Anda di halaman 1dari 7

TUGAS INDIVIDU

BAHASA INDONESIA

Dosen Pengampu : Dra. Resnani, M. Si

Disusun oleh :

Nama : Laila Tamira


NPM : A1G020096
Semester/Kelas : 1/D

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS BENGKULU

2020
1.) Apakah Perbedaan Paragraf Eksposisi, Argumentasi Dan Persuasi?
Jelaskan dengan menggunakan alasan dan ilustrasi!
Jawab :
- Eksposisi
1. Bertujuan untuk mencapai suatu kesimpulan
2. Sasaran: Logika,kepada pembaca dan pendengar
3. Garapannya adalah benar-salah gagaasan atau pendapat
4. Menggunakan bahasa yang lebih kaku
- Argumentasi
1. Bertujuan hanya menjelaskan dan menerangkan, seperti salah satu nya informasi
2. Sasaran: Agar pembaca mengerti informasi yang disampaikan
3. Menggunkan contoh grafik dan lain-lain untuj menjelaskan seseuatu yang dapat
ditemukan
4. Menggunakan bahasa yang tidak kaku
- Persuasi
1. Bertujuan untuk meyakinkan seseorang agar melakukan sesuatu yang dikehendaki oleh
pembicara
2. Sasaran: Emosi atau perasaan pembaca
3. Garapannya yaitu pembaca(manusia sebagai objek) agar mau mwngikuti kehendak
penulis
4. Menggunkan bahasa yang menarik dan luwes

Ilustrasi Paragraf Eksposisi :

Seorang ayah dalam rumah tangga adalah ibarat nahkoda di dalam kapal pesiar. Ayah adalah
sesosok manusia yang bertanggung jawab penuh atas keluarga yang dipimpinnya. Sama
halnya dengan nahkoda kapal pesiar, bila nahkoda tersebut ingin pergi ke timur, maka semua
penumpangnya akan pergi ke timur. Bila nahkoda itu tersesat dan tak tahu arah, maka
penumpangnya juga akan tersesat. Begitulah peran ayah dalam suatu keluarga.

Ilustrasi Paragraf Argumentasi :

Media pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam mencapai tujuan
pendidikan.Namun, sebagian dari kita menganggap hal itu kurang penting.Di Indonesia saja,
penyebaran media pendidikan kurang merata.Contohnya saja, di daerah Papua yang saat ini
tenaga pengajarnya masih sangat kurang, ditambah lagi dengan kurangnya media
pendidikan.Akibatnya, tingkat kecerdasan berbeda-beda antardaerah.Seharusnya, upaya
pemerintah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa harus tetap ditingkatkan.Terutama dalam
penyebaran media pendidikan di daerah-daerah terpencil.
Ilustrasi Paragraf Persuasi :

Ilmu merupakan hal yang sangat penting di dunia ini. Bahkan nabi Muhammad telah
memerintahkan kita untuk menuntut ilmu dari lahir hingga kita mati.Hal ini dikarenakan dengan
berilmu, kita bisa bermanfaat bagi orang lain, karena sebaik-baiknya manusia di muka bumi ini
adalah orang yang bermanfaat bagi orang lain. Oleh karena itu, marilah kita menuntut ilmu setinggi
mungkin agar kita menjadi orang yang berilmu dan bermanfaat bagi orang disekitar kita.

2.) Apa alasan anda menyatakan paragraf persuasi bersifat mendokrin?


Berikan alasan dan ilustrasi!
Jawab :
Paragraf persuasi bersifat mendoktrin karena sifat paragraph persuasi dapat
membujuk, merayu, menghimbau, mengajak, dan mempengaruhi secara halus bagi pembaca
agar tergiur, tertarik, dan menuruti apa yang menjadi kamuan penulis. Namun, tidak semua
jenias persuasi yang bersifat mendoktrin. Salah satunya persuasi propaganda, karena sering
dipakai dalam kegiatan kampanye. Isi kampanye biasanya berupa informasi dan ajakan.

Ilustrasi nya :

Tubuh kita sangat membutuhkan berbagai macam vitamin dan mineral yang berguna bagi
kebutuhan hidup kita. Vitamin dan mineral tersebut banyak terdapat pada makanan-makanan yang
bergizi, seperti buah, daging, susu, sayuran, kacang-kacangan, dan susu. Jika kebutuhan vitamin
dan mineral tercukupi, maka kita menjadi sehat dan tidak mudah sakit. Sebaliknya, jika kita
kekurangan vitamin dan mineral kita akan mudah terserang penyakit.
Oleh karena itu, agar tubuh kita menjadi sehat, makanlah makanan-makanan yang bergiji. Selain
itu, janganlah lupa untuk mengimbanginya dengan olahraga yang teratur.
Paragraf Eksposisi, Deskripsi, Argumentasi dan Persuasi

1. Eksposisi
Pola pengembangan : Proses

Pola pengembangan proses adalah paragraf yang tersusun atas rangkaian kalimat yang
berurutan. Satu kalimat menjadi penjelas bagi kalimat sebelumnya, sehingga paragraf tidak
mengandung kesimpulan. Pembaca harus menyusun sendiri gagasan utamanya berdasarkan uraian
yang disajikan.

Contoh pola pengembangan Proses :

Pakaian adalah kebutuhan pokok manusia selain makanan dan tempat berteduh/tempat


tinggal (rumah). Manusia membutuhkan pakaian untuk melindungi dan menutup dirinya. Namun
seiring dengan perkembangan kehidupan manusia, pakaian juga digunakan sebagai simbol status,
jabatan, ataupun kedudukan seseorang yang memakainya. Perkembangan dan jenis-jenis pakaian
tergantung pada adat-istiadat, kebiasaan, dan budaya yang memiliki ciri khas masing-masing. Cara
mencuci pakaian juga telah berbeda beda, ada yang manual dan menggunakan mesin cuci.

Cara mencuci pakaian manual cukup mudah. Pertama, isi air dingin ke dalam ember.
Kemudian, gunakan deterjen lalu rendam hingga 15 - 30 menit untuk hasil yang maksimal.
Selanjutnya, Kucek pakaian menggunakan tangan secara perlahan. Dan Jika ada noda yang tak
hilang, kamu bisa menggunakan sikat khusus pembersih pakaian dengan cara menyikatnya di
bagian terkena noda secara perlahan.

2. Deskripsi 
Pola pengembangan : Spasial

Deskripsi spasial adalah paragraf yang menggambarkan objek secara detail khususnya
ruangan, benda, atau tempat.

Contoh pola pengembanagn Spasial :

Bengkulu, satu diantara Provinsi di Sisi Barat Negara Republik Indonesia. Provinsi ini
menaruh demikian banyak tempat wisata baik wisata alam, budaya ataupun historis. Satu
diantaranya adalah Museum Negeri yang menaruh sebagian koleksi mengenai Provinsi Bengkulu.
Alamatnya terdapat di Jalan Pembangunan No. 8, Padang Harapan, Kota Bengkulu. Museum ini
merupakan tempat penyimpanan koleksi benda-benda bersejarah dan adat budaya masing-masing
suku yang terdapat di Bengkulu. 

Museum Bengkulu mulai dibangun pada tahun 1978. Namun, museum ini baru difungsikan
pada 3 Mei 1980. Pada awalnya, Museum Negeri Bengkulu bertempat di Benteng Marlborough.
Tiga tahun kemudian, tepatnya 3 Januari 1983, museum ini menempati gedung baru di Jalan
Pembangunan No.8.
Museum yang diresmikan oleh Drs. GBPH Poeger, Dirjen Kebudayaan pada waktu itu, memiliki
dua ruangan pameran, yakni ruang Pameran Tetap dan Pameran Temporer.

3. Argumentasi

Pola pengembangan : Akibat - Sebab

Paragraf ini dimulai dari menjelaskan suatu masalah yang dianggap sebagai akibat lalu
bergerak menuju hal-hal yang dianggap sebagai penyebab masalah atau peristiwa tadi.

Contoh pola pengembangan Akibat - Sebab :

Kecelakaan di Indonesia terjadi setiap harinya. Kecelakaan mengakibatkan korban manusia


dan/atau kerugian harta benda. Ada empat faktor utama yang menyebabkan terjadi nya kecelakaan.
Pertama adalah faktor Kelalaian Pengguna Jalan, Kedua adalah faktor kendaraan, Ketiga Faktor
Jalan dan yang terakhir adalah faktor Kondisi Lingkungan. 

Kecelakaan karena faktor jalan biasanya daerah-daerah yang rawan kecelakaan. Seperti
daerah yang disebabkan oleh kurang nya perhatian dari pemerintah. Karena yang jalanan rusak dan
banyak yang berlubang. Dikarena hal tersebut, masyarakat banyak mengajukan perbaikan jalan.
Untuk keselamatan bersama agar tidak terjadi kecelakaan.

4. Persuasi

Pola Pengembangan : Sugesti

Sugesti adalah suatu usaha menyakinkan, membujuk, dan mempengaruhi pembaca/


pendengar agar menerima informasi yang disampaikan oleh penulis.

Contoh pola pengembangan Sugesti :

Kebersihan adalah sebagian dari iman. Untuk itu, kita harus menjaga kebersihan di sekitar
kita dan dimanapun kita berada. Kita bisa melakukan hal-hal dari yang sederhana, seperti
membuang sampah pada tempatnya. Sampah yang tidak dikelola dengan baik akan berdampak
buruk yang datang secara langsung kepada kita.

Saat musim hujan, pintu-pintu air akan dipenuhi oleh tumpukan sampah yang menyebabkan
air sungai meluap dan menyebabkan banjir. Sampah yang kita buang sembarangan juga akan
menyumbat aliran-aliran air pada selokan di sekitar rumah. Maka dari itu, kita perlu berhenti
berfikir bahwa masalah sampah itu bukan masalah kita. Marilah kita sama-sama memulai
membiasakan diri untuk menjaga kebersihan di lingkungan untuk kesejahteraan bersama.
Sinopsis Putri Sedaro Putih

Sedaro Putih adalah putri bungsu dari enam bersaudara. Semenjak kedua orang tua mereka
meninggal dunia, putri sedaro putih di rawat oleh keenam saudara lelaki nya. Mereka sangat
menyayanginya adik bungsu nya itu. Keenam saudara nya bekerja menggarap sebidang tanah di tepi
hutan. Segala kebutuhan si bungsu mereka usahakan terpenuhi dengan usaha sekuat tenaga.

Pada suatu malam Putri Sedaro Putih bermimpi. Dimimpinya ia di datangi lelaki tua yang
mengatakan ‘’Putri Sedaro Putih adalah nenek dari keenam saudara nya. Ajalnya sudah dekat,
karena itu bersiaplah engkau menghadapinya‘’. Lelaki tersebut menyampaikan pesan bahwa dari
pusaran kubur akan tumbuh sebuah pohon yang tidak pernah ada pada masa itu. Pohon tersebut
akan banyak memberi manfaat bagi umat manusia.

Putri Sedaro Putih sangat terkesan akan mimpi itu, sehingga setiap hari ia selalu terbayang
akan kematiannya. Makan dan minum terlupakan olehnya. Hal ini mengakibatkan tubuhnya
menjadi kurus dan pucat. Saudara sulung sebagai pengganti orang tua nya sangat memperhatikan
Putri Sedaro Putih. Ia menanyakan ap sebab adiknya sampai bersedih hati seperti itu. Kemudian
Putri Sedaro Putih menceritakan semua mimpi sambil menangis tersedu-sedu. Lalu sang kakak
menghibur adik bungsu nya untuk tidak perlu memikirkan mimpi yang hanya hiasan tidur bagi
semua orang.

Hari-hari berlalu mimpi tersebut menjadi kenyataan. Putri Sedaro Putih meninggal tanpa
menderita sakit terlebih dahulu. Seperti yang di ceritakan Putri Sedaro Putih. Di tengah pusara nya
tumbuh sebatang pohon asing yang belum pernah di lihat oleh para kakak-kakak nya. Pohon
tersebut di pelihara dengan penuh kasih sayang.

Hingga lima tahun kemudian, pohon tersebut berbunga dan berbuah. Seorang saudara Putri
Sedaro Putih berziarah ke kubur itu kemudian melihat seekor tupai menghampiri buah sedaro putih
dan menggigit sampai buah itu terlepas dari tangkainya. Dari tangkai buah terlepas, keluarlah cairan
berwarna kuning jernih. Kemudian ia mendekati batang tersebut. Cairan yang menetes, lalu di
dijalat untuk mengatahui rasa air tengkai buah itu. Ternyata air itu terasa sangat manis.

Dengan wajah berseri, ia pulang menemui saudara-saudara nya. Di ceritakan peristiwa yang
terjadi, lalu mereka sepakat untuk menyadap air tangkai buah pohon Sedaro Putih. Perolehan
mereka semakin hari semakin banyak. Lalu mereka sepakat untuk membuat suatu percobaan
dengan memasak air sadapan itu sampai kental lalu di didinginkan sampai keras membeku dan
berwarna coklat.

Saat peristiwa tersebut pohon Sedaro Putih di sebut dengan pohon enau atau pohon aren.
Air yang keluar dari tangkai buah dinamakan nira, sedangkan air nira yang dimasak sampai
mengental dan dibiarkan membeku disebut gula merah atau gula aren.
Deskripsi Buku

Judul Buku : Legenda Cerita Rakyat Nusantara


Pengarang : M. Ihsan Permana
Penerbit : Sendang Ilmu – Solo
Cetakan :-
Tahun Terbit :-
Bahasa : Indonesia
Jumlah Halaman : 192
Kertas Isi : Buram
Cover : Soft
Ukuran : 15 X 21
Berat : 400gr

Tema : Kekeluargaan dan Kasih sayang tulus Para Kakak kepada adik
bungsu.

Tokoh : - Kakak pertama


- Kakak Kedua
- Kakak Ketiga
- Kakak Keempat
- Kakak Kelima
- Kakak Keenam
- Putri Sedaro Putih ( Tokoh Utama )

Watak Tokoh : - Kakak Pertama : Perhatian, Saya Kepada Adik


- Kakak Kedua : Perhatian, Saya Kepada Adik
- Kakak Ketiga : Perhatian, Saya Kepada Adik
- Kakak Keempat : Perhatian, Saya Kepada Adik
- Kakak Kelima : Perhatian, Saya Kepada Adik
- Kakak Keenam : Perhatian, Saya Kepada Adik
- Putri Sedaro Putih : Periang, Baik, Senang Bekerja Dirumah

Alur : Maju

Amanat : Orang yang memiliki budi pekerti yang baik akan tumbuh pula
kebaikan-kebaikan lainnya di dunia, bahkan setelah orang tersebut
meninggal sekalipun.

Anda mungkin juga menyukai