu salah
satunya adalah pemikiran untuk ikut serta memberikan sumbangan apa yang patut
kita berikan kepada Bapak/Ibu Guru kita tercinta yang telah membekali kita berbagai
ilmu pengetahuan. Kepada sekolah kita sebagai lembaga tempat kita menuntut ilmu.
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa teks persuasi teks yang berusaha membujuk
atau merayu pembaca agar mengikuti apa yang diingkan penulis. Ciri-Berikut adalah
beberapa ciri paragraf persuasif yang sering digunakan dalam berbagai bentuk.
1. Berusaha menjelaskan dan menarik kepercayaan pembaca
2. Berusaha menciptakan kesepakatan atau penyesuaian melalui kepercayaan
antara penulis dengan pembaca.
3. Berusaha menghindari konflik agar kepercayaan tidak hilang dan supaya
kesepakatan pendapatnya tercapai.
4. Menunjukkan fakta-fakta dan data untuk menguatkan argumentasi atau dalil.
33
b) Memudahkan dalam penstrukturan gagasan sehingga memudahkan pembaca
dalam memahami teks.
c) Memudahkan dalam mengembangkan topik karangan ke dalam unit yang lebih
rinci.
d) Memudahkan dalam mengondisikan hubungan antarparagraf, terutama
karangan yang terdiri dari beberapa paragraf yang saling berkaitan.
e) Untuk mempermudah dalam memahami peralihan gagasan dari karangan yang
terdiri dari beberapa paragraf.
34
4) Penegasan kembali atas pernyataan-pernyataan sebelumnya, yang biasanya
ditandai oleh ungkapan-ungkapan seperti demikianlah, dengan demikian, oleh
karena itulah.
35
Kaidah kebahasaan yang menandai teks persuasif adalah sebagai berikut.
1) Menggunakan kata-kata teknis atau peristilahan yang berkenaan dengan topik
yang dibahas. Berkaitan dengan permasalahan remaja, digunakan kata-kata
yang relevan dengan masalah itu, seperti teknologi internet, reproduksi, aborsi.
2) Menggunakan kata-kata penghubung yang argumentatif. Misalnya, jika, sebab,
karena, dengan demikian, akibatnya, oleh karena itu.
3) Teks persuasi pada umumnya menggunakan kata-kata kerja mental, seperti
diharapkan, memprihatinkan, memperkirakan,mengagumkan, menduga,
berpendapat, berasumsi, menyimpulkan. Ada pulayang menggunakan kata-
kata perujukan, seperti berdasarkan data..., merujukpada pendapat....
Pernyataan-pernyataan seperti itu digunakan untuk lebihmeyakinkan dan
memperkuat bujukan yang digunakan penulis sebelum ataupun sesudahnya.
E. TEKS NEGOSIASI
1. Definisi Teks Negosiasi
Teks negosiasi adalah bentuk interaksi sosial yang berfungsi untuk mencapai
kesepakatan di antara pihak-pihak yang mempunyai kepentingan yang berbeda.
36
b.Struktur Teks Negosiasi
Berikut ini struktur kompleks teks negosiasi:
1. Orientasi: Kalimat pembuka, biasanya ucapan salam. Fungsi nya untuk memulai
negosiasi.
2. Permintaan: Suatu hal berupa barang atau jasa yang ingin dibeli oleh pembeli.
3. Pemenuhan: Kesanggupan hal berupa barang atau jasa dari penjual yang diminta
oleh pembeli.
4. Penawaran: Puncaknya negosiasi yang terjadi, kedua pihak saling tawar menawar.
5. Persetujuan: Kesepakatan antara kedua belah pihak terhadap negosiasi yang telah
dilakukan.
6. Pembelian: Keputusan konsumen jadi menyetujui negosiasi itu atau tidak.
7. Penutup: Kalimat penutup, biasanya ucapan salam atau terimakasih.
Contoh:
Mencapai Kesepakatan Bukan Jual Beli
Pembukaan berisi pengenalan isu atau sesuatu yang dianggap masalah oleh salah satu
pihak, contohnya: Selamat pagi/siang/sore; Saya....., permintaan cuti kerja karena
terkait dengan kehamilan
(Pengenalan Isu, masalah)
Isi berupa adu tawar dari kedua belah pihak untuk mencari penyelesaian yang saling
menguntungkan, sampai diperoleh kesepakatan atau ketidaksepakatan. contohnya:
Karyawan telah bekerja keras demi perusahaan, tetapi kami merasa kurang
mendapatkan imbalan yang pantas. Kami tidak dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari
hanya dengan uang Rp 2.000.000, paling tidak kami menerima upah sebesar Rp
3.000.000
(Pengajuan, Penawaran)
Penutup beisi persetujuan dan kesepakatan kedua belah pihak. Di dalamnya ada
ucapan terima kasih, harapan, ataupun ungkapan lainnya sebagai penanda kepuasan
atau ketidakpuasan. contohnya: Terimakasih Pak, selamat sore
(Kesepakatan, Kepuasan, Ketidakpuasaan)
37
Contoh Struktur Teks Negosiasi (antara penjual dan pembeli)
1. Orientasi: Pemukaan atau awalan dari percakapan sebuah negosiasi. Biasanya
berupa salam, sapa dan sebagainya
2. Permintaan: dimana pihak yang ingin tahu menanyakan suatu barang atau
permasalahan yang dihadapi
3. Pemenuhan: pihak yang terkait memberitahukan mengenai barang atau objek
agar orang yang diajak interaksi oleh pihak tersebut menjadi lebih paham
4. Penawaran: suatu puncak dari negosiasi karena terjadi proses tawar-menawar
pihak satu dengan pihak yang lain untuk mendapatkan sebuah kesepakatan
yang menguntungkan satu sama lain
5. Persetujuan: kesepakatan atas hasil penawaran dari kedua belah pihak
6. Pembelian: terjadinya transaksi jual beli antara masing-masing pihak terkait
7. Penutup: mengakhiri dari sebuah percakapan antara kedua pihak untuk
menyelesaikan suatu proses interaksi dalam negosiasi.
38
8. Menggunakan pronomina
9. Menggunakan kalimat langsung
10. Menggunakan kalimat yang menyatakan kesepakatan atau tidak
11. Menggunakan kalimat perbandingan/kontras
F. TEKS EKSPLANASI
1.Definisi Teks Eksplanasi
Teks eksplanasi merupakan teks yang menjelaskan suatu proses atau peristiwa
tentang asal-usul, proses, atau perkembangan suatu fenomena, mungkin berupa
peristiwa alam, sosial, ataupun budaya. Dalam hal ini teks eksplanasi (kompleks) dapat
disamakan dengan teks narasi prosedural, yakni teks yang menceritakan prosedur atau
proses terjadinya sesuatu. Dengan teks tersebut, pembaca dapat memperoleh
pemahaman mengenai latar belakang terjadi sesuatu secara jelas dan logis.Teks
ekplanasi menggunakan banyak fakta ataupun mengandung pernyataan-pernyataan
yang memiliki hubungan sebab akibat (kausalitas). Hanya saja sebab-sebab ataupun
akibat-akibat itu berupa sekumpulan fakta yang menurut penulisnya memiliki hubungan
kausalitas dan bukan pendapat penulis itu sendiri.
Sementara itu, contoh teks eksplanasi di atas menyatakan hal-hal berikut
1. Menjelaskan fenomena sosial yaitu pengangguran.
Dibuktikan, antara lain, dengan pernyataan “Pengangguran merupakan salah satu
fenomena sosial….”
2.Terdapat pernyataan-pernyataan yang memiliki hubungan sebab akibat (kausalitas)
Dibuktikan, antara lain, dengan pernyataan “Perubahan ini menimbulkan kebutuhan
terhadap tenaga kerja dengan jenis atau tingkat keterampilan yang berbeda.
Sehingga, kualifikasi yang dimiliki olehpencari kerja tidak sesuai dengan tuntutan
yang ada.”
39
2.Karakteristik Teks Eksplanasi
a.Fungsi Teks Eksplanasi
Teks eksplanasi kompleks termasuk ke dalam genre faktual. Di dalamnya
dijumpai sejumlah fakta yang dapat memperluas wawasan dan pengetahuanpembaca
ataupun pendengarnya tentang terjadnya suatu fenomena: alam, sosial, budaya.
Karena objek pembahasannya mencakup bidang tertentu, di dalam teks eksplanasi
akan dijumpai kata-kata teknis ataupun peristilahan yang terkait dengan bidang yang
dibahasnya itu.
Sebagaimana yang tampa contoh teks itu, teks ekslpanasi merupakan teks yang
berfungsi untuk memperluas wawasan dan pengetahuan para pembaca ataupun
pendengarnya. Dalam hal ini terkait dengan sebab akibat penganggutan. Dengan teks
tersebut pembaca atau pendengr menjadi tahu sebab-sebab dari penganggaran, punya
wawasan pula tentang akibat-akibatnya.
Tentang tema tentang pengangguran, dapat pula dikembangkan ke arah
pembahasan tentang macam-macam pengangguran, tingkat pendidikan orang-orang
yang menganggur, kelompok tenaga keahluan yang lebih banyak menganggur, atau
tentang lapangan pekerjaan yang banyak menyerap tenaga kerja. Oleh karena
fungsinya yang berbeda, teks seperti itu tidak dikategorikan sebagai teks eksplanasi,
melainkan sebgai teks laporan hasil observasi. Tema tentang pengangguran dapat pula
disajikan dalam bentuk langkag-langkah, tips, atau kiat menghindari pengangguran.
Teksitu tidak disebut pula sebagai teks eksplanasi, melainkan merupakan teks
prosedur. Tema yang sama, tentang pengangguran, dapat pula dikembangkan ke
dalam sebuah teks yang di dalamnya memiliki tokoh, latar, dan tema. Oleh karena
memiliki struktur yang berbeda, teks seperti itu dikategorikan sebagai teks narasi,
mungkin sebagai cerpen, novel, atau yang lainnya. Walapun bertema tentang
pengangguran, tetapi fungsinya tidak untuk memberikan wawasan tentang proses atau
sebab akibat terjadinya sesuatu, teks-teks seperti itu
40
Tema:
PENGANGGURAN
41
disusun berdasarkan urutan waktu.
2) Rincian yang berpola atas pertanyaan “mengapa” akan melahirkan uraian yang
tersusun secara kausalitas. Dalam hal ini fase-fase kejadiannya disusun
berdasarkanhubungan sebab akibat.
c. Ulasan (review), berupa komentar atau penilaian tentang konsekuensi atas kejadian
yang dipaparkan sebelumnya.
Kronologis
Struktur Teks Proses Kejadian
Eksplanasi
Penyebab
Ulasan
Mengomentari
konsekuensi
42
1) Ada beberapa faktor yang sangat mendasar yang menjadi penyebab terjadinya
pengangguran. Pengangguran biasanya terjadi karena adanya kesenjangan
antara pencari kerja dan kesempatan kerja.
2) Perubahan ini menimbulkan kebutuhan terhadap tenaga kerja dengan jenis atau
tingkat keterampilan yang berbeda sehingga kualifikasi yang dimiliki oleh
pencari kerja tidak sesuai dengan tuntutan yang ada.
3) Yang sering juga terjadi adalah pengangguran yang disebabkan oleh pemutusan
hubungan kerja terhadap karyawan dan buruh. Akibat terjadinya pengangguran,
yaitu menimbulkan berbagai persoalan ekonomi dan sosial bagi yang
mengalaminya.
b. Konjungsi koronologis (hubungan waktu), seperti kemudian, lalu, setelah itu,
pada akhirnya. Termasuk di dalamnya adalah penggunaan penerang hubungan
waktu.
Berkenaan dengan kata ganti yang digunakannya, teks eksplanasi langsung
merujuk pada jenis fenomena yang dijelaskannya, yang bukan berupa persona. Kata
ganti yang digunakan untuk fenomenanya itu berupa kata benda, baik konkret ataupun
abstrak, seperti demonstrasi, banjir, gerhana, embrio, kesenian daerah; dan bukan kata
ganti orang, seperti ia, dia, mereka. Karena objek yang dijelaskannya itu berupa
fenomena, tidak berbentuk persona (nonhuman participation), dalam teks eksplanasi itu
pun banyak ditemukan kata kerja pasif. Hal itu seperti kata-kata berikut: terlihat,
terbagi, terwujud, terakhir, dimulai, ditimbun, dilahirkan.
Di dalam teks itu pun banyak dijumpai kata teknis atau peristilahan, sesuai
dengan topik yang dibahasnya. Apaila topiknya tentang kelahiran, istilah-istilah biologi
yang muncul. Demikian pula apabila topiknya tentang kesenian daerah, istilah-istilah
budaya yang banyak digunakan. Apabila topiknya tentang fenomena kebaikan BBM,
maka istilahekonomi dan sosial yang akan banyak muncul.Pemaknaan terhadap istilah-
istilah seperti itu memerlukan bantuan kamus istilah; bukan lagi kamus umum. Dengan
demikian, pemahamannya pun akan lebih tepat, sesuai dengan bidang masing-masing.
43
G. TEKS DISKUSI
1. Definisi Teks Diskusi
Teks diskusi adalah teks yang memberikan dua pendapat berbeda mengenai
suatu hal (pro dan kontra) yang mengakibatkan kedua belah pihak menjadi saling
membicarakan masalah yang menjadi persoalan (diskusi).
Terdapat 4 struktur yang menyusun teks diskusi sehingga menjadi utuh. Struktur
tersebut yaitu:
44
Tanda koma digunakan sebelum konjungsi pertentangan, yaitu sebelum kata
sedangkan, tetapi dan melainkan. Konjungsi pertentangan terdiri atas beberapa
konjungsi, antara lain:
a. ...,sedangkan….
Contoh: Dimas akan belajar bahasa Indonesia, sedangkan Atika akan belajar bahasa
Jerman.
b. ...,tetapi…
Konjungsi tetapi digunakan di dalam kalimat yang subjeknya sama dan dapat
dipasangkan dengan kata tidak.
Contoh: Tina berkeinginan pergi ke Lampung, tetapi tidak memiliki waktu luang.
c. ...,melainkan…
Konjungsi melainkan digunakan di dalam kalimat yang subjeknya sama dan dapat
dipasangkan dengan kata bukan.
45