Anda di halaman 1dari 7

Pengertian Wacana, Jenis-Jenis Dan

Bentuk Wacana, Keutuhan Wacana, Contoh


Wacana Ayoksinau.com
Oleh Ilham PrastyaDiposting pada November 30, 2019
Pengertian Wacana – Nah kali ini Ayoksinau.com akan membahas Pengertian
Wacana, Jenis-Jenis Dan Bentuk Wacana, Keutuhan Wacana, Contoh Wacana,
Mari kita pelajari bersama-sama.

Wacana adalah deretan kalimat yang saling berkaitan satu sama lain dan
menghubungkan proposisi yang satu dengan yang lainnya di dalam kesatuan
makna yang semantis antar bagian di dalam suatu bangun bahasa. Wacana juga
merupakan kesatuan bahasa yang lengkap dan sangat utuh karena setiap
bagian wacana berhubungan.

Wacana menempati hierarki teratas dalam tingkatan kebahasaan karena


merupakan satuan gramatikal tertinggi dan terbesar. Dan wacana juga dapat
berupa kata, kalimat, paragraf, atau karangan yang sangat utuh dan lebih besar,
seperti artikel atau buku. Kata-kata yang sering digunakan dalam wacana
berpotensi sebagai kalimat, bukan kata yang keluar dari konteks. Wacana sangat
bergantung pada keutuhan dan keaslian unsur makna dan konteks yang
melengkapinya.

Menurut James Deese, macana merupakan seperangkat proposisi yang saling


berhubungan satu sama lain untuk menghasilkan rasa yang kepaduan atau rasa
kohesi untuk si penyimak atau pembaca. Kepaduan dan kohesi akan muncul dari
isi wacana.

Menurut Fatimah Djajasudarma (1994:1), wacana adalah deretan kalimat yang


saling berhubungan, dapat menghubungkan proposisi yang satu dengan yang
lain, membentuk suatu satu kesatuan.
Pengertian Wacana, Jenis-Jenis Dan
Bentuk Wacana, Keutuhan Wacana, Contoh Wacana Ayoksinau.Com
Perhatikan contoh wacana berikut ini:

1. Sangat butuh uang tunai segera. Sebuah Ruko, luas tanah 20 x 20 m


persegi dan luas. Tidak melalui perantara. Minat hubungi 0821 6765 6765.
2. Jakarta kembali terbenam kebanjiran. Banyak sekali orang bingung tidak
uang. Presiden sedang menghadiri pertemuan DPRD. Pagi hari ini jalan tol
ramai terkendali.

Contoh satu adalah contoh wacana yang baik, karena kalimatnya tersusun
dengan rapi, informasinya pun jelas, dari kalimat satu ke kalimat lain saling
berhubungan.

Contoh yang ke dua adalah contoh wacana yang terpisal-pisah maknanya


sehingga tidak membentuk satu kesatuan yang utuh sebuah wacana. Tidak
saling berhubungan antara kalimat satu dengan yang lainnya.

Jenis-Jenis bentuk Wacana


Berikut adalah 5 jenis wacana antara lain:

1. Narasi

Narasi merupakan sebuah rangkaian cerita yang didasarkan pada urutan suatu
peristiwa atau kejadian. Narasi berbentuk narasi imajinatif seseorang dan narasi
ekspositaris. Unsur-unsur dari narasi adalah tokoh, alur, kejadian, konflik, dan
latar serta waktu, suasana dan tempat.

2. Eksposisi
Eksposisi merupakan sebuah karangan yang menjelaskan dan menerangkan
karangan dengan terperinci yang tujuan agar memberikan sebuah informasi atau
dapat memperluas ilmu dan pengetahuan bagi pembaca. Karangan eksposisi
digunakan untuk karya ilmiah seperti untuk seminar, simposium , makalah-
makalah, artikel ilmiah, atau penataran.

3. Argumentasi

Argumentasi merupakan karangan yang berisikan pendapat seorang atau ahli,


sikap, maupun penilaian terhadap sesuatu disertai dengan bukti, alasan dan
peryataan yang dapat diterima secara logis. Argumentasi bertujuan untuk
menyakinkan bahwa itu benar atau salah.

4. Deskripsi

Deskripsi merupakan karangan yang menggambarkan sesuatu objek


berdasarkan hasil dari pengamatan, perasaan, dan pengalaman dari penulis.

Contoh Wacana Pendek :

Terima kasih ! Sedah Mematikan Air Kran.

Contoh Wacana Panjang:

Dijual. Sangat butuh uang tunai segera. Sebuah Ruko, luas tanah 20 x 20 m
persegi dan luas. Tidak melalui perantara. Minat hubungi 0821 6765 6765.

Keutuhan Wacana
1. Kohesi

Kohesi merupkan hubungan antar kalimat dan paragraf, yang dapat


menyebabkan kalimat dan paragraf tersebut menjadi satu kesatuan yang padu,
sehingga menjadi sebuah wacana yang utuh. Wacana di atas menggunakan
pola hubungan konjungsi, konjungsi merupakan kata hubung.

2. Koherensi

Koherensi merupakan keterkaitan antara kalimat yang sistematis. Keterkaitan


tersebut yang mengakibatkan kamlimat menjadi terpadu.

Nah itu merupakan Pengertian Wacana, Jenis-Jenis Dan Bentuk Wacana,


Keutuhan Wacana, Contoh Wacana. Kunjungi juga Ayoksinau.com di sana
banyak sekali artikel-artikel yang tentunya menerik.
Contoh Contoh Wacana
Berikut adalah contoh wacana yaitu :

Contoh Wacana Pendek :

 Awas! kabel tetangan tinggi


 Exit ( pintu keluar)

Contoh Wacana Sedang :

 Hutan lindung kebakaran. Premium di pom bensin sudah mulai jarang.


Pemimpin perusahaan tersenyum ketika di Tanya penyidik. Hari minggu
jalanan sangat sepi.
 Disewakan. Butuh uang segera. Sebuah mobil baru, avanza berwarna
putih tahun 2016. Peminat yang serius harap hubungi langsung kami.
Kami tidak memiliki perantara, hati-hati penipuan.

Contoh Wacana Panjang :

 Di taman rumah kami telah berubah menjadi pemandangan yang hijau, di


halaman depan ditanami berbagai jenis bunga yang sanagat indah. sperti:
bunga melati, kamboja, matahari, anggrek, kuping gajah dan lain-lain. Di
samping pekarangan rumah yang di tanami kebutuhan sehari-hari, seperti:
capai, terong, tomat, maupun singkong.
Kelebihan bunga serta kebutuhan sehari-hari yakni dapat dijual, seperti
anggek, melati, cabai, terong da yang lainnya.

5 MACAM WACANA BESERTA CONTOH


REVISI

1. Eksposisi
Wacana ini digunakan oleh penulis untuk memberikan informasi kepada pembacanya. Begitu juga
dengan pembaca menggunakan wacana ini untuk mencari informasi yang di inginkannya.
Contoh :

Memelihara Ikan
Ikan merupakan salah satu binatang yang biasa diprlihara oleh manusia. Ikan sangat beragam
mulai dari warna, jenis juga harganya. Dengan memelihara ikan, akan memberikan
ketenangan,kesegaran bagi pemiliknya begitu juga orang melihatnya. Dalam memelihara ikan kita harus
berhati-hati, karena jika perawatannya tidak sesuai maka ikan air tawar, jenis dan warna ikan air laut juga
lebih beragam.

Untuk memelihara ikan, hal pertama yang harus disiapkan yaitu akuarium. Akuarium harus ditata
seindah mungkin dan sesuai dengan keadaan sebenarnya, dengan begitu ikan-ikan akan merasa betah.
Setelah akuarium diisi dengan air, selanjutnya ikan dimasukan ke akuarium tersebut. Dalam memilih ikan
sebaiknya yang masih segar, dan kondisinya baik tanpa ada cacat ataupun goresan.

Dalam memberi makan ikan harus teratur,jangan terlalu banyak karena akan membuat air keruh,
oleh dan ikan akan mati. Memberi makanikan sebaiknya dilakukan tiga atau sampai empat kali sehari,
pilihlah makanan ikan yang sesuai dan bergizi.

Air untuk ikan air tawar makin lama makin keruh, oleh karena itu harus diganti minimal sekali dalam
seminggu. Ketika mengganti air akuarium, ikan-ikan harus dipindahkan terlebih dahulu ke dalam ember
yang berisi air bersih.

Hati-hati dalam memilih jenis ikan, jangan sampai ikan yang besar disatukan dengan ikan kecil,
bisa-bisa ikan besar tersebut memangsa ikan kecil. Akuarium juga dapat diletakan diruang tamu, hal ini
dapat memberikan nilai tambahyaitu membuat asri suasana dan juga memberikan kesegaran bagi orang
yang melihatnya. Kesegaran yang diberikan oleh pemandangan di akuarium dapat membuat orang yang
stress menjadibugar,dan bersemangat kembali.tak heranlah banyak orang yang mempunyai hobi
memelihara ikan, baik ikan air tawar maupun ikan air laut.

2. Argumentasi
Ditinjau dari sudut penulis karangan jenis ini ditulis untuk meyakinkan pembaca terhadap suatu
kebenaran. Efek lebih lanjut karangan ini dapat mempengaruhi perilaku para pembacanya walaupun
sebenarnya wacana yang ditulis tidak bermaksud untuk mempengaruhi orang lain. Sebaliknya, pembaca
menggunakan wacana atau karangan ini untuk mencari tau kebenaran dari suatu hal yang mungkin lebih
dikuasai oleh penulis.

Contoh :

Kesuburan Tanah
Mempertahankan kesuburan tanah merupakan syarat mutlak bagi tiap-tiap usaha pertanian.
Selama tanaman dalam proses menghasilkan, kesuburan tanah ini akan berkurang. Padahal kesuburan
tanah wajib diperbaiki kembali dengan pemupukan dan penggunaan tanah itu sebaik-baiknya. Teladan
terbaik tentang cara menggunakan tanah dan menjaga kesuburannya dapat kita peroleh pada hutan
yang belum digarap petani.
Kesuburan tanah sangat berpengaruh terhadap kesuburan tanamanbagi para petani. Tak hanya
baik bagi kesuburan tanah tapi juga akan memperbaiki kualitas dari tanaman sehingga akan mampu
menghasilkan niali rupiah yang baik bagi petani.

3. Persuasi
Persuasi adalah bentuk karangan yang hampir sama dengan argumentasi. Wacana persuasi
berusaha mempertahankan suatu kebenaran dalam pembahasannya. Walaupun tidak seratus persen
mempertahankan kebenaran, bentuk wacana ini masih termasuk dalam wacana ilmiah, bukan wacana
fiksi. Wacana ini juga dilengkapi dengan pendapat penulisnya sehingga dapat mempengaruhi
pembaca/pendengar sehingga mereka tertarik untuk mencoba, membeli, atau memakai produk tertentu.

Contoh :

Sistem Pendidikan Indonesia


Sistem pendidikan di Indonesia yang dikembangkan sekarang ini masih belum memenuhi harapan.
Hal ini dapat terlihat dari keterampilan membaca siswa kelas IV SD di Indonesia yang berada pada
peringkat terendah di Asia Timur setelah Philipina, Thailand, Singapura, dan Hongkong.

Selain itu, berdasarkan penelitian, rata-rata nilai tes siswa SD kelas VI untuk mata pelajaran
Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA dari tahun ke tahun semakin menurun. Anak-anak di Indonesia
hanya dapat menguasai 30% materi bacaan. Kenyataan ini disajikan bukan untuk mencari kesalahan
penentu kebijakan, pelaksana pendidikan, dan keadaan yang sedang melanda bangsa, tapi semata-mata
agar kita menyadari sistem pendidikan kita mengalami krisis.

Oleh karena itu, semua pihak perlu menyelamatkan generasi mendatang. Tidak hanya dari
pemerintah sebagai penyedia sumber pendidikan, namun yang lebih penting adalah kesadaran dari
berbagai pihak. Termasuk anak itu sendiri. Hal tersebut dapat memperbaiki sistem pendidikan nasional.

4. Deskripsi
Wacana deskripsi adalah wacana yang ditulis untuk menggambarkan sesuatu kepada pembaca.
Biasanya wacana deskripsi ini tidak berdiri sendiri melainkan memperkuat wacana lainnya.

Contoh :

Apotik
Siang itu aku sedang duduk santai di sofa empuk di dalam apotik milikku yang baru saja dibuka.
Apotik ini adalah impianku sejak aku kuliah di Farmasi dulu. Sekarang aku memandang puas pada
usahaku selama ini. Aku bisa mendirikan apotik di kota kelahiranku.

Apotik ini cukup luas, beberapa rak besar tempat obat-obatan berjejer rapi dengan kemasan-
kemasan obat warna-warni yang dikelompokkan menurut farmakologinya dan disusun alfabetis.
Pandangan saya tertuju pada rak buku di pojok ruangan yang berisi buku-buku tebal. Ku ambil satu buku
yang disampulnya tertulis Informasi Spesialis Obat atau yang biasa disebut kalangan farmasi dengan
buku ISO.

Setelah ku pandangi aku tersenyum dan mengembalikannya ke tempat semula. buku ini adalah
buku pertama yang kubeli saat aku kuliah dulu. Aku memandang lagi secara keseluruhan apotik ini,
sebuah televisi 14 inci dan sebuah computer di meja kasir. Hembusan angin dari AC cukup membuat
udara terasa sejuk di bulan Mei yang panas ini.

5. Narasi
Wacana narasi ini ditulis untuk menceritakan pada orang lain kejadian-kejadian atau peristiwa-
peristiwa yang terjadi, baik yang dialami sendiri maupun yang didengarnya dari orang lain. Dengan cara
ini, penulis/pembicara memenuhi pula kebutuhan para pendengar atau pembacanya untuk memperoleh
cerita tentang kejadian itu. Perlu dicatat bahwa ciri khas wacana ini adalah kronologisnya. Artinya,
sebuah cerita dari awal hingga akhir atau sebaliknya diceritakan secara runut atau dengan urutan waktu
tertentu.

Contoh :

Putri Natasha dan Putri Andine


Suatu hari disebuah kerajaan besar lahirlah seorang putri cantik yang bernama Putri Natasha.
Wajahnya sangat cantik dan lucu. Putri Natasha lahir dari pasangan Raja Anthum dan Ratu Aurora.
Semua orang sangat bahagia saat kelahiran Putri yang telah ditunggu-tunggu itu. Tepat dihari kelahiran
Putri Natasha, didepan pintu gerbang istana terdapat seorang bayi kecil yang tergeletak tak berdaya.
Akhirnya karena pihak istana tak tega untuk menyingkirkannya, bayi tersebut kemudian diasuh oleh pihak
istana dan diberi nama Putri Andine

Dua tahun telah berlalu, Putri Natasha dan Putri Andine telah berubah menjadi putri-putri yang
lucu, mereka telah menjadi seperti saudara kandung sendidri. Raja dan ratu pun senang
melihatkeakraban mereka, meskipun mereka belum memberitahukan bahwa Putri Andine bukanlah anak
kandung mereka.

Saat menginjak usia 12 tahun, Putri Natasha terlihat lebih cantik daripada Putri Andine. Dan juga
Putri Natasha lebih mirip Ratu Aurora. Putri Andine yang ketika itu menyadari bahwa Putri Natasha lebih
cantik darinya dan lebih mirip kepada sang Ratu, mempunyai niat tak baik kepada Putri Natasha.

Suatu hari Putri Andine yang telah beniat jahat kepada Putri Natasha mencoba membuat wajah
Putri Natasha menjadi buruk rupa dengan menyiramkan air panaas kepada Putri Natasha. Namun
sebelum sempat ia mencoba melakukannyaa, niat jahatnyaa telah diketahui oleh Ratu Aurora.

Akhirnya sang Ratu menceritakan mengapa ia tak mirip dengan Ratu Aurora. Putri Andine
akhirnyamenyadari dan kembali menjadi baik kepada Putri Natasha. Dan sekarang mereka menjadi putri-
putri yang paling dikagumi dinegeri tersebut.

Anda mungkin juga menyukai