Anda di halaman 1dari 7

BAB IV

PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis akan menguraikan perbedaan antara tinjauan teori pada bab II

dengan bab III terhadap pemberian asuhan keperawatan pada Tn.M dengan ulkus

diabetikum pada bab III .penulis akan mengenai asuhan keperawatan pada Tn.M

yang meliputi pengkajian,diagnosa keperawatan,perencanaan,implementasi,dan

evaluasi.

A. Pengkajian

Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan,yang

mempunyai tujuan untuk mendapatkan informasi yang akurat dan lengkap

tentang kondisi kesehatan klien,setelah data terkumpul,selanjutnya dianalisa

untuk merumuskan diagnose keperawatan sesuai dengan kondisi klien.

Pada tahap pengkajian,penulis mengumpulkan data dasar dan data

focus meliputi identitas klien,riwayat keperawatan,dan pemeriksaan fisik

klien dengan cara menulusuri catatan medis klien,catatan

keperawatan,pemeriksaan fisik secara langsung kepada klien dan wawancara

langsung dengan klien.

Pengkajian pada Tn.M klien berusia 46 tahun.dari data seksualitas dan

pernafas yang tidak ada di kasus yaitu merasa kekurangan oksigen, batu

dengan / tanpa sputum dan impoten pada pria, kesulitan orgasme pada wanita

dan disorientasi , aktifitas kejang sedangkan data yang masa antara teori dan

52
55

kasus badan lemas , nyeri , ada ulkus pada kaki kiri bagian ibu jari , poliuri ,

nafsu makan berkurang dan mual dan ada tanda infeksi .

Pada pemeriksaan penunjang pada teori menurut aora 2007

ditemukan post pradial dan test toleransi glukosa oral sedangkan pada kasus

ditemukan pemeriksaan darah lengkap , pemeriksaan elektolit , pemeriksaan

GDS .

Pentalaksanaan keperawatan pada teori menurut smltzer dan bare

tahun 2001 ditemukan diet , latihan , pematuan , terapi , pendidikan , kontrol

nutrisi , stres mekanis pada tindakan bedah sedangkan pada kasus

pentalaksanaan pemberian terapi , pendidikan , diet dan kontrol nutrisi pada

tindakan bedah pada kasus klien menolak di lakukan tindakan pebedahan

karena klien belum siap dan tindakan latihan klien tidak mau karena masih

sulit di gerakan pada daerah ulkus .

Penatalaksaan medis pada teori menurut soegondo 2006 ditemukan

obat hiperglikemik oral , insulin dan terapi kombinasi sedangkan pada kasus

obat oral dan insulin karena terapi kombinasi tidak di pakai karena dosis

sudah tepat jadi tidak pakai terapi kombinasi .

B. Diagnosa keperawatan

Pada tahap ini perbedaan antara diagnose yang ada pada teori dan

kasus adalah pada teori yang dikemukakan Carpenito, Lyna juall

mengemukakan 8 diagnosa keperawatan pada pasien ulkus diabetikum tetapi

yang penulis temukan hanya 4 diagnosa yaitu diganosa.Diagnosa pertama


56

kekurangan volume cairan b.d intake tidak adekuat penulis menegakkan

diagnosa tersebut karena saat dilakukan pengkajian terdapat data intake 500cc

sedangkan nilai normalnya 1500cc dan sedangkan berdasaran teori diagnosa

pertama gangguan perfusi jaringan b.d melemahnya dan menurun aliran darah

tidak di ambil penulis karena saat dilakukan pengkajian tidak ditemukan

tanda-tanda gangguan perfusi jaringan. Pada teori dan kasus di temukan

diagnosa kedua gangguan integritas kulit b.d adanya luka gangren karena

terdapat tanda-tanda nya ulkus pada kaki kiri bagian ibu jari . Pada teori dan

kasus di temukan diagnosa ketiga gangguan perubahan nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh b.d intake makan yang kurang karena ada tanda-tanda

gangguan perubahan nutrisi seperti mual dan nafsu makan berkurang . Pada

teori dan kasus di temukan diagnosa keempat infkesi b.d adanya perubahan

kadar gula darah/adanya luka gangren karena ada tanda-tanda perubahan

kadar gula darah jadi berpengaruh terhadap ulkus.

Sedangkan diagnosa pada teori yang tidak di temukan pada kasus

gangguan rasa nyaman nyeri b.d iskemik jaringan , keterbatasan mobilisasi

fisik b.d rasa nyeri pada luka , kurangan nya pengetahuan proses penyakit b.d

kurang nya informasi , gangguan pola tidur b.d nyeri pada luka tidak

ditemukan di kasus karena saat di lakukan pengkajian tidak ada tanda-tanda

pada diagnosa di atas tersebut .


57

C. Rencana keperawatan

Perencanaan dilakukan setelah diagnosa keperawatan yang menjadi

prioritas dibuat dan ditentukan.perencanaan terdiri dari tujuan ,kriteria

hasil,dan intervensi.tujuan yang dicapai adalah mengatasi masalah yang ada

berdasarkan diagnosa keperawatan yang muncul dalam kriteria waktu yang

sudah ditentukan.kriteria hasil yang direncanakan adalah untuk menetapkan

standar yang ingin dicapai berdasarkan data focus yaitu data subjektif dan

data objektif.

Pada diagnosa pertama tidak ada intervensi pada teori karena tidak

ditemukan data-data kekurangan volume cairan sedangkan pada kasus di

tetapkan intervensi kaji ttv , kaji ku , monitor intake output , pantau infus dan

kolaborasi pemasangan infus nacl 0,9% 8jam/20 tetes/m. Pada diagnosa

kedua gangguan integritas kulit b.d adanya luka gangren di tetapkan

intervensi antara teori dan kasus sama kaji ttv , observasi keadaan luka ,

lakukan perawatan luka menggunakan nacl 0,9% dengan benar dan

kolaborasi pemeriksaan kultur pus . Pada diagnosa ketiga gangguan

perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake makan yang kurang

di tetapkan intervensi kaji pola makan , motivasi klien agar mau makan

sedikit tapi sering , ukur gds per2 jam/hari , kolaborasi pemeberian terapi

insulin . Pada diagnosa ke empat infeksi b.d adanya perubahan kadar gula

darah/ adanya luka gangren di tetapka intervensi kaji tanda-tanda infeksi ,

lakukan perawatan luka aseptik , kolaborasi pemberian obat antibiotik .

Sedangkan pada diagnosa nyeri yang ada di teori ditentukan intervensi kaji
58

tingkat nyeri , ajarkan teknik relaksasi , ciptakan lingkungan tenang , atur

posisi nyaman tenang , kolaborasi pemberian terapi analgesik.

Pada diagnosa gangguan perfusi jaringan b.d melemahnya/ berkurang

nya aliran darah di tetapkan intervensi ajarkan klien untuk mobilisasi ,

ajarkan faktor-faktor peningkatan aliran darah , kolaborasi pemberian terapi

oksigen . Diagnosa kurang pengetahuan proses perjalan penyakit b.d kurang

informasi di tetapkan intervensi kaji pengetahuan klien tentang dm , kaji latar

belakang pendidikan klien , berikan penkes tentang penyakit , jelaskan

prosedur setiap melakukan tindakan

D. Implementasi keperawatan

Pada tahap implementasi atau pelaksanaan tindakan keperawatan

sesuai dengan rencana keperawatan yang telah disusun.penulis melibatkan

tim keperawatan dalam melakukan tindakan keperawatan.setiap

melakukantindakan keperawatan,penulis mendokumentasikan tindakan dan

respon klien dalam catatan keperawatan.

Berikut ini,penulis akan mengemukakan pelaksanaan tindakan

keperawatan yang telah dilakukan berdasarkan perencanaan yang telah

dibuat:

Untuk diagnosa pertama pelaksanaan yang telah dilakukan

mengobservasi keadaan umum klien , tindakan yang belum dilakukan

kolaborasi pemeriksaan elektrolit karena sudah di periksa pada tanggal 29

oktober 2014 .
59

Untuk diagnosa kedua pelaksanaan yang telah dilakukan

mengobservasi keadaan luka pada kaki kiri bagian ibu jari , melakukan

perawatan luka menggunakan nacl 0,9% tindakan yang belum dilakukan

kolaborasi pemeriksaan kultur pus karena di rumah sakit tidak ada

pemeriksaan kultur pus .

Untuk diagnosa ketiga pelaksanaan yang telah dilakukan mengukur

nilai GDS per 1jam/hari, menganjurkan klien untuk makan manis-manis ,

kolaborasi pemberian terapi insulin dan emetik tindakan perawatan baik

mandiri dan kolaborasi sudah di laksanakan .

Untuk diagnosa keempat pelaksanaan yang telah dilakukan melakukan

perawatan luka menggunakan nacl 0,9% , mengukur nilai GDS per

1jam/hari , tindakan yang belum dilakukan pemberian terapi antibiotik karena

sebelum nya sudah diberikan obat antibiotik.


60

E. Evaluasi

Tahap evaluasi adalah melakukan penilaian diakhir pengamatan kasus

terhadap asuhan keperawatan yang sudah diberikan sejak tanggal 10

november 2014 sampai dengan 14 november 2014.Evaluasi dilakukan

dengan 2 cara yaitu evaluasi formatif dan evaluasi suamtif,evaluasi formatif

dilakukan setelah tindakan keperawatan dengan melihat hasil yang

didapat,baik secara subjektif dan objektif,sedangkan evaluasi sumatif

dilakukan untuk menilai tercapainya tujuan berdasarkan kriteria hasil yang

telah dibuat,dari tiga diagnose yang penulis angkat,diagnose peratama belum

tercapai,diagnose kedua tercapai sebagian dan diagnose yang ketiga tercapai

sebagian.

Anda mungkin juga menyukai