Anda di halaman 1dari 2

Lalu, manakah yang benar: mempengaruhi atau memengaruhi?

Tentunya, jika berdasarkan "biasanya" atau "enak


tidaknya", kita akan menjawab mempengaruhi karena tulisan
memengaruhi sungguh terdengar aneh. Namun, marilah
terlebih dahulu kita analisis berdasarkan persyaratan di
atas.

Kata dasar dari kata berimbuhan tersebut adalah pengaruh.


Kata pengaruh diberi imbuhan me- dan -i. Oleh karena itu,
berdasarkan persyaratan yang ada, kata pengaruh memenuhi
ketiga syarat di atas. Dengan demikian, huruf p pada kata
pengaruh ditulis lebur sehingga penulisan yang benar adalah
memengaruhi.

Penjelasan ini juga berlaku untuk pilihan mempercayai atau


memercayai, memperhatikan atau memerhatikan. Untuk
menjawabnya, carilah kata dasar kedua kata berimbuhan
tersebut lalu cocokkan dengan ketiga syarat di atas. Jika
memenuhi, jawaban yang benar adalah lebur. Jika tidak
memenuhi syarat, jawaban yang benar adalah tidak lebur.

Ketentuan penulisan kata berimbuhan yang lebur ini berlaku


untuk semua kata yang diawali dengan huruf k, t, s, dan p
(me- + KTSP), baik kata serapan, maupun kata asli dari
bahasa Indonesia. Tentunya kata berawalan KTSP tersebut
harus memenuhi ketiga syarat di atas.

Namun, perlu diingat, ada satu kata yang menjadi


pengecualian, yaitu kata punya.

Kata punya diawali dengan huruf P, lebih dari satu suku


kata, dan diawali dengan pola KV, seharusnya penulisan kata
tersebut jika diberi imbuhan me- akan menjadi lebur:
memunyai, tetapi hal tersebut tentu saja salah karena
penulisan yang benar adalah mempunyai.

Kenapa? Badan bahasa tidak memberikan alasan yang jelas,


tetapi salah satu dosen linguistik Kakak pernah berkata,
hal ini terjadi karena kemungkinan zaman dulu kata punya
berasal dari empunya sehingga kata tersebut sebenarnya
berawalan e bukan p jadi penulisan yang benar tidak lebur.

Empat huruf dalam khazanah bahasa indonesia dikenal


memiliki sifat luluh. Keempatnya ialah huruf t, p, k, dan
s. misalnya, huruf t dalam kata dasar tulis akan luluh jika
dikenai awalan me- menjadi menulis. Huruf p dalam kata
pikir luluh jadi memikirkan.

Namun, ada beberapa keadaan yang menunjukkan bahwa


terkadang keempat huruf itu tak selamanya luluh. Berikut
ini 3 catatan tentang itu:

Konsonan t, p, k, s tidak melebur mendapat awalan men-


maupun pen-, bila:

a. Konsonan-konsonan tersebut mengawali kata dasar kedua.

contoh:
lihat  perlihatkan  memperlihatkan
tawa  tertawa  mentertawakan
jajar  sejajar  mensejajarkan
sulit  persulit  mempersulit

b. konsonan-konsonan tersebut mengawali kata dasar yang


masih terasa asing.

contoh:
kritik – mengkritik, promosi – mempromosikan, produksi –
memproduksi, kriteria – mengkriteriakan, sukses –
mensukseskan, sinyalir – mensinyalir, transfer –
mentransfer.

c. untuk kepentingan pembedaan arti

contoh:

kaji – mengaji (alquran), mengkaji (kebenaran sesuatu)


tunjuk, beda arti antara penunjuk dengan petunjuk; penatar
tidak sama dengan petatar, sakit antara penyakit dengan
pesakit, kasih pengasih pekasih.

Anda mungkin juga menyukai