Anda di halaman 1dari 22

Macam - macam Majas dan Contohnya

 Pengertian Majas
Majas adalah gaya bahasa perumpamaan atau kiasan yang pada umumnya
digunakan untuk menguatkan kesan suatu kalimat tertulis atau lisan dan
menimbulkan nuansa imajinatif bagi para penyimaknya. Bukan hanya dalam
bahasa Indonesia, majas dibuat dengan memanfaatkan kekayaan makna dari
suatu bahasa. Macam-macam majas juga ditemukan dalam banyak bahasa mulai
dari bahasa Arab, bahasa Jerman, bahasa Inggris, bahasa Arab dan lainnya.

 Macam – macam Majas

Secara umum di Indonesia majas dibagi menjadi 4 macam turunan yaitu


majas perbandingan, majas pertentangan, majas sindiran dan majas penegasa.
Berikut ini akan kita bahas mengenai macam-macam majas dan contohnya satu
persatu.

 Majas Perbandingan
Majas perbandingan sesuai namanya, majas ini menyatakan perbandingan
untuk meningkatkan kesan dan juga pengaruhnya terhadap pendengar dan
pembaca. Berikut dibawah ini macam-macam dan contoh majas perbandingan.

1. Majas Perumpamaan (Asosiasi) dan Contoh Kalimatnya


Majas perumpamaan atau asosiasi dalah majas yang membandingkan
sesuatu dengan keadaan lainnya di karenakan persamaan sifat. atau
sederhananya majas yang membandingkan dua hal berbeda namun dianggap
sama. Ciri majas Asosiasi ini adalah adanya kata penghubung: ibarat, bagai,
laksana, seumpama, bagaikan, bak dan lain sejenisnya. Majas yang sering
disebut majas asosiasi ini seringkali digunakan dalam obrolan, maupun dalam
penulisan.

Berikut contoh kalimat majas perumpamaan (Asosiasi):


 Semangatnya begitu keras bagaikan batu.
 Tangisan anak itu bagai suara kaset kusut.
 Senyumnya manis bagai gula jawa.
 Matamu bagai bintang kejora.
 Otaknya encer seperti air.
 Biacaranya seperti tong kosong.
 Muka saudaranya bagai pinang dibelah dua.
 Luar biasa larinya laksana busur lepas dari panah.
 Keras suaranya seperti glegar petir.
 Kemana mana berdua seperti perangko.
 Kecepatan menghitung seperti kalkulator.
 Bak mesin, dia tak pernah merasa capek.
 Rambutnya bak mayang yang terurai.

2. Majas Personifikasi dan Contoh Kalimatnya


Majas Personifikasi adalah majas yang membandingkan benda-benda mati
seperti seolah-olah memiliki sifat manusia. Majas ini membuat benda mati
seperti dapat melakukan sesuatu seperti yang dilakukan makhluk hidup.

Berikut contoh kalimat majas personifikasi :

 Suara sirine ambulan meraung-raung membangunkan warga yang tengah


tertidur.
 Dedaunan melambai-lambai tertiup angin.
 Peluit sang wasit menjerit panjang pertanda berakhirnya pertandingan.
 Panas matahari mulai membakar kulit penonton.
 Tanaman rambat itu melahap habis pagar depan rumah kami.
 Pagar tembok itu menghalangi lari para pencuri.
 Lampu jalanan mengawasi setiap langkahku.
 Laptop ini menjadi saksi bisu jalanku menuju kesuksesan.
 Nyanyian handphone mengagetkanku.
 Rumput sintetis itu masih tetap bergoyang meski bola yang mengenainya
sudah lama lewat.
 Suasana senja membawaku ke lamunan masa laluku.
 Terlihat di langit biru layangan terbang bebas.
 Pepohonan bambu saling berbisik menambah suasana seram malam itu.
 Sepatu ini selalu menemaniku kemanapun aku pergi.

3. Majas Metafora dan Contoh Kalimatnya


Majas metafora ialah majas yang mengungkapkan perbandingan analogis
antara dua hal yang berbeda. Bisa juga diartikan sebagai suatu majas yang
dibuat dengan frasa secara Implisit tidak berarti namun secara eksplisit dapat
mewakili suatu maksud lain berdasarkan pada persamaan ataupun
perbandingan. Atau mudahnya majas ini digunakan sebagai bentuk kata kiasan
untuk mengungkapkan sesuatu.

Berikut contoh kalimat majas metafora :

 Perasaanku sejernih embun pagi.


 Dia adalah lelaki terkutuk.
 Di desa ini bersih dari sampah masyarakat.
 Dewi malam menunjukkan sinar cerahnya malam ini.
 Doni sedang melihat video Raja hutan bertarung melawan ular besar.
 Biasanya akhir tahun harga bahan pokok melambung tinggi.
 Di hari yang sama, dua tahun lalu pasar klewer dilalap habis si raja
merah.
 Sejak kelas satu dia menjadi bintang kelas yang tak terkalahkan.
 Dia menjadi anak emas di kelas kami.
 Jangan sampai kita berurusan dengan para lintah darat.
 Tikus berdasi mulai kebakaran jenggot karena kroninya ada yang
tertangkap.
 Buah hati kami lahir 2 minggu lalu.
 Reni bersahabat karib dengan si kutu buku itu.
 Politikus satu ini menjadi kutu loncat mencari dukungan partai.
 Wahai para pelajar, jangan pernah sekalipun menyentuh pil setan
apalagi mengkonsumsinya.

4. Majas Simbolik dan Contoh Kalimatnya


Majas simbolik berarti majas yang digunakan untuk melukiskan sesuatu
dengan menggunakan binatang, benda atau tumbuhan sebagai simbol.Umumnya
simbol yang dipakai dalam majas ini sudah dengan mudah dipahami banyak
orang.

Berikut contoh kalimat majas simbolik :

 Pemerintah tidak mau dijadikan kambing hitam atas aksi demo 4


november kemarin.
 Penyebab utama demo 4 november tidak dimeja hijaukan oleh
pemerintah.
 Memang kelakuan para hidung belang yang pandai memelintir kata
untuk menipu.
 Ingatlah, jaga baik kata katamu! mulutmu adalah harimaumu!.
 Berpura pura meminta maaf seperti bunglon mencari celah melakukan
kamuflase.
 Perkataan dan perbuatannya menyerupai iblis.
 Ketika hari H, massa memburunya, tapi sang tersangka seperti kancil,
licik, cerdas dan sulit ditangkap.

5. Majas Alegori dan Contoh Kalimatnya


Majas alegori adalah majas yang digunakan untuk menjelaskan maksud
tertentu secara tidak langsung (non harfiah) namun masih saling berkaitan.
Majas ini menjelaskan suatu hal secara tersirat menggunakan perbandingan hal
lain. Mirip dengan majas metafora tetapi membandingkan secara keseluruhan /
utuh.

Berikut contoh kalimat majas alegori :

 Berumah tangga itu diumpamakan seperti mengarungi samudra


dengan bahtera, terkadang dijumpai indahnya panorama yang
begitu mempesona tapi tidak jarang terkena hantaman ombak dan
badai menerpa, membuat guncangan dahsyat ke kita.
 Dunia ini bagaikan tumbuhan hijau yang mampu menyihir mata
setiap manusia yang memandangnya. Sangat menakjubkan dan
begitu indah.
 Tapi lambat laun ia akan menguning kering yang pada akhirnya
musnah Otak manusia laksana mata pisau, semakin dipakai
semakin tajam dan membuatnya semakin disegani manusia.
Namun jika dibiarkan tergeletak begitu saja, lambat laun akan
tumpul, mengarat dan tidak lagi menyilaukan.

6. Majas Simile dan Contoh Kalimatnya

Majas simile adalah majas yang membandingkan secara eksplisit (jelas)


antara dua hal dengan menggunakan kata penghubung,layaknya, ibarat,
umpama, bak, bagai dan lain sebagainya. Dilihat sekilas majas ini mirip dengan
majas perumpamaan / asosiasi.

Berikut contoh kalimat majas simile :

 Senyumanmu sungguh indah bagaikan bunga-bunga yang bermekaran.


 Wanita itu begitu cantik bak bidadari yang baru turun dari khayangan.
 Pendengaran anak itu sangat tajam seperti pendengaran kelinci.
 Sejuknya perkataan ibu bagaikan embun di pagi hari.
 Kau dan aku laksana minyak dan air.
 kita tak mungkin bisa bersatu Mereka bagaikan keyboard dan mouse yang
tidak bisa dipisahkan.
 Memberi nasihat kepada anak kecil tak ubahnya seperti mengukir diatas
batu, akan selalu di ingat selamanya.

7. Majas Metonimia dan Contoh Kalimatnya


Majas metonimia yaitu majas yang digunakan untuk menyebutkan satu
kata dengan kata lainnya yang masih berhubungan erat. Penjelasan mudahnya
seperti menggunakan merk atau nama khusus suatu benda sebagai pengganti
benda lain yang lebih umum.

Berikut contoh kalimat majas metominia :


 Perjalanan solo ke jakarta menggunakan garuda akan terasa lebih cepat
(pesawat terbang).
 Abang OB membawakan 5 gelas aqua untuk para tamu yang sedang
menunggu (air minum).
 Rojolele makin hari semakin mahal padahal upah buruh tak kunjung naik
(beras).

8. Majas Sinekdoke dan Contoh Kalimatnya


Majas sinekdoke adalah gaya bahasa yang menyebutkan bagian untuk
menggantikan keseluruhan atau sebaliknya menyebutkan keseluruhan untuk
suatu bagian. Terdapat dua jenis majas ini, yaitu majas sinekdoke pars pro toto
dan sinekdoke totem pro parte.

Berikut penjelasan dan contoh kalimatnya :

- Majas Sinekdo pars pro toto, atau diartikan majas yang menyatakan suatu
bagian untuk keseluruhan. contoh kalimatnya yaitu:
 Perkepala diharuskan membayar Rp. 25.000 untuk bisa masuk ke
bioskop tersebut.
 Hingga detik ini belum terlihat batang hidung anak itu.
- Majas Sinekdoke totem pro parte, kebalikan dari majas sebelumnya.
menggambarkan keseluruhan untuk suatu bagian hal. Contoh kalimatnya
yaitu:
 Dalam pertandingan bulutangkis yang digelar semalam, Indonesia
sukses bisa memenangi laga bergengsi tersebut.
 Solo akhirnya menjuarai cabang olahraga atletik di PON tahun ini.

- Majas Pertentangan
Majas pertentangan adalah majas yang biasa digunakan untuk
menyatakan suatu hal yang sebenarnya dengan istilah yang berlawanan.
Penggunaan majas pertentangan ditujukan untuk mendapatkan kesan yang
diterima oleh pembaca atau pendengar tentang hal yang disampaikan.

Berikut ini macam macam majas pertentangan :

1. Majas Paradoks dan Contoh Kalimatnya


Majas paradoks yaitu gaya bahasa yang menyajikan pertentangan antara
pernyataan dengan fakta yang ada. Diantara sekian majas, majas paradoks
cukup sering dijumpai dalam sebuah roman atau novel.

Berikut contoh kalimat majas paradoks :

 Entahlah, dia selalu merasa sendirian ditengah kebisingan kota jakarta


ini.
 Ketegangan membuat semua orang kepanasan di ruang ber AC ini.
 Ditengah keributan yang ditimbulkan provokator selalu ada orang
yang tetap tenang berkepala dingin.
 Tubuh tua kakek selalu dipenuhi dengan semangat jiwa muda yang
terus membara.
 Saking tampannya anak ini, sampai sampai tidak ada satupun gadis
yang menyukainya.
 Soal ujian ini terlalu mudah hingga tak ada satu pun yang bisa
mengerjakannya.

2. Majas Antitesis dan Contoh Kalimatnya


Majas antitesis adalah majas yang menyajikan pasangan kata berlawanan
makna. Pasangan kata ini disajikan secara berurutan.

Berikut contoh kalimat majas antitesis :

 Malam ini baik tua muda, orang dewasa maupun anak -anak
semuanya larut dalam suasana gembira menyambut 17 Agustus.
 Jaminan masuk surga bukan karena miskin kaya Besar kecil
penghasilan kita jangan lupa untuk tetap bersedekah.

3. Majas Litotes dan Contoh Kalimatnya


Majas litotes adalah gaya bahasa dengan ungkapan yang dikecilkan atau
direndahkan daripada kenyataannya. Tujuan penggunaan majas ini adalah
cara untuk merendahkan diri dihadapan pembaca atau pendengarnya.

Berikut ini contoh kalimat dengan majas litotes:

 Mengapa kamu bertanya kepada orang dungu seperti aku ini?.


 Mampirlah sebentar di gubuk kami ini.
 Makanlah seadanya, sekedar penghilang lapar.
 Tolong terimalah pemberian yang tidak berharga ini.
 Aku tinggal di sebuah rumah yang hanya beralaskan tanah dan
beratapkan langit.
 Ayahku akan mengadakan perayaan kecil-kecilan untuk
memperingati kelahiran adikku.
 Tubuh renta ini tidak pantas mendapatkan penghargaan sebagai
orang terkuat.
 Kami hidup dari usaha kecil kecilan yang dijalankan satu keluarga.
 Aku hanya peria kecil dengan impian dan harapan besar.
 Jika dia memiliki harta yang melimpah, apalah dayaku yang hanya
punya cinta dan kasih sayang.

4. Majas Hiperbola dan Contoh Kalimatnya


Majas Hiperbola adalah gaya bahasa dengan ungkapan yang melebih-
lebihkan dari kenyataan aslinya. Majas ini membuat akan meninggalkan
kesan kuat pada pembaca dan pendengarnya sehingga dapat menarik
perhatian.

Berikut ini contoh kalimat majas hiperbola:

 Ini adalah daftar karya-karya anak negeri yang mampu


mengguncang dunia.
 Suara deru langkah para prajurit mengalahkan kebisingan suara
kereta api ini.
 Andi berlari pulang secepat kilat ketika mendengar kabar ayahnya
pulang dari Australia.
 Luasnya samudera akan ku selami demi mencari keberadaan
dirimu.
 Di Dubai gedung gedung dibangun hingga mencapai langit
tertinggi.
 Perasaanku teriris-iris oleh sembilu ketika melihat ibuku harus
bekerja keras demi sesuap nasi untuk menghidupi kita.
 Akhirnya setelah setengah mati berjuang, soal matematika ini
selesai juga.
 Puluhan bahkan ratusan juta miliar pun tak akan sanggup
membeli kebahagiaan sederhana ini.
 Jeritan hati ini terdengar hingga langit ke tujuh.

 Majas Penegasan

Majas Penegasan adalah majas yang digunakan untuk menyatakan suatu hal
secara tegas guna meningkatkan pemahaman dan kesan bagi para pembaca dan
pendengar.

Berikut macam - macam majas penegasan :

1. Majas Pleonasme dan Contoh Kalimatnya


Majas Pleonasme adalah majas yang digunakan dengan menyatakan suatu
hal yang sudah jelas tetapi tetap di beri tambahan kata lain untuk mempertegas
maksudnya.

Berikut contoh kalimat majas pleonasme :

 Lekas turun ke bawah, jika kau masih ingin mendapatkan jatah


makan (turun ke bawah).
 Para pelajar yang tengah melakukan tawuran langsung mundur
kebelakang ketika polisi datang (mundur ke belakang).
 Mendadak kelas menjadi sunyi senyap, saat mendengar langkah
guru mendekat.
 Aku menyaksikan kejadian itu dengan mata kepalaku sendiri.
 Friska riang gembira ketika kekasihnya datang melamar dirinya.
 Dewi berkunjung ke tempat wisata di Solo, seperti Keraton
Kasunanan, Pasar Klewer, Kampung batik, Masjid Agung Solo dan
masih banyak lagi.
 Kakek datang dari desa membawa beraneka ragam macam buah.

2. Majas Repetisi dan Contoh Kalimatnya


Majas Repetisi adalah majas pengulangan suatu kata dalam beberapa
frasa dengan tujuan menegaskan suatu maksud.

Berikut contoh kalimat majas repetisi:


 Dialah satu-satunya yang ku nanti, satu-satunya yang ku tunggu,
satu-satunya yang kuharap datang untuk menghiburku.
 Cinta itu seru, cinta itu asik, cinta itu rumit tapi cinta juga bisa
memabukkan jadi berhati hatilah jika sudah mengenal cinta.
 Main game, main game, main game hanya itu saja yang kamu
lakukan sehari hari.
 Sana keluar cari angin biar sehat.
 Dia, dia dan dia saja yang ada dalam pikiranku saat ini.
 Siti terus belajar, belajar dan belajar hanya untuk mengejar
beasiswa untuk siswa berperstasi.

3. Majas Tautologi dan Contoh Kalimatnya


Majas Tautologi adalah gaya bahasa dengan mengulang kata dalam
sebuah kalimat untuk beberapa kali dengan tujuan sebagai penegasan maksud.

Berikut contoh kalimat majas Tautologi :

 Hancur-luluh hatiku, ketika enkau putuskan semua jalinan cinta


kita.
 Betapa sepi malam ini, betapa sunyi pengharapan ini.
 Tetap bersamamu di dalam suka di dalam duka, waktu bahagia,
waktu merana, masa tertawa masa kecewa.
 Kau memang kuat.
 Kau memang kekar.
 Kau memang kuasa.

5. Majas Retorik dan Contoh Kalimatnya


Majas retorika adalah gaya bahasa yang berupa kalimaat tanya tetapi
sebetulnya tak perlu untuk dijawab. Majas ini berfungsi untuk penegasan
sekaligus Sindiran.

Berikut contoh kalimat menggunakan majas retorik :

 Sholat jum’at dilakukan hari apa?.


 Apa ini orang yang selalu kamu sebut sebut itu?.
 Waktu kemarin jatuh dari atap apakah itu sakit?.
 Siapa yang bilang cita cita bisa digapai cukup dengan sekolah
saja?.
 Benar begitu?, kamu tidak perlu uang ini padahal kebutuhanmu
masih banyak?.

6. Majas Paralelisme dan Contoh Kalimatnya


Majas paralelisme adalah bentuk majas perulangan yang biasanya
hanya digunakan untuk penegasan makna frase dalam sebuah puisi.
Berikut ini contoh kalimat majas paralelisme :

Sungguh aku mendengar

Sungguh aku melihat

Sungguh aku merasakan

Sungguh aku merinduimu

Sungguh aku mencintaimu

7. Majas Klimaks dan Contoh Kalimatnya


Majas Klimaks adalah gaya bahasa yang menyatakan lebih dari dua hal
secara berurutan dengan tingkatan semakin lama semakin meningkat.

Berikut ini contoh kalimat majas klimaks :

 Hari itu semua orang mulai dari bayi, anak anak, remaja, orang
dewasa hingga orang tua ikut turun ke jalan melakukan aksi demo
menuntut seorang penista agama yang notabene seorang gubernur.
 Kepala desa, camat, bupati, walikota, gubernur, sampai presiden
harusnya dipilih berdasar kemampuannya.
 Dari mulai rakyat jelata, orang biasa, polisi, tentara, tokoh
masyarakat sampai para ulama memberikan pernyataan atas apa
yang dikatakan sang gubernur.
 Di toko itu tersedia barang dengan harga bervariasi mulai dari Rp
25.000 sampai yang harga Rp 2.500.000.

8. Majas Antiklimaks dan Contoh Kalimatnya


Majas antiklimaks adalah gaya bahasa yang menyatakan lebih dari 2 hal
secara berturut-turut dengan tingkatan yang semakin lama semakin menurun.

Berikut contoh kalimat majas antiklimaks :

 Setiap senin, kepala sekolah, guru, staf dan para siswa di SMK N 2
Surakarta rutin melakukan upacara bendera di pagi hari.
 Tersedia ukuran baju dari mulai XXL, XL, L, M sampai yang
terkecil S .
 Segenap jajaran dari yang paling atas, kepala sekolah, guru, wali
murid, siswa hadir di perpisahan minggu kemarin.
 Tak peduli kamu tua, muda atau masih anak-anak, merokok itu
tidak baik untuk kesehatan.

 Majas Sindiran

Majas sindiran adalah majas yang ditujukan untuk menyatakan sindiran


pada pendengar atau pembacanya. Majas ini bertujuan untuk merubah perilaku
seseorang.Majas ini dibagi menjadi tiga.

Berikut ini macam macam majas sindiran beserta contoh kalimatnya :

1. Majas Ironi dan Contoh Kalimatnya


Majas ironi yaitu majas yang digunakan dengan menyatakan sesuatu hal
secara bertentangan dengan kenyataan. Majas ini ketika diungkapkan terdengar
seperti pujian tetapi sebetulnya bermakna negatif/sindiran.

Berikut contoh kalimat majas ironi :

 Bau badanmu harum sekali, sampai sampai aku tak tahan.


 Wah tulisanmu terlalu indah hinga tidak ada seorangpun bisa
membacanya kecuali dia.
 Dia memang anak yang rajin, tugas dari guru menggunung tak
tersentuh.
 Ini baru namanya siswa teladan, jarang masuk, sekalinya masuk
selalu terlambat.
 Bagus sekali kata katamu. sampai sampai siapapun yang
mendengarnya merasa sakit hati.
 Kamu memang hebat, sungguh keren layak diagungkan, kamu
bisa menipu seluruh rakyatmu dan menganggapmu sebagai dewa.
 Kamu anak yang beruntung setiap hari kedua orangtuamu
menghajar dirimu.

2. Majas Sarkasme dan Contoh Kalimatnya


Majas sarkasme adalah majas sindiran yang disampaikan dengan konotasi
paling kasar. Majas ini lazimnya hanya diucapkan oleh orang yang sedang
marah besar.

Berikut contoh kalimat bermajas sarkasme :

 Sikapmu membuatku muntah.


 Pergi Kau! Dasar Bodoh! kerja beginian saja kau tak becus!.
 Kau lelaki kere! menyesal aku pernah mengenalmu!.

3. Majas Sinisme dan Contoh Kalimatnya


Majas sinisme adalah majas yang dipakai dengan menyatakan sindiran
secara tidak langsung atau implisit.

Berikut contoh kalimat bermajas implisit :

 Sungguh tidak pantas kata kata seperti itu diucapkan oleh orang
terpelajar sepertimu.
 Lama kelamaan aku bisa gila bila terus melihat tingkah lakumu yang
memuakkan itu.
 Kan sudah aku bilang jangan mencari hanya dari kecantikan, sekarang
baru ketahuan kan yang kau pilih itu transgender.
 Aku bangga mendapatkan nilai 8 dari jerih payah sendiri daripada kamu
mendapat nilai sempurna dengan cara curang.

MACAM-MACAM MAJAS (GAYA BAHASA)


Berikut 63 Majas secara keseluruhan maksud dan contoh untuk
memperjelasnya.

1. Klimaks
Adalah semacam gaya bahasa yang menyatakan beberapa hal yang
dituntut semakin lama semakin meningkat. Contoh : Kesengsaraan
membuahkan kesabaran, kesabaran pengalaman, dan pengalaman
harapan.
2. Antiklimaks
Adalah gaya bahasa yang menyatakan beberapa hal berurutan
semakin lma semakin menurun. Contoh : Ketua pengadilan negeri itu
adalah orang yang kaya, pendiam, dan tidak terkenal namanya.
3. Paralelisme
Adalah gaya bahasa penegasan yang berupa pengulangan kata pada
baris atau kalimat. Contoh : Jika kamu minta, aku akan datang.
4. Antitesis
Adalah gaya bahasa yang menggunakan pasangan kata yang
berlawanan maknanya. Contoh : Kaya miskin, tua muda, besar kecil,
smuanya mempunyai kewajiban terhadap keamanan bangsa.
5. Reptisi
Adalah perulangan bunyi, suku kata, kata atau bagian kalimat yang
dianggap penting untuk memberi tekanan dalam sebuah konteks yang
sesuai.
6. Epizeuksis
Adalah repetisi yang bersifat langsung, artinya kata yang
dipentingkan diulang beberapa kali berturut-turut. Contoh : Kita harus
bekerja, bekerja, dan bekerja untuk mengajar semua ketinggalan kita.
7. Tautotes
Adalah repetisi atas sebuah kata berulang-ulang dalam sebuah
konstruksi. Contoh : kau menunding aku, aku menunding kau, kau dan
aku menjadi seteru.
8. Anafora
Adalah repetisi yang berupa perulangan kata pertama pada setiap garis.
Contoh : Apatah tak bersalin rupa, apatah boga sepanjang masa.
9. Epistrofora
Adalah repetisi yang berwujud perulangan kata atau frasa pada
akhir kalimat berurutan Contoh : Bumi yang kau diami, laut yang
kaulayari adalah puisi, Udara yang kau hirupi, ari yang kau teguki adalah
puisi
10.Simploke
Adalah repetisi pada awal dan akhir beberapa baris atau kalimat
berturut-turut. Contoh : Kau bilang aku ini egois, aku bilang terserah aku.
Kau bilang aku ini judes, aku bilang terserah aku.
11.Mesodiplosis
Adalah repetisi di tengah-tengah baris-baris atau beberapa kalimat
berurutan. Contoh : Para pembesar jangan mencuri bensin. Para gadis
jangan mencari perawannya sendiri.
12.Epanalepsis
Adalah pengulangan yang berwujud kata terakhir dari baris, klausa
atau kalimat, mengulang kata pertama. Contoh : Kita gunakan pikiran dan
perasaan kita.
13.Anadiplosis
Adalah kata atau frasa terakhir dari suatu klausa atau kalimat
menjadi kata atau frasa pertama dari klausa berikutnya. Contoh : Dalam
baju ada aku, dalam aku ada hati. Dalam hati : ah tak apa jua yang ada.
14.Aliterasi
Adalah gaya bahasa berupa perulangan bunyi vokal yang sama.
Contoh : Keras-keras kena air lembut juga.
15. Asonansi
Adalah gaya bahasa berupa perulangan bunyi vokal yang sama.
Contoh : Ini luka penuh luka siapa yang punya.
16. Anastrof atau Inversi
Adalah gaya bahasa yang dalam pengungkapannya predikat
kalimat mendahului subejeknya karena lebih diutamakan. Contoh :
Pergilah ia meninggalkan kami, keheranan kami melihat peranginya.
17.Apofasis atau Preterisio
Adalah gaya bahasa dimana penulis atau pengarang menegaskan
sesuatu, tetapi tampaknya menyangkal. Contoh : Saya tidak mau
mengungkapkan dalam forum ini bahwa saudara telah menggelapkan
ratusan juta rupiah uang negara
18. Apostrof
Adalah gaya bahasa yang berbentuk pengalihan amanat dari para
hadirin kepada sesuatu yang tidak hadir. Contoh : Hai kamu semua yang
telah menumpahkan darahmu untuk tanah air bercinta ini berilah agar
kami dapat mengenyam keadilan dan kemerdekaan seperti yang pernah
kau perjuangkan.
19. Asindeton
Adalah gaya bahasa yang menyebutkan secara berturut-turut tanpa
menggunakan kata penghubung agar perhatian pembaca beralih pada hal
yang disebutkan. Contoh : Dan kesesakan kesedihan, kesakitan, seribu
derita detik-detik penghabisan orang melepaskan nyawa.
20.Polisindeton
Adalah gaya bahasa yang menyebutkan secara berturut-turut
dengan menggunakan kata penghubung. Contoh : Kemanakah burung-
burung yang gelisah dan tak berumah dan tak menyerah pada gelap dan
dingin yang merontokkan bulu-bulunya?.
21. Kiasmus
Adalah gaya bahasa yang terdiri dari dua bagian, yang bersifat
berimbang, dan dipertentangkan satu sama lain, tetapi susunan frasa dan
klausanya itu terbalik bila dibandingkan dengan frasa atau klausa lainnya.
Contoh : Semua kesabaran kami sudah hilang, lenyap sudah ketekunan
kami untuk melanjutkan usaha itu.
22.Elipsis
Adalah gaya bahasa yang berwujud menghilangkan suatu unsur
kalimat yang dengan mudah dapat diisi atau ditafsirkan sendiri oleh
pembaca. Contoh : Risalah derita yang menimpa ini.
23.Eufimisme
Adalah gaya bahasa penghalus untuk menjaga kesopanan atau
menghindari timbulnya kesan yang tidak menyenangkan. Contoh : Anak
ibu lamban menerima pelajaran.
24. Litotes
Adalah gaya bahasa yang dipakai untuk menyatakan sesuatu
dengan tujuan merendahkan diri Contoh : Mampirlah ke gubukku!.
25.Histeron Proteron
Adalah gaya bahasa yang merupakan kebailikan dari sesuatu yang
logis atau kebalikan dari sesuatu yang wajar. Contoh : Bila ia sudah
berhasil mendaki karang terjal itu, sampailah ia di tepi pantai yang luas
dengan pasir putihnya
26.Pleonasme
Adalah gaya bahasa yang memberikan keterangan dengan kata-
kata yang maknanya sudah tercakup dalam kata yang diterangkan atau
mendahului. Contoh : Darah merah membasahi baju dan tubuhnya
27. Tautologi
Adalah gaya bahasa yang mengulang sebuah kata dalam kalimat
atau mempergunakan kata-kata yang diterangkan atau mendahului.
Contoh : Kejadian itu tidak saya inginkan dan tidak saya harapkan
28.Parifrasis
Adalah gaya bahasa yang menggantikan sebuah kata dengan frase
atau serangkaian kata yang sama artinya. Contoh : Kedua orang itu
bersama calon pembunuhnya segera meninggalkan tempat itu.
29. Prolepsis atau Antisipasi .
Adalah gaya bahasa dimana orang mempergunakan lebih dahulu
kata-kata atau sebuah kata sebelum peristiwa atau gagasan yang
sebenarnya terjadi. Contoh : Keua orang tua itu bersama calon
pembunuhnya segera meninggalkan tempat itu.
30. Erotesis atau Pertanyaan Retoris
Adalah pernyataan yang dipergunakan dalam pidato atau tulisan
dengan tujuan untuk mencapai efek yang lebih mendalam dan penekanan
yang wajar, dan sama sekali tidak menghendaki adanya suatu jawaban.
Contoh : inikah yang kau namai bekerja?.
31.Silepsis dan Zeugma
Adalah gaya dimana orang mempergunakan dua konstruksi rapatan
dengan menghubungkan sebuah kata dengan dua kata yang lain
sebenarnya hanya salah satunya mempunyai hubungan sebuah kata
dengan dua kata yang lain sebenarnya hanya salah satunya mempunyai
hubungan dengan kata pertama. Contoh : ia menundukkan kepala dan
badannya untuk memberi hormat kepada kami.
32.Koreksio atau Epanortosis
Adalah gaya bahasa yang mula-mula menegaskan sesuatu, tetapi
kemudian memperbaikinya. Contoh : Silakan pulang saudara-saudara, eh
maaf, silakan makan.
33. Hiperbola
Adalah gaya bahasa yang memberikan pernyataan yang berlebih-
lebihan. Contoh : Kita berjuang sampai titik darah penghabisan
34.Paradoks
Adalah gaya bahasa yang mengemukakan hal yang seolah-olah
bertentangan, namun sebenarnya tidak karena objek yang dikemukakan
berbeda. Contoh : Dia besar tetapi nyalinya kecil.
35.Oksimoron
Adalah gaya bahasa yang mengandung pertentangan dengan
mempergunakan kata-kata yang berlawanan dalam frasa yang sama.
Contoh : Keramah-tamahan yang bengis
36. Asosiasi atau Simile
Adalah gaya bahasa yang membandingkan suatu dengan keadaan
lain yang sesuai dengan keadaan yang dilukiskannya. Contoh : Pikirannya
kusut bagai benang dilanda ayam
37. Metafora
Adalah gaya bahasa yang membandingkan suatu benda tertentu
dengan benda lain yang mempunyai sifat sama. Contoh : Jantung hatinya
hilang tiada berita
38.Alegori
Adalah gaya bahasa yang membandingkan kehidupan manusia
dengan alam. Contoh : Iman adalah kemudi dalam mengarungi zaman.
39. Parabel
Adalah gaya bahasa parabel yang terkandung dalam seluruh
karangan dengan secara halus tersimpul dalam karangan itu pedoman
hidup, falsafah hidup yang harus ditimba di dalamnya. Contoh : Cerita
Ramayana melukiskan maksud bahwa yang benar tetap benar.
40. Personifikasi
Adalah gaya bahasa yang mengumpamakan benda mati sebagai
makhluk hidup. Contoh : Hujan itu menari-nari di atas genting
41. Alusi
Adalah gaya bahasa yang menghubungkan sesuatu dengan orang,
tempat atau peristiwa. Contoh : Pkartini kecil itu turut memperjuangkan
haknya
42. Eponim
Adalah gaya dimana seseorang namanya begitu sering
dihubungakan dengan sifat tertentu, sehingga nama itu dipakai untuk
menyatakan suatu sifat tertentu sehingga nama itu dipakai untuk
menyatakan sifat itu. Contoh : Hellen dari Troya untuk menyatakan
kecantikan.
43. Epitet
Adalah gaya bahasa yang menyatakan suatu sifat atau ciri yang
khusus dari seseorang atau sesuatu hal. Contoh : Lonceng pagi untuk
ayam jantan.
44. Sinekdoke Pars Pro Tato
Adalah gaya bahasa yang menyebutkan sebagianhal untuk
menyatakan keseluruhan. Contoh : Saya belum melihat batang
hidungnya.
45. Totem Pro Parte
Adalah gaya bahasa yang menyebutkan seluruh hal untuk
menyatakan sebagian. Contoh : Thailand memboyong piala kemerdekaan
setelah menggulung PSSi Harimau .
46.Metonimia
Adalah gaya bahasa yang menggunakan nama ciri tubuh, gelar
atau jabatan seseorang sebagai pengganti nama diri. Contoh : Ia
menggunakan Jupiter jika pergi ke sekolah
47. Antonomasia
Adalah gaya bahasa yang menyebutkan sifat atau ciri tubuh, gelar
atau jabatan seseorang sebagai pengganti nama diri. Contoh : Yang Mulia
tak dapat menghadiri pertemuan ini.
48. Hipalase
Adalah gaya bahasa sindiran berupa pernyataan yang berlainan
dengan yang dimaksudkan. Contoh : ia masih menuntut almarhum
maskawin dari Kiki puterinya (maksudnya menuntut maskawin dari
almarhum)
49. Ironi
Adalah gaya bahasa sindiran berupa pernyataan yang berlainan
dengan yang dimaksudkan. Contoh : Manis sekali kopi ini, gula mahal
ya?
50.Sinisme
Adalah gaya bahasa sindiran yang lebih kasar dari ironi atau
sindiran tajam Contoh : Harum bener baumu pagi ini
51. Sarkasme
Adalah gaya bahasa yang paling kasar, bahkan kadang-kadang
merupakan kutukan. Contoh : Mampuspun aku tak peduli, diberi nasihat
aku tak peduli, diberi nasihat masuk ketelinga
52.Satire
Adalah ungkapan yang menertawakan atau menolak sesuatu.
Contoh : Ya, Ampun! Soal mudah kayak gini, kau tak bisa
mengerjakannya!
53. Inuendo
Adalah gaya bahasa sindiran dengan mengecilkan kenyataan yang
sebenarnya. Contoh : Ia menjadi kaya raya karena mengadakan
kemoersialisasi jabatannya
54.Antifrasis
Adalah gaya bahsa ironi yang berwujud penggunaan sebuah kata
dengan makna sebaliknya, yang bisa saja dianggap sebagai ironi sendiri,
atau kata-kata yang dipakai untuk menangkal kejahatan, roh jahat, dan
sebagainya. Contoh : Engkau memang orang yang mulia dan terhormat
55. Pun atau Paronomasia
Adalah kiasan dengan menggunakan kemiripan bunyi. Contoh :
Tanggal satu gigi saya tinggal satu Simbolik Adalah gaya bahasa yang
melukiskan sesuatu dengan mempergunakan benda-benda lain sebagai
simbol atau perlambang. Contoh : Keduanya hanya cinta monyet.
56. Tropen
Adalah gaya bahasa yang menggunakan kiasan dengan kata atau
istilah lain terhadap pekerjaan yang dilakukan seseorang. Contoh : Untuk
menghilangkan keruwetan pikirannya, ia menyelam diri di antara botol
minuman.
57. Alusio
Adalah gaya bahasa yang menggunakan pribahasa atau ungkapan.
Contoh : Apakah peristiwa Turang Jaya itu akan terulang lagi?
58. Interupsi
Adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata atau bagian
kalimat yang disisipkan di dalam kalimat pokok untuk lebih menjelaskan
sesuatu dalam kalimat. Contoh : Tiba-tiba ia-suami itu disebut oleh
perempuan lain.
59. Eksklmasio
Adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata seru atau tiruan
bunyi. Contoh : Wah, biar ku peluk, dengan tangan menggigil.
60. Enumerasio
Adalah beberapa peristiwa yang membentuk satu kesatuan,
dilukiskan satu persatu agar tiap peristiwa dalam keseluruhannya tanpak
dengan jelas. Contoh : Laut tenang. Di atas permadani biru itu tanpak
satu-satunya perahu nelayan meluncur perlahan-lahan. Angin berhempus
sepoi-sepoi. Bulan bersinar dengan terangnya. Disana-sini bintang-
bintang gemerlapan. Semuanya berpadu membentuk suatu lukisan yang
haromonis. Itulah keindahan sejati.
61.Kontradiksio Interminis
Adalah gaya bahasa yang memperlihatkan sesuatu yang
bertentangan dengan apa yang telah dikemukakan sebelumnya. Contoh :
semuanya telah diundang, kecuali Sinta.
62. Anakronisme
Adalah gaya bahasa yang menunjukkan adanya ketidak sesuaian
uraian dalam karya sastra dalam sejarah, sedangkan sesuatu yang
disebutkan belum ada saat itu. Contoh : dalam tulisan Cesar, Shakespeare
menuliskan jam berbunyi tiga kali (saat itu jam belum ada).
63.Okupasi
Adalah gaya bahasa yang menyatakan bantahan atau keberatan
terhadap sesuatu yang oleh orang banyak dianggap benar. Contoh :
Minuman keras dapat merusak dapat merusak jaringan sistem syaraf,
tetapi banyak anak yang mengkonsumsinya.
64. Resentia
Adalah gaya bahasa yang melukiskan sesuatu yang tidak
mengatakan tegas pada bagian tertentu dari kalimat yang dihilangkan.
Contoh : “Apakah ibu mau….?”

NAMA : ELVIA KUMALA WANGI


KELAS :7I
NO. ABSEN : 10

Anda mungkin juga menyukai