PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis akan menguraikan perbedaan antara tinjauan teori pada bab II
dengan bab III terhadap pemberian asuhan keperawatan pada Tn.M dengan ulkus
diabetikum pada bab III .penulis akan mengenai asuhan keperawatan pada Tn.M
evaluasi.
A. Pengkajian
pernafas yang tidak ada di kasus yaitu merasa kekurangan oksigen, batu
dengan / tanpa sputum dan impoten pada pria, kesulitan orgasme pada wanita
dan disorientasi , aktifitas kejang sedangkan data yang masa antara teori dan
52
55
kasus badan lemas , nyeri , ada ulkus pada kaki kiri bagian ibu jari , poliuri ,
ditemukan post pradial dan test toleransi glukosa oral sedangkan pada kasus
GDS .
karena klien belum siap dan tindakan latihan klien tidak mau karena masih
obat hiperglikemik oral , insulin dan terapi kombinasi sedangkan pada kasus
obat oral dan insulin karena terapi kombinasi tidak di pakai karena dosis
B. Diagnosa keperawatan
Pada tahap ini perbedaan antara diagnose yang ada pada teori dan
diagnosa tersebut karena saat dilakukan pengkajian terdapat data intake 500cc
pertama gangguan perfusi jaringan b.d melemahnya dan menurun aliran darah
diagnosa kedua gangguan integritas kulit b.d adanya luka gangren karena
terdapat tanda-tanda nya ulkus pada kaki kiri bagian ibu jari . Pada teori dan
kebutuhan tubuh b.d intake makan yang kurang karena ada tanda-tanda
gangguan perubahan nutrisi seperti mual dan nafsu makan berkurang . Pada
teori dan kasus di temukan diagnosa keempat infkesi b.d adanya perubahan
fisik b.d rasa nyeri pada luka , kurangan nya pengetahuan proses penyakit b.d
kurang nya informasi , gangguan pola tidur b.d nyeri pada luka tidak
C. Rencana keperawatan
standar yang ingin dicapai berdasarkan data focus yaitu data subjektif dan
data objektif.
Pada diagnosa pertama tidak ada intervensi pada teori karena tidak
tetapkan intervensi kaji ttv , kaji ku , monitor intake output , pantau infus dan
intervensi antara teori dan kasus sama kaji ttv , observasi keadaan luka ,
perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake makan yang kurang
di tetapkan intervensi kaji pola makan , motivasi klien agar mau makan
sedikit tapi sering , ukur gds per2 jam/hari , kolaborasi pemeberian terapi
insulin . Pada diagnosa ke empat infeksi b.d adanya perubahan kadar gula
Sedangkan pada diagnosa nyeri yang ada di teori ditentukan intervensi kaji
58
D. Implementasi keperawatan
dibuat:
oktober 2014 .
59
mengobservasi keadaan luka pada kaki kiri bagian ibu jari , melakukan
E. Evaluasi
sebagian.