TINJAUAN TEORI
1.2 Etiologi
Menurut etiologinya, maka ileus obstruktif dibagi menjadi 3 :
1.2.1 Lesi ekstrinsik (ekstraluminal) yaitu yang disebabkan oleh adhesi
(postoperative), hernia (inguinal, femoral, umbilical), neoplasma
(karsinoma), dan abses intraabdominal.
1.2.2 Lesi intrinsik yaitu di dalam dinding usus, biasanya terjadi karena
kelainan kongenital (malrotasi), inflamasi (Chrons disease,
diverticulitis), neoplasma, traumatik, dan intususepsi.
1.2.3 Obstruksi menutup (intaluminal) yaitu penyebabnya dapat berada di
dalam usus, misalnya benda asing, batu empedu.
Penyebab terjadinya ileus obstruksi pada usus halus antara lain (Manif,
2008):
1. Hernia inkarserata
Usus masuk dan ter jepit di dalam pintu hernia. Pada anak dapat dikelola
secara konservatif dengan posisi tidur Trendelenburg. Namun, jika percobaan
reduksi gaya berat ini tidak berhasil dalam waktu 8 jam, harus diadakan
herniotomi segera.
Ileus obstruktif
Ketidakmampuan
Respons
absorpsi
psikologis
air misinterpretasi
Hilangnya
perawatan
kemampuan
dan pengobatan
intestinal dalam pasase
Responsmaterial
lokal saraf
feses
terhadap inflamasi
Gangguan gastroint
1.7 Komplikasi
1. Peritonitis karena absorbsi toksin dalam rongga peritonium sehinnga terjadi
peradangan atau infeksi yang hebat pada intra abdomen.
2. Perforasi dikarenakan obstruksi yang sudah terjadi selalu lama pada organ intra
abdomen.
3. Sepsis, infeksi akibat dari peritonitis, yang tidak tertangani dengan baik dan
cepat.
33. Intervensi:
a. Kaji keluhan nyeri, perhatikan lokasi, intensitas (skala 0-10) dan faktor
pemberat/penghilang.
49. Intervensi:
2) Palpasi nadi perifer, evaluasi pengisian kapiler, turgor kulit dan status
membran mukosa.
56. Kolaborasi:
64. Intervensi:
iv. Observasi terhadap terjadinya diare; makanan bau busuk dan berminyak.
69. Kolaborasi :
77. Intervensi:
83.
84.
85.
86.
87.
88.
89.
90.
91.
92.
93.
94.
95.
96. 1.2 Konsep Laparatomi
97. Laparatomy merupakan prosedur pembedahan yang melibatkan
suatu insisi pada dinding abdomen hingga ke cavitas abdomen (Sjamsurihidayat
dan Jong, 1997). Ditambahkan pula bahwa laparatomi merupakan teknik sayatan
yang dilakukan pada daerah abdomen yang dapat dilakukan pada bedah digestif
dan obgyn. Adapun tindakan bedah digestif yang sering dilakukan dengan tenik
insisi laparatomi ini adalah herniotomi, gasterektomi, kolesistoduodenostomi,
hepatorektomi, splenoktomi, apendektomi, kolostomi, hemoroidektomi dfan
fistuloktomi. Sedangkan tindkan bedah obgyn yang sering dilakukan dengan
tindakan laoparatomi adalah berbagai jenis operasi pada uterus, operasi pada tuba
fallopi, dan operasi ovarium, yang meliputi hissterektomi, baik histerektomi total,
radikal, eksenterasi pelvic, salpingooferektomi bilateral.
98.
99. 1.2.1 Tujuan
100. Prosedur ini dapat direkomendasikan pada pasien yang mengalami
nyeri abdomen yang tidak diketahui penyebabnya atau pasien yang mengalami
trauma abdomen.
Laparatomy eksplorasi digunakan untuk mengetahui sumber nyeri atau akibat
trauma dan perbaikan bila diindikasikan.
101.
102. 1.2.2 Jenis Pembedahan
103. Ada 4 cara insisi pembedahan yang dilakukan, antara lain (Yunichrist,
2008):
a) Midline incision
104. Metode insisi yang paling sering digunakan, karena sedikit perdarahan,
eksplorasi dapat lebih luas, cepat di buka dan di tutup, serta tidak memotong
ligamen dan saraf. Namun demikian, kerugian jenis insis ini adalah terjadinya
hernia cikatrialis. Indikasinya pada eksplorasi gaster, pankreas, hepar, dan lien
serta di bawah umbilikus untuk eksplorasi ginekologis, rektosigmoid, dan organ
dalam pelvis.
b) Paramedian
105. yaitu ; sedikit ke tepi dari garis tengah ( 2,5 cm), panjang (12,5
cm). Terbagi atas 2 yaitu, paramedian kanan dan kiri, dengan indikasi pada jenis
operasi lambung, eksplorasi pankreas, organ pelvis, usus bagian bagian bawah,
serta plenoktomi. Paramedian insicion memiliki keuntungan antara lain :
merupakan bentuk insisi anatomis dan fisiologis, tidak memotong ligamen dan
saraf, dan insisi mudah diperluas ke arah atas dan bawah
c) Transverse upper abdomen incision
106.yaitu ; insisi di bagian atas, misalnya pembedahan colesistotomy dan
splenektomy.
d) Transverse lower abdomen incision
107. yaitu; insisi melintang di bagian bawah 4 cm di atas anterior
spinal iliaka, misalnya; pada operasi appendectomy.
108.
109. 1.2.3 Indikasi
110. 1.Trauma abdomen (tumpul atau tajam)
111. Trauma abdomen didefinisikan sebagai kerusakan terhadap struktur
yang terletak diantara diafragma dan pelvis yang diakibatkan oleh luka tumpul
atau yang menusuk (Ignativicus & Workman, 2006).
112. 2.Peritonitis
113. Peritonitis adalah inflamasi peritoneum lapisan membrane serosa rongga
abdomen.
114. 3. Sumbatan pada usus halus dan besar (Obstruksi)
115. Obstruksi usus dapat didefinisikan sebagai gangguan (apapun
penyebabnya) aliran normal isi usus sepanjang saluran usus. Obstruksi usus
biasanya mengenai kolon sebagai akibat karsinoma dan perkembangannya lambat.
116. 4. Apendisitis mengacu pada radang apendiks
117. 5. Tumor abdomen
118. 6. Pancreatitis (inflammation of the pancreas)
119. 7. Abscesses (a localized area of infection)
120. 8. Adhesions (bands of scar tissue that form after trauma or surgery)
121. 9. Diverticulitis (inflammation of sac-like structures in the walls of the
intestines)
122. 10.Intestinal perforation
123. 11. Ectopic pregnancy (pregnancy occurring outside of the uterus)
124. 12. Foreign bodies (e.g., a bullet in a gunshot victim)
125. 13. Internal bleeding
126.
127. 2.9 POST OP LAPARATOMI
128. 2.9.1 Defenisi
129. Post op atau Post operatif Laparatomi merupakan tahapan setelah proses
pembedahan pada area abdomen (laparatomi) dilakukan. Dalam Perry dan Potter
(2005) dipaparkan bahwa tindakan post operatif dilakukan dalam 2 tahap yaitu
periode pemulihan segera dan pemulihan berkelanjutan setelah fase post operatif.
Proses pemulihan tersebut membutuhkan perawatan post laparatomi. Perawatan
post laparatomi adalah bentuk pelayanan perawatan yang di berikan kepadaklien
yang telah menjalani operasi pembedahan abdomen.
2. Mempercepat penyembuhan.
138.
139.
140.
141.
142.
143.
144.
145.
146.
147.
148.
149.
150.
151.
152.
153.
154.
155.
156.