Anda di halaman 1dari 6

http://junaedybonggaupa.blogspot.co.id/2015/02/askep-kolik-abdomen-makalah-kolik.

html
https://daengr.blogspot.co.id/2016/04/laporan-pendahuluan-kolik-abdomen.html
http://1c-siswatiandayani-colicabdomen.blogspot.co.id/2013/12/colic-abdomen.html
http://umitrastikes.blogspot.co.id/2010/07/tinjauan-kasus-i.html
http://ratnabudi97.blogspot.co.id/2016/02/asuhan-keperawatan-pada-tnd-dengan.html
http://www.matadunia.id/2016/01/asuhan-keperawatan-pada-pasien-dengan_5.html
http://fatimarumada.blogspot.co.id/2014/02/colic-abdomen.html
http://makalahcyber.blogspot.co.id/2012/08/asuhan-keperawatan-dengan-collic-
abdomen.html
http://nerskartina.blogspot.co.id/2017/04/kolik-abdomen.html\

3. Diagnosa 3
Resiko gangguan pemenuhan nutrisi berhubungan dengan anoreksia (proses
penyakitnya) ditandai dengan muntah, mual, nyeri perut, intoleran terhadap makanan.
Tujuan : Klien tidak merasa nyeri perut
Kriteria hasil :
- Klien tidak merasa mual dan muntah.
- Klien toleran terhadap makanannya.
Rencana tindakan
a. Kaji dan observasi TTV klien.
b. Dorong klien untuk makan makanannya sedikit demi sedikit.
c. Berikan makan sedikit tapi sering sesuai indikasi pasien.
d. Kolaborasi dengan tim gizi dalam pemberian diit.
Rasional
a. Untuk mengetahui keadaan / perkembangan klien.
b. Agar isi dalam lambung tidak kosong atau memperbaiki keadaan sistem pencernaan
klien.
c. Makanan mempunyai efek penetralisir asam, juga menghancurkan kandungan gaster.
Makan sedikit mencegah distensi dan haluaran gastrin.
d. Melakukan fungsi independen perawat.

Pre operasi
1. Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses penyakit
Data Subjektif:
Klien mengatakan badannya demam sudah 2 hari
Klien mengatakan badannya lemas
Klien mengatakan kepalanya pusing
Data Objektif:
Suhu tubuh klien teraba demam (38,5ºC)
Klien lemas, pucat
TTV klien:
Tekanan Darah: 110/80 mmHg
Nadi: 80 x/menit
Pernafasan: 22x/menit
Suhu: 38,5ºC
Hasil laboratorium

Hemoglobin 12,4 g/dL ( )

Hematokrit 36.0 vol% ( )

Leukosit 23,0 uL ( )
Trombosit 546/uL.( )
Tujuan:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan kepada Tn. D selama 1x24 jam diharapkan masalah
gangguan peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses penyakit dapat teratasi.
Kriteria Hasil:
1) Suhu tubuh klien dalam batas normal suhu dewasa 36,5 - 37ºC
2) Klien terlihat lebih tenang
3) Tidak ada perubahan warna pada kulit
4) Hasil Lab dalam batas norma (Hb: 13,5 – 18,0 g/dl, Ht: 42,0 – 52,0 vol%, T: 163 – 337/ul, L:
4,00 – 10,50/ul)
Rencana Tindakan
Mandiri
1) Kaji tanda-tanda vital (tekanan darah, suhu, nadi, pernafasan)
Rasional: untuk mengetahui keadaan umum klien
2) Lakukan kompres hangat
Rasional: untuk menurunkan suhu tubuh klien
3) Anjurkan klien untuk banyak minum 1500 – 2500 ml/hari
Rasional: untuk mencegah dehidrasi
4) Anjurkan klien untuk tidak memakai selimut dan pakaian tebal
Rasional: untuk mengurangi adanya peningkatan suhu tubuh
E. Pemeriksaan Penunjang
1. Sinar x abdomen menunjukkan gas atau cairan di dalam usus
2. Barium enema menunjukkan kolon yang terdistensi, berisi udara atau lipatan sigmoid yang tertutup.
3. Penurunan kadar serum natrium, kalium dan klorida akibat muntah, peningkatan hitung SDP dengan
nekrosis, strangulasi atau peritonitis dan peningkatan kadar serum amylase karena iritasi pancreas oleh
lipatan usus
4. Arteri gas darah dapat mengindikasi asidosis atau alkalosis metaboli

. Perencanaan
No Dx. Keperawatan NOC NIC
1 Nyeri akut Setelah dilakukan tindakana. Catat keluhan nyeri,
keperawatan selama 3x24 termasuk lokasi lamanya.
jam nyeri klien teratasib. Observasi TTV klien.
dengan criteria hasil : c. Kaji ulang faktor yang
a. Klien mengatakan rasa nyeri meningkatkan atau
berkurang menurunkan nyeri.
b. Klien menunjukkan raut mukad. Berikan makan sedikit
yang rileks tapi sering sesuai
c. Klien mampu mendefinisikan indikasi untuk pasien.
rasa nyerinya e. Identifikasi dan batasi
d. Tanda vital klien dalam batas makanan yang
normal menimbulkan
ketidaknyamanan.
f. Kolaborasi dengan tim
medis dalam pemberian
terapi analgetik
2. Ketidakseimbangan Nutrisi Setelah dilakukan tindakana. Kaji dan observasi TTV
kurang dari kebutuhan keperawatan selama 3x24 klien.
tubuh jam nutrisi klien terpenuhib. Dorong klien untuk
dengan criteria hasil : makan makanannya
a. Klien mau makan sedikit demi sedikit.
b. Klien tidak merasa mual c. Berikan makan sedikit
c. Jumlah limfosit dalam batas tapi sering sesuai
normal indikasi pasien.
d. Tanda vital dalam batasd. Kolaborasi dengan tim
normal gizi dalam pemberian
diit.
3. Ansietas Setelah dilakukan tindakana. Awasi respon fisiologis
keperawatan selama 3x24jam seperti takipnea,
ansietas teratasi dengan palpitasi.
criteria hasil : b. Catat petunjuk prilaku
a. Klien Menunjukkan rasa rileks seperti gelisah, mudah
b. Klien tidak terlihat gelisah terangsang, kurang
c. Menunjukkan pemecahan kontak mata.
masalah c. Dorong pernyataan takut
dan ansietas : berikan
umpan balik.
d. Dorong orang terdekat
tinggal dengan pasien.

Pola- pola fungsi kesehatan


- Pola pesepsi dan tata laksana hidup sehat
Perubahan penatalaksanaan dan pemeliharaan kesehatan sehingga dapat
menimbulkan perawatan diri.
- Pola nutrisi dan metabolisme
Terjadi gangguan nutris karena klien merasakan nyeri sehingga tidak toleran terhadap
makanan dan klien selalu ingin muntah.
- Pola eliminasi
Terjadi gangguan karena klien tidak toleran terhadap makanan sehingga terjadi
konstipasi.
- Pola aktivitas dan latihan
Akan terjadi kelemahan dan kelelahan.
- Pola persepsi dan konsep diri
Tidak terjadi gangguan / perubahan dalam diri klien.
- Pola sensori dan kognitif
Kurangnya pengetahuan akan menyebabkan collic abdomen yang berulang.
- Pola reproduksi dan seksual
Tidak terjadi dalam gangguan dalam pola reproduksi dan seksual.
- Pola hubungan peran
Kemungkinan akan terjadi perubahan peran selama klien sakit sehubungan dengan
proses penyakitnya.
- Pola penanggulangan stress
Bagaimana cara klien mengatasi masalahnya.
- Pola tata nilai dan kepercayaan
Tidak terjadi gangguan pada pola tata nilai dan kepercayaan.
e. Pemeriksaan fisik
- Status kesehatan umum
Akan terjadi nyeri perut yang hebat, akibat proses penyakitnya.
- Sistem respirasi
Sesuai dengan derajat nyerinya, jika nyerinya ringan kemungkinan tidak terjadi sesak
tapi jika derajat nyerinya hebat / meninggi akan terjadi sesak.
- Sistem kardiovaskuler
Bisa terjadi takikardi, brodikardi dan disritmia atau penyakit jantung lainnya.
- Sistem persyarafan
Nyeri abdumen, pusing/sakit kepala karena sinar.
- Sistem gastrointestinal.
Pada sistem gastrointestinal didapatkan intoleran terhadap makanan / nafsu makan
berkurang, muntah.
- Sistem genitourinaria/eliminasi
Terjadi konstipasi akibat intoleransi terhadap makanan.

Anda mungkin juga menyukai