Anda di halaman 1dari 112

MKDU BAHASA

INDONESIA
RUJUKAN

1. Brotowidjoyo, Mukayat D. Penulisan Karangan


Ilmiah.
2. Direktorat Jendral Pembelajaran dan
Kemahasiswaan. Buku Ajar Mata Kuliah Umum
Wajib Bahasa Indonesia.
3. Sukardi, 2003. Metodelogi Penelitian
Pendidikan Kopetensi Dan Praktiknya
4. Sugiono, 2015. Metode Penelitian Pendidikan
Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
5. Universitas Negeri Malang, 2010. Pedoman
Penulisan Karya Ilmiah Skripsi, Tesis, Disertasi,
Artikel, Makalah, Tugas Akhir, Laporan Penelitan
Sumber:https://www.google.com
/search?q=karikatur+siswa+sma&clie
(edisi
nt=firefox
KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA
INDONESIA

1.Mengapa kita harus belajar Bahasa Indonesia?


2.Kapan Bahasa Indonesia ditetapkan sebagai
bahasa persatuan?
3.Ada berapa bahasa-bahasa yang ada di
Indonesia?
4.Apa kegunaan bahasa daerah?
5.Apakah yang di maksud bahasa standar Bahasa
Indonesia?
Kedudukan Bahasa Indonesia

Pemersatu

Fungsi

Lambang Kebanggaan dan Identitas


Nasional
BAHASA INDONESIA BAKU
Kerangka
Konseptual
, Visi dan
Tujuan
Melalui penyelenggaraan mata kuliah
BI di perguruan tinggi ialah sebagai
bentuk penguatan jati diri bangsa yang
mengarah pada sikap spritual sivitas
akademik untuk menerima,
menghargai, dan menghayati BI
sebagai anugrah
Penghayatan atas nilai-nilai keberadaan BI diwujudkan dalam bentuk
pengamalan perilaku jujur, disiplin, tanggungbjawab, peduli, santun,
responsitif, dan proaktif dalam kehidupan bermasyarakat. Pembelajaran
BI di perguruan tinggi sebagai upaya peningkatan penghayatan sivitas
akademik agar mampu menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas
permasalahan hilangnya fungsi BI di masyarakat.
Implementasi pembelajaran BI secara khusus bertujuan untuk
menciptakan sivitas akademik yang terampil memproduksi dan
menggunakan teks sesuai dengan tujuan dan fungsi sosial. Sehubungan
dengan prinsip-prinsip pembelajaran BI berbasis teks tersebut
diharapakan sivitas akademik dapat mengkonstruksikan ilmu
pengetahuannya memalau kemampuan mengokservasi, mempertanyakan,
mengasosiasikan, menganalisis, dan menyajikan hasil analisis secara
santaifik.
Kopetensi dan Desain Pembelajaran

Pembelajaran BI di perguruan
tinggi merukan proses
pembentukan miniatur
kehidupan bahasa negara di
masyarakat. Dalam
pembelajaran BI kampus
menjadi area utama
pengembangan BI sebagai
identitas negara dan ekspresi
diri bangsa yang lebih
mermatabat

Mengapa?
PROSES PEMBELAJARAN AKTIF
Berbasis Teks
Teks sebagai Bahan Dasar Pembelajaran

Teks diliputi oleh dua konteks, yaitu


konteks situasi dan konteks budaya. Konteks
situasi berkenan dengan penggunaan bahasa
yang di dalamnya terdapat register yang
melatarbelakangi lahirnya teks, yaitu adanya
sesuatu (pesan, pikiran, gagasan, ide) yang
hendak disampaikan
Terkait dengan format bahasa, teks dapat
diungkapkan ke dalam berbagai jenis atau
gendre, misal
nya deskripsi, laporan, prosedur, eksplanasi,
eksposisi, diskusi, naratif, cerita petualang,
anekdot, dan lain-lain.
JENIS- JENIS TEKS
Gendre Faktual
Jenis teks yang dibuat berdasarkan kejadian ,
peristiwa, atau keadaan nyata yang dibuat
berdasarkan kejadian, peristiwa, atau kejadian
nyata yang berada di sekitar lingkungan hidup
Gendre Faktual meliputi; laporan, deskripsi,
prosedur, rekon (recount), eksplanasi, eksposisi
dan diskusi
Teks
digolongkan
menjadi 2 Gendre Fiksional
Adalah jenis teks yang dibuat berdasarkan
imajinasi , bukan berdasarkan kenyataan yang
sesungguhnya.
Gendre Fiksional meliputi; rekon, anekdot,
cerita/naratif, dan eksemplum.
MENGEKSPLORASI TEKS
AKADEMIK DALAM GENDRE
MAKRO
JENIS TEKS AKADEMIK ATAU TEKS ILMIAH
Buku, ulasan buku, proposal.
Laporan penelitian, laporan
pratikum dan artikel ilmiah
GENDRE MAKRO
Jadi, gendre
MAKRO
adalah
gendre yang
digunakan
GENDRE MIKRO adalah subgenre- sebuah jenis
subgendre yang lebih kecil di teks secara
keseluruhan
dalamnya misalnya; deskripsi,
laporan, prosedur, eksplanasi,
eksposisi, dan diskusi
MENELUSURI DAN MENGANALISIS TEKS
AKADEMIK

Mengatakan bahwa ciri teks


akademik antara lain sederhana,
padat, objektif dan logis

Wiranto, 2012 Ciri Teks akademik antara lain; lugas, baku,


bersifat taksonomik dan abstrak, banyak
memanfaatkan metafora gramatika, banyak
memanfaatkan proses relasional, banyak
memanfaatkan pengacuan eksfora serta faktual
dalam hal gendre

Ciri teks nonakademik (apa


pun jenis teksnya) yang
membedakana adalah aspek
di dalamnya
Atas dasar kenyataan ini, perbedaan antara teks
akademik dan teks nonakademik bukan antara hitam
dan putih. Melainkan perbedaan tersebut di lihat dari
kecendrungan yang terkandung oleh teks tersebut.
Teks akademik diasosialisasikan dengan teks tulis
dan teks nonakademik diasosialisasikan dengan teks
lisan. Teks tulis bukan teks yang dimediakan dengan
tulisan. Sebaliknya, teks lisan bukan teks yang
dituturkan secara lisan. Contoh; teks berita yang
didengar di radio adalah teks tulis yang dimediakan
secara lisan, dan naskah drama dalam bentuk dialog
adalah teks lisan yang dimediakan dengan tulis.
Teks 1a (cendrung lisan, nonakademik, nonilmiah)
Pada buku ini kita bertujuan untuk menelaah bagaimana menerapkan
metode empiris agar kita dapat menganalisis cara orang bercakap-cakap.
Kita berharap dapat menguak sesuatu yang diasumsikan orang ketika mereka
berkomunikasi dengan cara bercakap-cakap. Kita akan memusatkan
perhatian kepada bagaimana penutur menggunakan tuturan yang
berinteraksi, yaitu bagaimana mereka menciptakan dan mempertahankan apa
yang mereka definisikan sebagai “makna situasi sosial”

Teks 1b (cenderung tulis, akademik, ilmiah)


Tujuan telaah pada buku ini adalah untuk menerapkan metode empiris
analisis percakapan yang dapat menguak asumsi sosial yang mendasari proses
komunikasi verbal dengan memusatkan perhatian terhadap penggunaan
tuturan oleh penutur untuk berinteraksi, yaitu menciptakan dan
mempertahankan definisi “situasi sosial” secara khusus
Ciri lisan pada teks 1a dan ciri tulis pada teks 1b
yang segera dapat diidentifikasi adalah penggunaan
kata kita. Keadaan ini menunjukan seolah-olah
penulis 1a mengajak berdialog, satu titik pandang,
jarak terasa dekat,

Teks 1b lebih mementingkan


objek daripada pelaku pembicara
PERBEDAAN ANTARA TEKS AKADEMIK DAN NONAKADEMIK
Teks akademik (tulis, ilmiah) Teks nonakademik (lisan, nonilmiah)
1 Sederhana dalam hal struktur 1 Rumit dalam hal struktur kalimat;
kalimat;
2 Padat informasi; 2 Cendrung tidak Padat informasi;
3 Banyak memanfaatkan 3 Cendrung sedikit Banyak
nominalisasi; memanfaatkan nominalisasi;
4 Banyak memanfaatkan metafora 4 Cendrung sedikit memanfaatkan
gramatika, dan karena banyak metafora gramatika, dan karena
mengandung ungkapan yang in- tidak banyak mengandung
kongruen; ungkapan yang in-kongruen;
5 Banyak memanfaatkan istilah 5 Cendrung sedikit memanfaatkan
teknis; istilah teknis;
6 Bersifat taksonomik dan abstrak; 6 Lebih konkret dan cendrung tidak
bersifat taksonamik;
7 Banyak memanfaatkan sistem 7 Tidak menunjukan pengacuan
pengacuan esfora; esfora sebagai ciri penting
8 Padat akan kata-kata leksikal; 8 Padat akan kata-kata struktural

9 Banyak memanfaatkan 9 Tidak menonjol pada salah satu


prosesmrelasional identifikatif untuk jenis proses;
membuat definisi atau identifikasi dan
proses relasional atribututif untuk
membuat deskripsi;

10 Bersifat monologis, dan untuk itu, lebih 10 Bersifat dialogis, dan untuk itu,
banyak mendayagunakan jenis kalimat mendaya gunakan jenis kalimat
indikatif-deklaratif; yang lebih bervariasi;

11 Memanfaatkan bentuk pasif untuk 11 Memberikan tekanan kepada


memberikan tekanan kepada pelaku dalam peristiwa dialog;
pokokpersoalan yang dikemukakan, sehingga pelaku peristiwa yang
bukan kepada pelaku; dan akibatnya, menjadi lebih penting tersebut
teks akademik menjadi objektif bukan menimbulkan sifat subyektif;
subjektif

12 Seharusnya tidak mengandung kalimat 12 Sering mengandung kalimat minor


minor
13 Seharusnya tidak 13 Sering mengandung kalimat
mengandung kalimat takgramatikal;
takgramatikal;
14 Biasanya menganbil genre 14 Mengambil gendre yang lebih
faktual, seperti deskripsi, bervariasi dan dapat faktual
prosedur, eksplanasi, atau fiksional.
eksposisi, dan diskusi, bukan
penceritaan fiktif.
A. TEKS AKADEMIK BERSIFAT SEDERHANA
DALAM STRUKTUR KALIMAT
Keserdahanaan teks akademik terlihat dari struktur kalimat yang sederhana melalui
penggunaan kalimat simpleks. Perbedaan antara kalimat simpleks dan kalimat
kompleks tidak diukur dari panjang pendeknya tetapi dari jumlah aksi atau peristiwa
yang di kandung. Kalimat simpleks adalah kalimat yang mengandung satu aksi dan
peristiwa, sedangkan kalimat kompleks adalah kalimat yang mengandung lebih dari
satu aksi dan peristiwa

Studi ini menguji keterkaitan [antara usia dan kinerja


menager]. (Teks Ekonomi, Supriyanto, 2006)
b. Teks Akademik Padat Informasi
Yang dimaksud padat pada teks
akademik adalah padat akan informasi
dan padat akan kata-kata leksikal.

Variabel perantara [ yang dicontohkan pada studi ini]


adalah komitmen organisasi dan partisipasi
penganggaran. (Teks Ekonomi, Supriyanto, 2006)
c. Teks Akademik Padat Kata Leksikal
Teks akademik lebih banyak mengandung kata leksikal
atau kata isi (nomina, verba-predikator, adjektiva, dan
adverbia tertentu) dari pada kata struktural (konjungsi,
kata sandang, preposisi dll), jadi, kata-kata yang
bercetak tebal adalah kata-kata struktural dan kata yang
tidak bercetak tebal adalah adalah kata-kata leksikal

Salah satu faktor, yang menyebabkan naiknya jumlah tenaga


wanita dalam memasuki lapangan kerja adalah muncul dan
berkembangnya sektor industri, jasa dan perdagangan yang
merupakan peluang bagi tenaga kerja wanita untuk memasuki
sektor publik, terutama sektor industri yang masih berpusat
pada sektor-sektor yang dianggap sebagai sektor wanita. (Teks
Sosial, Wahyuningsih dan Poerwanto, 2004).
d. Teks Akademik
Banyak Megandung
istilah Teknis

Istilah teknis
merupakan penamaan
Menurut morfologi
kepada sesuatu dengan
gunung kelud dapat dibagi
menggunakan nomina
menjadi lima unit, yaitu
yang antara lain di
puncak dan kawah gunung
bangun melalui proses
kelud, badan kelud,
nominalisasi.
cekungan karasitik kelud,
kaki dan dataran kelud
e. Teks Akademik Banyak memanfaatkan Nominalisasi

Nominalisasi pada teks akademik ditujukan untuk


mengungkapkan pengetahuan lebih ringkas dan padat
(Martin, 1991).
Latihan

Identifikasilah nomina
sebagai hasil dari
nominalisasi yang terdapat
pada petikan dari artikel di
bawah ini. Tunjukan pula
hasil nominalisasi dari apakah
nominalisasi tersebut (verba,
adjektiva, konjungsi, atau
kelas kata yang lain?)
1.

EJAAN DAN TANDA BACA


E
J Penggambaran bunyi bahasa dengan tulis-menulis
A yang distandarlisasikan. Ejaan mempunyai tiga
A aspek yaitu; fonologis, morfologis dan sintaksis
N

Ejaan ada 2 macam


fenetis dan fomenis
PEMAKAIAN HURUF EJAAN BAHASA
INDONESIA
PENULISAN HURUF EJAAN BAHASA
INDONESIA

H
1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata
U
pada awal kalimat dan petikan langsung.
R 2. Ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan
U dan kitab suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan.
3. Nama gelar kehormatan dan keagamaan yang
F
diikuti nama orang beserta unsur nama jabatan dan
pangkat
K 4. Nama orang, nama bangsa, suku bangsa, bahasa,
dan nama tahun, bulan, hari, hari raya, peristiwa
A
sejarah, serta nama-nama geografi
P 5. Unsur nama negara, lembaga pemerintah dan
I ketatanegaraan, dokumen resmi, serta nama buku,
majalah, dan surat kabar
T
6. Unsur singkatan nama gelar, pangkat, sapaan, dan
A nama kekerabatan yang dipakai sebagai sapaan
L
Sehubungan dengan penulisan karya tulis, judul karya tulis, baik yang berupa
laporan, makalah, skripsi, disertasi, kertas kerja, maupun jenis karya tulis yang
lain, seluruhnya ditulis dengan huruf kapital. Selain itu, huruf kapital
seluruhnya juga digunakan dalam penulisan hal-hal berikut:

1) judul kata pengantar atau prakata;


2) judul daftar isi;
3) judul grafik, tabel, bagan, peta, gambar, berikut judul daftarnya masing-
masing;
4) judul daftar pustaka;
5) judul lampiran.

Dalam hubungan itu, judul-judul subbab atau bagian bab huruf pertama setiap
unsurnya juga ditulis dengan huruf kapital, kecuali yang berupa kata depan
dan partikel seperti, dengan, dan, di, untuk, pada, kepada, yang, dalam,
dan sebagai.
HURUF MIRING

Huruf miring (dalam cetakan) atau tanda garis bawah


(pada tulisan tangan/ketikan) digunakan untuk menandai
judul buku, nama majalah, dan surat kabar yang dipakai
dalam kalimat.

Berbeda dengan itu, judul artikel, judul syair, judul


karangan dalam sebuah buku (bunga rampai), dan judul
karangan atau naskah yang belum diterbitkan,
penulisannya tidak menggunakan huruf miring, tetapi
menggunakan tanda petik sebelum dan sesudahnya.
Dengan kata lain, penulisan judul-judul itu diapit dengan
tanda petik.
Pemakaian Kata Ejaan Bahasa
Indonesia

kata dasar adalah kata yang belum diberi


imbuhan. Dengan kata lain, kata dasar adalah kata
yang menjadi dasar awal pembentukan kata yang
lebih besar. Contohnya adalah makan, duduk,
pulang, tinggal, datang, minum, langkah, pindah,
dan lain – lain.
Kata turunan
Kata turunan atau disebut dengan kata berimbuhan adalah kata – kata yang telah
beruba bentuk dan makna. Perubahan ini dikarenakan kata – kata tersebut telah diberi
imbuhan yang berupa awalan (afiks), akhiran (sufiks), sisipan (infiks), dan awalan –
akhiran (konfiks). Contohnya adalah menanam, berlari, tertinggal, dan lain – lain.

Penulisan Gabungan Kata


Gabungan kata atau yang lazim disebut kata majemuk, termasuk istilah khusus,
unsur-unsurnya ditulis terpisah.

Penulisan Bentuk Ulang


Sejalan dengan kaidah yang berlaku sekarang, angka dua tidak digunakan sebagai
penanda perulangan. Dalam penulisan bentuk ulang, bagian-bagian kata yang diulang
ditulis seluruhnya secara lengkap dengan disertai tanda hubung di antara unsur-unsur
yang diulang. Dengan demikian, dalam tulisan-tulisan yang bersifat resmi, seperti
naskah buku, laporan penelitian, laporan kegiatan, skripsi, dan berbagai karya tulis
resmi yang lain, kata ulang harus ditulis secara lengkap, tidak menggunakan angka
dua. Misalnya, macam-macam
Penulisan Kata Depan
Kata depan adalah kata-kata yang secara sintaksis diletakan sebelum kata benda, kata
kerja atau kata keterangan dan secara semantis kata depan menandakan berbagai
hubungan makna anatar kata depan dan kata yang ada dibelakangnya.

Penulisan Singkatan atau Akronim


Istliah singkatan berbeda dengan akronim. Singkatan ialah kependekan yang berupa
huruf atau gabungan huruf, baik dilafalkan huruf demi huruf maupun dilafalkan sesuai
dengan bentuk lengkapnya

Penulisan Unsur Serapan


Bahasa Indonesia berkembang sangat pesat, dan dalam pekembangannya itu bahasa
Indonesia banyak menyerap bahasa atau ejaan lain dari berbagai bahasa di dunia. Seperti
bahasa Arab, Belanda, Sanskerta, Portugis, dan Inggris.
Bahasa Indonesia adalah bahasa yang terbuka. Maksudnya ialah bahwa bahasa ini
banyak menyerap kata-kata dari bahasa lainnya.
TANDA BACA
Tanda baca yaitu simbo dalam bahasa, simbol bahasa tersebut mempunyai
beberapa bentuk dengan fungsi masing-masing. Suatu kalimat tidak lengkap
jika tidak ada tanda bacanya.

Definisi lain dari tanda baca adalah simbol yang tidak berkaitan dengan
fenom (suara) atau kata dan frasa di sebuah bahasa, tetapi mempunyai
peranan dalam menunjukkan struktur organisasi suatu tulisan, serta intonasi
dan jeda yang bisa diamati sewaktu pembacaan. Aturan tanda baca tidak
sama antar bahasa, lokasi, waktu dan terus mengalami perkembangan.
Terdapat aspek tanda baca yakni suatu gaya khusus yang karenanya
bergantung terhadap pilihan penulis.

Fungsi Tanda Baca


Suatu tanda baca tentu memiliki kegunaan atau fungsi yang dijelaskan
berikut ini:
1) Untuk mengatur jeda ketika seseorang membaca suatu kalimat.
2) Untuk mengatur intonasi dalam pembacaan suatu kalimat.
3) Untuk memberi penegasan kalimat (seperti kalimat tanya, kalimat
perintah dan lain sebagainya)
4) Untuk menggambarkan struktur kata atau kalimat yang ada dalam sebuah
tulisan.
5) Untuk menunjukkan tata kata yang ada di dalam suatu tulisan.
J
E
Tanda Titik (.)
N Tanda titik mempunyai fungsi sesuai dengan
I letak tanda titik tersebut berada, pemakaian
tanda titik (.)
S

T
A Tanda Koma (,)
N
D
A
Tanda Titik Koma (;)
B
A
C
A
Tanda Tanya
(?)

Tanda Titik Dua (:)

Tanda Seru (!)


Pemakaian tanda hubung dalam tulisan antara lain yakni:
Dipakai untuk menjadi penghubung suku kata dasar atau kata yang
memiliki himbuan yang terpisah oleh pergantian baris.
1) Dipakai untuk menyambungkan unsur kata ulang.
2) Dipakai untuk menghubungkan huruf dari kata yang dieja satu-
satu dan bagian tanggal
3) Dipakai untuk merangkai satu kata dengan kata selanjutnya atau
sebelumnya yang diawali dengan huruf kapital, kata atau huruf
dengan angka dan angka dengan kata/huruf.
4) Dipakai merangkai unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa
asing.

Tanda Hubung (-)


TANDA PISAH (–)
Pemakain tanda pisah, antara lain yakni
Sebagai pembatas penyisipan kata atau kalimat yang memberikan penjelasan di
luar bangun kalimat
Untuk memberi penegasan terdapatnya keterangan aposisi atau keterangan yang
lain menjadikan kalimat lebih jelas
Dipakai di antara dua bilangan atau kata dengan arti “sampai dengan” atau
“sampai ke”

Tanda Elipsis (…)


Pemakaian tanda elipsis yakni dipakai dalam kalimat atau dialog yang terputus-
putus dan untuk memberikan petunjuk bahwa dalam suatu kalimat atau naskah
terdapat bagian yang dihilangkan.

Contoh Penggunaan Tanda Elipsis yakni:


Aku ingin….liburan, bagaimana kalau kita berangkat minggu ini.
….kemudian dia akan pulang ke rumahnya.
TANDA KURUNG ((…))

Pemakaian tanda kurung yakni untuk


mengapit tambahan keterangan atau
penjelasan; untuk mengapit keterangan atau
penjelasan yang bukan integral pokok
pembicaraan; untuk mengapit angka atau
huruf yang merinci suatu urutan keterangan;
dan juga mengapit huruf atau kata yang
kehadirannya di dalam teks dapat dihilangkan.

Tanda Kurung Siku ([…])


Tanda kurung siku dipakai untuk mengapit huruf, kata,
atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada
kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain.
Umumnya tanda ini dipakai untuk menyatakan bahwa
terdapat kesalahan dalam naskah asli dan juga mengapit
keterangan dalam kalimat penjelas yang telah bertanda
kurung.
Tanda Petik (“…”)
Tanda petik dipakai untuk mengapit
petikan langsung yang bersumber dari
pembicaraan dan naskah atau bahan
tertulis lainnya; mengapit judul syair,
karangan, atau bab buku yang dipakai
dalam kalimat, dan juga mengapit
istilah ilmiah yang kurang dikenal atau
kata yang mempunyai arti khusus.

Tanda Petik Tunggal (‘…’)


Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit
petikan yang tersusun di dalam petikan dan
juga mengapit makna, terjemahan, atau
penjelasan kata atau uangkapan asing.
Tanda Garis Miring (/)
Tanda garis miring dipakai dalam nomor surat, nomor pada kalimat
dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun
takwim dan juga sebagai pengganti kata atau dan tiap.

Tanda Penyingkat atau Apostrof (‘)


Secara umum, tanda penyingkat dipakai untuk menggambarkan
penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun.
Selain tanda baca, ada juga format penulisan yang cukup membantu
untuk keperluan penulisan kalimat.

Cetak tebal, untuk menegaskan suatu kata atau kalimat yang sedang
menjadi pembicaraan. Contoh: Buaya adalah reptil terbesar yang hidup
di sungai dan rawa-rawa.

Cetak miring merupakan kata serapan di luar bahasa baku yang sedang
digunakan. Contoh: Menjelang masa Pilkada, banyak calon
yang sowan para kyai. Kata sowan diserap dari bahasa Jawa. Cetak
miring juga digunakan untuk menuliskan judul lagu, buku, film, dan
lain-lain. Contoh: Hantu Jeruk Purut adalah film bertema horor yang
turut mewarnai perfilman nasional saat ini.

Garis bawah memiliki fungsi hampir sama seperti cetak tebal dan
miring, ketika teknologi komputer belum sepesat sekarang. Seperti kita
ketahui, mesin ketik generasi tua belum ada fasilitas cetak tebal dan
miring. Tapi untuk masa sekarang, garis bawah tidak begitu jelas
penggunaannya.
Paragraf atau alinea dalam
teks
Dan
Ringkasan, Abstrak, Sintesis
PARAGRAF ATAU ALINEA

Menurut para ahli


Menurut Lamuddin Finoza “2004:149”
Mengemukakan bahwa Alenia atau paragraf ialah satuan bentuk bahasa
yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat.

Menurut Sabati Akhadiah, Maidar G. Arsjad, Sakura H. Ridwan


Mengemukakan bahwa alenia atau paragraf merupakan inti penuangan
buah pikiran dalam sebuah karangan “1988:144”.

Menurut Gorys Keraf “1979:62”


Menyatakan bahwa alenia tidak lain dari suatu kesatuan pikiran yang lebih
tinggi atau luas dari kalimat. Alenia merupakan himpunan dari kalimat
yang bertalian dalam suatu rangkaian untuk membentuk sebuah gagasan.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi ke-3,dari terbitan Departemn
Pendidikan Nasional tertera penjelasan bahwa alinea adalah bagian wacana
yang mengungkapkan suatu pikiran yang lengkap atau satu tema yang dalam
ragam tulis ditandai oleh baris pertama yang menjorok kedalam atau jarak
spasi yang lebih.Dalam kamus tersebut alinea diartikan pula sebagai
paragraf.

Paragraf adalah seperangkat kalimat yang tersusun secara logis dan sistematis yang
mengandung satu kesatuan ide pokok. Disamping itu, secara teknis paragraf merupakan
satuan terkecil dari sebuah karangan.Biasanya paragraf itu terdiri atas beberapa kalimat
yangberkaitan baik isi maupun bentuknya.
Isi kalimat-kalimat pembangun paragraf itu membentuk satuan pikiran sebagaibagian
dari pesan yang disampaikan penulis dalam karangannya. Jadi, dengan kata lain bahwa
paragraf adalah satuan terkecil dari karangan yang biasanya terdiri atas beberapa
kalimat yang berkaitan dan merupakan uraian tentang sebuah ide pokok.

Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil
penggabungan beberapa kalimat. Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat menjadi
paragraf, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan berarti
seluruh kalimat dalam paragraf membicarakan satu gagasan(gagasan tunggal). Kepaduan
berarti seluruh kalimat dalam paragraf itu kompak, saling berkaitan mendukung gagasan
tunggal paragraf.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa alenia atau
paragraf ialah bagian dari wacana, teks atau karangan yang
didalamnya tersusun dari beberapa kalimat yang saling
berhubungan satu sama lain sehingga menjadi kesatuan
utuh yang membentuk satu gagasan utama.
Diantara beberapa kalimat yang tersusun di dalam paragraf,
terdapat satu kalimat yang memuat pokok pikiran atau
gagasan pokok, kalimat itu disebut dengan kalimat utama.
FUNGSI

 Penampung fragmen pikiran atau ide pokok


 Alat untuk memudahkan pembaca memahami jalan pikiran
pengarang.
 Alat bagi pengarang untuk mengembangkan jalan pikiran secara
sistematis.
 Pedoman bagi pembaca mengikuti dan memahami alur pikiran
pengarang.
 Alat untuk penyampai fragmen pikiran atau ide pokok
pengarang
kepada para pembaca.
 Sebagai penanda bahwa pikiran baru dimulai
 Dalam rangka keseluruhan karangan paragraf dapat berfungsi
sebagai pengantar, transisi, dan penutup (konklusi).
TUJUAN

Memudahkan pengertian dan pemahaman dengan menceraikan


suatu tema dari tema yang lain. Oleh sebab itu alinea hanya boleh
mengandung suatu tema, bila terdapat dua tema, maka dipecahkan
menjadi dua alinea.

Memisahkan dan menegaskan perkataan secara wajar dan formal,


untuk memungkinkan kita berhenti lebih lama daripada perhatian
pada akhir kalimat. Dengan perhentian yang lebih lama ini, konsentrasi
terhadap tema alinea lebih terarah.
UNSUR-UNSUR

Ide pokok yaitu ide pembicaraan atau masalah yang bersifat abstrak.Ide
pokok bisaanya berupa kata, frase atau klausa.
Kalimat topik yaitu perwujudan pernyataan ide pokok dalam bentuk yang
masih abstrak.
Ide pengembang yaitu rincian atau penjelasan ide pokok dalam bentuk
yang kongkret. Ide pengembang berupa kata, frase, atau
Kalimat pengembang yaitu perwujudan pernyataan ide pengembang
dalam bentuk kongkret.
Kalimat penegas yaitu kalimat yang berfungsi menegaskan dengan cara
mengulang bentuk kalimat topik pada bagian akhir paragraf.
Struktur Alinea
Paragraf tersusun atas kalimat utama
kalimat penjelas, kalimat utama
merupakan kalimat inti yang memuat
gagasan utama/ide pokok pada sebuah
alinea. Sedangkan kalimat penjelas
atau kalimat pendukung berfungsi
untuk menjelaskan atau mendukung
ide utama.

Syarat-Syarat Alinea
Kesatuan (Unity)
Jadi kesatuan atau unity bukanlah berarti satu atau singkat kalimatnya, melainkan berarti
kalimat-kalimat yang ada dalam paragraf tersebut menyatu untuk mendukung pikiran utama
sehingga merupakan satu kesatuan yang utuh. Jadi tiap alinea / paragraf hanya boleh
mengandung satu pikiran/tema.

Kepaduan (Koherensi)
Kepaduan akan terjadi apabila hubungan timbal balik antara kalimat-kalimat yang membina
paragraf tersebut, baik, wajar, dan mudah dipahami tanpa kesulitan. Pembaca dengan mudah
mengikuti jalan pikiran penulis, tanpa merasa bahwa ada sesuatu yang menghambat atau
semacam jurang yang memisahkan sebuah kalimat dari kalimat lainnya, tidak terasa
loncatan-loncatan pikiran yang membingungkan.

Kejelasan
Suatu paragraf dikatakan lengkap, apabila kalimat topik ditunjang oleh sejumlah kalimat
penjelas. Tentang kalimat-kalimat penjelas ini sudah dibicarakan di bagian awal tulisan ini,
yaitu pada unsur-unsur paragraf. Kalimat-kalimat penjelas penunjang utama atau penunjang
kedua harus benar-benar menjelaskan pikiran utama, agar paragraf tersebut memiliki
kejelasan sehingga mudah dipahami.
MACAM-MACAM ALINEA
Alinea Pembuka
Berfungsi sebagai:
menghantar pokok pembicaraan
menarik minat dan perhatian pembaca
menyiapkan pikiran pembaca untuk mengetahui isi seluruh karangan.
Bentuk-bentuk yang dapat dipakai sebagai bahan menulis alinea pembuka,
yaitu:

kutipan, peribahasa, anekdot


uraian bagaimana pentingnya pokok pembicaraan
suatu tantangan atas pendapat atau pernyataan
Seseorang
uraian tentang pengalaman pribadi
uraian mengenai maksud dan tujuan penulisan
sebuah pernyataan
Alinea Pengembang / Isi

 Berfungsi sebagai mengemukakan inti persoalan


 memberi ilustrasi atau contoh
 menjelaskan hal yang diuraikan pada alinea
berikutnya
 meringkas alinea sebelumnya
 mempersiapkan dasar atau landasan untuk simpulan

Alinea Penutup
Alinea ini berisikan simpulan bagian karangan. Merupakan
pernyataan kembali maksud penulis. Hal- hal yang perlu
diperhatikan adalah:
 Sebagai penutup, alinea ini tidak boleh terlalu
panjang.
 Isi alinea berisi simpulan sebagai cerminan inti
seluruh uraian
 Alinea ini hendaknya memberikan kesan yang mendalam
bagi pembaca.
Alinea Induktif

Alinea Deduktif
berdasarkan
Posisi Kalimat
Topik Alinea
Deduktif-
Induktif
(Gabungan)

Alinea Penuh
Persuasi
Berdasarkan Alinea yang berisi ajakan, mempengaruhi
sifat (Alinea pembaca.
penuh)
Argumentatif/Argumentasi
Alinea yang berisikan pembahasan tentang
sesuatu yang berisikan bukti-bukti dan alasan-
alasan yang mendukung.

Deskriptif/Deskripsi
Alinea yang berisikan tentang gambaran objek
atau lukisan objek secara rinci.

Naratif/Narasi
Alinea yang beisikan penceritaan atau berbentuk
cerita.
A
B Maizel (Smith: Singer, 1984)
S Abstrak adalah Ringkasan yang disajikan secara singkat dan jelas bagian yang memuat
tujuan, cakupan/jangkauan dan temuan dari suatu artikel (Maizel, Smith: Singer, 1984).
T
R Lancaster (1991)
Abstrak adalah representasi yang ringkas tetapi akurat dari isi suatu dokumen. Ia
A membedakan abstract dari extract, karena sebuah extract adalah versi singkat
K (abbreviated version) dari sebuah dokumen yang dibuat dengan jalan mengambil
kalimat-kalimat dari dokumen tersebut. Sedangkan abstract, walaupun memakai
berbagai kalimat yang ada dalam dokumen, merupakan sepenggal teks yang diciptakan
oleh si pembuat abstrak, bukan kutipan langsung dari penulisnya.

Davis dan Rush


Astrak “A” adalah sebuah “Set” dari kalimat-kalimat “S” sedemikian rupa sehingga A=
(S/S D). D ialah dokumen yang diabstrakkan. Teori set ini menyatakan bahwa (A)
adalah sebuah set kalimat-kalimat atau kumpulan kalimat-kalimat (S) yang merupakan
anggota dari suatu dokumen asli. Definisi ini berlaku bagi suatu astrak-otomat (the
auto-abstract), abstrak yang dibuat dengan cara memilih kalimat-kalimat dari artikel
aslinya secara otomatis oleh komputer yang telah diprogram untuk kerja ini.

Rowley (dalam bukunya Abstracting and Indexing)


Pengertian abstrak adalah penyajian isi dokumen secara ringkas dan akurat dalam gaya
yang sama dengan dokumen aslinya.
Collison
Abstrak adalah suatu penyajian ringkas dalam bahasa si pengarang
mengenai semua butir-butir yang pokok /utama dari dokumen asli.

KBBI
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), pengertian abstrak ada
dua. Yang pertama abstrak adalah tidak berwujud; tidak berbentuk;
mujarad; niskala. Sedangkan pengertian kedua, abstrak diartikan sebagai
ikhtisar (karangan, laporan, dan sebagainya); ringkasan; inti.

American National Standards Institute’s (1979)


Abstrak adalah pernyataan secara singkat tetapi akurat dari isi suatu
dokumen, tanpa menambahkan tafsiran ataupun kritik dan tanpa
membedakan untuk siapa abstrak itu dibuat.

ISO (international Standard Organisation, 1976)


Abstrak adalah uraian singkat tetapi akurat yang mewakili isi dokumen,
tanpa tambahan interpretasi atau kritik dan tanpa melihat siapa si
pembuat sari karangan tersebut.
Jenis Jenis Abstrak

 Abstrak Informatif
 Abstrak Indikatif
 Abstrak ulasan/Kritis
 Abstrak Pokok
 Abstrak Terarah/Miring
 Abstrak Statistic/Numeric
 Abstrak Informatif- Indikatif
 Abstrak Mini
Fungsi Abstrak
 Sebagai komponen Utama Laporan Hasil Penelitian
 Sebagai gambaran Umum Mengenai Isi Laporan Penelitian
 Sebagai bahan Pertimbangan awal bagi Pembaca
RINGKASAN
penyajian peristiwa yang panjang di sajikan secara singkat. dan juga cara
yang baik untuk memotong sajian sebuah hasil karangan yang panjang
untuk di sajikan dalam bentuk sajian yang singkat.
Ringkasan juga merupakan penyajian singkat dari suatu karangan yang
asli, Namun tidak merubah urutan isi dan sudut pandang pengarang asli.
Perbandingan bagian dari karangan asli secara proposional tetap
dipertahankan dalam bentuknya yang singkat.

Perbedaan

Ringkasan berbeda dengan ikhtisar, meskipun sering ke dua istilah itu


disampaikan dan seakan-akan memiliki arti yang sama, sebenarnya
kedua istilah itu bebeda. karena ringksan adalah hasil dari karangan yang
asli tetapi dalam penyajiannya tetap mempertahankan urutan dan
rumusan yang asli dari pengarangnya.
Sedangkan Ikhtisar adalah kebalikannya, ikhtisar tidak perlu sesuai
dengan karangan yang asli dan tidak perlu secara proposional atau tidak
memerlukan sajian isi dari semua hasil karangan..
Bentuk-bentuk ringkasan

Abstrak

Rangkuman

Sinopsis
Manfaat ringkasan
Manfaat dari meringkas atau ringkasan yakni sebagai sarana
untuk membantu kita dalam mengingat isi dari sebuah buku
atau uraian yang panjang. Ringkasan menyajikan ide-ide
pokok yang mewakili setiap bagian bacaan aslinya. Dengan
membaca ringkasan, kita seakan-akan memahami isi buku
secara keseluruhan.
SINTESIS

Sintesis adalah tulisan utuh dan baru mengenai


rangkuman dari berbagai sumber rujukan mengenai
pengertian atau pendapat. Rangkuman tersebut
disusun menjadi suatu tulisan baru yang
mengandung satu kesatuan yang sesuai dengan
kebutuhan penulis. Sintesis merupakan suatu
rangkuman dari berbagai macam jenis sumber
rujukan yang sejalan dan sesuai dengan kebutuhan
penulis di dalam karya tulis ilmiah.
FUNGSI
Sintesis merupakan suatu gagasan atau ide baru yang disajikan
oleh penulis. Penyajian ini diperoleh dari berbagai sumber rujukan
yang digunakan oleh penulis dalam menyusun suatu karya ilmiah.
Fungsi sintesis dalam sebuah karya tulis ilmiah adalah sebagai
pendapat, gagasan, atau ide baru yang diberikan oleh penulis
untuk memecahkan masalah yang ditemukan.
Gagasan ini dapat secara luas memberikan pandangan, komentar,
pembahasan, atau bentuk lain secara argumentatif oleh penulis
dalam batas-batas tertentu. Hasil dari sintesis dapat berupa
sebuah data, fakta, informasi, atau ide pokok baru yang
sebelumnya belum pernah ditulis oleh orang lain.
Sintesis juga dapat disebut sebagai intisari dari suatu karya ilmiah
sehingga jangan sampai penulis hanya mengumpulkan berbagai
informasi yang berasal dari berbagai sumber rujukan.
SYARAT PEMBUATAN SINTESIS

kritis
objektif dalam
mengutip terhadap
pendapat ahli sumber
rujukan,

membentuk bagian dari


dan sumber rujukan
yang sesuai
mempertaja dengan
m sudut kebutuhan karya
pandangnya, ilmiahnya

kaitan antar
sumber
rujukan
CARA MEMBUAT SINTESIS

 membaca sumber rujukan secara cepat dan kritis,


 meringkas gambaran umum dan rancangan yang dipilih dalam
sumber rujukan berkaitan dengan topik yang sedang dikerjakan,
 mencatat pokok pikiran yang berkaitan antara gagasan penulis
Dengan gagasan yang ada dalam sumber rujukan yang dibaca,
dan
 mencatat kritik penulis terhadap teori yang diajukan dalam
sumber rujukan.
Kutipan
dan
Rujukan
KUTIPAN

Kutipan merupakan suatu kalimat yang berisi gagasan, ide, atau pendapat
seseorang yang dijadikan bahan acuan yang diambil dari berbagai sumber
( media cetak, online, atau audio).

KBBI

Mengutip diartikan sebagai mengambil perkataan atau kalimat dari buku baik
fiksi atau nonfiksi. Orang yang mengambil kutipan disebut dengan pengutip,
sedang proses mengutip disebut pengutipan. Mengutip gagasan dari berbagai
sumber disesuaikan dengan kebutuhan.
MENURUT PARA AHLI

Kutipan adalah bagian dari pernyataan, pendapat, buah pikiran,


definisi, rumusan,atau hasil penelitian dari penulis lain atau penulis
sendiri yang telah terdokumentasi. Kutipan dilakukan apabila
penulis sudah memperoleh sebuah kerangka berpikir yang mantap.
Jika belum, hasilnya akan merupakan karya “suntingan”,
yaitu“susun” dan “gunting”. Menurut Keraf (1997), walaupun
kutipan atas pendapat seorang ahli itu diperkenankan, tidaklah
berarti bahwa keseluruhan sebuah tulisan dapat terdiri dari
kutipan-kutipan.
 Garis besar kerangka karangan serta kesimpulanyang dibuat harus
merupakan pendapat penulis sendiri. Kutipan-kutipan
hanya berfungsi sebagai bahan bukti untuk menunjang pendapat
penulis
Mengapa kita perlu mengutip?

ahttps://www.google.com/search?sxsrf=ACYBGNQDBvYn
a3uouwaYKSHxAyK9H- kutipan dapat dijadikan
tgbA:1570723926955&q=karikatur+mikir&tbm=isch&sour
ce=univ&safe=strict&sa=X&ved=2ahUKEwjrgtPNipLlAh
sebagai
VfIbcAHXqhCEoQ7Al6BAgHEB8&biw=1366&bih=667 pendukung argumentasi
penulis terutama karya ilmiah
yang harus logis dan sesuai
fakta, tidak asal- asalan maka
perlu gagasan- gagasan
pendukung dari para ahli atau
hasil penelitian sebelumnya
TUJUAN KUTIPAN

Dalam tulisan ilmiah, baik berupa artikel, karya tulis, skripsi, tesis, dan
disertasi selalu terdapat kutipan. Kutipan adalah pengokohan
argumentasi dalam sebuah karangan. Seorang penulis tidak perlu
membuang waktu untuk menyelidiki suatu hal yang sudah dibuktikan
kebenarannya oleh penulis lain, penulis cukup mengutip karya orang lain
tersebut. Dengan demikian kutipan memiliki tujuan sebagai:
Landasan teori
Penguat pendapat penulis
Penjelasan suatu uraian
Bahan bukti untuk menunjang pendapat itu
Seorang penulis harus memperhatikan hal-hal berikut:
Penulis mempertimbangkan bahwa kutipan itu perlu
Penulis bertanggung jawab penuh terhadap ketepatan dan ketelitian
kutipan
Kutipan dapat terkait dengan penemuan teori
Jangan terlalu banyak mempergunakan kutipan langsung
Penulis mempertimbangkan jenis kutipan, kutipan langsung atau
kutipan tak langsung
Perhatikan teknik penulisan kutipan dan kaitannya dengan sumber
rujukan
Fungsi Kutipan
Kutipan memiliki fungsi tersendiri. Fungsi dari
kutipan adalah sebagai berikut :
1. Menunjukkan kualitas ilmiah yang lebih
tinggi
2. Menunjukkan kecermatan yang lebih
akurat
3. Memudahkan penilaian penggunaan
sumber data
4. Memudahkan pembedaan data pustaka
dan ketergantungan tambahan
5. Mencegah pengulangan penulisan data
pustaka
6. Meningkatkan estetika penulisan
7. Memudahkan peninjauan kembali
penggunaan referensi, dan memudahkan
penyuntingan naskah yang terkait dengan
data pustaka
Aturan dalam
Mengutip
1. Sebagai pengutip tidak diperkenankan untuk
mengubah apapun, kata atau kalimat, meski
bertujuan untuk membenarkan ejaan atau
sebagainya. Oleh karena itu, jika menemukan ejaan
yang salah dalam sumber yang dikutip, pengutip
tidak dikenankan untuk membenarkannya.
2. Dalam mengutip gagasan seseorang, pengutip
diperbolehkan menghilangkan beberapa kata atau
kalimat yang dikiranya tidak mengubah arti atau
makna dari gagasan yang dikutip. Bagian-bagian
yang dihilangkan dapat diganti dengan tanda titik
atau spasi.
3. Sebelum mengutip, pengutip harus
mempertimbangkan terlebih dahulu apakah kutipan
tersebut perlu dilakukan atau tidak
4. Pengutip harus memperhatikan ketelitian dan
ketepatan kutipan, termasuk penting atau tidak
kutipan dilakukan, dari segi penulisan yang tidak
mengubah makna dan lain sebagainya. Kutipan
dirasa perlu jika terkait dengan teori atau hasil
penemuan
ahttps://www.google.com/search?safe=strict&biw=1366&bih=61 5. Perhatikan teknik dan jenis kutipan. Sebaiknya
8&tbm=isch&sxsrf=ACYBGNSq8qIkGgUGWj0bSV6LvdzgRF
YrPQ%3A1570724979831&sa=1&ei=c1yfXfSrMtK5rQGJz4jw jangan terlalu sering mengunakan jenis kutipan
Cw&q=karikatur+guru&oq=karikatur+guru&gs_l=img.3..0l10.53 langsung.
372.59912..60445...0.0..0.250.4074.0j20j5......0....1..gws-wiz-
img.......35i39j0i5i30j0i8i30.hCTlLSzPLJo&ved=0ahUKEwi0sdn
DjpLlAhXSXCsKHYknAr4Q4dUDCAY&uact=5
Manfaat Kutipan

1. untuk menegaskan isi uraian


2. membuktikan kebenaran dari sebuah pernyataan yang dibuat
oleh penulis,
3. memperlihatkan kepada pembaca materi dan teori yang
digunakan penulis
4. mengkaji interpretasi penulis terhadap bahan kutipan yang
digunakan
5. menunjukkan bagian atau aspek topik yang akan dibahas, dan
6. mencegah penggunaan dan pengakuan bahan tulisan orang lain
sebagaimilik sendiri (plagiat).
Jenis- jenis
kutipan
KUTIPAN LANGSUNG
Kutipan Langsung
Kutipan Langsung ialah kutipan yang sama persis dengan teks aslinya, tidak boleh ada perubahan. Kalau ada hal
yang dinilai salah/meragukan, kita beri tanda (sic!), yang artinya kita sekedar mengutip sesuai dengan aslinya dan
tidak bertanggung jawab atas kesalahan itu. Demikian juga kalau kita menyesuaikan ejaan, memberi huruf
kapital, garis bawah, atau huruf miring, kita perlu menjelaskan hal tersebut, misalnya huruf miring dari pengutip,
ejaan disesuaikan dengan EYD, dll. Bila dalam kutipan terdapat huruf atau kata yang salah lalu dibetulkan oleh
pengutip, harus digunakan huruf siku […..].

Cara penulisannya sebagai berikut :


a. Kutipan yang panjangnya kurang dari empat baris dimasukkan kedalam teks,
· Diketik seperti ketikan teks
· Diawali dan diakhiri dengan tanda (“)
· Sumber rujukan ditulis langsung sebelum atau sesudah teks kutipan
b. Kutipan yang terdiri dari empat baris atau lebih,
· Diketik satu spasi
· Dimulai tujuh ketukan dari batas tepi kiri
· sumber rujukan ditulis langsung sebelum teks kutipan
Kutipan Tak Langsung
Dalam kutipan tidak langsung kita hanya mengambil intisari pendapat yang kita kutip.
Kutipan tidak langsung ditulis menyatu dengan teks yang kita buat dan tidak usah
diapit tanda petik. Penyebutan sumber dapat dengan sistem catatan kaki, dapat juga
dengan sistem catatan langsung ( catatan perut ) seperti telah dicontohkan
Adapun cara penulisannya sebagai berikut :
· Kalimat-kalimat yang mengandung kutipan ide tersebut ditulis dengan spasi
rangkap sebagaimana dengan teks biasa
· Semua kutipan harus dirujuk
· Sumber-sumber rujukan harus ditulis sebelum atau sesudah kalimat-kalimat
yang mengandung kutipan
Cara Mengutip:
o kutipan diintegrasikan dengan teks
o jarak antar baris kutipan spasi rangkap
o kutipan tidak diapit tanda kutip
o sesudah selesai diberi sumber kutipan
Kutipan Pada Catatan Kaki
Catatan kaki adalah daftar keterangan khusus yang ditulis di bagian bawah
setiap lembaran atau akhir bab karangan ilmiah. Catatan kaki biasa
digunakan untuk memberikan keterangan dan komentar, menjelaskan sumber
kutipan atau sebagai pedoman penyusunan daftar bacaan/biografi.

Kutipan atas ucapan lisan


Harus dilegalisir dulu oleh pembicara atau sekretarisnya (bila pembicara seorang
pejabat). Dapat dimasukkan ke dalam teks sebagai kutipan langsung atau
kutipan tidak langsung.
Kutipan dalam kutipan
Kadang-kadang terjadi bahwa dalam kutipan terdapat lagi kutipan. Dalam hal ini dapat ditempuh
dua cara:
· bila kutipan asli tidak memakai tanda kutip, kutipan dalam kutipan dapat mempergunakan tanda
kutip tunggal atau tanda kutip ganda.
· bila kutipan asli memakai tanda kutip tunggal, kutipan dalam kutipan memakai tanda kutip
ganda. Sebaliknya bila kutipan asli memakai tanda kutip ganda, kutipan dalam kutipan
memakai tanda kutip tunggal.

Kutipan langsung pada materi


Kutipan langsung dimulai dengan materi kutipan hingga perhentian terdekat,
(dapat berupa koma, titik koma, atau titik) disusul dengan sisipan penjelas
siapa yang berbicara.Contoh:

Jelas,kata Prof. Haryati, kosa kata bahasa Indonesia banyak mengambil dari
kosa kata bahasa Sansekerta.
Kutipan yang sebagian dihilangkan
Apabila ada yang mengutip langsung dari kata-kata dalam kalimat yang
dibuang, maka kata-kata yang dibuang di ganti dengan tiga titik.
Contoh:
“Semua pihak yag terlibat dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah …
diharapkan sudah menyiapkan RPP” (Sani, 2014:34).
Apabila ada kalimat yang dibuang, maka kalimat yang dibuang diganti
empat titik.
Contoh:
“Garak manipulative adalah keterampilan yang memerlukan koordinasi
antara mata, tangan, atau bagian tubuh lain …. Yang termaksud gerak
manipulative adalah menangkap bola, menendang bola, dan
menggambar” (Rina, 2013:43)
Daftar
rujukan/Pustaka
Daftar Pustaka adalah tulisan yang berada di akhir sebuah karya
tulis ilmiah yang digunakan sebagai sumber atau referensi oleh
seorang penulis dalam menyususun sebuah karya tulis ilmiah
baru. Penulisan daftar pustaka secara umum terdiri atas nama
penulis, tahun terbit, judul tulisan, identitas penerbit dan lokasi
penerbit yang ditulis urut secara abjad dari atas ke bawah. Daftar
pustaka umumnya digunakan di semua jenis karya tulis ilmiah
seperti buku, skripsi, makalah, laporan, artikel dan lain
sebagainya.
FUNGSI

1. Menjadikan karya tulis


menjadi valid karena
disusun berdasarkan 3. Menghindarkan karya
referensi yang sudah tulis dari tuduhan
ada sesuai dengan plagiat.
bidang keahlian masing-
masing

4. Memenuhi syarat
2. Tanggungjawab ilmiah
utama penyusunan
dan apresiasi penulis
karya tulis
TUJUAN DAFTAR PUSTAKA

Memberikan
kemudahan bagi
pembaca untuk
mencari referensi

Memudahkan pembaca
dalam mengembangkan
karya tulis

Mengetahui sumber-
sumber
Unsur yang
ditulis dalam
daftar rujukan
Unsur-unsur di atas tersebut dapat bervariasi tergantung jenis sumber pustakanya
dan jika penulis lebih dari satu, cara penulisan namanya sama dengan penulis
pertama

Nama penulis yang terdiri dari dua bangian ditulis dengan urutan: nama akhir
diikuti koma, nama awal (disingkat atau tidak disingkat tetapi harus konsisten
dalam satu karya ilmiah), diakhiri dengan titik. Apabila sumber yang ditulis oleh
tim, semua nama penulisnya harus dicantumkan dalam daftar rujukan
Rujukan dari buku
Tahun penerbit ditulis setelah nama penulis, diakhiri dengan titik. Judul buku ditulis
dengan huruf miring, dengan huruf besar pada awal setiap kata, kecuali kata hubung. Kota
tempat penerbit di pisahkan dengan titik (:)
Arif, Hermawan. 2006. Jaringan Syaraf Tiruan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Penerbit
Andi
Jika ada buku yang sama dan diterbitkan pada tahun yang sama hanya menambahkan data
tahun penerbitan diikuti lambang a,b, atau c

Rujukan dari buku yang Berisi Kumpulan Artikel yang Ada Editorialnya
Cara penulisannya seperti menulis rujukan dari buku, ditambahkan tulisan (Ed.)
jika ada satu editorial dan (Eds.) jika editorialnya lebih dari satu, diantara nama
penulis dan tahun terbitan. Contoh:
Sulaiman. A.R (Ed.). 2005. Warisan Budaya Melayu Aceh. Banda Aceh: Pusat Studi
Melayu-Aceh (PUSMA).
Sulaiman, A.R, Edi, L, Sita, M. & Erwin (Eds.). 2005. Warisan Budaya Melayu Aceh.
Banda Aceh: Pusat Studi Melayu-Aceh (PUSMA).
Rujukan berupa buku yang ada editornya
Cara penulisannya sama dengan rujukan dari buku, tetapi nama editor dicantumkan
diantara tanda kurung di belakang judul buku, desertai keterangan Ed
Contoh:
Marzuki, M.S. 2009. Dimensi-dimensi Pendidikan Non-formal (M.G. Waseso, Ed.).
Malang: Universitas Negeri Malang.

Rujukan buku lebih dari satu jilid


Contoh:
Tarigan, H.2015. Keterampilan Berbicara (volume 2). Surabaya: Pustaka Belajar.

Rujukan buku yang berasal dari perpustakaan elektronik


Setelah nama penulis, tahun, judul buku, kota, dan nama penerbit nama perpustakaan
dicantumkan setelah penerbit buku. Alamat web perpustakaan tersebut harus
dicantumkan, disertai tanggal aksesnya.
Contoh:
Dealey, C. 1999. The Care Of Wounds: A Guede For Nurses. Oxford: Bleckwell
Science. Dari NetLibrary, (Online), (http://www.netlibrary.com), diakses 24
Juni 2014.
Rujukan buku yang tidak diketahui nama pengarangnya
Judul buku disertai dengan tahun penerbit, kota, dan nama penerbit.
Judul buku harus ditulis bercetak miring.
Contoh:
Logman Dictionary of the Engglish Language. 1984. Harlow, Essex:
Logman.
Rujukan dari artikel dalam jurnal tercetak
Nama penulis, tahun dan judul artikel yang ditulis dengan cetak biasa
dan huruf besar pada setiap awal kata. Nama jurnal ditulis cetak
miring, dan huruf awal dari setiap katanya ditulis dengan huruf besar
kecuali kata hubung. Dibagian akhir berturut-turut dicantumkan
tahun/jilid/volume, nomor terbitan (dalam kurung), dan nomor
halaman dari artikel tersebut.
Contoh:
Wiyono, M. 2009. Profesionalisme Dosen dalam Program Penjamin
Mutu. Jurnal Ilmu Pendidikan, 16 (1): 51-52.
Rujukan dari koran tanpa penulis
Contoh:
Kompas. 23 Januari 2004. Ijasah Penyetaraan Paket C Rawan Manipulasi, hlm.
12.

Rujukan dokumen resmi pemerintah yang diambil dari internet


Contoh:
Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Badan Pemeriksaan Keuangan
Republik Indonesia. (Online), (http://wwwjdih.bpk.go.id), diakses 25 juni 2007.

Rujukan dari lembaga yang ditulis atas nama lembaga tersebut


Contoh:
Dirjen Kelembagaan Agama Islam. 2002. Pedoman Pondok Pesantren. Jakarta:
Departemen Agama RI.

Rujukan berupa skripsi, tesis dan disertasi


Contoh:
Dian, Endang.2003. Hubungan antara Perilaku Kepemimpinan, Iklim Sekolah dan
Profesionalisme Guru dengan Motivasi Kerja Guru pada SMU Negeri di Privinsi
Bali. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: PPs UM.
Rujukan dari internet berupa karya individu
Contoh:
Noor, I. 2006. Model Pelatihan Guru dalam Menerapkan
Kurikulum Bahasa Inggris,
(Online),(http://www.depdiknas.go.id/jural/30/modelpeatihangurud
alam_menara.html), diakses 11 juli 2009.

Rujukan karya audio/visual/audiovisual


Nama pengarang ditulis sebelum tahun album tersebut dibuat,
judul album dicetak miring, dan diberi keterangan tentang bentuk
produk (Misalnya: kaset rekaman). Kota
Contoh:
Dewa. 2004. Laskar Cinta, (Kaset rekaman). Jakarta: Ahmad
Dhani Production-PT Aquarius Musikindoreg.
Menjelajah Dunia
Pustaka
Teks Ulasan

Teks ulasan disebut juga teks review. Ulasan pada umumnya ditulis
dalam bentuk artikel , ulasan buku , resensi buku, atau timbangan
buku. Teks ulasan dinamakan juga dengan ulasan baca, resensi buku,
atau timbangan buku.

Ulasan tidak hanya berupa buku tetapi juga dapat karya-karya lain
misalnya: artikel, karya sastra (cerpen, novel, drama, dan puisi), karya
seni (musik tari, kriya, lukisan, pertunjukan) dan ulasan buku terkait
peristiwa (olahraga atau kegiatan sosial)
FUNGSI ULASAN
Menimbang, menilai, dan mengajukan kritik terhadap karya
atau peristiwa yang diulas.

Manfaat
1. Bahan Pertimbangan
Memberikan gambaran kepada pembaca mengenai suatu karya dan mempengaruhi
mereka atas karya tersebut.
2. Sarana Promosi Buku
Buku yang diresensi biasanya adalah buku baru yang belum pernah diresensi.
Sehingga dengan melakukan hal ini bisa menjadi salah satu bentuk promosi buku
sehingga terkenal dan banyak terjual.
3. Pengembangan Kreativitas
Sehingga dengan rajin meresensi secara tidak langsung bisa mengembangkan
kreativitas menulis.
4. Nilai Ekonomis
Dan hal yang mungkin tidak kamu bayangkan adalah dengan meresensi buku bisa
mendapatkan imbalan berupa uang atau lainnya
Gendre makro teks ulasan buku yaitu memaparkan tentang
tujuan buku di tulis, menguraikan struktur, menjelaskan gaya
penulisan dan meletakan isi ke dalam konteks yang lebih luas
dengan cara membandingkan serta menggabungkan
kemahiran; menguraikan isi buku, menganalisis bagaimana
buku itu memenuhi tujuan, dan mengekspresikan.

Gendre mikro teks ulasan buku yaitu deskripsi, eksplanasi,


eksposisi dan diskusi.
MENELUSURI MODEL TEKS ULASAN BUKU
IDENTITAS
Semua informasi atau fakta-fakta penting. Yang terdiri dari misalnya buku:
judul, penulis, penerbit, tahun penerbitan, hak cipta, jumlah halaman, bahasa
yang digunakan, dan warna sampul serta tambahan bisa berupa harga buku,
nomor ISBN dan lingkup penerbit apakah nasional atau internasional

Orientasi
Identik dengan pengantar seluruh ulasan. Pada tahap ini berfungsi
sebagai (1) menyampaikan informasi (dalam hal jenis dan uraian
yang disajikan) siapa penuslisnya (jati diri) pembaca yang ditujuh
(segmentasi) (2) memposisikan buku yang di ulas dan
menyatakan pendapat penulis tentang buku tersebut
Gendre mikro yang digunakan untuk merealisasikan tahap orientasi adalah
jenis tulisan deskripsi (nama penulis, latar belakang kehidupan, pendidikan,
asal, pekerjaan dan seterusnya) dan eksposisi (pengajuan pendapat dan uraian
tetapi uraian tentang argumentasi tidak ditulis dalam orientasi tetapi diuraikan
dalam tahap evaluasi.

Tahapan Tafsiran Isi

Dalam tahapan tafsiran isi teks ulasan yaitu memuat (1) penceritaan ulang tentang hal
yang dilakukan oleh penulis saat ia menulis buku tersebut, (2) isi atau ringkasan buku
yang diulas sebagai hasil dari bacaan oleh pengulas, (3) sebagai bahan perbandingan.
Gendre mikro yang digunakan untuk mengungkapkan tafsiran isi adalah deskripsi
(memaparkan isi materi, ciri-ciri, keadaan, kualitas dan sifat-sifat lain yang dimiliki)
dan rekon (untuk menceritakan kembali kegiatan yang dilakukan oleh penulis pada saat
mengulas buku yang kegunaanya bertujuan memperkuat data-data empiris)
EVALUASI
Yaitu proses menilai karya tulis (intisari) menilai karya tulis pada tahap ini
pengulas dituntut untuk memberikan analisis, objektif dan harus bersifat kritis.
Aspek-aspek yang dinilai (1) keadaan isi buku, (2) tata argumentasi gagasan
yang tergambar pada penataan, (3) gaya penulisan, dan (4) keunggulan-
keunggulan dan kelemahan-kelemahan
Dasar penilaian dikembangkan dari empat aspek:
1. Apakah buku tersebut dapat memenuhi tujuan sosial sebagimana disebutkan
pada kata pengantar/pendahuluan.
2. Apakah buku tersebut dapat memenuhi target
Aspek tata organisasi
1. Apakah bab-bab pada buku itu disusun secara berimbang
2. Apakah buku tersebut ditulis dengan bahasa yang mudah dipahami
Aspek gaya penulis
1. Apakah buku tersebut ditulis dengan gaya bahasa
akademik/baku
2. Apakah buku tersebut ditulis dengan gaya bahasa yang mudah
dipahami
Aspek keunggulan dan kelemahan
1. Apakah buku itu dapat memberikan sumbangan secara praktis
maupun teoritis
2. Apakah buku tersebut menggungguli buku lain yang sejenis
Rangkuman evaluasi
Pada tahapan rangkuman evaluasi berisikan tentang simpulan atas
ulasan buku yang ditulis dan gendre mikro yang digunakan
adalah deskripsi dan eksposisi.
Tugas kelompok

1 Mendesain proposal kegiatan (teks proposal, model


teks, membagun teks
proposal)
2. Medesain proposal penelitian
3. Melaporkan hasil kegiatan
4. Melaporkan hasil penelitian
5. Artikel konsepsional
6. Artikel ilmiah

Anda mungkin juga menyukai