Disusun Oleh:
Shofia Siti Jauza, S.Kep
4006200041
Pembimbing Akademik
A. PENGKAJIAN
I. Identitas
A. Identitas Pasien
1) Nama inisial : Tn.G
2) No RM : 060698
3) Usia : 45 tahun
4) Status perkawinan : kawin
5) Pekerjaan : Wiraswasta
6) Agama : islam
7) Pendidikan : SMA
8) Suku : sunda
9) Alamat rumah : Kopo sayati
10) Sumber biaya : Mandiri
11) Tanggal masuk RS : 19 Maret 2021
12) Diagnosa Medis : CKD
B. Identitas Penanggungjawab
1) Nama : Ny.S
2) Umur : 35 tahun
3) Hubungan dengan pasien : Istri
4) Pendidikan : SMA
5) Alamat : Kopo sayati
3. Pola Eliminasi
BAK
BAB
Kemampuan 0 1 2 3 4
Perawatan Diri
Makan dan √
minum
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Berpindah √
0: mandiri, 1: Alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat, 4: tergantung
total
6. Pola istirahat dan tidur
2) Pemeriksaan laboratorium :
a. Pemeriksaan Darah Lengkap
Item Standar 19/02 20/02
Hb 12 – 16 g/dl 6,8 6,0
HT 35 - 45 23 18
Leuko 4000-10.000 34.000 36.700
Tr 150-450.103 386.000 48.000
Ery 4,5-6,5 - -
MCV 80-100 PL - -
MCH 26-34 pg - -
MCHC 32-36 % - -
a. Pemeriksaan Kimia Klinik
Perkembangan hasil kimia klinik
Item Standar 19/02
Ureum 20 – 40 383
Kreatini 0,5 – 0,9 14,75
GDS 74 -110 149
Albumin 3,5 - 5 -
Protein tot 6,6 - 8,7 -
Na 135-145 151
K 3,5 – 5,1 6,2
Cl 97 – 111 124
Ion Ca 1,09 0,8
Total Ca 2,2 2,0
12. Pemberian obat dan jelaskan nama, dosis, cara, rute dan tujuan. :
- Koreksi hypokalemia dengan Ca Glukonas 4 gr dalam bolus
- Furosemid 40 mg
- Nonepinephrine 0,8 mcg/kgbb/min
- Dobutamine mulai 10 mcg/kgBB/min
C. ANALISA DATA
DO :
2 DS : keluarga mengatakan CKD Penurunan
12 jam sebelum masuk
rumah sakit pasien
↓ curah jantung
mengalami kejang-kejang Tidak melakukan hemodialisa
selama 2 menit kemudian
diikuti dengan penurunan ↓
kesadaran, Pasien telah Peningkatan kadar cairan dan elektrolit
terdiagnosa mengalami
gagal ginjal sejak 2 bulan ↓
yang lalu. Pasien juga Hipernatremi, Hiperkalemi, hiperkalsemi
telah dilakukan
hemodialisa 2 kali, ↓
terakhir 3 minggu yang Mempengaruhi kelistrikan jantung
lalu, setelah itu pasien tak
pernah control kembali. ↓
rapid atrial rhytem, moderat ST depression,
DO :
possible left atrial enlargement
- Ketidak
↓
seimbangan
Peningkatan JVP
elektrolit
↓
- Tekanan darah
120/70 mmHg Penurunan Curah Jantung
- Hr : 112x/menit
- Suhu : 37,5o.
- JVP 5+3
mmH2O
- Pemeriksaan
EKG :
HR : 109
bpm
PR : 160 ms
QRS : 84 ms
P/QRS/T axis 121/79
30o
RV5/SV1 ap 1.145 mv
RV5 + SV1 ap 4.120 mv
Kesan: rapid atrial
rhytem, moderat ST
depression, possible left
atrial enlargement
3 DS : keluarga mengatakan CKD Gangguan
12 jam sebelum masuk
rumah sakit pasien
↓ pertukaran gas
mengalami kejang-kejang Tidak melakukan hemodialisa
selama 2 menit kemudian
diikuti dengan penurunan ↓
kesadaran, Pasien telah Hb rendah
terdiagnosa mengalami
gagal ginjal sejak 2 bulan ↓
yang lalu. Pasien juga Penumpukan asam organik
telah dilakukan
hemodialisa 2 kali, ↓
terakhir 3 minggu yang Muatan asam meningkat
lalu, setelah itu pasien tak
pernah control kembali. ↓
DO : Ph darah menurun
↓
tersambung dengan
ventilator mode Volume Asidosis metabolik
↓
Control, RR : 18x/menit
Hb 6.0, asidosis Pasien sesak
metabolik ↓
Gangguan Pertukaran Gas
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. D.0037 Ketidakseimbangan Elektrolit b.d gagal ginjal
2. D.0008 Penurunan Curah Jantung b.d aritmia
3. D0003 Ganguan Pertukaran Gas b.d perubahan membran alveolus-
kapiler
4. D.0022 Hipervolemia b.d Penyakit Ginjal
E. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
DIAGNOSA PERENCANAAN
NO
KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI
1. D.0037 Ketidak seimbangan Setelah dilakukan asuhan keperawatan Manajemen elektrolit (I.03109)
Elektrolit b.d gagal ginjal Observasi :
selama 3x24 jam diharapkan - Identifikasi penyebab penurunan kadar
magnesium serum
Keseimbangan elektrolit meningkat - Identifikasi ketidak adekuatan absorpsi
magnesium
dengan kriteria hasil : - Monitor eksresi magnesium
(mis.insufisiensi renal, lanjut usia)
a. Serum Natrium menurun (1) - Monitor pengeluaran magnesium
berlebihan melalui urin
b. Serum Kalium menurun (1) - Monitor efek samping pemberian
magnesium parental (mis.
c. Serum Klorida menurun (1) Berkeringat,sensasi panas ,
hipoksalsemia)
d. Ion Ca meningkat (5) - Monitor gejala otot saraf
- Monitor gejala susunan saraf pusat
- Monitor gejala kardiovaskuler
Terapeuti :
- Pasang akses intravena, jika perlu
Edukasi :
- Anjurkan asupan makanan mengandung
magnesium
Kolaborasi :
- Kolaborasi koreksi magnesium
2 D.0008 Penurunan Curah Jantung Setelah dilakukan asuhan keperawatan Perawatan Jantung (I.02075)
selama 3x24 jam diharapkan penurunan
1. Observasi
curah jantung adekuat dengan kriteria
hasil : - Identifikasi tanda/gejala primer
1. Gambaran aritmia jantung menurun
penurunan curah jantung (meliputi
(5)
2. edema menurun(5) dispnea, kelelahan dan peningkatan
3. Distensi Vena jugularis menurun CPV)
(5) - Identifikasi tanda/gejala sekunder
4. Tekanan darah membaik (5)
5. Capillary Refill Time membaik (5) penurunan curah jantung (meliputi
peningkatan BB, batuk, palpitasi)
- Monitor tekanan darah
- Monitor saturasi oksigen
- Monitor nilai laboratorium
jantung(misalnya elektrolit, enzim
jantung)
2. Terapeutik
- Posisikan semifowler
- Berikan terapi relaksasi untuk
mengurangi stress
- Berikan oksigen untuk
mempertahankan saturasi oksigen
3. Edukasi
- Anjurkan beraktivitas fisik sesuai
toleransi
- Anjurkan beraktivitas fisik secara
bertahap
4. Kolaborasi
Kolaborasi pemberian antiaritmia jika perlu
3. D0003 Ganguan Pertukaran Gas Setelah dilakukan asuhan keperawatan Pemantauan Respirasi (I.01014)
selama 3x24 jam diharapkan Gangguan
b.d perubahan membran 1. Observasi
pertukaran gas adekuat dengan kriteria
alveolus-kapiler hasil : - Monitor frekuensi, irama, kedalaman
1. Tingkat kesadaran meningkat (1)
dan upaya nafas
2. Bunyi nafas tamahan menurun
(5) - Monitor pola nafas (bradypnea,
3. PCO2 membaik (5) takipnea, hiperventilasi)
4. PO2 membaik (5) - Auskultasi bunyi nafas
5. Pola nafas membaik (5)
- Monitor saturasi oksigen
2. Terapeutik
- Atur interval waktu pemantauan
respirasi sesuai kondisi pasien
- Informasikan hasil pemantauan, jika
perlu
3. Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
4. D.0022 Hipervolemia b.d Setelah dilakukan asuhan keperawatan Manajemen hipervolemia (I.03114)
Observasi :
Penyakit Ginjal - Periksa tanda dan gejala hipervolemia (mis.
selama 3x24 jam diharapkan
Ortopnea, dispnea, edema, JVP/CVP
meningkat,)
Keseimbangan cairan meningkat dengan
- Identifikasi penyebab hipervolemia
- Monitor status hemodinamik (mis.
kriteria hasil : Frekuensi jantung, tekanan darah, MAP,
CVP,PAP,PCWP,CO,CI)
1. Edema menurun (1) - Monitoring intake dan output cairan
- Monitor tanda hemokonsentrasi (mis.
2. Asites menurun (1) Kadar natrium, BUN, hematokrit, berat
jenis urin)
- Monitor kecepatan infus secara ketat
- Monitor efek samping diuretik (mis.
Hipotensi ortostatik, hipovolemia,
hiponatremia)
Terapeutik :
- Timbang berat badan setiap hari pada
waktu yg sama
- Batasi asupan cairan dan garam
- Tinggikan kepala tempat tidur 30-40o
Edukasi :
- Anjurkan melaporkan pengeluaran urin
<0,5 mL/kg/jam dalam 6 jam
- Anjurkan melapor jika BB bertambah >1
kg dalam sehari
- Ajarkan cara mengukur dan mencatat
asupan dan pengeluaran cairan
- Ajarkan cara membatasi cairan
Kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian diuretik
- Kolaborasi penggantian kehilangan kalium
akibat diuretik
- Kolaborasi pemberian continuos renal
reptacement therapy (CRRT), jika perlu