Anda di halaman 1dari 17

PARAGRAF

Kriteria paragraf :
• Memiliki satu ide pokok atau satu
pikiran utama dan beberapa pikiran
penjelas
• Antar kalimat saling
bertautan/berkoherensi sehingga
membentuk satu kesatuan.
A. Pembentukan / penanda koherensi

1. Pengulangan kata
Contoh : UNESCO berinisiatif untuk
mengadakan pertemuan guna
membahas rencana pemugaran
Borobudur. Dalam pertemuan itu
disimpulkan bahwa bentuk stupa
tidak akan diubah.
2. Kata ganti
Contoh : Siswa kelas III SMK
wajib mengikuti PKL. Selesai
PKL mereka harus menyusun
laporan sebagai syarat
mengikuti UN. Tanpa laporan
PKL, mereka tidak
diperbolehkan mengikuti UN.
3. Kata/frase Transisi
Contoh : Kita sering melihat
objek wisata candi dicorang-
moreng dengan cat berwarna
mencolok . Bahkan, ada pula
yang ditatah dengan pahat
atau paku sehingga fragmen
benda purbakala menjadi
rusak.
Kata/frase transisi lain yang sering digunakan untuk
pembentuk koherensi antara lain :
* Menyatakan hubungan tambah : selain itu, lagi pula,
disamping itu, demikian pula.
* Menyatakan hubungan akibat (kausal) : oleh karena itu,
akibatnya, maka, sehingga
* Menyatatakan hubungan pertentangan : akan tetapi,
namun demikian, sebaliknya, padahal, sedangkan
* Menyatakan hubungan tujuan : untuk itu, sehubungan
dengan hal tersebut
* Menyatakan hubungan ringkasan : memang, dengan
demikian, pada umumnya
* Menyatakan hubungan perbandingan : seperti halnya,
berbeda halnya
Contoh soal :
Padahal dalam kehidupan bersama, individu perlu diberi kesempatan
menampilkan subyektivitasnya sejauh tidak menggangu hak orang lain . . . .,
terciptalah masyarakat yang terbuka dan mampu bekerja sama . . . .,
masyarakat jangan terlalu diatur oleh negara. Apa lagi hingga menyentuh
kehidupan pribadi, mereka akan sulit belajar untuk menentukan pilihan
sendiri serta tanggung jawab penuh terhadap pilihan tersebut.
Kata penghubung yang tepat digunakan untuk menyatukan paragraf tersebut
adalah . . . .
A. selain itu, lagi pula
B. dengan demikian, selain itu
C. kemudian, sedangkan
D. sebenarnya, sedangkan
E. akan tetapi, tentu saja
B. Cara menetukan ide pokok atau pikiran utama paragraf

Ciri-cirinya :
a. merupakan pernyataan yang
paling penting/pernyataan yang
merupakan
kesimpulan/pernyataan yang
paling umum.
Sebuah tujuan memberikan motivasi yang kuat untuk
meraihnya. Kita akan berusaha berpikir bagaimana cara
mencapai tujuan tersebut. Sebagai ilustrasi, saya
meletakkan tujuan di sisir saya ini. Setiap kali saya
menyisir, saya diingatkan akan tujuan tersebut. Bagi yang
ahli komputer, tujuan tersebut dapat ditaruh di
wallpaper komputernya agar setiap kali membuka
komputernya selalu ingat tujuan.
Simpulan teks di atas yang tepat adalah …
A. Tujuan dapat diibaratkan dengan kerja sebuah sisir.
B. Sebuah tujuan akan memberikan motivasi yang kuat.
C. Bagaimana berpikir untuk mencapai tujuan.
D. Motivasi yang kuat akan memberikan hasil yang baik.
E. Komputer yang baik dapat memberikan inspirasi yang
kuat.
b. Terdapat bagian-bagian yang diulang pada
kalimat-kalimat yang lain.
Contoh I :
(1) Orang Mongol percaya bumi memiliki roh, karena itu
mereka sangat berhati-hati “melukai” bumi.
(2) Sebagai bangsa nomaden, setiap kali berpindah, mereka
selalu menutup kembali semua lubang bekas tiang kemah
agar sang roh bumi tidak marah.
(3) Selain itu, orang Mongol juga menghormati roh api dan
pohon tunggal.
(4) Mereka tidak akan melemparkan sampah jenis apa pun ke
dalam api di tungku, dan bermalam di bawah pohon
tunggal.
Contoh II :
Negara kepulauan bisa mendatangkan
berkah sekaligus masalah. Berkah
misalnya berupa potensi sumber energi
samudra yang melimpah. Menjadi
masalah karena lokasi wilayah-
wilayahnya yang berjauhan. Lokasi yang
demikian mengakibatkan kesejahteraan
masyarakat terhambat.
C. Jenis paragraf/karangan

• Paragraf deduktif : pikiran utama diawal


• Paragraf induktif : pikiran utama di akhir
• Paragraf campuran (deduktif dan induktif ):
pikiran utama di awal dan ditegaskan lagi di
akhir
• Paragraf deskriptif : tanpa pikiran utama
• Paragraf naratif : tanpa pikiran utama
Contoh: Paragraf Deduktif

Sektor industri terdiri atas beberapa jenis kualifikasi.


Industri besar dan menengah ditandai dengan modal
yang kuat dan menggunakan teknologi canggih. Industri
kecil ditandai dengan modal dan tenaga kerja yang
berskala kecil, tetapi mempunyai potensi untuk
menggunakan teknologi walaupun tidak selalu canggih.
Indutri rakyat tidak memiliki kemampuan menyerap
teknologi karena proses produksi sangat tergantung pada
banyaknya tenaga kerja yang memiliki keterampilan
tradisional, misalnya proses pembuatan anyaman atau
wayang golek.
Contoh: Paragraf Induktif
Anto seorang lulusan SMK yang sukses
berwiraswasta. Ketika ditanya apakah ia
memiliki modal besar ketika memulai
usahanya, jawabnya tidak. Budi seorang
lulusan SMK yang kini memiliki bengkel besar.
Ia juga mengatakan bahwa ia berasal dari
keluarga kurang mampu yang tidak memiliki
modal. Ternyata, kunci sukses bukan karena
banyaknya modal, tetapi karena keuletan.
Contoh: Paragraf Campuran (deduktif dan
induktif )
Bagi manusia bahasa merupakan alat komunikasi
yang sungguh penting. Dengan bahasa manusia dapat
menyampaikan isi hati kepada sesamanya. Dengan
bahasa itu pula manusia mewarisi dan mewariskan,
menerima dan memberikan pengetahuan dan
pengalaman kepada sesamanya. Bahkan dengan
bahasa pula manusia dapat mengekspresikan jiwa
seninya. Dengan demikian jelaslah bahwa bahasa
merupakan sarana komunikasi yang sangat penting
dalam kehidupan manusia.
Menurut bentuk/tujuannya paragraf

1. Argumentasi : Karangan ini berisi pendapat


dan dikuatkan dengan dengan alasan atau
bukti sehingga pembaca meyakini kebenaran
pendapat tersebut.
2. Eksposisi : Karangan ini berisi uraian/
penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan
memberi informasi atau pengetahuan
tambahan.
3. Deskripsi : Karangan ini berisi
gambaran mengenai suatu hal/keadaan
sehingga pembaca seolah-olah melihat,
merasa atau mendengar hal tersebut.
4. Persuasi : Karanagn ini bertujuan
mempengaruhi emosi pembaca untuk
berbuat sesuatu.
5. Narasi : Karangan ini berisi rangkaian
peristiwa yang susul menyusul
sehingga membentuk alur cerita.
Langkah mengarang :
1. Menentukan dan menyempitkan tema : apa
yang diuraikan
2. Merumuskan tujuan, apakah meyakinkan,
membujuk, menjelaskan, melukiskan atau
menceritakan
3. Mengumpulkan bahan dengan membaca,
wawancara, melakukan pengamatan dsb.
4. Membuat kerangka karangan: menenntukan
urutan bahan (urutan pikiran-pikiran utama,
beserta pikiran-pikiran penjelasnya)
5. Mengembangkan kerangka menjadi karangan

Anda mungkin juga menyukai