Anda di halaman 1dari 18

Asuhan Keperawatan Pada Ny.

H Dengan Diagnosa Medis


Diabetes Melitus Type 2 Non Obesitas di Ruangan Assafi
RS Ibnu Sina Makassar

Disusun dalam rangka memenuhi tugas


stase Keperawatan Medikal Bedah 1

OLEH :

KHUSNUL KHATIMAH
14420211011

CI INSTITUSI CI LAHAN

(………………..) (……………….)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
TAHUN AJARAN 2021/2022

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. H

DENGAN DIAGNOSA MEDIS

DIABETES MELITUS TYPE 2

No.RM : 22 26 58

Tanggal : 20 September 2021


Tempat : RS Ibnu Sina

I. PENGKAJIAN
A. DATA UMUM
1. Identitas Pasien

Nama : Ny. H

Umur : 53 Tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Status perkawinan : Menikah

Agama : Islam

Pendidikan terakhir : SMP

Suku : Makassar

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Ruangan : Assafi

Alamat : Pallantikang Kb. Gowa

Tanggal MRS : 17 September 2021


Sumber info : Keluarga dan Pasien

Diagnosa Medik : Diabetes Melitus Type 2

2. Penanggung Jawab/Pengantar

Nama : Ny. N

Umur : 20 Tahun

Pendidikan terakhir : S1

Pekerjaan : Guru

Dengan pasien : Anak

Alamat : Pallantikang Kab. Gowa

B. RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI


1. Keluhan utama :
Klien mengatakan merasa lemas.
2. Riwayat keluhan utama :
Ny. H mmengatakan merasa lemas sejak 1 minggu, klien merasakan
kebas pada bagian eksterimtas atas dan bawah, Ny. H ada riwayat
Diabetes Melitus yang belum terkontrol sejak 6 tahun yang lalu dan juga
ada riwayat hipertensi. Klien menggunakan terapi insulin Dan obat
Hipertensi Amlodipine Besilate
3. Alasan MRS :
Klien mengatakan kaku mulut serta badan.
4. Data Medik
a. Dikirim oleh : UGD
b. Diagnosa medik
1) Saat masuk : Diabetes Melitus Type 2
2) Saat pengkajian : Diabetes Melitus Type 2
C. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
1. Penyakit yang pernah dialami
a. Saat kecil/kanak-kanak :
Pasien mengatakan tidak pernah mengalami penyakit yang serius
sejak kecil, namun ± 6 tahun yang lalu pasien terdiagnosa dengan
penyakit diabetes mellitus tipe 2.
b. Riwayat perawatan :
Klien mengatakan 2 tahun yang lalu pernah di rawat di RS.
Bayangkara dengan diagnosa Diabetes Melitus tipe 2, dan ini
merupakan ke-2 kalinya pasien masuk RS dengan diagnosa yang
sama.
2. Riwayat Operasi : klien tidak pernah melakukan operasi
3. Riwayat alergi : Klien mengatakan tidak ada alergi
4. Riwayat immunisasi :
Klien mengatakan lupa tentang imunisasi yang pernah dilakukan
D. Riwayat Kesehatan Keluarga
Genogram :
Keterangan :

: Pria

: Wanita

: Meninggal Dunia

: Menikah

: Anak

: Klien
: Tinggal serumah

G1 : Generasi pertama merupakan Nenek dan Kakek pasien dan telah


lama meninggal dunia karena penyebab yang tidak diketahui
G2 : Generasi ke 2. Ibu dan bapak klien telah meninggal dunia karena
penyebab yang tidak diketahui
G3 : Pasien merupakan anak kedua dari 4 bersaudara. Pasien mengatakan
saudaranya tidak memiliki riwayat penyakit Diabetes Melitus.
E. Riwayat Psiko - Sosio - Spiritual
1. Pola koping : Pasien tampak sabar dan menerima penyakitnya. Yang
dialaminya
2. Harapan pasien terhadap penyakitnya:
Pasien berharap agar bisa lekas sembuh, sehingga dapat melakukan
aktivitas seperti biasanya.
3. Faktor stres : tidak ada
4. Konsep diri
Klien mengatakan menerima keadaanya saat ini
5. Pengetahuan pasien tentang penyakitnya :
Klien mengatakan awal sakit diabetes mellitus kurang mengetahui
tentang terapi insulin, tetapi sekarang klien sudah memahimi bahwa
pentingnya terapi insulin untuk pasien diabetes mellitus.
6. Adaptasi : Klien mengatakan dapat beradaptasi dengan lingkungan
RS.
7. Hubungan dengan anggota : Klien mengatakan hubungan suami
dengan dirinya serta anggota keluarga yang lain sangat baik.
8. Hubungan dengan masyarakat : Klien mengatakan hubungan pasien
dengan tetangga dan masyarakat di sekitar tempat tinggal mereka
sangat baik.
9. Perhatian terhadap orang lain : Klien memperhatikan saat diberikan
penjelasan mengenai penyakitnya.
10. Perhatian terhadap orang lain : Klien memperhatikan saat diberikan
penjelasan mengenai penyakitnya.
11. Aktivitas sosial : Selama dirawat pasien tidak dapat melakukan
aktivitas sosial.
12. Bahasa yang sering digunakan : Saat dilakukan pengkajian pasien dan
keluarga menggunakan Bahasa Indonesia.
13. Keadaan lingkungan : Keadaan lingkungan disekitar tempat tidur
pasien tampak bersih dan aman.
14. Kegiatan keagamaan/ibadah : Selama di rawat pasien tidak pernah
melakukan ibadah.
15. Keyakinan tentang kesehatan : Pasien yakin dirinya dapat sembuh.
F. Kebutuhan Dasar/Pola Kebiasaan Sehari-HarI
1. Makan
a. Sebelum MRS : Klien mengatakan pasien makan 3× sehari,
Setelah MRS : Klien mengatakan di RS di habiskan
2. Minum
a. Sebelum MRS : Klien mengatakan bisanya minum 6-8 gelas /hari
dengan jenis air putih
b. Setelah MRS : Klien mengatakan pasien minum air putih serti
biasanya

3. Tidur
a. Sebelum MRS : Klien mengatakan pola tidur pasien baik
b. Setelah MRS : Klien mengatakan saat awal dirawat di RS tidurnya
masih terganggu tetapi setelah perawatan sudah bisa tidur lebih
baik
4. Eliminasi fekal / BAB
a. Sebelum MRS : Klien mengatakan BABnya lancar 1 ×/hari,
dengan warna kuning kecoklatan, bau khas dan konsistensinya
lunak.
b. Setelah MRS : Klien mengatakan pasien BAB 1 x/2 hari, dengan
warna kuning kecoklatan, bau khas, dan konsistensinya lunak.
5. Eliminasi urin / BAK
Sebelum MRS : Pasien mengatakan BAK 5-6 x/hari, warna kuning
jernih, pasien mengatakan tidak ada keluhan pada saat buang air kecil.
b. Setelah MRS : Pasien mengatakan BAK 3-4 x/hari..
6. Aktivitas dan latihan
a. Sebelum MRS : Sebelum klien masuk rumah sakit, krang
melakukan aktivitas, karena selalu merasa lemas ketika banyak
melakukan aktifitas dikarenakan penyakit Diabetes Melitus yang
dialaminya.
b. Setelah MRS : Klien jarang melakukan aktivita fisik karena
selalu merasa lemas dan terpasang infus
7. Personal hygiene
a. Sebelum MRS : Klien mengatakan pasien bisanya mandi 3 x/hari,
mengosok gigi 3 x/hari pada saat mandi dan mencuci rambut 1
x/hari.
b. Setelah MRS : Klien mengatakan tidak mampu mandi secara
mandiri, hanya di lap menggunakan tisu basah atau air.
G. Pemeriksaan Fisik
Hari: Minggu Tanggal : 21 September 2021
1. Keadaan Umum : KLien dapat berkomunikasi dengan baik
Vital Sign
TD : 100/60 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36o
Pernapasan : 20 x/menit
Berat Badan : 55
Tinggi Badan : 155
IMT : 22,9 kg/m2
2. Tingkat kesadaran : Composmentis
3. Head to toe
a. Kulit / integumen
Kulit tampak keriput dengan warna kulit sawo matang, bersih,
tidak ada lesi dan edema.
b. Kepala dan rambut
Bentuk kepala mesochepal, warna rambut tampak kotor dan
berketombe
c. Kuku
Kuku tampak panjang
d. Mata / penglihatan
Kelopak mata tampak simetris, konjungtiva merah muda, sklera
putih, tidak tampak adanya sekret, fungsi penglihatan baik
e. Hidung / penghidupan
Hidung tampak bersih, simetris antara septum kiri dan kanan,
tidak tampak adanya mukus/sekret, tidak ada pernapasan cuping
hidung, fungsi penciuman baik.
f. Telinga / pendengaran
Bentuk dan posisi telinga simetris, fungsi pendengaran baik.
g. Mulut dan gigi
Mukosa bibir tampak kering, dan tidak ada stomatitis, ;idah kotor
dan gigi tampak kuning
h. Leher
Tidak ada pembengkakan pada kelenjar tiroid.
i. Dada :
Bentuk dada normal chest, dada mengembang saat inspirasi dan
mengecil saat ekspirasi, pola nafas pasien teratur,. ,
j. Abdomen
tidak tampak adanya lesi atau luka operasi. Tidak teraba adanaya
massa dan nyeri tekan.
k. Perineum dan Genitalia : tidak ada keluhan
l. Ekstremitas atas dan bawah
Klien mengatakan ketika malam hari terasa kram pada otot ,
kesemutan pada bagian tangan dan kaki tetapi, masih bisa
melakukan aktivitas sehari-hari
4. Pengkajian data focus
a. Sistem Endokrin
Terdapat pembesaran pada kelenjar tiroid
b. Sistem Indera
Penglihatan klie terganggu, penglihatan kabur
c. Sistem Integumen
Klien merasa kesemutan terutama di bagian ekstremitas.
5. Pemeriksaan Diagnostik
a. GDS : 531 mg/dl
b. WBC :7800 mcL
c. HB1C : 13,9 %
d. SGPT : 18 u/L
e. SGOT : 17 µ/L
f. Hb : 12,1 g/dL
g. EKG : Sinus Rytmis 78x/af
h. Kreatinin : 0,7 mg/dL
I. Ureum : 26 mg/dL
J. GDP : 208mg/dL
k. Elektrolit :
- Natrium :133 mmol/L
- Kalium :3.5 mmol/L
- Klorida : 98 mmol/L
6. Penatalaksanaan Medis
a. Noverapid: 16-16-16 iu/SC
b. Novomix : 0-0-20 iu/SC jam 10.00
c. Gobapentin : 300 mg
d. Insulin : 8 unit/ 2 prandial
H. PENYIMPANGAN KDM

Faktor Faktor Genetik, Infeksi virus


Pengrusakan Imunologik
Hiperglikemia
Kerusakan Sel Beta
Viskositas Darah Meningkat
Ketidakseimbangan
Produksi Insulin
Aliran Darah Lambat
Gula dalam darah tidak dapat
dibawa maukmke sel
Iskemik Jaringan
Hiperglikemia
Risiko Perfusi Perifer
Keidakstabilan Kadar Glukosa darah Tidak Efektif

Efek Mikro Vaskuler

Kelemahan Nefropati

Defisit Perawatan Diri Penurunan Permeabilits Neuron

Diuresis Meningkat

Defisit Volume Cairan


Analisa Data

No. Data Etiologi Masalah


1. Ds: Resistensi Insulin Keidakstabilan Kadar
 Klien mengeluh Glukosa darah b.d
lemas Resistensi Insulin d.d
 klien merasakan Hiperglikemia kadar glukosa darah
kebas pada bagian meningkat
eksterimtas atas dan
Keidakstabilan
bawah
Kadar Glukosa
 ada riwayat
darah
Diabetes Melitus
yang belum
terkontrol sejak 6
tahun yang lalu dan
juga ada riwayat
hipertensi
Do:
 TD : 100/60
mmHg
 Nadi : 80
x/menit
 Suhu : 36o
 Pernapasan: 20
x/menit
 GDS : 531
 GDP : 208

2. Ds: Hiperglikemia Defisit Volume Cairan


 Klien mengeluh
lemas
 Klien merasa Efek
kebas pada mikrovaskuler
bagian
eksterimtas atas
Nefropati
dan bawah
 Pasien
mengatakan Penurunan
BAK 3-4 x/hari Permebilitas
Do: Neuron
 TTV
TD : 100/60 mmHg
Nadi : 80 x/menit Diuresis
meningkat
Suhu : 36o
Pernapasan: 20 Defisit volume
x/menit cairan
 Mukosa bibir
kering
 Turgor kulit
tidak elastis
 BUN : 26 mg/dL

3. Ds: Hiperglikemia Defisit Perawatan Diri:


 Klien mengatakan Mandi
tidak mampu mandi
secara mandiri, Kelemahan
hanya di lap
menggunakan tisu
basah Defisit Perawatan
Diri
 Klien mengeluh
lemas
Do:
 TTV
TD : 100/60 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36o
Pernapasan: 20
x/menit
 Mukosa bibir tampak
kering, dan tidak ada
stomatitis, ;idah
kotor dan gigi
tampak kuning
 Kuku tampak
panjang
 warna rambut
tampak kotor dan
berketombe

4. DS: Hiperglikemia Risiko Perfusi Perifer


 Klien sulit merasakan Tidak Efektif d.d
Hiperglikemia
sensasi, karena Viskositas darah
merasa kesemutan meningkat
terutama di bagian Aliran darah lambat
ekstremitas.
 Klien mengatakan Iskemik Jaringan
ketika malam hari
terasa kram pada otot Risiko Perfusi
Perifer Tidak
tetapi, masih bisa Efektif
aktivitas sehari-hari
Do:
 GDS : 531
 .GDP : 208
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Keidakstabilan Kadar Glukosa darah b.d Resistensi Insulin d.d kadar
glukosa darah meningkat
2. Defisit Volume Cairan b.d Penurunan Permeabilitas Kapiler d.d
Volume urone menurun
3. Defisit Perawatan Diri: Mandi b.d Kelemahan d.d Tidak Mampu
Mandi Secara Mandiri
4. Risiko Perfusi Perifer Tidak Efektif d.d Hiperglikemia

III. INTERVENSI KEPERAWATAN

No Tujuan dan kriteria Intervensi Rasional


hasil
Keidakstabilan Setelah dilakukan 1. Identifikasi 1. Mengetahui
Kadar Glukosa pengkajian selama kemungkinan penyebab penyebab aktivitas
darah b.d 1x24 jam didapatkan hiperglikemia terjadinya
Resistensi Insulin hasil: 2. Monitor kadar glukosa penihkatan kadar
d.d kadar glukosa 1. Lelah/lesu darah, jika perlu glukosa darah
darah meningkat. menurun 3. Berikan asupan cairan 2. Mengantisipasi
2. Kadar glukosa oral terjadinyahiperglike
dalam darah 4. Anjurkan menghindari mia dan
membaik olahraga saat kadar hipoglikemia
3. Pusing gluosa darah lebih dari 3. Menambah intake
Membaik 250mg/dl cairan dalam tubuh
5. Kolaborasi pemberian 4. Mengetahui
insulin aktivitas batsan yang
dapat dilakukan
pasien dalam
beraktifitas
5. Mengatur kadar
glukosa dalam darah
dalam tubuh
Risiko Perfusi Setelah dilakukan 1. Identifikasi faktor risiko 1. Untuk menhetahui
Perifer Tidak tindakan keprawatan 1 gangguan sirkulasi (mis. penyebab gangguan
Efektif d.d x 24 jamdiharapkan Diabetes, perokok , sirkulasi
Hiperglikemia kualitas tidur pasien hipertensi 2. Mengantisipasi
kembali normal dengak 2. Monitor terjdinya adanya rasa nyeri
kereteria hasil sebagai parastesia jika perlu atau kesemutan pada
berikut : 3. Lakukan hidrasi ekstremitas
1. Parastesia menurun 4. Anjurkan mengkonsumsi 3. Menambah intake
2. Kram otot menurun obat sesuai indikasi cairan dalam tubuh
5. Kolaborasi pemberian 4. Mempercepat proses
insulin pemulihan
5. Mengatur kadar
glukosa dalam darah
dalam tubuh

I. IMPLEMENTASI dan EVALUASI


Diagnosa
No Hari/Tgl Implementasi Evaluasi
Keperawatan
1. Keidakstabilan Kadar Selasa, 21 1. Mengidentifikasi S:
Glukosa darah b.d September kemungkinan -Klien mengatakan sudah
Resistensi Insulin d.d 2021 penyebab tidak merasa lemas .
kadar glukosa darah Jam 10.30 hiperglikemia .
meningkat 2. Memonitor kadar O:
glukosa darah, jika -Klien tampak segar dan
perlu bisa aktivitas dengan
Rabu, 22 3. Memberikan asupan baik
September cairan oral A
2021 4. Menganjurkan - Masalah hiperglikemia
Jam 11.00 menghindari belum teratasi
olahraga saat kadar P : Intervensi
gluosa darah lebih dilanjutkan
dari 250mg/dl 1. Identifikasi
Kamis, 23
5. Kolaborasi kemungkinan
September
pemberian insulin penyebab
2021
Jam : 17.30 hiperglikemia
2. Monitor kadar
glukosa darah, jika
perlu
3. Berikan asupan
cairan oral
4. Anjurkan
menghindari
olahraga saat kadar
gluosa darah lebih
dari 250mg/dl
Kolaborasi
pemberian insulin
2. Risiko Perfusi Perifer Selasa, 21 1. Mengidentifikasi S:
Tidak Efektif d.d September faktor risiko Klien mengatakan
Hiperglikemia 2021 gangguan sirkulasi kesemutaan dan kram
Jam 11.00 (mis. Diabetes, otot sudah berkurang
perokok , hipertensi O:
Rabu, 22 2. Memonitor terjdinya -Lemas yang dirasakan
September parastesia jika perlu klien berkurang
2021 3. Melakukan hidrasi A:
Jam 14.30 4. Menganjurkan - Masalah belum teratasi
mengkonsumsi obat P:
sesuai indikasi - Intervensi dilanjutkan
Kamis, 22 5. Kolaborasi 1. Identifikasi faktor
September pemberian insulin risiko gangguan
2021 Jam sirkulasi (mis.
17:00 – 17:30 Diabetes,
perokok ,
hipertensi
2. Monitor terjdinya
parastesia jika
perlu
3. Lakukan hidrasi
4. Anjurkan
mengkonsumsi
obat sesuai
indikasi
5. Kolaborasi
pemberian insulin

Anda mungkin juga menyukai