Anda di halaman 1dari 5

COLIC ABDOMEN

MAKALAH
DIGESTIVE SYSTEM “COLIC ABDOMEN”

Kata Pengantar

Assalamualaikum Wr.Wb.
Alhamdulillah puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul ‘’Asuhan
Keperawatan Colic Abdomen’’ makalah ini akan membahas tentang Asuhan Keperawatan Colic
Abdomen, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua amin.
Wassalamualaikum Wr.Wb.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kolik Abdomen adalah gangguan pada aliran normal isi usus sepanjang traktus intestinal (Nettina,
2001). Colic abdomen adalah suatu rasa nyeri yang tejadi secara akut maupun kronik yang
intensitasnya hilang datang karna ada permasalahan pada organ didalam perut. Colic abdomen
umumnya terjadi akibat peradangan atau infeksi , apabila hal ini tidak teratasi dengan cepat maka akan
berakibat fatal dan dapat mengganggu system pencernaan serta metabolisme pada tubuh manusia. Jika
berbicara masalah perut, maka tidak sedikit organ yang ada didalamnya, adapun beberapa contoh
gangguannya ialah batu ginjal, hepatitis, pakreatitis, lecet usus besar, hernia epigtastrik, lecet usus halus,
ISK , hernia lumbal, gastritis, appendiksitis, hernia inguinalis, ca. organ abdomen, dll. Tetapi pada
umumnya semua organ pada perut mengalami gejala infeksi berupa nyeri.

B. Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah agar Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami tentang
pengertian Colic abdomen, penyebab, tanda gejala dan asuhan keperawatannya.

BAB III
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Kolik Abdomen adalah gangguan pada aliran normal isi usus sepanjang traktus intestinal (Nettina,
2001). Obstruksi terjadi ketika ada gangguan yang menyebabkan terhambatnya aliran isi usus ke depan
tetapi peristaltiknya normal (Reeves, 2001).Collic abdomen adalah nyeri perut yang kadang timbul secara
tiba-tiba dan kadang hilang dan merupakan variasi kondisi dari yang sangat ringan sampai yang bersifat
fatal (Ilmu Penyait Dalam, 2001 : 92).

B. Anatomi
Gaster terletak melintang dari kiri ke kanan melintasi abdomen bagian atas antara hati dan diafragma.
Dalam keadaan kosong gaster berbentuk huruf J, gaster akan berakhir pada pylorus yang mempunyai
sebuah otot sphincter yang berfungsi menutup dan membuka saat pengisian dan pengosongan lambung.
Gaster berlanjut kedalam duodenum yang berjalan secara anatomis dan visual sulit dibedakan dan
jejunum dan ileum, hanya saja panjang duodenum kira-kira 25cm dan berakhir pada ligament-ligamen
treltz berupa sebuah ligament yang berjalan dari sisi kanan diafragma dekat dengan hiafus esophagus
dan melekat pada perbatasan duodenum dan jejunum sisa dari usus halus adalah jejunum ¾ bagian
akhir disebut ileum. Secara anatomis letak jejenum adalah diperut bagian kiri, sedangkan ileum dibagian
kanan. Makanan masuk melalui sphincter pylorium keduodenum, maka sisa makanan akan melalui katub
ileoccal valve, yang mencegah berbaliknya makanan dari usus besar kedalam usus halus. Pada ujung
caecum terdapat appendix vermicularis. Colon (usus besar) lebih besar dari usus halus yang terdiri dari
ceacum, colon pars desendens, colon pars aseenden, colon transversum dan rectum, lapisan usus besar
terdiri dari tunika serosa tunika submukosa, tunika muskularis, tunika mukosa.

C. ETIOLOGI
1. Mekanis
a. Adhesi/perlengketan pascabedah (90% dari obstruksi mekanik)
b. Karsinoma
c. Volvulus
d. Intususepsi
e. Obstipasi
f. Polip
g. Striktur
2. Fungsional (non mekanik)
a. Ileus paralitik
b. Lesi medula spinalis
c. Enteritis regional
d. Ketidakseimbangan elektrolit
e. Uremia
3. Etiologi yang lain yaitu
a. Inflamasi peritoneum parietal : perforasi peritonitis, opendisitis, diverti kulitis, pankreanitis, kolesistitis.
b. Kelainan mukosa viseral : tukak peptik, inflamatory bowel disease, kulitis infeksi, esofagitis.
c. Obstrukti viseral : ileus obstruksi, kolik bilier atau renal karena batu.
d. Regangan kopsula organ : hepatitis kista ovarium, pilelonefritis
e. Gangguan vaskuler : iskemia atau infark intestinal.
f. Gangguan motilitas : irritable bowel syndrome, dispepsia fungsional.
g. Ekstra abdominal : hespes trauma muskuloskeletal, infark miokard dan paru dan lainnya

D. MANIFESTASI KLINIK
1. Mekanika sederhana – usus halus atas
Kolik (kram) pada abdomen pertengahan sampai ke atas, distensi, muntah empedu awal, peningkatan
bising usus (bunyi gemerincing bernada tinggi terdengar pada interval singkat), nyeri tekan difus minimal.
2. Mekanika sederhana – usus halus bawah
Kolik (kram) signifikan midabdomen, distensi berat,muntah – sedikit atau tidak ada – kemudian
mempunyai ampas, bising usus dan bunyi “hush” meningkat, nyeri tekan difus minimal.
3. Mekanika sederhana – kolon
Kram (abdomen tengah sampai bawah), distensi yang muncul terakhir, kemudian terjadi muntah
(fekulen), peningkatan bising usus, nyeri tekan difus minimal.
4. Mekanika obstruksi parsial
Dapat terjadi bersama granulomatosa usus pada penyakit Crohn. Gejalanya kram nyeri abdomen,
distensi ringan dan diare.
5. Strangulasi
Gejala berkembang dengan cepat; nyeri parah, terus menerus dan terlokalisir; distensi sedang; muntah
persisten; biasanya bising usus menurun dn nyeri tekan terlokalisir hebat. Feses atau vomitus menjadi
berwarna gelap atau berdarah atau mengandung darah samar.

E. Pemeriksaan Penunjang
1. Sinar x abdomen menunjukkan gas atau cairan di dalam usus
2. Barium enema menunjukkan kolon yang terdistensi, berisi udara atau lipatan sigmoid yang tertutup.
3. Penurunan kadar serum natrium, kalium dan klorida akibat muntah, peningkatan hitung SDP dengan
nekrosis, strangulasi atau peritonitis dan peningkatan kadar serum amylase karena iritasi pancreas oleh
lipatan usus
4. Arteri gas darah dapat mengindikasi asidosis atau alkalosis metabolic.

F. Askep colic abdomen


1. Umum
Anoreksia dan malaise, demam, takikardi, diaforesisi, kekakuan abdomen, kegagalan untuk
mengeluarkan feses atau flatus secara rectal, peningkatan bising usus, penurunan bising usus, retensi
perkemihan dan leukositosis.
2. Khusus
a. Usus halus : berat, nyeri abdomen seperti kram, peningkatan distensi, mual, muntah pada awal
mengandung makanan tak dicerna dan kim, elanjutnya muntah air dan mengandung empedu, hitam dan
fekal, dehidrasi
b. Usus besar : ketidaknyamanan abdominal ringan, distensi berat, muntah fekal laten, dehidrasi

G. Diagnose Keperawatan
1. Nyeri akut/kronis
2. Ketidakseimbangan Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
3. Ansietas

H. Perencanaan
No Dx. Keperawatan NOC NIC
1 Nyeri akut Setelah dilakukan tindakana. Catat keluhan nyeri,
keperawatan selama 3x24 termasuk lokasi
jam nyeri klien teratasi lamanya.
dengan criteria hasil : b. Observasi TTV klien.
a. Klien mengatakan rasac. Kaji ulang faktor yang
nyeri berkurang meningkatkan atau
b. Klien menunjukkan raut menurunkan nyeri.
muka yang rileks d. Berikan makan sedikit
c. Klien mampu tapi sering sesuai
mendefinisikan rasa indikasi untuk pasien.
nyerinya e. Identifikasi dan batasi
d. Tanda vital klien dalam makanan yang
batas normal menimbulkan
ketidaknyamanan.
f. Kolaborasi dengan tim
medis dalam pemberian
terapi analgetik
2. Ketidakseimbangan Setelah dilakukan tindakana. Kaji dan observasi TTV
Nutrisi kurang dari keperawatan selama 3x24 klien.
kebutuhan tubuh jam nutrisi klien terpenuhib. Dorong klien untuk
dengan criteria hasil : makan makanannya
a. Klien mau makan sedikit demi sedikit.
b. Klien tidak merasa mual c. Berikan makan sedikit
c. Jumlah limfosit dalam tapi sering sesuai
batas normal indikasi pasien.
d. Tanda vital dalam batasd. Kolaborasi dengan tim
normal gizi dalam pemberian
diit.
3. Ansietas Setelah dilakukan tindakana. Awasi respon fisiologis
keperawatan selama seperti takipnea,
3x24jam ansietas teratasi palpitasi.
dengan criteria hasil : b. Catat petunjuk prilaku
a. Klien Menunjukkan rasa seperti gelisah, mudah
rileks terangsang, kurang
b. Klien tidak terlihat gelisah kontak mata.
c. Menunjukkan pemecahanc. Dorong pernyataan
masalah takut dan ansietas :
berikan umpan balik.
d. Dorong orang terdekat
tinggal dengan pasien.

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa Colic abdomen adalah suatu rasa nyeri yang tejadi secara akut
maupun kronik yang intensitasnya hilang datang karna ada permasalahan pada organ didalam perut.
Colic abdomen umumnya terjadi akibat peradangan atau infeksi , apabila hal ini tidak teratasi dengan
cepat maka akan berakibat fatal dan dapat mengganggu system pencernaan serta metabolisme pada
tubuh manusia, tanda gejala colic abdomen biasanya Kolik (kram) pada abdomen pertengahan sampai
ke atas, distensi, muntah empedu awal, peningkatan bising usus (bunyi gemerincing bernada tinggi
terdengar pada interval singkat), nyeri tekan difus minimal. Diagnose yang sering muncul antara lain
nyeri akut, ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh dan ansietas.

B. Saran
Jika ada keluarga atau kerabat yang mengalami nyeri dibagian abdomen bisa dilakukan
pemeriksaan fisik seperti palpasi di bagian abdomen dan sebagai calon perawat kita harus lebih
mengetahui tentang bagaimana cara pemeriksaan keperawatan colic abdomen agar sewaktu-waktu bisa
menolong saudara yang mengalami colic, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

1. H. Slamet Suyono. Prof. Dr. SpPD. KE., 2001.Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II, FKUI Jakarta,
2. H. Syaifuddin Drs. B.Ac, 1997. Anatomi Fisiologi. Jakarta:EGC
3. Marllyn E. Doenges dkk, 2000. Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi 3, Jakarta
4. Mudjiastuti, Diktat Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Masalah Pencernaan Makanan, Surabaya.
5. R. Sjamsuhidajat, Wim dc Jong, 1997. Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta:EGC.
6. Reeves, Charlene J et al. 2008. Medical-Surgical Nursing. Alih Bahasa Joko Setyono. Ed. I. Jakarta :
Salemba Medika

7. Nettina, Sandra M. 2001. Pedoman Praktik Keperawatan. Alih bahasa Setiawan dkk. Ed.
1.Jakarta:EGC

Anda mungkin juga menyukai