Anda di halaman 1dari 20

JENIS-JENIS KARYA ILMIAH

(DISERTASI, LAPORAN/PAPER, DAN KERTAS KERJA)

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Menulis Karya Ilmiah


Dosen Pengampu Dr. Warsiman, M.Pd.

Oleh:
Ratih Tri Pertiwi (165110701111010)
Yuli Widya Nur Anisa (165110700111012)
Intanova Mahdavikia (165110701111003)
Himmah Silvana Shiva (165110700111023)
Dika Mahendra (165110700111018)

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG - 2019
DAFTAR ISI

Halaman Judul ........................................................................................... 1


Daftar Isi ..................................................................................................... 2
Daftar Gambar ........................................................................................... 3
BAB I Pendahuluan ................................................................................... 4
A. Latar Belakang ................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah Jenis-Jenis Karya Ilmiah ................................... 4
C. Tujuan Jenis-Jenis Karya Ilmiah ...................................................... 5
BAB II Jenis-Jenis Karya Ilmiah ............................................................. 6
A. Disertasi ........................................................................................... 6
B. Laporan atau Paper .......................................................................... 12
C. Kertas Kerja ..................................................................................... 15
BAB III Penutup ........................................................................................ 19
A. Simpulan .......................................................................................... 19
B. Saran ................................................................................................ 19
Daftar Pustaka ........................................................................................... 20

2
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kertas Kerja .............................................................................. 17


Gambar 2. Neraca Lajur ............................................................................. 18
Gambar 3. Working Balance Sheet ............................................................ 18

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Karya tulis memiliki berbagai macam jenis dan dapat dilihat dari bentuk
penyajiannya serta dari kajiannya. Pada dasarnya karya ilmiah disajikan dengan
isi yang ilmiah, ditulis secara ilmiah. Sebagai karya tulis ilmiah memang karya
ilmiah disajikan secara ilmiah yang umumnya tidak dipahami oleh setiap orang
atau hanya dipahami oleh orang tertentu. Karya tulih seperti ini merupakan karya
tulis akademis atau karya tulis pendidikan. Biasanya karya tulis ilmiah ini
dimaksudkan untuk kepentingan akademisi, selain itu terdapat juga karya tulis
ilmiah yang dipublikasikan untuk kepentingan umum, artinya semua orang dapat
membaca dan dapat memahami karya tulis ilmiah tersebut.
Setiap karya ilmiah memiliki tujuan yang berbeda-beda.perbedaan ini
dapat dilihat melalui jenis karya ilmiah tersebut. jenis karya ilmiah meliputi
disertasi, laporan/paper, serta kertas kerja. Pada karya tulis ilmiah disertasi ditulis
oleh seseorang yang sedang menempuh S-3, dan untuk mendapatkan gelar Dr
(Doktor). Kusmana (2015:98) memaparkan bahwa disertasi merupakan karangan
ilmiah/tulisan ilmiah yang memiliki derajat keilmiahan paling tinggi jika
dibandingkan karya ilmiah yang lain misalnya skripsi dan tesis .Selain itu juga
terdapat karya tulis ilmiah laporan/paper. Laporan/paper ini memiliki tujuan untuk
melaporkan hasil penelitian seseorang yang telah selesai melakukan penelitian.
Terdapat juga kertas kerja, kertas kerja ini ditulis seseorang yang bertujuan untuk
melaporkan evaluasi ata sebuah kegiatan tertentu yang dapat berupa makalah. Jadi
setiap karya tulis ilmiah memiliki tujuan yang berbeda-beda.

B. Rumusan Masalah Jenis-Jenis Karya Ilmiah


1. Apa saja jenis-jenis karya ilmiah?
2. Apa saja yang dimaksud karya ilmiah?

4
C. Tujuan Masalah Jenis-Jenis Karya Ilmiah
Untuk memberikan informasi mengenai berbagai jenis karya ilmiah
beserta pengertiannya, perbedaan, tujuan setiap karya ilmiah, sistematika, dan
kriteria dalam karya ilmiah

5
BAB II
JENIS-JENIS KARYA ILMIAH

Karya tulis ilmiah merupakan suatu karangan yang penyajiannya


berdasarkan hasil dari suatu penelitian. Menurut Kusmana (2015:3) karya tulis
atau karangan ilmiah meyajikan suatu gagasan atau sebuah argumen kelimuan
yang berdasarkan fakta. Suatu gagasan atau sebuah argumen yang digunakan
dalam suatu karya ilmiah harus bisa dipercaya dan diterima kebenarannya oleh
pembaca. Adapun jenis-jenis karya ilmiah adalah artikel, makalah, skripsi, tesis,
disertasi, laporan/paper, dan kertas kerja. Berikut ini akan dijelaskan mengenai
jenis-jenis karya ilmiah disertasi, laporan/paper, dam kertas kerja.

A. Disertasi
Disertasi merupakan syarat utama bagi mahasiswa S-3 untuk menyelesaikan
masa studinya. Kusmana (2015:98) memaparkan bahwa disertasi merupakan
karangan ilmiah/tulisan ilmiah yang memiliki derajat keilmiahan paling tinggi jika
dibandingkan karya ilmiah yang lain misalnya skripsi dan tesis. Pernyataan
tersebut tidak berlebihan karena disertasi tercipta setelah melakukan penelitian
yang memerlukan waktu yang cukup lama sehingga dari penelitian tersebut
seorang peneliti mampu merumuskan suatu teori, temuan atau model baru sesuai
bidang keilmuan yang ditekuninya yang tertuang dalam disertasi.
Penyusunan disertasi dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitian
yang sesuai. Dalam bukunya yang berjudul “Merancang Karya Tulis Ilmiah”,
Kusmana (2015:99) mengatakan bahwa peneliti dalam memilih metodologi
penelitian yang akan digunakannya untuk menyusun disertasi harus mampu
menjelaskan alasan mengapa dia memilih metodologi penelitian tersebut dan
mampu mempertanggungjawabkannya secara ilmiah.
Disertasi merupakan karangan ilmiah yang umumnya memerlukan waktu
yang lama untuk memperoleh data penelitiannya. Hal tersebut dilatarbelakangi
oleh hubungan antara karakteristik dan sumber data penelitian atau objek yang
diteliti memerlukan kecermatan yang tinggi agar tidak terjadi penyimpangan dari

6
penelitian yang dilakukan. Lebih lanjut Kusmana juga menambahkan, teori yang
digunakan dalam disertasi dapat dipandang sebagai argumen yang memerlukan
pembuktian dan pembuktian tersebut hanya dapat dilakukan melalui sebuah
penelitian.
Pada penulisan disertasi terdapat bagian-bagian atau susunan penulisan yang
harus ada dalam laporan disertasi. Berikut ini bagian-bagian atau susunan
penulisan disertasi menurut “Pedoman Penulisan Disertasi Doktor” (Zaim,
2016:11-25). Karya tulis ilmiah yang berupa tesis atau disertasi, lazimnya dibagi
menjadi tiga bagian yaitu: bagian awal, bagian utama dan bagian akhir.
Pada bagian awal laporan disertasi merupakan bagian awal yang sangat
penting. Hal tersebut dikarenakan bagian awal tersebut terdiri dari dari sampul,
halaman pengesahan, halaman pedoman penggunaan disertasi, halaman
peruntukan, halaman kata pengantar, halaman daftar isi, halaman daftar lampiran,
halaman daftar gambar dan ilustrasi, halaman daftar tabel, dan halaman daftar
singkatan dan lambang.
Dari penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa terdapat urutan tentang
bagian awal penulisan laporan disertasi yang harus dicantumkan secara berurutan.
Berikut ini merupakan penjelasan dari rincian bagian awal laporan disertasi.
Pertama, halaman sampul terdiri dari dua bagian yaitu, sampul luar yang
menggunakan karton (hard cover) dan sampul dalam menggunakan kertas HVS
bewarna putih. Pada punggung sampul dicantumkan nama penulis, judul disertasi
dan tahun kelulusan.
Kedua, halaman pengesahan dicetak pada halaman baru. Halaman ini
antara lain, memuat judul Disertasi, nama mahasiswa S-3, NIM, program studi,
nama dan tanda tangan pembimbing, serta tanggal pengesahan Disertasi.
Ketiga, halaman pedoman penggunaan disertasi dicetak pada halaman baru
dan diberi judul “Pedoman Penggunaan Disertasi”. Halaman ini memuat pedoman
penggunaan disertasi. Disertasi dalam bentuk yang asli bukan merupakan hasil
penerbitan. Oleh karena itu, peredarannya sangat terbatas.

7
Keempat, halaman peruntukan (dedication) bukan halaman yang
diharuskan. Jika ada, pada halaman tersebut dituliskan untuk siapa disertasi
tersebut didedikasikan.
Kelima, halaman kata pengantar dicetak pada halaman baru. Pada halaman
ini mahasiswa S-3 berkesempatan untuk menyatakan terima kasih secara tertulis
kepada pembimbing dan perorangan lainnya yang telah memberi bimbingan,
nasihat, saran dan kritik, serta kepada mereka yang telah membantu melakukan
penelitian, kepada perorangan atau badan yang telah memberi bantuan
pembiayaan, dan sebagainya.
Keenam, halaman daftar isi dicetak pada halaman baru dan diberi judul
daftar isi (ukuran 14, cetak tebal) yang ditulis dengan huruf kapital dan tidak
diakhiri dengan titik. Baris-baris kata pada halaman daftar isi berjarak satu spasi.
Halaman ini memuat nomor bab, nomor anak bab, judul bab, judul anak bab, serta
nomor halaman tempat judul bab dan judul anak bab. Ketiganya (nomor bab,
judul bab, dan nomor halaman) masing-masing dituliskan pada tiga kolom yang
berurutan.
Ketujuh, halaman daftar lampiran dicetak pada halaman baru. Baris-baris
kata pada halaman daftar lampiran berjarak satu spasi. Halaman ini memuat
nomor lampiran, anak lampiran, judul lampiran, dan judul anak lampiran serta
nomor halaman tempat judul lampiran dan judul anak lampiran dimuat.
Kedelapan, halaman daftar gambar dan ilustrasi dicetak pada halaman
baru. Baris-baris kata pada halaman daftar gambar dan ilustrasi berjarak satu
spasi. Halaman ini memuat nomor gambar/ilustrasi, judul gambar/ilustrasi, dan
nomor halaman tempat gambar/ilustrasi dimuat.
Kesembilan, halaman daftar tabel dicetak pada halaman baru. Baris-baris
kata pada halaman daftar tabel berjarak satu spasi. Halaman ini memuat nomor
tabel, judul atau nama tabel, dan nomor halaman tempat tabel dimuat. Penulisan
nomor tabel sama dengan penulisan nomor gambar/ilustrasi, penulisan judul atau
nama tabel juga sama dengan penulisan judul gambar/ilustrasi. Nomor halaman
yang ditulis dengan angka Arab menunjukkan nomor halaman tempat tabel
dimuat.

8
Kesepuluh, halaman daftar singkatan dan lambang ditulis pada halaman
baru. Baris-baris kata pada halaman daftar singkatan dan lambang berjarak satu
spasi. Halaman ini memuat singkatan istilah, satuan dan lambang variabel/besaran
(ditulis di kolom pertama), nama variabel dan nama istilah lengkap yang ditulis di
belakang lambang dan singkatannya (ditulis di kolom kedua), dan nomor halaman
tempat singkatan lambang muncul untuk pertama kali (ditulis di kolom ketiga).
Setelah bagian awal terdapat pula bagian utama suatu karya ilmiah
disertasi. Bagian utama tersebut terdiri dari beberapa bab yang disesuaikan dengan
kebutuhan dan ruang lingkup penelitian. Pada bagian utama penulisan laporan
disertasi ini terdiri dari bab pendahuluan, bab tinjuan pustaka, bab-bab dalam
tubuh utama disertasi, bab kesimpulan, dan bab penulisan pustaka.
Pada bab pendahuluan terdapat judul bab, yaitu Pendahuluan (ukuran 14,
cetak tebal), ditulis dengan huruf kecil kecuali huruf pertama, dicetak sejajar
dengan bab I tanpa titik di belakang huruf terakhir dan diletakkan secara simetris
(centered) pada halaman. Bab pendahuluan sedikitnya memuat (boleh dirinci
dalam bentuk subbab) hal-hal berikut: (1) latar belakang dan deskripsi
permasalahan; (2) maksud, tujuan, lingkup, dan batasan permasalahannya; (3)
masalah yang dikaji (statement of the problem), pertanyaan penelitian (research
question); (4) cara pendekatan dan metodologi penelitian yang digunakan; (5)
asumsi; (6) hipotesis; (7) kebaruan dan orisinalitas (novelty and originality);
Bagian latar belakang dan deskripsi permasalahan berisi fenomena
saintifik suatu keadaan yang melahirkan kerangka pemikiran dan masalah yang
menjadi latar belakang dilakukannya penelitian. Latar belakang dapat berupa
alasan penelitian yang strategis maupun alasan spesifik terkait dengan topik
penelitian yang baru dalam kerangka pencapaian target penelitian disertasi. Serta
harus mengandung uraian singkat mengenai permasalahan besar yang berkaitan
dengan topik penelitian. Kaitan antara topik penelitian disertasi dengan topik-
topik penelitian lainnya yang ada pada permasalahan besar tersebut harus dapat
dinyatakan dengan jelas, begitu juga kaitan antara topik penelitian disertasi
dengan topik/permasalahan penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti

9
sebelumnya, baik oleh peneliti yang bersangkutan (pengusul) maupun oleh
peneliti lainnya.
Bagian maksud, tujuan, lingkup, dan batasan permasalahannya berisi
uraian yang harus selaras dengan latar belakang penelitian.
Masalah yang dikaji (statement of the problem) atau pertanyaan penelitian
(research question) berisi perumusan kerangka pemikiran atas permasalahan yang
dikaji, dalam bentuk pernyataan masalah ataupun pertanyaan penelitian.
Cara pendekatan dan metodologi penelitian yang digunakan berisi uraian
tentang langkah atau tahapan serta metode yang digunakan selama penelitian
dilakukan. Metodologi harus disajikan secara rinci dan jelas sesuai tahapan-
tahapan penelitian. Dalam metodologi juga ditampilkan rancangan penelitian,
termasuk cara pengolahan data serta software komputer yang digunakan.
Asumsi berisi tentang anggapan atau dugaan sebagai landasan dasar atau
asas untuk menyusun kerangka hipotesis penelitian.
Hipotesis adalah suatu pernyataan yang merupakan jawaban sementara
atas permasalahan yang dihadapi berdasarkan pengetahuan yang ada dan yang
masih harus dibuktikan kebenarannya melalui penelitian yang dilakukan.
Hipotesis dirumuskan secara singkat dan padat.
Kebaruan dan orisinalitas (novelty and originality) yang dimaksud adalah
suatu kajian, penemuan teknologi atau suatu metode yang betul-betul baru dari
suatu penelitian ilmiah yang dari kontribusi ilmiahnya akan timbul suatu
cakrawala keilmuan baru yang penting dan berharga untuk diteliti serta sangat
mungkin merambah ke bidang ilmu yang lain dan mengusulkan
topik/permasalahan penelitian yang sudah (pernah) diajukan dan dilakukan, tetapi
belum selesai dilaksanakan oleh peneliti sebelumnya, kemudian dijadikan topik
untuk kajian disertasi saat ini yang dilakukan dengan metode dan cara yang sama
dengan yang sebelumnya, maka hal ini bukan merupakan kebaruan, kecuali jika
dilakukan dengan metode dan cara (pendekatan) baru yang sama sekali berbeda
dengan sebelumnya. Jadi pada dasarnya, meskipun suatu topik/permasalahan
sudah pernah dilakukan, apabila dilakukan lagi dengan metode dan cara baru,

10
akan menghasilkan kajian baru. Dalam hal ini, kebaruannya adalah metode dan
cara (pendekatan) yang baru.
Pada bab tinjauan pustaka berisi uraian tentang alur pikir dan
perkembangan keilmuan dalam topik kajian. Pada hakikatnya, hasil penelitian
seorang peneliti bukanlah satu penemuan baru yang berdiri sendiri melainkan
sesuatu yang berkaitan dengan hasil penelitian sebelumnya. Pada bab tinjauan
pustaka ini harus dielaborasikan hasil peneliti terdahulu yang berkaitan dengan
masalah yang dikaji oleh mahasiswa S-3 sedemikian rupa sehingga memberikan
gambaran perkembangan pengetahuan yang mendasari penulisan Disertasi.
Dengan tinjauan pustaka ini mahasiswa S-3 juga ingin menunjukkan bahwa ia
menguasai ilmu pengetahuan yang mendasari atau terkait dengan permasalahan
yang dikaji. Dengan demikian maka tinjauan pustaka bukanlah uraian mengenai
metode dan/ataupun dasar-dasar teori yang sudah lazim maupun yang akan
digunakan.
Tinjauan pustaka hendaklah disusun sesuai dengan urutan perkembangan
cabang ilmu pengetahuan yang dikandungnya. Tinjauan pustaka berisi pula ulasan
tentang kesimpulan yang terdapat pada setiap judul dalam daftar pustaka dan
dalam hubungan ini mahasiswa S-3 menunjukkan mengapa dan bagaimana
dipilihnya topik kajian serta arah yang ditempuhnya dalam menyelesaikan
pembahasan/penyelesaian topik kajian tersebut. Bila dipandang perlu untuk
tinjauan pustaka dapat disisipkan pada bab-bab isi (sesuai dengan keperluan
penulisan dan kelaziman pada masing-masing disiplin keilmuan) dan tidak harus
ditulis dalam bab terpisah.
Bab-bab dalam tubuh utama disertasi jumlah babnya disesuaikan dengan
keperluan. Dalam bab-bab tersebut diuraikan secara rinci cara dan pelaksanaan
kerja, hasil pengamatan percobaan atau pengumpulan data dan informasi
lapangan, pengolahan data dan informasi, analisis dan pembahasan dari data dan
informasi tersebut serta pembahasan hasil (discussion).
Bab kesimpulan memuat elaborasi dan rincian kesimpulan yang dituliskan
pada abstrak. Saran untuk kajian lanjutan serta practical implication dari kerja
mahasiswa S-3 dapat dituliskan pada bab ini.

11
Sumber rujukan (pustaka) dapat terdiri atas tiga sumber rujukan, yaitu: (1)
rujukan yang bersumber dari buku ilmiah, makalah ilmiah dalam jurnal, rosiding,
dll; (2) rujukan yang bersumber dari surat kabar, film, dan televisi; dan (3)
pustaka yang bersumber dari situs internet. Jika pustaka bersumber dari tiga
sumber rujukan sebagaimana disebutkan di atas, maka dalam daftar pustaka
setelah rujukan pertama (yang berasal dari buku ilmiah, makalah ilmiah dalam
jurnal, prosiding, dll.), dibuat judul pustaka yang berasal dari rujukan kedua (surat
kabar, film atau televisi), kemudian rujukan dari situs internet. Seperti yang telah
disampaikan, sumber referensi yang berasal dari televisi, film, dan koran boleh
digunakan apabila sebagai bagian dari substansi atau materi penelitian disertasi.
Daftar pustaka disusun berurutan berdasarkan abjad menurut nama
keluarga penulis pertama dan tidak perlu nomor urut. Baris-baris dari setiap
pustaka dicetak dengan jarak satu spasi, sedangkan baris pertama dari pustaka
berikutnya juga dicetak satu spasi di bawah garis terakhir pustaka yang
mendahuluinya. Huruf pertama dari baris pertama dari setiap pustaka merupakan
huruf awal nama penulis pertama. Baris kedua yang merupakan kelanjutan
pustaka dari baris pertama, huruf awalnya dimulai 7 ketukan atau rongak
(hanging indentation: 1,27 cm) dari huruf pertama pada baris pertama.
Bagian akhir pada disertasi adalah lampiran. Lampiran memuat data atau
keterangan lain yang berfungsi untuk melengkapi uraian yang disajikan dalam
bagian utama disertasi. Lampiran dapat berupa, hasil perhitungan, hasil analisis
statistik, kuisioner, uraian metode analisis, gamabr, peta, dan lain sebagainya.
Pada prinsipnya, lampiran merupakan tambahan penjelasan yang bermanfaat,
tetapi tidak dibahas langsung dalam teks karena disajikan dalam teks akan
mengganggu konteks bahasan.

B. Laporan atau Paper


Laporan ilmiah merupakan gabungan dari kata laporan dan ilmiah. Dalam
KBBI edisi kelima dijelaskan bahwa kata laporan merupakan segala sesuatu yang
dilaporkan, sedangkan ilmiah memiliki arti sebagai sesuatu yang bersifat

12
keilmuan. Dari pengertian tersebut dapat ditarik pengertian laporan ilmiah secara
sederhana yaitu sesuatu yang dilaporkan dan bersifat keilmuan.
Sejalan dengan pemberian definisi yang sederhana tersebut, Kusmana
(2015:91) turut menjelaskan lebih lanjut mengenai defini tersebut. Beliau
mendefinisikan laporan ilmiah sebagai jenis karya tulis yang mendeskripsikan
argumen ilmiah berdasarkan suatu penelitian atau kajian. Dari pengertian tersebut
laporan ilmiah dipandang sebagai karya tulis yang dalam penulisannya
memerlukan suatu penelitian atau pengkajian terhadap data-data yang terkait.
Berdasarkan dua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa laporan
ilmiah merupakan salah satu bentuk karangan ilmiah yang didalamnya berisi
argumen berupa fakta-fakta dari hasil penelitian maupun pengkajian.
Berkaitan dengan data-data yang menjadi pokok pembahasan dalam
laporan ilmiah, maka laporan ilmiah dibedakan menjadi 3 macam, yaitu: (1)
laporan hasil penelitian lapangan (field research); (2) laporan kajian pustaka (desk
research); dan (3) laporan penyelesaian studi (makalah, skripsi, tesis, disertasi).
Laporan penelitian merupakan hasil akhir dari penelitian yang telah
dilakukan. Laporan penelitian disajikan dengan menggunakan sistematika
penulisan tertentu. Berikut rincian sistematika penulisan laporan penelitian
menurut Hanum (2009:10): (1) abstrak penelitian; (2) bab I Pendahuluan; (3) bab
II kajian pustaka; (4) bab III metodologi penelitian; (5) bab IV hasil penelitian dan
pembahasan; dan (6) BAB V Kesimpulan dan Saran.
Pada laporan penelitian terdapat bagian abstrak. Bagian ini memuat inti
permasalahan, cara penelitian, hasil dan kesimpulan.
Pada bab I Pendahuluan, peneliti bercerita tentang permasalahan dan
alasan peneliti memilih masalah tersebut. Bab Pendahuluan terdiri dari beberapa
subbab yang meliputi: (a) latar belakang, yang berupa uraian yang disusun dalam
alur pikir yang logis tentang adanya kesenjangan antara kondisi yang ada dan
yang diharapkan serta rasional pentingnya diadakan penelitian; (b) identifikasi
masalah, berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan dapat
diidentifikasi berbagai masalah yang dapat dicari pemecahannya lewat penelitian;
(c) rumusan masalah, setelah dikemukakan pembatasan, permasalahan penelitian

13
dapat dirumuskan dengan ketentuan yang tepat agar memungkinkan kita untuk
memilih fakta-fakta yang diperlukan dalam penyelesaiannya, dapat dijawab
dengan jelas agar jawaban yang ditemukan bersifat terbatas, setiap jawaban
terhadap permasalahan harus dapat diuji oleh orang lain dengan hasil yang sama,
secara objektif pengumpulan data dapat dilakukan, dapat dijawab melalui
penelaahan keilmuan yang didasarkan pada data yang secara riil tersedia, dan
mengandung unsur pengukuran dan definisi variabel yang terdapat dalam masalah
tersebut; (d) tujuan penelitian, harus mengacu pada rumusan masalah. Tujuan
penelitian merupakan kalimat pernyataan dari rumusan masalah; dan (e) definisi
operasional.
Pada bab II berisi tentang kajian pustaka. Bab ini menjelaskan bagian
kajian hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh orang lain (atau diri sendiri)
yang relevan dengan masalah yang tengah diteliti.
Bab III metodologi penelitian berusaha mengemukakan cara penelitian
yang dilakukan. Terdapat pula bagian-bagian di dalamnya yang meliputi: (a) jenis
penelitian yang menjelaskan suatu metode penelitian yang akan digunakan
misalnya jenis penelitian kuantitatif atau kualitatif yang digunakan dalam suatu
penelitian; (b) subjek penelitian atau populasi atau sampel, populasi adalah semua
objek, situasi, peristiwa atau individu yang dikenai sasaran generalisasi,
sedangkan sampel adalah sebagian objek, situasi, peristiwa atau individu yang
diselidiki atau dijadikan sasaran penelitian; (c) teknik pengumpulan data, pada
bagian ini diketengahkan metode pengumpulan data yang digunakan, misalnya
wawancara, pengamatan, kuesioner, atau dokumentasi; dan (d) teknik analisis data
berisi teknik analisis data yang dapat digunakan secara inferensial dan
noninferensial atau deskriptif.
Bagian bab IV hasil penelitian dan pembahasan berusahan memaparkan
secara sistematis hasil penelitian yang telah kita peroleh. Jika memakai tabel-tabel
sebaiknya dinarasikan dan dibahas. Selain itu, lebih baik bila pembahasan berisi
konsep-konsep teori, sehingga dapat diketahui apakah penelitian yang dilakukan
mendukung teori-teori yang ada atau sebaliknya. Apabila menggunakan uji
statistik, diharapkan tidak hanya sampai pada pemerolehan angka statistik saja,

14
melainkan harus dinarasikan makna dari angka-angka tersebut, bila perlu dapat
dibahas dengan memakai teori-teori yang digunakan.
Pada bab V memuat kesimpulan dari pembahasan yang telah dijelaskan.
Di dalamnya juga terdapat saran untuk yang berisi rekomendasi ataupun saran
terkait dengan hasil penelitian yang dilakukan dengan harapan agar penelitian
terhadap objek yang dikaji menjadi lebih baik dan akurat.

C. Kertas Kerja
KBBI edisi kelima memberikan pengertian terhadap kertas kerja sebagai
karangan tertulis yang membahas masalah tertentu yang dikemukakan dalam
suatu seminar untuk mendapat pembahasan lebih lanjut.
Kertas kerja juga diartikan sebagai pengetahuan yang berdasarkan hasil
kajian atau evaluasi program atau kegiatan tertentu yang dikaji berdasarkan teori
dan data yang relevan, untuk dibahas dalam forum rapat kerja atau lokakarya
(Syaefullah, 2015:17). Berdasarkan pengertian ini kertas kerja dipandang sebagai
karya tulis dari hasil penelitian yang mensyaratkan agar karangan tersebut dapat
dipresentasikan dalam sebuah lokakarya atau seminar.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa kertas kerja merupakan karangan
ilmiah yang dihasilkan dari sebuah penelitian yang didalamnya terdapat teori dan
data yang harus dapat dipertanggungjawabkan, kemudian kertas kerja tersebut
dipresentasikan di hadapan audiens dalam sebuah seminar maupun lokakarya.
Kertas kerja selain memiliki penjelasan di atas juga memiliki pengertian
lain yaitu catatan yang disimpan oleh auditor tentang prosedur audit yang
diterapkan, pengujian yang dilaksanakan, informasi yang diperoleh, dan
kesimpulan tentang masalah yang dicapai dalam audit (Boynton, dkk, Tanpa
Tahun:250). Berdasarkan pengertian tersebut, kertas kerja memiliki beberapa
manfaat yang meliputi: 1) dukungan utama bagi laporan audit, 2) cara untuk
melakukan koordinasi dan supervisi audit, dan 3) bukti bahwa audit dilaksanakan
sesuai dengan GAAS.
Kertas kerja sering kali dipadankan arti dengan makalah. Hanya saja kertas
kerja disusun dengan menggunakan analisis atau pembahasan yang lebih

15
mendalam dan tajam jika dibandingkan dengan makalah (Rokhmansyah, dkk,
2018:102). Kertas kerja memiliki sistematika penulisan yang terdiri dari judul,
nama penulis, nama institusi, pendahuluan, isi, penutup, dan daftar rujukan.
Selain sistematika penulisan kertas kerja di atas, terdapat sejumlah teknik
dan mekanisme dasar yang digunakan secara luas dalam penyusunan kertas kerja.
Teknik dasar yang perlu diperhatikan dalam penulisan kertas kerja meliputi: 1)
judul (Heading); 2) nomor indeks (index number); 3) referensi silang (cross-
referencing); 4) tanda koreksi (tic marks); dan 5) tanda tangan dan tanggal
(signatures and dates).
Setiap kertas kerja harus memuat judul yang melingkupi isi dari kertas
kerja. Hal itu dikarenakan judul yang deskriptif dapat digunakan untuk
mengidentifikasi isi dari kertas kerja tersebut.
Selain judul, kertas kerja juga perlu diberikan nomor indeks. Pemberian
nomor indeks ini dimaksudkan untuk tujuan identifikasi atau pengarsipan.
Referensi silang atau cross-referencing digunakan untuk menunjukan
bahwa data dalam suatu kertas kerja diambil dari kertas kerja lain. Sehingga
maksud pemberian referensi silang ini adalah untuk menghubungkan data dari
suatu kertas kerja dengan kertas kerja lain yang memiliki keterkaitan.
Tanda koreksi pada kertas kerja berupa simbol-simbol seperti tanda
pengecekkan (√) berfungsi untuk menunjukkan bahwa auditor telah melaksanakan
sejumlah prosedur pada item-item dimana tanda pengecekan tersebut diberikan,
atau dapat juga berarti bahwa ingormasi tambahan tentang item tersebut dapat
diperoleh pada bagian lain dalam kertas kerja tersebut.
Tanda tangan dan tanggal diberikan pada bagian akhir kertas kerja. Tanda
tangan pada bagian ini diberikan oleh penyusun maupun pe-review kertas kerja
yang telah selesai tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk menunjukkan orang yang
bertanggung jawab pada penyusunan dan peninjauan ulang suatu kertas kerja.
Sebagai salah satu bentuk karya tulis ilmiah, kertas kerja memiliki
beberapa jenis yang meliputi: (1) kertas kerja neraca saldo, (2) skedul dan analisis,
(3) memoranda audit dan dokumentasi informasi penguat, dan (4) ayat jurnal
penyesuaian dan reklasifikasi (Boynton, dkk, Tanpa Tahun:250).

16
Kertas kerja neraca saldo merupakan salah satu jenis kertas kerja yang
paling penting dalam audit. Hal itu dikarenakan oleh beberapa hal: (1) menjadi
mata rantai penghubung antara akun buku besar klien dan item-item yang
dilaporkan dalam laporan keuangan; (2) memberikan dasar untuk mengendalikan
kertas kerja individual; dan (3) mengidentifikasi kertas kerja spesifik yang
memuat bukti audit bagi setiap sistem laporan keuangan.
Skedul kertas kerja (working paper schedule) dan analisis kertas kerja
(working paper analysis) memiliki fungsi yang dapat digunakan secara bergantian
untuk menggambarkan setiap kertas kerja yang memuat bukti yang mendukung
item-item yang yang ada pada kertas kerja neraca saldo.
Memoranda audit (audit memoranda) merupakan jenis kertas kerja yang
merujuk pada data tertulis yang disusun oleh auditor dalam bentuk naratif.
Memoranda memuat komentar-komentar atas pelaksanaan prosedur-prosedur
audit yang meliputi: a) lingkup pekerjaan, b) temuan-temuan, dan c) kesimpulan
audit.
Ayat jurnal penyesuaian merupakan koreksi atas kesalahan klien sebagai
akibat pengabaian atau salah penerapan GAAP. Sementara ayat jurnal
reklasifikasi merupakan kertas kerja yang berkaitan dengan penyajian laporan
keuangan yang benar dengan akun saldo yang sesuai.
Berikut ini contoh-contoh format dari kertas kerja.

17
Gambar 1. Kertas Kerja perusahaan

Gambar 2. Neraca Lajur

Gambar 3. Working Balance Sheet

18
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Karya tulis ilmiah merupakan tulisan yang berbentuk ilmiah dan ditulis
secara ilmiah. Secara umum karya ilmiah memiliki berbagai bentuk penulisan,
tujuan, dan isi yang berbeda-beda. Karya ilmiah terbagi beberapa jenis, yaitu
disertasi, laporan/paper, dan kertas kerja. Dari setiap karya ilmiah memiliki ciri-
ciri yang dapat membedakannya.

B. Saran
Penulis berharap agar tulisan ini dapat digunakan sebagai sumber rujukan
bagi peneliti lain. Oleh karena itu agar tulisan ini menjadi lebih relevan, maka
perlu dilakukan pembahasan lebih lanjut mengenai jenis-jenis karya ilmiah
terutama jenis karya ilmiah disertasi, laporan/paper, dan kertas kerja.
Tulisan ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu penulis juga
mengharapkan saran dan kritikan dari pembaca agar tulisan ini menjadi lebih baik
lagi.

19
DAFTAR PUSTAKA

Hanum, Farida. 2009. “Strategi Penulisan Karya Ilmiah”. [Online]. Tersedia:


http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/farida-hanum-msi-
dr/strategi-penulisan-karya-ilmiah-2009.pdf.
Kusmana, suherli. 2015. Merancang Karya Tulis Ilmiah. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya Offset.
Rokhmansyah, Alfian, dkk. 2018. “Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi”.
[Online].Tersedia:https://books.google.co.id/books?
id=AFhnDwAAQBAJ&pg=PA102&dq=kertas+kerja+ilmiah&hl=en&sa=X
&ved=0ahUKEwi04snJwsngAhUIb30KHaTFBrwQ6AEIUzAH#v=onepage
&q=kertas%20kerja%20ilmiah&f=false.
Syaefullah, Avip. 2015. “Prinsip Dasar Penyusunan dan Penulisan Karya Tulis
Ilmiah (The Fundamental of Scientific Writing)”. [Online]. Tersedia:
https://books.google.co.id/books?
id=LFFJDwAAQBAJ&pg=PA17&dq=kertas+kerja+ilmiah&hl=en&sa=X&
ved=0ahUKEwi04snJwsngAhUIb30KHaTFBrwQ6AEIQTAE#v=onepage&
q=kertas%20kerja%20ilmiah&f=true.
Zaim, Yahdi dkk. 2016. “Pedoman Penulisan Disertasi Doktor”. [Online].
Tersedia:http://pasca.unand.ac.id/unduh/pedoman%20penulisan%20tesis
%20dan%20disertasi.PDF.

20

Anda mungkin juga menyukai