Anda di halaman 1dari 4

A.

Komponen pendukung Sistem Operasi


1. Manajemen proses
Proses adalah sebuah program yang sedang dijalankan (eksekusi). Suatu proses
memerlukan sumberdaya pada saat eksekusi yaitu CPU time, memori, berkas dan
peranti I/O. Peranan manajemen proses antara lain adalah pembuatan dan
penghapusan proses, penundaan dan pelanjutan proses, serta menyediakan
mekanisme untuk sinkronisasi dan komunikasi antar proses.
2. Manajemen memori utama
Memori adalah tempat penyimpanan instruksi/data dari program. Pentimpanan
yang cepat dapat mengimbangi kecepatan eksekusi instruksi CPU. Memori yang
tersimpan terdiri dari array words/byte yang besar. Sedangkan alamat digunakan
untuk mengakses data. Umumnya main memori bersifat volatile atau tidak
permanen, akan hilang jika komputer dimatikan.
3. Manajemen berkas/file
Berkas adalah kumpulan informasi yang saling berkaitan dan dikelola sebagai satu
kesatuan. Biasanya berkas merepresentasikan program dan data. Manajemen
berkas memudahkan kita untuk penyimpanan dan pembacaan kembali data. Untuk
membedakan tiap berkas, dalam penamaan diberikan tambahan ekstensi atau
akhiran yang mengidentifikasikan jenis berkas tersebut.
4. Manajemen I/O
Perangkat I/O merupakan suatu perangkat yang sangat penting bagi komputer.
Perangkat ini sebagai jembatan penghubung antara pengguna dengan
komputer.Peran sistem operasi dalam manajemen input output yaitu mengelola dan
mengontrol operasi input output dan perangkat input output itu sendiri.
5. Manajemen penyimpanan sekunder
Berbeda dengan manajemen memori utama. Penyimpanan sekunder ini menyimpan
data secara permanen. Karena memori utama bersifat sementara dan
kapasistasnya terlalu kecil, maka untuk menyimpan semua data dan program
secara permanen, sistem komputer harus menyediakan penyimpanan sekunder
untuk dijadikan backup memori utama.
6. Jaringan
Jaringan atau sistem terdistribusi merupakan kumpulan prosesor yang tidak berbagi
memori atau clock. Setiap prosesor memiliki memori lokal masing-masing. Prosesorprosesor ini terhubung dalam suatu jaringan komunikasi.
B. Tingkatan Layer pada sisterm komputer

1. Layer perangkat fisik (Physical Device Layer). Dalam prakteknya merupakan


layer komponen elektrik dan elektronik. Perangkat komputer modern yang paling
canggih pun terbangun dari komponen elektronik sederhana seperti transistor,
kapasitor, dan resistor dan komponen ini mengandalkan pada power supply dan
lingkungan operasi yang cocok.
2. Layer logika digital (Digital Logic Layer). Semua operasi mesin yang paling
dasar diberikan pada tingkat ini. Elemen-elemen dasar pada tingkat ini dapat
menyimpan, memanipulasi, dan mentransmisi data dalam bentuk representasi
biner sederhana.
3. Layer microprogrammed (Microprogrammed Layer). Penggunaan layer
microprogrammed memungkinkan pabrikan memproduksi family of processors,
yang semuanya memproses set instruksi mesin yang sama pada layer mesin,
namun mereka berbeda dalam hal konstruksi dan kecepatannya.
4. Layer mesin (Machine Layer). Adalah tingkat hardware level yang paling bawah,
dimana program dapat dituliskan dan memang hanya instruksi bahasa mesin
(machine language) yang dapat diinterpretasikan secara langsung oleh hardware.

C. Sistem Pelayanan Pada Sebuah Operasi komputer


1. Pembuatan program (program creation) : Sistem operasi menyediakan
beragam fasilitas dan layanan untuk membantu pemrogram menulis program
seperti edotor, biasanya berbentuk program utilitas. Program utilitas bukan bagian
sistem operasi tapi dapat diakses lewat sistem operasi.
2. Eksekusi program : Sejumlah tugas perlu dilakukan untuk mengeksekusi
program. Instruksi-instruksi dan data harus dimuat ke memori utama, perangkatperangkat masukan/keluaran dan berkas-berkas harus diinialisasi, serta sumber
daya-sumber daya harus disiapkan. Sistem operasi harus menangani semua itu
untuk pemakai/program.
3. Pengaksesan perangkat masukan : Program yang sedang dijalankan kadang
kala membutuhkan Masukan/Keluaran. Untuk efisiensi dan keamanan, pengguna
biasanya tidak bisa mengatur peranti Masukan/Keluaran secara langsung, untuk
itulah sistem operasi harus menyediakan mekanisme dalam melakukan operasi
Masukan/Keluaran.
4. Pengaksesan system : Pada sistem public atau pemakai bersama (shared
sistem), sistem operasi mngendalikan pengaksesan ke sumber daya-sumber daya
sistem secara keseluruhan. Fungsi pengaksesan harus menyediakan proteksi
terhadap sumber daya dan data dari pemakai tak diotorisasi serta harus
menyelesaikan konflik-konfik dalam perebutan sumber daya.
5. Deteksi dan memberi tangggapan terhadap kesalahan : Sistem operasi harus
selalu waspada terhadap kemungkinan error. Error dapat terjadi di CPU dan memori
perangkat keras, Masukan/Keluaran, dan di dalam program yang dijalankan
pengguna. Untuk setiap jenis error sistem operasi harus bisa mengambil langkah

yang tepat untuk mempertahankan jalannya proses komputasi. Misalnya dengan


menghentikan jalannya program, mencoba kembali melakukan operasi yang
dijalankan, atau melaporkan kesalahan yang terjadi agar pengguna dapat
mengambil langkah selanjutnya.
D. Tipe Tipe Sistem Operasi
Sistem Operasi adalah seperangkat program yang mengelola sumber daya
perangkat keras komputer, dan menyediakan layanan umum untuk aplikasi
perangkat lunak. Sistem operasi adalah jenis yang paling penting dari perangkat
lunak sistem dalam sistem komputer. Tanpa sistem operasi, pengguna tidak dapat
menjalankan program aplikasi pada komputer mereka, kecuali program aplikasi
boot diri. Beberapa tipe dari sistem operasi yaitu :
1. Real-time Operating System.
2. Multi-user dan Single-user Operating System.
3. Multi-tasking dan tasking Operating System-Single.
4. Distributed Operating System.
5. Embedded System.
E. Definsi dari:
.
1.
Time-Sharing System
Time-Sharing System adalah beberapa terminal terhubung secara seri ke sebuah
host komputer. Dalam proses TSS mulai nampak perpaduan teknologi komputer dan
teknologi telekomunikasi yang pada awalnya berkembang sendiri- sendiri. Timesharing merupakan sebuah cara di mana sebuah sistem mengizinkan beberapa
pengguna atau proses untuk menggunakan CPU dan memori. Dalam sistem
tersebut, sistem operasi akan menggilir proses-proses yang sedang berjalan, dan
mengizinkan setiap proses untuk dijalankan oleh CPU (serta disimpan di dalam
memori), sebelum pindah ke proses selanjutnya. Mesin-mesin tersebut telah
menjadi cukup cepat sehingga kebanyakan pengguna saat itu dapat merasakan
seolah-olah mereka menggunakan mesin tersebut hanya untuk sendiri. Secara
teori, time-sharing mampu mengurangi biaya komputasi secara signifikan,
mengingat sebuah mesin dapat digunakan oleh beberapa pengguna, bahkan ada
yang mencapai angka ratusan pengguna.
2. Scheduling
Scheduling merupakan algoritma penjadwalan yang mendahulukan proses yang
memiliki prioritas tertinggi. Setiap proses memiliki prioritasnya masingmasing.Prioritas suatu proses dapat ditentukan melalui beberapa karakteristik
antara lain:
1. Time limit.
2. Memory requirement.
3. Akses file.
4. Perbandingan antara burst M/K dengan CPU burst.

5.

Tingkat kepentingan proses.

Priority scheduling juga dapat dijalankan secara preemptive maupun nonpreemptive. Pada preemptive, jika ada suatu proses yang baru datang memiliki
prioritas yang lebih tinggi daripada proses yang sedang dijalankan, maka proses
yang sedang berjalan tersebut dihentikan, lalu CPU dialihkan untuk proses yang
baru datang tersebut. Sementara itu, pada non-preemptive, proses yang baru
datang tidak dapat menganggu proses yang sedang berjalan, tetapi hanya
diletakkan di depan queue.
3. Swapping
Swapping adalah suatu proses yang dapat dialihkan sementara dari memori ke
suatu tempat penyimpanan, dan dipanggil kembali ke memori jika akan
melanjutkan eksekusi. Sebuah proses harus berada di memori untuk dieksekusi.
Proses juga dapat ditukar (swap) sementara keluar memori ke backing store dan
kemudian dibawa kembali ke memori untuk melanjutkan eksekusi. Proses swapping
menukarkan sebuah proses keluar dari memori untuk sementara waktu ke sebuah
penyimpanan sementara dengan sebuah proses lain yang sedang membutuhkan
sejumlah alokasi memori untuk dieksekusi. Tempat penyimpanan sementara ini
biasanya berupa sebuah fast disk dengan kapasitas yang dapat menampung semua
salinan dari semua gambaran memori serta menyediakan akses langsung ke
gambaran tersebut. Jika eksekusi proses yang dikeluarkan tadi akan dilanjutkan
beberapa saat kemudian, maka ia akan dibawa kembali ke memori dari tempat
penyimpanan sementara tadi.
4.

Partitioning
Partitioning adalah proses pembagian database atau memori menjadi beberapa
bagian yang terpisah dan seolah-olah bagian tersebut terpisah secara fisik. Partisi
terbagi menjadi 3 yaitu :
o Primary Partition atau partisi utama, yakni partisi yang dapat digunakan untuk
melakukan proses booting sistem operasi dan menyimpan data pengguna.
Jumlahnya hanya empat buah saja dalam satu hard disk. Jika terdapat sebuah
partisi tambahan, maka jumlahnya akan berkurang menjadi tiga buah partisi utama.
o Extended Partition atau partisi tambahan, yakni partisi yang dapat menampung
beberapa partisi logis. Partisi ini sebenarnya merupakan salah satu jenis dari partisi
utama. Jumlahnya hanya boleh satu buah saja.
o Logical Partition atau partisi logis, yakni partisi yang tidak dapat digunakan
untuk melakukan proses booting sistem operasi, dan hanya dapat menyimpan data
pengguna. Jumlahnya tidak dibatasi, artinya dalam satu hard disk boleh terdapat
banyak logical partition yang menginduk kepada satu buah partisi tambahan.

Anda mungkin juga menyukai