Anda di halaman 1dari 20

DINI RESMITA, S.

AP
PENGEMBANGAN PARAGRAF

1. Paragraf Pertentangan

pengembangan paragraf dengan cara pertentangan


biasanya menggunakan ungkapan-ungkapan
seperti, berbeda dengan, bertentangan dengan,
sedangkan, lain halnya dengan, akan tetapi, dan
bertolak belakang dari.
CONTOH

Pemerintah telah menyediakan listrik dengan tarif


yang murah. Setiap orang dapat menjadi pelanggan
dengan tidak banyak mengeluarkan biaya. Berbeda
halnya dengan petromaks. Meskipun sama-sama
membutuhkan bahan bakar, tetapi energi yang
dihasilkan petromaks sangat kecil jika dibandingkan
dengan pembangkit listrik biasa. Petromaks hanya
digunakan di desa-desa, sedangkan listrik terdapat di
kota-kota.
2. Urutan Waktu
Dalam pola urutan waktu, penulis mengungkapkan
gagasan-gagasannya secara kronologis.
Dalam pola ini yang perlu diperhatikan adalah
keruntutan pengungkapan gagasan, sehingga tidak
ada hal yang terlewati, dan tidak terjadi
pengurangan.
 Contoh:
Maharani Puspita Sari tidak hanya
berfikir. Ia lantas mendiskusikan dengan
guru atau teman-temannya. Selanjutnya, ia
pun mengadakan penelitian masalah kondisi
tanah di sekitar jalan tol. Akhirnya, remaja
putri itu tercatat sebagai peseta lomba Karya
Ilmu Pengetahuan Remaja 1982, dan tercatat
sebagai pemenang harapan.
3. Runtutan Tingkat
 Dalam pola urutan tingkat, penulis
mengungkapkan gagasan mulai dari tingkat
terendah sampai dengan yang tertinggi, dari kecil
sampai dengan yang besar, dan sebagainya.
 Contoh:
Meskipun tingkat pembangunan suatu desa berbeda dari
satu desa ke desa lainnya, dari satu negara ke negara
lainnya, akan tetapi ada suatu persamaan umum yang
dapat diterima. Pertama, pembangunan diharapkan
dapat memenuhi harapan semua penduduk ... kedua,
pembangunan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan
akan pendidikan, dan pendapatan penduduk desa.
Ketiga, dengan pembangunan desa diharapkan
pendapatan penduduk dapat menjadi kekuatan
penggerak utama didalam berbagai bentuk yang positif, ...
keempat, pembangunan desa diharapkan pula dapat
menjamin keselamatan atau jaminan dimasa mendatang.
Kelima, pembangunan desa diharapkan membuka
kesempatan memajukan karir masing-masing warga desa.
4. SEBAB AKIBAT

 Pengembangan paragraf dengan cara sebab


akibat dilakukan jika menerangkan suatu
kejadian, baik dari segi penyebab maupun
dari segi akibat. Ungkapan yang digunakan
yaitu padahal, akibatnya, oleh karena itu,
dan karena.
CONTOH

Seharusnya Indonesia telah menerapkan negara


kesejahteraan sejak awal kemerdekaan. Program
Jamsostek baru dimulai pada 1976 sehingga
Indonesia tertinggal membentuk tabungan nasional.
Padahal, Malaysia sudah memulainya sejak 1959.
Akibatnya, krisis melanda Asia pada 1997/1998,
Indonesia paling sulit untuk bangkit lagi. Oleh karena
itu, Indonesia perlu melalukan reformasi
penyelenggaraan program jaminan sosial.
5. ANALOGI

 Analogi adalah bentuk pengungkapan suatu


objek yang dijelaskan dengan objek lain yang
memiliki kesamaan atau kemiripan. Biasanya
pengembangan analogi dilakukan dengan
bantuan kiasan
 Kata-kata yang digunakan yaitu ibaratnya,
seperti, dan bagaikan.
CONTOH

Dalam persoalan Poso kita memang diingatkan bahwa


penanganannya tidaklah mudah. Ibaratnya kita diminta untuk
memegang telur. Kalau terlalu keras memegangnya, telur itu
akan pecah, tetapi kalau terlalu longgar juga akan pecah karena
akan terlepas dari tangan. Kita harus menanganinya secara
tepat dan yang harus menjadi perhatian kita bersama janganlah
masalah ini membuat kita sebagai bangsa menjadi pecah.
Kasihan para pahlawan dan mereka yang berharap masa depan
(kompas, 2006:6)
6. PERBANDINGAN

 Pengembangan paragraf dengan cara


perbandingan biasanya menggunakan
ungkapan jika dibandingkan dengan, seperti
serupa dengan, seperti halnya, demikian
juga, sama dengan, sejalan dengan, akan
tetapi, sedangkan, dan sementara itu
CONTOH
Sepak bola adalah olahraga yang paling populer di
muka bumi ini. Hampir semua usia, tidak peduli pria
ataupun wanita menyukai dan memainkan olahraga ini.
Namun saat ini sepak bola sudah jarang dimainkan lagi
dikarenakan sulitnya menemukan lapangan sepak bola
terutama di kota-kota besar akibat banyaknya
pembangunan. Di tengah-tengah masalah tersebut, kini
muncul sebuah olahraga yang bernama futsal. Olahraga
ini sama dengan sepak bola tetapi futsal tidak
membutuhkan lapangan yang luas seperti sepak bola.
Jumlah pemain futsal pun lebih sedikit jika dibandingkan
dengan sepak bola. Futsal bisa dimainkan hanya
dengan 5 orang saja sedangkan sepak bola
membutuhkan 11 orang pemain. Meskipun begitu
olahraga sepak bola tetap digemari oleh masyarakat.
7. PARAGRAF DENGAN CARA DEFINISI

 Adalah, yaitu, ialah merupakan kata-kata yang


digunakan dalam mengembangkan paragraf
dengan cara definisi.
 Kata adalah biasanya digunakan jika sesuatu
yang akan didefinisikan diawali dengan kata
benda
 kata yaitu digunakan jika sesuatu yang akan
didefinisikan diawali dengan kata kerja atau sifat
 Kata ialah digunakan jika akan menjelaskan
sinonim suatu hal
 Kata merupakan mendefinisikan pengertian rupa
atau wujud
CONTOH

Apakah psikologi itu? R.S. Woodworth


berpendapat, “Psikologi ialah ilmu jiwa.”,
sedangkan menurut Crow dan Crow “Psikologi
adalah kejiwaan manusia dalam berinteraksi
dengan dunia sekitarnya.”, sementara itu,
Santian mengemukakan bahwa psikologi
merupakan perwujudan tingkah laku manusia.
8. PARAGRAF DENGAN CARA KLASIFIKASI

Cara klasifikasi adalah pengembangan


paragraf melalui pengelompokan
berdasarkan ciri-ciri tertentu.

Kata-kata atau ungkapan yang lazim


digunakan yaitu dibagi menjadi,
digolongkan menjadi, terbagi menjadi,
dan mengklasifikasikan.
CONTOH

Penyelidikan tentang tempramen dan watak


manusia telah dilakukan sejak dahulu kala. Hippo
Crates dan Galenus mengemukakan bahwa manusia
dapat dibagi menjadi empat golongan. Empat
golongan tersebut yaitu sanguistis (banyak darah) yg
sifatnya periang, gembira,optimis dan lekas berubah-
ubah. Kemudian kolerisi (banyak-banyak empedu
kuning) adalah manusia yang memiliki sifat garang,
hebat, lekas marah, dan agresif. Selanjutnya,
flogmatis (banyak lendirnya) adalah manusia yang
sifatnya tenang, tidak mudah berubah, dan lamban.
Terakhir melankolis (banyak empedu hitam) memiliki
sifat muram, tidak gembira, dan pesimistis (Purwanto,
1984: 150).
9. Klimaks
 Pola urutan klimaks ini hampir sama dengan pola urutan
tingkat. Hanya saja, dalam pola urutan klimaks ini
terkandung adanya intensitas yang semakin menaik,
sedangkan dalam pola urutan tingkat tidak begitu
ditonjolkan jadi, dalam pola urutan klimaks, penulis
mengungkapkan gagasannya dengan urutan yang setiap
kali semakin meningkat intensitasnya, dan berakhir pada
gagasan yang paling intens.
 Contoh:

Segala kungkungan kini tak terasa lagi.


Beban telah terlepas. Keterikatan tak lagi
menyiksa. Kita bebas berbicara.
Merdekalah kita sebenar-benarnya
merdeka.
10. Tanya - Jawab
 Dalam pola urutan tanya - jawab ini, penulis mula-mula
mengemukakan gagasannya dalam bentuk pertanyaan,
kemudian diikuti dengan jawaban pertanyaan itu.

 Contoh:
Apa saja yang penting untuk diperhatikan oleh seorang
pemimpin diskusi agar diskusinya dapat mencapai sasaran?
Sesorang pemimpin diskusi hendaknya tidak mendominasi
jalannya diskusi. Dia bertanggung jawab mengatur agar
diskusi berjalan lancar menurut arah yang dikenhendakai
pokok persoalan bersama, dan harus menstimulir anggota
diskusi untuk berpartisipasi, serta menjuruskan kearah
pemikiran. Dia pun harus mencegah adanya monopoli
pembicaraan oleh seorang peserta saja, dan kalau ada salah
paham atau perbedaan pendapat harus mengusahakan
penyelesaiannya. Pada akhir diskusi, pemimpin diskusi harus
membuat ringkasan, kesimpulan atau hasil diskusi.

Anda mungkin juga menyukai